TUGAS KELOMPOK
METODE ANALISIS VITAMIN
OLEH :
KELOMPOK 6
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.
Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapatmelakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit,
tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolism di dalam tubuh kita akan
terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan
kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Di samping itu, asupan vitamin
juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada
tubuh.
Dalam penentuan apakah makanan itu mengandung vitamin apa tidak,
diperlukan suatu pengujian agar dapat mengetahui kadar vitamin yang ada seperti
vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B8, B9, B12, C, D, E, dan K. Dengan mengetahui
kadar vitamin yang ada dalam bahan pangan, maka kita dapat mengetahui kadar
vitamin yang diperlukan oleh tubuh kita agar tidak terjadi kekurangan vitamin yang
dapat mengganggu kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu dibuatlah makalah ini untuk
mengetahui tentang metode analisis vitamin.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam
bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik . Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi
tidak atau belum semua. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua
golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam
tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan
umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral-mineral
yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing. Oleh karena
itu mineral sangat dinutuhkan oleh tubuh, baik mineral mikro maupun mineral makro.
I.2 Rumusan Masalah
BAB II
ISI
II.1 Pengertian
1. Vitamin dan Mineral
Istilah vitamin pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir Funk
di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu
menyembuhkan penyakit beri-beri, ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini sangat
dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine), oleh sebab
itu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa
jenis vitamin yang ternyata tidak merupakan amine. Oleh sebab itu, istilah “vitamine”
kemudian diubah menjadi vitamin (Almatsier, 2010).
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu
(Sirajuddin dan Najamuddin, 2011):
1. vitamin yang larut dalam air, meliputi vitamin B dan C. Menurut Kodicek
(1971), vitamin yang larut dalam air disebut prakoenzim (procoenzym).Vitamin-
vitamin ini dapat bergerak bebas dalam badan, darah, dan limfa. Karena sifat
kelarutannya, vitamin yang larut dalamair mudah rusak dalam pengolahan dan mudah
hilang atau terlarut bersama air selama pencucian bahan. Di dalam tubuh, vitamin ini
disimpan dalam julah terbatas dan kelebihan vitamin akan dikeluarkan atau
diekskresikan melalui urin. Oleh karena itu, untuk mempertahankan saturasi jaringan
vitamin ini harus sering di konsumsi.
2. vitamin yang larut dalam lemak, meliputi vitamin A, D, E, dan K. Golongan
vitamin yang larut dalam lemak disebut alosterin. Setelah diserap dalam tubuh,
vitamin akan disimpandalam jaringan-jaringan lemak, terutama hati. Karena sifatnya
tidak larut dalam air, vitamin-vitamin demikian tidak dieksresikan. Akibatnya,
didalam tubuh dapat disimpan dalam jumlah banyak, sehingga kemungkinan
terjadinya toksisitas jauh lebih besar daripada vitamin yang larut dalam air.
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia
Mineral adalah zat organik yang diperlukan tubuh walau dalam jumlah yang tidak
banyak namun diperlukan dalam proses metabolism manusia. Mineral adalah unsur
kimia yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan. Mineral membantu tubuh
mencernakan makanan, menyerap nutrien, dan menjaga keseimbangan pH lebih
alkali, dari pada asam.
Mineral digolongkan kedalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mienaral
mikro kurang dari 15 mg.
2. Klasifikasi Mineral
1. Analisis Vitamin
-Tahapan a.
-Tahapan b.
-Penetapan sampel
-Perhitungan
Dimana :
C = konsentrasi
fosfor dalam
sampel (mg/100ml)
yang terbaca dari
kurva standar.
Kandungan besi total dalam bahan pangan dapat ditetapkan dengan mereaksikan
dengan senyawa kompleks berwarna yang dapat diukur secara spektofotometri
vesibel.
Prosedur : reaksi
Metode Iodometri
20.000 Kpa ( 200 atmosfir) untuk mengalirkan fasa gerak melalui kolom tersebut.
Ternyata, penggunaan bahan pengisi kolom yang lebih kecil ini bukan
saja telah memperbaiki kecepatan analisis, tapi (dari ini yang lebih penting) ialah
telah menghasilkan suatu teknik dengan daya pisah yang tinggi. HPLC mempunyai
kelemahan- kelemahan yang diantaranya, peralatannya lebih rumit, tidak murah, dan
perlu pengalaman. Untuk beberapa jenis zat, metode ini kurang sensitif. Selain itu
sampel disyaratkan harus stabil dalam larutan.
