PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peranan pentingdalam
penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik ; (2)
Pelayanan Publik ; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena itu penting agar pegawai negeri
sipil memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut
Pegawai Negeri Sipil ditetapkanlah Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Calon
Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme.
Peraturan Pemerintah tersebut diperkuat dengan KepKa LAN No 14 Tahun 2022 tentang
nilai-nilai dasar (core values) BerAKHLAK sebagai dasar penguatan budaya kerja di instansi
pemerintah untuk mendukung pencapaian kerja individu/ instansi. Pelatihan Dasar CPNS sebagai
values ASN BerAKHLAK dalam mendukung employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai teknologi dan strategi yang
inovatif dan terintegrasi yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal
dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga memungkinkan peserta mampu
Salah satu strategi pembangunan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan Indonesia Sehat
2014 – 2025 adalah menerapkan Pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan, yang berarti setiap
upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terbentuknya lingkungan yang
sehat dan berperilaku sehat, serta memberikan jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat yang
memprioritaskan kegiatan Promotif dan Preventif tanpa meninggalkan kegiatan Kuratif dan
Rehabilitatif. Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik pemerintah
dan pusaat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif,
dan rehabilitatif.
Sehingga dengan adanya Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil diharapkan dapat
membentuk ASN profesional yang sesuai dengan nilai-nilai BerAKHLAK, maka penyelenggaraan
Berdasarkan Permenkes Nomor 66 tahun 2016 bahwa untuk meningkat fasilitas pelayanan
kesehatan, Rumah sakit dituntut untuk melaksanakan upaya kesehatan dan keselamatan lingkungan
Rumah Sakit secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga risiko terjadinya penyakit akibat kerja
(PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK) di rumah sakit dapat dihindari. Sejalan dengan undang-
undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan tercantum dalam pasal 165 disebutkan bahwa
pengelolaan tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
Rumah sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien
harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif, adil
dan merata dan terjangkau dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
Dalam pelaksanaannya rumah sakit menghadapi banyak masalah salah satunya adalah resiko
penularan infeksi terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit oleh pasien, sehingga
mentri kesehatan mengeluarkan Permenkes Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit disusun untuk mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit yang
Hal ini dimaksudkan untuk melindungi petugas kesehatan, pasien, pengunjung termasuk
masyarakat disekitar rumah sakit dari berbagai macam penyakit dan/ atau gangguan kesehatan yang
timbul akibat faktor risiko lingkungan. Faktor lingkungan tersebut dapat mengancam jiwa petugas di
rumah sakit, para pasien maupun pengunjung yang ada di lingkungan rumah sakit. Kegiatan
pelayanan kesehatan terus-menerus selama 24 jam di rumah sakit menjadikan risiko gangguan
Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan yang penuh resiko. Salah
satu resiko adalah resiko penularan infeksi akibat perawatan kesehatan. Pedoman strategi pencegahan
penularan infeksi yang dilakukan oleh World Health Organization adalah sebagai berikut: 1.) reduksi
dan eliminasi, 2.) pengendalian administratif, 3.) Pengendalian lingkungan dan teknis, 4.)
Penggunaan APD. Sehingga dengan diterapkannya pedoman tersebut tenaga kesehatan diharapkan
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dengan resiko tertular infeksi yang seminimal
mungkin.
Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Moutong merupakan tempat memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat secara professional. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
profesional ini tentunya harus didukung oleh tenaga kesehatan yang bermutu, baik ditinjau dari
Instalasi Gawat Darurat merupakan ujung tombak dalam pemberian pelayanan kesehatan
khususnya pasien-pasien emergensi dan yang memerlukan tindakan rawat inap. Dalam pelaksanaan
tindakan pemnerian tindakan pelayanan kesehatan seringkali berhadapan dengan berbagai kasus
penyakit infeksi sehingga diperlukan kesadaran akan kewaspadaan universal. Berdasarkan hasil
pengamatan di ruang rawat IGD, banyak ditemukan tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD
sesuai standar sehingga hal tersebut menyebakan peningkatan resiko penularan infeksi bagi tenaga
kesehatan.
Kondisi yang diharapkan dari kegiatan aktualisasi ini adalah peningkatan kepatuhan tenagan
kesehatan terhadap penggunaan APD. Dimanan diharapkan dengan kepatuhan tenaga kesehatan
terhadap penggunaan APD diharapkan dapat mengurangi resiko penularan infeksi dari pasien ke
tenaga kesehatan serta menurunkan resiko terjadinya infeksi nosokomial pada pasien serta dapat
menimbulkan dampak antara lain : (1) Bagi pasien, penambahan diagnosa penyakit dan
memperpanjang jumlah hari rawat selama di rumah sakit hingga dapat menyebabkan kematian, (2)
Bagi tenaga kesehatan, akan menjadi carier (pembawa kuman) yang menularkan kepada diri sendiri,
tenaga kesehatan lain, maupun pasien, (3) Bagi rumah sakit dapat menurunkan mutu pelayanan
Kabupaten Parigi Moutong dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 yang
memiliki luas wilayah 5.089,91 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 444.513 jiwa, panjang Garis
Pantai ± 472 Km dengan batas wilayah, Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Buol,
Kabupaten Toli-Toli dan Provinsi Gorontalo, Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Poso
dan Kabupaten Sigi, Sebelah Barat, berbatasan dengan Kota Palu, Kabupaten Donggala dan
Kabupaten Sigi, Sebelah Timur, berbatasan dengan Teluk Tomini. Memiliki 23 Kecamatan, 278
1.2.1 Visi
Memantapkan Kabupaten Parigi Moutong Terdepan, Maju, Adil, Merata, Berkelanjutan dan
Berdaya Saing.
1.2.2 Misi
1. Memantapkan reformasi birokrasi dan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel.
berdaya saing.
kecamatan terdepan.
Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Moutong adalah Rumah Sakit kelas D milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong beralamat di jalan Samzulrizal Tombolotutu, Desa
Salumpengut, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong. Rumah Sakit Umum Daerah
Pratama Moutong di dirikan pada tahun 2015 dan mulai di operasikan pada tahun 2016
Moutong.
Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Moutong telah resmi menjadi rumah sakit Kelas D
milik Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, dengan
nomor Kode Rumah Sakit 7208115. Dan secara organisasi merupakan unit pelaksana
teknis yang bertanggung jawab langsung pada Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, dan
secara taktis Operasional bertanggung jawab langsung kepada Bupati Parigi Moutong sedang
teknis fungsional di bina oleh kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah.
Sejak berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Moutong pada tahun 2016 awalnya
masih gabungan dengan Dinas Kesehatan. Pada tahun 2018 berubah menjadi SKPD sendiri dan di
bawahi oleh Direktur. Rumah Sakit Umum Daerah Pratama Moutong memiliki fasilitas dan
kemampuan menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan
Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan tersebut maka RSUD Pratama Mautong menjadi
Rumah Sakit rujukan, terutama bagi pusksmas yang ada diwilayah Kabupaten Parigi Moutong antara
lain : Puskesmas Moutong, Puskesmas Taopa, Puskesmas Lambunu 1, dan Puskesmas Lambunu 2.
1. Visi
2. Misi
Informatif.
pelayanan.
3. Motto
Direktur
dr. Sarlly Veronica
Kepegawaian Perencanaan
Keuangan
Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, dalam rangka pengisian formasi yang lowong di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong untuk tahun anggaran 2019, maka
diangkat Calon Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan dokter ahli pertama di instansi RSUD
Pratama Moutong.
5) Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman kerja.
1) Menganalisis data
Mempelajari, mengurai, merinci dan menilai data untuk mendapatkan kejelasan, atau
2) Melayani orang
Memenuhi kebutuhan atau permintaan orang lain, baik yang dinyatakan atau yang tidak
langsung dinyatakan tetap harus dilaksanakan menurut ketentuan. Fungsi ini diperlukan pengetahuan
3) Memegang
Menggunakan anggota badan, perkakas tangan atau alat khusus lain dalam mengerjakan,
sebagai berikut:
sederhana.