Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

RS MH THAMRIN PURWAKARTA 2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan petunjuk-
Nya,kita dapat menyelesaikan penyusunan buku pedoman pengorganisasian unit Instalasi
Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta.
Diharapkan Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Instalasi Farmasi RS MH Thamrin
Purwakarta ini dapat menjadi dasar pengorganisasian dan meningkatkan kinerja sumber
daya manusia di unit Instalasi Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta dalam menjalankan
tugasnya.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
bekerjasama dalam penyusunan Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Instalasi Farmasi
RS MH Thamrin Purwakarta, kritik dan saran demi perbaikan buku pedoman ini sangat kami
harapkan.

Penyusun,
RS MH Thamrin Purwakarta

(Arief Rachman, S.Si.,Apt)


Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Rumah Sakit

2.2 Manajemen Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta

2.3 Visi dan Misi Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta

2.4 Budaya Organisasi

2.5 Pelayanan Kesehatan

2.6 Struktur Organisasi Rumah Sakit

BAB III INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

3.1 Visi

3.2 Misi

3.3 Tujuan

3.4 Tugas Pokok Dan Fungsi

3.5 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB IV URAIAN JABATAN

BAB V TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VI POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

BAB VII KEGIATAN ORIENTASI

BAB VIII PERTEMUAN ATAU RAPAT

BAB IX PELAPORAN

BAB X ANALISA BEBAN KERJA

BAB XI REKRUITMEN KARYAWAN INSTALASI FARMASI


BAB I

PENDAHULUAN

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan promotif, pencegahan penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif, dan
pemulihan kesehatan rehabilitatif, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan
bagi semua fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit yang
merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan
dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan
pemulihan bagi pasien.

Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi,


mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait obat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari
paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru
yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian
(pharmaceutical care).

Tugas utama Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah pengelolaan mulai dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung
kepada penderita sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar
dan digunakan dalam rumah sakit, baik untuk penderita rawat tinggal, rawat jalan mau pun
untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit.

Berkaitan dengan pengelolaan tersebut, Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus


menyediakan obat untuk terapi yang optimal bagi semua penderita dan menjamin pelayanan
bermutu tinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal.
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Rumah Sakit

Yayasan RS MH Thamrin didirikan pada 13 September 1979 oleh Dr.H.Abdul Radjak,


DSOG berkedudukan di Jl.Salemba Tengah 26 – 28 Jakarta Pusat. Dr.H.Abdul Radjak,
DSOG adalah pendiri sekaligus sebagai Ketua dari Yayasan RS MH Thamrin.
Yayasan RS MH Thamrin merupakan partisipasi masyarakat dalam meneruskan cita–
cita pahlawan nasional Mohammad Husni Thamrin dalam pembangunan bidang kesehatan
di Indonesia khususnya masyarakat Betawi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan
dan pendidikan tenaga kesehatan. Sejak berdiri sampai dengan sekarang yayasan telah
memiliki/mengelola 3 rumah sakit dan 7 klinik bersalin/klinik 24 jam yang lokasinya tersebar
di seluruh Jabotabek.
Dibidang tenaga kesehatan pada saat ini yayasan memiliki program D-III sebanyak 6
untuk tenaga kesehatan, 1 Sekolah Tinggi tenaga kesehatan dan 2 Sekolah Tinggi non
Kesehatan. Dimana untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan tersebut yayasan
mempekerjakan secara penuh karyawan dari berbagai bidang keahlian dan profesi.
Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta adalah bagian dari badan usaha milik Yayasan
Rumah Sakit Muhamad Husni Thamrin Jakarta. Sesuai dengan keputusan Badan Pengurus
Yayasan RS MH Thamrin Jakarta, ditunjuk sebagai Direktur RS MH Thamrin Purwakarta
adalah dr. Tiwi Handayani.

2.2 Manajemen Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta


1. Direktur
2. Kepala Divisi Marketing
3. Kepala Divisi Pelayanan Medis
4. Kepala Divisi IFRS
5. Kepala Divisi Penunjang Medis
6. Kepala Divisi Keperawatan
7. Kepala Divisi Akuntasi dan Keuangan
8. Kepala Divisi Teknik
2.3 Visi dan Misi Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta

VISI

 Menjadi rumah sakit rujukan di Jawa Barat

MISI

 Menyelenggarakan layanan kesehatan secara professional, bermutu tinggi dan


terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
 Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelanggan
dan senantiasa mengikuti perkembangan teknologi
 Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong kreatifitas karyawan untuk
bekerja maksimal

2.4 Budaya Organisasi

Menjadikan falsafah ‘Care and Trust’ serta ‘Janji Karyawan’ sebagai bagian dari budaya
organisasi yang harus dipegang teguh/tidak dilanggar

‘CARE’ (Competence, Active, Responsive dan Emphaty)

Meliputi sikap dan perilaku karyawan yang selalu peduli serta berupaya terhadap
peningkatan kecakapan/kemampuan dalam pelaksanaan tugas, giat dan bersemangat,
menerima saran/kritik dan turut merasakan penderitaan pasien.

‘TRUST’ (Technology, Reliable, Urgent, Spesial, dan Talented)

Meliputi pelayanan dengan teknologi yang dapat diandalkan, profesional,


mendahulukan kepentingan pasien.

2.5 Pelayanan Kesehatan


1. Pelayanan Medis Rawat Jalan
a. Instalasi Gawat Darurat, Dokter Jaga dan Ambulans 24 Jam
b. Poliklinik Umum
c. Poliklinik Gigi
 Dokter Gigi Umum
 Spesialis Bedah Mulut
d. Poliklinik Spesialis
 Penyakit Dalam
 Kesehatan Anak
 Kebidanan dan Kandungan
 Bedah Umum
 Syaraf
 Telinga Hidung dan Tenggorokan
 Mata
 Urology
 Bedah Tulang
 Bedah Syaraf
 Rehabilitasi Medik
 Paru
 Jantung dan Pembuluh Darah
 Poliklinik Sub Spesialistik
 Diabetes dan Tiroid
2. Pelayanan Medis Rawat Inap
a. VVIP
b. VIP
c. Kelas I
d. Kelas II
e. Kelas III
3. Pelayanan Intensif dan Tindakan Medis
a. Intensive Care Unit (ICU)
b. Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
c. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
d. Kamar bedah (OK)
e. Kamar persalinan (VK)
f. Intermediate Ward (IW)
g. Perinatologi
4. Pelayanan Penunjang Medis
a. Instalasi Farmasi
b. Radiologi
c. Laboratorium
d. Fisioterapi
e. ECG
f. Rekam Medis
g. Medical Check Up
h. Bank Darah
i. Gizi
2.6 Struktur Organisasi Rumah Sakit
BAB III

INSTALASI FARMASI

3.1 Visi
“Pelayanan Farmasi profesional dan bermutu dari aspek manajemen klinik yang
berorientasi pada kepentingan masyarakat pada umumnya dan pada pasien pada
khususnya. Peningkatan kinerja Instalasi Farmasi melalui peningkatan mutu, cakupan
pelayanan farmasi dengan baik”

3.2 Misi
1. Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian yang berorientasi pada tercapainya hasil
pengobatan yang optimal bagi pasien.
2. Membangun SDM Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang profesional, yang
berorientasi pada pasien serta mempunyai integritas tinggi dalam memberikan
pelayanan
3. Berperan serta dalam program-program pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk
meningkatkan kesehatan seluruh lapisan masyarakat, baik pasien maupun tenaga
kerja rumah sakit.

