Anda di halaman 1dari 40

APENDISITIS PERFORASI

Mediatryx Widjayanti Long

Dokter Internsip
RSUD Karel Sadsuitubun Langgur
IDENTITAS PASIEN
• Nama : G. O
• Jenis Kelamin : Laki - laki
• Usia : 30 tahun
• Agama : Katolik
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Kubur Cina Tual
• No. RM : 76 604
• Tanggal MRS : 29/06/2016
AUTOANAMNESA

• Keluhan Utama : Nyeri perut kanan


bawah sejak 1 hari SMRS.
• Nyeri muncul secara tiba-tiba, terus
menerus, intensitas nyeri semakin
meningkat dari waktu ke waktu, nyeri
semakin memberat bila kedua kaki
digerakkan/ditekuk.
AUTOANAMNESA

• Keluhan tambahan : mual (+), muntah 4


kali berisi makanan dan air, dan nafsu
makan menurun

• Pasien menyangkal adanya demam


• Keluhan berkemih (-), gangguan BAB (-)
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Compos mentis

• Tanda Vital
– Tekanan darah : 113/72 mmHg
– Nadi : 74 x/menit
– Pernapasan : 30 x/menit
– Suhu : 36,40
PEMERIKSAAN FISIK

• Kepala : normocephali
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-
• Telinga : sekret -/-, serumen -/-
• Hidung : mukosa tidak hiperemis, septum
nasi di tengah, sekret -/-
• Leher : trakea di tengah
• KGB : tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN FISIK

• Thorax
– Paru : gerakan napas simetris statis dan
dinamis, suara napas vesikuler +/+,
ronkhi -/-, wheezing -/-
– Jantung: BJ I&II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

• Abdomen
– Inspeksi : datar
– Palpasi : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+),
defans muscular (+) pada
kuadran kanan bawah, Rovsing
sign (-), psoas sign (+),
obturator sign (-).
– Perkusi : Timpani
– Auskultasi : Bising usus (+) lemah
PEMERIKSAAN FISIK

• Punggung : nyeri ketok CVA -/-


• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

• RT : sphincter ani menyempit, ampula recti


tidak kolaps, mukosa licin, nyeri tekan
pada arah jam 9 - 12, pada pengeluaran
feses (+) darah (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL NILAI RUJUKAN

Hemoglobin 13.5 gr/dL 13 - 18

Hematokrit 46 % 40 - 55

Eritrosit 5.900.000 4.5 - 6.5 juta

Leukosit 20.800 4000 - 10.000

Trombosit 205.000 150.000 - 450.000

MCV 77 fl

MCH 23 pq

MCHC 30
ANALISIS MASALAH
ALVARADO SCORE

Migration to the right iliac fossa 0

Anorexia 1

Nausea/Vomiting 1

Tenderness in the right iliac 2

Rebound pain 1

Elevated temperature 0

Leukocytosis 2

Shift of neutrophils to the right -

TOTAL SKOR 7
DIAGNOSIS KERJA

• APENDISITIS AKUT PERFORASI


TATALAKSANA

• Pro Laparatomi eksplorasi


• Puasa mulai jam 06.00 besok pagi
• IVFD RL 20 tpm
• Ampicilin 3 x 1 gr IV
• Ranitidine 2 x 50 mg IV
• Ketorolac 2 x 30 mg IV
• Pasang Kateter
Laporan Operasi
• Dilakukan tindakan asepsis antisepsis
• Dilakukan insisi midline infra lumbal
• Luka operasi diperlebar, fasia dibuka, otot displitting,
peritoneum dibuka
• Data observasi :
– pus sekitar apendiks sekitar 150 cc
– perforasi 1/3 distal, fecalith 1/3 proksimal
– dilakukan apendektomi
– dilakukan dilusi dengan NaCl 0.9%
• Luka operasi dirawat
• Luka operasi dijahit

• Teknik anastesi : spinal regional anasthesia


FOLLOW UP
KAMIS, 30 JUNI 2016

S : nyeri di daerah luka operasi P : - Tidak puasa


- Bed rest 1 x 24 jam
- IVFD RL 20 tpm
O : TD:100/80, N:80, P:22, S:36,5
- Ampicilin 3 x 1 gr IV H2
Abdomen : datar, BU (+), timpani,
supel, nyeri tekan (-). Luka post op - Ranitidine 2 x 50 mg IV
tertutup perban, rembesan (-). - Ketorolac 2 x 30 mg IV

A : POD 1 LE a/i Peritonitis Difus ec App


Perforasi
FOLLOW UP

JUMAT, 01 JULI 2016

S : nyeri di daerah luka operasi berkurang, P : - IVFD RL 20 tpm


flatus (+), BAB (+)
- Ampicilin 3 x 1 gr IV H3
- Ranitidine 2 x 50 mg IV
O : TD:110/80, N:80, P:20, S:36 - Ketorolac 2 x 30 mg IV
Abdomen : datar, BU (+), timpani, - Diet bebas
supel, nyeri tekan (-). Luka post op - Aff Kateter Urin
tertutup perban, rembesan (-).

