Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan warga negara Indonesia yang bekerja
pada instansi negara dengan perjanjian kerja yang bertugas dan berperan memberikan
pelayaan publik yang professional dan berkualitas dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan Indonesia. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik (Mirdin;2021).
Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 ASN memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan
kinerjanya dan memberikan pelayanan publik serta dapat memberikan layanan publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat berdaya guna hasil guna, dan santun.
Undang-Undang no 5 tahun 2014 pasal 63 ayat (4) UU ASN wajib dilaksanakan
melalui proses pelatihan yang terintegrasi yang memadukan pembelajaran klasikal
dan non klasikal sehingga memungkinkan ASN mampu menginternalisasi,
menerapkan dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi) dan merasakan manfaatnya sehingga terpatri menjadi ASN yang
berkualitas dan menjadikan ASN sebagai pemersatu bangsa.
Dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS golongan II, setiap peserta
dituntut untuk mengaktualisasikan substansi materi pelajaran yang telah dipelajari
melalui proses habituasi. Pemerintah telah meluncurkan Core Values (nilai-nilai
dasar) ASN dari BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif) dan materi tentang fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa
(Mirdin;2021).
Salah satu pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan. Menurut Peraturan
Pemerintah No 47 tahun 2014, fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/
atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah
daerah dan/ atau masyarakat. Salah satu bentuk sarana kesehatan menurut Peraturan
Pemerintah No. 47 tahun 2014 adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit diselenggarakan
berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, dan persamaan hak, anti diskriminasi, pemerataan
dan perlindungan dan keselamatan pasien dan mempunyai fungsi sosial.
Berdasarkan Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 109 tahun 2019 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja RSUD Kubu
Raya adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan secara profesional
dan memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Standar
Pelayanan Minimal yang dimaksud dalam Peraturan Bupati Nomor 85 tahun 2020
adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat
inap maupun rawat jalan.
Menurut Peraturan Bupati Nomor 85 tahun 2020 salah satu jenis pelayanan di
RSUD Kabupaten Kubu Raya adalah pelayanan Gawat Darurat. Pelayanan Gawat
Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya
untuk mengurangi resiko kematian atau cacat tanpa memperhatikan jumlah kunjungan
dan pelayanan yang diberikan peserta atau anggota keluarganya. Salah satu indikator
standar pelayanan minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kubu Raya adalah
kemampuan menangani live saving.
Proses penilaian triase dilakukan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan
pasien dalam situasi militer atau perang, bencana, dan di IGD Rumah Sakit. Penilaian
triase bertujuan agar pasien yang datang ke IGD mendapatkan pelayanan yang sesuai
dengan kondisi klinisnya. Pengambilan keputusan klinis mengenai triase berdasarkan
kategori prioritas pasien menentukan tatalaksana asuhan keperawatan gawat darurat
yang akan diterima oleh pasien. Ketidakakuratan triase dapat mengakibatkan hasil
klinis yang buruk, lamanya waktu untuk mendiagnosa dan waktu untuk mendapatkan
perawatan, ketidakefisienan dalam pemakaian sumberdaya dan fasilitas, dan bahkan
meningkatkan mortalitas dan morbiditas. (Khairina, Ilfa;2020)
Banyak hal yang dilakukan Rumah Sakit dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan Rumah Sakit salah satunya adalah pengenalan triase dan pemasangan jalur
triase. Karena banyaknya aktivitas di IGD dengan menggunakan stiker jalur triase
yang sebelumnya sudah terpasang, saat ini lepas menyebabkan noda dan sumber
infeksi pada lantai. Sistem triase ini jelas sudah berjalan, namun dalam
pelaksanaannya karena kurangnya kepatuhan dan pengetahuan perawat seringkali
pasien ditempatkan tidak sesuai dengan skala prioritasnya sehingga peserta merasa
diperlukan optimalisasi sistem triase oleh tenaga kesehatan untuk mewujudkan
pelayanan yang bermutu.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis merasa penting untuk
melakukan kegiatan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem Triase Pada
Perawat Melalui Sosialisasi dan Pemasangan Jalur Triase Di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Kabupaten Kubu Raya”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (BerAKHLAK) dan
kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai
Perawat Terampil di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Kubu
Raya.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya optimalisasi pelayanan medik oleh tenaga kesehatan di IGD
RSUD Kabupaten Kubu Raya.
b. Terwujudnya mekanisme triase yang optimal di IGD RSUD Kabupaten Kubu
Raya melalui sosialisasi dan pemasangan jalur triase pada tenaga kesehatan.

C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
a. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada
diri sendiri;
b. Mampu melaksanakan tugas dan perintah sesuai perundang-undangan yang
berlaku;
c. Mampu menambah keahlian yang berdaya guna, dan bermanfaat bagi diri
sendiri.
2. Manfaat untuk Organisasi
a. Sebagai bahan evaluasi dalam kegiatan pelayanan publik yang dilakukan oleh
unit kerja.
b. Dapat menjunjung tinggi visi dan misi serta nilai-nilai organisasi sehingga
RSUD Kabupaten Kubu Raya sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik.

3. Manfaat untuk masyarakat


Optimalnya hak pasien sebagaimana tercantum dalam UU No 44 tahun 2009
tentang pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional dan memperoleh layanan
yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kegiatan- kegiatan yang
bertujuan mengoptimalkan pelaksanaan sistem triase pada perawat di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan- kegiatan tersebut tentunya
merupakan implementasi dari nilai nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu:
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif) yang diterapkan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Terampil.
Adapun rencana kegiatan antara lain, sebagai berikut:
a.(.............)
b.(.............)

Anda mungkin juga menyukai