Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
RSIA ASSYIFA adalah rumah sakit swasta yang berada di TANGERANG. Dalam
perkembangan industri perumahsakitan yang kompetitif ini, RSIA ASSYIFA juga harus
mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Fasilitas yang tersedia di RSIA ASSYIFA antara
lain Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Rehabilitasi Medik, Unit Kamar
Operasi dan lain-lain. Unit Kamar Operasi RSIA ASSYIFA membawahi sub unit anesthesi,
kamar steril dan laundry.
Unit kamar operasi adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
pembedahan, anestesi dan sedasi ringan, sedang dan dalam untuk memenuhi kebutuhan pasien
baik untuk tindakan elektif maupun emergensi di luar jam kerja. Sebagai salah satu bagian
dari RSIA ASSYIFA, Unit Kamar Operasi memberikan pelayanan tindakan pembedahan,
anestesi maupun sedasi dengan dilengkapi peralatan yang memadai dan juga di dukung oleh
SDM yang memiliki sertifikasi dan pelatihan yang khusus dibidangnya serta memenuhi
persyaratan dan standar di rumah sakit, nasional, undang – undang dan peraturan yang berlaku.
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan wajib berupaya untuk
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di
rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan itu maka perlu dilakukan pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang
penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi.
Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses
kimia atau fisika.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah melalui
pelayanan penunjang medik, yang profesional, bermutu dan aman, khususnya dalam pengelolaan
linen di rumah sakit. Mengingat bahwa linen digunakan di setiap ruangan di rumah sakit, maka

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 1


diperlukan pengelolaan linen secara komprehensif.
Upaya untuk mendukung peningkatan mutu dan terlaksananya program kerja di
bagian masing-masing diperlukan SDM yang berkualaitas. Seleksi pegawai merupakan
salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya
manusia. Dengan perencanaan, rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia yang baik
diharapkan sebuah institusi dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan/panduan dalam organisasi dan tatalaksana di lingkuan uni kamar
operasi RSIA Assyifa
2. Tujuan Khusus
a. Memudahkan bagi tenaga keperawatan unit kamar operasi dalam memberikan asuhan
keperawatan yang bermutu dan profesional
b. Setiap tenaga perawat unit kamar operasi dapat bekerja sesuai visi, misi, falsafah dan
tujuan keperawatan di RSIA Assyifa

1.3 Sasaran
Seluruh tenaga perawat unit kamar operasi di RSIA Assyifa

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ASSYIFA

2.1 SEJARAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ASSYIFA


RSIA ASSYIFA merupakan rumah sakit swasta Ibu dan Anak dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
RSIA ASSYIFA berlokasi di Jl. Paus Raya No.1, RT.002/RW.004, Karawaci Baru, Kec.
Karawaci, Kota Tangerang, Banten, 15116 dengan alamat e-mail rsiaassyifa@yahoo.co.id
Yayasan Keluarga Asri sebagai pemilik RB ASSYIFA didirikan pada tanggal 28 Agustus
2008 dihadapan Notaris Sri Sulastri Anggraeni,SH. Kedudukan kantor PT Keluarga Asri adalah
di Jl. Gatot Subroto Km 3 No. 96 Cibodas, Kotamadya Tangerang, propinsi Banten. Ketua
Badan Pengurus YKA adalah dr. Anwar Hasyim SpOG. (yang juga adalah Anggota Badan
pendiri YKA).
Adapun per tanggal 24 Desember 2015, menyesuaikan dengan UU RI No 16 tahun 2001
tentang Yayasan, kepemilikan Rumah Sakit Ibu dan Anak ASSYIFA menjadi dibawah PT. AN-
NISA UTAMA.
RSIA ASSYIFA memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum,
dan klinik spesialis, Unit Gawat Darurat, serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, dan
VIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, anestesi. Kapasitas tempat
tidur pasien yang disediakan di RSIA ASSYIFA sebanyak 38 tempat tidur.
Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya
secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan pasien, baik
obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang harus dibeli oleh pasien. Semua
baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang.

2.2 KEPEMILIKAN DAN LOKASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ASSYIFA
Rumah Sakit Ibu dan Anak ASSYIFA Karawaci merupakan pengembangan dari Rumah
Bersalin ASSYIFA yang terletak di lokasi yang sama. Didirikan pada tanggal 28 Agustus 2008
oleh Yayasan Keluarga Asri yang pengurus dan anggotanya terdiri dari anggota keluarga dr. H.
Anwar Hasyim,SpOG. Rumah Bersalin ASSYIFA menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
ibu hamil/bersalin serta pelayanan dasar untuk bayi dan balita.
Berawal dari kapasitas 8 (delapan) tempat tidur dengan 1 lantai untuk perawatan ibu
hamil/melahirkan dengan ditunjang klinik spesialis anak dan kebidanan/penyakit kandungan
serta klinik KIA yang dikelola oleh bidan, rumah bersalin ASSYIFA mengalami perkembangan
yang cukup pesat dilihat dari tingkat hunian tempat tidur dan angka persalinan yang cukup
tinggi. Disamping itu angka kunjungan pasien ke klinik /rawat jalan juga semakin meningkat.

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 3


Dengan perencanaan bertahap, dimulai dari menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang
seperti Apotik, Klinik Rontgen, Laboratorium sederhana , Klinik 24 jam dengan dokter jaga ,
Kamar operasi serta fasilitas-fasilitas umum lainnya, pada Desember 2011 pihak pendiri/pemilik
memutuskan untuk mengembangkan pelayanan menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak ASSYIFA.
Pada bulan Desember 2014, ASSYIFA diambil alih oleh PT ANNISA UTAMA dan
berubah nama menjadi Rumah Sakit Ibu & anak ASSYIFA Karawaci.

2.3 DESKRIPSI UNIT KAMAR OPERASI


Unit Kamar Operasi merupakan salah satu bagian dari RSIA ASSYIFA yang memberikan
pelayanan di bidang pembedahan dengan menggunakan anestesi dan sedasi ringan,
sedang, dan dalam. Unit kamar operasi berada di lantai I, bersebelahan dengan ruang kebidanan
/ VK dan ruang CSSD.
Sekilas tentang kegiatan, yang dilakukan di kamar operasi, sebelum pasien di tempatkan
di meja operasi, pasien akan diterima oleh perawat kamar bedah atau perawat anestesi untuk
mencocokkan gelang identitas, informed consent dan prosedur operasi di ruang
premedikasi/ruang induksi lalu di bawa ke ruang operasi dan setelah pasien selesai
menjalani tindakan pembedahan maka pasien akan dipindahkan dari ruang operasi ke ruang
pulih sadar untuk di observasi secara ketat oleh perawat anestesi sebelum nantinya di
pindahkan atau pulang sesuai dengan kriteri pemulangan pasien.
Unit kamar operasi memiliki SDM/tenaga yang sudah tersertifikasi dan juga mengikuti
pelatihan di luar rumah sakit sesuai dengan bidangnya masing – masing. Unit kamar operasi
juga memiliki peralatan yang memadai untuk dapat menunjang pelayanan pembedahan
dan anestesi, dengan disertai maintenance dan kalibrasi secara teratur. Oleh karena itu Unit
kamar operasi dapat memenuhi kebutuhan pasien yang memadai untuk pelayanan pembedahan,
anestesi dan sedasi secara elektif maupun emergensi di luar jam kerja.

