Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam suatu pola koordinasi
yang dipersatukan untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan. Organisasi merupakan
suatu sistem dengan struktur yang teratur menggunakan semua sumber yang ada dalam suatu
pekerjaan dan menentukan mekanisme untuk menjalankannya melalui kerja sama dan
koordinasi.RS Islam Ibnu SIna Pekanbaru adalah organisasi yang besar terdiri dari unit-unit
struktural dan fungsional yang masing masing unit memiliki tugas dan fungsi berbeda-beda.
Instalasi kamar bedah merupakan bagian dari rumah sakit di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru
mempunyai struktur organisasi yang terlihat dengan jelas sebagai sub sistem yang memiliki
fungsi jelas.
Komponen dalam kelengkapan organisasi Instalasi kamar bedah disesuaikan dengan
pedoman pelayanan yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan instalasi kamar bedah yang Baik. Komponen
organisasi Instalasi kamar bedah meliputi struktur organisasi, uraian tugas, tata hubungan
kerja, penilaian kinerja dan pelaporan kinerja. Dalam menentukan arah tujuan Instalasi
Laboratorium telah menyusun Visi dan Misi organisasi yang mengacu pada Visi Misi rumah
sakit sebagai arah tujuan organisasi.
Instalasi kamar bedah RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru berada dibawah Wakil Direktur
pelayanan medis dan penunjang, dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat
terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan instalasi kamar bedah maka
Instalasi kamar bedah dipimpin oleh seorang Dokter

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru


Sebuah cita-cita untuk mendirikan Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Riau
dimulai sejak tahun 1968. Rumah Sakit Islam Ibnu Sina merupakan suatu bangunan
monumental kebanggaan umat Islam baik di Indonesia apalagi di Bumi Lancang Kuning
ini. Yarsi Riau didirikan pada tanggal 7 Januari 1980 dengan Akta pendirian No 19/1980
di hadapan Notaris Syawal Sutan Diatas.
Sejarah dimulainya kegiatan pembangunan Yarsi Riau diawali dengan lembaran
panjang sejarah sebuah gagasan. Pada mulanya beberapa gagasan untuk pendirian sebuah
rumah sakit yang bernuansa islami muncul dari keadaan kebutuhan umat islam akan
pelayanan kesehatan.
Yarsi Riau membentuk sebuah badan hokum dengan nama PT SYIFA UTAMA
yang didirikan berdasarkan Akta Notaris No.02/2005 tanggal 02 April 2005 Notaris
Zulfakhri,SH,MH untuk mengelola Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru dalam
rangka meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Diawali dengan sebuah klinik
pengobatan yang mengotrak sebuah bangunan dengan seorang dokter hingga kini telah
berkembang menjadi sebuah rumah sakit swasta yang mendapat tempat di hati
masyarakat dengan ciri memberikan pelayanan secara Islam lengkap dengan dokter-
dokter spesialis dan penunjang medis yang dibutuhkan.

B. Profil RS saat ini


Rumah Sakit Islam Ibnu Sina sudah merupakan RS swasta kelas B. Rumah Sakit
memiliki tenaga medis dan non medis yang sudah terlatih dan berpengalaman di
bidangnya yang terdiri dari :
1. Dokter umum, gigi dan dokter spesialis (full timer dan part timer berjumlah 38
orang.
2. Medis 18 orang
3. Paramedis keperawatan 274 orang
4. Paramedis non keperawatan 63 orang
5. Tenaga non kesehatan 82 orang

2
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina saat ini telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup
memadai yaitu :
1. Instalasi Gawat Darurat 24 jam 13. Bank Darah
2. Hemodialisa 14. Dental X ray
3. Fisioterapi 15. Panoramic
4. Kamar Operasi 16. Rontgen
5. Laboratorium 24 jam 17. CT Scan
6. Farmasi 18. USG 4D
7. Medical Chek Up 19. USG Doppler
8. Bimbingan Kerohanian 20. Histerosalpingoraphy
9. Pemulasaran Jenazah 21. Treadmill
10. Ambulan Gratis untuk dalam kota 22. Echocardiography
11. Audiometri 23. Electrocardiography (EKG)
12. Spirometri 24. Ultrasonography (USG)

Pelayanan poliklinik spesialis :


1. Spesialis Kandungan dan 12. Spesialis Bedah Umum
kebidanan 13. Spesialis Bedah Syaraf
2. Spesialis Penyakit Dalam 14. Spesialis Bedah Anak
3. Spesialis Syaraf 15. Spesialis Bedah Digestif
4. Spesialis Mata 16. Spesialis Bedah plastic estetik dan
5. Spesialis THT rekontruksi
6. Spesialis Anak 17. Spesialis bedah Tumor
7. Spesialis Paru 18. Spesialis Bedah Mulut
8. Spesialis Jantung 19. Spesialis Rehabilitasi Medis
9. Spesialis Kulit dan Kelamin 20. Spesialis Patologi Klinik
10. Spesialis Orthopedi 21. Spesialis Bedah Thorak, Kardio
11. Spesialis Urologi Vaskuler

Ruang perawatan yang dimiliki RS yaitu 151 tempat tidur rawat inap yang terdiri dari :
1. Ruang Perawatan Kelas III
2. Ruang Perawatan Kelas II
3. Ruang Perawatan Kelas I
4. Ruang Perawatan VIP
5. Ruang Perawatan VIP Utama

3
6. Ruang Perawatan ICU-ICCU
7. Ruang Perawatan NICU-PICU
8. Ruang Perawatan Anak
9. Ruang Perawatan Bersalin
10. Ruang Perawatan Isolasi
11. Instalasi Kamar Bedah

4
BAB III
VISI, MISI, NILAI , DAN TUJUAN
RS ISLAM IBNU SINA PEKANBARU

A. Visi
“Terwujudnya Rumah Sakit Isla Ibnu Sina Pekanbaru yang bermutu, islami dan
dapat ditauladani’’

B. Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan islami
2. Melakukan manajemen peningkatan mutu terus menerus
3. Melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak terkait baik dalam maupun luar
negeri
4. Memotivasi karyawan melalui peningkatan profesionalisme dan penghasilan
pegawai.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum:
a. Melalui upaya pelayanan kesehatan berusaha meningkatkan derajat kesehatan
bangsa tanoa membedakan ras,etnik, golongan dan agama.
b. Melalui upaya penelitian berusaha menghasilkan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga memberika kontribusi kepada khasanah ilmu pengetahuan
dan mampu berpastisipasi dan memberikan kontribusi dalam mempercepat
keberhasilan pambangunan.
c. Melalui upaya pendidikan dan pelatihan, berusaha untuk meningkatkan derajat
profesionalisme seluruh karyawan yang bermutu kepada pengguna rumah sakit
2. Tujuan Khusus :
a. Menjadikan kepuasan dan keselamatan pelanggan sebagai prioritas utama.
b. Perbaikan kualitas secara terus menerus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
c. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang bertakwa dan
professional.

5
D. Nilai Budaya
1. Shiddiq (rightness) bertindak, bersikap dan berucap benar berdasarkan sifat-sifat
jujur, terbuka, sabar dan adil sehingga menjadi tauladan bagi orang lain
2. Yakin (confidance) memiliki rasa percaya diri yang tinggi yang didasarkan pada
nilai-nilai Islam.
3. Ikhlas (honesty) bekerja ,beribadah dan beramal semata-mata mencari keridhaan
Allah.
4. Fathonah (professional) mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme dalam
bekerja
5. Amanah ( Trust) memiliki integritas, komitmen dan bertanggungjawab.
6. Ummah (Society) melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan ras, etnik,
golongan dan agama
7. Tawakal (Faithful) berikhtiar dengan upaya yang optimal dan berserah diri kepada
Allat SWT
8. Amar ma’ruf dan nahyi munkar (goodness) senantiasa mengajak kepada kebaikan
dan mencegah kepada munkar berdasarakan Alquran dan Hadist
9. Mustawa (excellent) Prima dalam pelayanan, menjadikan kepuasan pelanggan
sebagai prioritas utama.
10. Aman (Safety) mengutamakan keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan yang
berorientasi pada patien safety)

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS ISLAM IBNU SINA PEKANBARU

7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI KAMAR OPERASI

Direktur
Dr. Novrielly,M. Kes

Manajer Pelayanan medis Dan keperawatan


Dr.Rifa Rosanti

Kepala Instalasi Kamar Bedah


Dr. Hj. Rosita, Spog

Karu Kamar Bedah

8
BAB VI
URAIAN TUGAS

A. KEPALA INSTALASI KAMAR BEDAH


1. Nama Jabatan : KEPALA INSTALASI KAMAR BEDAH
2. Pengertian : Seorang ahli bedah full timer yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengelola kegiatan pelayanan di
Instalasi Kamar Bedah.
3. Persyaratan : dokter bedah full timer yang telah > 3 tahun bekerja sebagai
dokter bedah
4. Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada
Direktur Medis untuk merencanakan dan mengorganisir serta
mengendalikan/mengarahkan semua kegiatan sehingga
terlaksana sesuai tujuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan
Direktorat Medis.
5. Uraian Tugas : 1. Melaksanakan fungsi perencanaan dengan cara :
1.1 Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga yang
dibutuhkan di Bagian Kamar Bedah .
1.2 Merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang
dibutuhkan di bagian Kamar Bedah .
1.3 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang
akan diselenggarakan di Bagian Kamar Bedah sesuai
dengan kebutuhan dan kebijakan Rumah Sakit.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan dengan
cara:
2.1 Mengatur dan melaksanakan serta mengkoordi-
nasikan seluruh kegiatan seksi yang berada di Bagian
Bedah Sentral.
2.2 Menjamin kelancaran pelaksanaan pelayanan
pembedahan dan anestesi
2.3 Memberikan bimbingan kepada Kepala Seksi dan
Satuan Tugas tentang pelaksanaan pelayanan sesuai
dengan kebijakan di Bagian Bedah Sentral.
2.4 Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan Rumah
Sakit/Direktorat Medis kepada Kepala Seksi dan
Satuan Tugas yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
2.5 Membuat program orientasi kepada tenaga baru yang
akan bekerja di Bagian Kamara Bedah.
2.6 Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi untuk
pengembangan bagian dan berperan serta dalam
kegiatan penelitian yang menyangkut bidangnya.
2.7 Mengadakan pertemuan dengan Kepala Seksi dan
Satuan Tugas secara berkala atau sewaktu-waktu bila

9
diperlukan.
2.8 Menampung dan menanggulangi usul-usul serta
keluhan-keluhan baik masalah tenaga maupun
pelayanan serta menyampaikan kepada Kepala
Bidang.
2.9 Membantu memecahkan masalah yang timbul di
Bagian Bedah Sentral.
2.10 Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Kepala
Bidang atau Direksi bila diundang.
2.11 Menerima, menyusun dan melaporkan hasil rapat
sertakegiatan di Bagian Bendah Sentral kepada
Kepala Bidang secara rutin atau sewaktu-waktu,
sesuai kebutuhan atau mencakup peristiwa penting
lainnya.
2.12 Mengupayakan dan memelihara suasana kerja yang
baik dan harmonis di Bagian Kamar Bedah.
2.13 Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan
baik dengan bagian-bagian lain dalam Rumah Sakit.
2.14 Meneliti dan mempertimbangkan surat-surat
permohonan kenaikan pangkat, cuti, pindah, berhenti
dan lain-lainnya dari tenaga yang berada di Bagian
Bedah Sentral.
2.15 Menyimpan dan memelihara dokumen kegiatan
termasuk data kepegawaian dari tenaga yang berada
di Bagian Bedah Sentral.
2.16 Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit di unit kamar bedah.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian dengan cara :
3.1 Mengendalikan pelaksanaan peraturan/tata tertib
pelayanan yang berlaku.
3.2 Mengendalikan pendayagunaan tenaga dan peralatan
secara efisien dan efektif.
3.3 Mengendalikan pendayagunaan peralatan secara
efisien dan efektif.
3.4 Memberi penilaian bagi petugas di Bagian Bedah
Sentral guna kepentingan kenaikan pangkat, gaji
berkala dan lain sebagianya.
3.5 Menilai mutu kegiatan di Bagian Bedah Sentral agar
pelayanan dapat ditingkatkan, dipertahankan dan
mengikuti perkembangan kemajuan dalam bidang
kerjanya.

B. Penanggung Jawab Kamar Kamar Bedah

10
1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Kamar Kamar Bedah

2. Pengertian : Seorang tenaga perawat yang diberi wewenang dan


tanggung jawab sebagai kepala keperawatan kamar
bedah sentral untuk mengelola kegiatan pelayanan
pembedahan di Rumah Sakit.
3. Persyaratan : Perawat dengan pendidikan minimal DIII keperawatan
dan pengalaman > 5 tahun di Kamar Bedah.

4. Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab


pada kepala Instalasi untuk melaksanakan kegiatan dalam
lingkup pelayanan di bagian kamar bedah sehingga
terlaksana sesuai dengan tujuan pelayanan yang telah
ditetapkan dalam kebijakan-kebijakan kamar bedah
sentral.
5. Uraian Tugas : 1. Melaksanakan fungsi perencanaan dengan cara :
1.1 Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga
yang dibutuhkan di wilayah kerja yang menjadi
tanggung jawabnya.
1.2 Merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang
diperlukan sebagai penunjang tercapainya
pelayanan yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
1.3 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan
yang akan diselenggarakan di wilayah kerjanya
sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan Rumah
Sakit
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan,
dengan cara :
2.1 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
2.2 Menyusun dan mengatur daftar tugas/jadwal
tugas tenaga yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
2.3 Memberikan program orientasi kepada tenaga
baru yang akan bekerja dalam wilayah kerja yang
menjadi tanggung jawabnya.
2.4 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada
satuan tugas untuk melaksanakan pelayanan
dengan sebaik-baiknya.

C. DOKTER ANESTESI
1. Nama Jabatan : Dokter Spesialis Anestesi.

11
2. Pengertian : Seorang Dokter Spesialis Anestesi yang melakukan
pembiusan untuk suatu pembedahan /diagnostik

3. Persyaratan : 1. Berijazah Dokter Spesialis Anestesi


2. Surat penugasan dari Depkes
3. SIP Depkes
4. Surat izin atasan
5. Surat izin RS

4. Tanggung Jawab : Secara Administrasi kepada Kepala Kamar Bedah


Terhadap pelaksanaan pembiusan

5. Uraian Tugas : 1. Sebelum operasi ( pra bedah )


1.1 Memeriksa Penderita 24 Jam sebelum
operasi (kasus elektif)
1.2 Menilai kelayakan pembiusan dan tingkat
resiko anestesi
1.3 Menerangkan segala sesuatu (Informed
Concent) tentang pembiusan
1.4 Premedikasi dan memeriksa kelengkapan
alat-alat anestesi
1.5 Menentukan rencana pembiusan
1.6 Men check list hasil pemeriksaan
2. Selama Operasi ( intra bedah )
2.1 Memberikan anestesi dan rumatan anestesi
2.2 Memantau “ vital sign ” secara
berkesinambungan
2.3 Bertanggung jawab atas tindakan anestesi
yang dilakukan
2.4 Memberikan terapi inhalasi
2.5 Melakukan pengelolaan anestesi dan analgesi
2.6 Melakukan resusitasi kasus gawat
2.7 Memberikan terapi cairan
3. Setelah operasi ( pasca bedah )
3.1 Memantau ” vital sign ” sampai pulih dari
anestesi di kamar pulih
3.2 Menentukan perawatan lanjutan di ICU atau
ruangan / bangsal
3.3 Mengobservasi pasca anestesi selama 24 jam
3.4 Memberikan pengelolaan analgesi
4. Dalam hal kekeliruan /kecelakaan atau kematian
dalam anestesi maupun masa observasi pasca
anestesi, secara struktural bertanggung jawab
pada kepala KBS dan pada Direktur (Komite
Medis) secara medis profesional, serta secara
moral pada keluarga pasien.

12
5. Membuat laporan lengkap dari penderita yang
dikelola dan dilekatkan pada status penderita
maupun berkas laporan yang tersedia sebelum
pasien pulang
6. Ikut bertanggung jawab dalam hal kelestarian
KBS.alat-alat dan lingkungannya.
7. Mengikuti rapat-rapat dibagian dan pertemuan-
pertemuan RS lainya bila diperlukan /
dibutuhkan

D. PERAWAT PELAKSANA
1. Nama Jabatan : Perawat pelaksana Bagian Kamar Bedah
2. Pengertian : Seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan ditugaskan untuk melaksanakan keperawatan di
Kamar Bedah.
3. Persyaratan : Berijazah pendidikan formal pendidikan DIII
keperawatan, dan SPK pengalaman > 10 tahun di
kamar bedah.

4. Tanggung Jawab : 1. Secara administratif dan fungsional bertanggung


jawab kepada penanggung jawab shift di Kamar
Bedah.
2. Secara tehnis medis operasional bertanggung
jawab kepada dokter bedah dan dokter anesthesi.

5. Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Kamar


Bedahuntuk kelancaran pelayanan serta
memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
dengan cara :
1.1 Mengawasi kebersihan lingkungan
1.2 Mengatur tata ruang Kamar Bedah agar
memudahkan dan memperlancar pelayanan
yang diberikan kepada pasien.
1.3 Memeriksa persiapan peralatan yang
diperlukan dalam memberikan pelayanan.
2. Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :
2.1 Mengamati keadaan pasien
2.2 Menyiapkan bahan pemeriksaan sesuai
dengan kebutuhan.
3. Membantu dokter dalam hal :
Melakukan tindakan darurat sesuai dengan
kebutuhan pasien, khususnya pada kasus darurat
(panas tinggi, kolaps, perdarahan, keracunan,
henti nafas dan henti jantung)
4. Membantu pasien selama operasi, khususnya :
4.1 Mengatur posisi pasien

13
4.2 Menciptakan dan memelihara rasa aman dan
nyaman selama tindakan operasi
berlangsung.
5. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
dengan instruksi dokter bedah.
6. Memberikan penyuluhan kesehatan secara
perorangan sesuai dengan kebutuhan dan waktu
yang memungkinkan.
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai
dnegan sistem rekam medis yang berlaku di
Kamar Bedah
8. Memelihara perlengkapan medis/perawatan
dalam keadaan siap pakai, dengan cara :
8.1 Membersihkan dan menyimpan alat-alat
yang telah digunakan.
8.2 Menyiapkan peralatan secara lengkap dalam
keadaan siap pakai.
9. Bekerja secara kooperatif dengan tim kesehatna
lainnya dalam memberikan pelayanan bermutu
kepada pasien di Kamar Bedah dengan cara :
9.1 Menciptakan dan memelihara hubungan baik
antara anggota tim.
9.2 Berperan serta secara aktif dalam upaya
peningkatan dan pengembangan program
pelayanan di Kamar Bedah.
9.3 Berpersan serta dalam hal pemecahan
masalah yang dihadapi.
10. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang
baik antar petugas, pasien dan keluarganya
sehingga tercipta ketenangan.
11. Menjalankan tugas pagi/sore/malam hari, sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
12. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan
oleh Kepala Bagian Kamar Bedah.
13. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di
bidang perawatan, antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
14. Melaksanakan dan memelihara sistem pendataan
dan pelaporan pelayanan Kamar Bedah dengan
tepat dan benar, sehingga tercipta suatu sistem
informasi Rumah Sakit yang dapat di
percaya/akurat.
15. Ikut serta dalam pelaksanaan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
16. Memegang teguh rahasia jabatan.

14
E. PERAWAT ANESTESI
1. Nama Jabatan : Perawat Anesthesi
2. Pengertian : Penata Anesthesi yang mempunyai keahlian khusus
dalam membantu pelaksanaan anesthesia di kamar
bedah dengan mengikuti Standar Perawatan yang
telah ditetapkan Rumah Sakit islam sultan agung

3. Persyaratan : Minimal Akademi Anesthesi dan pelatihan-pelatihan


tentang anesthesia/bedah.

4. Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab kepada penjab . Instalasi


Kamar Bedah .
2. Sub ordinasi langsung pada Dokter
Anesthesiologi yang bertugas.
3. Sub ordinasi tidak langsung pada Dokter Bedah
yang bertugas.
4. Hubungan koordinasi pada karyawan lain yang
mungkin terlibat dalam perawatan pasien.

5. Uraian Tugas : 1. Menerima pasien yang perlu segera dilakukan


pembedahan.
2. Meneliti pasien apakah sudah selesai persiapan
bedahnya, sesuai dengan keadaan dan tindakan
yang akan dilakukan.
3. Mempersiapkan pasien pra anesthesi, pemberian
pre medikasi.
4. Mempersiapkan dan mengatur posisi pasien yang
benar di atas meja bedah.
5. Memperhatikan keadaan umum pasien,
melakukan pemantauan selama pembedahan
berlangsung.
6. Mengatur dan merapikan pasien yang sudah
dibedah.
7. Melakukan pengawasan keadaan umum pasien-
pasien bedah sampai stabil.
8. Serah terima pasien kepada perawat bila keadaan
umum sudah stabil dan boleh dikirim ke ruang
rawat.
9. Menyiapkan, meneliti segala alat-
alat/perlengkapan yang akan/sudah dipakai untuk
tindakan anesthesi.
10. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan
pemeliharaan alat-alat.
11. Membersihkan kembali alat-alat anesthesi yang
sudah dipakai dan kembali ke tempat semula.
12. Memelihara dan mengadakan inventarisasi

15
berkala terhadap alat-alat anesthesi yang ada dan
melapor pada perawat penangungjawab kamar
bedah.
13. Menguasai cara pemakaian dan pemeliharaan
alat-alat dengan baik.
14. Menjaga kelengkapan obat-obatan yang ada dan
melakukan serah terima setiap penggantian
tugas.
15. Mengetahui cara kerja dan efek sampingan
penggunaan obat-obat anesthesi.
16. Menyiapkan obat-obatan keperluan pasien sesuai
dengan kebutuhan serta melakukan pencatatan
dan pelaporan.
17. Menyimpan obat-obatan dengan cara yang baik
dan benar.
18. Ikut serta bertanggung jawab atas kebersihan,
kerapihan kamar bedah.
19. Memperhatikan perlengkapan-perlengkapan
yang ada hubungannya dengan tindakan
anesthesi dalam keadaan siap pakai (misal :
oksigen, tensimeter, dll)

F. ADMINISTRASI
1. Nama Jabatan : Petugas Administrasi Kamar Kamar Bedah
2. Pengertian : Seorang yang bertugas untuk mengelola
Administrasi (pelayanan/pemakaian alat-alat
kesehatan, suarat jaminan perusahaan) di bagiannya.

3. Persyaratan : 1. Pendidikan minimal lulus SMTA


2. Pernah mengikuti SIM RS rawat inap yang telah
di program ole RS.
3. Sehat Jasmani dan Rohani.

4. Tanggung Jawab : 1. Secara structural bertanggung jawab kepada


penjab Kamar Bedah Sentral.
2. Secara Fungsional bertanggung jawab kepada
Penyelia Kamar Bedah Sentral
3. Secara Operasional Bertanggung jawab kepada
bagian Administrasi Rumah Sakit.

5. Uraian Tugas : 1. Memasukan Data pasien yang akan dioperasi ke


buku registras kamar bedah.
2. Melengkapi data pasien.
3. Memasukan data pasien di komputer
4. Memasukan transaksi pemakaian obat dan
alkes,serta pelayanan di komputer.

16
5. Mengantar rincian biaya kamar operasi ke
Bagian Administrasi

G. LOGISTIK
1. Nama Jabatan : Petugas Logistik Kamar Kamar Bedah

2. Pengertian : Seorang yang bertugas untuk mengelola penyediaan,


menyimpan, inventaris obat-obatan, alat-alat
kesehatan dan peralatan lainnya yang diperlukan

3. Persyaratan : 1. Pendidikan minimal lulus SMTA


2. Pernah mengikuti SIM RS rawat inap dan
farmasi.
3. Teliti dalam Melaksanakan tugasnya.
4. Sehat Jasmani dan Rohani.

4. Tanggung Jawab : 1. Secara structural bertanggung jawab kepada


penjab Instalasi Kamar Bedah .
2. Secara Fungsional bertanggung jawab kepada
Penyelia Instalasi Kamar Bedah
3. Secara Operasional Bertanggung jawab
kepada bagian Logistik Rumah Sakit.

5. Uraian Tugas : 1. Melengkapi Faktur untuk jenis obat / alat yang


ada.
2. Mencatat pada faktur dan mendistribusikan ke
Komputer.
3. Mengambil alat-alat kesehatan / obat –obatan
dari gudang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
4. Melakukan distribusi obat / alat dari gudang
sentral ke harian di komputer
5. Mengontrol alat /obat yang dipakai setiap
harinya
6. Melakukan inventaris pemakaian alat obat tiap
hari

H. PRAMUSADA
1. Nama Jabatan : Pekarya Kesehatan Kamar Bedah

2. Pengertian : Seorang yang telah mengikuti kursus dasar


keperawatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit
dan telah dinyatakan mampu melaksanakan tugasnya
membantu perawat dan telah memperoleh sertifikat.

3. Persyaratan : 1. Pendidikan minimal lulus SLTP

17
2. Telah mengikuti kursus dasar keperawatan yang
diselenggarakan oleh rumah sakit dan dinyatakan
lulus serta mendapat sertifikat.
3. Mampu Bekerja sama dengan rekan sekerja
4. Sehat Jasmani dan Rohani.

4. Tanggung Jawab : 1. Secara structural bertanggung jawab kepada


kepala Seksi Kamar Bedah Sentral.
2. Secara Fungsional bertanggung jawab kepada
Penyelia Kamar Bedah Sentral

5. Uraian Tugas : 1. Menerima dan menjalankan instruksi dari


perawat dengan baik dan penuh tanggung jawab.
2. Memberi laporan kepada perawat apabila
instruksi yang diberikan telah dilaksanakan
3. Mengantar bahan pemeriksaan /formulir
permintaan pemeriksaan ke bagian laboratoriun,
Radiologie dan lain-lain.
4. Mengantar alat tenun dan pakaian kotor ke
kamar cuci.
5. Mengambil pakaian yang telah bersih
6. Memeriksa kembali hasil pekerjaan yang telah
dilakukan .
7. Bersama-sama mengadakan pembersihan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
8. Menyiapkan air minum / snack untuk petugas

I. PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN CSSD


1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pelayanan CSSD

2. Pengertian : Seorang tenaga perawat yang diberi wewenang dan


tanggung jawab sebagai penanggung jawab pelayanan
CSSD untuk mengelola kegiatan pelayanan sterilisasi di
Rumah Sakit.
3. Persyaratan : Perawat dengan pendidikan DIII keperawatan dan
pengalaman > 2 tahun di keperawatan

4. Tanggung Jawab : Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab


pada kepala Instalasi Kamar Bedah untuk melaksanakan
kegiatan dalam lingkup pelayanan di bagian CSSD
sehingga terlaksana sesuai dengan tujuan pelayanan yang
telah ditetapkan dalam kebijakan-kebijakan kamar bedah
sentral.
5. Uraian Tugas : 3. Melaksanakan fungsi perencanaan dengan cara :
3.1 Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga
yang dibutuhkan di wilayah kerja yang menjadi

18
tanggung jawabnya.
3.2 Merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang
diperlukan sebagai penunjang tercapainya
pelayanan yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
3.3 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan
yang akan diselenggarakan di wilayah kerjanya
sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan Rumah
Sakit islam sultan agung
4. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan,
dengan cara :
4.1 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
4.2 Menyusun dan mengatur daftar tugas/jadwal
tugas tenaga yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4.3 Memberikan program orientasi kepada tenaga
baru yang akan bekerja dalam wilayah kerja yang
menjadi tanggung jawabnya.
4.4 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada
satuan tugas untuk melaksanakan pelayanan
dengan sebaik-baiknya.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Inst. Rawat Jalan Inst. Rawat Inap

19
IGD

Inst. Kesling

INSTALASI IPSRS
KAMAR BEDAH

Humas Marketing

Inst. Farmasi

Procurement
Logistik Umum
Kesling

Hubungan kerja:
1. Inst. Rawat Inap: Permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap, dan
pengiriman hasil pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap
2. Inst. Rawat Jalan : Permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan, dan
pengiriman hasil pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan
3. IGD: Permintaan pemeriksaan laboratorium pasien IGD, dan pengiriman hasil
pemeriksaan laboratorium pasien IGD
4. Inst. Farmasi: Permintaan bahan medis habis pakai laboratorium
5. Procurement : Pengadaan alat medis/laboratorium dan bahan medis habis pakai
6. Humas Marketing : Urusan pembuatan IKS dengan pihak lain
7. IPSRS: Urusan perbaikan alat elektro medis dan fasilitas lain di laboratorium
8. Inst. Kesling: Urusan kebersihan lingkungan laboratorium
9. Logistik Umum : Urusan pengadaan barang umum dan rumah tangga

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga laboratorium yang handal, perlu kiranya


melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat. Atas

20
dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
SDM Instalasi kamar bedah yang sesuai dengan kualifikasi dan Undang-Undang.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan Instalasi
kamar bedah Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi kamar
bedah RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru adalah sebagai berikut :
Tabel Pola Ketenagaan dan kualifikasi SDM Instalasi kamar bedahRS Islam Ibnu Sina
Pekanbaru.
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Ketenagaan
Jumlah kebutuhan Kondisi saat ini
Kepala Instalasi Dokter Spesialis Kompetensi 1 1
Penanggung jawab (PJ) D3 keperawatan Kompetensi 2 2
senior
Sub Penanggung Jawab D3 Keperawatan Kompetensi 5 5
(Sub PJ) senior
Pelaksana
1. Analis D3 Keperawatan Kompetensi 14 14
2. Logistik SMA Kompetensi 1 1
3. Administrasi SMA Kompetensi 1 1
4. Pekarya SMA Kompetensi 1 1

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Har Materi Waktu Metode Penanggung


i jawab
I 1. Hak dan kewajiban sebagai pegawai 07.30-14.00 Ceramah dan Kepala Instalasi
di lingkungan Instalasi RSI Ibnu Sina bimbingan
21
Pekanbaru. langsung
2. Kewenangan, tugas dan tanggung
jawab sebagai pegawai atau pejabat di
Instalasi Laboratorium RSI Ibnu Sina
Pekanbaru.
3. Tugas pokok dan tugas tambahan
sebagai pegawai di Instalasi
Laboratorium RSI Ibnu Sina
Pekanbaru.
II 1. Struktur Organisasi RSI Ibnu Sina 07.30-14.00 Ceramah dan Kepala Instalasi
Pekanbaru dan Instalasi bimbingan
Laboratorium langsung
2. Pengenalan terhadap alur pelayanan
pasien rawat jalan dan rawat inap di
Instalasi Laboratorium.
3. Pengenalan pemeriksaan-pemeriksaan
yang dapat dilakukan di Instalasi
Laboratorium.
III 1. Pengenalan alat-alat laboratorium dan 07.30-14.00 Ceramah, Kepala Instalasi
cara pengoperasionalannya bimbingan
2. Pengenalan kalibrasi langsung dan
alat-alat laboratorium praktik
lapangan
IV 1. Pengenalan kontrol 07.30-14.00 Ceramah, Kepala Instalasi
kualitas hasil pemeriksaan bimbingan
laboratorium. langsung dan
praktik
lapangan
V 1. Pelatihan pelayanan pemeriksaan 07.30-14.00 Ceramah, Kepala Instalasi
laboratorium secara admisistrasi bimbingan
maupun teknik laboratorium langsung dan
praktik
lapangan
VI 1. Evaluasi hasil orientasi pelayanan 07.30-14.00 Ujian tulis Kepala Instalasi
terhadap pasien dan
wawancara

Orientasi lanjutan
Bagian Waktu Metode Penanggung
jawab
Orientasi kerja pegawai baru Peraktik Kepala Instalasi
dilaksanakan di bagian laboratorium laboratorium
minimal satu bulan pertama mulai langsung
masuk kerja, dan apabila belum
memahami di bagian yang bersangkutan
dapat diperpanjang.

1. Bagian administrasi 1 minggu


2. Bagian rawat jalan dan urinalisa 1 minggu
3. Bagian hematologi 1 minggu
4. Bagian kimia klinik dan imunologi 1 minggu
5. Sampling ke rawat inap, IGD, Rawat 1 minggu
jalan

22
Penilaian Kinerja
Penilaian Prestasi Kerja Karyawan RSI Ibnu Sina Pekanbaru diatur dalam Peraturan
Perusahaan PT Syifa Utama Pekanbaru Pasal 11 Penilaian Prestasi Dan Kinerja. Penilaian
Prestasi dan Kinerja dilaksanakan secara tertulis bertingkat sesuai jenjang/tingkat jabatan
dilaksanakan secara periodik sekali dalam setahun.
Penilaian prestasi dan kinerja untuk tujuan promosi menjadi pejabat structural atau untuk
peningkatan status kepegawaian dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap atau
karyawan yang telah lulus masa percobaan diangkat menjadi karyawan tetap, dilaksanakan
sesuai kebutuhan.
Karyawan yang dinilai terdiri dari dua kelompok :
1. Kelompok karyawan pelaksanan (non structural) yang dinilai terdiri dari 6 faktor
penilaian :
a. Ketaatan beragama
b. Prestasi kerja
c. Kreativitas
d. Tanggungjawab
e. Kerjasama
f. kedisiplinan
2. Kelompok karyawan pemangku jabatan (structural) yang dinilai terdiri dari 9 faktor
penilaian. 6 faktor penilaian ayat (4) huruf a ditambah :
a. Kepemimpinan
b. Pemecahan masalah
c. Pengambilan keputusan
Penilaian prestasi kerja dilakukan secara objektif, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Penilaian dilakukan secara jujur, hanya anda dan allah yang maha tahu yang mengetahui
kejujuran anda
2. Nilailah prestasi dan kinerja yang dicapai selama periode penilaian, jangan terpengaruh
oleh penilaian periode sebelumnya.
3. Pilihlah pernyataan yang paling cocok yang dapat menggambarkan prestasi dan kinerja,
bukan pernyataan yang dianggap bagus dengan memberikan angka bobot nilai sesuai
yang telah ditetapkan.
4. Hindari penilaian yang berkaitan dengan kemungkinan kendala-kendala situasional pada
kinerja seperti : lambannya prosedur-prosedur untuk persetujuan tindakan, kekurangan-

23
kekurangan pasokan alat/perlengkapan kerja,struktur organisasional atau hubungan
pelaporan yang tidak efisien/tidak jelas dan sebagainya.
Keberatan-keberatan atas penilaian dapat disampaikan dengan ketentuan :
1. Jika karyawan tang dinilai keberatana atas penilaian yang diberikan oleh pejabat penilai,
maka disebutkan hal-hal yang esensial yang menjadi dasar adanya keberatan.
2. Atas keberatan dari karyawan yang dinilai, pejabat penilai memberikan
jawaban/tanggapan.
3. Atas keberatan dari karyawan yang dinilai dan jawaban/tanggapan atas keberatan dari
pejabat penilai, diberikan keputusan terhadap penilaian secara keseluruhan oleh atasan
pejabat penilai.

Sasaran Kerja Pegawai


Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:
1. >=86 : Sangat baik
2. 71-85 : Baik
3. 60-70 : Cukup
4. =<60 : Kurang

BAB X
RAPAT/ PERTEMUAN

A. Pertemuan Pegawai Rutin

24
Pertemuan pegawai rutin merupakan waktu tertentu yang digunakan oleh para
pegawai Instalasi Kamar Bedah untuk mengidentifikasi, mendiskusikan, memecahkan
masalah dan mengevaluasi pelayanan yang telah dilakukan secara berkala, teratur dan
terus menerus.
Pertemuan pegawai rutin bertujuan untuk dapat menginformasikan,
mengidentifikasi masalah dan pemecahan masalah sedini mungkin serta mengevaluasi
pelayanan lnstalasi Kamar Bedah yang telah dilakukan, meningkatkan mutu pelayanan
dan pengembangan pengetahuan bagi karyawan Instalasi Kamar Bedah.
Pertemuan pegawai Instalasi Kamar Bedah secara rutin dilakukan setiap bulan pada:
Hari : Jum’at minggu ke dua
Jam : 13.00 wib sampai dengan 15.00 wib
Tempat : Ruang Instalasi Kamar Bedah
Peserta : Kepala Instalasi Kamar Bedah , Penanggung jawab, dan seluruh
pegawai Instalasi Kamar Bedah .
Materi : a. Evaluasi kinerja mutu pelayanan Instalasi Kamar Bedah
b.Identifikasi masalah dan pemecahannya
c.Evaluasi dan rekomendasi
d.Sosialisasi perkembangan informasi dari manajemen
kepada seluruh pegawai Instalasi Kamar Bedah.

B. Pertemuan Pegawai Insidentil


Pertemuan pegawai insidentil dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu bila ada
masalah yang harus diselesaikan atau informasi yang harus segera diketahui oleh seluruh
pegawai Instalasi Kamar Bedah.

BAB XI
PELAPORAN

A. Laporan Harian
25
Dokumen laporan kegiatan harian dalam bentuk soft copy tersimpan dalam server
SIM rumah sakit yang dapat diakses sewaktu-waktu bila dibutuhkkan. Laporan tersebut
terdiri dari:
1. Laporan pendapatan Instalasi kamar bedah
2. Laporan jumlah operasi harian
3. Laporan jumlah pasien operasi bulanan
B. Laporan Bulanan
Dokumen laporan kegiatan bulanan dalam bentuk soft copy tersimpan dalam
server SIM rumah sakit yang dapat diakses sewaktu-waktu bila dibutuhkkan. Laporan
tersebut terdiri dari:
1. Rekapitulasi jumlah pemeriksaan l
2. Rekapitulasi pemeriksaan pertanggal per bulan
3. Rekapitulasi pedapatan per bulan
4. Rekapitulasi jumlah pasien perbulan

Laporan rekapitulasi kegiatan Instalasi Kamar Bedah hard copy dibuat setiap bulan
dan disampaikan kepada Medical Record dengan tembusan sebagai berikut:
1. Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru (sebagai laporan)
2. Wakil Direktur

C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan Instalasi Kamar Bedah disusun setiap akhir tahun dan dilaporkan
kepada Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Laporan tahunan berisi tentang:
1. Pokok-pokok organisasi Instalasi Kamar Bedah,
2. Visi, misi, dan tujuan
3. Tugas pokok dan fungsi Instalasi Kamar Bedah
4. Sumber daya manusia (SDM)
5. Rencana pengembangan SDM
6. Kinerja pelayanan Instalasi Kamar Bedah Kinerja keuangan yang terdiri dari
pendapatan dan belanja Instalasi Kamar Bedah selama satu tahun.
7. Rencana belanja anggaran tahun depan,
8. Rencana pendapatan tahun depan
Laporan tahunan Instalasi Kamar Bedah selain disampaikan kepada Direktur RSI
Ibnu Sina Pekanbaru juga ditembuskan kepada:
1. Manajer Penunjang Medis

26
2. Direktur Utama PT Syifa Utama
3. Direktur Keuangan PT Syifa Utama
4. Direktur Umum PT Syifa Utama

27

Anda mungkin juga menyukai