1. Latar Belakang
Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu sistem
yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari fase pra Rumah Sakit, fase Rumah Sakit
dan fase rehabilitasi. Hal ini karena kualitas hidup penderita pasca cedera akan sangat
bergantung pada apa yang telah dia dapatkan pada periode Pra Rumah Sakit, bukan hanya
tergantung pada bantuan di fasilitas pelayanan kesehatan saja. Pada penanganan korban
bencana khususnya gempa yang pernah terjadi, tidak sedikit korban meninggal ataupun cacat
karena terlambatnya penanganan korban ataupun kesalahan dalam menolong korban seperti
dalam mengangkut korban ataupun mengevakuasi dari lokasi kejadian. Jika di tempat
pertama kali kejadian, penderita mendapatkan bantuan yang optimal sesuai kebutuhannya
maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Bisa diilustrasikan dengan penderita
dengan kegagalan pernapasan dan jantung kurang dari 4-6 menit dapat diselamatkan dari
kerusakan otak yang ireversibel. Syok karena kehilangan darah dapat dicegah jika sumber
perdarahan diatasi, dan kelumpuhan dapat dihindari jika upaya evakuasi & tranportasi cedera
spinal dilakukan dengan benar. Oleh karena itu orang awam yang menjadi first responder
harus menguasai lima kemampuan dasar yaitu : (1) menguasai cara meminta bantuan
pertolongan, (2) menguasai teknik bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru), (3)
menguasai teknik menghentikan perdarahan, (4) menguasai teknik memasang balut-bidai,
dan (5) menguasai teknik evakuasi dan tranportasi.
Kejadian gawat darurat sendiri biasanya berlangsung dengan cepat dan tiba-tiba sehingga
sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan
melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Tercapainya kualitas hidup penderita
pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang
diberikan. Jadi prinsip dan tujuan dilakukannya Pertolongan pertama pada Penderita Gawat
Darurat adalah : menyelamatkan kehidupan, mencegah keadaan menjadi lebih buruk dan
mempercepat kesembuhan.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya pasien eklamsia adalah dengan meningkatkan
pengetahuan terhadap pengertian, tanda gejal, pencegahan dan penanganan.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan kapasitas penanganan kegawat
daruratan yang terjadi di lingkungan RSU Sembiring Delitua dimana kejadiannya bisa saja
terjadi secara tiba-tiba, karyawan yang sebagian merupakan profesional dalam bidang
kesehatan, perlu adanya sebuah pelatihan mengenai pertolongan pertama. Dengan pelatihan
ini diharapkan peserta dapat melakukan penanganan pertama pada korban, sehingga resiko
kematian dan cedera yang lebih parah dapat berkurang.
2. Dasar Hukum
- Undang- undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
- Undang- undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
- Undang- undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
- KepMenaker No : Kep.186/MEN/1999.
- Undang- undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
5. Indikator Keluaran
- Mengetahui pengertian masing-masing pelatihan
- Mampu mengenali tanda dan gejala.
- Mampu mencegah
- Mampu menilai masing-masing pelatihan.
9. Jadwal Kegiatan
No Judul Jumlah Jadwal Quantity
Total biaya
pelatihan Pesert Pelatihan Rincian Biaya Total
Pelatihan
a
1 Pelatihan 150 13/01/2020 Ns, S.Kep 4 Rp 1.500.000 Rp 6.000.000
Excellent
Fee Speaker Moderator 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Services
MC 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
konsumsi Lunch 160 Rp 120.000 Rp 19.200.000
(Peserta + snack X 2 160
Panitia) Rp 80.000 Rp 12.800.000
Pengurusan 3 SKP 150 Rp
Rp 150.000 Rp 22.500.000 78.950.000
SKP
Cetak Cetak Sertifikat 150 Rp 10.000 Rp 1.500.000
Seminar Kit Peserta 150 Rp 50.000 Rp 7.500.000
AC Portable 2 Rp 850.000 Rp 1.700.000
Sewa alat Kursi 150 Rp 15.000 Rp 2.250.000
Sound Sistem 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Rp.
GRAND TOTAL
890.450.000,-
Demikianlah kerangka acuan kerja/ tor (term of reference) pelatihan penanganan bayi
asfiksia neonatorum dan pencegahan eklamsia pada post partum tahun 2019. Semoga
pealatihan ini dapat terlaksana dengan baik, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan
terima kasih.
Delitua, September2019
Diklat RSU Sembiring Delitua