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 4


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN RSIA ASSYIFA

3.1 VISI
“Menjadi Rumah Sakit yang berciri Islami yang dipercaya dan dipilih oleh masyarakat”.

3.2 MISI
RSIA ASSYIFA memiliki misi :
1. Menyediakan pelayanan bermutu dan profesional.
2. Mewujudkan citra islami diseluruh jajaran dalam segala tindakan dan penampilan.
3. Mengembangkan jiwa melayani secara ihsan kepada setiap karyawan.

3.3 FALSAFAH
Falsafah RSIA ASSYIFA adalah : ” Rumah Sakit Ibu & Anak ASSYIFA sebagai lahan
ibadah.”

3.4 MOTTO
RSIA ASSYIFA memiliki Motto : Rumah Sakit ASSYIFA mempunyai motto ”Ihsan Dalam
Pelayanan”

3.5 Tujuan Rumah Sakit Ibu & Anak ASSYIFA :


1. Terciptanya RSIA ASSYIFA sebagai rumah sakit yang dipercaya masyarkat
2. Terciptanya RSIA ASSYIFA yang aman, nyaman, dan islami
3. Tersedianya sumbner daya yang memiliki kompetensi dasar
4. Tersedianya peralatan medis dan non medis yang memadai
5. Tersedianya tenaga bermutu dan professional
6. Meningkatkan daya saing rumah sakit dan mendapatkan laba rumah sakit yang wajib

BAB IV
Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 5
STRUKTUR ORGANISASI RSIA ASSYIFA

4.1 BAGAN ORGANISASI.

DIREKTUR
PT. AN-NISA
UTAMA

DIREKTUR

SPI
KOMITE MEDIK
KOMITE KEPERAWATAN PJ LOGISTIK
KOMITE PROFESI KES LAINNYA PJ MARKETING
TIM CASEMIX PJ AKUTANSI DAN KEUANGAN
TIM PMKP
TIM PPI

MANAJER MANAJER MANAJER


PENUNJANG KEPERAWATAN SDM DAN
MEDIS UMUM

KOORDINATOR
DOKTER JAGA KEPERAWATAN/
BAGIAN UMUM
KEBIDANAN

Koordinasi Koordinasi pelayanan

4.2.KETERANGAN/PENGERTIAN
1. Unit Struktural
a. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSIA ASSYIFA
b. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu :
1) Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang pelayanan medis
dan keperawatan
2) Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang
umum dan keuangan
c. Manajer

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 6


Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih
macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
1) Manajer Rawat Jalan, Medikal Check Up dan Klinik Satelit
2) Manajer Rawat Inap dan Keperawatan
3) Manajer Gawat Darurat dan Out Care
4) Manajer ICU dan Kamar Operasi
5) Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan Asuransi
6) Manajer Wellness Center
d. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSIA ASSYIFA
dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Unit dan divisi pendukung
yang diberi istilah Bagian. Seluruh Unit dibawah tanggungjawab Wakil Direktur
Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum
Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
1) Unit Rawat Jalan.
2) Unit Gawat Darurat.
3) Unit Laboratorium.
4) Unit Radiologi.
5) Unit Gizi
6) Unit Kamar Operasi.
7) Unit Rawat Inap Ibu & Anak.
8) Unit Rawat Inap Lantai 2 ICU
9) Bagian Administrasi.
10) Bagian Rekam Medik.
11) Bagian Keuangan.
12) Bagian Humas.
13) Bagian Pemasaran
14) Bagian SDM.
15) Bagian Pemeliharaan Sarana.
e. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service

2. Unit Non Struktural

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 7


a. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSIA ASSYIFA adalah
sebagai berikut :
1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan
3) Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit/KKPRS
4) Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit/KPPIRS
5) Satuan Pemeriksaan Internal/SPI

BAB V

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 8


STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Unit Kamar Operasi merupakan salah satu Unit yang pengawasannya di bawah Wadir
Pelayanan. Kepala Unit Kamar Operasi membawahi Unit Kamar Operasi dan Anesthesi,
bertanggung jawab langsung kepada Wadir Pelayanan.
Unit Kamar Operasi membawahi 4 sub unit yaitu : Unit Kamar Operasi, Anesthesi,
Kamar steril dan Binatu yang masing-masing sub bagian ini bertanggung jawab langsung kepada
kepala perawat Unit Kamar Operasi.

DIREKTUR

MANAGER MEDIS

KETUA

UNIT KAMAR OPERASI

KOORDINATOR

UNIT KAMAR OPERASI

PERAWAT PERAWAT

ANESTESI BEDAH
5.1 VISI UNIT KAMAR OPERASI
Unit Kamar Operasi RSIA ASSYIFA memiliki visi “Mengutamakan pelayanan pembedahan

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 9


pasien dengan berpusat pada mutu dan keselamatan pasien”.

5.2 MISI UNIT KAMAR OPERASI.


Unit Kamar Operasi RSIA ASSYIFA memiliki misi :
1. Memberikan pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasi yang adekuat, reguler dan
nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien berlandaskan Kasih Kristus.
2. Memberikan pelayanan pembedahan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien
3. Mengelola aset Unit Kamar Operasi secara efektif untuk kemajuan rumah sakit.
4. Menggali dan mengembangkan potensi SDM yang ada untuk mendukung dan
memaksimalkan pelayanan pembedahan.

5.3 FALSAFAH.
Falsafah Unit Kamar Operasi RSIA ASSYIFA adalah :
1. Menjadikan Unit Kamar Operasi pilihan utama dalam pelayanan pembedahan untuk
masyarakat.
2. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasi yang adekuat,
reguler, nyaman dan bermutu.
3. Mengembangkan kemampuan, profesionalisme dalam pelayanan pembedahan
sesuai dengan standar rumah sakit.
4. Memiliki tekad bersama untuk bekerja sebagai tim kamar operasi.

