DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISTILAH
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
SAMBUTAN DIREKTUR
PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
a. Gambaran Umum
2) Pelayanan Medis
3) Pelayanan Keperawatan
5) Rekam Medis
b. Lokasi RSU Kabanjahe
1) Motto:
M = Murah
A = Akurat
L = Lemah Lembut
E = Efisien
M = Memuaskan
2) Visi:
Sumatera Utara”
3) Misi:
d. Fasilitas
Poliklinik Umum
Poliklinik kulit/kelamin
Poliklinik Mata
Poliklinik Bedah
Poliklinik Gigi
Poliklinik Fisioterapi
Poliklinik Neurologi
Poliklinik Paru
Poliklinik BKIA
Poliklinik Anak
Poliklinik VCT
Poliklinik Narkoba
Ruang I (Perinatologi)
Ruang Paviliun
Ruang VIP
Ruang VI (Bedah)
Ruang V
Ruang IV (Anak)
Ruang Kelas
Ruang HCU
Ruang Heamodilisis
e. Instalasi Penunjang Medis/ Non Medis
1) Rekam medis
2) Laboratorium
3) UTDRS
4) Radiologi
5) Farmasi
6) Gizi
7) Kulit
8) Centrifuge
9) Hemodialisa
1) Jumlah Dokter
o Dokter Umum : 10
o Dokter Spesialis : 23
o Dokter Gigi :2
2) Dokter Spesialis RSU Kabanjahe
3) Tenaga Pendukung
1. Apoteker :2
2. Perawat/Bidan/Perawat Gigi : 91
4. Teknis Medis : 38
satu organisasi kepemudaan,yang sudah ada sejak tahun 1978 dan tersebar
mendatang.
b. DPD GAMKI Kabupaten Karo
dan negara, dan tidak berafiliasi pada salah satu kekuatan sosial politik
dan UUD 45
di masa lalu.
menjaga dan menaikkan harkat, derajat, wibawa dan citra keluarga besar
Ansor) adalah salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang
Narkoba, dan PT. Sorban Nusantara Travel.[1] Selain itu, GP Ansor juga
1960 di Surabaya dan hingga lebih dari setengah abad kini PMII terus
kemerdekaan Indonesia.
i. PW IPNU Kabupaten Karo
Jama’ah.
badan otonom Nahdlatul Ulama. Organisasi ini lahir pada 2 Maret 1955 di
bangku sekolah atau madrasah tingkat menengah dan tingkat atas, serta
Washliyah mendatang.
tujuan Muhammadiyah
Nasional (PAN)
sakit yang bisa terjadi di Rumah Sakit Umum Kabanjahe dengan segala
penculikan bayi, kekerasan dalam rumah sakit dan risiko kecelakaan yang
kegagalan.
tata udara.
yang berdampak pada rumah sakit. RSUD Kabanjahe sebagai rumah sakit
tipe C yang terbesar yang ada di Kabupaten Karo dan merupakan rumah sakit
tim kesehatan terhadap korban bencana keluar rumah sakit (Pra Hospital
Pemulasaraan jenazah.
sekitar rumah sakit. Alur masuk serta keluar IGD akan diatur melalui
sistem lalu lintas lingkar dalam rumah sakit dengan penjagaan ketat.
korban
f. Petugas tambahan akan dikontak oleh masing-masing penanggungjawab.
i. Form pemeriksaan; form permintaan obat, alat habis pakai dan kebutuhan
lainnya menggunaan form yang ada. Gudang dan farmasi dibuka sesuai
bangunan rumah sakit harus tetap kokoh dan tetap dapat beroperasi pada
fasilitas kesehatan dapat bertahan pada kondisi darurat dan bencana, penilaian
dan peralatan) dan sistem operasinya. Berikut petunjuk yang aman untuk
a. Umum
v. Harus ada ketentuan untuk drainase air hujan yang tepat di daerah
rawan banjir
vi. Menggunakan bahan atap yang lebih ringan dan aman untuk zona
gempa
vii. Standar struktur lainnya seperti akses untuk penyandang cacat harus
selalu ada.
viii. Ram harus berada dilokasi yang tepat untuk membawa pasien yang
tersebut.
xi. Peraturan tentang izin bangunan dan izin struktur yang baru atau yang
lereng, rawan longsor, dekat anak sungai yang dapat mengikis pondasi,
c. Desain
persyaratan untuk angin kencang (faktor penting angin 1,15) dan gempa
iii. Jumlah lantai bangunan (lantai) untuk rumah sakit dan fasilitas
gempa.
d. Struktur
i. Tidak ada keretakan pada struktur utama. Keretakan kecil atau retak
rambut harus diselidiki oleh tenaga ahli struktur yang kompeten dan
diperbaiki di lokasi.
ii. Struktur dibangun dengan bahan tahan api dan tidak beracun.
iii. Struktur dibangun dengan kompetensi teknis yang memadai. Inspeksi
v. Ram berada pada area yang tepat untuk pergerakan tempat tidur pasien
e. Perizinan
ii. Lengkapi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diperlukan dan Izin
kompetent.
kesehatan. Jika rusak, maka rumah sakit menjadi tidak berfungsi dan dapat
bangunan harus dapat menahan setiap tegangan fisik yang disebabkan oleh
bahaya alam seperti topan, banjir, tanah longsor dan gempa bumi. Rumah
dan tenaga ahli teknik yang akan bertanggung jawab atas integritas
dengan benar. Adanya peralatan berat atau mesin dapat merubah integritas
struktur bangunan. Peralatan seperti ini jangan ditempatkan di lantai atas atau
dan mesin yang berat juga harus diangkur ke elemen struktur bangunan atau
seperti meluncur atau jatuh yang bisa menyebabkan kerusakan struktural atau
a. Prevention (pra-bencana):
jangka waktu yang tetap) atau dapat juga disebut dengan vendor.
4. Pengamanan Keuangan dan Asuransi Rumah Sakit
sebagai berikut :
a. Sinergi/ Kolaborasi
Pada saat terjadi bencana, Rumah Sakit yang merupakan Rumah Sakit
b. Layering Risiko
oleh berbagai bencana yang dibagi menjadi layer rendah, sedang, dan
tinggi. Pendekatan layering dilakukan untuk membantu mendapatkan
kebutuhan dana akan jauh lebih besar nilainya dibandingkan pada masa
saluran distribusi dana yang tepat waktu dan sasaran, transparan, dan
efisien. Dana bagi pembiayaan bencana, baik dari Pemerintah Pusat,
tepat waktu dan sasaran, antara lain disebabkan oleh birokrasi yang
catatan klaim asuransi (claim history) perlu dikelola dengan baik dan
pembiayaan APBN dan/ atau APBD untuk bencana yang sering terjadi
Assessment (HVA).
bencana. Dari hasil indeks ini maka disusunlah peta bahaya, peta
Hazmat
Natural
Human
Probability 0.06 0.40 0.37 0.07 0.24
yang dapat terjadi di rumah sakit yaitu gempa bumi atau earthquake.
Hurricane 0%
Tornado 0%
Severe
0%
Thunderstorm
Snow Fall 0%
Blizzard 0%
Ice Storm 0%
Earthquake 3 3 3 3 2 2 2 83%
Tidal Wave 0%
Temperature
0%
Extremes
Drought 0%
Flood, External 0%
Wild Fire 0%
Landslide 0%
Dam Inundation
Volcano 0%
Epidemic 0%
organisasi saat pre dan saat aktivasi system penanganan bencana oleh rumah
sakit.
Kkkk
rumah sakit. Berikut Struktur dari Tim Penanganan Bencana Rumah Sakit
berakhir.
disediakan.
(IFRC) dan UNISDR: “Segala upaya untuk menghadapi situasi darurat serta
sebagai berikut:
a. Penilaian Awal
Proses yang dinamis antara rumah sakit dengan masyarakat dan
kerentanan)
ii. Membuat sumber data yang fokus pada bahaya potensial yang
tersedia
b. Sistem Informasi
c. Sumber Daya
iv. Penyimpanan
d. Sistem Peringatan
e. Mekanisme Respon
banyak dan datang dari daerah yang luas cakupannya sehingga harus
f. Praktek
ancaman bencana, karena harus mengetahui hal yang harus dilakukan pada
gempa
meliputi:
a. Implementasi Kebijakan Daerah dalam Penanggulangan Bencana
g. Wawasan Kebangsaan
Bencana Gempa
menanggulangi bencana maupun efek dari bencana yang ada. Bantuan ini
diperlukan sesuai dengan jenis bencana yang terjadi. Instansi terkait yang
c. Prosedur :
atau meninggal.
dimilikinya.
bencana.
c. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) : Kejadian bencana
kabupaten Kabanjahe menjadi prioritas pertama pada saat bencana. Hal ini
j. SAR : Tim SAR Kabupaten Kabanjahe dan Tim SAR Sumatera Utara
bencana.
gempa
BAB IV
a. Kebakaran
bahwa:
b) Lokasi kebakaran
c) Sebutkan nama pelapor
a. Gempa Bumi
i. Di dalam ruangan:
lihat keamanannya dan cari tempat aman. Jika terjebak dalam lift,
b. Banjir
selaludi perhatikan :
c. Longsor
(BPBD)
iii. Pastikan kerusakan dan korban yang ada akibat tanah longsor
bencana.
i. Tempat : Bagian SDM
iii. Prosedur :
tenaga.
