PCI
( PREVENTION CONTROL INFECTION )
PENDAHULUAN
PCI 7.4 : Sistem ventilasi( tekanan negatif, Bio safety kabinet di lab 2 Eleman
PCI7.5 : Renovasi atau pembangunan fasilitas baru 2 Eleman
PCI 8 : Prosedur Isolasi 6 Elemen
PCI 9 : APD dan Kebersihan tangan 5 Elemen
PCI10 : Integrasi program dengan peningkatan mutu dan 2 Elemen
keselamatan pasien
KETUA KOMITE
SEKRETARIS
ANGGOTA
1 . Perwakilan SMF
2. Epidemiolog
3 . Mikrobiologi / Patologi Klinik
4 . Farmasi
5 . Jangsus (Laundry & Kamar Jenazah)
6 . Unit Kesling / K3
7 . Logistik - Gizi
8 . Unit Tehnik
9 . TSSU / IKO
1 0. Cleaning Service
1 1. Tim PPIRS
TIM PPI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
KETUA TIM
IPCD IPCN
1 Dr. Soroy Lardo, Sp.PD 1 Ns. Yanti R, S.Kep
2 Dr. Budiman, Sp.BP 2 Ns. Emi T, S.Kep
3 Dr. Hartono, MM, PhD 3 Netty, SKM
4 Dr. Astrid Chairini 4 Yuliarna S D, SKM
5Ns. Astrid, SKep
IPCLN
1 Supriyatun, AMK (Lt I/PU)
2 Hari Ruswanti, AMK (Lt II/PU)
3 Nanik Setiati, AMK (Lt III/PU)
4 Ns. Susi Handayani, S.Kep, MM (Lt IV/PU)
5 Ela Yanuasi, S.Kep (Lt V/PU)
6 Sri Hartati, AMK (Lt VI/PU)
7 I yus Miati, AMK (Lt III/Bedah)
8 Elisabeth, AMK (Lt III/Stroke)
9 Kusmanah, AMK (Lt V/Bedah)
1 0 Neni Kurniawati, AMK (Unit Dokmil)
1 1 Sri Mardianah, AMK (Lt I/IKA)
1 2 Sukiyem, AMK (Lt II/IKA)
1 3 Butet Elita, AmKeb (Lt I/Obstetri)
1 4 Hartati Ningsih, AmKeb (Lt II/Obgyn)
1 5 Marzalena, AMK (Peristi)
1 6 Siti Maspuah, AmKeb (PIS)
1 7 Ratna Widiyaningsih, AMK (Lt I/Paru)
1 8 Firmansyah, AMK (Lt II/Jantung)
19 T a r s i h (Lt IV/Paru)
2 0 Sumiati, AMK (IKO)
2 1 Ining Anik Subekti, AMK (Anestesi)
2 2 Sri Rokhayati, AMK (ICU)
2 3 Sri Mulyono, AMK (Poli Mata)
2 4 Supriyani,AMK (Poli THT)
2 5 Sumirah, AMK (Poli Jantung)
2 6Rina Irmayani, AMK (Poli Paru)
2 7 Hernawati, AMK (Poli Jiwa)
2 8 Ikhwan, SKM (Hemodialisa)
29 Titi Indrayati, AMK (Poli Syaraf)
3 0 Ningsih, AmKeb (Poli Obgyn)
3 1 Herni Heriyani, AMK (Poli Bedah)
3 2 Maemunah, AMAG (Poli Gilut)
3 3 Ade M, AMK (Poli Peny. Dalam)
3 4 Henny M, AMK (Hematologi)
3 5 Darwati, S.AP (Poli Kulkel)
3 6 Ns. Wiwit Juniati, S.Kep (IGD)
3 7 Mursihatno (Patklin)
3 8 Suwarningsih (Radiologi)
39 Yekti Maharani (Rehab Medik)
4 0 Yuni Prihantini, AMK (Pav. Darmawa)
4 1 Rumiati, AMK (Pav. Kartika)
Kebijakan yang berkaitan dengan PCI/ PPI
• Struktur organisasi (Komite & Tim PPIRS)
• Kebijakan kewaspadaan standar
• Kebijakan pengembangan SDM
• Kebijakan pengadaan bahan & alat yang melibatkan Tim PPI
• Kebijakan penggunaan antibiotik yang rasional
• Kebijakan pelaksanaan surveilans
• Kebijakan pemeliharaan fisik & sarana RS
• Kebijakan kesehatan karyawan
• Kebijakan penanganan KLB
• Kebijakan penempatan pasien
• Kebijakan upaya pencegahan infeksi (ILO, IADP, ISK, Pneumonia,
VAP)
SPO yang berkaitan dengan PPI
1. SPO PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI
2. SPO PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS INFEKSI
RUMAH SAKIT
3. SPO KEBERSIHAN TANGAN
4. SPO Perlindungan minimum bagi semua pasien
5. SPO Penggunaan APD
6. SPO DEKONTAMINASI
7. SPO DEKONTAMINASI TUMPAHAN DARAH
8. SPO DEKONTAMINASI ALAT – ALAT KESEHATAN
9. SPO DEKONTAMINASI MEJA OPERASI
10.SPO PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK BARANG YANG
STERIL
11. SPO PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK BARANG
YANG TIDAK STERIL
12. SPO DESINFEKSI
13. SPO Sterilisasi
14. SPO Pelayanan sterilisasi di luar jam kerja
15. PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN DAN
BARANG YANG DI STERILKAN
16. SPO PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN YANG
DISTERILKAN
17. SPO KEBERSIHAN LAUNDRY
18. SPO PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LINEN
19. SPO TATA CARA PENCATATAN DAN PERMINTAAN LINEN
20. SPO TATA CARA PENYIMPANAN LINEN
21. SPO SIRKULASI LINEN
22. SPO Penatalaksanaan linen kotor di Laundry
23. SPO APD utk petugas linen
24. SPO PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM
25. SPO MANAJEMEN TERTUSUK JARUM
26. SPO PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
27. SPO PEMBUANGAN SAMPAH TERKONTAMINASI
28. SPO Pembersihan lingkungan
29. SPO PERSYARATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
30. SPO VENTILASI RUANGAN
31. SPO MUTU AIR
32. SPO RENOVASI BANGUNANSPO pengelolaan linen siap
pakai
33. SPO Penatalaksanaan linen kotor di ruangan
34. SPO PENANGANAN PERALATAN PASIEN
35. SPO PENEMPATAN PASIEN
36. SPO PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
MENULAR
37. SPO TRANSPORTASI PASIEN INFEKSIUS
38. SPO PEMULANGAN PASIEN
39. SPO PEMULASARAN JENAZAH
40. SPO PEMERIKSAAN POST MORTEM
41. SPO KLB
42. SPO Pemantauan Kontak tenaga kesehatan untuk pandemi influenza
43. SPO Pemantauan Kontak tenaga kesehatan untuk pandemi influenza
44. SPO Kewaspadaan terhadap pasien dengan MRSA
45. SPO Isolasi pasien
46. SPO SOSIALISASI PEGAWAI BARU, MHS,CS
47. SPO ETIKA BATUK
48. SPO PERAWATAN LUKA
49. SPO PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
50. SPO Pemasangan kateter vena sentral
51. SPO PEMASANGAN KATETER URINE
52. SPO Pengambilan specimen ILO
53. SPO Pengambilan specimen VAP
54. SPO Pengambilan spesimen kateter urin
55. SPO Pengambilan spesimen kateter intra vena
56. SPO Penggunaan Antimikroba yang rasional
57. SPO Pengadaan bahan dan alat yang melibatkan Tim PPI
58. SPO Tata Tertib Pengunjung
Program Surveilans
Indikator JCI
HAND RUB
IS
PREFERRED
It only takes
20 – 30 sec
to do it!
2-18
AUDIT FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN
Ruangan : ……….
Nama (initial) :
Ruangan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
No Pernyataan Ya Tidak
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum memberikan suntikan
3. Sebelum memakai sarung tangan steril
4. Sebelum memasang infus
5. Sebelum mengukur tanda – tanda vital
6. Setelah menyentuh pasien
7. Setelah menyentuh darah atau cairan tubuh
8. Setelah kontak dengan benda – benda di samping pasien
Transmisi
Wajib Poster :
1. di setiap ruangan
2. Poliklinik
3. Tempat pengunjung
4. Ruang Tunggu
5. Lif
Manajemen Linen
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO) ...
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U
Kolonel Ckm NRP 31501
1. Dekontaminasi adalah proses fisika/kimia yang digunakan untuk menurunkan/menghilangkan
mokroorganisme pada peralatan medis sehingga aman untuk dipakai kembali.
PENGERTIAN 2. Dekontaminasi melalui tiga tahap yaitu pencucian dan pembersihan (cleaning), disinfeksi (tidak
semua mikroorganisme mati/endospora), dan sterilisasi (pembunuhan semua mikroorganisme
termasuk endospora).
1. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas kesehatan,
pengunjung, dan lingkungan rumah sakit.
TUJUAN
2. Untuk mencegah/ menghindari faktor-faktor yang mungkin dapat berpengaruh terhadap mutu
sterilisasi.
1. Setiap petugas harus melakukan dekontaminasi terhadap alat medis habis pakai, permukaan
meja/permukaan lain yang tercemar/tumpahan darah atau cairan tubuh pasien, linen bekas pakai
yang tercemar darah atau cairan tubuh pasien
KEBIJAKAN 2. Setiap petugas yang melaksanakan dekontaminasi harus memakai APD sesuai penggunaannya.
3. Petugas melaksanakan pembesihan peralatan medis di ruang pencucian dan pembersihan di unit
perawatan dengan menggunakan air mengalir, sikat, deterjen, kemudian dilakukan desinfeksi
dengan menggunakan cairan desinfektan (chlorine 0,5%), dan proses sterilisasi dilakukan di TSSU.
A. Dekontaminasi Alat Medis Habis Pakai
1. Persiapan alat :
a. Larutan chlorine 0,5%
b. Air mengalir
c. Gelas ukur
d. Wadah plastik untuk menampung larutan chlorine
e. Alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga, apron, masker dan kaca mata pelindung wajah.
2. Langkah-langkah :
PROSEDUR a. Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur
b. Pakai APD (sarung tangan, apron, masker dan kacamata pelindung wajah)
c. Segera rendam peralatan medis setelah dipakai dalam larutan chlorine 0,5% selama 10-15 menit
(disinfektan)
d. Seluruh alat medis harus terendam dalam larutan chlorine
e. Lanjutkan pembersihan dengan cara keluarkan alat-alat medis yang telah didekontaminasi, bilas
dengan air mengalir, sikat perlahan-lahan alat medis dari setiap permukaan termasuk gerigi dan
lekukan, keringkan alat medis dengan kain atau di udara
f. Buka sarung tangan dan alat pelindung lainnya
g. Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur.
DEKONTAMINASI
B. Dekontaminasi Permukaan Meja / Permukaan lain yang tercemar / tumpahan darah atau cairan tubuh
pasien
1. Persiapan alat :
a) Larutan
b) Air mengalir
c) Gelas ukur
d) Wadah plastik untuk menampung larutan chlorine
e) Alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga, apron, masker dan kaca mata pelindung
wajah.
2. Langkah-langkah :
a) Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur
b) APD (sarung tangan, apron, masker dan kacamata pelindung wajah)
c) Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas, Koran bekas/tissue
d) Buang kertas, Koran bekas/tissue penyerap ke dalam kantong sampah medis
e) Bersihkan daerah bekas tumpahan darah/cairan tubuh pasien dengan larutan chlorine 0.5%
(disinfektan)
PROSEDUR f) Buka sarung tangan dan alat pelindung lainnya
g) Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur.
C. Dekontainasi Tumpahan Darah/Cairan tubuh pasien
3. Petugas mengenakan alat pelindung diri yaitu masker, topi, apron dan sarung tangan.
4. Siapkan larutan desinfektan dalam bak perendam dengan konsentrasi sesuai petunjuk pemakaian
( 0,5% ).
5. Perhatikan desinfektan yang digunakan, karena setiap desinfektan berbeda cara pemakaiannya.
6. Alat-alat kesehatan / kedokteran seperti set ganti balutan, set alat-alat operasi (instrument) dll setelah
dipakai,direndam dalam larutan chlorine 0,5% selama 10-20 menit dan alat-alat bekas pasien HIV
AIDS/infeksius dipisahkan sendiri.
