Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-undang No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan
keberhasilan pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus
memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai dasar dan
kode etik ASN.
Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara, perlu dibangun
ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, dan
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Usaha
mewujudkan hal tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap
Calon ASN berupa pendidikan pelatihan dasar. Kegiatan diklatsar saat ini
telah memadukan antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap
internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi yang
selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA, sedangkan, tahap aktualisasi
merupakan tahap perwujudan dari nilai-nilai dasar tersebut di tempat
tugas atau instansi bekerja.
Rancangan aktualisasi menuntut Calon ASN untuk mampu
menemukan isu atau permasalahan yang berkaitan dengan tugas dan
fungsi pokoknya masing –masing di instansi tempat bekerja, serta inovasi
yang digagas untuk memecahkan isu tersebut. Ruang lingkup penulisan
aktualisasi merupakan gambaran dari tugas pokok dan fungsi serta uraian
– uraian tugas yang bersumber dari Satuan Kerja Pegawai (SKP),

1
instruksi pimpinan langsung, inisiatif/kreatifitas sendiri se ijin atasan
langsung, atau gabungan dari ketiga sumber tersebut.
Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah sebuah upaya
menyeluruh dalam berbagai bidang yang saling berintegrasi dan bidang
kesehatan menjadi salah satunya. Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang baik tidak lepas dari peran sumber daya di bidang
kesehatan, untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia di bidang
kesehatan dan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan kompeten.
Kedudukan SDM Kesehatan adalah faktor penentu keberlangsungan dan
kemajuan penyelenggaraan urusan bidang kesehatan di Indonesia.
RSUD Bali Mandara merupakan fasilitas kesehatan milik Provinsi
Bali yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. RSUD Bali Mandara didirikan dengan tujuan untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat Bali dan
wisatawan yang berkunjung ke Bali. RSUD Bali Mandara merupakan
rumah sakit kelas B yang memiliki jumlah SDM 762 orang, yang terdiri
dari pegawai PNS sebanyak 90 orang dan tenaga kontrak sebanyak 672
orang.
Diketahui bahwa UPTD. RSUD Bali Mandara mulai beroperasi
pada bulan Oktober 2017, terhitung hingga saat ini usia rumah sakit
belum genap 2 tahun. Capaian BOR UPTD. RSUD Rumah Sakit Bali
Mandara pada tahun 2018 diketahui sebesar 23% dan sampai dengan
pertengahan bulan Mei 2019 capaian BOR rumah sakit hanya 38.6 %.
Terdapat peningkatan capaian BOR, namun nilai tersebut masih jauh dari
nilai ideal BOR sebuah rumah sakit. Menurut Depkes RI (2005) BOR
adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal
adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Menurut Depkes RI (2007) tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Rumah Sakit, keberhasilan pelayanan rumah sakit dilihat dari

2
jenis pelayanan, mutu pelayanan, dimensi mutu, indikator kerja, dan
standar. Indikator mutu yang digunakan untuk mengukur efisiensi rumah
sakit diantaranya yaitu unit cost untuk rawat jalan, jumlah penderita
yang mengalami decubitus, jumlah penderita yang jatuh dari tempat
tidur, capaian BOR (Bed Occupacy Rate), BTO (Bed Turn Over), TOI
(Turn Over Interval), AVLOS (Average Length of Stay) dan Normal
Tissue Removal Rate.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan upaya analisis di sub
bagian SIMRS dan pelaporan untuk menemukan rekomendasi agar
capaian BOR rumah sakit meningkat. maka disusun rancangan
aktualisasi berjudul “Analisis Data SIM RS dan Pelaporan untuk
Meningkatkan Capaian BOR UPTD. RSUD Bali Mandara ”.

1.2 Tujuan Penyusunan


1.2.1 Tujuan Umum
Rancangan kegiatan aktualisasi ini bertujuan sebagai
pedoman dalam penatalaksanaan kegiatan analisis data yang ada di
Sub Bagian SIM RS dan pelaporan guna meningkatkan capaian
BOR dan menghasilkan perencanaan yang baik di RSUD Bali
Mandara dengan mengimplementasikan nilai - nilai dasar ANEKA
dalam melaksanakan tugas dan peran sebagai epidemiolog
kesehatan. .
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menghasilkan perencanaan atau kebijakan rumah sakit yang
bermutu dan bekelanjutan sesuai dengan visi misi UPTD.
RSUD Bali Mandara yaitu Menjadi Rumah Sakit Yang
Berkualitas Dengan Mengedepankan Pelayanan Pendidikan
Dan Penelitian Menuju Rumah Sakit Berkelas Dunia Tahun
2025
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan
yang berkualitas melalui Analisis Data SIM RS dan pelaporan
di UPTD RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

3
3. Sebagai persyaratan kelulusan dalam pelaksanaan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019.

1.3. Tugas Pokok/Penugasan


Tugas pokok Epidemiolog Kesehatan menurut KEMENPAN No.
17 Tahun 2000 adalah melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni
untuk pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang
sistematis. Berikut rincian yang menyebutkan kegiatan Epidemiolog
Kesehatan, siantaranya yaitu :
a) Menyusun rancangan peraturan dan pedoman
b) Menyusun instrumen pengumpulan data primer
c) Mengolah data lanjutan dalam rangka menyusun rencana tahunan
d) Melakukan konsultasi dalam rangka pengumpulan data dan
penyelidikan epidemiologi
e) Melakukan evaluasi data secara deskriptif (sederhana)
f) Menganalisa data untuk meningkatkan kewaspadaan dini
g) Menyebarluaskan data/informasi hasil pengamatan epidemiologi
h) Menentukan program untuk identifikasi perilaku dalam rangka
memberdayakan masyarakat
Unit Kerja kegiatan aktualisasi nilai dasar ASN yaitu di Sub
Bagian SIM RS dan Pelaporan UPTD. RSUD Bali Mandara.

