BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANGKULIRANG
A. SEJARAH SINGKAT
Kecamatan Sangkulirang merupakan salah satu kecamatan tertua
dikabupaten Kutai Timur yang sebelah utara berbatasan langsung dengan
kecamatan Karangan, sebelah selatan berbatasan langsung dengan kecamatan
Kaliorang, sebelah timur berbatasan langsung dengan kecamatan Sandaran dan
Selat Makasar, serta sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Kaubun.
Kemandirian masyarakat untuk mencapai kesejahteraan sebagai tujuan akhir
dari pembangunan. Salah satu masalah kemandirian masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan adalah kemandirian sehat yang masih jauh dari yang diharapkan.
Hal ini dapat dilihat dari salah satu indikator kesehatan yaitu akses terhadap
sarana pelayanan kesehatan rujukan. Status Rumah Sakit Pratama yang letaknya
sangat strategis sebagai pusat rujukan pasien antar kecamatan di wilayah
kabupaten Kutai Timur. Merupakan pusat rujukan sebelum dirujuk ke Rumah Sakit
Umum Daerah Kudungga Sangatta. Solusi yang ditawarkan oleh pemerintah
daerah untuk pengembangan rumah sakit yang dapat melayani masyarakat secara
umum adalah adanya rumah sakit pratama yang berkedudukan di kecamatan
Sangkulirang menjadi rumah sakit alternatif pilihan masyarakat selain RSUD
Kudungga dalam pelayanan kesehatan. Harapannya warga Sangkulirang,
Kaliorang, Sandaran, Kaubun, dan Karangan yang ingin mendapatkan pelayanan
kesehatan bisa lebih dekat.
Rumah Sakit Pratama Sangkulirang di dirikan pada tanggal 20 Mei 2015
diresmikan oleh bapak Menteri Momunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Rudiantara dan mulai beroprasi pada tanggal 25 Oktober 2016 dan peresmiannya
oleh bapak Bupati Kabupaten Kutai Timur Ir. H. Ismunandar,MT. Rumah Sakit
Pratama Sangkulirang berubah Status menjadi RSUD tipe kelas D Sangkulirang
pada tanggal 24 November 2016, hal ini berdasarkan peraturan Bupati No. 30
Tahun 2016 Tentang Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) RSUD Sangkulirang pada
dinas kesehatan di kabupaten Kutai Timur.
RSUD Sangkulirang berupaya seoptimal mungkin memberikan pelayanan
kesehatan yang prima kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di
daerah pesisir kabupaten Kutai Timur. RSUD Sangkulirang berkomitmen untuk
memberikan pelayanan dengan ikhlas dan professional sesuai dengan standar
mutu layanan demi tercapainya kepuasan pasien.
BAB III
VISI, MISI, DAN MOTTO RUMAH SAKIT
A. VISI
Visi RSUD Sangkulirang adalah “Menjadi Rumah Sakit yang Profesional,
Bermutu, Inovativ dan Terjangkau.“ Berdasarkan visi tersebut, RSUD
Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur menggambarkan masa depan organisasi yang
di capai sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang professional, bermutu,
inovatif, dan terjangkau bagi masyarakat. Makna professional, bermutu, inovativ dan
terjangkau yaitu:
a. Professional adalah RSUD Sangkulirang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas, bertanggungjawab, beretika serta patuh terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku. Dalam penyedian pelayanan, rumah sakit menjaga
profesionalitas tenaga pemberi pelayanan.
b. Bermutu adalah RSUD Sangkuirang memiliki system pelayanan yang
berkualitas sesuai standar perumahsakitan. Pemberian pelayanan rumah
sakit dapat menjamin pelayanan yang berkualitas.
c. Inovatif adalah RSUD Sangkulirang senantiasa mengembangkan system
pelayanan kesehatan sesuai kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
d. Terjangkau adalah RSUD Sangkulirang mudah dijangkau oleh masyarakat
dalam hal jarak maupun harga.
B. MISI
Untuk mewujudkan visi RSUD Sangkulirang menjadi nyata maka perlu menjalankan
misi RSUD Sangkulirang, yaitu:
1. Mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan Paripurna yang Inovatif, Efektif,
dan Efisien.
2. Memberikan pelayanan yang ramah santun, dan berempati
3. Meningkatan Kesejahteraan dan kompetensi Sumber Daya Manusia
4. Menciptakan tata kelola Rumah Sakit yang Profesional, Akuntabel,
Transparan dan Kredibel
.
C. MOTTO
RSUD Sangkulirang memiliki motto “ We Stay, We Care “
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANGKULIRANG
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KAMAR BEDAH
PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB
PELAYANAN BEDAH PELAYANAN ANASTESI & SEDASI
SMF Bidang
Koordinator Unit
Terkait Kamar Bedah Keperawatan
A. POLA KETENAGAAN
Dalam undang-undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dinyatakan
bahwa Keperawatan adalah salah satu dari kelompok tenaga kesehatan dan telah diakui
sebagai salah satu profesi bidang keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah suatu
bentuk pelayan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat perawatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosiologis
spiritual yang komprehensif/holistic yang ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
Pelayanan kamar operasi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Pelayanan di kamar operasi juga ikut menentukan baik buruknya citra rumah
sakit. Oleh karena itu pelayanan di kamar operasi perlu dikelola secara professional.
Berbicara pengelolaan maka terkait dengan fungsi manajemen. Manager kamar operasi
akan melaksanakan seluruh fungsi managemen. Sebelum manager dapat mengorganisir,
menggerakkan atau mengawasi, maka terlebih dahulu perlu menyusun berbagai
perencanaan yang dapat mendukung pencapaian tujuan pelayanan pembedahan di
kamar operasi.
Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, perlu adanya klasifikasi pasien yang akan
operasi dan perencanaan tenaga keperawatan, baik jumlah maupun kualifikasi sesuai
dengan system pengelolaan asuhan perawatan yang ada, dengan harapan kualitas
asuhan dan pelayanan pembedahan di kamar operasi dapat diselenggarakan secara
optimal dan professional.
Untuk dapat mengetahui tepat pada waktunya jumlah dan jenis tenaga diperlukan
penghitungan tenaga secara cermat dan teliti. Ada berbagai macam formula perhitungan
kebutuhan tenaga keperawatan, setelah melalui berbagai pertimbangan dan
memperhatikan kondisi yang ada di RSUD Sangkulirang memutuskan menggunakan
formula atau rumus Standar Tenaga Keperawatan di Rumah sakit Cetakan I yang
diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan Keperawatan Departemen Kesehatan RI tahun
2002.
B. PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN UNIT KAMAR BEDAH
Dasar perhitungan tenaga di Kamar Operasi
a. Jumlah dan jenis operasi
b. Jumlah kamar operasi
c. Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam/hari) pada hari kerja
d. Tugas perawat dikamar operasi (asisten operator, instrumentator, perawat sirkulas,
penata anestesi = 4 orang/tim)
e. Ketergantungan pasien :
1) Operasi besar : 3 jam/1 operasi
2) Operasi sedang : 2 jam/1 operasi
3) Operasi kecil : 1 jam /1 operasi
Rumus :
B. PENGERTIAN
1. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai baru Rumah Sakit
Umum Daerah Sangkulirang yang berdasarkan keputusan Dinas Kesehatan
dinyatakan diterima sebagai Calon Pegawai Baru Rumah Sakit Umum Daerah
Sangkulirang.
2. Pegawai lama adalah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang berdasarkan
keputusan Direktur dilakukan mutasi, rotasi ataupun promosi dengan dipindahkan ke
unit kerja yang lain.
3. Orientasi Pegawai adalah program bagi pegawai baru ataupun pegawai lama dengan
tujuan untuk memperkenalkan tentang organisasi dalam hal ini unit kamar bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Sangkulirang yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.
C. METODE ORIENTASI
1. Pegawai Baru
a) Bila penerimaan pegawai kurang dari 10 orang, pegawai tersebut diberikan
penjelasan oleh pengelola diklat, kemudian diantar ke unit untuk diserahkan
kepada atasan langsungnya.
1) Pelaksanaan orientasi diserahkan kepada atasan langsungnya
2) Pada orientasi berikutnya pegawai tersebut diikutkan pada orientasi umum
rumah sakit.
b) Bila penerimaan pegawai lebih dari 10 orang:
1) Pegawai dikumpulkan diruang pertemuan, secara klasikal mengikuti kegiatan
orientasi formal dengan materi-materi yang sudah ditentukan
(ceramah/diskusi).
2) Setelah mengkuti orientasi klasikal, kemudian orientasi unit dengan kegiatan
perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
2. Pegawai Lama Pindahan dari bagian lain
a) Orientasi dilakukan di unit yang akan ditempati langsung oleh atasannya.
b) Perkenalan dan pemahaman tugas ke unit yang berkaitan
D. PELAKSANAAN ORIENTASI
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap:
1. Orientasi Umum, berisi materi-materi umum rumah sakit
2. Orientasi Khusus, berisi materi-materi khusus yang berkaitan dengan kompetensinya,
berkaitan dengan tata laksana pekerjaan di unit kerja masing-masing. Waktu
pelaksanaan orientasi menyesuaikan jadwal seleksi pegawai baru. Lamanya orientasi
di unit kerja menyesuaikan kebutuhan masing-masing unit.
F. MATERI ORIENTASI
Orientasi lapangan adalah kegiatan orientasi yang harus dilaksanakan pegawai
baru di masing-masing unit. Dalam pelaksanaan orientasi lapangan terdapat suatu target
yang harus dicapai oleh pegawai baru. Di unit kamar bedah, target akan di evaluasi tiap
minggu, selama 3 bulan, setelah itu 3 bulan lagi berikutnya. Adapun target yang harus
dicapai adalah sbb:
Mandiri
Bantu
WAKTU KOMPETENSI
Lihat
Minggu Orientasi ruang unit kamar bedah
I Mengetahui struktur organisasi unit kamar bedah
Memahami uraian tugas (Job Discription) di unit
kamar bedah
Memahami alur pasien masuk dan keluar dari
unit kamar bedah
Memahami tentang asuhan keperawatan di unit
kamar bedah
Memahami tentang system pendokumentasian
dan pelaporan unit kamar bedah
Mengetahui dan memahami tentang semua
prosedur tetap di unit kamar bedah
Mengetahui tentang konsep dasar sterilitas di
unit kamar bedah dan general pre caution
Mengetahui dan memahami tentang Basic
Surgical Skill
Melaksanakan prosedur penerimaan pasien
rencana pembedahan di ruang persiapan unit
kamar bedah
Memahami dan melaksanakan prosedur
pembersihan harian dan minggu unit kamar
bedah
Minggu Memahami cara kerja dan pengoperasian
ke II peralatan di unit kamar bedah antara lain :
Monitor ECG, tekanan darah, pulse, dan saturasi
oksigen
Cauter bipolar/monopoler
Suction
Lampu operasi
Lampu operasi emergensi
Penghangat darah tranfusi
Meja operasi
Lampu ultra violet
Sterilisator
Dll
Mengetahui dan mampu melaksanakan cara
pembuatan kasa bedah ( kasa, depress, tampon
bedah, tampon THT, darmduk, lidi kapas,
depress mata dll )
Mengetahui nama/ jenis dan fungsi linen yang
ada di unit kamar bedah
Melaksanakan prosedur cuci tangan steril
Melaksanakan prosedur pemakaian jas/baju
operasi
Melaksanakan prosedur pemakaian sarung
tangan steril
Memahami alur dan system pendistribusian
peralatan dan linen di unit kamar bedah
Minggu Mengetahui nama / jenis dan fungsi tiap
ke III instrument operasi dari set :
Set Minor
Set medikasi
BAB X
PERTEMUAN DAN RAPAT
A. LAPORAN HARIAN
B. LAPORAN BULANAN
C. LAPORAN TAHUNAN
Ditetapkan di : Sangkulirang
Pada Tanggal : Januari 2019
Direktur,