3.3 Tujuan
Menghasilkan sediaan farmasi siap pakai bagi pasien rumah sakit dengan memahami
isi resep, meracik, dan menyediakan perbekalan farmasi, menyerahkan dan
memberikan informasi penggunaan obat, mencatat, memantau, serta, menilai
penggunaan sediaan farmasi oleh pasien, sehingga tercapainya efektivitas, efisiensi,
dan mutu optimal layanan kefarmasian.

3.4 Tugas Pokok Dan Fungsi


1. Mengatur pengelolaan dan perbekalan farmasi dari mulai pengadaan, penyimpanan,
penyaluran, dan pencatatannya.
2. Berinteraksi langsung dalam proses penggunaan obat untuk menjamin keamanan,
kemanfaatan, keefektifan, ketepatan penggunaan dan peningkatan rasionalitas
penggunaan obat
3. Memberikan informasi obat kepada pasien sehingga penggunaan obat menjadi lebih
efektif dan efisien
4. Bekerja sama dengan unit lain berkaitan dengan pemakaian obat-obatan dan
perbekalan farmasi lainnya
5. Menyelenggarakan dan mengawasi seluruh kegiatan dalam bidang farmasi
6. Bertanggung jawab atas kelancaran penyediaan perbekalan farmasi untuk semua
kebutuhan rumah sakit
7. Menyusun laporan pertanggungjawaban secara berkala

3.5 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit

MGR IFRS
(Ka. Ins Farmasi)

VERIFIKATOR
KANIT LOGFAR KANIT APT RAJAL KANIT APT RANAP
INHEALTH

STAF PENGADAAN
APOTEKER APOTEKER
DAN
PENDAMPING PENDAMPING
PERENCANAAN

STAF PENCATATAN
TTK TTK
DAN DOKUMENTASI

STAF PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN JURU RACIK
PENDISTRIBUSIAN

VERIFIKATOR
RESEP RAJAL BPJS
KRONIS
BAB IV
URAIAN JABATAN

Instalasi Farmasi Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta dipimpin oleh Manager IFRS
(Kepala Instalasi Farmasi). Terdapat dua tugas pokok Kepala Instalasi Farmasi yaitu
manajemen perbekalan farmasi (pengadaan) dan pelayanan farmasi.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi farmasi dibantu oleh Kepala Bagian
Apotek dan Kepala Bagian Logistik Farmasi. Kepala Bagian Apotek dibagi menjadi 2 yaitu
Kepala bagian apotek rawat jalan dan kepala bagian apotek rawat inap. Kepala bagian
apotek membawahi pelaksana apotek. Kepala Bagian Logistik Farmasi membawahi
pelaksana logistik farmasi. Uraian jabatan Instalasi Farmasi secara lengkapnya terlampir.
BAB V
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker Penanggung Jawab yang membawahi


apoteker sebagai pengelola perbekalan farmasi, apoteker klinik sebagai pemberi layanan
farmasi klinik, koordinator apotek, tenaga teksis kefarmasian yang membantu apoteker
dalam melakukan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik, serta
tenaga administrasi dengan Tata.

Hubungan Kerja sebagai berikut :

A. Tata hubungan kerja internal


1. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Kepala Instalasi Farmasi mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja Apoteker
dan TTK sebagai pelaksana teknis pelayanan kefarmasian.
3. Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di lingkungan
Rumah Sakit.
4. Kepala unit bertanggung jawab kepada kepada Kepala Instalasi Farmasi
5. Staf bertanggung jawab kepada Kepala unit.

B. Tata Hubungan Kerja Eksternal dan sector terkait


Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan beberapa sektor terkait di
lingkungan RS dalam melaksanakan Pelayanan Farmasi.

