PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi untuk
berkembang karena memiliki kekayaan alam yang melimpah dan potensi
sumber daya manusia. Kondisi tersebut mendukung negara Indonesia
untuk mewujudkan visi Negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945. Namun,
kondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan
efisien oleh rakyat Indonesia, sehingga Indonesia masih tertinggal dari
cepatnya laju pembangunan global pada masa sekarang ini.
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014
adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempercepat persatuan dan kesatuan NKRI. Pegawai ASN terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(P3K).
Pendidikan dan Pelatihan Latsar merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara.
Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS
Golongan II, yang menggunakan aturan pola baru, peserta diklat
mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai- nilai dasar profesi
PNS yang disingkat dengan istilah BerAKHLAK, yaitu : Berorientasi
1
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang
ada seperti rumah sakit milik pemerintah dan puskesmas meliputi
pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Petugas kesehatan
yang menjadi ASN perlu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di tempat kerja . Tugas dan fungsi yang
dikerjakan dengan menerapkan nilai-nilai ASN diharapkan mampu untuk
mewujudkan Visi, Misi, Tujuan serta tata nilai tempat kerjanya.
Salah satu profesi ASN adalah pranata laboratorium kesehatan.
Pranata Laboratorium Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang dalam
Undang-Undang Tenaga Kesehatan disebut ahli teknologi laboratorium
medik yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
Laboratorium Kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara NOMOR : PER/08/M.PAN/3/2006
tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan, tugas pokok
Pranata Laboratorium Kesehatan adalah melaksanakan tugas pelayanan
laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi
anatomi, biologi dan fisika. Dalam PERMENKES RI Nomor 43 Tahun
2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
mengatakan metode pemeriksaan laboratorium harus menggunakan SOP
(Standard Operating Procedure).
SOP (Standard Operating Procedure) adalah suatu dokumen
berisi prosedur kerja yang harus dilakukan secara kronologis dan
sistematis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan tujuan
agar memperoleh hasil kerja paling efektif. Tujuan utama dari SOP ini
adalah agar proses pelaksaanaan pekerjaan dilakukan dengan rapih, tertib,
dan sistematis dari awal hingga akhir. Dengan adanya SOP maka
2
diharapkan kualitas pekerjaan menjadi lebih baik. Pemeriksaan
laboratorium di RSUD Goran Riun Belum optimal dikarenakan belum
adanya standar operasional prosedur (SOP) laboratorium sebagai pedoman
petugas dalam melaksanakan tupoksinya.
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit dengan
morbidita dan mortalitas yang tinggi terutama di negara berkembang.
Berdasarkan estimasi World Health Organization (WHO), daerah dengan
kasus TB baru yang tetinggi pada tahun 2009 adalah Asia Tenggara yang
merupakan 35% dari insidensi global. Sekitar 1,3 juta populasi meninggal
akibat TB pada tahun 2009. Deteksi Mycobacterium tuberculosis yang
biasa dilakukan di laboratorium, puskesmas atau rumah sakit adalah teknik
mikroskopis basil tahan asam (BTA) pada sputum dan kultur sebagai
konfirmasi baku emas diagnosis laboratorium (Hendrianingstyas et al.,
2013).
Metode pemeriksaan BTA yang sederhana dan cepat untuk
identifikasi Mycobacterium tuberculosis dalam spesimen klinis adalah
metode pewarnaan Ziehl Neelsen (Metode konsentrasi). Pemeriksaan
dengan teknik ini memiliki spesifisitas yang baik, tetapi nilai sensitivitas
pemeriksaan ini bervariasi 20%-80% (Anonim, 2002). Pemeriksaan
mikroskopis BTA memiliki beberapa metode, metode langsung dan
metode konsentrasi. Pemeriksaan metode lansung adalah pemeriksaan
laboratorium di bidang mikrobiologi dengan memeriksa basil tahan asam
metode Direct Smear dengan ditemukannya basil tahan asam di sediaan
apus sputum (Lestari, 2006). Pemeriksaan mikroskopis BTA ini
membutuhkan 5.103 basil/mL sputum dan memiliki nilai sensitivitas yang
rendah yaitu 20%- 30%, pada pasien TB ekstra paru nilai sensitivitas
pemeriksaan akan menjadi lebih rendah karena pengambilan spesimen
yang lebih sulit. Pemeriksaan mikroskopis ini dipengaruhi oleh ketebalan
smear, jenis spesimen, jenis pewarnaan yang digunakan, serta pengalaman
yang memeriksa hapusan (Anonim, 2002). Namun, dalam pelaksanaanya
3
belum adanya panduan/ SOP dalam pemeriksaan ini di laboratorium
RSUD Goran Riun.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemeriksaan
Tuberkulosis (TB) melalui Pembuatan Sop di Laboratorium RSUD
Goran Riun”.
B. TUJUAN AKTUALISASI
1. Tujuan Umum
Mewujudkan ASN yang profesional, berkarakter pada nilai-nilai
BerAKHLAK berupa Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam melaksanakan tugas
sebagai pelayan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Optimalnya pemeriksaan tuberculosis di Laboratorium RSUD Goran
Riun.
C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
berupa (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas.
2. Bagi Organisasi
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah kerja RSUD
Goran Riun.
D. RUANG LINGKUP
Adapun lingkup dan batasan dalam aktualisasi ini adalah :
1. Tempat aktualisasi ini dilaksanakan di Instansi RSUD Goran Riun,
pulau Gorom
2. Waktu kegiatan direncanakan dari tanggal 05 september sampai 08
4
oktober 2022
3. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai
dengan laporan aktualisasi yang telah dibuat, yaitu:
a. Membuat SOP Pemeriksaan TB
b. Sosialisai SOP Pemeriksaan TB
c. Pembuatan Buku Saku SOP Pemeriksaan TB
d. Evaluasi Pelaksanaan SOP Pemeriksaan TB
5
BAB II
GAMBARAN UMUM SKPD/ UNIT KERJA
6
Nomor 148 Tahun 2020. Pergantian nama Rumah Sakit merupakan simbol
pemberi semangat untuk mepererat persaudaraan pada masyarakat. Kata Goran
Riun selalu digunakan sebagai pemersatu masyarakat di seluruh Kepulauan
Gorom
7
1. Professional
2. Bermutu
3. Kompeten
4. Akurat
5. Kemudahan akses
6. Ramah
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Seram Bagian Timur Nomor
821.3/127 Tahun 2019 tentang penetapan struktur organisasi, adapun struktur
organisasi RSUD Goran Riun adalah sebagai berikut
DIREKTUR
JAFUNG
SUB BAGIAN
KEPALA SEKSI KEPALA PENUNJANG
KEUANGAN DAN
PELAYANAN MEDIK MEDIK
PERENCANAAN
KEPALA SEKSI
SUB BAGIAN UMUM KEPALA SEKSI
PENUNJANG NON
DAN KEPEGAWAIAN PERAWATAN
MEDIK
1. Tugas Organisasi
Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
8
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. 2) Melaksanakan
pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
2. Fungsi Organisasi
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis & non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan
e. Menyelenggarakan administrasi dan keuangan
3. Tugas Pokok dan Fungsi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Sebelum ditetapkan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas
di RSUD Goran Riun. Setelah ditemukan isu-isu upaya peningkatan kualitas
pelayanan RSUD Goran Riun, dapat dilakukan melalui identifikasi dan
analisis permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala saat memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Beberapa permasalahan pelayanan pemeriksaan
laboratorium di RSUD Goran Riun yang ditemukan selama penulis bekerja
kurang lebih 2 bulan di RSUD Goran Riun adalah:
1. Belum Optimal Pemeriksaan Tuberkulosis (TB) di Laboratorium RSUD
Goran Riun karena tidak adanya SOP
2. Kurangnya Kepatuhan Staf Laboratorium pada Pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD) di RSUD Goran Riun
3. Kurangnya Pemahaman Pasien Rawat Jalan Terhadap Alur Pemeriksaan
Laboratorium melalui RSUD Goran Riun
10
Keterangan : Berdasarkan Skala Likert 1-5
1 : Sangat Tidak Urgent
2 : Tidak Urgent
3 : Urgent
4 : Cukup Urgent
5 : Sangat Urgent
D. KEGIATAN INISIATIF/KREATIFITAS
UNIT KERJA : RSUD Goran Riun
IDENTIFIKASI ISU : 1. Belum Optimal Pemeriksaan Tuberkulosis
(TB) di Laboratorium RSUD Goran Riun
karena tidak adanya SOP
2. Kurangnya Kepatuhan Staf Laboratorium
pada Pemakaian Alat Pelindung Diri
(APD) di RSUD Goran Riun
3. Kurangnya Pemahaman Pasien Rawat
Jalan Terhadap Alur Pemeriksaan
Laboratorium di RSUD Goran Riun
ISU YANG DIANGKAT : Belum Optimal Pemeriksaan Tuberkulosis
(TB) di Laboratorium RSUD Goran Riun
karena tidak adanya SOP
GAGASAN PEMECAHAN : Optimalisasi Pemeriksaan Tuberkulosis (TB)
ISU di melalui Pembuatan SOP Laboratorium
RSUD Goran Riun
11
Tabel 3.2
Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substantif mata Konstribusi terhadap visi
pelatihan misi organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pembuatan SOP 1. Melakukan Tersedianya SOP Diharapkan dengan
Pemeriksaan TB konsultasi dengan pemeriksaan TB (Loyal). Pada saat membuat terlaksananya kegiatan inovasi
pimpinan dan saya menggunakan bahasa ini dapat mendorong
kepala ruangan Indonesia yang baik dan benar tercapainya visi RSUD Goran
laboratorium serta juga sesuai dengan prosedur Riun yaitu “Menjadi Rumah
staf laboratorium dan ketentuan yang berlaku Sakit Sentral Rujukan Yang
Profesional, Bermutu
(Berorientasi Pelayanan) Berbasis Kepulauan”,
2. Mengumpulkan menindaklanjuti kritik dan dengan misi:
referensi terkait saran pada saat konsultasi - Menyelenggarakan
SOP Pemeriksaan
pelayanan cepat sesuai
TB (Kolaboratif) menerima standar
pendapat dan saran
3. Merancang SOP
Pemeriksaan TB (Akuntabel) menetapkan SOP
4. Melakukan sesuai dengan prosedur yang
konsultasi perihal berlaku
rancangan SOP
5. Penetapan SOP
12
2 Sosialisai SOP 1. Permintaan Terlaksananya Diharapkan dengan
Pemeriksaan TB persetujuan Sosialisasi (Loyal). Pada saat sosialisasi terlaksananya kegiatan inovasi
pimpinan saya menggunakan bahasa ini dapat mendorong
Indonesia yang baik dan benar tercapainya visi RSUD Goran
2. Membuat dan Riun yaitu “Menjadi Rumah
mengedarkan (Harmonis). Pada saat bertemu Sakit Sentral Rujukan Yang
undangan saya akan bersikap sopan dan Profesional, Bermutu
sosialisasi bersungguh-sungguh Berbasis Kepulauan”,
3. Menyiapkan dengan misi:
materi, notulen (Adaptif) membuat undangan - Menyelenggarakan
serta daftar hadir sosialisasi yang inovatif pelayanan cepat sesuai
4. Melaksanakan standar
Sosialisasi (Kolaboratif) mendorong rekan
kerja untuk terlibat aktif dalam
penerapan SOP
3 Pembuatan Buku Saku 1. Melakukan Tersedianya Buku (Adaptif). Mendesain buku Diharapkan dengan
SOP Pemeriksaan TB konsultasi dengan Saku SOP dengan inovatif. terlaksananya kegiatan inovasi
pimpinan Pemeriksaan TB ini dapat mendorong
2. Mengumpulkan (Kompeten) mencetak buku tercapainya visi RSUD Goran
referensi sesuai dengan rencana. Riun yaitu “Menjadi Rumah
3. Mendesain Buku Sakit Sentral Rujukan Yang
Saku SOP (Kolaboratif) membagikan Profesional, Bermutu
Pemeriksaan TB buku guna mengoptimalkan Berbasis Kepulauan”,
4. Mencetak Buku sumber daya yang mendukung dengan misi:
Saku SOP pencapaian kinerja. - Menyelenggarakan
Pemeriksaan TB pelayanan cepat sesuai
5. Membagikan Buku standar
Saku SOP
Pemeriksaan TB
13
kepada staf
4 Evaluasi Pelaksanaan 1. Melakukan Tersedianya evaluasi (Berorientasi Pelayanan) Diharapkan dengan
SOP Pemeriksaan TB konsultasi dengan hasil monitoring Sebelum melakukan terlaksananya kegiatan inovasi
pimpinan dan pelaksanaan SOP observasi checklist ini dapat mendorong
kepala ruangan Pemeriksaan TB monitoring terlebih dahulu tercapainya visi RSUD Goran
laboratorium menyiapkan bahan Riun yaitu “Menjadi Rumah
2. Membuat (Akuntabel) Melakukan Sakit Sentral Rujukan Yang
instrument observasi melalui checklist Profesional, Bermutu
monitoring
monitoring secara Berbasis Kepulauan”,
checklist
bertanggung jawab serta dengan misi:
3. Melakukan
memenuhi janji dan komitmen - Menyelenggarakan
monitoring
serta bertanggung jawab atas pelayanan cepat sesuai
4. Merekap hasil hasil kerja standar
monitoring (Harmonis) berperilaku yang
5. Membuat laporan sopan dan berpenampilan
evaluasi kegiatan rapih serta bertutur kata yang
santun
14
2 Sosialisai SOP
Pemeriksaan TB
3 Pembuatan Buku Saku
SOP Pemeriksaan TB
4 Evaluasi Pelaksanaan
SOP Pemeriksaan TB
15
BAB IV
AKTUALISASI
16
C. PROSES MENERAPKAN INISIATIF/KEGIATAN
Tabel 4.1
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 1
- Dokumentasi Kegiatan
Bukti Kegiatan :
- SOP Pemeriksaan TB
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan
kepala ruangan laboratorium serta staf
laboratorium
2. Mengumpulkan referensi terkait SOP
Tahapan Kegiatan : Pemeriksaan TB
3. Merancang SOP Pemeriksaan TB
4. Melakukan konsultasi perihal rancangan SOP
5. Penetapan SOP
17
Gambar 4. 1
Kegiatan 1
Tabel 4.2
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 2
- Dokumentasi Kegiatan
Bukti Kegiatan : - Undangan Sosialisasi
- Materi, Notulen dan Daftar Hadir
1. Permintaan persetujuan pimpinan
Tahapan Kegiatan : 2. Membuat dan mengedarkan undangan sosialisasi
18
3. Menyiapkan materi, notulen serta daftar hadir
4. Melaksanakan Sosialisasi
Gambar 4.2
Kegiatan 2
19
dari RSUD Goran Riun dalam mewujudkan visi
menjadi Rumah Sakit sebagai sentral rujukan
yang professional dan bermutu berbasis
Nilai Organisasi : kepulauan dengan misi menyelenggarakan
pelayanan yang cepat sesuai standar serta
menyelenggarakan managemen Rumah Sakit
yang ramah pasien.
Tabel 4.3
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 3
- Dokumentasi Kegiatan
Bukti Kegiatan :
- Buku Saku
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
2. Mengumpulkan referensi
3. Mendesain Buku Saku SOP Pemeriksaan TB
Tahapan Kegiatan : 4. Mencetak Buku Saku SOP Pemeriksaan TB
5. Membagikan Buku Saku SOP Pemeriksaan TB
kepada staf
20
Gambar 4.3
Kegiatan 3
Tabel 4.4
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 4
- Dokumentasi Kegiatan
- Lembar Monitoring
Bukti Kegiatan :
- Rekapan Hasil
- Laporan Evaluasi
21
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan
kepala ruangan laboratorium
2. Membuat instrument monitoring checklist
Tahapan Kegiatan : 3. Melakukan monitoring
4. Merekap hasil monitoring
5. Membuat laporan evaluasi pelaksanaan SOP
Gambar 4.4
Kegiatan 4
(Berorientasi Pelayanan) Sebelum melakukan
observasi checklist monitoring terlebih dahulu
menyiapkan bahan
22
dari RSUD Goran Riun dalam mewujudkan visi
menjadi Rumah Sakit sebagai sentral rujukan
yang professional dan bermutu berbasis
Nilai Organisasi : kepulauan dengan misi menyelenggarakan
pelayanan yang cepat sesuai standar serta
menyelenggarakan managemen Rumah Sakit
yang ramah pasien.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Manajemen ASN dan Smart ASN dalam setiap kegiatan unit kerja
23
2. Kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan memberikan hasil
ditetapkan.
B. Saran
24
3. Untuk petugas laboratorium agar terus melakukan pemeriksaan sesuai
DAFTAR PUSTAKA
25
Lembaga Administrasi Negara, 2021. Akuntabe.l. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2021. SMART ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
26
LAMPIRAN
27
KEGIATAN 1
KEGIATAN 1. PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) PEMERIKSAAN TB
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI KEGIATAN
Penetapan SOP
28
SOP Pemeriksaan TB
29
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
30
KEGIATAN 2. SOSIALISASI SOP PEMERIKSAAN TB
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI KEGIATAN
31
Menyiapkan materi, notulen, serta daftar hadir Melakukan sosialisasi
Undangan sosialisasi
32
Daftar Hadir
33
Materi dan notulen sosialisasi
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
LAMPIRAN
KEGIATAN 3 34
KEGIATAN 3. MEMBUAT BUKU SAKU SOP PEMERIKSAAN TB
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI KEGIATAN
Mendesain buku saku SOP Pemeriksaan TB Mencetak buku saku SOP Pemeriksaan TB
35
Buku Saku SOP Pemeriksaan TB
36
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
37
KEGIATAN 4. EVALUASI PELAKSANAAN SOP PEMERIKSAAN TB
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI KEGIATAN
38
39
40
Lembar monitoring checklist
41
Rekapan hasil monitoring
Laporan evaluasi
42