Berdasarkan kepolaran fasa geraknya, HPLC dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a) Fase Normal HPLC
HPLC jenis ini secara esensial sama dengan kromatografi kolom. Meskipun
disebut normal, ini bukan bentuk biasa dari HPLC. Kolom ini diisi dengan partikel
silika yang sangat kecil dan pelarut nonpolar seperti heksan sebuah kolom sederhana
memiliki diameter internal 4,6 mm (dan kemungkinan kurang dari nilai ini) dengan
panjang 120 nm-250 nm. Senyawa-senyawa polar dalam campuran melalui kolom
akan melekat lebih lama pada silika yang polar dibanding dengan senyawa-senyawa
non polar. Oleh karena itu, senyawa yang non polar kemudian akan lebih cepat
melewati kolom. Apabila pasangan fasa diam lebih polar daripada fasa geraknya
maka sistem ini disebut HPLC fase normal.
b) Fase Balik HPLC
Pada HPLC jenis ini, ukuran kolomnya sama, tetapi silika dimodifikasi
menjadi non polar melalui pelekatan hidrokarbon dengna rantai panjang pada
permukaannya secara sederhana baik berupa atom karbon 8 atau 18. Dalam kasus ini,
akan terdapat interaksi yang kuat antara pelarut polar dan molekul polar dalam
campuran yang melalui kolom. Interaksi yang terjadi tidak sekuat interaksi antara
rantai-rantai hidrokarbon yang berlekatan pada silika (fasa diam) dan molekul-
molekul polar dalam larutan. Oleh karena itu molekul-molekul polar akan lebih cepat
bergerak melalui kolom. Sedangkan molekul-molekul non polar akan bergerak
lambat karena interaksi dengan gugus hidrokarbon.
Prinsip kerja instumentasi HPLC
HPLC menggunakan fasa gerak untuk memisahkan komponen dari sebuah
campuran komponen (analit). Prinsip keja HPLC adalah pemisahan setiaap
komponen dalam sampel berdasarkan kepolarannya. Yang paling membedakan
HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi
untuk mendorong fasa gerak. Fasa diam yang biasa digunakan (pada kolom) HPLC
jenis fasa terbalik adalah RMe2SiCl, dimana R adalah rantai alkana C-18 atau C8.
Sementara fasa geraknya berupa larutan yang diatur komposisinya (gradien elusi),
misalnya : air:asetonitril (80:20), hal ini bergantung pada kepolaran analit yang akan
dipisahkan. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya, dan waktu
retensinya akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang punsak-puncaknya
terpisah.
Prinsip dasar HPLC adalah pemisahan komponen-komponen terjadi karena
perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut terhadap fasa diam. Keunggulan
menggunakan HPLC dibandingkan kromatografi gas yaitu terletak pada
kemampuannya untuk menganalisis cuplikan yang tidak menguap dan labil pada suhu
tinggi. HPLC tidak terbatas pada senyawa organik tapi mampu menganalisis senyawa
anorganik, mampu menganalisis cuplikan yang mempunyai molekul tinggi
(beratnya), mampu menganalisis cuplik yang mempunyai titik didih yang sangat
tinggi seperti polimer.
Cara kerja instumentasi HPLC
Prinsip kerja alat HPLC adalah pertama fasa gerak dialirkan melalui kolom
kedetektor dengan bantuan pompa. Kemudian cuplikan dimasukan ke dalam aliran
fasa gerak dengan cara penyuntikan. Didalam kolom terjadi pemisahan komponen-
komponen campuran karena perbedan kekuatan interaksi antara solut-solut terhadap
fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar
dari kolom terlebih dahulu. Sebaliknya solut-solut yang interaksinya kuat dengan fasa
diam akan keluar dari kolom lebih lama. Setiap komponen yang campuran yang
keluar kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram.
Keuntungan menggunakan metode HPLC
- Langsung
- kuantitatif
- Precise & akurat
- Sensitif dan spesifik
- Otomatis
- Tinggi melalui put
Kerugian dalam menggunakan metode ini adalah
- Membutuhkan pretreatment sampel seperti ekstraksi & filtrasi
- Membutuhkan perhatian untuk memilih fase gerak & sampel laju pemompaan
- Awalnya membutuhkan optimasi. Dalam rangka untuk mendapatkan resolusi tinggi
dasar rendah dan kembali ketingkat noise yang rendah harus dipertahankan
- Membutuhkan standar internal, kalibrator dan reagen HPLC kelas
- Mahal untuk membeli dan biaya pemeliharaan yang tinggi
II.3.2 Immunoassays
Tes ini telah sangat populer di masa lalu. Ini adalah sebuah assay tidak
langsung yang menentukan aktivitas vitamin digunakan sebagai kofaktor untuk
metabolit tertentu.
Langkah-langkah yang terlibat adalah sebagai berikut :
- Pasien diberikan secara oral besar, diukur dosis metabolit tertentu yang digunakan
oleh vitamin menarik untuk konversi.
- Darah atau urin sampel diperoleh dari pasien setelah ~ 6 jam menelan.
- Metabolit yang sama diukur dalam sampel ini: Peningkatan metabolit di atas
kisaran normal menunjukkan kekurangan vitamin
Secara signifikan mengurangi metabolit menunjukkan aktivitas vitamin yang normal
Misal : Tryptophan adalah metabolit pemuatan untuk vit B6-dan Histidin adalah
untuk folat
Metode Ini adalah metode spesifik, namun tidak langsung assay untuk
penilaian kegiatan vit-K. Sejak vit-K bertanggung jawab untuk aktivasi faktor
pembekuan (II, VII, IX, X, protein C, S & Z) meningkat PT> 2 min menunjukkan
defisiensi vit-K. Hal ini dianggap sebagai tes skrining, namun untuk mengkonfirmasi
HPLC atau analisis spektrofotometri dianjurkan.
II.4.5 Metode Mikrobiologi (digunakan penelitian saja)
Adalah alat penelitian saja dan jarang digunakan secara klinis untuk analisis
vitamin. Untuk mengukur enzim dibawah pengaruh vitamin dan efek kekurangan
fenotipik. Ada dua jenis bio-tes:
1. In-vivo Bioassays
• Membutuhkan hewan hidup lebih kecil dalam ukuran seperti tikus atau ayam
• sifat fisik hewan seperti berat, perilaku, laju respirasi, denyut nadi, anggota tubuh
dan gerakan mata dan pengamatan fisik lainnya dicatat.
• Aktivitas enzim di bawah pengaruh langsung dari vitamin yang akan dianalisis
ditentukan dalam sampel darah spektrofotometri (nilai puncak).
• hewan tersebut kemudian kekurangan diet yang mengandung vitamin tertentu untuk
jangka waktu tertentu.
• Saat hewan ini mulai mengembangkan penyakit yang terkait dengan kekurangan
vitamin, sampel darah yang lain diambil dan aktivitas enzim diukur ulang. Ini adalah
nilai dasar. Gejala fisik lainnya yang direkam selama keadaan penyakit.
2. In-vitro Bioassays
• Tes ini melibatkan menargetkan jalur sel tertentu atau jaringan dalam media kultur.
• Mempengaruhi vitamin dipelajari pada pertumbuhan, proliferasi dan diferensiasi
sel.
• Faktor-faktor lain atau bahan kimia seperti: protein, imunoglobulin, kalsium, fosfor
yang diproduksi oleh sel-sel & jaringan setelah terpapar vitamin juga diukur.
Misalnya efek anti-oksidatif vit-C dan E yang didirikan oleh tes ini
Keuntungan dalam menggunakan metode ini adalah
- Lebih mudah dari in-vivo
- Lebih baik monitoring & control kondisi
- Kurang memakan waktu & murah
- Dapat digunakan untuk menganalisis efek dari beberapa vitamin
Kerugian dalam menggunakan metode ini adalah
- Tidak Langsung
- Tidak dekat dengan realitas
1. Besi (Fe)
Besi dalam badan terletak dalam sel-sel darah merah (Cairan Intraseluler)
sebagai home, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi. Dalam
sebuah melekul hemoglobin terdapat empat home. Besi juga terdapat dalam sel-
sel otot, khususnya dalam mioglobin. Berbeda dengan hemoglobin, myoglobin
terdiri dari satu pigmen heme untuk setiap protein. . Tubuh manusia mengandung
lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana duapertiganya ditemukan di dalam
darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Dan
defisiensinya dapat menyebabkan anemia (dengan gejala cepat lelah dan pucat)
serta konstipasi.