A : POD 2 LE a/i Peritonitis Difus ec App


Perforasi
FOLLOW UP

SABTU, 02 JULI 2016

S : nyeri di daerah luka operasi (-), BAK P : - Aff Infus


(+), BAB (+), makan minum baik.
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg Tab
- Ranitidine 2 x 150 mg Tab
O : TD:90/60, N:80, P:24, S:36,7 - Asam Mefenamat 3 x 500 mg Tab
Abdomen : datar, BU (+), timpani, - Diet biasa
supel, nyeri tekan (-). Luka post op
tertutup perban, rembesan (-).

A : POD 3 LE a/i Peritonitis Difus ec App


Perforasi
FOLLOW UP

SENIN, 04 JULI 2016

S : tidak ada keluhan P : Boleh Pulang, dengan obat pulang


- Ciprofloxacin 2 x 500 mg Tab
- Ranitidine 2 x 150 mg Tab
O : TD:100/60, N:80, P:20, S:36,5 - Asam Mefenamat 3 x 500 mg Tab
Abdomen : datar, BU (+), timpani,
supel, nyeri tekan (-). Luka post op
tertutup perban, rembesan (-).

A : POD 5 LE a/i Peritonitis Difus ec App


Perforasi
DASAR TEORI
ANATOMI
• Bentuknya tabung
(pada bayi seperti
kerucut)
• Panjang = 10 cm (3 -
15 cm
• Persarafan
– parasimpatis : N.vagus
– simpatis : N. thorakalis
X
ANATOMI (2)
FISIOLOGI

• Apendiks menghasilkan 1 - 2 ml per hari


• Apendiks termasuk GALT (gut associated
lymphoid tissue) menghasilkan IgA
APENDISITIS AKUT
(Epidemiologi)
• Dapat ditemukan di semua umur (jarang
pada anak < 1 tahun)
• Insidens tertinggi umur 20 - 30 tahun, dan
pada laki-laki lebih sering
Etiologi & Patofisiologi
• Sumbatan lumen apendiks
– fekalit (paling sering)
– hiperplasia jaringan limfoid
– tumor apendiks
– cacing askaris
• Rendahnya konsumsi serat & konstipasi
Etiologi & Patofisiologi (2)
Etiologi & Patofisiologi (3)
Manifestasi Klinis
GEJALA

• Nyeri perut di area epigastrium/umbilicus


• Nyeri terlokalisir di kuadran kanan bawah
• Anoreksia
• Mual, muntah
• Demam
• Obstipasi
Manifestasi Klinis (2)
TANDA

• Peningkatan suhu
• Guarding and Rebound tenderness
(terutama di area Mc’Burney)
• Psoas Sign
• Obturator Sign
• Rovsing’s Sign
Rovsing's Sign
Psoas Sign
Obturator Sign
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
– Leukositosis (>18.000 sugestif perforasi)
– Limfopenia
– Neutrofilia
• Pencitraan
– X-ray
• Tidak spesifik
• Fecalith
– USG
• Pelebaran Apendiks
• Periappendical Fluid
• Penebalan dinding usus (>5mm)
Alvarado Score
Differential Diagnosis
DD Apendisitis akut mencakup berbagai proses
kelainan GIT dengan patofisiologi yang sama
Penentuan DD bergantung pada usia, jenis
kelamin, proses dan lokasi
DD:
Pasien Anak
Adenitis mesenterika
Terjadi pada anak-anak
Karakteristik nyeri mirip apendisitis akut
Voluntary guarding
Perbesaran kelenjar limfa generalisata
Limfositosis
Self Limitting
Differential Diagnosis (2)

Pasien Usia lanjut


Divertikulitis
Seluruh gejala hampir tidak dapat dibedakan
dengan apendisitis akut. Perlu modalitas CT Scan
atau Kolonoskopi evaluasi lanjut
Pasien Wanita
Pelvic Inflamatory Disease
Umumnya Bilateral
Terdapat nyeri goyang serviks
Biasa terjadi di fase luteal
Tedapat pertumbuhan diplokokus pada vaginal
discharge
Differential Diagnosis (3)

Torsi atau Ruptur Kista


Torsi atau ruptur kista di bagian ovarium kanan
memiliki gejala mirip apendisitis
Diperlukan pemeriksaan USG atau CT scan.
Kehamilan Ektopik Terganggu
Ruptur Tuba
Nyeri pada regio terjadinya ruptur secara mendadak
Perlu tes kehamilan dan pengukuran kadar β HCG
Nyeri goyang serviks
Kuldosentesis (diagnosis pasti)
Differential Diagnosis (4)

• Gastroenteritis Akut
• Infeksi Saluran Kemih
Tatalaksana
(Open Appendectomy)
Tatalaksana
(Laparascopic Appendectomy)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai