Anda di halaman 1dari 47

INDONESIA HEALTH OF MINISTRY

PCI
( PREVENTION CONTROL INFECTION )
PENDAHULUAN

Infeksi nosokomial / Infeksi Rumah Sakit:

Infeksi yang didapat atau terjadi di rumah sakit


ketika pasien dirawat atau pernah dirawat di
rumah sakit, terjadi setelah 48-72 jam pasien
dirawat atau lebih
Jenis infeksi
• IADP (infeksi aliran darah perifer)
• ILO/SSI (infeksi luka operasi / surgical site infection)
• ISK/CAUTI (catheter associated urinary tract
infection)
• VAP (ventilator associated pneumonia)
• HAP (hospital acquired pneumonia)

Pencegahan dan pengendalian Infeksi bertujuan


menurunkan setiap resiko infeksi yang dapat
ditransmisikan antara pasien, staff, profesi kesehatan
lainnya
Fokus Perhatian
1. Kepemimpinan dan koordinasi program
2. Fokus pada program
3. Prosedur isolasi
4. Tehnik “barrier” dan Kebersihan tangan
5. Integrasi program dengan Quality Improvement dan
Patient Safety
6. Pendidikan dan pelatihan PPI untuk seluruh
pegawai, pasien dan pengunjung
PCI : 11 Standar dan 82 Elemen
Standar Elemen
PCI 1 : Kepemimpinan 3 Eleman
PCI 2 : Koordinasi 6 Eleman
PCI 3 : Sumber Daya 3 Elemen
PCI 4 : Kompetensi staf 3 Elemen
PCI 5 : Program PCI 7 Elemen
PCI 5.1 : Program mencakup pasien, keluarga, staf, volunter, 3 Elemen
pengunjung dan individu
PCI 6 : Assesmen Risiko 4 Elemen
PCI 7 : Implementasi strategi penurunan resiko infeksi 3 Elemen
PCI 7.1: Mengurangi resiko infeksi : Kebersihan, sterilisasi dan 4 Eleman
menajeman laundry
PCI 7.1.1 : Kebijakan dan Prosedur 4 Eleman
PCI 7 .2 : Pembuangan dan pengelolaan limbah yg baik 3 Eleman
PCI 7.3 : Kebijakan dan prosedur benda tajam 3 Eleman
PCI : 11 Standar dan 82 Elemen

PCI 7.4 : Sistem ventilasi( tekanan negatif, Bio safety kabinet di lab 2 Eleman
PCI7.5 : Renovasi atau pembangunan fasilitas baru 2 Eleman
PCI 8 : Prosedur Isolasi 6 Elemen
PCI 9 : APD dan Kebersihan tangan 5 Elemen
PCI10 : Integrasi program dengan peningkatan mutu dan 2 Elemen
keselamatan pasien

PCI 10.1 : Data surveilans 3 Elemen


PCI 10.2 : Analisa data 2 Elemen
PCI 10.3 : Quality improvement 2 Elemen
PCI 10.4 : Data di bandingkan dengan RS luar yang setara 2 Elemen
PCI 10.5 : Laporan surveilans di laporkan ke Direktur 3 Elemen
PCI 10.6 : Laporan surveilans di laporkan ke Kemenkes 2 Elemen
PCI 11 : Pendidikan dan Saf 5 Eleman
STRUKTUR ORGANISASI

KOMITE PPI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

KETUA KOMITE

SEKRETARIS

ANGGOTA
1 . Perwakilan SMF

2. Epidemiolog
3 . Mikrobiologi / Patologi Klinik
4 . Farmasi
5 . Jangsus (Laundry & Kamar Jenazah)
6 . Unit Kesling / K3
7 . Logistik - Gizi
8 . Unit Tehnik
9 . TSSU / IKO
1 0. Cleaning Service
1 1. Tim PPIRS
TIM PPI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
KETUA TIM

IPCD IPCN
1 Dr. Soroy Lardo, Sp.PD 1 Ns. Yanti R, S.Kep
2 Dr. Budiman, Sp.BP 2 Ns. Emi T, S.Kep
3 Dr. Hartono, MM, PhD 3 Netty, SKM
4 Dr. Astrid Chairini 4 Yuliarna S D, SKM
5Ns. Astrid, SKep

IPCLN
1 Supriyatun, AMK (Lt I/PU)
2 Hari Ruswanti, AMK (Lt II/PU)
3 Nanik Setiati, AMK (Lt III/PU)
4 Ns. Susi Handayani, S.Kep, MM (Lt IV/PU)
5 Ela Yanuasi, S.Kep (Lt V/PU)
6 Sri Hartati, AMK (Lt VI/PU)
7 I yus Miati, AMK (Lt III/Bedah)
8 Elisabeth, AMK (Lt III/Stroke)
9 Kusmanah, AMK (Lt V/Bedah)
1 0 Neni Kurniawati, AMK (Unit Dokmil)
1 1 Sri Mardianah, AMK (Lt I/IKA)
1 2 Sukiyem, AMK (Lt II/IKA)
1 3 Butet Elita, AmKeb (Lt I/Obstetri)
1 4 Hartati Ningsih, AmKeb (Lt II/Obgyn)
1 5 Marzalena, AMK (Peristi)
1 6 Siti Maspuah, AmKeb (PIS)
1 7 Ratna Widiyaningsih, AMK (Lt I/Paru)
1 8 Firmansyah, AMK (Lt II/Jantung)
19 T a r s i h (Lt IV/Paru)
2 0 Sumiati, AMK (IKO)
2 1 Ining Anik Subekti, AMK (Anestesi)
2 2 Sri Rokhayati, AMK (ICU)
2 3 Sri Mulyono, AMK (Poli Mata)
2 4 Supriyani,AMK (Poli THT)
2 5 Sumirah, AMK (Poli Jantung)
2 6Rina Irmayani, AMK (Poli Paru)
2 7 Hernawati, AMK (Poli Jiwa)
2 8 Ikhwan, SKM (Hemodialisa)
29 Titi Indrayati, AMK (Poli Syaraf)
3 0 Ningsih, AmKeb (Poli Obgyn)
3 1 Herni Heriyani, AMK (Poli Bedah)
3 2 Maemunah, AMAG (Poli Gilut)
3 3 Ade M, AMK (Poli Peny. Dalam)
3 4 Henny M, AMK (Hematologi)
3 5 Darwati, S.AP (Poli Kulkel)
3 6 Ns. Wiwit Juniati, S.Kep (IGD)
3 7 Mursihatno (Patklin)
3 8 Suwarningsih (Radiologi)
39 Yekti Maharani (Rehab Medik)
4 0 Yuni Prihantini, AMK (Pav. Darmawa)
4 1 Rumiati, AMK (Pav. Kartika)
Kebijakan yang berkaitan dengan PCI/ PPI
• Struktur organisasi (Komite & Tim PPIRS)
• Kebijakan kewaspadaan standar
• Kebijakan pengembangan SDM
• Kebijakan pengadaan bahan & alat yang melibatkan Tim PPI
• Kebijakan penggunaan antibiotik yang rasional
• Kebijakan pelaksanaan surveilans
• Kebijakan pemeliharaan fisik & sarana RS
• Kebijakan kesehatan karyawan
• Kebijakan penanganan KLB
• Kebijakan penempatan pasien
• Kebijakan upaya pencegahan infeksi (ILO, IADP, ISK, Pneumonia,
VAP)
SPO yang berkaitan dengan PPI
1. SPO PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI
2. SPO PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILANS INFEKSI
RUMAH SAKIT
3. SPO KEBERSIHAN TANGAN
4. SPO Perlindungan minimum bagi semua pasien
5. SPO Penggunaan APD
6. SPO DEKONTAMINASI
7. SPO DEKONTAMINASI TUMPAHAN DARAH
8. SPO DEKONTAMINASI ALAT – ALAT KESEHATAN
9. SPO DEKONTAMINASI MEJA OPERASI
10.SPO PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK BARANG YANG
STERIL
11. SPO PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK BARANG
YANG TIDAK STERIL
12. SPO DESINFEKSI
13. SPO Sterilisasi
14. SPO Pelayanan sterilisasi di luar jam kerja
15. PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN DAN
BARANG YANG DI STERILKAN
16. SPO PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN YANG
DISTERILKAN
17. SPO KEBERSIHAN LAUNDRY
18. SPO PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LINEN
19. SPO TATA CARA PENCATATAN DAN PERMINTAAN LINEN
20. SPO TATA CARA PENYIMPANAN LINEN
21. SPO SIRKULASI LINEN
22. SPO Penatalaksanaan linen kotor di Laundry
23. SPO APD utk petugas linen
24. SPO PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM
25. SPO MANAJEMEN TERTUSUK JARUM
26. SPO PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
27. SPO PEMBUANGAN SAMPAH TERKONTAMINASI
28. SPO Pembersihan lingkungan
29. SPO PERSYARATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
30. SPO VENTILASI RUANGAN
31. SPO MUTU AIR
32. SPO RENOVASI BANGUNANSPO pengelolaan linen siap
pakai
33. SPO Penatalaksanaan linen kotor di ruangan
34. SPO PENANGANAN PERALATAN PASIEN
35. SPO PENEMPATAN PASIEN
36. SPO PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
MENULAR
37. SPO TRANSPORTASI PASIEN INFEKSIUS
38. SPO PEMULANGAN PASIEN
39. SPO PEMULASARAN JENAZAH
40. SPO PEMERIKSAAN POST MORTEM
41. SPO KLB
42. SPO Pemantauan Kontak tenaga kesehatan untuk pandemi influenza
43. SPO Pemantauan Kontak tenaga kesehatan untuk pandemi influenza
44. SPO Kewaspadaan terhadap pasien dengan MRSA
45. SPO Isolasi pasien
46. SPO SOSIALISASI PEGAWAI BARU, MHS,CS
47. SPO ETIKA BATUK
48. SPO PERAWATAN LUKA
49. SPO PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
50. SPO Pemasangan kateter vena sentral
51. SPO PEMASANGAN KATETER URINE
52. SPO Pengambilan specimen ILO
53. SPO Pengambilan specimen VAP
54. SPO Pengambilan spesimen kateter urin
55. SPO Pengambilan spesimen kateter intra vena
56. SPO Penggunaan Antimikroba yang rasional
57. SPO Pengadaan bahan dan alat yang melibatkan Tim PPI
58. SPO Tata Tertib Pengunjung
Program Surveilans