1. Rawat Jalan
 Distribusi Alat Kesehatan
 Pelayanan Resep pasien rawat Jalan
2. Rawat Inap
 Distribusi dan pemberian obat rawat inap
 Distribusi alat kesehatan
3. Instalasi Gawat Darurat
 Distribusi dan pemberian obat
 Distribusi alat kesehatan
4. Instalasi Kamar Operasi
 Distribusi dan pemberian obat rawat inap
 Distribusi alat kesehatan
5. Laboratorium
 Pengadaan reagen
 Pengadaan alat kesehatan laboratorium
6. Radiologi
 Pengadaan film
 Distribusi alat kesehatan
7. Instalasi Gizi
 Pengadaan nutrisi enteral
8. Bagian Administrasi
 Keperluan data dan dokumen
9. Bagian SDM
 Keperluan kepegawaian dan diklat
10. Bagian Rekam Medik
 Laporan bulanan (pelayanan) dan tahunan (RL. Obat)
11. Bagian Keuangan
 Laporan penerimaan dan pembelian
 Laporan pembayaran
BAB VI

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

4.1 Pola Ketenagaan


Instalasi Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta memberlakukan pola ketenagaan
sebagai berikut:
NO. JABATAN PENGATURAN JADWAL

1. Kepala Instalasi Farmasi Office Hour

2. Kepala Unit Office Hour

3. Pelaksana Teknis Kefarmasian Dinas Pagi, Siang, Malam

4. Tenaga Administrasi Office Hour

5. Staf Logistik Farmasi Office Hour

Saat ini personel di Instalasi Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta adalah sebagai


berikut:
NO PROFESI JUMLAH
1 Apoteker 6 orang

2 Sarjana Farmasi 3 orang

3 D3 Farmasi 1 orang

4 SMK Farmasi 16 orang

5 SMA 1 orang
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi yang dilakukan di Instalasi Farmasi MH Thamrin Purwakarta meliputi


beberapa hal sebagai berikut :

a. Organisasi
Merupakan pengenalan organisasi yang meliputi Organisasi RS MH Thamrin Purwakarta
dan Instalasi Farmasi.
b. Visi dan Misi Instalasi Farmasi
Merupakan pengenalan Visi dan Misi Instalasi Farmasi sebagai bekal untuk dapat
melakukan pelayanan yang efektif, efisien dan berkualitas.
c. SDM
Memperkenalkan kualifikasi SDM yang bekerja pada Instalasi Farmasi RS MH Thamrin
Purwakarta yang meliputi latar belakang pendidikan dan Status kepegawaian SDM.
d. Pelayanan
Memperkenalkan alur pelayanan Instalasi Farmasi sebagai penunjang pelayanan Medis
RS MH Thamrin Purwakarta.
e. Sarana dan Prasarana
Memperkenalkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam melakukan pelayanan
Kefarmasian.
f. Fisik
Memperkenalkan sarana fisik yang ada di RS MH Thamrin Purwakarta dan menjelaskan
mengenai standar fasilitas Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
BAB VIII
PERTEMUAN ATAU RAPAT

Instalasi Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta mengadakan pertemuan/rapat


minimal setiap satu kali dalam satu bulan. Rapat harus dihadiri oleh semua SDM Farmasi
terkecuali yang melakukan pelayanan atau berhalangan dengan alasan yang jelas.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum pertemuan/ rapat adalah sebagai
berikut :

1. Daftar hadir
2. Agenda Rapat
3. Notulen Rapat

Format Notulen Rapat

Agenda Rapat
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Pimpinan Rapat
Notulen
Notulensi Rapat
BAB IX
PELAPORAN

Instalasi Farmasi RS MH Thamrin Purwakarta melaksanakan pelaporan Pelayanan


Farmasi yang meliputi :

A. Laporan Harian
Berisi laporan harian mengenai kegiatan Pelayanan Farmasi
1. Laporan rekapitulasi pasien
2. Laporan jumlah resep dan obat
3. Laporan obat yang dicopy resep
4. Laporan obat tidak diambil pasien