1.4 Profil UPTD. RSUD Bali Mandara


Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali
merupakan salah satu rumah sakit yang dimiliki oleh pemerintah
Provinsi Bali. Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara adalah rumah
sakit kelas B berdasarkan Keputusan Gubernur Bali Nomor
440/8592/IV-A/DISPMPT/2017 tanggal 27 September 2017 tentang Izin
Operasional Rumah Sakit. Tahun 2018 melalui Peraturan Gubernur
Provinsi Bali No 50 Tahun 2018 tertanggal 28 Juni 2018 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta

4
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit di lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terdapat Perubahan terhadap UPT.
RSUD Bali Mandara menjadi UPTD. RSUD Bali Mandara yang
selanjutnya disingkat menjadi RSBM.
RSBM menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat. Tujuan didirikannya rumah sakit ini yaitu untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat Bali dan
wisatawan yang berkunjung. Terdapat 4 pelayanan spesialis dasar di
RSBM yaitu pelayanan bedah, pelayanan kebidanan dan penyakit
kandungan, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan penyakit dalaam
ditambah dengan pelayanan penyakit kulit dan kelamin, pelayan
penyakit THT, pelayanan gigi dan mulut, pelayanan penyakit mata,
ruang operasi, rehabilitasi medik, laboratorium, radiologi dan farmasi.
RSBM berlokasi di Jl By pass Ngurah Rai No.548 Denpasar
tepatnya di Desa Sanur Kauh. RSBM memiliki lokasi yang sangat
strategis kerena berada di jalur dari dan menuju Bandara Internasional
Ngurah Rai dan menghubungkan kota-kota dari arah timur yaitu
Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karang Asem. UPTD RSUD Bali
Mandara memiliki luas lahan secara keseluruhan yaitu 29.530 m2. Pada
Tahun 2020 direncanakan akan dilaksakan pelayanan kanker terpadu.
RSUD Bali Mandara memiliki nilai organisasi sebagai berikut “Sikap
kerja pegawai rumah sakit dalam melaksanakan tugas didasarkan atas
nilaikerjasama, keterbukaan, bertanggung jawab dan tulus ikhlas”.

1.5 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
1.5.1 Visi
“Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dengan
Mengedepankan Pelayanan Pendidikan Dan Penelitian Menuju Rumah
Sakit Berkelas Dunia Tahun 2025 “.

5
1.5.2 Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan
standar akreditasi nasional dan internasional yang berorientasi pada
keselamatan dan kepuasan pelanggan.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring
yang luas.
3. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
4. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengembangan
yang berkesinambungan untk menghasilkan sumber daya manusia
yang kompeten, berintegrasi, dan memiliki budaya kerja.
5. Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme, dan meningkatkan
kesejahteraan pegawai.

1.5. 3 Falsafah
“Menjungjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia Dalam
Memberikan Pelayanan Kesehatan”

1.5.4 Motto
Guna mewujudkan VISI dan MISI tersebut, RSUD Bali Mandara
menerapkan MOTTO yaitu “ CAKRA” :
C : Cepat, yaitu keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
A : Aman, yaitu memberikan rasa aman terhadap pasien, keluarga,
petugas kesehatan, dan lingkungan.
K : Komunikatif, yaitu keterbukaan dalam memberikan informasi
pelayanan.
R : Ramah, yaitu sifat santun harus diberikan dalam setiap pelayanan.
A : Akuntabel, yaitu pertanggungjawaban secara terukur dalam
pelaksanaan tugas - tugas baik secara terukur, baik secara kuantitas
serta kualitas, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

6
1.6 Penetapan Core Isu
Beberapa isu yang berhasil diidentifikasi di RSUD Bali Mandara
antara lain :
1. Belum rutinnya jadwal pelaksanaan senam pagi, setiap hari jumat di
RSUD Bali Mandara.
2. Rendahnya capaian BOR UPTD. RSUD Bali Mandara
3. Belum optimalnya kegiatan Hand Hygiene di UPTD. RSUD Bali
Mandara
Proses penetapan isu dilakukan dengan menganalisis isu – isu
yang ada dengan menggunakan alat bantu penetapan isu berdasarkan
kriteria APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan).
Aktual berarti isu benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Problematik artinya sebuah isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan
artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan
artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan
masalahnya. Dengan menggunakan metode APKL, diperoleh hasil
analisis isu seperti tabel 1.1 berikut :

Tabel 1 Analisis Penetapan Isu Aktual Dengan Metode APKL


ISU AKTUAL/ KRITERIA
NO KETERANGAN
POKOK PERMASALAHAN A P K L
1 Belum rutinnya jadwal
pelaksanaan senam pagi setiap hari √ √ √ √ Memenuhi syarat
jumat di RSUD Bali Mandara.
2 Rendahnya capaian BOR UPTD.
RSUD Bali Mandara √ √ √ √ Memenuhi syarat

