PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
Untuk pertama kalinya Indonesia memiliki Rumah Sakit Umum Pekerja (RS
Pekerja) yang dibagung di kawasan Industri PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN),
Cakung-Cilincing, Jakarta Utara dan diresmikan oleh Presiden RI, Bambang Susilo
Yudhoyono (SBY), pada Selasa (8/04).
Hadir saat peresmian antra lain, Ani Yudhoyono, Ibu Negara, Dahlan Iskan,
Menteri BUMN, Nafsiah Mboi, Menteri Kesehtan, Muhaimin Iskandar, Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Joko Widodo, Gubernur DKI.
Berdiri dilahan seluas 3.632 m2 dengan investasi lebih dari Rp133 miliar, RS
Pekerja ini mengusung konsep Green Hospital. Memiliki 173 kamar rawat inap,
dengan fasilitas seperti Radiologi, UGD, kamar operasi, ruang CSSD, ICU,
laboraturium,Poliklinik, Madical Checkup, Fisiotheraphy, dankamaar 1.Luas lahan 5
Ha
“Ini adalah rumah sakit umum pekerja pertama yang ada di Tanah Air. Pada
tahun-tahun mendatang diharapkan dapat dibangun rumah sakit serupa di kawasan
2
industri lainnya,” kata Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Rumah Sakit
Umum Pekerja di Kawasan Berikat Nusantara, Cakung, Jakarta, Selasa.
Dengan demikian, menurut SBY, akan tercipta solusi “win-win solution” yang
menguntungkan, baik bagi pengusaha maupun buruh. Ia juga menginginkan agar
perlu lebih banyak lagi dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk
dialokasikan bagi pekerja.
Presiden mengingatkan bahwa masih banyak hal terkait pekerja yang mesti
diselesaikan seperti pelaksanaan BPJS Kesehatan yang telah berlangsung selama
beberapa bulan, dan BPJS Ketenagakerjaan yang rencananya mulai beroperasi
tahun 2015.
Rumah Sakit Umum Pekerja itu telah melakukan “soft opening” pada 28
Desember 2013 lalu dan terletak dengan kawasan pemukiman penduduk di Tipar,
Cakung Jakarta.
Selain itu, rumah sakit ini juga dapat diperuntukkan bagi masyarakat kalangan
ekonomi menengah ke bawah. “Saat ini keberadaan Rumah Sakit Umum Pekerja
sangat diperlukan oleh penduduk sekitar guna meningkatkan taraf hidup masyarakat
sekitar sesuai dengan program pemerintah,”
3
BAB III
4
E. Tujuan
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
5
BAB IV
6
7
BAB V
Penanggung Jawab
anestesi
Penata Anestesi
8
BAB VI
URAIAN JABATAN
9
3. Perawat anestesi / Perawat
a. Tugas :
1) Melakukan asuhan keperawatan pra- anestesi, yang meliputi:
a) Pengkajian keperawatan pra- anestesi
b) Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien
c) Pemeriksaan tanda- tanda vital
d) Persiapan adminitrasi pasien.
e) Analisa hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien,
f) Evaluasi tindakan keperawatan pra- anestesi, mengevaluasi secara
mandiri maupun kolaboratif.
g) Mendokumentasikan hasil anamnesis / pengkajian
h) Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali akan
digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam
keadaan baik dan siap pakai.
i) Pengontrolan persediaan obat – obatan baik obat anestesi maupun
obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit.
j) Memastikan tersedianya sarana dan prasarana anestesi
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.
2) .Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi, yang meliputi:
a) Menyiapkan peralatan dan obat – obatan sesuai dengan
perencanaan tehnik anestesi
b) Membantu pelaksanaan anestesi sesuai dengan instruksi dokter
spesialis anestesi.
c) Membantu pemasangan alat monitoring non invasif.
d) Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring invasive
e) Pemberian obat anestesi
f) Mengatasi penyulit yang timbul
g) Pemeliharaan jalan nafas
h) Pemasangan alat ventilasi mekanik.
i) Pemasangan alat nebulisasi
j) Pengakhiran tindakan anestesi
k) Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh
tindakan tercatat baik dan benar.
10
3) Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi, yang meliputi:
a) Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan anestesi.
b) Pelaksanaan tindakan dalam menejemen nyeri.
c) Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural
dan pemberian obat anestesika regional
d) Evaluasi hasil pemasangan cateter epidural dan pengobatan
anestesi regional.
e) Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat.
f) Pendokumentasiaan pemakaian obat – obatan dan alat kesehatan
yang dipakai
g) Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan
anestesi selanjutnya.
b. Tanggung Jawab
1) Perawat anestesi dan perawat bertanggung jawab langsung kepada
dokter penanggung jawab pelayanan anestesi
2) Menjamin terlaksananya pelayanan / asuhan keperawatan anestesi di
rumah sakit.
3) Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesi sesuai standar.
11
BAB VII
IGD
MANAJEMEN
IRJ KEUANGAN
HCU LAUNDRY
IPSRS
ponek PROMKE
REKAM
k LAB RAD MEDIS S
AJ
INTERNAL
INSTALASI
PASIEN DOKTER
ANESTESI
PERAWAT / BIDAN
EKSTERNAL
RUJUKAN HORIZONTAL
RUJUKAN VERTIKAL
12
A. Tata Hubungan Internal
13
BAB VIII
NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
Penanggung
Spesialis
Jawab ATLS 1
Anestesi
anestesi
Penata D III - Ijazah D III Jumlah kebutuhan
Anestesi Keperawatan Keperawatan (3)
Anestesi Anestesi Tenaga yang ada
- BTCLS (1)
- Pelatihan Ketenagaan
Anestesi kurang (2)
BAB IX
14
KEGIATAN ORIENTASI
Seluruh personil baik medis maupun paramedis mengacu pada tugas dan
tanggung jawab yang sesuai dengan profesi dan kompetensinya.
Seluruh personil mengetahui metode kerja yang berlaku agar dapat menjalankan
tugas dengan baik.
15
HARI MATERI WAKTU PENGARAH
B. ADMINISTRASI
ADMISI 60
I
Transfer pasien 60
Dst
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
A. Rapat Rutin
16
Jam :
Tempat :
Peserta :
Materi :
1. Evaluasi kinerja Instalasi Anestesi
2. Evaluasi SDM Instalasi Anestesi
3. Evaluasi terhadap pasien dan pelaksanaan pelayanan Anestesi
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di Instalasi Anestesi
5. Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja pelayanan Anestesi
Kelengkapan rapat: undangan daftar hadir, notulen rapat, laporan, rekomendasi
kepada pimpinan.
B. Rapat Insidentil
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan Harian
17
2. Laporan Jumlah Rujukan
3. Jumlah diagnosa / Kasus yang ditemukan
4. Permasalahan yang ditemukan
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan Instalasi Anestesi
C. Laporan Tahunan
18