Indikator JCI

Utama : IADP, ILO/SSI, ISK, VAP, HAP


Pilihan : MRSA
Pencapaian : menurunkan 20 % kejadian
infeksi dalam satu tahun
• Tersedianya Fasilitas sarana dan Prasarana Hand
Hygiene dan APD
• Terbentuknya Panitia Implementasi Cuci Tangan
Program • Media Informasi ( Leaflet, poster,Audio Visual)
Hand • Tools audit Hand Hygiene
Hygiene • Penempatan Sarana Hand Hygiene
• Edukasi menyeluruh secara bertahap kepada
seluruh Petugas, pasien, Kelg, dan pengunjung
• Pencapaian sesuai standar internasional > 85 %

Diperlukan dukungan sangat maksimal pihak manajemen


The 5 moments for Hand Hygiene

Sebelum memakai sarung tangan & setelah


melepaskan sarung tangan
6 langkah mencuci tangan

HAND RUB
IS
PREFERRED

It only takes
20 – 30 sec
to do it!

2-18
AUDIT FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN

Ruangan : ……….

No Pernyataan Ya Tidak Ket


1. Tersedia sabun cair di setiap wastafel
2. Tersedia handuk kertas di setiap wastafel
3. Tersedia cairan antibacterial di wastafel ruang tindakan invasif
4. Wastafel bebas dari peralatan yang tidak tepat
5. Fasilitas cuci tangan bersih
6. Ada tempat sampah di bawah wastafel
7. Tersedia handrub di setiap ruang ICU
8. Tersedia poster kebersihan tangan
Total

Skoring : _________ x 100% =


AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

Nama (initial) :
Ruangan :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :

No Pernyataan Ya Tidak
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum memberikan suntikan
3. Sebelum memakai sarung tangan steril
4. Sebelum memasang infus
5. Sebelum mengukur tanda – tanda vital
6. Setelah menyentuh pasien
7. Setelah menyentuh darah atau cairan tubuh
8. Setelah kontak dengan benda – benda di samping pasien

9. Cuci tangan sesuai dengan standar 7 langkah


Total

Skoring : ___________ x 100% =


Kewaspadaan Isolasi

• Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang


dilakukan oleh Rumah Sakit untuk mencegah
infeksi
• Kewaspadaan isolasi terdiri dari kewaspadaan
standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi
• Kewaspadaan yang harus di terapkan setiap
saat tanpa memandang pasien terinfeksi atau
tidak terinfeksi di semua fasilitas kesehatan
10 Kewaspadaan standar

1. Kebersihan tangan 6. Kesehatan


2. Alat Pelindung Diri karyawan/perlindungan
(APD) petugas kesehatan
3. Peralatan perawatan 7.Penempatan pasien
pasien(non kritikal, semi sesuai sumber transmisi
kritikal dan kritikal ) 8. Hygiene respirasi/Etika
4. Pengendalian batuk
Lingkungan 9. Praktek penyuntikan yang
5. Pemrosesan peralatan aman
pasien dan 10. Praktek lumbal fungsi
penatalaksanaan linen
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi

Transmisi

1. Kontak spt : MRSA  kewaspadaan standar :


Kebersihan tangan dan penggunaan APD
2. Dropplet Pneumonia  kewaspadaan standar :
Kebersihan tangan, masker dan goggle
3. Air bone Kewaspadaan standar
• Tekanan negatif atau natural ventilation
• Masker N 95
• Pintu kamar harus selalu tertutup
Etika batuk harus di lakukan oleh
setiap tenaga kesehatan, pasien
dan pengunjung

Tujuan : mencegah transmisi patogen


lewat udara , tangan dan
lingkunagan

Wajib Poster :

1. di setiap ruangan
2. Poliklinik
3. Tempat pengunjung
4. Ruang Tunggu
5. Lif
Manajemen Linen

 Pemisahan linen infeksius dan linen non infeksius


atau kotor
 Pisahkan antara troli linen kotor tertutup dengan
linen bersih tertutup
 Pisahkan wadah linen infeksius dan non infeksius
 Bersihkan troli sebelum digunakan kembali
 Bila troli pakai pengalas/ sarung, segera dicuci
setelah linen kotor diturunkan
DEKONTAMINASI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
... 1 dari 2
...
RSPAD
GATOT SOEBROTO DITKESAD

Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO) ...
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U
Kolonel Ckm NRP 31501
1. Dekontaminasi adalah proses fisika/kimia yang digunakan untuk menurunkan/menghilangkan
mokroorganisme pada peralatan medis sehingga aman untuk dipakai kembali.
PENGERTIAN 2. Dekontaminasi melalui tiga tahap yaitu pencucian dan pembersihan (cleaning), disinfeksi (tidak
semua mikroorganisme mati/endospora), dan sterilisasi (pembunuhan semua mikroorganisme
termasuk endospora).
1. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas kesehatan,
pengunjung, dan lingkungan rumah sakit.
TUJUAN
2. Untuk mencegah/ menghindari faktor-faktor yang mungkin dapat berpengaruh terhadap mutu
sterilisasi.
1. Setiap petugas harus melakukan dekontaminasi terhadap alat medis habis pakai, permukaan
meja/permukaan lain yang tercemar/tumpahan darah atau cairan tubuh pasien, linen bekas pakai
yang tercemar darah atau cairan tubuh pasien
KEBIJAKAN 2. Setiap petugas yang melaksanakan dekontaminasi harus memakai APD sesuai penggunaannya.
3. Petugas melaksanakan pembesihan peralatan medis di ruang pencucian dan pembersihan di unit
perawatan dengan menggunakan air mengalir, sikat, deterjen, kemudian dilakukan desinfeksi
dengan menggunakan cairan desinfektan (chlorine 0,5%), dan proses sterilisasi dilakukan di TSSU.
A. Dekontaminasi Alat Medis Habis Pakai
1. Persiapan alat :
a. Larutan chlorine 0,5%
b. Air mengalir
c. Gelas ukur
d. Wadah plastik untuk menampung larutan chlorine
e. Alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga, apron, masker dan kaca mata pelindung wajah.
2. Langkah-langkah :
PROSEDUR a. Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur
b. Pakai APD (sarung tangan, apron, masker dan kacamata pelindung wajah)
c. Segera rendam peralatan medis setelah dipakai dalam larutan chlorine 0,5% selama 10-15 menit
(disinfektan)
d. Seluruh alat medis harus terendam dalam larutan chlorine
e. Lanjutkan pembersihan dengan cara keluarkan alat-alat medis yang telah didekontaminasi, bilas
dengan air mengalir, sikat perlahan-lahan alat medis dari setiap permukaan termasuk gerigi dan
lekukan, keringkan alat medis dengan kain atau di udara
f. Buka sarung tangan dan alat pelindung lainnya
g. Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur.
DEKONTAMINASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