Korban, baik berupa makanan, minuman maupun nutrisi bagir pasien dan
iii. Prosedur :
ruangan/posko
c. Pengelolaan Jasa
i. Pengelolaan Utilitas
Ka IPSM
3) Prosedur :
membutuhkan
jawab area.
3) Prosedur :
Pastikan sistem pembuangan dan pemusnahan sampah dan
fungsi sanitasi.
korban.
ruangan.
3) Prosedur :
Atur petugas sesuai dengan wilayah pengamanan.
kepolisian.
5. Pengelolaan Informasi
jumlah korban baik korban hidup, korban meninggal, asal negara, tempat
perawatan korban dan status evakuasi ke luar rumah sakit. Informasi ini
c. Fasilitas :
i. Telephone
iii. Komputer
d. Prosedur :
i. Memberikan informasi data korban, data kebutuhan relawan, data
ii. Lengkapi semua data korban yang mencakup nama pasien, umur, dan
alamat/ asal negara, dari korban rawat jalan, rawat inap dan meninggal
dilakukan
iii. Informasi di update setiap 12 jam untuk 2 hari pertama (jam 08.00 dan
iv. Informasi ditulis pada papan informasi dan dipasang di pos informasi.
6. Pengelolaan Biaya
sumber dana antara lain: Sumber dana berasal dari Belanja Tidak Terduga
darurat
Terduga (BTT) dan dari donasi dari swasta maupun dari Pemerintah. Bentuk
penganggaran BTT dan donasi pada masa bencana dapat dijabarkan sebagai
berikut:
dan alat kesehatan, bahan habis pakai, sewa dan belanja jasa lainnya.
hatian dengan pendampingan dari pengawas internal (SPI dan APIP). Berikut
adalah alur perencanaan dana bencana yang bersumber dari Belanja Tidak
Terduga (BTT).
Alur Perencanaan Dana BTT
b. Prosedur :
salah satu unsur penunjang yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan,
oleh karena itu diperlukan adanya persediaan obat dan bahan/ alat sebagai
c. Prosedur :
ii. Distribusikan jumlah dan jenis obat & bahan/ alat abis pakai sesuai
iii. Membuat permintaan bantuan apabila perkiraan jumlah dan jenis obat
& bahan/ alat habis pakai tidak mencukupi kepada Dinas Kesehatan
dilakukan atas persetujuan tim medis dengan keluarga maupun negara yang
c. Prosedur :
dilakukan
penerima
iii. Pastikan pasien dalam keadaan stabil dan siap untuk dievakuasi
iv. Siapkan ambulance sesuai standar untuk evaluasi pasien
transportasi pasien
evakuasi
berikut:
a. Monitoring
b. Evaluasi
i. Staf (SDM):
Perlindungan SDM
Standard of Care
Ketersediaan sarana
12. Pelaporan
a. Pendahuluan
c. Hasil kegiatan
secara lengkap semua donasi yang diterima baik berupa natural, uang,
yang berwenang.
BAB V
sisa korban baik yang masih hidup maupun yang meninggal telah dapat
iii. Bila dibutuhkan dapat diberkan konseling psikologis bagi pegawai dan
ii. Alat-alat medis dan non medis dikembalikan ke tempat semula dengan
ii. Ucapan terimakasih dan telaah manfaat apa yang didapat disertai
yang berwenang.
a. Penilaian Kerusakan
i. Sektor Infrastruktur
b. Penilaian Kerugian
rekonstruksi.
sebagai berikut:
dalam prosesnya
3. Pengelolaan Biaya
rehabilitasi dan rekonstruksi Rumah Sakit yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Efisiensi
belanja yang menunjukkan biaya operasional yang cukup tinggi yaitu pada
b. Efektifitas
dengan target.
pendapatan.
4. Pelaksanaan pemulihan
budaya.
d. Pelayanan Kesehatan
masyarakat.
Lampiran