Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN UMUM

RUMAH SAKIT KUNINGAN MEDICAL CENTER

3.1 Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan Rumah sakit


3.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center
PT. Pilar Mandiri Kuningan adalah Perusahaan Perseroan Terbatas yang
didirikan pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan SK. Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-121.HT.03.01-Th 2005, Surat
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 9-XVII-PPAT 2008 dan
Akta Pendirian Nomor : 49, 11 Maret 2010 bergerak dalam bidang Jasa Pelayanan
Kesehatan salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center dan
Apotek 24 Jam.
Jajaran Komisaris PT. Pilar Mandiri Kuningan adalah Putra asli daerah
Kabupaten Kuningan yang ingin memberikan kontribusinya dalam membangun
daerah dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan Sumber Daya
Manusia. Jajaran Direksi PT. Pilar Mandiri Kuningan adalah dr. Bahana Mahyudin
Noor, SpOG sebagai Direktur Utama, H. Oon Aunuroup sebagai Direktur,
Komisaris PT. Pilar Mandiri Kuningan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama
H. Aruman, Dewan Komisaris terdiri dari : dr. Toto Taufikurohman Kosim, drg.
Firdaus Said Bamagain, dr. Syarif Hidayat, H. Oyo Zakaria, Muhamad Razak
Sudarman, dr. Elang Udin Syaripudin, H. Wawan Rosihan Kosim. Lokasi dari PT.
Pilar Mandiri Kuningan dan Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center adalah
di Jln. R.E. Martadinata No. 1 Kertawangunan, Sindangagung – Kuningan Telp.
(02320 8890300, Fax. (0232) 8890200 E-mail
rsukuninganmedicalcenter@yahoo.co.id.
PT. Pilar Mandiri Kuningan bergerak dalam bidang Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Apotek serta Pelayanan yang berhubungan dengan Bidang
Kesehatan lainnya. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Kuningan Medical
Center (RSU-KMC) yang merupakan Rumah Sakit Umum Swasta Type “C”
bernaung di bawah PT. Pilar Mandiri Kuningan yang didirikan pada tanggal 13
Mei 2010 berdasarkan Izin Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dengan No.
503/11/051/Jamsarkes. Opersional Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center
merujuk berdasarkan Izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan tanggal 24
Nopember 2010 No. 503/11/123/Jamsarkes tentang Izin Operasional Sementara
Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center.
Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center dipimpin oleh seorang
Direktur, yaitu dr. Syarif Hidayat dan dibantu oleh 3 Orang Wakil Direktur, yaitu
dr. Elang Udin Syaripudin sebagai Wakil Direktur Bidang Pelayanan,  dr. Toto
Taufikurohman Kosim sebagai Wakil Direktur Bidang  Umum dan drg. Firdaus
Said Bamagain sebagai Wakil Direktur Keuangan.
Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center ( RSU-KMC ) didirikan atas
dasar beberapa faktor antara lain : Perbandingan jumlah ratio antara jumlah
penduduk dan jumlah tempat tidur yang masih jauh dari ideal; Pelayanan kesehatan
yang belum terjangkau secara keseluruhan oleh masyarakat; Teknologi Rumah
Sakit di Kabupaten Kuningan yang masih di anggap tertinggal dari Kabupaten dan
Kota lain di Jawa Barat. Rumah Sakit ini juga didirikan untuk meningkatkan
kualitas derajat kesehatan masyarakat serta turut serta menciptakan lapangan
pekerjaan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan.

3.1.2 Tujuan Rumah Sakit


a. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sesuai standar pelayanan
kesehatan.
b. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang profesional.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia.
d. Terciptanya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang menyeluruh dan
berkesinambungan.
e. Meningkatkan kerjasama yang harmonis dengan instansi kesehatan dan
instansi terkait lainnya.