B. Laporan Bulanan
1. Laporan Narkotika, Psikotropika, dan Obat-obat Tertentu
2. Laporan Kegiatan InstalasiFarmasi
a. Laporan jumlah resep dan obat
b. Laporan rekapitulasi pasien
c. Laporan komplain
d. Laporan obat yang dicopy resep
e. Laporan obat tidak diambil pasien
f. Laporan obat utangan dan pembelian obat keluar
3. Laporan Standar Pelayanan Minimal
a. Laporan Respon Time/waktu tunggu pasien
b. Laporan Permintaan Obat Tidak terlayani

C. LaporanTriwulan : Laporan hasil stock opname


BAB X
ANALISA BEBAN KERJA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN BEBAN KERJA


APOTIK RUMAH SAKIT MH THAMRIN PURWAKARTA

Waktu per hari (menit) Total waktu Waktu per


No KategoriPekerjaan Obat Obat Rata rata per hari per hari bulan
jadi racikan (menit) (menit)
1 Proses penginputanobat 2,5 5,5 jadi : 297 racikan : 148 1556.5 46695
2 Proses pengambilanobat 3 445 1335 40050
3 Proses peracikanobat 20 148 2960 88800
4 Proses pembuatan copy resep 1 35 35 1050
16

5 Proses pengemasanobat 5 445 2225 66750


6 Proses penyerahanobat 10 445 4450 133500
7 Proses konfirmasiobatkedokter 2 10 20 600
8 Proses konfirmasiobatkeperusahaan/asuransi 30 2 60 1800
Proses mutasi (distribusi) danpengambilanobatjika
9 Obatkosong 15 5 75 2250
10 Menulis time respon 15 1 15 450
Proses penerimaanresepreturdanpengembalianke
Rakmasingmasing 5 39 195 5850
11 Proses permintaanobatdanalkeskelogistikfarmasi 60 1 60 1800
Proses pengececekanulangpermintaanobatdan
12 Alkeskelogistikfarmasi 60 1 60 1800
Proses penyerahan form permintaanobatdanalkes
13 kelogistikfarmasidanpengambilanobat yang akan 30 1 30 900
Diambillebihdahulu
Proses penerimaanobatdanalkesdarilogistik
14 Farmasi 60 1 60 1800
15 Pembuatanlaporanobattertinggal 30 1 30 900
16 Proses permintaankelogistikumum 15 seminggu 3 kali 180
17 Monitoring stokobatnarkotikadanpsikotropika 30 1 30 900
Pembuatanlaporanpengeluaranobatnarkotikadan
18 Psikotropika 20 1 20 600
19 Monitoring stokobatapotik 90 seminggusekali 360
Pelaporanrekapitulasijumlahpasienberdasarkan
20 Jaminan 15 1 15 450
21 Mengisikartukontrolsuhudanmembuatgrafiksuhu 1 1 1 30
Proses batal closed resepterapitanpaobatdan
22 Pelaporannya 20 seminggu 2 kali 160
23 Pembuatanlaporanpembelianobatkeluar 15 rata ratasebulan 4 kali 60
24 Pembuatanlaporanobatutangan 1 rata ratasebulan sekali 1
25 Proses mengisiulangstokobat 15 1 15 450
7
1

26 Proses membersihkanalat-alatracik 30 1 30 900


Proses merapihkandanmembagiresepberdasarkan
27 Shift 10 1 10 300
Melaksanakanadministrasiapotik(apotikrawat
28 jalandanapotikrawatinap) 1800 1 1800 54000
1. Mencatatjumlahlembarresep, obatgenerik, dan
non generic
2. Mencatatjumlahdanobat yang dicopyresepdan
Menghitungpersentasenya
3. Menghitungrespon time (per bulan)
4. Menghitungpersentase HTKP
5. Pelaporan total pembelianobatkeluar (per bulan)
6. Pelaporan total obatutangan (per bulan)
7. Pelaporan total obattertinggal
8. Pelaporanobat COB In Health danAsuransi In
Health
9. Pelaporan Komplain (per bulan)
10. Pelaporan total rekapitulasi jumlah pasien
berdasarkan jaminan (per bulan)
453386
TOTAL 7556.433333

I Jumlah tenaga yang dibutuhkan


7556,43/12 x 30 20.9900926 21 tenaga kerja
II Loss Day
(77/365) x 21 4.42804693 4 tenaga kerja
III Jumlah tenaga yang berhubungan
25% x (21 + 1) 5.49752315 5 tenaga kerja
IV Total tenaga yang dibutuhkan 30 tenaga kerja
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN BEBAN KERJA
LOGISTIK FARMASI RS MH THAMRIN PURWAKARTA

WAKTU YANG TOTAL WAKTU PER


NO JOB DESCRIPTIONS DIPERLUKAN PER HARI BULAN
(Menit) (menit)

1 PEMILIHAN
standar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
20 500
Habis Pakai yang telah ditetapkan

Pola Penyakit 30 750

Harga 30 750

Mutu 20 500

Ketersediaan Di pasaran 40 1000

2 PERENCANAAN

Anggaran yang Tersedia 40 1000

Penetapan Prioritas 60 1500

Sisa persediaan 60 1500

data pemakaian periode yang lalu 30 750

waktu tunggu pemesanan 20 500

3 PENGADAAN
Membuat surat pesanan 90 2250

Pengajuan kepada tim direksi 40 1000

Pemesanan 70 1750

4 PENERIMAAN

Barang dan faktur di terima 45 1125

Pengecekan kondisi fisik dan faktur 30 750

Pengentrian Faktur 300 7500

5 PENYIMPANAN

Berdasarkan Bentuk sediaan 30 750

Berdasarkan sistem FIFO / FEFO 20 500

Pencatatn di kartu stok 45 1125

6 PENDISTRIBUSIAN

Barang di siapkan sesuai dgn permintaan 420 10500

Barang di kirim ke unit di sertai dengan Internal Delivery 30 750

Pengecekan antara barang dan internal delivery 30 750

Pencatatn di kartu stok 45 1125


7 MEMBUAT LAPORAN BULANAN 120 3000

TOTAL MENIT 41,625

TOTAL JAM 693.75


BAB XI
REKRUITMEN KARYAWAN INSTALASI FARMASI

Tahapan rekruitmen di instalasi farmasi adalah mengikuti aturan dari bagian Sumber
Daya Manusia. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan perhitungan analisa beban kerja, instalasi farmasi mengajukan


kebutuhan SDM kepada Direktur, dan bila ajuan itu disetujui, disesuaikan dengan
kemampuan dari rumah sakit untuk pemenuhan pegawai yang diperlukan.
2. SDM melakukan rekruitmen sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan jumlah
SDM yang telah disetujui untuk diadakan.
3. Pengumuman rekruitmen dilakukan dengan dihubungi melalui telepon. Persyaratan
bagi calon pegawai instalasi farmasi mengikuti persyaratan SDM secara umum, yaitu:
a. Batas maksimum usia (sampai dengan 30 tahun)
b. Indeks prestasi (minimal 3 dengan skala 4)
c. Ijazah yang telah dilegalisir
d. Pengalaman kerja
e. Curiculum Vitae
f. STRA bagi calon pegawai apoteker
g. STRTTK bagi calon pegawai asisten apoteker
4. Bagi calon pegawai yang telah memenuhi syarat administrasi, akan dilakukan
pemanggilan, dan proses rekruitmen dilakukan, dengan tahapan:
a. Tes tulis umum
b. Tes tulis profesi
c. Wawancara umum
d. Wawancara profesi
e. Tes kesehatan
5. Setelah memenuhi semua persyaratan di atas, hasil dari rekruitmen tersebut
diurutkan sesuai penilaian, dan diambil pegawai sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan hasil urutantersebut.
6. Dilakukan orientasi pegawai baru baik di bagian diklat maupun di bagian unit
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai