Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN PELAYANAN

PENGGUNAAN IMPLAN

RS HERMINA GALAXY
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya Panduan Penggunaan Implan Rumah Sakit Hermina Galaxy dapat di
selesaikan sesuai dengan kebutuhan lingkungan Rumah Sakit Hermina Galaxy.
Panduan Penggunaan Implan disusun sebagai upaya untuk membantu pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam
mengambil keputusan tentang asuhan. Penggunaan Implan di Rumah Sakit
merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang berkembang dengan
sangat cepat seiring dengan perningkatan ilmu penegetahuna dan teknologi di bidang
ilmu bedah.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan penggunaan implan di rumah
sakit disusunlah Panduan Penggunaan Implan sebagai acuan bagi seluruh pengguna
pelyanan kepada pasien .
Panduan ini akan di evaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal yang tidak lagi sesuai dengan kondisi Rumah Sakit.
Kami mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada Tim Penyusun , yang dengan segala upaya telah berhasil menyusun
panduan ini yang merupkan kerjasama dengan berbagai pihak di lingkungan Rumah
Sakit Hermina Galaxy.

Bekasi, 4 Maret 2021

Direktur

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
BAB II. RUANG LINGKUP.................................................................... 2
BAB III. TATALAKSANA ....................................................................... 5
BAB IV. DOKUMENTASI ....................................................................... 11
BAB V. PENUTUP .................................................................................. 12

ii
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RS HERMINA
GALAXY
NO. 14.185 /PER-DIR/RSHGLX/I/2021
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN BEDAH
DI RUMAH SAKIT HERMINA GALAXY

BAB I

PENDAHULUAN

A. DEFINISI

1. Implant Prostetik adalah suatu alat medis yang dibuat untuk


menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis.

2. Surgical Checklist Safety adalah daftar kegiatan yang harus dilakukan


untuk mengurangi angka kesakitan, kematian, dan sentinel sehubungan
dengan kegiatan operasi dengan cara pengecekan pasien dan kondisinya
sebelum , selama, dan sesudah operasi, alat kesehatan, obat-obatan,
kesiapan perlengkapan operasi sampai serah terima pasien di ruang
pemulihan. Surgical Checklist terdiri dari sign in, time out, dan sign out.

3. Pemasangan implant prostetik adalah suatu kegiatan pemasangan alat


medis untuk menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis.

4. Implant Orthopedi adalah alat medis yang digunakan oleh dokter bedah
orthopedi untuk penggantik tulang penyangga fraktur dalam konteks ini,
implant dapat ditempatkan didalam tubuh (internal), atau diluar tubuh
(eksternal).

5. Implan Urologi adalah tube ( tabung/pipa/selang) yang dimasukan ke


dalam ureter untuk mencegah/mengurangi obstruksi aliran urin dari
ginjal.

6.
1
BAB II

RUANG LINGKUP

A. PEMILIHAN IMPLANT

Pemilihan jenis implant yang disediakan di Rumah Sakit Hermina Galaxy


berdasarkan atas kebutuhan pasien dan kemampuan saran dan prasaran
Rumah Sakit.
Pengadaan implant dilaksanakan satu pintu oleh bagian farmasi dengan
menggunakan distributor resmi.
Jenis implant yang disediakan di Rumah Sakit Hermina Galaxy adalah sebagai
berikut :
1. Implant Orthopedi : wire, plate screw, prostesa bipolar hip, protesa knee
2. Implant Urologi : ureteral double stent
3. Implant mata : Intra Occular Lens (IOL)
4. Implant kebidanan : IUD Copper T dan IUD Nova T

B. INDIKASI PEMASANGAN IMPLANT


1. Pasien Orthopedi: Adanya fraktur pada ekstremitas atas dan bawah,
dokter orthopedi yang menentukan jenis dan ukuran
implant yang akan dipasang.
2. Pasien Mata : Katarak
3. Pasien Urologi : Urolithiasis
4. Pasien kebidanan yang memerlukan alat kontrasepsi jangka panjang.
5. Pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial yang membutuhkan
pemasangan VP Shunt.

C. TATA CARA PELAYANAN PEMASANGAN IMPLAN PROSTETIK:


1. Perencanaan operasi dilakukan di Poliklinik/ IGD/ Ruang Rawat Inap.
2. DPJP melakukan asesmen untuk menentukan jenis operasi, jenis, dan
2
ukuran implant yang akan digunakan.
3. DPJP melakukan informed consent kepada pasien dan keluarga tentang
keadaan pasien, rencana tindakan, dan rencana asuhan pasca tindakan
untuk mendapatkan persetujuan melakukan tindakan.
4. DPJP melakukan penandaan lokasi operasi bila daerah operasi pada sisi
miring kanan atau kiri (laterality), struktur yang multiple ( jari tangan,
jari kaki), atau multi-level (tulang belakang), dan tidak perlu di tandai
pada bayi premature (menyebabkan tanda yang permanen).
5. Pembuatan resep oleh DPJP tentang kebiutuhan implant yang akan
digunakan.
6. Pasien diarahkan ke bagian admisi untuk mendapatkan penjelasan tentang
biaya pembelian alat implant, dan biaya tindakan.
7. Setelah pasien/keluarga setuju, maka bagian kamar operasi akan
menghubungi farmasi untuk memesan implant sesuai kebutuhan.
8. Implant yang akan dipasang harus di sterilisasi di Rumah Sakit
9. Pelaksanaan pemasangan implant prostetik sesuai dengan prosedur yang
aman yang ada di Rumah Sakit Hermina Galaxy.
10. Observasi pasca pemasangan implant prostetik dengan melakukan
pemantauan monitor kondisi tanda-tanda vital pasien setelah tindakan,
mengobservasi kondisi tempat pemasangan implan prostetik yang
dipasang.
11. Perawatan yang dilakukan pasca pemasangan implan prostetik
memberikan pendidikan kesehatan tentang pantangan dan tindakan yang
boleh dan tidak boleh digunakan.
12. Antisipasi resiko dari pemasangan implant prostetik terjadinya infeksi

D. KELOMPOK POPULASI PASIEN PEMASANGAN IMPLAN


PROSTETIK
Pelayanan pemasangan implan prostetik sesuai dengan indikasi dan dapat
3
dilakukan pada kelompok bayi, anak, dewasa sampai geriatri, sesuai dengan
kemampuan rumah sakit.

E. TEMPAT PELAYANAN PEMASANGAN IMPLAN PROSTETIK


Tempat pelayanan pemasangan implan prostetik di Rumah Sakit Hermina
Galaxy hanya dapat dilakukan di Instalasi Kamar Operasi dengan
memperhatikan keselamatan pasien.

F. WAKTU PELAYANAN PEMASANGAN IMPKAN PROSTETIK


Elektif/ terencana : 05.00-21.00 WIB
Emergency : Intstalasi kamar operasi Rumah Sakit Hermina Galaxy
dapat melakukan operasi cito selama 24 jam sehari

4
BAB III
TATALAKSANA

A. STANDAR KETENAGAAN
Tenaga kesehatan yang dapat melakukan prosedur pemasangan implan sesuai
kompetensinya, dan telah mempunyai STR ( Surat Tanda Registrasi ), dan SIP
(Surat Ijin Praktek), seperti :
1. Dokter Spesialis Orthopedi
2. Dokter Spesiaslis Mata
3. Dokter Spesiaslis Bedah Urologi
4. Dokter Spesialis Kebidanan

B. PRE OPERASI
Rencana operasi dapat dilakukan dari IGD, poliklinik, ataupun dari ruangan
perawatan.

1. Dari IGD
a. Persiapan pasien:
 Pasien dilakukan asesmen oleh dokter IGD, dengan melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, sehingga
mendapatkan diagnosa kerja.
 Dari diagnosa kerja, maka dokter jaga IGD melaporkan hasil asesmen
kepada dokter spesialis, sehingga diputuskan untuk dilakukan
pemasangan implant.
 Lakukan informed consent kepada pasien dan keluarga tentang diagnosa
kerja, rencana tindakan, keuntungan tindakan, risiko tindakanm, dan
penatalakasanaan pasca tindakan termasuk penatalaksanaan nyeri pasca
tindakan.

5
 Setelah keluarga setuju bila pemasangan implant menggunakan anestesi
umum/ regional, maka dokter spesialis/dokter IGD membuat surat konsul
kepada dokter anestesi pada form konsul dokter anestesi
 Bila terhadap pasien yang dilakukan tindakan elektif, maka penandaan
lokasi operasi dilakukan pada saat pasien datang di ruang perawatan atau
di ruang induksi.
 Bila terhadap pasien akan langsung dilakukan tindakan segera (cito) /
pada hari yang sama, maka operator langsung menandai lokasi pada
tempat yang akan dioperasi
b. Persiapan alat:
Setelah keluarga setuju untuk dilakukan tindakan pemasangan implant , maka
perawat IGD melakukan pendaftaran tindakan ke kamar operasi.

2. Dari Poliklinik
 Pasien direncanakan oleh DPJP untuk tilakukan tindakan pemasangan implant
pada tanggal tertentu
 DPJP melakukan inform consent kepada pasien dan keluarga tentang diagnosa
kerja, rencana tindakan, keuntungan tindakan, risiko tindakan dan
penatalakasanaan pasca tindakan termasuk penatalaksanaan nyeri pasca
tindakan.
 Bila terhadap pasien yang dilakukan tindakan elektif, maka penandaan lokasi
operasi dilakukan pada saat pasien datang di ruang perawatan atau di ruang
induksi
 Bila terhadap pasien akan langsung dilakukan tindakan segera ( cito )/ pada
hari yang sama, maka operator langsung menandai operasi pada tempat yang
akan di operasi.
 DPJP membuat surat konsultasi kepada dokter anestesi pada form konsultasi
dokter anestesi serta melampirkan ( laboratorium pre-operasi, EKG bagi usia

6
>35 tahun atau bila ada indikasi, rontgen thorax bila diperlukan).
 Dokter anestesi melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa hasil pemeriksaan
penunjang medis beserta jawaban konsultasi dokter spesialis dibidang terkait
sesuai indikasi.
o Dokter anestesi yang dikonsulkan tidak harus dokter yang akan melakukan
anestesi pada pasien yang bersangkutan, tetapi dokter harus memberitahu
bahwa yang akan melakukan anestesi adalah dokter anestesi lain.
o Bila pasien ditemukan memiliki masalah atau komplikasi medis, maka
dokter anestesi yang memeriksa harus menyampaikan masalah atau
komplikasi tersebut secara tertulis kepada dokter oeprator yang melakukan
tindakan operatif.

3. Dari ruang perawatan


1. Pasien dilakukan asesmen oleh dokter spesialis, dengan melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, sehingga
mendapatkan diagnosis kerja, dan diputuskan untuk dilakukan
pemasangan implant.
2. Lakukan inform consent kepada pasein dan keluarga tentang diagnosa
kerja, rencana tindakan, keuntungan tindakan, risiko tindakan, dan
pentalaksanaan pasca tindakan, termasuk penatalaksanaan nyeri pasca
tindakn.
3. Setelah keluarga setuju bila pemasangan implant menggunakan anestesi
umum/regional, maka dokter spesialis membuat surat konsul kepada
dokter anestesi pada form konsultasi dokter anestesi.
4. Dilakukan penandaan lokasi operasi di ruang perawatan / di ruang induksi
dengan disaksikan oleh perawat dan pasien dalam kondisi sadar.
5. Sebelum dilakukan penandaan lokasi operasi kepada pasien harus
diinformasikan terlebih dahulu, dan pasien mengerti.mengijinkan

7
penandaan tersebut.
6. Dokter spesialis memberikan resep implant sesuai dengan implant yang
dibutuhkan.
7. Perawat ruang rawat inap melaporkan kepada perawat kamar operasi
untuk mendaftarkan rencana operasi ( dengan mencatat nama pasien,
tanggal dan jam operasi, dokter operator, dan jenis operasi ).
8. Perawat kamar operasi menulis rencana operasi di buku penjadwalan
operasi dan papan tulis penjadwalan operasi
9. Perawat kamar operasi menghubungi dokter operator untuk konfirmasi
ulang tentang rencana operasi dan menghubungi tim operasi yang terkait.
10. Perawat kamar operasi mengingatkan kepada ruang rawat inap tentang
persiapan operasi yang harus dilakukan , meliputi:
 Registrasi ulang untuk tindakan operasi
 Surat izin oeprasi
 Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
 Konsul dokter anestesi/ spesialis lain bila diperlukan
 Kelengkapan status
 Persiapan pasien yaitu puasa , pencukuran sesuai indikasi, dan
melepaskan gigi palsu, serta membersihkan cat kuku jika ada
11. Selanjutnya perawat kamar operasi mengecek status yang ada di ruang
rawat inap dan melengkapi dokumen yang diperlukan.
12. Satu jam sebelum operasi pasien harus sudah berada di RR dengan diantar
oleh perawat ruang rawat inap.
13. Lakukan serah terima mengenai kondisi pasien dan kelengkapan status
antara perawat ruang rawat inap dengan perawat kamar operasi dengan
menggunakan checklist pra-bedah.
14. Selanjutnya perawat kamar operasi mengingatkan tim operasi dan
melakukan tatalaksana persiapa pasien operasi

8
4. Di Kamar operasi
1. Pasien yang telah direncanakan pemasanagan implant saat datang ke OK
diantar oleh perawat ruangan/ perawat IGD dilakukan pencocokan identifikasi
pasien.
2. Dokter spesialis melakukan penandaan lokasi operasi dengan disaksikan oleh
perawat kamar operasi dengan melibatkan pasien.
3. Sebelum dilakukan penandaan lokasi operasi kepada pasien, harus di
informasikan terlebih dahulu dan pasien mengerti/ mengijinkan penandaan
tersebut.
4. Pastikan tepat lokasi dengan mengajukan pertanyaan kepada pasien mengenai
daerah yang akan dilakukan operasi dengan mencocokan pada BRM dan data
penunjang seperti radiologi oleh dokter.
5. Siapkan implant yang akan diapsang sesuai yang dibutuhkan, pastikan implant
sudah dalam keadaan steril.
6. Catat barcode no implant pada buku monitoring implant dan tempel barcode
pada formulir laporan operasi oleh perawat sirkulasi.
7. Bila suatu saat implant akan diambil kembali, tulis pada buku monitoring
implant
8. Dokumentasikan dalam rekam medis pasien

C. POST OPERASI
Pasien post operasi dilakukan monitoring pasca anestesi umum/ regional/ lokal
1. Laporan Operasi
DPJP membuat laporan operasi dalam formulir khusus dan ditempelkan
barcode alat pada laporan operasi. Laporan operasi harus diselesaikan
sebelum pasien dipindakan ke ruangan/ di pulangkan.
2. Intruksi Khusus Pada Pasien Pasca Tindakan
a. Pasca tindakan pemasangan implan prostetik
1. Monitor kondisi tanda-tanda vital pasien setelah tindakan
9
2. Mengobservasi kondisi tempat pemasangan implan prostetik yang
dipasang
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pantangan dan tindakan
yang boleh dan tidak boleh digunakan
b. Pasca tindakan katarak:
1. Mata tidak boleh terkena air
2. Mata tidak boleh digosok
3. Pasien tidak boleh bersin dan batuk
4. Pasien tidak boleh mengedan
5. Pasien tidak boleh berhubungan suami istri
6. Bila tidur, tidurlah terlentang, atau miring kearah mata yang sehat
7. Mata diberi obat tetes setiap 1 jam sekali sampai besok pagi
8. Mulai besok pagi, mata ditetes setiap 3 jam sekali
9. Selisih waktu pemeberian setiap jenis obat masing-masing 15 menit
10. Mata dibersihkan dengan menggunakan kapas dibasahi air hangat
matang
c. Pasca tindakan pemasangan DJ Stant
1. Memberikan edukasi komplikasi pemasangan DJ Stant bisa terjadi
infeksi pada saluran kemih
2. Bila pengangkatan DJ Stant lewat dari instruksi dokter bisa timbul batu
di saluran DJ Stant

10
BAB IV
DOKUMENTASI

A. DOKUMENTASI
Dokumentasi pasien pemasangan implant dituliskan dalam berkas medis pasien.
Untuk pasien yang langsung dilayani dokter bedah, asesmen pra bedah
menggunakan asesmen awal rawat inap, pada pasien yang diputuskan dilakukan
pembedahan dalam proses perawatan, asesmen dilakukan dan dicatat dalam
rekam medis. Sedangkan pasien yang dikosultasikan ditengah perawatan oleh
DPJP lain dan diputuskan operasi, maka asesmen prabedah juga dicatat di rekam
medis pasien.
Pasien dengan pemasangan implant mempunyai buku statistik khusus untuk
memudahkan proses penulusuran bila terjadi penarikan alat. Dalam statistik
pasien pemasangan implant dicatat nama pasien, nomor telepon, alamat, DPJP,
diagnosa, jenis implant, nomor batch dari alat implant , lokasi pemasangan
implant dan infeksi daerah operasi.

B. PELAKSANAAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN


1. Instalasi kamar operasi melaporkan jumlah pasien pemasangan implant,
infeksi daerah operasi akibat pemasangan implant
2. Bila terjadi kejadian yang tidak diharapkan (KTD) agar dilaporkan pada
PKRS
3. Bila terjadi malfungsi implant, maka harus dilaporkan pada rekanan

C. LAMPIRAN
1. Formulir pengantar operasi
2. Formulir site marking

11
BAB V
PENUTUP

Panduan implant di Rumah Sakit Hermina Galaxy ini hendaknya dijadikan


acuan dalam program Standar Prosedur Operasional di Rumah Sakit Hermina Galaxy
dalam pelayanan bedah.
Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan Rumah Sakit
Hermina Galaxy agar mutu pelayanan bedah dan keselamatan pasien dapat senantiasa
ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang bedah.

Ditetapkan di Bekasi
Pada tanggal : 04 Maret 2021
DIREKTUR

Dr. W.F.P. Kaunang, MARS.

12

Anda mungkin juga menyukai