5.4 TUJUAN UNIT KAMAR OPERASI


Terwujudnya pelaksanaan pelayanan pembedahan di RSIA ASSYIFA, dengan berpusat
pada mutu dan keselamatan pasien

5.5 MOTTO
RSIA ASSYIFA memiliki Motto :
“IKHSAN DALAM PELAYANAN”

BAB VI
URAIAN JABATAN

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 10


6.1 UNIT KAMAR OPERASI
1. Nama jabatan :
Kepala Unit Kamar Operasi
Hasil kerja :
a. Terselenggaranya Pelayanan pembedahan dan anestesi di Unit Kamar Operasi
dengan baik dan lancer
b. Terselenggaranya visi, misi dan program Unit Kamar Operasi secara menyeluruh
dan terpadu
Uraian tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap skema pengelolaan pasien Unit Kamar Operasi
b. Melaksanakan pembinaan staf untuk meningkatkan mutu pelayanan di Unit Kamar
Operasi
c. Membuat penilaian terhadap kinerja staf di Unit Kamar Operasi
d. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan dan tugas
yang berlaku di Isntalasi kamar operas
Tanggung jawab:
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan dan pengelolaan Unit Kamar
Operasi
b. Bertanggung jawab terhadap kinerja staf
c. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan visi dan misi Unit Kamar Operasi
Wewenang :
a. Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf
b. Menilai kinerja staf
c. Memberi usulan mengenai penambahan peralatan di Unit Kamar Operasi
d. Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasi bawahan di bagian Unit Kamar
Operasi
e. Mengusulkan untuk pengembangan staf
f. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yang lain yang terkait
g. Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwewenang dan kompeten.
Syarat jabatan :
a. Mempunyai kemampuan manajemen
b. Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya
c. endidikan spesialis bedah atau anesthesia
d. Bisa bekerjasama dengan staf Unit Kamar Operasi
2. Nama jabatan :
Koordinator Unit Kamar Operasi

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 11


Hasil kerja :
a. Terselenggaranya Pelayanan pembedahan dan anestesi di Unit Kamar Operasi
dengan baik dan lancar
b. Terkoordinasinya seluruh kegiatan di Unit Kamar Operasi
c. Terselenggaranya visi, misi dan program Unit Kamar Operasi secara menyeluruh
dan terpadu
Uraian tugas :
a. Bertanggung jawab untuk pelaksanaan pelayanan administrasi dan pengeluaran di
Unit Kamar Operasi
b. Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jumlah dan kemampuan operasi
c. Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab kepada staf
d. Melakukan pembagian tugas harian dan memperhitungkan jumlah dan
kemampuan staf dalam pelaksanaan pembedahan
e. Menyusun program pengembangan staf Intalasi Kamar Operasi
f. Membuat jadwal dinas sebulan sekali
g. Menyusun jadwal jaga harian
h. Membuat laporan berkala kepada kepala Unit Kamar Operasi dan wadir pelayanan
i. Melakukan perawatan dan pemeliharaan semua peralatan Unit Kamar Operasi
j. Melaporkan kepada kepala Unit Kamar Operasi dan wadir pelayanan bila terjadi
kerusakan peralatan dikamar operasi
k. Menyusun rencana kegiatan tahunan Unit Kamar Operasi
l. Membuat rencana anggaran tahunan (TOR) Unit Kamar Operasi
m. Menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan Unit Kamar Operasi
n. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan dan tugas
yang berlaku di isntalasi kamar operasi
o. Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien
p. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain berkaitan dengan kegiatan di Unit
Kamar operasi
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan dan pengelolaan Unit
KamarOperasi
b. Bertanggung jawab terhadap kinerja staf
c. Bertanggung jawab terhadap peralatan di Unit kamar Operasi
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan visi dan misi Unit Kamar Operasi
e. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
f. Bertanggung jawab kepada kepala Unit Kamar Operasi dan Wadir Pelayanan
Wewenang :

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 12


a. Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf
b. Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasi bawahan di Unit Kamar
Operasi
c. Mendapat laporan hasil kerja bawahan
d. Mengusulkan untuk pengembangan staf
e. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja yang lain yang terkait
f. Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwewenang dan kompeten
g. Membuat dan menanda tangani kwitansi lembur
Syarat jabatan:
a. Pendidikan Sarjana Keperawatan
b. Mempunyai kemampuan manajemen
c. Mempunyai pengalaman kerja di Unit kamar Operasi minimal 5 tahun
d. Mempunyai penguasaan pengetahuan di bidangnya
e. Mempunyai dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab
f. Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
g. Mengikuti pelatihan dan seminar berkaitan dengan Unit Kamar Operasi

3. Nama jabatan :
Perawat Asisten Bedah
Hasil kerja :
Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Unit Kamar Operasi berjalan dengan
baik dan lancer
Uraian tugas :
a. Sebelum Pembedahan
1) Berkomunikasi dengan operator mengenai rencana tindakan operasi dan
kemungkinan komplikasi
2) Memastikan area opperasi siap pakai
3) Membantu instrument menyiapkan kelengkapan operasi ( instrument steril,
bahan habis pakai operasi )
4) Memastikan kesiapan kegawatan
5) Memastikan kesiapan fasilitas ruangan operasi
6) Membantu mempersiapkan posisi pasien
7) Membantu operator melakukan desinfektan
8) Membantu operator drapping
9) Berkoordinasi dengan tim anesthesi tentang kesiapan tindakan operasi dan
kondisi pasien
b. Saat pembedahan

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 13


1) Membantu operator dalam membuka lapang pandang operator saat dilakukan
tindakan pembedahan
2) Membantu operator dalam setiap tindakan
3) Memantau dan meminimalkan perdarahan
4) Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi dengan operator
5) Mengawasi kinerja instrument
6) Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan personal maupun kebutuhan
tindakan operasi selangkah di depan operator
c. Setelah pembedahan
1) Menutup luka dengan teknik steril
2) Membersihkan bagian tubuh pasien yang dioperasi
3) Melengkapi keperluan PA
4) Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga
5) Membantu transfer pasien dari ruang operasi ke ruang pulih sadar
6) Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan
7) Memeriksa dan menghitung semua instrument sesuai inventaris sebelum diserahkan
ke kamar steril
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan
b. Bertanggung jawab terhadap bahan PA yang akan dikirim untuk pemeriksaan dan
memberitahukan kepada keluarga
c. Bertanggungjawab terhadap penyerahan specimen kepada keluarga
d. Bertanggung jawab terhadap jumlah instrument dan alat lainnya dalam pelaksanaan
pembedahan
e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas- berkas pasien yang dilakukan
operasi ( operasi lokal anesthesi )
Wewenang :
a. Memastikan tindakan operasi yang diikuti bersama tim berjalan dengan baik dan
lancar
b. Memberi masukan kepada operator bila diperlukan
c. Memastikan tidak ada kekeliruan pada saat operasi
Syarat jabatan:
a. Dokter atau paramedik
b. Menguasi betul atau fasih teknik aseptik antiseptik
c. Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan kegawatan
d. Mampu mengelola pasien gawat
e. Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 14


f. Mengenal karakteristik operator
g. Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
h. Teliti dan cekatan
Catatan :
a. Bila asisten bedah dari luar :
b. Tidak melakukan administrasi pasien ( dilakukan oleh tenaga perawat intern )
c. Berkoordinasi khusus dengan operator seputar tindakan pembedahan