3 Rendahnya angka Hand Hygiene


√ √ √ √ Memenuhi syarat
di UPTD. RSUD Bali Mandara
Keterangan : A=Aktual, P=Problematik, K=Kekhalayakan, L=Kelayakan

7
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL keempat isu
yang memenuhi kriteria, akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu
menggunakan metode USG (Urgent, Seriousness, dan Growth). Urgent
artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas.
Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya. Adapun analisis isu berdasarkan metode USG
dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut :

Tabel 2 Analisis Penetapan Prioritas Isu Dengan Metode USG


KRITERIA
NO ISU SKOR RANK
U S G
1 Belum rutinnya jadwal
pelaksanaan senam pagi setiap hari 4 4 4 12 III
jumat di RSUD Bali Mandara.
2 Rendahnya capaian BOR rumah
5 5 5 15 I
sakit
3 Rendahnya angka Hand Hygiene di
5 4 4 13 II
UPTD. RSUD Bali Mandara
Keterangan: U: Urgent; S: Seriousness; G: Growth. Rentang Skor 1-5
Skor 5 : Sangat gawat/serius/berdampak
Skor 4 : Gawat/serius/ berdampak
Skor 3 : Cukup gawat/serius/ berdampak
Skor 2 : Kurang gawat/serius/ berdampak
Skor 1 : Tidak gawat/serius/ berdampak
Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG, diperoleh bahwa isu
kedua mendapatkan total nilai terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang
akan dipecahkan permasalahannya.

8
a. Isu yang diangkat
“Rendahnya Capaian BOR di UPTD. RSUD Bali Mandara”
b. Judul yang diangkat
“Peningkatan Capaian BOR Melalui Upaya Analisis Data SIM RS
dan Pelaporan di UPTD. RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan
Provinsi Bali”
c. Gagasan Pemecahan Isu
Terkait “Peningkatan Capaian BOR Melalui Upaya Analisis Data
SIM RS dan Pelaporan di UPTD. RSUD Bali Mandara Dinas
Kesehatan Provinsi Bali” dalam rancangan aktualisasi ini akan dibahas
mengenai penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu “ANEKA” yang terdiri
dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi dalam menjalankan tugas sehari-hari di instansi terkait sesuai
tugas pokok dan fungsi yang dimiliki.
Jika isu tidak segera dipecahkan akan menjadi masalah yang serius
karena mempunyai dampak merugikan bagi rumah sakit, salah satunya
adalah kesulitan ekonomi pada pendapatan rumah sakit. Selain kerugian
ekonomi, rendahnya capaian BOR menandakan bahwa belum efisiennya
penggunaan fasilitas kesehatan dirumah sakit, contohnya pada alat
kesehatan dan obat-obatan yang memiliki batas expired dan membutuhkan
perawatan. Berdasarkan isu yang telah ditetapkan yakni “Rendahnya
capaian BOR di UPTD. RSUD Bali Mandara” maka diperlukan beberapa
kegiatan guna menyelesaikan permasalahan tersebut diantaranya :
1) Identifikasi Data SIM RS dan pelaporan (Kunjungan Rawat Jalan dan
Rawat Inap, 10 Penyakit terbanyak, Karakteristik pengunjung, dan
Ketenagaan Rumah Sakit, dan Penunjang)
2) Penyusunan Instrumen pengumpulan data
3) Pengumpulan data
4) Analisis data capaian dan menggambarkan hasil analisis
5) Membuat rekomendasi berdasarkan hasil analisis
6) Melakukan kegiatan In House Training untuk tenaga kesehatan
mengenai Komunikasi Efektif

9
7) Mengoptimalisasi Website Rumah sakit dengan melengkapi konten
8) Monitoring dan evaluasi capaian BOR Rumah Sakit
Dalam pelaksanaan aktualisasi terdapat keterbatasan waktu dan
tenaga yang tersedia, dari core isu yang didapat pelaksanaan aktualisasi
yang akan dikerjakan penyusun selama 30 hari masa off campuss. Pada
nantinya jika kegiatan tidak semua terlaksana maka kegiatan akan terus
ditindak lanjuti.

10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Formulir Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : RSUD Bali Mandara


Identifikasi Isu :
1. Belum rutinnya pelaksanaan senam pagi setiap
hari jumat di RSUD Bali Mandara.
2. Rendahnya capaian BOR di RSUD Bali Mandara.
3. Rendahnya angka Hand Hygiene di RSUD Bali
Mandara.

Isu yang diangkat : Rendahnya capaian BOR di RSUD Bali Mandara

Gagasan pemecahan isu : Peningkatan Capaian BOR Melalui Upaya Analisis


Data SIM RS dan Pelaporan di UPTD. RSUD Bali
Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Inovasi :
1. Analisis data capaian dan menggambarkan hasil analisis
2. Menyajikan gambaran hasil analisis data capaian
3. Membuat rekomendasi berdasarkan hasil analisis
4. Mengoptimalisasi Website Rumah sakit dengan
melengkapi konten

11
Tabel 3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
1 Identifikasi data 1. Melakukan Hasil identifikasi Akuntabilitas : Dengan melakukan Upaya identifikasi
di sub Bagian konsultasi Data SIM RS dan Pelaksanaan koordinasi identifikasi dapat data didasarkan
SIM RS dan dengan atasan pelaporan, terhadap identifikasi data di meningkatkan kualitas atas nilai
Pelaporan 2. Melakukan indikator sub bagian SIM RS data pelayanan rumah keterbukaan dan
(Kunjungan koordinasi pelayanan dan pelaporan dilakukan dengan sakit dan tanggung jawab
Rawat Jalan dan dengan klasifikasi rumah cermat, teliti dan jelas agar mendapatkan sesuai dengan
Rawat Inap, 10 penanggung sakit terjalin komunikasi yang informasi yang tepat nilai organisasi
Penyakit jawab program baik sehinggan maksud dan sehingga rumah sakit UPTD. Rumah
terbanyak, yang berkaitan Bukti fisik : tujuan tercapai dan dapat dapat menentukan Sakit Bali
Karakteristik dan tim 1. Lembar dipertanggung jawabkan perencanaan Mandara
pengunjung, dan 3. Melakukan Bimbingan kedepannya. Hal
Ketenagaan, dan identifikasi data 2. Foto Kegiatan Nasionalisme : tersebut sesuai dengan
Penunjang) di Sub Bagian 3. Undangan, Upaya koordinasi dan Visi dan Misi Rumah
SIM RS dan Materi, identifikasi bertujuan untuk Sakit yaitu
Pelaporan Absensi dan memudahkan analisis “Menyelenggarakan
4. Membagi jenis Notulensi kebutuhan sumber daya agar
pelayanan kesehatan
data sesuai rumah sakit dapat
bermutu sesuai
dengan memberikan pelayanan yang
dengan standar
kelompoknya terbaik yang merupakan hak
akreditasi nasional
setiap pasien, hal tersebut
dan internasional yang
merupakan cerminan dari
berorientasi pada
sila ke 5 yaitu keadilan
keselamatan dan
sosial, dan adanya
kepuasan pelanggan “
musyawarah yang mufakat
dan untuk menuju
dimaksudkan agar rencana
rumah sakit berkelas
dapat terealisasikan sesuai
dunia tahun 2025.
harapan bersama, hal

12
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
tersebut mencerminkan sila
ke 4 yaitu permusyawaratan
dan perwakilan yang
melibatkan banyak pihak
untuk mendapatkan
kesepakatan bersama

Etika publik :
Melakukan koordinasi dan
identifikasi dengan cermat,
disiplin, dan terbuka dengan
masukan dapat
meningkatkan kualitas
informasi dan memudahkan
pengumpulan data

Komitmen mutu :
Identiikasi data capaian
dirumah sakit dilakukan
dalam rangka optimalisasi
data sehingga memudahkan
pihak rumah sakit
menganalisis kebutuhan
guna meningkatkan kualitas
pelayanan

Anti korupsi :
Adanya transparansi dan

13
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
akuntabilitas dalam
identifikasi dan
penghitungan indikator
pelayanan dapat
meningkatkan kualitas
informasi guna perencanaan
kedepannya yang
dipertanggung jawabkan

2 Penyusunan 1. Melakukan Instrumen Akuntabilitas : Upaya penyusunan Upaya


Instrumen konsultasi dengan pengumpulan Penyusunan instrumen instrumen penyusunan
pengumpulan atasan data dengan teliti maka akan pengumpulan data instrumen
data 2. Mencari literatur memudahkan dalam proses rumah sakit pengumpulan data
atau referensi Bukti fisik : pengumpulan data dan membantu rumah didasarkan atas
penyusunan 1. Lembar pengelompokkan sesuai sakit untuk nilai tanggung
instrument Konsultasi dengan jenis data, sehingga menentukan jawab dan
pengumpulan 2. Format tidak ada duplikasi data, hal kebutuhan, hal kerjasama, sesuai
data laporan tersebut merupakan bentuk tersebut mendukung dengan nilai
3. Menyusun pengumpulan pertanggung jawaban Visi dan Misi Rumah organisasi UPTD.
instrument data terhadap tugas yang Sakit Bali Mandara Rumah Sakit Bali
pengumpulan 3. Foto diberikan. yaitu Mandara
data Kegiatan “Menyelenggarakan
Nasionalisme : pelayanan kesehatan
Upaya penyusunan bermutu sesuai
instrumen untuk dengan standar
pengumpulan data bertujuan akreditasi nasional
memudahkan saat entry dan dan internasional yang
analisis data sehingga data berorientasi pada

14
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
mudah diolah dan keselamatan dan
memudahkan rumah sakit kepuasan pelanggan”
menentukan kebutuhannya dan untuk menuju
selain itu guna memberikan rumah sakit berkelas
pelayanan yang terbaik yang dunia tahun 2025.
menjadi hak pasien

Etika publik :
Melakukan penyusunan
instrumen pengumpulan data
dengan cermat dan disiplin
dapat memudahkan saat
pengumpulan data dan
meningkatkan kualitas
informasi

Komitmen mutu :
Dengan penyusunan
instrumen pengumpulan
data, maka memudahkan
petugas dalam menganalisis
kebutuhan pasien dan rumah
sakit agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu dan
berkelanjutan