Fungsi :
2. Iodium (I)
Fungsi :
Sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.
3. Mangan (Mn)
Fungsi :
4. Tembaga (Cu)
Fungsi :
5. Fluor (F)
Flurr terdapat dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hanya sedikit
sekali ada didalam tubuh manusia, namun perananya penting. Terdapat dalam
cairam ekstra seluler (CES). Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman
adalah 1,5 4,0 mg/sehari. Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi
sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1 juta bagin air (1 ppm), yang berarti 1
mg/L air. Kekurangan fluor akan menyebabkan kerusakan gigi/ karies gigi.
Melalui fluoropatit air minum masyarakat terutama anak-anak akan terlindung
dari karies gigi ini. Penmabahan fluoride pada pasta gigi juga melindungi
masyarakat terhadap karies gigi. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis
(tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua
Fungsi fluor :
6. Seng( Zn)
Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua
sel.sekitar tiga perempat bagian Zn yang terkandung dalam tubuh terdapat tulang
rangka.sebagian besar seng berada didalam hati, pankreas,ginjal,otot dan tulang.
Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjer
prostat,spermatozoa,kulit, rambut dan kuku.di dalam tubuh seng merupakan
cairan intraseluler .seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh
seng di dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang tepat.
Fungsi :
Berperan sebagai antioksidan
Sintesis protein
Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
Pembentukan organ reproduksi
7. Selenium (se)
Selenium termasuk zat gizi esensial yang merupakan bagian dari enzim
glutation peroksidase.Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg ,
bergantung pada kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi
makanan.konsumsi orang dewasa berkisar antara 20-30 mg, bergantung pada
kandungan tanah.
Fungsi :
Enzim glutation peroksidase berperan sebagai katalisator
Sebagai antioksidan
Mencegah tejadinya radikal bebas
Mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya
Membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolism
Membantu sintesis imunoglobulin dan ubiginon
8. Krom (Cr)
Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida.Seperti hal nya besi , krom berada dalam berbagai bentuk
dengan jumlah muatan berbeda . krom paling mudah di absorpsi dan paling
efektif bila berada dalam bentuk Cr3+.absorpsi krom naik, bila konsumsi rendah ,
dan turun bila konsumsi tinggi.krom yang diserap usus halus dari pangan yang
dikonsumsi dapat terakumulasi dalam kulit , otot dan kelabihan nya akan
dikeluarkan melalui urine.
Fungsi :
Membantu pengikatan insulin pada sel
Metabolisme karbihidrat dan lipida
Memudahkan masuk nya glukosa dalam sel-sel
9. Molibden (Mo)
Didalam tubuh Mo terkonsentrasi dalam hati, ginjal, kelenjer adrenal dan sel
darah merah. Mo merupakan bagian dari dua macam enzim, yaitu santin oksidase
dan aldehid oksidase. Santin oksidase terlibat dalam pembentukan asam urat dari
purin, dan membantu memobilisasi Fe dari hati (Fe cadangan ). Aldehid oksidase
diperlukan untuk mengoksidase aldehid yang terbentuk dalam tubuh. Terdapat
dalam cairan intra seluler (CIS).
Fungsi molibden
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12. Plasma darah
mengandung kurang lebih 1μg kobal / 100 ml. Absorpsi kobal terjadi pada bagian
atas usus halus mengikuti mekanisme absorpsi besi. Absorpsi meningkat bila
konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% eksresi kobal dilakukan melalui urin,
selebihnya memalui feses dean keringat. Terdapat pada cairan intra seluler(CIS).
Fungsi kobal
Underwood, A.L. dan R.A. Day. 1999. Analisa kimia kuantitatif. Edisi ke-5. Erlangga
:Jakarta. Hal 490 – 542.
Vogel. 1994. Kimia analisis kuantitatif anorganik. Edisi ke-4. Penerbit EGC :Jakarta. Hal.
243 – 253.
No Nama Moderator Jubir Studi Pembahasan Penyiapan Pembuatan PPT
Pustaka
makalah
1 ST Hasrawati - - -
Tayang
2 Kurniati - -
Tajuddin
3 Ervan -
Togatorop
4 Dwi Multi -
Maigawarty
5 Silvi Sutri - - -
Insani