1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Kamar Operasi dalam memberikan pelayanan kepada pasien
dalam tindakan pembedahan dalam rangka memenuhi hak masyarakat dibidang kesehatan .
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan sistem penanggulangan masalah operatif secra menyeluruh dengan
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia dengan
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
2. Melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan
DIREKTUR
TANGGUNG JAWAB
1. Sarana, prasarana, peralatan.
a. Mengetahui dan menyusun standar
sarana, prasarana, peralatan di unit
penunjang medis sesuai standar yang
berlaku dari Kementrian Kesehatan.
b. Terpenuhinyastandar sarana,
prasarana, peralatan di unit
penunjangmedissesuai perencanaan
yang di buat dan berdasarakan skala
prioritas.
c. Terpeliharanya seluruh sarana,
prasarana, peralatan di unit
penunjang medis sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
2. SDM
a. Mengetahui dan menyusun standar
SDM yang dibutuhkan di unit
penunjang medis, sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan sesuai
kebutuhan layanan yang ada di
rumah sakit, khususnya unit
penunjang medis.
b. Terpenuhinya standar SDM sesuai
WEWENANG
1. Mengatur dan mengevaluasi jadwal
dinas di unit penunjang medis sesuai
dengan peraturan kepegawaian Rumah
Sakit Islam Arafah.
2. Memberikan persetujuan atau
penolakan cuti dari staf di unitnya,
berdasarkan pertimbangan ketenagaan
unit.
3. Memberikan teguran, memberikan
usulan sanksi untuk pelanggaran yang
dilakukan staf di unit penunjang medis.
4. Memberikan pembinaan yang
diperlukan terhadap staf unit penunjang
medis.
5. Mengusulkan mutasi, rotasi staf di unit
penunjang medis.
6. Memberikan usulan penilaian untuk
promosi staf di unit penunjang medis.
HASIL KERJA
1. Tersedia regulasi di unit penunjang
medis dan terupdate secara berkala
atau sesuai kebutuhan.
2. Tersedia laporan supervisi dan audit
klinis.
3. Tersedia laporan kegiatan program
kerja (termasuk mutu), laporan bulanan
setiap tanggal 15 maksimal, laporan
Tugas Pokok :
Wewenang :
Dalam Menjalankan tugasnya koordinator
mempunyai wewenang sebagai berikut :
Hubungan Kerja:
Mengadakan koordinasi dengan unit lain
yang terkait dalam pemberian pelayanan
kepada pasien
1. Rawat Jalan (UGD,Poli Klinik)
2. Rawat Inap ( Ruang Penyakit Dalam,
Bedah,Anak dan Kebidanan,)
3. Penunjang Medis ( Kamar Bersalin,
Laboratorium, Radiologi,CSSD)
4. Perawatan Khusus
(ICU,Perinatologi,Isolasi)
5. Farmasi
6. Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi : Pelaksanaan pencegahan infeksi
7. Komite Mutu : Pelaksanaan mutu rumah
sakit dan unit
8. Komite Keperawatan dan Nakes Lain:
tentang pelaksanaan Perizinan
STR/SIPP,SIPB.
kredensial/rekredensial,
Wewenang
Memberikan usulan pelatihan
kepada Koordinator berdasarkan
kebutuhan
Memberikan usulan pembinaan
terhadap perawat pelaksana kepada
koordinator
Memberikan usulan penilaian kinerja
perawat pelaksana kepada
koordinator
Memberikan usulan pengadaan
sarana, prasarana dan peralatan
yang dibutuhkan sesuai kebutuhan.
Memberikan usulan pengaturan
jadwal dinas kepada koordinator
Hasil Kerja
1. Seluruh program kerja tercapai
sesuai target.
2. Tercapainya target mutu baik INM,
Tanggung Jawab:
I.Sarana,prasarana,peralatan
a. Melakukakan pengawasan
administrative
b. Mengetahui dan menyusun standar
sarana, prasarana, peralatan anestesi
sesuai standar yang berlaku di
kementrian kesehatan
c. Terpenuhinya Standar sarana,
prasarana, peralatan pelayanan
anestesi
d. Mengatur dan mengkoordinasikan
pemeliharaan alat pelayanan
anestesi
II. SDM
a. Mengetahui dan menyusun standar
SDM yang dibutuhkan untuk
pelayanan anestesi
b. Terpenuhinya Standar SDM sesuai
standar yang berlaku di kementrian
kesehatan
c. Merekomendasikan sumber luar
untuk pelayanan anestesi
emeregency
d. Mengatur jadwal dinas dokter
spesialis anestesiologi
III. Proses
a. Memastikan tersedianya alur klinis
(pedoman, panduan, alur,
algoritma,PAK, CP, PPK, SPO
Wewenang :
Hasil Kerja
Tanggung Jawab
a. Melakukan Pemeriksaan
Administratif
III. Proses
Tugas pokok :
1. Sebelum pembedahan :
c. Mendokumentasikan semua
tindakan yang dilakukan direkam
medis pasien
3. Setelah pembedahan :
Wewenang :
a. Menerima pasien di ruang
penerimaan kamar operasi.
k. Mempertahankan keseimbangan
cairan dengan cara mengukur dan
memantau cairan tubuh yang hilang
selama pembedahan
o. Merencanakan tindakan
kepenataan pasca anestesi
Hubungan kerja :
Tanggung Jawab:
1.Sarana, Prasarana, Peralatan
a) Melakukan pemeliharaan alat
setelah digunakan termasuk
menjaga kebersihan dan
keamanan alat, sarana dan
prasarana baik medis dan non
medis diunit
b) Melaporkan kepada petugas
Terkait jika ada sarana prasarana
dan peralatan yang harus
diperbaiki
2.Sumber Daya Manusia
Memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan rencana yang telah
disusun dan memperhatikan
Wewenang
Memberikan usulan pelatihan kepada
Koordinator berdasarkan kebutuhan
Memberikan usulan pengadaan
sarana, prasarana dan peralatan yang
dibutuhkan sesuai kebutuhan
Berdiskusi dengan katim terkait
pemecahan masalah yang ditemukan
Mengusulkanperbaikanprosedur/regulasi
di unit kamar operasi
Hasil Kerja
1. Seluruh program kerja tercapai sesuai
target.