Anti korupsi :
Adanya kecermatan dalam

15
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
pembuatan instrumen dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit dan
bermanfaat guna
perencanaan kebutuhan
rumah sakit kedepannya
3 Pengumpulan 1. Mengumpulkan Hasil Akuntabilitas : Upaya pengumpulan Upaya
data data sesuai pengumpulan Pengumpulan data dengan data memudahkan pengumpulan data
kelompoknya data teliti dan disiplin berguna rumah sakit untuk didasarkan atas
2. Melakukan untuk memudahkan dalam menganalisa dan nilai tanggung
cleaning data Bukti fisik : kegiatan analisis masalah, menentukan jawab dan
untuk mencegah 1. Laporan mencegah terjadinya kebutuhan, hal kerjasama, sesuai
adanya pengumpulan duplikasi data sehingga data tersebut mendukung dengan nilai
kekeliruan data yang dihasilkan berkualitas Visi dan Misi Rumah organisasi UPTD.
3. Melakukan 2. Foto Kegiatan dan dapat dipertanggung Sakit Bali Mandara Rumah Sakit Bali
verifikasi jawabkan Menuju rumah sakit Mandara
dengan tim dan berkelas dunia tahun
instalasi Nasionalisme : 2025.
Upaya pengumpulan data
bertujuan untuk mengetahui
angka capaian dan
memudahkan analisis
kebutuhan sumber daya agar
rumah sakit dapat
memberikan pelayanan yang
terbaik yang merupakan hak
setiap pasien, hal tersebut
merupakan cerminan dari

16
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
sila ke 5 yaitu kadilan sosial

Etika publik :
Melakukan pengumpulan
data dengan cermat dan
disiplin dapat meningkatkan
kualitas informasi

Komitmen mutu :
Dengan pengumpulan data,
maka memudahkan petugas
dalam menganalisis
kebutuhan pasien dan rumah
sakit agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu dan
berkelanjutan

Anti korupsi :
Adanya transparansi dan
kecermatan dalam
pengumpulan data dapat
meningkatkan kualitas
informasi guna perencanaan
kedepannya serta mencegah
dari adanya penyalahgunaan
informasi

4 Analisis data 1. Mengolah data Hasil analisis Akuntabilitas : Upaya analisis data Upaya analisis

17
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
SIM RS dan SIM RS capaian capaian, Menganalisis data dengan capaian rumah sakit data didasarkan
pelaporan dan Pelaporan Penyakit cermat dan jelas merupakan membantu rumah atas nilai
menggambarkan 2. Menganalisis terbanyak, bentuk tanggung jawab sakit untuk tanggung jawab,
hasil analisis data SIM RS dan karakteristik terhadap tugas yang menentukan kerjasama, dan
(Kunjungan pelaporan pengunjung, dan diberikan agar kedepannya kebutuhan serta keterbukaan
Rawat Jalan dan 3. Menyajikan ketenagaan rumah sakit memiliki perencanaan sesuai dengan
Rawat Inap, 10 gambaran hasil rumah sakit perencanaan yang efektif kedapannya hal nilai organisasi
Penyakit analisis data dan efisien sesuai dengan tersebut mendukung UPTD. Rumah
terbanyak, Bukti fisik : kebutuhan Visi Rumah Sakit Bali Sakit Bali
Karakteristik 1. Laporan Mandara menuju Mandara
pengunjung, dan hasil analisis Nasionalisme : rumah sakit berkelas
Ketenagaan dan data rumah Upaya analisis data dunia tahun 2025.
Penunjang) sakit bertujuan memudahkan
2. Foto pengambilan keputusan atau
Kegiatan kebijakan agar rumah sakit
dapat memberikan pelayanan
yang terbaik yang
merupakan hak setiap
pasien, hal tersebut
merupakan cerminan dari
sila ke 5 yaitu keadilan
sosial selain itu juga bentuk
dari sila ke 3 yaitu persatuan
Indonesia sebagai bentuk
kepedulian dan
mengutamakan kepentingan
masyarakat dan negara

18
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
Etika publik :
Melakukan analisis data
dengan cermat dan disiplin
dapat meningkatkan kualitas
informasi sehingga dapat
menghasilakn perencanaan
yang tepat

Komitmen mutu :
Dengan analisis data, maka
memudahkan rumah sakit
dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan
agar dapat memberikan
pelayanan yang bermutu dan
berkelanjutan

Anti korupsi :
Adanya transparansi dalam
analisis indikator pelayanan
dapat meningkatkan kualitas
informasi guna perencanaan
kedepannya dan mencegah
terjadinya penyalahgunaan
data

5 Menyusun 1. Melakukan Rekomendasi Akuntabilitas : Upaya membuat Upaya


rekomendasi konsultasi berdasarkan hasil Adanya analisis rekomendasi rekomendasi penyusunan

19
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
berdasarkan dengan atasan analisis dan koordinasi dengan berdasarkan analisis rekomendasi
hasil analisis terkait atasan ataupun tim lainnya dapat membantu didasarkan atas
rekomendasi Bukti Fisik : akan berguna dalam rumahsakit dalam nilai tanggung
2. Membuat 1. Lembar perencanaan rumah sakit membuat perencanaan jawab dan
rekomendasi Bimbingan kedepannya dan hal tersebut kedepannya dan kerjasama, sesuai
yang tepat dan 2. Catatan merupakan bentuk tanggung rumah sakit dengan nilai
sesuai dengan rekomendasi jawab terhadap tugas yang mendukung Visi dan organisasi UPTD.
hasil analisis 3. Foto Kegiatan diberikan. Misi Rumah Sakit Rumah Sakit Bali
3. Menyajikan 4. Undangan, Nasionalisme : Bali Mandara menuju Mandara
rekomendasi Materi, Upaya analisis rekomendasi rumah sakit berkelas
sesuai dengan Absensi dan dan koordinasi guna dunia tahun 2025.
hasil analisis Notulensi perencanaan rumah sakit
bertujuan untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan dan capaian BOR
rumah sakit, hal tersebut
merupakan cerminan dari
sila ke 5 yaitu keadilan
sosial, Karena pada dasarnya
pelayanan yang berkualitas
adalah hak semua pasien dan
sila ke 4 yaitu
permuswaratan

Etika publik :
Menganalisis rekomendasi
guna perencanaan dengan
cermat dan berpikir kreatif

20
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
dapat meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit
Komitmen mutu :
Dengan adanya
rekomendasi untuk
perencanaan rumah sakit,
maka akan memudahkan
rumah sakit menentukan
upaya yang dapat dilakukan
agar meningkatnya capaian
BOR dan memberikan
pelayanan yang bermutu dan
berkelanjutan

Anti korupsi :
Adanya upaya penyusunan
rekomendasi rumah sakit
merupakan bentuk
memberikan yang menjadi
hak pasien yaitu informasi
dan pelayanan yang
berkualitas

6 Mengoptimalisas 1. Melakukan Website rumah Akuntabilitas : Upaya optimalisasi Pengoptimalisasia


i Website koordinasi sakit lebih Adanya upaya optimalisasi website mendukung n website rumah
Rumah sakit dengan Bagian lengkap website rumah sakit Visi dan Misi yaitu sakit didasarkan
dengan Humas tentang dibandingkan merupakan bentuk upaya “Menyelenggarakan atas nilai
melengkapi pengoptimalisasia dengan promosi dan pemasaran pelayanan kesehatan tanggung jawab

21
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
konten web n website rumah sebelumnya yang merupakan tanggung bermutu sesuai kerjasama, tulus
sakit dengan cara jawab terhadap tugas yang dengan standar ikhlas
melengkapi Bukti Fisik : diberikan, dan upaya akreditasi nasional memberikan
konten web 1. Foto Website pemasaran rumah sakit agar dan internasional yang pelayanan dan
2. Mencari literatur (Screenshot) masyarakat dapat menerima berorientasi pada mempermudah
dan perbandingan 2. Foto Kegiatan informasi dengan mudah keselamatan dan masyarakat
dengan website kepuasan pelanggan ” mengakses rumah
rumah sakit Nasionalisme : sehingga masyarakat sakit sesuai
lainnya Upaya optimalisasi website dapat dengan mudah dengan nilai
3. Melengkapi rumah sakit bertujuan untuk mengakses rumah organisasi UPTD.
Website Rumah memudahkan masyarakat sakit, dan mendukung Rumah Sakit Bali
Sakit mengakses rumah sakit dan Rumah Sakit Bali Mandara
bekerjasama mendapatkan pelayanan Mandara menuju
dengan Humas yang berkualitas yang rumah sakit berkelas
rumah sakit dimana pelayanan dunia tahun 2025
berkualitas adalah hak, hal
tersebut merupakan
cerminan dari sila ke 5 yaitu
keadilan sosial

Etika publik :
Upaya optimalisasi website
rumah sakit mencerminkan
etika publik seorang ASN
yang cermat, peduli,
berintegritas dan disiplin,
karena dengan hal tersebut
dapat meningkatkan kualitas

22
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
pelayanan rumah sakit

Komitmen mutu :
Dengan adanya optimalisasi
website rumah sakit, maka
akan memudahkan
masyarakat memperoleh
informasi mengenai
pelayanan rumah sakit

Anti korupsi :
Adanya informasi yang jelas
maka akan memudahkan
masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan
yang berkualitas

7 Melakukan 1. Melakukan Peningkatan Akuntabilitas : Upaya pendidikan dan Melakukan


kegiatan In koordinasi pemahaman Adanya kegiatan pelatihan pelatihan mendukung kegiatan IHT
House Training dengan Bagian tenaga kesehatan rumah sakit merupakan Visi dan misi Rumah didasarkan atas
(IHT) untuk Diklat tentang (SDM) mengenai bentuk kerjasama dan Sakit Bali Mandara nilai tanggung
tenaga kesehatan pelaksanaan komunikasi tanggung jawab terhadap yaitu jawab kerjasama,
mengenai kegiatan In efektif untuk tugas yang diberikan, dan “Menyelenggarakan dan tulus ikhlas
Komunikasi House Training meningkatkan bentuk komitmen rumah pendidikan, memberikan
Efektif (IHT) untuk capaian mutu sakit dalam memberikan penelitian, dan pelayanan
tenaga kesehatan pelayanan pelayanan terbaik kepada pengembangan yang masyarakat
mengenai setiap pasiennya ataupun berkesinambungan dengan
Komunikasi Bukti Fisik : masyarakat sekitar untk menghasilkan peningkatann

23
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
Efektif - Undangan sumber daya manusia kualitas SDM
2. Membuat Pelatihan Nasionalisme : yang kompeten, rumah sakit sesuai
undangan - Absensi Upaya kegiatan pelatihan di berintegrasi, dan dengan nilai
3. Memfasilitasi Pelatihan rumah sakit dengan cermat memiliki budaya organisasi UPTD.
kegiatan - Kerangka dan tepat sasaran bertujuan kerja” dan Menuju Rumah Sakit Bali
pelatihan Acuan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit berkelas Mandara
Pelatihan pelayanan yang dimana dunia tahun 2025.
- Laporan pelayanan berkualitas adalah
Pelatihan hak pasien dan
- Dokumentasi meningkatkan kan capaian
Pelatihan BOR rumah sakit, hal
tersebut merupakan
cerminan dari sila ke 5 yaitu
keadilan sosial

Etika publik :
Upaya kegiatan pelatihan
SDM di rumah sakit
merupakan mencerminkan
etika publik seorang ASN
yang cermat, peduli,
berintegritas dan disiplin,
karena dengan hal terbut
dapat meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit

Komitmen mutu :
Dengan adanya kegiatan

24
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
pelatihan SDM di rumah
sakit, maka akan bertambah
inovasi serta ide baru untuk
meningkatkan capaian BOR
dan memberikan pelayanan
yang berkualitas dan
berkelanjutan

Anti korupsi :
Adanya komitmen yang kuat
transparansi dana dan bentuk
pertanggung dalam upaya
kegiatan pelatihan SDM di
rumah sakit merupakan
bentuk anti korupsi, hal
tersebut dapat
meningkatkan kualitas
pelayanan dan capaian BOR
8 Monitoring dan 1. Mengumpulkan 1. Data capaian Akuntabilitas : Melalui kegiatan ini, Melakukan
evaluasi capaian capaian BOR BOR Melakukan monitoring dan diharapkan dapat Monitoring
BOR Rumah Rumah Sakit 2. Hasil analisis evaluasi untuk menunjukkan berkontribusi dalam evaluasi
Sakit 2. Melakukan capaian BOR pertanggungjawaban pencapaian misi yaitu didasarkan atas
evaluasi capaian terhadap penerapan kegiatan “Menyelenggarakan nilai tanggung
BOR Rumah Bukti fisik : aktualisasi. Dengan adanya pelayanan kesehatan jawab dan
Sakit 1. Laporan monitoring dan evaluasi bermutu sesuai kerjasama, dalam
capaian BOR akan menunjukkan kejelasan dengan standar memberikan
peran kegiatan aktualisasi. akreditasi nasional pelayanan
dan internasional yang masyarakat sesuai

25
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi
Nasionalisme : berorientasi pada dengan nilai
Monitoring yang dilakukan keselamatan dan organisasi UPTD.
akan menunjukkan evaluasi kepuasan pelanggan” Rumah Sakit Bali
hasil kinerja dan kerjasama dan nantinya dapat Mandara
tenaga kesehatan sebagai mencapai visi yaitu
pemberi pelayanan Menjadi rumah sakit
kesehatan dengan pasien dan berkelas dunia tahun
keluarga sebagai satu 2025”
kesatuan dengan tujuan yang
sama.

Etika Publik :
Melaksanakan monitoring
dan evaluasi dengan sabar,
cermat, teliti, dan disiplin
agar evaluasi penerapan
kegiatan ini berjalan dengan
baik.

Komitmen Mutu:
Dengan adanya monitoring
evaluasi capaian BOR rumah
sakit, maka akan
memudahkan rumah sakit
menentukan perencanaan
dan memberikan pelayanan
yang bermutu dan
berkelanjutan

26
Kontribusi Penguatan Nilai
Output Keterkaitan Substansi Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
/Hasil Mata Pelatihan Visi dan Misi
Organisasi

Anti korupsi :
Bersikap jujur dengan tidak
mengurangi atau
melebihkan data monitoring
evaluasi yang dilakukan

27
2.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSUD Bali Mandara tanggal
2 Agustus 2019 sampai dengan 25 September 2019. Kegiatan aktualisasi
akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Bulan Fortofolio / Bukti
No Kegiatan Agustus September Fisik
I II III IV I II III IV
Identifikasi Data SIM RS dan - Laporan hasil
pelaporan identifikasi
1
- Lembar
Bimbingan
Penyusunan Instrumen - Format
pengumpulan data pengumpulan
2 data
- Lembar
Bimbingan
Pengumpulan data - Laporan hasil
3 pengumpulan
data
Analisis data dan menyajikan - Laporan hasil
4
gambaran hasil analisis data analisis
Membuat rekomendasi - Catatan
berdasarkan hasil analisis rekomendasi
5
- Lembar
Bimbingan
Mengoptimalisasi Website - Undangan
Rumah sakit dengan - Materi
6
melengkapi konten atau isi - Absensi
- Notulen
Melakukan kegiatan In House - Undangan
Training untuk tenaga kegiatan
kesehatan mengenai - Materi
7
Komunikasi Efektif - Absensi
- Notulen dan
foto Kegiatan
Monitoring dan evaluasi - Laporan
8 capaian BOR Rumah Sakit capaian BOR
- Foto
Keterangan:
= Kegiatan berlangsung

28
2.3 Nilai - Nilai ANEKA
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas seorang mengacu dan berorientasi kepada hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas seorang ASN merupakan kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya yakni menjamin terwujudnya nilai - nilai publik.

B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan suatu sikap yang menjunjung tinggi bangsanya.
Nasionalisme harus dengan didasari oleh pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain sebagai
wujud kemanusiaan dunia.

C. Etika Publik
Etika merupakan nilai - nilai moral yang mengikat seseorang atau
kelompok dalam mengatur perilakunya. Etika berkaitan dengan norma apakah
sesuatu tersebut dapat dilakukan atau tidak. Secara umum, etika publik berarti
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah,
tindakan, keputusan yang mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

D. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian
hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan alat pembeda/pembanding dengan
produk/jasa dari lembaga lain/pesaing. Jadi, komitmen mutu merupakan suatu
pelayanan kepada publik dengan mengedepankan aspek - aspek perencanaan,
standar, pengawasan, dan perbaikan kualitas barang/jasa agar pelanggan puas
terhadap pelayanan yang diberikan.

E. Anti Korupsi
Anti korupsi mencerminkan suatu sikap yang dengan sadar untuk
menghindari perilaku korupsi. Perilaku korupsi adalah perilaku penggelapan,
kecurangan, dan menggunakan kuasa untuk pribadi.

29
2.4 Dampak Apabila Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak kegiatan aktualisasi, terdapat beberapa kegiatan untuk memecahkan
isu dan apabila beberapa kegiatan itu dilakukan maka akan menimbulkan dampak
terhadap kinerja organisasi, seperti uraian dalam tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Analisis Dampak Kegiatan
No Kegiatan Analisis Dampak Kegiatan
1 2 3
1 Koordinasi dengan stake holder Jika tidak dilakukan koordinasi dengan
dan penanggung jawab program, stake holder dan penanggung jawab
Identifikasi Data SIM RS dan program maka dapat terjadi ketidak
pelaporan (Kunjungan Rawat sepahaman sehingga menghasilkan respon
Jalan dan Rawat Inap, 10 berlawanan dengan tujuan atau maksud
Penyakit terbanyak, Karakteristik yang diharapkan, Jika tidak dilakukan
pengunjung, dan Ketenagaan identifikasi maka akan menyulitkan upaya
Rumah Sakit, dan Penunjang) pengelompokan serta mendefinisikan setiap
capaian yang ada dan menyulitkan krtika
menganalisis data
2 Penyusunan Instrumen Jika tidak dilakukan penyusunan instrumen
pengumpulan data maka akan menyulitkan ketika melakukan
analisis data
3 Pengumpulan data Jika tidak dilakukan pengumpulan data
maka tidak ada data yang dapat dianalisis
4 Analisis Data SIM RS dan Jika tidak dilakukan analisis maka akan
pelaporan dan menyajikan menyulitkan menentukan kebijakan dan
gambaran hasil analisis data perencanaan rumah sakit kedepannya dan
jika tidak dilakukan gambaran hasil analisis
capaian maka akan menyulitkan penentuan
perencanaan rumah sakit kedepannya
5 Membuat rekomendasi Jika tidak dilakukan analisis upaya promosi
berdasarkan hasil analisis dan pemasaran rumah sakit maka akan
menyulitkan dalam menentukan upaya
promosi dan pemasaran
6 Mengoptimalisasi Website Jika tidak dilakukan maka akan
Rumah sakit dengan melengkapi menyulitkan pasien dalam mencari
konten atau isi informasi
7 Melakukan kegiatan In House Jika tidak dilakukan kegiatan pelatihan
Training untuk tenaga kesehatan maka akan berdampak pada kualitas
mengenai Komunikasi Efektif pelayanan tenaga kesehatan
8 Monitoring dan evaluasi capaian Jika tidak dilaksanakan maka akan
BOR Rumah Sakit menyulitkan upaya perencanaan perbaikan
kedepannya

30
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


1. Rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di Sub Bagian SIM RS dan Pelaporan
RSUD Bali Mandara
2. Isu yang diangkat yaitu rendahnya capaian BOR rumah sakit
3. Rencana kegiatan aktualisasi sebagai bentuk pemecahan masalah dari isu, antara
lain :
a. Identifikasi Data SIM RS dan pelaporan (Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat
Inap, 10 Penyakit terbanyak, Karakteristik pengunjung, dan Ketenagaan
Rumah Sakit, dan Penunjang)
b. Penyusunan Instrumen pengumpulan data
c. Pengumpulan data
d. Analisis data capaian dan menyajikan gambaran hasil analisis data
e. Membuat rekomendasi berdasarkan hasil analisis
f. Mengoptimalisasi Website Rumah sakit dengan melengkapi konten atau isi
g. Melakukan kegiatan In House Training untuk tenaga kesehatan mengenai
Komunikasi Efektif
h. Monitoring dan evaluasi capaian BOR Rumah Sakit
5. Dengan gagasan pemecahan isu “Peningkatan Capaian BOR Melalui Upaya
Analisis Data SIM RS dan Pelaporan di UPTD. RSUD Bali Mandara Dinas
Kesehatan Provinsi Bali” dan mengaktualisasikan nilai - nilai ANEKA pada
kesepuluh kegiatan tersebut maka diharapkan akan terjadi “Peningkatan Capaian
BOR Rumah Sakit”.

31
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. (2005). Indikator Kinerja Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2007. Peraturan Menteri Kesehatan No. 741 tentang
Standar Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan Kabupaten/ Kota. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Lembaga Adminitrasi Negara 2014. Akuntabilitas : Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminitrasi Negara 2014. Nasionalisme : Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminitrasi Negara 2014. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminitrasi Negara 2014. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminitrasi Negara 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Adminitrasi Negara 2014. Aktualisasi: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
UPTD. RSUD Bali Mandara. Struktur Organisasi UPTD. RSUD Bali Mandara.
https://rsbm.baliprov.go.id/. (26 Juli 2019).
UPTD. RSUD Bali Mandara. 2018. Profil UPTD. RSUD Bali Mandara Tahun 2018.
Denpasar : UPTD. RSUD Bali Mandara
UPTD. RSUD Bali Mandara. 2018. Laporan Internal Tahun 2018. Denpasar : UPTD.
RSUD Bali Mandara
UPTD. RSUD Bali Mandara. 2018. Laporan Internal Tahun 2019. Denpasar : UPTD.
RSUD Bali Mandara

32

Anda mungkin juga menyukai