IMUNOLOGI
NIM : 6411414153
ROMBEL :6
2015
TUGAS BIOKIMIA
IMUNOLOGI
NIM : 6411414153
ROMBEL :6
2015
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biokimia tentang imunologi
dan penyakitnya dengan baik.
Adapun makalah biokimia tentang imunologi dan penyakitnya ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah biokimia ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDULi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISI..iii
DAFTAR TABEL..iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..........1
B. TUJUAN..1
C. RUMUSAN MASALAH..2
D. METODE PENULISAN.2
E. SISTEMATIKA PENULISAN....2
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMUNOLOGI3
B. JENIS KEKEBALAN TUBUH.4
C. MANFAAT SISTEM IMUN..9
D. TIPE PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH IMUNOLOGI
KHUSUSNYA HIPERSENSITIVITAS10
E. PENGOBATAN HIPERSENSITIVITAS14
A. KESIMPULAN15
B. SARAN15
DAFTAR PUSTAKA....16
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 111
TABEL 213
TABEL 314
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga Bab yang disusun
sebagai berikut :
BAB I = Pendahuluan
BAB II = Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Imunologi
a. Perlindungan Permukaan
- Fagositosit
Sel yang termasuk fagositosis (sel pemakan) misalnya
makrofag, neutrofil, dan eosinofil. Makrofag berasal dari
monosit yang merupakan bagian dari sel darah putih.
Neutrofil dan eosinofil juga mrupakan bagian dari se darah
putih. Monosit, neutrofil,dan eosinofil dihasikan di sumsum
darah merah yang bersifat fagositik dan masuk ke jaringan
yang terinfeksi. Eosinofil merupakan fagosit yang lemah,
tetapi berperan dalam pertahanan tubuh saat melawan
cacing parasit (Buku Biologi SMA kelas XI jilid 2).
Mekanisme fagositosis
Hipersensitifitas tipe I
10
Tabel 1
Mediator awal
bronchoconstriction, mucus secretion,
Histamine
vasodilatation, vascular permeability
Tryptase Proteolysis
Mediator baru
11
Hipersensitifitas tipe II
Reaksi alergi terjadi 3-10 jam setelah terpapar oleh antigen. Ini
diperantarai oleh kompleks imun yang larut. Mediator terbanyak
adalah IgG, meskipun IgM juga dapat terlibat. Antigen dapat eksogen
(infeksi kronik virus, bakteri atau parasit) dapat pula endogen
(autoimunitas spesifik non-organ misalnya SLE). Antigen adalah larut
dan tak terikat dengan organ yang terlibat. Komponen utama adalah
kompleks imun yang larut dan komplemen. Kerusakan diakibatkan
oleh platelet dan netrofil. Lesi mengandung netrofil dan endapan
kompleks imun dan komplemen. Infiltrasi makrofag pada tahap
berikutnya mungkin terlibat dalam proses penyembuhan.
Hipersensitifitas tipe IV
Waktu
Tanda Histolog Antigen
Tipe Reaks
Klinis i dan lokasi
i
Limfosit
epidermal
diikuti
( kimia
makrofa
48-72 organik,
Kontak Eksema g,
jam racun ivy,
edema
logam berat
epidermi
dll.)
s
Limfosit, intradermal
48-72 Indurasi monosit, (tuberculin,
Tuberculin
jam local makrofa lepromin,
g dll.)
Tabel 3
Permukaan Jaringan
Antigen Eksogen larut
sel & organ
Waktu 15-30
Menit-jam 3-8 jam 48-72 jam
respon menit
eritema
eritema
Bilur & lisis and dan
Tanda and
terang nekrosis edema,
indurasi
nekrosis
complem monocyte
basophils antibody
ent and s and
Histologi and and
neutrophi lymphocy
eosinophil complement
ls tes
Ditransfer
Antibody Antibody antibody T-cells
dengan
E. Pengobatan Hipersensitivitas
a. Hipersensitivitas tipe I pemberian obat antihistamin (Jurnal
Kedokteran Brawijaya oleh Hariwati Moehariadi dan Yasmine
Yasmine)
b. Hipersensitivitas tipe II dengan pemberian anti inflamasi serta
agen imunosupresif.
c. Hipersensitivitas tipe III menggunakan anti inflamasi.
d. Hipersensitivitas tipe IV dengan menggunakan kortikosteroid dan
agen imunosupresif lainnya.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Imunologi merupakan suatu kekebalan tubuh yang digunakan
untuk membentengi tubuh dari substansi-substansi asing seperti
bakteri dan virus, jamur, ataupun mikrooranisme lainnya yang bersifat
patogen dan berbahaya bagi tubuh Sel imun bekerja secara spesifik
tergantung jenisnya. Kekebalan tubuh ada dua macam yaitu
kekebalan bawaan dan kekebalan adaptif. Dimana kkebalan bawan
adalah kekebalan yang dibawa sejak lahir dan biasanya melindungi
bagian luar seperti kulit dan membran mukosa. Sedangkan
kekebalan adaptif merupakan kekebalan yang diaktifkan oleh
kekebalan bawaan.
Sistem imun sangat bermanfaat bagi manusia. Hal ini
dikarenakan sistem imun lah yang menjaga ketahanan tubuh
terhadap substansi asing yang membahayakan tubuh. Sistem imun
Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan,
dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk kedalam tubuh.
Menghilangkan jaringan atau sel mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal sasaran
utama : bakteri patogen dan virus. Leukosit merupakansel imun
utama disamping sel plasma, makrofag, dan sel mast.
B. SARAN
1. Olahraga dan istirhat yang cukup
2. Apabila sistem imun melemah, bantu dengan suplemen atau Vit C
agar sistem imun terbantu.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. D.A Pratiwi, et al. 2006. Biologi SMA jilid 2 untuk Kelas XI.
Jakarta: Erlangga
2. Spector, W.G. 1977. Pengantar Patologi Umum Edisi ketiga.
Terjemahan Soetjipto NS, dkk. 1993. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
3. H. Fried, George, dan George J. Hademenos. 1999. Schaums
Outlines Biologi Edisi kedua. Jakarta: Erlangga
4. Hariwati Moehariadi dan Yasmine Yasmine. Perbandingan
Konsentrasi IgE Air Mata Penderita Alergi Okuli dengan
Pemberian Pemorolast Pottasium 0,1% an Sodium
Cromoglycate 4%. Malang. Vol 27/no. 2/Agustus, 2012
5. Dicky Andirsa, dkk. Infeksi Ccing, Imunitas, dan alergi. Kalsel.
Vol 4/no. 1/Juni, 2012:47-52
6. Simson Taringan. Dermatopathology of Caprine Scabies and
Protective Immunity in Sensitised Goats Against Sarcoptes
scabiei Reinfestation. Bogor. Vol 7/no. 2/th 2002
16