4. Nama jabatan :
Perawat instrumen
Hasil kerja :
Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Unit Kamar Operasi berjalan
dengan baik dan lancar
Uraian tugas :
a. Sebelum Pembedahan
1) Menyiapkan keperluan operasi ( set instrument steril, bahan habis pakai, bahan
desinfektan, sarung tangan, linen steril dan lain-lain )
2) Menghitung dan memastikan jumlah instrument steril, bahan habis pakai yang akan
dipakai ( alat, kasa, jarum, ringsponges dan lain-lain )
b. Saat Pembedahan
1) Membantu mengenakan baju operasi steril, sarung tangan untuk asisten bedah dan
dokter bedah
2) Menata instrumen di meja mayo
3) Memberikan bahan disinfektan kepada asiten bedah/dokter bedah
4) Memberikan linen steril untuk prosedur drapping
5) Memberikan instrumen pada dokter sesuai dengan urutan prosedur pembedahan
6) Menyiapakan benang jahit sesuai dengan kebutuhan
7) Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan tersusun rapi dan
steril
8) Membersihkan instrumen dari darah sewaktu pembedahan untuk
mempertahankan sterilitas alat dan meja mayo
9) Menginstruksikan penghitungan instrument yang dipakai dan bahan habis pakai (alat
steril, kasa, ringsponges, jarum dan lain-lain kepada sirkulair)
10) Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
11) Membersihkan darah sekitar daerah operasi
12) Membantu asisten bedah dalam proses menutup luka operasi dengan teknik steril
13) Membantu asisten bedah menyiapkan pemeriksaan laboratorium patologi

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 15


c. Setelah Pembedahan
1) Menghitung dan memastikan alat yang dipakai ksesuai dengan persiapan awal
2) Menfiksasi drain dan kateter
3) Mengganti alat, linen, baju pasien serta memindahkan pasien dari meja
operasi ke brankar
4) Membereskan dan merapikan kamar operasi
5) Membersihkan dan mencuci alat ( bila on call )
6) Mengepak set instrumen ( bila oncall )
7) Membantu mensterilkan alat
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap jumlah instrumen dan alat lainnya dalam pelaksanaan
pembedahan yang dipakai baik pre operasi, intra dan pasca operasi
b. Bertanggung jawab terhadap alat doker yang dibawa dari luar rumah sakit
c. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah inventaris instrument
d. Bertanggung jawab terhadap inventaris alat kesehatan
Wewenang :
a. Mengusulkan kepada kepala perawat Unit Kamar Operasi untuk penambahan peralatan
di Unit Kamar Operasi
b. Mengusulkan kepada kepala perawat Unit Kamar Operasi untuk penilaian kinerja
perawat dan staf yang belajar instrumen
c. Mengusulkan untuk pengembangan staf
Syarat jabatan :
a. Pendidikan perawat minimal D III
b. Menguasai nama dan alat instumen
c. Mengetahui dan memahami teknik steril
d. Mengikuti pelatihan dasar instrumen ekstern/intern
e. Terampil dan teliti

5. Nama Jabatan :
Perawat Sirkuler atau On Loop
Hasil Kera :
Terselenggaranya pelayanan pembedahan di Unit Kamar Operasi berjalan
dengan baik dan lancer

Uraian tugas :
a. Sebelum Pembedahan

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 16


1) Menyiapkan ruang operasi
2) Menyiapkan kelengkapan operasi ( meja operasi, suction, cauter, lampu operasi dan
lain-lain )
3) Menyiapkan berkas dan keperluan yang akan dipakai (kwitansi operasi, kwitansi alat,
pemeriksaan PA )
4) Melakukan serah terima pasien dari ruangan
5) Mengoreksi status pasien/form operasi
6) Memeriksa kelengkapan dokumen antara lain :
a) Informed concent
b) Identitas pasien
c) Hasil laboratorium
d) Foto radiologi
e) Pemberian antibiotik
f) Mengecek penanda lokasi operasi
g) Instruksi / pesan dokter
h) Dan lain-lain
7) Mengecek kelengkapan obat, cairan dan alat kesehatan
8) Memberi penjelasan kepada pasien sebatas kewenangan tentang tindakan
pembedahan, tim bedah, fasilitas yang ada di lingkungan kamar operasi
9) Membantu mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan
10) Membantu anesthesi saat proses pembiusan bila diperlukan
11) Menghitung dan memastikan instrumen steril dan bahan habis pakai bersama
instrumen sebelum dilakukan tindakan operasi
12) Memimpin dan membaca cheklist keselamatan pasien bedah
b. Saat pembedahan
1) Bersama asisten bedah mengatur posisi pasien, memasang arde cauter, suction
dan lampu
2) Mengikat tali baju yang dipakai tim bedah
3) Membantu mengukur, mencatat kehilangan darah, cairan dengan mengetahui
jumlah produksi urine, jumlah darah, jumlah cairan yang hilang
4) Memenuhi kebutuhan selama operasi berlangsung
5) Bekerjasama dengan asisten anestesi dalam memantau kondisi pasien selama
pembedahan
6) Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada dokter anesthesi
7) Menghubungi petugas penunjang medis ( radiologi, laboratorium dan farmasi,
perawat ruangan )
8) Melayani kebutuhan instrumen steril, bahan habis pakai dan lain-lain yang

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 17


diperlukan selama pembedahan berlangsung
9) Menyiapakan bahan pemeriksaan laboratorium patologi
10) Bekerja sama dengan perawat instrumen dalam menghitung jumlah pemakaian
instrument, bahan habis pakai ( alat steril, kassa, ringsponges, jarum dan lain-
lain ) sesuai jumlah awal persiapan
c. Setelah Pembedahan
1) Mendampingi dokter bedah menulis laporan operasi dan menulis instruksi post
operasi, kelengkapan status pasien
2) Mengecek kelengkapan semua berkas-berkas post operasi
3) Membantu asisten anesthesi dan dokter membangunkan pasien sampai
pasien sadar
4) Menghitung dan memastikan alat yang dipakai sesuai dengan persiapan awal
5) Membantu memindahkan pasien dari meja operasi ke brankar
6) Mengecek dan mencatat pemakaian obat, bahan habis pakai, alat dokter dan alat
kesehatan di lembaran pemakaian
7) Melakukan serah terima dengan petugas recovery room
8) Membereskan dan merapikan kamar operasi
9) Mengambil linen dan instumen kotor
10) Membersihkan dan mencuci linen
11) Mencatat semua pemakaian instrument steril
12) Mengingatkan kembali petugas instrument untuk melengkapi pemakaian alat
dan kelengkapan tanda tangan.
13) Membantu mengerjakan administrasi pasien
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah instrumen dan bahan habis pakai
yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan pembedahan
b. Bertanggung jawab terhadap pemakaian sewa alat rumah sakit, alat dokter dan alat
kesehatan lainnya
c. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas- berkas pasien
d. Bertangung jawab terhadap administrasi
e. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang kamar operasi
Wewenang :
a. Melaporkan kepada kepala perawat Unit Kamar Operasi bila ada kerusakan alat
operasi
b. Mengusulkan kepada kepala Unit Kamar Operasi untuk penilaian kinerja
perawat dan staf yang belajar sirkuler
Syarat jabatan :

