GARUT
PEDOMAN
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Annisa Queen merupakan Instalansi kesehatan dan Rumah Sakit rujukan
puskesmas di wilayah Kabupaten Garut yang mempunyai tugas memberikan dukungan dan pelayanan
kesehatan kepada pasien rujukan dari personal UMUM serta memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat umum dengan penampilan yang bersih, indah, nyaman dan aman dengan
pelayanan yang professional, merata dan memuaskan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAHSAKIT
Sejarah Rumah Sakit ANISA QUEEN dimulai tahun 20 dengan nama RUMAH SAKIT ANNISA
QUEEN dengan bangunan yang berada dilokasi di jalan Sudirman No. 208 desa Suci kaler kecamatan
Karangpawitan kabupaten Garut. Perkembangan Rumah Sakit ANNISA QUEEN Dalam perjalanannya,
Rumah Sakit ANNISA QUEEN mengalami perkembangan yang begitu pesat baik dilihat dari fisik
bangunan, fasilitas dan pelayanan kesehatan serta sumberdaya manusia yang ada. Dengan bangunan
yang dimiliki berupa Poliklinik Umum, IGD, Ruang Rawat Lantai 2, Ruang Rawat Lantai 3, HCU VK
dan Kamar Operasi. Rumah Sakit Annisa Queen melayani pasien BPJS Dinas, BPJS Umum & Pasien
Umum.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS
Dilihat dari perkembangan yang begitu pesat dansumberdaya manusia yang memadaiRumah
Sakit Mawar memiliki “Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS sebagai berikut:
a. Visi : Menjadikan Rumah Sakit MAWAR sebagai Rumah Sakit Kebanggaan prajurit dan
masyarakat umum dengan penampilan yang bersih, indah, nyaman dan aman dengan
pelayanan yang profesional, merata dan memuaskan.
b. Misi :
1
1) Menjaga kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keamanan rumah sakit.
2) Melengkapi sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit sesuai dengan
kemajuan iptek.
3) Memberikan pelayanan kesehatan yang utuh, terpadu, professional, merata dan
memuaskan.
4) Meningkatkan kualitas kopetensi dan keimanan personel melalui pendidikan,
pelatihan dan bimbingan rohani.
5) Melaksanakan fungsi sosial rumah sakit.
c. Falsafah :
Visi tanpa aksi, hanya mimpi
Aksi tanpa visi, buang waktu
Visi dengan aksi, bangun perubahan
d. Adapun tujuan dari Rumah Sakit Mawar adalah:
1) Budaya organisasi yang kondusif dan sense of servise
2). Mewujudkan pelayanan kesehatan prima berbasis kepuasan pelanggan
3). Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar, menuju
persaingan di tingkat Nasional
4) Mengintegrasikan pelayanan dan pendidikan untuk meningkatkan mutu pelayanan
dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
BAB V
VISI,MISI,TUJUAN DAN MOTTO INSTALASI KAMAR BEDAH
2. VISI
Mampu melakukan tindakan pembedahan yang optimal sesuai kemampuan dan menjadi
pilihan utama bagi prajurit dan masyarakat umum dengan pelayanan yang profesional, merata,
dan memuaskan.
3. MISI
1. Memberikan pelayanan pembedahan yang profesional,merata dan memuaskan.
2. Meningkatkan kemampuan SDM dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan
3. Secara bertahap melengkapi sarana prasarana pendukung pelayanan pembedahan
4. TUJUAN
1. Menyiapkan kamar operasi sesuai standar yang siap pakai setiap hari
2. Menyiapkan tenaga profesional sesuai kebutuhan
5. MOTTO
Memberikan pelayanan dengan 3 S (Senyum, Sopan dan Simpatik) diharapkan pasien
selamat,operasi lancar,karyawan puas.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN BEDAH DAN
ANESTESI Rumah Sakit Mawar
KARUMKIT / WAKARUMKIT
2
KADEP BEDAH & ANESTESI
KARUMKIT / WAKARUMKIT
KAINSTALKABED
KASUBINSTAL A KASUBINSTAL B
3
Ka instalasi Kamar Bedah
Administrasi
Koordinator Koordinator
Anastesi Bedah
Tim I
Tim I Tim II Tim III
Tim II
Anggota Anggota Anggota
Tim III
Anggota Anggota Anggota
Tim IIv
BAB VII
URAIAN TUGAS INSTALASI KAMAR BEDAH
8. Uraian Tugas
Jabatan : Kepala Departemen Bedah dan Anestesi
Tanggungjawab : Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit
Tugas Pokok :
Uraian Tugas :
4
1. Mengkoordinasikan kegiatan staf dan administrasi dibidang kegiatan
Tugas Lain-Lain :
Tugas-Tugas Berkala
1. Pelayanan Medis
2. Pelayanan keperawatan
3. Pelayanan Rumah Sakit
4. Pelayanan Adminstrasi
Rincian Tugas
Tugas Sehari-hari
6
a. Mengatur perencanaan dan kegiatan pembedahan
Peranan :Merencanakan Penjadwalan pembedahan.
Indikator Prestasi : Pembedahan dapat berjalan sesuai rencana.
b. Mengevaluasi kegiatan pembedahan
Peranan : Mengevaluasi kegiatan pembedahan
Indikator prestasi : Hasil evaluasi dilaporkan kepada Kainstal Kabed.
c. Menyiapkan materi kesehatan, sarana dan prasarana pembedahan
Peranan : Mengecek kesiapan materi kesehatan, sarana dan prasarana pembedahan
Indikator prestasi : Kesiapan materi kesehatan, sarana dan prasarana pembedahan
d. Menyiapkan SDM perawat untuk kegiatan pembedahan
Peranan : Menjadwalkan tugas perawat
Indikator prestasi : SDM Siap
e. Menyiapkan administrasi pembedahan
Peranan : Mengecek kelengkapan administrasi
Indikator prestasi : Administrasi lengkap
f. Menyiapkan pasien untuk dilakukan pembedahan
Peranan : Mengecek kesiapan pasien
Indikator prestasi : pasien siap
g. Mengusulkan pengajukan materi kesehatan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Peranan : Menyusun keperluan tersebut
Indikator prestasi : Pengajuan sesuai dengan kebutuhan
h. Melaporkan jumlah pasien dan hasilnya kepada Kainstal
Peranan : Mendata jumlah pasien
Indikator prestasi : Jumlah pasien dilaporkan sesuai kenyataan.
Tugas Periodik
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain dalam bidang
Administrasi
Tugas dan tanggungjawab dan staf
Kewenangan staf
Absensi staf
Perilaku dan etika staf
Peranan : Mengevaluasi dan memberikan tindakan yang diperlukan
Indikator prestasi : Fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain dapat berjalan dengan baik.
8
Uraian Tugas :
1. Mengupayakan kelancaran tata usaha Instalasi Kamar Bedah
2. Menerima dan mengatahui surat masuk dan keluar.
3. Menyiapkan surat – surat yang akan dikirim.
4. Memantau kearsipan surat.
a) Mengkoordinir kebutuhan logistik meliputi : Alkes, Alum, Medical
Supply, Obat – obatan dan Linen.
b) Memantau pengertian dan pendistribusian rencana operasi dan
evaluasi pelaksanaan.
c) Membuat laporan pelaksanaan dan pembatalan operasi bulanan,
triwulan dan tahunan.
d) Memantau dalam pembuatan dan pengarsipan.
Absensi personel.
Notulen rapat.
Surat menyurat.
Segala bentuk administrasi yang perlu diarsipkan
e) Merencanakan kebutuhan ATK.
9
4. Memberikan saran dalam rangka peningkatan mutu pelayanan bedah
sesuai kompetensi
RINCIAN TUGAS :
1. Tugas sehari – hari
Indikator prestasi
1. Anggota dalam keadaan siap untuk memberikan pelanyanan terhadap
pasien
2. Alkes dan ATK terpenuhi selama pelanyanan.
3. Pasien dapat dilanyani dengan baik dan lancar
9. Tugas Insidentil.
Memberikan pelayanan Bedah terhadap pasien TNI, PNS, umum dan MCU.
Peranan
Indikator prestasi
Indikator Prestasi
Pelayanan terhadap pasien umum dan askes dapat terlayani dengan baik
Mahasiswa yang sedang praktek dapat menerima bimbingandengan baik.
Terjalinnya komunikasi/kerjasama yang baik dengan bagian lain sehingga tugas
dipoliklinik Bedah dapat dilakukan dengan lancar tanpa kendala.
Tugas berkala
Peranan :
1. Melakukan secara langsung
2. Melakukan pengawasan terhadap aktivitas anggota selama pelayanan
terhadap pasien secara langsung
3. Mengkoordinir
Indikator Prestasi
1. Anggota dalam keadaan siap untuk memberikan pelayanan terhadap
pasien
2. Alkes dan ATK terpenuhi selama pelayanan
11
3. Pasien dapat dilayani dengan baik dan lancer
Indikator Prestasi
1. Tugas Periodik
a. Membuat / menyusun rencana kerja harian / mingguan / bulanan / tahunan
b. Mengevaluasi rencana kerja yang sudah dilaksanakan
c. Menyusun / mengatur tugas jaga anggota
d. Membuat rencana kebutuhan alkes dan ATK bulanan
e. Membuat laporan bulanan/triwulan/tahunan
f. Melayani pemeriksaan berkala werving
Peranan : melaksanakan pengawasan dan mengkoordinir anggota secara langsung
Indikator prestasi
Kegiatan pelayanan pasien dapat terlaksana dengan baik
Tugas jaga dapat dikerjakan dengan baik
Dukungan Alkes dan ATK berjalan dengan lancer
Laporan dapat dikerjakan tepat waktu
Tugas tambahan
Memberikan pelayanan terhadap pasien umum dan askes
Memberikan bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan praktek.
Melakukan kordinasi dengan bagian lain demi kelancaran tugas
Melaksanakan bakti sosial kesehatan
Peranan : dilaksanakan dikoordinir dan diawasi secara langsung
Indikator prestasi
Pelayanan terhadap pasien umum, dan askes dapat terlayani dengan baik
Mahasiswa yang sedang praktek dapat menerima bimbingan dengan baik
Terjalin nya komunikasi/kerjasama yang baik dengan bagian lain sehingga tugas
dipoliklinik Anestesi dapat dilakukan dengan lancer tanpa kendala.
12
3. Merencanakan dan menyusun jadwal operasi baik rawat inap maupun rawat
jalan disesuaikan dengan kemampuan sarana, prasarana dan SDM yang
ada.
4. Mengevaluasi kegiatan pembedahan dikaitkan dengan material kesehatan,
sarana dan prasarana yang ada
5. Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi piranti lunak Kamar Bedah
6. Melaksanakan pembinaan personal penata Kabed dan Staf Fungsional
Perawat.
7. Mengevaluasi kualitas dan kuantitas SDM Kamar Bedah dan mengajukan
kebutuhan SDM Kamar Bedah sesuai kebutuhan
8. Mengevaluasi kegiatan operasi dengan mengutamakan keselamatan pasien
dan berkoordinasi dengan Kadep Bedah dan Anastesi guna mendapatkan
kepuasan pasien dan keluarga
9. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kainstal Kabed.
Rincian Tugas
Tugas Pokok
Tugas Sehari-hari
a. Mengatur perencanaan dan kegiatan pembedahan
Tugas Periodik
13
a. Menyusun laporan jumlah pasien yang dioperasi
Peranan : Pelaksana
Indikator prestasi : Tugas dilaksanakan dengan baik
Peranan : Pelaksana
Indikator prestasi : Tugas dilaksanakan dengan baik
d. Melaksanakan kewenangan dan pendelegasian tugas dari Ka Instalkabed jika berhalangan
Peranan : Pelaksana
Indikator prestasi : Tugas dilaksanakan dengan baik
Tugas Tambahan
1. Memberikan pertimbangan kepada Kainstal Kabed
Bidang penyiapan materi kesehatan, sarana dan prasarana yang diperlukan.
Bidang penjadualan kegiatan operasi
Bidang hasil evaluasi pembedahan dan anastesi
Peranan : Menyampaikan kepada Kadep Bedah dan Anestesi pertimbangan yang dimaksud
agar dapat dipahami dan terjalin hubungan kerjasama yang harmonis.
Indikator Prestasi : Kegiatan pembedahan dapat berjalan dengan lancar dan saling
membantu dan memahami situasi dan kondisi yang ada.
Peranan : Menyampaikan pertimbangan yang dimaksud agar pasien dan keluarga dapat
mempersiapkan diri.
Indikator Prestasi : pasien dan keluarga siap dan operasi dapat dilaksanakan
14
3. Memberikan saran / masukan kepada Kainstalkabed di bidang
Bidang kebutuhan materi kesehatan
Bidang kebutuhan sarana dan prasarana
Bidang SDM baik kualitas maupun kuantitas
Bidang Administrasi
Peranan ; Menyarankan kepada Kainstalkabed terhadap kebutuhan dan kegiatan yang
dimaksud
Tugas Lain-Lain
1. Membuat konsep pembuatan :
Pelaporan jumlah pasien
Hasil evaluasi kegiatan pembedahan
Pengajuan materi kesehatan, sarana dan prasarana
Pengajuan kebutuhan SDM
Kebutuhan peningkatan ketrampilan SDM
Surat menyurat
Peranan : Pembuat konsep
Tugas-Tugas Berkala
Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain dalam bidang
Administrasi
Tugas dan tanggungjawab dan staf
Kewenangan staf
Absensi staf
Perilaku dan etika staf
Peranan : Mengevaluasi dan memberikan tindakan yang diperlukan
Indikator prestasi : Fungsi dan tugas staf dan dinas-dinas lain dapat berjalan dengan baik.
(2) Memonitor jumlah dan jenis peralatan ( set ) yang diperlukan sebagai
penunjang tercapainya tindakan pembedahan ditiap – tiap Kamar Bedah
/ bedah yang berada diwilayah tanggung jawab.
16
(10) Mengatur danmengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
(11) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi dalam kamar
bedah yang berada diwilayah tanggung jawabnya.
(12) Memberikan program orientasi terhadap pasien dan keluarganya yang
meliputi penjelasan tentang pengaturan kamar bedah.
(13) Mengklasifikasikan / mengelompokkan paien di kamar bedah yang akan
dilakukan pembedahan.menurut tingkat kegawatan, infeksi untuk
memudahkan pelaksanaan tindakan.
(14) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang akan dilakukan
pembedahan untuk mengetahui keadaannya dan menampung keluhan
serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
(15) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan tindakan pembedahan berlangsung.
(16) Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien dalam batas
wewenangnya.
(17) Menajaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan tindakan pembedahan berlangsung.
(18) Mempertahankan dan meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan
tentang perkembangan pasien dan pemakaian baik Alkes, Medical supply,
dll yang dilakukan secara tepat dan benar. Hal ini sangat penting untuk
tindakan pelayanan perawatan selanjutnya.
(19) Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan baik dengan semua
kepala tiap – tiap kamar bedah, kepala ruang rawat, kepala bagian,
kepala bagian perawat di rumah sakit.
(20) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenagan.
(21) Memotifasi tenaga keperawatan dan non perawat dalam mempersiapkan
serta memelihara kebersihan kamar bedah dab lingkungannya.
(22) Memelihara buku register dan berkala catatan medik.
(23) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
pelayanan tindakan ( operasi ). Selanjutnya menyampaikan kepada Ka.
Instalasi Kamar Bedah.
(24) Memegang teguh rahasia jabatan.
c) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian dengan cara :
17
(2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan di bidang keperawatan.
(3) Bekerja sama dengan instruktur klinik mengawasi peserta didik dari
institusi pendidikan untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan
program pendidikan.
(4) Bekerja sama dengan Kepala ruang Kamar Bedah memberikan penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai ( DP3 ) bagi pelaksanaan tindakan
keperawatan yang di bawah tanggung jawabnya, untuk berbagi ( kenaikan
pangkat / golongan dan melanjutkan sekolah ).
(5) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan
serta obat – obatan secara efektif dan efisien.
(6) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan pelaporan kegiatan
pelayanan tindakan keperawatan serta mendokumentasikan kegiatan
lainnya
(1) Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik pasien sebatas
wewenang dan tanggung jawabnya.
(2) Menerima pasien di ruang penerimaan Kamar Bedah.
(3) Menyiapkan alat dan mesin anestesi dan kelengkapan formulir anestesi.
(4) Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anestesi dan alat monitoring.
(5) Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain :
(a) Pengikat meja operasi.
(b) Standar tangan.
(c) Kunci meja operasi.
(d) Boog kepala.
(e) Standar infus.
(6) Menyiapkan suction.
(7) Mengatur posisi meja operasi sesuai tindakan operasi.
(8) Memasang infus / tranfusi darah bila diperlukan.
(9) Memberikan premedikasi sesuai program dokter anestesi.
(10) Mengukur tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik pasien.
(11) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh dan aspirasi.
(12) Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk pengaman.
18
(13) Menyiapkan obat – obat bius dan membantu ahli anestesi dalam proses
pembiusan.
b) Saat pembedahan
(1) Membebaskan jalan nafas dengan cara mempertahankan posisi kepala extensi,
menghisap lendir, mempertahankan posisi endotracheal tube.
(2) Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2 dengan cara memantau flometer pada
mesin pembiusan.
19
1. Secara structural bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Kamar Bedah
2. Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab kepada
kepala ruangan
Uraian Tugas : Sebelum pembedahan
1. Melakukan kunjungan pasien yang akan di bedah minimal sehari sebelum
pembedahan untuk memberikan penjelasan.
2. Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :
Kebersihan ruang operasi dalam keadaan siap pakai meliputi :
Meja Mayo / instrumen
Meja operasi lengkap
Mesin anestesi lengkap
Suction pump
Gas medis
Monitor EKG Pasien
3. Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan
4. Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai keperluan
pembedahan
5. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril
Saat pembedahan
1. Memperingatkan “Tim Steril” jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic
2. Membantu instrumen steril dimeja mayo sesuai urutan prosedur
pembedahan
3. Menata instrumen steril dimeja mayo sesuai urutan prosedur pembedahan
4. Memberikan bahan disinfektan pada operator untuk disinfeksi kulit daerah
yang akan disayat
5. Memberikan laken steril untuk prosedur drapping
6. Memberikan instrumen pada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan
kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar
7. Memberikan kasa steril kepada operator dan mengambil kasa yang
digunakan dengan memakai alat
8. Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan dalam keadaan siap pakai
9. Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan tersusun
secara sistematis untuk memudahkan bekerja
10. Membersihkan instrumen dari darah untuk mempertahankan sterilitas alat
11. Menghitung kasa jarum dan instrumen
12. Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum kepada
ahli bedah sebelum luka ditutup lapis demi lapis
13. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
14. Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit
15. Menutup luka dengan kasa steril
16. Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium patologi
Setelah pembedahan
1. Memfiksasi drain dan kateter
2. Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang
dipasang electrode
20
3. Menggantikan alat tenun baju pasien dan penutup serta memindahkan
pasien dari meja operasi ke branchard
4. Memeriksa dan menghitung semua instrumen sebelum dikeluarkan dari
kamar bedah
5. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan
lengkap.
6. Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara :
Pembersihan awal
Merendam dengan cairan desinfektan yang mengandung deterjen
Menyikat sela-sela engsel instrumen
Membilas dengan air mengalir
Mengeringkan
7. Membungkus instrumen sesuai jenis, macam bahan, kegunaan dan ukuran.
Memasangkan pita autoclave dan membuat label nama alat-alat (set) pada
tiap bungkusan instrumen dan selanjutnya siap untuk di sterilkan sesuai
prosedur yang berlaku
8. Membersihkan kamar bedah setelah tindakan pembedahan selesai agar siap
pakai.
22
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Instalasi Kamar Bedah maka Kepala Instalasi Kamar
Bedah bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pelayanan,Bidang Keperawatan dan
berkoordinasi dengan masing-masing bidang dan unit di Rumah Sakit Tk II Udayana.
Tata hubungan kerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Ka Rumkit /Waka
Rumkit
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
24
Spesifikasi
1. Pendidikan (minimum) S1 Keperawatan (Ners)
D III Keperawatan
2. Pengalaman Kerja 3 tahun menjadi wakil kepala
(minimum) ruangan
- Manajemen Bangsal
- Managemen Bedah
- BHD
- PMKK
3. Sertifikasi - Patien Safety
- Inos
- PPI
- APAR
Jumlah Kebutuhan 1
25
15. Ketua Tim
Spesifikasi
1. Pendidikan (minimum) S1 Keperawatan (Ners)
DIV Keperawatan Perioperatif
DIII Keperawatan
DIII Kebidanan
2. Pengalaman Kerja 3 tahun bekerja di kamar bedah
(minimum)
- Manajemen Bangsal
- Instrumen Bedah
- BHD
3. Spesifikasi - PMKK
- Patient Safety
- Askep Pre, Intra dan
Post Operatif
- PPI
- APAR
4. Jumlah Kebutuhan 3
16. Staf
Spesifikasi
1. Pendidikan (minimum) S1 Keperawatan (Ners)
DIV Keperawatan Perioperatif
DIII Keperawatan
DIII Kebidanan
2. Pengalaman Kerja 1 bulan orientasi ruangan
(minimum)
- Instrumen Bedah
- BHD
- PMKK
3. Spesifikasi - Safety
- Inos
- PPI
- APAR
4. Jumlah Kebutuhan 8
26
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
NO MINGGU PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODA
KE- JAWAB
I. I 1 . Falsafah ruang Instalasi Kabed 07.30-13.30 Kepala Ruangan
2. Struktur Organisasi ruang Instalasi
Kabed
3. Pengena/an Staf dan Tim Kerja
27
1 0. Pengisian Register
28
3. Penatalaksanaan pasien dengan
syok hipovolemik
4. Penatalaksanaan pasien dengan
syok hipovolemik
5. Penanganan penghentian
perdarahan
6. Pemakaian suction portable
5. V 1. Membantu dokter memasang 07.30-13.30 Kepala Ruangan
2. Menyiapkan pasien dan alat
untuk pemasangan GIPS pada
tulang
3. Penyiapkan pasien untuk CVP
6. VI 1. Penatalaksanaan pasien Apnoe 07.30-13.30 Kepala Ruangan
2. Resusitasi jantung paru
BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT INSTALASI KAMAR BEDAH
29
4. Rapat Tahunan diselenggarakan dengan Kepala Rumah Sakit, Wakil Kepala Rumah Sakit
membahas evaluasi indikator mutu rumah sakit.menentukan rencana tindak lanjutnya,
memberikan rekomendasi dan menentukan indikator rumah sakit yang akan dilakukan analisis
tahun berikutnya.
5. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
BAB XII
PELAPORAN
Denpasar, 2016
Kepala Rumah Sakit Tk. II Udayana
30
31
BAB. IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT Tk. II 09.06.01 UDAYANA
6 32
Lampiran. 1
41 33