3.1.3 Filosofi Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center


RSU Kuningan Medical Center didirikan oleh PT. Pilar Mandiri Kuningan atas
kemufakatan bersama dari para pemegang saham yang bersifat independent dan
menjaga keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi pelayanan dan profit oriented.
3.1.4 Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit
a. Visi
”Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan berkualitas kepada
masyarakat”.

b. Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berkesinambungan.
2. Turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi mitra
pemerintah dalam pembangunan daerah.
3. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan social kemasyarakatan.

c. Motto
“Pelayanan Terbaik, Paling Utama Bagi Kami”.

3.2 Struktur Organisasi


1. Direktur
2. Wakil Direktur Bidang Administrasi meliputi:
a) Ketua Komite Medik
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Etika dan Disiplin
c. Sub Komite Mutu
b) Ketua Komite Keperawatan
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Etika dan Disiplin
c. Sub Komite Mutu Profesi
c) Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lain
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Etika dan Disiplin
c. Sub Komite Mutu Profesi
d) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
a. Sub Komite Mutu
b. Sub Komite Patient Savety
c. Sub Komite Manajemen Resiko
e) Komite Etika dan Hukum
a. Sub Komite Etika Rumah Sakit
b. Sub Komite Hukum
c. Humas
f) Kepala Satuan Pengawas Internal
a. Auditor Pelayanan
b. Auditor Keuangan
c. Auditor Sumber Daya Manusia dan Fasilitas
3. Pengendalian Penyakit Infeksi
4. Kesehatan Keselamatan dan Kesejahteraan
5. Panitia Rekam Medis
6. Kepala Bidang Pelayanan Meliputi :
a) Kepala Seksi YANMED
b) Kepala Pelayanan Penunjang Medis Meliputi :
a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Bedah Sentral
e. Instalasi Radiologi
f. Instalasi Laboratorium
g. Instalasi Farmasi
h. Instalasi Fisioterapi
i. Instalasi Gizi
7. Kepala Bidang Keperawatan Meliputi :
a) Kepala Seksi Rawat Jalan dan Khusus
b) Kepala Seksi Rawat Inap
c) Kelompok Jabatan Fungsional
8. Kepala Bidang Sistem Informasi Rumah Sakit Meliputi :
a) Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
b) Kepala Seksi Rekam Medis
c) Koordinasi Administrasi BPJS
9. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
a) Kasubbag Personalia
b) Kasubbag Diklat
10. Kepala Bagian Umum Meliputi :
a) Kasubbag Rumah Tangga
b) Kasubbag Pemeliharaan
c) Kaur Pengadaan
d) Kaur Gudang
11. Kepala Bagian Keuangan Meliputi :
a) Kasubbag Pendapatan
b) Kasubbag Pengeluaran
12. Kepala Sekretariatan Meliputi :
a) Kasubbag TU

3.3 Akreditasi Rumah Sakit

RSU KMC (Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center) Kabupaten


Kuningan meraih akreditasi Bintang Lima yang diberikan tim Surveior KARS (Komisi
Akreditasi Rumah Sakit). Akreditasi ini merupakan bentuk pengakuan yang diberikan
Kementerian Kesehatan melalui tim Surveior KARS, terhadap rumah sakit yang
memenuhi standar mutu nasional.

Hasil survei akreditasi versi 2012 diumumkan oleh KARS, bahwa Rumah Sakit
Umum Kuningan Medical Center mendapatkan hasil paripurn atau yang di sebut dengan
bintang lima. Dimana, rumah sakit ini sudah diakui atau sudah memenuhi standar
perumasakitan yang ada diindonesia.

Standar mutu di RSU KMC diantaranya yakni bentuk pelayanan dan penanganan
yang diberikan kepada pasien, baik sejak datang hingga pasien rawat jalan maupun pasca
rawat inap sesuai dengan standar yang ditetapkan. Tak hanya soal pelayanan, namun
seluruh sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada dirumah sakit harus memenuhi
standar operasional sesuai ketentuan yang ditetapkan tim Surveior KARS.