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 18


a. Pendidikan perawat minimal D III
b. Menguasai nama dan alat instumen
c. Mengetahui dan memahami teknik steril
d. Mengikuti pelatihan dasar instrumen ekstern/intern
e. Terampil dan teliti

6. Nama jabatan :
Perawat Penata anesthesia
Hasil kerja :
Terselenggaranya pelayanan pembedahan dan anesthesi di Unit Kamar Operasi
berjalan dengan baik dan lancer
Uraian tugas :
a. Pre anestesi
1) Serah terima pasien
a) Memanggil pasien calon operasi 45’ sebelum operasi.
b) Serah terima pasien di ruang premedikasi dengan perawat ruangan.
c) Mengkaji ulang persiapan dan keadaan pasien saat serah terima dari ruangan.
d) Untuk pasien anak – anak saat serah terima sebaiknya di dampingi oleh
orang tua sampai menjelang operasi.
e) Mempersiapkan administrasi dan kelengkapan rekam medik pasien.
f) Mengukur tanda – tanda vital dan mendokumentasikan dalam rekam
medik pasien.
2) Sebelum pembiusan
a) Menyiapkan obat dan cairan yang diperlukan, termasuk obat – obat
emergensi.
b) Menyiapkan mesin anestesi, monitor jantung dan mesin suction serta
melakukan test terlebih dulu sebelum digunakan.
c) Menyiapkan peralatan intubasi beserta perlengkapannya.
d) Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain standar infus, tali pengikat,
bantal kepala.
e) Mengecek kesediaan gas O2 dan N2O serta O2 dorong.
b. Anestesi
Selama pembedahan
1) Mengobservasi tanda – tanda vital pasien setiap 5‘ selama pembedahan.
2) Memberikan obat anestesi sesuai instruksi dokter.
3) Memenuhi keseimbangan O2 dan N2O dengan cara memantau flowmeter.
4) Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh yang hilang selama pembedahan.

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 19


5) Mendokumentasikan hasil pemantauan dalam rekam medik pasien.
6) Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter spesialis anestesi.
7) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh.
8) Membantu melakukan resusitasi pada henti jantung.
c. Post anestesi
Setelah pembedahan
1) Mempertahankan jalan nafas pasien.
2) Memantau tanda – tanda vital pasien untuk mengetahui sirkulasi pernafasan,
dan keseimbangan cairan.
3) Memantau tingkat kesadaran dan refleks pasien.
4) Menilai respon pasien terhadap efek obat anestesi.
5) Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar/recovery atas perintah dokter
spesialis anestesi.
6) Merapikan dan membersihkan alat – alat anestesi ke tempat semula agar siap
digunakan lagi.
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan anestesi.
b. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah inventaris obat dan alat anestesi.
c. Bertanggung jawab terhadap administrasi.
Wewenang :
a. Mengusulkan untuk penambahan peralatan di anestesi.
b. Mengusulkan untuk penambahan tenaga di anestesi.
c. Mengusulkan untuk pengembangan SDM.
Syarat Jabatan :
a. DIII Keperawatan.
b. Sertifikasi pelatihan anestesi.
c. Menguasai obat dan alat anestesi.
d. Pengalaman di pelayanan anestesi.

6.2 KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Koordinator Pelayanan Anestesi
Kompetensi dalam bidang kedokteran, khususnya bidang
anestesiologi mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Ketrampilan klinik sebagai dokter spesialis anestesi
Tatalaksana pasien yang akurat, efektif, dan mengedepankan empati
b. Penguasaan dan penerapan ilmu kedokteran
Memiliki pengetahuan dalam bidang biomedis dasar, klinis medis, perilaku ilmiah

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 20


dan sosial, etika medis dan hukum, serta aplikasinya dalam penatalaksanaan pasien
c. Komunikasi Efektif
Kemampuan komunikasi interpersonal yang menjamin pertukaran informasi yang
efektif dengan pasien dan keluarganya, serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain
, komunitas ilmiah dan masyarakat
d. Kemampuan memanfaatkan dan menilai secara klinis informasi
Kemampuan menilai dan memanfaatkan pengetahuan ilmiah terbaru untuk
memperbaiki praktek klinis
e. Riset
Melakukan penelitian secara mandiri maupun berkelompok dalam upaya
pengembangan ilmu kedokteran dengan pendekatan berbasis bukti
f. Belajar Sepanjang Hayat
Berfungsi sebagai supervisor, instruktur dan guru/dosen terhadap kolega, mahasiswa
dan tenaga kesehatan lain
g. Menerapkan etika, moral dan profesionalisme (dalam praktik sebagai dokter spesialis
anestesi).
Melakukan praktik dokter spesialis anestesi sesuai dengan aturan etika,
undang-undang dan standar profesi yang berlaku.
h. Manajerial
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai profesi dan institusi
dalam upaya mengantisipasi dan memecahkan masalah kesehatan dan mengembangkan
penatalaksanaan pasien secara terintegrasi
2. Perawat Anestesi/Perawat
a. Asuhan Keperawatan Pre Anestesi
1) Mampu melakukan anamnesa riwayat kesehatan klien
2) Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik klien
3) Melakukan pengecekan persiapan administrasi klien
4) Melakukan analisa hasil pengkajian dan merumuskan masalah/diagnose
keperawatan
5) Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pre anestesi
6) Mampu melaksanakan tindakan perawatan pre anestesi
7) Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan perawatan pre
anestesi
8) Mempersiapkan klien dan keluarga dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan

b. Tindakan Intra Anestesi

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 21


1) Mampu membuat perencanaan tehnik anestesi
2) Mampu melaksanakan tehnik anestesi
3) Mampu melakukan pemasangan alat monitoring invasif dan non invasif
4) Mampu melakukan intubasi
5) Mampu melakukan pemberian obat anestesi
6) Mampu melakukan pemberian obat tambahan dan cairan sesuai kebutuhan klien
7) Mampu mengidentifikasi kebutuhan posisi fisiologis normal selama tindakan
pembedahan
8) Mampu mengatasi gangguan yang timbul akibat anestesi dan atau pembedahan
9) Mampu melakukan pemeliharaan jalan nafas selama masa intra anestesi
10) Mampu melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik
11) Mampu melakukan pemasangan alat nebulizer
12) Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisi gawat darurat di meja
13) Mampu melaksanakan tindakan pengakhiran anestesi operasi
14) Mampu melakukan pencegahan komplikasi pengakhiran anestesi
15) Mampu mengatasi komplikasi pengakhiran anestesi
16) Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan intra anestesi
c. Asuhan Keperawatan Pasca Anestesi
1) Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca anestesi regional
2) Mampu menentukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca anestesi umum
3) Mampu melakukan kolaborasi pada tindakan manajemen nyeri
4) Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi kondisi gawat darurat di ruang
pemulihan ( RR )
5) Mampu melakukan perawatan pasca anestesi pada klien dengan tindakan
anestesi regional
6) Mampu melakukan perawatan anestesi pada klien dengan tindakan anestesi
umum
7) Mampu menentukan kondisi klien pasca anestesi untuk pindah ke ruang
perawatan
8) Mampu berkolaborasi dalam melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi
9) Mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan

BAB VII

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 22


TATA HUBUNGAN KERJA

7.1 BAGAN TATA HUBUNGAN KERA

Wadir Pelayanan

Rawat Jalan

Rawat Inap

UGD

Maintenance

Farmasi

Kasir

ICU/HCU

Pemasaran

Pengadaan
UNIT KAMAR OPERASI
Logistik

Gizi

SDM

CSSD

KESLING

Laundry

Radiologi

Operator Telepon

Transportasi

Laboratorium

Perinatologi

Kamar Steril

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 23


1. Hubungan kerja dengan Wakil Direktur Pelayanan :
a. Pelaporan dari Unit Kamar Operasi, kamar steril dan laundry tentang seluruh kegiatan
yang dilakukan bagian masing-masing.
b. Berkoordinasi bersama-sama mencari solusi berkaitan dengan masalah yang terjadi
di kamar operasi, kamar steril dan laundry.
2. Hubungan kerja dengan Unit Rawat Jalan :
a. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan
b. Petugas Unit Rawat Jalan memberitahu kepada petugas Unit Kamar Operasi
rencana operasi yang akan dilakukan jika pasien berasal dari Unit Rawat Jalan
c. Petugas Unit Rawat Jalan kofirmasi tarif operasi kepada petugas Unit Kamar
Operasi
d. Petugas Unit Kamar Operasi konfirmasi pasien yang akan operasi pada hari ini
e. Petugas Unit Rawat Jalan menghubungi Unit Kamar Operasi bila pasien sudah siap
f. Petugas Unit Rawat Jalan mengantar pasien ke Unit Kamar Operasi
g. Petugas Unit Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekam medis pasien
berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasil pemeriksaan laboratorium,
foto rontage, EKG dan lain-lainnya.
h. Petugas Unit Kamar Operasi menerima pasien dan menyiapkan kelengkapan
status rekam medis yang diperlukan untuk kemudian dilakukan operasi
3. Hubungan kerja dengan Unit Rawat Inap :
a. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan
b. Petugas Unit Kamar Operasi setiap pagi melakukan konfirmasi ke setiap ruang
tentang jadwal operasi pada hari ini
c. Petugas ruangan melakukan konfirmasi tarif operasi kepada petugas Unit Kamar
Operasi
d. Petugas Unit Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekam medis pasien
berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasil pemeriksaan laboratorium,
foto rontage, EKG dan lain-lainnya.
e. Petugas Unit Kamar Operasi menghubungi perawat ruangan untuk mengirim pasien
yang akan dilakukan operasi.
4. Hubungan Kerja Dengan Unit Gawat Darurat
a. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan
b. Petugas Unit Gawat Darurat menghubungi Unit Kamar Operasi untuk menanyakan
tarif operasi
c. Petugas Unit Gawat Darurat menghubungi Unit Kamar Operasi bila pasien telah siap
untuk di antar Unit Kamar Operasi
d. Petugas Unit Gawat Darurat menghubungi perawat Unit Kamar Operasi yang berjaga

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 24


melalui operator jika ada rencana operasi sito
e. Petugas Unit Kamar Operasi menghubungi petugas Unit Gawat Darurat jika Unit
Kamar Operasi siap digunakan.
f. Petugas Unit Gawat Darurat mengantar pasien ke Unit Kamar Operasi
g. Petugas Unit Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status rekam medis pasien
berupa inform consent, persetujuaan tarif operasi dan hasil pemeriksaan laboratorium,
foto rontage, EKG dan lain-lainnya
5. Hubungan Kerja Dengan Maintenence :
a. Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kamar operasi, kamar steril dan laundry
b. Petugas Unit Unit Kamar Operasi menulis di lembar permintaan perbaikan sesuai
dengan kebutuhan dan ditandatangani oleh kepala keperawatan Unit Kamar Operasi,
kamar steril dan laundry
c. Petugas Unit Kamar Operasi, kamar steril dan laundry mengantar lembar
permintaan perbaikan
d. Petugas Unit kamar operasi, kamar steril dan laundry mengantar alat yang akan
diperbaiki, bila alat bisa diperbaiki di BPS
e. Petugas BPS menerima permintaan dan mengerjakan
f. Petugas Unit Kamar Operasi menghubungi petugas BPS jika tidak ada jadwal
operasi, sehingga BPS bisa mengerjakannya.
g. Jika ada alat yang rusak dan butuh pergantian onderdil maka petugas BPS
menghubungi kepala keperawatan Unit Kamar Operasi menguhungi kepala bidang
umum untuk meminta pergantian onderdil
h. Petugas Unit Kamar Operasi, kamar steril dan laundry mengecek ulang alat
tersebut
6. Hubungan Kerja Dengan Unit Farmasi
a. Berkoordinasi berkaitan dengan pemakaian alat kesehatan dan obat yang dipakai saat
operasi
b. Petugas Unit Kamar Operasi melakukan inventaris harian terhadap alat dan obat yang
dipakai
c. Petugas farmasi melakukan inventaris di kamar operasi setiap akhir bulan.
d. Distribusi dan penyerahan obat pembekalan dan alat kesehatan mingguan atau bulanan.
e. Pembelajaan rutin obat dan bahan habis pakai setiap hari, bisa melayani dalam kondisi
emergency.
f. Menulis nama obat dan bahan habis pakai dalam buku permintaan dan ditanda
tangani oleh Kepala Keperawatan Unit Kamar Operasi
g. Mengantar buku permintaan alat kesehatan dan obat habis pakai ke Unit farmasi

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 25


h. Petugas intalasi farmasi menyiapkan alat kesehatan dan obat sesuai dengan permintaan
serta menandatangani buku permintaan sebagai bukti serah terima.
i. Petugas intalsi Unit Kamar Operasi mencatat alat kesehatan dan obat pada kartu
inventaris
j. Petugas farmasi mengantar obat yang diminta Unit Kamar Operasi
k. Petugas Unit Kamar Operasi mengambil alat kesehatan yang dipesan
7. Hubungan Kerja dengan Kasir
a. Berkoordinasi berkaitan harga operasi, harga alkes
b. Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Unit Kamar Operasi tentang
penggunaan obat
c. Petugas kasir melakukan konfirmasi kepada petugas Unit Kamar Operasi tentang
tarif operasi, kelompok ( Sosial, Jamkesmas atau Tanggungan)
8. Hubungan Kerja dengan Intalasi Care Unit
a. Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan dilakukan dan
perawatan setelah dilakukan operasi
b. Perawat Unit Kamar Operasi memesan tempat bila pasien memerlukan ruang
ICU
c. Perawat Unit Kamar Operasi memberi tahu perawat ICU untuk mengantarkan tempat
tidur pasien dan perangkat yang digunakan
d. Perawat Unit Kamar Operasi menghubungi perawat ICU untuk mejemput pasien dan
melakukan serah terima status pasien
e. Perawat ICU mengecek kelengkapan status pasien meliputi instruksi dokter,
laporan operasi, laporan anestesi dan specimen jika ada.
9. Hubungan dengan Pemasaran
a. Petugas pemasaran, memasarkan fasilitas yang tersedia di Unit Kamar Operasi
10. Hubungan kerja dengan pengadaan
a. Berkoordinasi berkaitan dengan permintaan barang yang dibutuhkan Unit Kamar
Operasi.
b. Perawat Unit Kamar Operasi membuat permintaan di buku bon permintaan ke
bagian pengadaan yang ditanda tangani oleh kepala perawat Unit Kamar Operasi.
c. Perawat Unit Kamar Operasi mengantar buku bon permintaan ke bagian pengadaan
d. Petugas pengadaan mencarikan bahan yang diminta oleh Unit Kamar Operasi
e. Petugas pengadaan melakukan konfirmasi bila barang yang dipesan tidak ada
11. Hubungan Kerja dengan Logistik :
a. Berkoordinasi berkaitan pengambilan barang cetakan dan barang operasional
bagian Unit Kamar Operasi.
b. Petugas logistik mengubungi perawat Unit Kamar Operasi jika barang sudah

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 26


datang sesuai dengan permintaan
c. Petugas Unit Kamar Operasi memesan barang yang datang melalui e- slip lewat
computer.
d. Perawat Unit Kamar Operasi mengambil, mengecek sesuai permintaan dan
ditandatangani oleh kedua pihak.
12. Hubungan Kerja dengan Unit Gizi
a. Berkoordinasi berkaitan dengan penyediaan konsumsi bagi tenaga Unit Kamar
Operasi.
b. Petugas Unit Kamar Operasi menulis di lembar permintaan bon makanan an
untuk lembur dan dokter operator yang ditandatangani oleh kepala perawat Unit Kamar
Operasi
c. Perawat Unit Kamar Operasi menghubungi dapur untuk memesan makanan dokter
13. Hubungan kerja dengan SDM
a. Berkoordinasi berkaitan dengan administrasi kepegawaian
b. Berkoordinasi berkaitan kegiatan pendidikan dan latihan pegawai
c. Berkoordinasi dalam penilaian karyawan
14. Hubungan kerja dengan LPA
a. Berkoordinasi berkaitan dengan konfirmasi biaya operasi pasien asuransi
15. Hubungan kerja dengan SIM
a. Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan Komputer dan printer
b. Berkoordinasi berkaitan dengan promosi rumah sakit melalui website atau jejaring
sosial lainnya
16. Hubungan kerja dengan laundry
a. Berkoordinasi berkaitan dengan pencucian linen operasi
b. Petugas Unit Kamar Operasi mengantar linen kotor ke laundry
c. Petugas laundry menerima dan dilakukan pengecekan
d. Petugas Unit Kamar Operasi mengambil linen yang sudah bersih
17. Hubungan kerja dengan radiologi
a. Berkoordinasi berkaitan dengan permintaan foto rontage
b. Petugas Unit Kamar Operasi menelepon/menghubungi petugas radiologi bila
diperlukan foto rontgen
18. Hubungan kerja dengan operator telepon
a. Berkoordinasi berkaitan dengan pemanggilan tim on call Unit Kamar Operasi
b. Bagian/Unit yang membutuhkan tim operasi menghubungi melalaui operator
19. Hubungan kerja dengan transportasi
a. Berkoordinasi berkaitan dengan penjemputan tim on call Unit Kamar operasi
20. Hubungan kerja dengan laboratorium

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 27


a. Berkoordinasi berkaitan dengan pengiriman specimen
b. Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan specimen
c. Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan pemeriksaan laborat ( darah, kultur, pus
dan lain-lain)
21. Hubungan kerja dengan bagian Rumah Tangga
a. Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan kebutuhan linen
b. Berkoordinasi bekaitan dengan inventaris barang rumah tangga di Unit Kamar Operasi
22. Hubungan kerja dengan kamar steril
a. Berkoordinasi berkaitan dengan kebutuhan alat dan linen steril

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 28


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL


NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
Kepala Unit Spesialis bedah ATLS 1
Koordinator Unit Kamar Sarjana 1. Ijazah S1 1
Operasi Keperawatan 2. Sertifikasi “ Training Health
1. Sub unit kamar Service management”
steril 3. Sertifikasi HIPKABI “The
2. Sub unit laundry Nurse’s Role Control
Surgical Site Infection “
4. Sertifikasi HIPKABI“
Continuing Operating Room
Nurses Education III“
5. Pelatihan dasar instrument
intern
Perawat pelaksana DIII Keperawatan 1. Ijazah D III / DIV Jumlah
(asisten, instrument, 2. Dasar – dasar instrument kebutuhan 9 (3
sirkulair) 3. Sertifikasi seminar HIPKABI tim)
Pelatihan dasar instrument Tenaga yang
intern ada 6 (2 tim)
Ketenagaan
kurang 3 (1 tim)
Perawat pelaksana D III Keperawatan 1. Ijazah D III Jumlah
anesthesia 2. Pelatihan penata anesthesia kebutuhan 3
3. Sertifikasi pelatihan intern Tenaga yang
ada 2
Ketenagaan
kurang 1

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 29


8.2 Analisa Data
Dasar perhitungan tenaga:
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah Kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi terdiri dari asisten, instrumen, sirkulair ( 3 orang/tim )
5. Ketergantungan pasien
a. Operasi khusus ( ± 5-6 jam per satu operasi)
b. Operasi besar ( ± 5 jam per satu operasi)
c. Operasi sedang ( ± 2 jam per satu operasi)
d. Operasi kecil (± 1 jam per satu operasi)

8.3 Perhitungan tenaga Unit kamar operasi


Rata-rata operasi dalam 1 hari : 4-5 pasien/ hari
1. Khusus :1
2. Besar :1
3. Sedang :2
4. Kecil :1
5. Rumus :
(Jumlah jam operasi/hari x jumlah operasi) x jumlah perawat/tim + (cadangan)
Jam kerja efektif/ hari
= { (5x1)+(4x1)+(2x2)+(1x1) } x 3 + 1
6,5
= ( 5+4+4+1) x 3 +1
6,5
= 14 x 3 + 1
6,5
= 6,6
= 6-7 orang