……… ……… 2 dari 2
RSPAD
GATOT SOEBROTO DITKESAD

B. Dekontaminasi Permukaan Meja / Permukaan lain yang tercemar / tumpahan darah atau cairan tubuh
pasien
1. Persiapan alat :
a) Larutan
b) Air mengalir
c) Gelas ukur
d) Wadah plastik untuk menampung larutan chlorine
e) Alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga, apron, masker dan kaca mata pelindung
wajah.
2. Langkah-langkah :
a) Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur
b) APD (sarung tangan, apron, masker dan kacamata pelindung wajah)
c) Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas, Koran bekas/tissue
d) Buang kertas, Koran bekas/tissue penyerap ke dalam kantong sampah medis
e) Bersihkan daerah bekas tumpahan darah/cairan tubuh pasien dengan larutan chlorine 0.5%
(disinfektan)
PROSEDUR f) Buka sarung tangan dan alat pelindung lainnya
g) Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur.
C. Dekontainasi Tumpahan Darah/Cairan tubuh pasien
3. Petugas mengenakan alat pelindung diri yaitu masker, topi, apron dan sarung tangan.
4. Siapkan larutan desinfektan dalam bak perendam dengan konsentrasi sesuai petunjuk pemakaian
( 0,5% ).
5. Perhatikan desinfektan yang digunakan, karena setiap desinfektan berbeda cara pemakaiannya.
6. Alat-alat kesehatan / kedokteran seperti set ganti balutan, set alat-alat operasi (instrument) dll setelah
dipakai,direndam dalam larutan chlorine 0,5% selama 10-20 menit dan alat-alat bekas pasien HIV
AIDS/infeksius dipisahkan sendiri.
7. Bila ada sarung tangan yang rusak atau robek,langsung dibuang ketempat sampah yang tertutup
(tempat sampah infeksius)
8. Setelah direndam, alat-alat (sarung tangan atau instrument ganti balutan) dicuci dengan air sabun
dan dibilas dengan air bersih. Bila masih ada noda yang tertinggal,bersihkan dengan bensin.
9. Alat-alat kemudian dikeringkan/di lap dan selanjutnya dibungkus / dikemas untuk disterilkan.
10. Kantong tempat sampah infeksius segera diikat kuat, beri tanda/label infeksius dan dibuang ketempat
pembuangan sampah setelah selesai melakukan dekontaminasi.

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Kamar Operasi dan TSSU
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
5. Hemodialisa
1. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
DOKUMEN TERKAIT Kesehatan Lainnya.
Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas Pakai
(Desinfeksi,Sterilisasi)

Pre Cleaning (Klorin 0,5%)

Pembersihan ( enzimatik dan deterzen)


(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi Disinfeksi tingkat tinggi Disinfeksi tingkat rendah


(peralatan kritis) (peralatan non kritikal)
Masuk dalam pembuluh (peralatan semi kritikal)
Hanya pada permukaan tubuh
darah/jaringan tubuh Masuk dalam mucosa yang utuh
Instrumen bedah, set
minor untuk pemasangan
tubuh Tensi meter,
CVL, IVL dll Endotracheal tube, NGT termometer,inkubator,meja
pasien dll
Pengelolaan Limbah

a. Tempat sampah selalu dlm keadaan tertutup


b. Sampah umum dipisahkan dgn sampah medis
c. Tempat sampah umum (domestik/RT) plastik
warna hitam
d. Tempatkan sampah medis / infeksius plastik
warna kuning
e. Untuk sampah Radio Aktif plastik warna merah
f. Sampah Sitostatika menggunakan kantong
plastik warna ungu
g. Sampah Farmasi menggunakan kantong warna
coklat
PEMILAHAN

Limbah non Limbah Limbah Limbah Limbah


Infeksius Medis Sitostatika Coklat Beracun
Jenis Sampah / Limbah :
• Limbah Infeksius
- Set infus habis pakai
- Organ tubuh
- Jaringan
- Darah
- Cairan tubuh
- Spuit habis pakai
- Kain kasa/perban yang kontak dg darah dan cairan tubuh
- Bahan sisa laboratorium
• Limbah Non Infeksius
- Limbah domestik / limbah rumah tangga yang tidak terkontaminasi cairan
tubuh
• Limbah benda tajam
- Scalpel, set infus, pecahan kaca, needle
PROSES PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT

Pewadahan Pengumpulan Pengangkutan

Pemusnahan Incenerator
PENGELOLAAN LIMBAH TAJAM
Pengertiannya ,
Tata cara / tekhnik penanganan
limbah medis tajam