7. Bila ada sarung tangan yang rusak atau robek,langsung dibuang ketempat sampah yang tertutup
(tempat sampah infeksius)
8. Setelah direndam, alat-alat (sarung tangan atau instrument ganti balutan) dicuci dengan air sabun
dan dibilas dengan air bersih. Bila masih ada noda yang tertinggal,bersihkan dengan bensin.
9. Alat-alat kemudian dikeringkan/di lap dan selanjutnya dibungkus / dikemas untuk disterilkan.
10. Kantong tempat sampah infeksius segera diikat kuat, beri tanda/label infeksius dan dibuang ketempat
pembuangan sampah setelah selesai melakukan dekontaminasi.
Pemusnahan Incenerator
PENGELOLAAN LIMBAH TAJAM
Pengertiannya ,
Tata cara / tekhnik penanganan
limbah medis tajam
Batas-batasan ,
adalah objek atau alat yang
memiliki sudut tajam atau
runcing yang dapat memotong
atau menusuk kulit
Jarum suntik, Bisturi ( Pisau
bedah ) , Blood Lancet , Pecahan
kaca
SPO RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT
BANGUNAN
KEBIJAKAN Setiap renovasi bangunan di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad harus berkoordinasi dan
melibatkan Tim PPIRS
SPO RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT
RSPAD GATOT
SOEBROTO DITKESAD
PROSEDUR 1. Tim pengendali infeksi rumah sakit harus di libatkan dalam tim perencanaan
untuk rekonstruksi / renovasi bangunan rumah sakit
2. Renovasi yang di lakukan menimbulkan getaran / suara / kebisingan maka
renovasi harus di lakukan pada siang hari
3. Renovasi yang di lakukan menimbulkan debu / asap maka area tersebut tidak
boleh di lewati untuk transportasi pasien, petugas dan pengunjung rumah sakit,
kemudian area tersebut harus di tutup agar penyebaran debu tidak meluas ke
segala arah
4. Renovasi yang di lakukan di ruang operasi maka ruang operasi tidak boleh di
gunakan
5. Bila renovasi di lakukan di ruang perawatan maka ruang perawatan harus di
kosongkan / pasien di pindahkan ke ruang perawatan lain
6. PPIRS memberikan masukan design yang berhubungan dengan infeksi mulai
awal pembangunan, proses, dan sampai selesai
7. 7. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi bangunan, Komite
PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak
perencana dan pelaksana proyek.
8. Sebelum pelaksanaan pembangunan/renovasi dan pembongkaran bangunan,
pihak pelaksana proyek harus menutup area kerja dan memasang informasi
bahwa area tersebut sedang ada pembangunan/renovasi dan pembongkaran
bangunan sesuai standar K3RS dan PPI
9. Selama proses pembangunan pelaksana proyek wajib mengenakan APD sesuai
K3.
10. Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas proyek (Bagian Tehnik,
Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan bersama
DOKUMEN TERKAIT Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah Sakit
• Penggunaan APD
• Kebersihan diri dan kebersihan tangan
petugas
• Kebersihan lingkungan
• kesehatan karyawan
• Kontrol suhu mesin penyimpanan makanan
• Penyiapan, pendistribusian, pemberian dan
peralatan habis pakai pada pasien penyakit
menular
a. Jadwal pertemuan berkala
N SUB/INSTA JA PE MA AP MEI JU JU AG SE OK NO DE
O LASI N B R R N L T PT T P S
1. Watnap A
2. Watnap B
3. Watnap C
4. Watnap D
5. Watsif
6. Gadar
7. Unit Stroke
8. Unit Dokmil
9. Unit
Jangsus
10 Unit Gizi
11 Patologi
12 Kamar
Operasi
b. In House Training
c. Pelatihan IADP, ISK, VAP,ILO
d. - Kampanye Cuci Tangan dan Audit Cuci Tangan
d. - Kampanye Cuci Tangan dan Audit
Cuci Tangan TA. 2012
e. Sosialisasi PPI kepada Pimpinan, karyawan
f. Sosialisasi PPI kepada mahasiswa kesehatan, Coas dan CS
g.Sosialisasi hand hygiene kepada keluarga
pasien dan pengunjung
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN
BAPAK DAN IBU
SALAM AKREDITASI
YES YES YES
WE CAN !!!