8.4 Perhitungan tenaga ruang penerimaan dan recovery room


Ketergantungan pasien :
Ruang penerimaan : 15 menit
Recovery room : 2 jam

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 30


Rumus :
Jumlah jam x jumlah operasi
Jam kerja efektif/ hari
= 2,25 x 5
6,5
= 1,7
= 2 orang
Di Unit Kamar Operasi tenaga perawat ruang pulih sadar belum ada.
Yang bertanggung jawab di ruang penerimaan dan Recovery room adalah tenaga
penata anesthesia.
Kekurangan tenaga untuk ruang penerimaan dan recovery room 2 orang.
Jadi kekurangan tenaga di Unit kamar operasi adalah :
1 tim ( asisten, instrument, sirkulair ) : 3 orang
1 penata anesthesi : 1 orang
Tenaga ruang penerimaan dan RR : 2 orang
Total kekurangan tenaga di Unit Kamar Operasi : 6 orang.
Dengan jumlah operasi rata-rata 4-5, tenaga perawat 2 tim ( 3 orang /tim + 1
penata anesthesi ) di Unit Kamar Operasi diharapkan cukup.
Dengan pertimbangan:
1. Operasi cyto/emergency
2. Jumlah operasi yang tidak menentu setiap hari
3. Pergantian libur/ tidak oncall tiap minggunya
4. Oncall hari minggu dan hari besar
maka jumlah tenaga perawat di Unit Kamar Operasi kurang 1 tim ( 3 orang/tim + 1
penata anesthesi )

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 31


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

9.1 UNIT KAMAR OPERASI


WAKTU/ PENANGGUNG
NO MATERI METODA
TANGGAL JAWAB
1 Orientasi secara Hari 1 - Pembelajaran Ka.Perawat
garis besar: - Tanya jawab Unit Kamar
Operasi
• Tentang
pengertian Unit
Kamar Operasi
• Sosialisasi
Falsafah dan
tujuan , visi misi,
motto , struktur
organisasi kamar
operasi
• Jadwal dinas

2 Prosedur penerimaan Hari 1 - Pembelajaran Ka. Perawat Unit


Kamar Operasi/
pasien operasi dari - Tanya jawab
perawat UKO yang
Unit rawat inap - Survey berkompeten
lapangan

3 Prosedur penerimaan Hari 1 - Pembelajaran Ka. Perawat Unit


pasien operasi dari Kamar Operasi/
- Tanya jawab
Unit rawat jalan perawat UKO yang
- Survey berkompeten
lapangan

4 Prosedur penerimaan Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat


pasien operasi dari - Tanya jawab Unit Kamar
Unit gawat - Survey Operasi/ perawat

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 32


darurat lapangan UKO yang
berkompeten
5 Prosedur penerimaan Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pasien ODC - Tanya jawab Unit Kamar
- Survey Operasi/ perawat
lapangan UKO yang
berkompeten
6 Prosedur tugas dinas Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pagi, sore dan on - Tanya jawab Unit Kamar
call Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
7 Prosedur alur masuk Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pasien - Tanya jawab Unit Kamar
Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
8 Prosedur alur keluar Hari 2 - Pembelajaran Ka. Perawat
pasien - Tanya jawab Unit Kamar
Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
9 Prosedur alur masuk Hari 3 - Pembelajaran Ka. Perawat
alat steril - Tanya jawab Unit Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
10 Prosedur keluar alat Hari 3 - Pembelajaran Ka. Perawat
kotor - Tanya jawab Unit Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 33


11 Prosedur serah Hari 4 - Pembelajaran Ka. Perawat
terima pasien - Tanya jawab Unit Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
12 Prosedur Hari 4 - Pembelajaran Ka. Perawat
penggunaan cauter - Tanya jawab Unit Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
13 Prosedur Hari 4 - Pembelajaran Ka. Perawat
penggunaan suction - Tanya jawab Unit Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
14 Prosedur Hari 5 - Pembelajaran Ka. Perawat
Pengambilan Linen - Tanya jawab Unit Kamar
Kotor/ pembersihan - Praktek Operasi/ perawat
linen/ pengiriman ke UKO yang
laundry berkompeten
15 Prosedur Hari 6 - Pembelajaran Ka. Perawat
Pengambilan Alat - Tanya jawab Unit Kamar
steril - Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
16 Prosedur Hari 7 - Pembelajaran Ka. Perawat In
penggunaan auto - Tanya jawab stalasi Kamar
clave - Praktek Operasi/ Ka. Sub.
Kamar steril,
perawat UKO yang
berkompeten
17 Prosedur Hari 8 - Pembelajaran Ka. Perawat

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 34


pembersihan - Tanya jawab Unit Kamar
instrumen - Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
18 Prosedur packing Hari 9 - Pembelajaran Ka. Perawat
instrumen - Tanya jawab Unit Kamar
- Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
19 Prosedur penataan Hari 10 - Pembelajaran Ka. Perawat
instrument di meja - Tanya jawab Unit Kamar
besar dan meja mayo - Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
20 Penggunaan alat Hari 10 - Pembelajaran Ka. Perawat
untuk bermacam- - Tanya jawab Unit Kamar
macam operasi - Praktek Operasi/ perawat
UKO yang
berkompeten
21 Evaluasi Hari 12 - Ujian tulis Ka. Perawat
- Ujian lisan Unit Kamar
Operasi

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 35


BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

11.1 Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Sabtu ( 1 bulan sekali sehabis Raker ) Jam : 7.30 – selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Semua tenaga di Unit Kamar Operasi
Materi :
a. Pembacaan notulen rapat minggu lalu dan tindak lanjut
b. Pembacaan hasil Raker
c. Pembahasan laporan mingguan
d. Evaluasi kendala dan solusi
2. Rapat Kerja Bulanan
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap 1 bulan sekali
Jam : 7.30 - selesai
Tempat : AULA Lantai III
Peserta : Direksi, manajer, ketua komite, ka. Unit, ka. bagian
Materi :
a. Pembacaan notulen raker bulam lalu dan tindak lanjut
b. Presentasi laporan kinerja unit kerja
c. Evaluasi kendala dan solusi
3. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 36


BAB XI
PELAPORAN

11.2 Laporan harian


1.Laporan tertulis jumlah operasi, tindakan dan nama operator, kejadian tertusuk
2.Inventaris harian
3.Laporan insidentil : bila ada masalah / hal yang perlu dibahas segera

11.3 Laporan Mingguan.


Laporan tertulis mingguan diserahkan ke Bagian Rekam Medis.

11.4 Laporan bulanan


Laporan tertulis diserahkan ke wakil direktur pelayanan dan dipresentasikan pada saat
rapat kerja bulanan

11.5 Laporan tahunan


Laporan dibuat sesuai format TOR unit kerja, bentuk laporan tertulis, soft copy dan
diserahkan ke sekretaris direktur

Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Unit Kamar Operasi 37

Anda mungkin juga menyukai