Fasilitas di RSU KMC sesuai dengan Rumah Sakit tipe C, dimana pelayanan
disini ada dokter spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan spesialis
kandungan, bahkan adat tambahan juga spesialis bedah syaraf dan bedah urologi.
3.4. Komite Medik

Komite medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih
terjamin dan terlindungi. Komite medik dibentuk oleh kepala/direktur rumah sakit.Susunan
organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. ketua;
b. sekretaris; dan
c. subkomite.
Keanggotaan komite medik ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit
denganmempertimbangkan sikap profesional, reputasi, dan perilaku.Komite medik
mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit
dengan cara:
a. Memlakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis
di rumah sakit;
b. memelihara mutu profesi staf medis; dan
c. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

Komite medik di Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center mempunyai bagan terdiri
dari:
1. Ketua Komite Medik
2. Sub Kom. Kredensial
3. Sub Kom. Etik & Disiplin
4. Sub Kom. Mutu

3.5. PFT
Dalam pengorganisasian Rumah Sakit di bentuk Komite / Tim Farmasi dan Terapi
yang merupakan unit kerja dalam memberi rekomendasi kepada pimpinan Rumah Sakit
mengenai kebijakan enggunaan Obat di Rumah Sakit yang anggotanya terdiri dari dokter
yang mewakili semua spesialisasi yang ada di Rumah Sakit, Apoteker Instalasi Farmasi, serta
tenaga kesehatan lainnya apabila diperlukan. Komite/Tim Farmasi dan Terapi harus dapat
membina hubungan kerja dengan komite lain di dalam Rumah Sakit yang berhubungan /
berkaitan dengan penggunaan obat.
Komite/Tim Farmasi dan terapi dapat diketuai oleh seorang dokter atau seorang
Apoteker, apabila diketuai oleh dokter maka sekretarisnya adalah Apoteker, namun apabila
diketuai oleh Apoteker, maka sekretarisnya adalah dokter.
Komite/Tim Farmasi dan Terapi harus mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 2
(dua) bulan sekali dan untuk Rumah Sakit besar rapat diadakan sekali dalam satu bulan.
Rapat Komite/Tim Farmasi dan Terapi, mengetahui pengetahuan khusus, keahlian-keahlian
atau pendapat tertentu yang bermanfaat bagi Komite/Tim Farmasi da Terapi.
Komite/Tim Farmasi dan Terapi mempunyai tugas :
1. Mengembangkan kebijakan tentang penggunaan Obat di umah Sakit;
2. Melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk dalam formularium Rumah
Sakit;
3. Mengembangkan standar terapi;
4. Mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan Obat;
5. Melakukan intervensi dalam meningkatkan penggunaan Obat yang rasional;
6. Mengkoordinir penatalaksanaan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki;
7. Mengkoordinir penatalaksanaan medication error.
8. Menyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan Obat di rumah /sakit.

Struktur organisasi PFT di Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center sebagai
berikut :

KETUA

Dr. Ode Aman Suhati, MMRS

SEKERTARIS

Siti Tutus F, S.Si, Apt

ANGGOTA

1. Chitra Septinia Putri, S.Farm., Apt


2. Rakhmawati Hanifah, S.Farm., Apt
3. Lia Pebrianingsih
4. Dr. Handris
5. Dr. Nurhaeni
3.6 Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center
Instalasi Farmasi Rumah Sakit di RSU KMC ini yaitu mempunyai 2 depo
diantaranya depo rawat jalan dan rawat inap. Juga terdapat gudang farmasi yang
berlokasi dekat depo rawat jalan yang pegang oleh 2 orang.
Adapun struktur Intalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kuningan Medical Center
sebagai berikut :
1. Kepala Instalasi Farmasi
Tugas Pokok :
a. Memimpin seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi RSU
KMC.
b. Membuat rencana kerja tahunan (POA) Instalasi Farmasi RSU KMC.
c. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) Tahunan, yaitu
kebutuhan perbekalan farmasi (obat-obatan, alat kesehatan habis pakai, bahan
kimia, gas medis, dll).
d. Membuat usulan kebutuhan sediaan farmasi bulanan.
e. Melaksanakan pembinaan terhadap staf Instalasi Farmasi dan Apotek RSU
KMC.
f. Membuat laporan belanja dan pendapatan obat-obatan dan sisa utang Instalasi
Farmasi per bulan.
g. Melakukan evaluasi kinerja petugas apotek dan kinerja Instalasi farmasi dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian.
h. Melaporkan hasil kegiatan Instalasi Famasi kepada Direktur RSU KMC,
melalui Wakil Direktur Pelayanan Medis.

2. Penanggung Jawab Gudang IFRS


Tugas Pokok :
a. Melaksanakan pendistribusian barang ke Ruang perawatan, Poliklinik, dan
unit terkait lainnya, sesuai dengan usulan kebutuhan dari masing-masing unit
yang sudah disetujui oleh Sub Bagian Pelayanan Medis.
b. Melaksanakan entry data pengeluaran barang ke masing-masing unit terkait.
c. Membuat rekapitulasi / laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran
perbekalan farmasi.
d. Melaporkan hasil kegiatan pengelolaan gudang IFRS kepada Kepala Instalasi
farmasi.
e. Melaporkan persedian farmasi yang sudah hampir habis kepada Kepala
Instalasi Farmasi (mengisi buku defekta gudang).

3. Administrasi Gudang IFRS


Tugas Pokok :
a. Administrasi penerimaan barang / perbekalan farmasi setelah barang diterima
oleh Bendahara barang dan diperiksa oleh Tim Pemeriksa Barang.
b. Mencatat pemasukan dan pengeluaran obat-obatan Askes dan Jamkesmas ke
kartu gudang.
c. Membuat rekapitulasi realisasi belanja obat bulanan untuk masing-masing
sumber belanja obat (APBD dan BPJS).
d. Membuat laporan belanja obat-obatan per bulan.
e. Melaksanakan penyimpanan arsip-arsip laporan Instalasi Farmasi.

4. Pelaksana Gudang
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan meginput data BHP / faktur barang yang telah diterima Instalasi
Farmasi, ke komputer.
b. Melaksanakan penyimpanan persediaan farmasi di gudang sesuai ketentuan
yang berlaku.
c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran obat alat kesehatan habis pakai APBD
ke Kartu Gudang.
d. Membuat laporan pendistribusian obat, bahan dan alat kesehatan habis pakai
ke masing-masing unit terkait.
e. Melaksanakan penyimpanan barang yang telah diterima, di Gudang Instalasi
Farmasi.
f. Membantu menyiapkan usulan kebutuhan obat-obatan, bahan dan alat habis
pakai dari Apotek IFRS, Depo Obat, Ruang Perawatan, Poliklinik, dan unit
terkait lainnya.
5. Penanggung Jawab Apotek Rawat Inap
Tugas Pokok :
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek IFRS.
b. Bertanggung jawab atas pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan
kefarmasian di Apotek Rawat Inap.
c. Membuat laporan Stok Opname obat Apotek Rawat Inap.
d. Membuat Rekap stok opname Apotek Rawat jalan, Rawat Inap, Depo IGD dan
IBS.
e. Membuat jadwal jaga petugas Apotek Rawat Jalan, Rawat Inap, Depo IGD dan
Depo IBS.
f. Membuat laporan pengajuan klaim obat-obatan pasien BPJS.
g. Melaksanakan evaluasi kinerja petugas apotek dan kinerja Apotek IFRS.
h. Melaporkan hasil kegiatan Apotek IFRS kepada Kepala IFRS.

6. Penanggung Jawab Apotek Rawat Jalan


Tugas Pokok :
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek Rawat
Jalan.
b. Bertanggung jawab atas pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan
kefarmasian di Apotek Rawat Jalan
c. Melaksanakan evaluasi penulisan resep-resep rawat jalan (rasional, tidak
rasional, dll).
d. Membuat laporan stok opname obat apotek Rawat Jalan.
e. Memantau dan bertanggung jawab terhadap ketersediaan obat.
f. Di Apotek Rawat Jalan (mengisi amprahan / buku defecta).
g. Melaporkan hasil kegiatan Apotek IFRS kepada Kepala IFRS.

Anda mungkin juga menyukai