Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Salah satu cara untuk mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur pemerintah yang
berkualitas dan professional adalah melalui peltihan dasar CPNS. Tujuan utama peltihan dasar
CPNS adalah agar setiap peserta mampu mengaktualisasikan materi-materi pembelajaran dan
menginternalisasi nilai-nilai yang telah dipelajari selama pelatihan dasar. Menjadi ASN harus
memiliki sikap professional yang tercermin dari pengaktualisasian nilai-nilai Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) yang
tidak hanya dipahami sebagai sebagai sekedar nilai tapi juga harus diterapkan oleh setiap ASN. Hal
tersebut berlaku dilingkuan kerja RSUD Manggelewa. Setiap pegawai RSUD Manggelewa
diharapkan mampu untuk memegang teguh nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan tugas nya.
Rumah sakit harus terpacu untuk memberikan pelayanan yang sesuai standar sehingga dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan guna memberikan
kepuasan kepada masyarakat. Upaya untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium di atur dalam
PERMENKES NO.411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik. Menurut KEPMENKES NO.
298/Menkes/SK/III/2008 untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium kesehatan perlu
melakukan penilaian secara berkala melalui pelaksanaan akreditasi dan penerbitan sertifikat
akreditasi.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan laboratorium, diperlukan pelaporan hasil nilai
kritis. Menurut Rahayu (2017), nilai kritis adalah nilai abnormal yang mencerminkan keadaan
patologis bila tidak segera diambil tindakan dapat membahayakan jiwa. Menurut KEPMENKES
NO. 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar pelayanan minimal
laboratorium adalah waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium (kimia darah dan darah rutin)
adalah <140 menit, ketepatan pemberian hasil 100%, kepuasan pelanggan 80% dan pelaporan nilai
kritis 100%.
Menurut KEPMENKES NO. 1128 tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit, pada
pasien rawat inap pelaporan hasil kritis dapat dilaporkan melalui perawat ruangan kemudian
perawat meneruskan kepada DPJP yang meminta pemeriksaan. Rentang waktu pelaporan hasil
kritis ditentukan kurang dari 30 menit sejak hasil diverivikasi oleh kepala instalasi atau kepala unit
laboratorium.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, di RSUD Manggelewa pada bulan
September 2021 sampai dengan September 2022 sekitar 162 kasus nilai kritis tidak di laporkan.
Penyebabnya adalah belum optimalnya penerapan SOP nilai kritis di laboratorium RSUD
Manggelewa, kurang disiplin nya petugas laboratorium untuk melaporkan nilai kritis serta system
di laboratorium masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pelaporan nilai
kritis.
Upaya untuk menanggulangi masalah di atas adalah dengan memperbaharui pedoman, SOP dan
membuat pencatatan nilai kritis di Laboratorium RSUD Manggelewa serta mensosialisasikan
kepada rekan di Laboratorium tentang penting nya pelaporan nilai kritis untuk keselamatan pasien.

1.2. ORGANISASI
A. Gambaran Umum Organisasi
RSUD Manggelewa adalah rumah sakit yang terletak di Jl. Lintas Calabai, Doromelo,
Kec. Manggelewa, Kab. Dompu, Nusa Tenggara Barat. RSUD Manggelewa dipimpin oleh
Direktur yang dibantu oleh Kasubag Tata Usaha yang membawahi 3 sub bagian, yaitu :
Kepegawaian, Perencanaan dan Keuangan. Selain itu dibantu juga oleh Kepala Seksi Penunjang
Medik, Kepala Seksi Pelayanan Medik, Ketua Komite Medik dan Kelompok Jabatan
Fungsional yang terdiri dari : Kepala Instalasi Gawat Darurat , Kepala Instalasi Rawat Inap,
Kepala Instalasi Kamar Bersalin, Kepala Instalasi Rawat Jalan, Kepala Instalasi Rehabilitasi
Medik/Fisioterapi, Kepala Instalasi Laboratorium, Kepala Instalasi Farmasi, Kepala Instalasi
Bedah Central, Kepala Instalasi Rekam Medik, Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan, Kepala
Instalasi Gizi, Kepala Instalasi IPSRS dan Kepala Instalasi Radiologi.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, keberadaan sarana dan
prasarana yang memadai memegang peranan yang penting. Adapun fasilitas sarana kesehatan
yang berada pada RSUD Manggelewa, yaitu :
a. Instalasi Rawat Inap
Jumlah tempat tidur pada Instalasi rawat inap RSUD Manggelewa adalah 50 tempat tidur.
b. Instalasi Rawat Jalan
Instalasi rawat jalan terdiri dari Poli KIA, Poli Umum dan Poli gigi.
c. Instalasi Penunjang Medik
Instalasi penunjang medik terdiri dari :
1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Laborotorium
3. Perekam Medis
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Gizi
6. Instalasi Pemelihaaraan Sarana & Prasarana Rumah Sakit.
7. Instalasi Rehabilitasi Medik/Fisioterapi
8. Kesehatan Lingkungan Rumah sakit ( KesLing )
d. Instalasi Khusus
Instalasi khusus terdiri dari : Instalasi Gwat Darurat (IGD) dan Instalasi Bedah Sentral.