Batas-batasan ,
adalah objek atau alat yang
memiliki sudut tajam atau
runcing yang dapat memotong
atau menusuk kulit
Jarum suntik, Bisturi ( Pisau
bedah ) , Blood Lancet , Pecahan
kaca
SPO RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


............................. ......... 1 dari 2
RSPAD
GATOT SOEBROTO
DITKESAD

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit


Ditetapkan,
OPERASIONAL …
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
(SPO)
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U
RENOVASI Brigadir Jenderal TNI

BANGUNAN

PENGERTIAN Renovasi adalah pembangunan ulang atau pembetulan


Bangunan adalah sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan
manusia dalam membangun peradapannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta
rancangannya
Renovasi bangunan rumah sakit adalah pembangunan ulang atau pembetulan sarana,
prasarana atau infrastruktur yang dilakukan di rumah sakit

TUJUAN 1. Melindungi pasien, keluarga dan petugas dari debu


2. Melindungi pasien, keluarga dan petugas dari kebisingan
3. Melindungi pasien, keluarga dan petugas dari pencemaran air

KEBIJAKAN Setiap renovasi bangunan di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad harus berkoordinasi dan
melibatkan Tim PPIRS
SPO RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


............................. ......... 2 dari 2

RSPAD GATOT
SOEBROTO DITKESAD

PROSEDUR 1. Tim pengendali infeksi rumah sakit harus di libatkan dalam tim perencanaan
untuk rekonstruksi / renovasi bangunan rumah sakit
2. Renovasi yang di lakukan menimbulkan getaran / suara / kebisingan maka
renovasi harus di lakukan pada siang hari
3. Renovasi yang di lakukan menimbulkan debu / asap maka area tersebut tidak
boleh di lewati untuk transportasi pasien, petugas dan pengunjung rumah sakit,
kemudian area tersebut harus di tutup agar penyebaran debu tidak meluas ke
segala arah
4. Renovasi yang di lakukan di ruang operasi maka ruang operasi tidak boleh di
gunakan
5. Bila renovasi di lakukan di ruang perawatan maka ruang perawatan harus di
kosongkan / pasien di pindahkan ke ruang perawatan lain
6. PPIRS memberikan masukan design yang berhubungan dengan infeksi mulai
awal pembangunan, proses, dan sampai selesai
7. 7. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi bangunan, Komite
PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak
perencana dan pelaksana proyek.
8. Sebelum pelaksanaan pembangunan/renovasi dan pembongkaran bangunan,
pihak pelaksana proyek harus menutup area kerja dan memasang informasi
bahwa area tersebut sedang ada pembangunan/renovasi dan pembongkaran
bangunan sesuai standar K3RS dan PPI
9. Selama proses pembangunan pelaksana proyek wajib mengenakan APD sesuai
K3.
10. Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas proyek (Bagian Tehnik,
Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan bersama

DOKUMEN TERKAIT Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah Sakit

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Sub Instalasi Reanimasi
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi kamar Operasi
6. Hemodialisa
Unit GIZI
Fokus Program Infeksi

• Penggunaan APD
• Kebersihan diri dan kebersihan tangan
petugas
• Kebersihan lingkungan
• kesehatan karyawan
• Kontrol suhu mesin penyimpanan makanan
• Penyiapan, pendistribusian, pemberian dan
peralatan habis pakai pada pasien penyakit
menular
a. Jadwal pertemuan berkala
N SUB/INSTA JA PE MA AP MEI JU JU AG SE OK NO DE
O LASI N B R R N L T PT T P S
1. Watnap A
2. Watnap B
3. Watnap C
4. Watnap D
5. Watsif
6. Gadar
7. Unit Stroke
8. Unit Dokmil
9. Unit
Jangsus
10 Unit Gizi
11 Patologi
12 Kamar
Operasi
b. In House Training
c. Pelatihan IADP, ISK, VAP,ILO
d. - Kampanye Cuci Tangan dan Audit Cuci Tangan
d. - Kampanye Cuci Tangan dan Audit
Cuci Tangan TA. 2012
e. Sosialisasi PPI kepada Pimpinan, karyawan
f. Sosialisasi PPI kepada mahasiswa kesehatan, Coas dan CS
g.Sosialisasi hand hygiene kepada keluarga
pasien dan pengunjung
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN
BAPAK DAN IBU

SALAM AKREDITASI
YES YES YES
WE CAN !!!

Anda mungkin juga menyukai