2. Tercapainya target mutu baik INM,
IMPRS dan IMP diunit.
3. Kedisiplinan sesuai yang berlaku dalam
peraturan kepegawaian dan peraturan di
unit pelayanan.
4. Tidak terlibat kejadian IKP yang
berkaitan dengan pelanggaran SPO.
5. Mengikuti semua kegiatan kerohanian
sesuai jadwal yang telah ditetapkan
rumah sakit
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Radiologi IPSRS
dan Loundry &
Laboratoriu Cleaning
m
Logistic Farmasi
Kamar
IGD
Bersalin
Kamar
operasi
Adm, RM,
Pel.Pelangg Rajal
an
CSSD Ranap
2. Kamar bersalin
Bekerja sama dalam persiapan Pasien Kebidanan rencana operasi dan penatalaksanaan
setelah operasi yang masuk dari kamar operasi
3. Poliklinik
Berkoordinasi terkait penjadwalan dan persiapan pasien operasi elektif dan ODC
PENATA
ANESTESI DR ANESTESI
KAMAR OPERASI
INSTRUMEN ASISTEN
OPERATOR OPERATOR
A. Pola Ketenagaan
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga Kamar bersalin, dibutuhkan pola ketenagaan
yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Rumah Sakit
Islam Arafah
Tabel.No. 1. Pola Ketenagaan
Jumlah
Kualifikasi
Tenaga Metode Pengadaan SDM
NO JABATAN Pendidikan / Pelatihan Sesuai
Rekrut/ Promosi,Rot
perencan
FORMAL INFORMAL Seleksi asi,Mutasi
aan
1 Manajer S1 Tenaga Pelatihan BHL 1
Penunjang Klinis Pelatihan Service
Medis exellent
Mc Office (word,
excel, power point)
Komunikasi efektif
Mampu Bekerja sama
dalam tim
2 Koordinato Minimal D3 1
r Kamar Sederajat Pelatihan Ponek
Operasi Memiliki STR Pelatihan
management o.k
Pelatihan BTCLS
Pelatihan
Leadership
Pelatihan Service
Excellent
Pelatihan Komikasi
Efektif
Pola ketenagaan dalam tugas pelayanan bagi perawat untuk melaksanakan tugas
pelayanan di ruang operasi sehingga semua kegiatan pelayanan dapat terkoordinir dengan baik,
dimana dalam waktu 24 jam dibuat dalam 2 shiff yaitu:
- Dinas pagi jam 07.00 wib sampai dengan jam 14.00 wib
- Dinas sore jam 14.00 wib sampai dengan jam 21.00 wib
- Dinas malam jam 21.00 wib sampai dengan jam 07.00 wib
- Hari minggu dan tanggal merah on call 24 jam
OperasiBesar 6 5 30
OperasiSedang 3 2 6
Operasi Kecil 1 1 1
Jumlah 10 37
2. Tujuan
2) Orientasi Khusus
Pelaksanaan orientasi khusus dikoordinir oleh Koordinator kamar operasi, adapun
materi yang disampaikan yakni :
a. Orientasi Umum
1. Pengenalan rumah sakit Diklat
secara umum.
6. Budaya Organisasi
12. Hak Pasien dan Keluarga Tim HPK Ceramah dan diskusi
b. Materi Khusus
1. Visi, Misi, Falsafah Unit kerja
6. PPI
B.Karyawan Rotasi
Waktu Pelaksanaan
Pembimbing ( Hari )
No Materi orientasi Metode
orientasi
1 2 3 4 5 6
6. PPI
5. Evaluasi Orientasi
a. Tujuan evaluasi orientasi adalah :
1) Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman karyawan baru akan materi orientasi yang
telah diberikan
2) Untuk menentukan pelatihan atau pendidikan yang mungkin dapat diberikan untuk
menambah keterampilan dan kemampuan karyawan baru
3) Untuk mengambil langkah – langkah yang tepat dalam memutuskan status karyawan
baru
b. Waktu evaluasi adalah :
Perawat baru akan dilakukan evaluasi 3 bulan pertama oleh Koordinator unit, hasil evaluasi
akan menentukan status perawat tersebut untuk dilanjutkan ke tingkat kontrak atau tidak,
serta layak dan tidak layaknya bekerja diunit perinatologi
PENUTUP
Telah diuraikan secara lengkap Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi Rumah Sakit Islam Arafah
Jambi yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan pasien. Pedoman ini sangat
penting artinya karena memuat semua standar dari aspek yang ada di Kamar Operasi yaitu aspek SDM,
sarana dan prasarana serta standar mutu. Dengan demikian, Unit Kamar Operasi Rumah Sakit Islam Arafah
akan dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien, terarah, sistematis dan tepaT sehingga kualitas
fungsinya yaitu fungsi Pelayanan, pendidikan dan pelatihan menjadi optimal
Dengan dikeluarkannya pedoman ini maka setiap staf unit Kamar Operasi agar senantiasa mengacu
pada pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi ini dalam memberikan kegiatan pelayanan di Kamar
Operasi
Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi ini agar dijalankan sebaik-baiknya di lingkungan rumah
sakit Islam Arafah.
Ditetapkan di : Jambi
Pada tanggal : Juli 2022
DIREKTUR RS ISLAM ARAFAH