B. Landasan Hukum Organisasi
Penyusunan Dokumen Data & Info SDMK Rumah Sakit Pratama Manggelewa Tahun 2021
dilandasi dasar hukum sebagai berikut:
a. Landasan Idil : Pancasila
b. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945.
c. Landasan Operasional :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/MENKES/SK/I/2004
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat
Propinsi/Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1199/MENKES/PER/X/2004
tentang Pedoman Pengadaan Tenaga Kesehatan dengan Perjanjian Kerja di Sarana
Kesehatan Milik Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Rumah
Sakit Kelas D Pratama.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya manusia Kesehatan.
C. Tugas dan Fungsi Organisasi
Rumah Sakit Manggelewa mempunyai kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan
untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bupati Dompu Nomor 6
Tahun 2010, Rumah Sakit Manggelewa mempunyai tugas pokok “Membantu Bupati dalam
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan bidang kesehatan
berdasarkan azas otonomi, tugas pembantuan dan tugas dekonsentrasi”. Dalam melaksanakan
tugas pokok sebagaimana di sebutkan di atas, Rumah Sakit Manggelewa menyelenggarakan
fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan.
2. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan bidang kesehatan.
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan
4. Pengkoordinasian dan pembinaan tugas di bidang kesehatan.
5. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kesehatan.
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Kepala daerah.
D. Visi dan Misi Kabupaten Dompu
Visi Kabupaten Dompu adalah “Terwujudnya Masyarakat Dompu Yang MAHSUR
(Mandiri, Sejahtera, Unggul dan Religius” .
Adapun misi Kabupaten dompu adalah :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
2. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyrakat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
3. Meningkatkan mutu pelayanan dasar dan pelayanan publik yang transparan, partisipatif dan
berkeadilan.
4. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang mantap dan berwawasan lingkungan.
5. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius, berbudaya, berprestasi dan
berkarakter berbasis kearifan lokal.
Berdasarkan misi kabupaten Dompu, misi yang sejalan dengan visi dan misi RSUD
Manggelewa adalah “Meningkatkan Mutu Pelayanan Dasar dan Pelayanan Publik Yang
Transparan, Psrtisipatif dan Berkeadilan.”

E. Tujuan Organisasi
a. Tujuan umum adalah terwujudnya derajat kesehatan setiap pasien yang dirawat di rumah
sakit secara optimal dengan proses pelayanan rumah sakit yang prima, profesonal, paripurna,
dan terjangkau masyarakat sehingga memenuhi harapan masyarakat serta meningkatkan
sumber daya manusia yang berkomitmen tinggi dan kemajuan Rumah Sakit.
b. Tujuan khusus yaitu memberikan pelayanan medis spesialistik yang lengkap dan terjangkau
bagi masyarakat, pelayanan Rujukan spesialistik yang profesional, pelayanan Kesehatan
yang tepat waktu, tepat sarana dan penuh empati, penurunan angka kematian rumah sakit,
Kepuasan pasien, kesejahteraan semua karyawan Rumah Sakit.
F. Tugas dan fungsi penulis
Pranata laboratorium kesehatan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan laboratorium
kesehatan (PERMENPANRB No.8 tahun 2006).
Tugas pokok pranata labortorium kesehatan adalah melaksanakan tugas pelayanan
laboratorium kesehatan yang meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi,
Imunoserologi, Toksikologi, Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi, Bilogi dan Fisika.
1.3. TUJUAN
A. Tujuan Jangka Pendek
Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah penulis mampu menyelesaikan isu
“OPTIMALISASI PELAPORAN NILAI KRITIS di LABORATORIUM RSUD
MANGGELEWA MENGGUNAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF (BY PHONE)”.
B. Tujuan Jangka Menengah
Output yang diharapkan dari tercapainya isu ini adalah ATLM mampu untuk
mengimplimentasikan pelaporan nilai kritis di Laboratorium RSUD Manggelewa sehingga
mencegah terlambatnya penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis.
C. Tujuan Jangka Panjang
Dengan adanya ATLM yang profesional dan menerapkan nilai ASN BerAKHLAK
masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan
sehingga tingkat kepuasan masyarakat meningkat dan dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat serta mewujudkan Visi dan Misi RSUD Manggelewa.
1.4. RUANG LINGKUP
Pada pelaksanaan rancangan aktualisasi ini, ruang lingkup penulis adalah:
a. Penerapan kegiatan di batasi pada implementasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
terhadap isu “OPTIMALISASI PELAPORAN NILAI KRITIS di LABORATORIUM RSUD
MANGGELEWA MENGGUNAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF (BY PHONE)” dengan
gagasan kreatif untuk pemecahan masalah adalah memperbaharui pedoman, SOP dan membuat
pencatatan nilai kritis di Laboratorium RSUD Manggelewa.
b. Tempat aktualisasi berlokasi di Laboratorium RSUD Manggelewa, Doromelo, Kec.
Manggelewa, Kab. Dompu, Nusa Tenggara Barat.
c. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari mulai 11 Oktober s/d 14 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai