Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tertera dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Maka untuk mewujudkan hal ini ASN perlu mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS. Dalam pelaksanaan pelatihan dasar, para Calon Aparatur Sipil
Negara akan dilatih untuk menerapkan nilai-nilai dasar seorang ASN yang berpijak
pada Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapatif, dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam aktifitas sehari-hari seorang Aparatur Sipil Negara.
Nilai dasar ASN dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan
aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
pada instansi tempat bekerja. Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk
membuat ketujuh nilai dasar (BerAKHLAK) menjadi aktual atau nyata terjadi serta
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja. Salah satu unit kerja
tempat aktualisasi tersebut adalah Rumah Sakit.

Pengertian rumah sakit menurut UU no 44 tahun 2000 adalah institusi


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Tertera dalam Keputusan Menteri Kesehatan no 1204 tahun 2004 menyatakan bahwa
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan tempat berkumpulnya orang
sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Dalam
dunia medis ada istilah Health care Associated infection (HAis) merupakan
komplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan HAis dikenal juga
sebagai infeksi nosocomial atau infeksi yang didapatkan seseorang di dalam rumah
sakit. Infeksi nosocomial merupakan persoalan kompleks yang bisa menyebabkan
peningkatan angka morbiditas,mortalitas,peningkatan lama hari rawat, dan peningkatan biaya
rumah sakit. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan
kelompok yang berisiko mendapat HAIs. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan
dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung
atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien.

Terpaparnya seseorang dari mikoorganisme pathogen, status imun yang turun


bisa menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi sakit. Penyakit yang bisa ditularkan
melalui droplet, aerosol, airbone diantaranya adalah Tuberculosis, Pneumonia,
influenza, Morbili, ataupun Covid19. Masker adalah salah satu cara untuk melindungi
diri dari terpaparnya mikroorganisme pathogen yang mernyebabkan seseorang jatuh
dalam kondisi sakit. Dari data pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16 maret 2021,
jumlah pasien 12 orang didapati sebanyak 18 orang penunggu pasien yang tidak
memakai masker selama di dalam ruangan rawat inap. Para penunggu pasien hanya
menggunakan masker jika mau keluar dari ruangan rawat inap itupun hanya asal dipakai,
tidak menutup sempurna hidung dan mulut. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan
bagi pasien dan keluarga dalam satu ruangan mengingat saat ini masih di masa pandemi
Covid19 bahwa setiap orang bisa menjadi pemapar ataupun terpapar virus covid19,
ataupun penyakit menular lainnya. Harapannya semua penunggu pasien Ruang Aster
menggunakan masker dengan baik dan benar. Sehingga solusi yang diajukan adalah
membuat video edukasi cara menggunakan masker yang benar.

Berkaitan dari data diatas, maka diajukanlah judul “Peningkatan Penggunaan


Masker bagi penunggu pasien menggunakan video edukasi di ruang Rawat Inap
Aster”. Adapun isi video nantinya adalah edukasi tentang beberapa penyakit yang bisa
ditularkan melalui udara (aerosol,airbone, droplet), pentingnya penggunaan masker, cara
memasang masker dengan baik dan benar, kapan harus diganti, bagaimana cara
membuang masker yang aman, serta reward dan punishment jika tidak memakai masker.

1.2 Tujuan
a. Terwujudnya video edukasi tentang cara penggunaan masker yang baik dan
benar
b. Terwujudnya peningkatan penggunaan masker yang baik dan benar bagi
penunggu ruang rawat inap aster
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Internal
1) Sebagai acuan dalam meningkatkan visi dan misi RS Dr. Haryoto Lumajang
2) Sebagai sarana media KIE secara visual
b. Manfaat Eksternal
1) Meningkatkan kepatuhan penggunaan masker bagi penuggu pasien rawat inap
2) Meningkatkan pelayanan yang berkualitas
3) Meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat

1.4 Ruang Lingkup


Rancangan aktualisasi ini mencakup rencana pengaktualisasian ketujuh nilai dasar
yang terdiri dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif dalam lingkup kerja di Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang.
Ruang lingkup aktualisasi adalah:
1. Melakukan bimbingan tentang rancangan aktualisasi dengan mentor dan coach
2. Merancang video edukasi
3. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
4. Membuat video edukasi
5. Koordinasi dengan tim PKRS dan tim PDE
6. Melakukan uji coba
7. Implementasi video di ruangan
8. Melakukan evaluasi kegiatan
9. Merancang laporan aktualisasi
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. Deskripsi organisasi
1. Profil RSUD dr haryoto
Rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr. Haryoto Kabupaten Lumajang
merupakan rumah sakit rujukan tipe B non pendidikan. Tahun 2018 RSUD Dr.
Haryoto ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Lumajang berdasarkan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 67 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lumajang Nomor 74 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan sehingga penyelenggaraan tata kelola kelembagaan dan tata kelola
klinis UPT RSUD Dr. Haryoto dibina dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan, dan pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan melalui penyampaian
Laporan Kinerja secara periodik kepada Kepala Dinas Kesehatan

RSUD Dr. Haryoto telah memiliki status Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) ditetapkan dengan Keputusan Bupati Lumajang Nomor
188.45/308/427.12/2009 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Rumah Sakit Daerah Dr.Haryoto
Kabupaten Lumajang. Hal ini berkaitan dengan kredibilitas pengelolaan pendapatan
rumah sakit. Sebelum berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pengelolaan
pendapatan RSUD Dr. Haryoto di pegang oleh Pemerintah Daerah (Pemda)

2. Sejarah
Rumah sakit ini didirikan tahun 1948 oleh Dr. Haryoto, seorang dokter yang
terpandang. Dahulu nama RSUD Dr. Haryoto ini adalah RS NararyyaKirana.
Dengan mempertimbangkan adanya masukan dan usulan dari berbagai pihak, sejak
April 2001 nama RSUD Nararyya Kirana berubah menjadi RS Dr. Haryoto yang
ditetapkan dengan Peraturan DaerahKabupaten Lumajang Nomor 02 tahun 2001.
Pada 2009 RSUD dr. Haryoto ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah
dengan Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/308/427.12/2009 tentang
Penetapan Status PolaPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD), maka:
a. RSUD Dr. Haryoto boleh mengangkat tenaga kontrak
b. RSUD Dr. Haryoto boleh melakukan utang piutang
c. RSUD Dr. Haryoto boleh mengelola pendapatan, tapi sesuai dengan aturan.
Pada tahun 2011 RSUD dr. Haryoto terakreditasi penuh untuk 12 pelayanan
dan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya sehingga pada tahun 2017
memperoleh Akreditasi Paripurna versi 2012. Seiring perkembangan kelembagaan,
pada tahun 2018 RSUD Dr. Haryoto ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang berdasarkan Peraturan Bupati
Lumajang Nomor 67 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Lumajang Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan sehingga penyelenggaraan tata
kelola kelembagaan dan tata kelola klinis UPT RSUD Dr. Haryoto dibina dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan, dan pertanggungjawaban
tersebut dilaksanakan melalui penyampaian Laporan Kinerja secara periodik kepada
Kepala Dinas Kesehatan

3. Lingkup Kegiatan
Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten Lumajang, RSUD dr.
Haryoto menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan sebagai berikut:
1. Pelayanan Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) selalu siap 24 jam untuk memeriksa dan
memberikan pertolongan (medical & surgical) kepada pasien kondisi trauma
maupun emergency
2. Pelayanan Rawat Jalan
Instalasi Rawat Jalan atau yang biasa dikenal dengan Poliklinik melayani
tindakan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, serta pelayanan
kesehatan lainnya seperti permintaan surat keterangan sehat. Instalansi Rawat
Jalan adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa pasien menginap.
Terdapat 17 (tujuh belas) Klinik di Instalasi Rawat Jalan sebagai berikut: 1)
Klinik Penyakit Dalam 2) Klinik Kesehatan Anak 3) Klinik Bedah 4) Klinik
Obstetri dan Ginekologi 5) Klinik Rehabilitasi Medis 6) Klinik Mata 7) Klinik
Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT) 8) Klinik Syaraf 9) Klinik Kulit dan
Kelamin 10)Klinik Psikiatri & Psikologi 11)Klinik Paru 12)Klinik Orthopedi
13)Klinik Gigi dan Mulut 6 Profil Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Haryoto
2020 14)Klinik Anestesi 15)Klinik VCT 16)Klinik Jantung 17)Klinik Urologi
3. Pelayanan Rawat Inap
Di era pandemi Covid-19, RSUD Dr. Haryoto berupaya memberikan
pelayanan rawat inap yang senantiasa aman bagi pasien dan petugas. Di tahun
2020 beberapa kali dilakukan penyesuaian kapasitas ruang rawat inap isolasi
covid19 maupun rawat inap umum dan saat ini Instalasi Rawat Inap RSUD dr.
Haryoto memiliki kapasitas 404 tempat tidur yang dituangkan dalam SK
Direktur RSUD dr. Haryoto Kabupaten Lumajang Nomor
188.4/133/427.77/2020 tentang Susunan Jumlah Tempat Tidur Ruang Rawat
Inap di RSUD dr. Haryoto
4. Pelayanan Bedah
Pelayanan bedah di RSUD dr. Haryoto diselenggarakan di Instalasi Bedah
Sentral yang memiliki 4 (empat) kamar operasi. Untuk pelayanan bedah
khusus pasien Covid-19 (suspect dan konfirmasi) dilakukan di kamar operasi
IGD dengan kapasitas 1 ruang operasi.
5. Pelayanan Hemodialisa
Unit Hemodialisa RSUD dr. Haryoto memiliki kapasitas 20 mesin.
6. Pelayanan Endoscopy & Brochoscopy
Di Unit Endoscopy dan Brochoscopy, pasien dapat memperoleh pemeriksaan
dengan peralatan khusus untuk mendiagnosa kelainan yang terjadi pada
saluran cerna secara langsung (endoscopy) dan dapat juga melihat langsung
kelainan pada saluran pernafasan mulai dari tenggorokan sampai ke paru-paru
(bronchoscopy).
7. Pelayanan Radiologi
Instalasi Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang
memberikan layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan
berupa foto untuk membantu penegakan diagnosis. Instalasi Radiologi
dilengkapi dengan peralatan canggih, diantaranya: - USG - Mobile X-Ray -
C-Arm - CT Scan - MRI (Magnetic Resonance Imaging)
8. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik
Instalasi Patologi Klinik melayani pemeriksaan diagnostik untuk membantu
penegakan diagnosis penyakit yang diderita pasien. Beberapa diagnosis yang
dikerjakan di Instalasi Patologi Klinik diantaranya: - Urinalisis, yaitu tes pada
sampel urin pasien untuk diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining
dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit
sepertti diabetes mellitus. Bisa juga diakukan untuk skrining kesehatan umum.
Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi Unit Patologi Anatomi melayani
pemeriksaan sitologi dan histopatologi untuk membantu penegakan diagnosis
penyakit yang diderita pasien. Dilengkapi dengan sarana yang mutakhir untuk
mengolah jarigan patologi dalam waktu cepat dan akurat diantaranya
cytosentrifuge, microscope binocular, manual tissue processing, dan
Automatic tissue processing.
9. Pelayanan Farmasi
Instalasi Farmasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan medis
yang menunjang keselamatan dan kesehatan pasien. Pelayanan kefarmasian
meliputi penyediaan obat bagi pasien rumah sakit dan masyarakat umum.
10. Pelayanan Bank Darah
Unit Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan unit yang bertanggung
jawab terhadap pemenuhan kebutuhan darah untuk transfusi pasien di RSUD
dr. Haryoto. Melalui unit BDRS ini, RSUD dr. Haryoto dapat menjamin darah
yang digunakan untuk transfusi aman, berkualitas, dan dalam jumlah yang
cukup.
11. Pelayanan Gizi
Instalasi Gizi merupakan salah satu pelayanan penunjang yang terintegrasi
dengan kegiatan pelayanan lainnya, memiliki peranan penting dalam
mempercepat tingkat kesehatan pasien di RSUD dr. Haryoto
12. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
Pemulasaran Jenazah merupakan kegiatan perawatan jenazah meliputi
merawat pada saat setelah pasien meninggal di ruangan dan atau memandikan
dan mengkafani baik pasien infeksius maupun non infeksius sesuai standar
rumah sakit.
13. Pelayanan Penunjang Lainnya
Selain penyelenggaraan pelayanan langsung kepada masyarakat, di RSUD Dr.
Haryoto terdapat instalasi dan unit pelayanan yang menunjang kelancaran
kegiatan rumah sakit, yaitu: a. Instalasi Pemeliharaan Sarana, meliputi
pemeliharaan fisik, peralatan medis, pemeliharaan peralatan nonmedis,
pengelolaan sumber daya listrik PLN dan generator, sumber air, PDAM, dll. b.
Instalasi Penyehatan Lingkungan, kegiatannya meliputi pengawasan terhadap
pemeliharaan dan pemeriksaan kualitas fisik lingkungan, pemeriksaan kualitas
air bersih, pengelolaan insenerator dan sanitasi lingkungan. c. Instalasi CSSD
(Central Sterilization Supply Department), mengelola peralatan di rumah sakit
agar senantiasa siap digunakan dalam keadaan steril serta pengelolaan
kebersihan linen rumah sakit d. Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS),
yang memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga agar dapat senantiasa
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

B. Tujuan, nilai, struktur organisasi dan tupoksi organisasi


1. Tujuan
RSUD Dr. Haryoto sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
mendukung Visi Bupati dan Wakil Bupati dalam RPJMD 2018-2023 yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Lumajang Yang Berdaya Saing, Makmur dan
Bermartabat” dengan misi “Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan
masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri”
Secara internal, RSUD Dr. Haryoto memiliki visi:
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Lumajang dan Sekitarnya”,
dengan misi “Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan dukungan SDM, sarana
prasarana, dan pengelolaan manajemen sesuai standar yang berorientasi kepada
kepuasan pelanggan”.

Guna mencapai sasaran meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan,


strategi Dinas Kesehatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis 2018 – 2023
meliputi:
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan
2. Penguatan regulasi pembiayaan kesehatan lintas sektoral
3. Penguatan manajemen sumber daya kesehatan
4. Penguatan sistem informasi kesehatan.
Strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang akan
diimplementasikan di RSUD Dr. Haryoto melalui upaya pengembangan pelayanan,
pemenuhan sarana prasarana, pengembangan kompetensi SDM, serta pemenuhan
jumlah dan jenis SDM
2. Nilai-nilai organisasi
Nilai-Nilai Organisasi RSUD Dr. Haryoto adalah “SATU MISI” : Sejahtera,
Adil, TUlus, KoMItmen, ProfeSIonal, dengan definisi sebagai berikut:
1. Sejahtera
a. Memiliki kesadaran bersama untuk mewujudkan tata kelola organisasi
yang efektif dan efisien
b. Mengutamakan iklim saling berbagi untuk mewujudkan kesejahteraan
bersama
2. Adil
a. Mampu merespon dan bersikap secara obyektif terhadap situasi yang
dihadapi
b. Menjunjung tinggi keseimbangan antara hak dan kewajiban
c. Menjadikan kepentingan bersama sebagai prioritas utama.
3. Tulus
a. Memaknai pekerjaan dan pelayanan sebagai bagian dari ibadah
b. Mampu berempati kepada orang lain dalam bekerja dan melayani;
c. Menunjukkan ekspresi yang penuh keramahan dalam segala kondisi.
4. Komitmen
a. Menjadi pribadi yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi dalam
perubahan organisasi menjadi lebih baik
b. Bersungguh-sungguh memberikan kontribusi positif dalam tindakan nyata
c. Memberikan loyalitas kepada organisasi dalam mewujudkan misi bersama
5. Professional
a. Berpikiran terbuka dan positif terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya
b. Memiliki semangat yang tinggi untuk memperbarui diri agar selalu
relevan dengan kondisi terkini
c. Memiliki kedisiplinan tinggi untuk bekerja dan melayani sesuai standar
operasional prosedur (SOP).
3. Struktur organisasi
2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. HARYOTO

DIREKTUR
Dr. Halimi maksum, MMRS DEWAN PENGAWAS

KOMITE- WADIR MEDIS & KEPERAWATAN WADIR UMUM & KEUANGAN Satuan pengawas
KOMITE Dr Novi hamzah, Sp. OT Drg. Saptadewi Erfi Herawati internal

BIDANG MEDIS BIDANG KEPERAWATAN BAGIAN UMUM BAGIAN KEUANGAN BAGIAN RENBANG
Dr Yanna Susanti, SP. Agus Wahyudi, TriastutiJuliwarni, SE
Bambang Heri Kartono, Nora Indrawati. S. Kep
KFR
S. Kep Ns SKM. Ns.

SUB KOORDINATOR SUB KOORDINATOR SUB KOORDINATOR SUB


SUB SUBSTANSI SUB SUBSTANSI TATA SUBSTANSI SUB KOORDINATOR SUB
PELAYANAN MEDIS SUB KOORDINATOR SUB USAHA PENGELOLAAN SUBSTANSI PERENCANAAN
Drg. R. Nawang Yessi SUBSTANSI PELAYANAN
Vitarini Kartika Dewi, PENDAPATAN
&EVALUASI
SKM
Oktiviyanti KEPERAWATAN

SUB KOORDINATOR
SUB KOORDINATOR SUB KOORDINATOR SUB
SUB SUBSTANSI SUB KOORDINATOR SUB
SUB SUBSTANSI SUBSTANSI AKUNTANSI &
RUMAH TANGGA SUBSTANSI PENGOLAH
PELAYANAN SUB KOORDINATOR SUB VERIFIKASI
Tititn Wahyu, AMKL DATA ELEKTRONIK
PENUNJANG SUBSTANSI MUTU YANKEP Indah Srie Winarni Arpani,
Erna Mahanani, S. Kep Ns.
Silvia Laurasati,M.Kes.
Awan Sudibyo, S.Pd SE

SUB KOORDINATOR
SUB KOORDINATOR SUB SUB SUBSTANSI SUB KOORDINATOR SUB SUB KOORDINATOR SUB
SUBSTANSI REKAM KEPEGAWAIAN SUBSTANSI ANGGARAN & SUBSTANSI DIKLAT
MEDIS PERBENDAHARAAN
Ahmad Kamidun, &PENGEMBANGAN SDM
Retno Wijayanti,
S.Kep., Ns. Sutikno, SH.
A.md PK

INSTALASI KJF INSTALASI KJF


4. Tupoksi organisasi
Tugas pokok RSUD dr. Haryoto mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
Kesehatan dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengupayakan penyembuhan, pemulihan dan dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan peningkatan kualitas pelayanan dan pencegahan
serta melaksanakan rujukan

5. Fungsi RSUD dr. Haryoto


1. Penyusunan program dan pelaksanaan pelayanan serta penunjang pada kegiatan
UPT Rumah Sakit Daerah
2. Pelaksanaan kegiatan pelayanan medik dan non medik
3. Pelaksanaan kegiatan penunjang medik dan keperawatan
4. Pelaksanaan kegiatan pelayanan rujukan
5. Pelaksanaan pelatihan, penelitian, dan pengembangan
6. Pelaksanaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana Rumah
Sakit Daerah;
7. Pelaksanaan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib
dilaksanakan dalam bidang kesehatan
8. Pelaksanaan pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan kaidah ekonomi
9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang pelayanan kesehatan;
10. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

C. Profil Peserta dan Uraian Tugas Jabatan


1. Profil peserta
Profil Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan IV Tahun 2022 Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sebagai
berikut:
Nama : Indah Puji Astutik, A.Md. Kep.
Tempat, Tanggal Lahir : Lumajang, 14 September 1992
NIP : 199209142020122005
Pangkat/ Golongan : Pemgatur / II c
Jabatan : Perawat Pelaksana
Instansi : Pemerintah Kabupaten Lumajang
2. Uraian tugas jabatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Perawat menerangkan bahwa uraian kegiatan tugas jabatan fungsonal
perawat terampil/pelaksana antara lain:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi ISU
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama menjalankan tugas sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Perawat Pelaksana di RSUD Dr. Haryoto Lumajang
khususnya di Ruang Aster terdapat beberapa isu yang menyebabkan terhambatnya
pelayanan. Adapun isu yang saya identifikasi sebagai berikut:

1. Rendahnya sosialisasi program haryoto online oleh petugas rawat inap


Haryoto online adalah sebuah aplikasi program inovasi untuk pendaftaran pasien
rawat jalan yang bisa diakses dari hp masing-masing orang dengan cara mendownload
di playstore. Dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan pasien rawat jalan tidak
perlu berangkat pagi pagi ke Rumah sakit untuk mendaftar. Dari pengamatan yang
dilakukan selama berdinas dari 10 orang yang diperbolehkan pulang untuk
melanjutkan perawatan mandiri dirumah, hanya 5 yang dijelaskan tentang aplikasi dan
cara penggunaan aplikasi ini. Akibatnya banyak diantara keluarga pasien yang belum
paham tentang aplikasi ini dan berdampak pada saat kontrol di poli tetap berangkat
pagi dan menimbulkan kerumunan pada Loket pendaftaran poli rawat jalan

2. Rendahnya penggunaan masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster


Terpaparnya seseorang dari mikoorganisme patogen, status imun yang turun
bisa menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi sakit. Beberapa penyakit yang bisa
ditularkan melalui transmisi udara (droplet, aerosol, airbone) diantaranya adalah
Tuberculosis, Pneumonia, influenza, Morbili, ataupun Covid19. Masker adalah salah
satu cara untuk melindungi diri dari terpaparnya mikroorganisme patogen yang
mernyebabkan jatuh dalam kondisi sakit. Dari data pengamatan yang dilakukan pada
tanggal 16 maret 2021, jumlah pasien 12 orang didapati sebanyak 18 orang penunggu
pasien yang tidak memakai masker selama di dalam ruangan rawat inap. Para
penunggu pasien hanya menggunakan masker jika mau keluar dari ruangan rawat inap
itupun hanya asal dipakai, tidak menutup sempurna hidung dan mulut. Kondisi ini
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien dalam satu ruangan mengingat saat ini
masih di masa pandemi Covid19 bahwa setiap orang bisa menjadi pemapar ataupun
terpapar virus covid19, ataupun penyakit menular lainnya.
3. Rendahnya kesadaran penerapan cuci tangan 6 langkah keluarga pasien
Keluarga pasien masih belum memahami dengan benar mengenai langkah-
langkah cuci tangan enam langkah yang harus diterapkan saat menjaga dan merawat
pasien di rumah sakit. berdasarkan pengamatan sebanyak 75% dari penunggu pasien
tidak menerapkan cuci tangan sebelum melakukan kontak dengan pasien. Pada
kenyataannya di setiap kamar pasien ada stiker tentang cara cuci tangan 6 langkah.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya penjelasan tenaga perawat terhadap keluarga
pasien saat penerimaan pasien baru di ruang Rawat Inap. jika cuci tangan enam
langkah jika tidak diterapkan dengan benar dapat menyebabkan rantai penularan
pasien yang disebut dengan infeksi nosokomial.

4. Kurangnya pelaksanaan budaya kerja “salam pisang” (Pesan Indah tanda


SayaNG) oleh petugas di dalam ruangan
Rumah sakit Dr Haryoto dalam melaksanakan peningkatan pelayanan bagi
pasien dan keluarga telah melakukan inovasi budaya salam pisang, yaitu Pesan Indah
tanda SAyaNG yang nantinya digunakan ketika bertemu sesama petugas dan
menyapa pasien serta penunggu pasien di dalam ruang rawat inap. Budaya ini adalah
program baru dimana kita sebagai pegawai harus menerapkan, akan tetapi memang
perlu pembiasaan. Dari 19 petugas yang berada di ruang Aster, yang selalu konsisten
menerapkan salam pisang ada 7 orang, untuk 12 orang lainnya mengucapkan salam
saja ketika menjumpai sesama ataupun pasien.

5. Kurangnya pengetahuan tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga


Hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Sedangkan kewajiban
adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Untuk mendukung percepatan dalam
penyembuhan pasien sudah sepantasnya setiap keluarga mengetahui dan menjalankan
aturan yang berlaku di rumah sakit, dari 19 orang perawat yang berdinas di ruang
Aster selalu memberikan sosialisasi tentang hak dan kewajiban, hanya saja karena
keterbatasan waktu dalam menjelaskan dan minimnya media berdampak pada
keluarga pasien kurang bisa menerima penjelasan yang disampaikan oleh petugas saat
awal masuk ruang perawatan Aster. Dari pengamatan tanggal 16 maret 2022 terdapat
3 pasien baru dan 9 pasien lama,ditemui sebanyak 85% keluarga inti pasien tidak
paham tentang hak ataupun kewajiban pasien. Faktor penting lainnya yaitu
penggunaan bahasa dan media yang mudah dipahami oleh keluarga pasien. Hal ini
untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman keluarga pasien atau petugas.
Akibatnya banyak penunggu pasien yang tidak sadar tentang hak dan kewajiban
pasien.

B. Identifikasi ISU
Dalam penetapan isu masalah, dibutuhkan kemampuan melakukan Environmental
Scanning yang ada pada lingkungan kerja, Problem Solving dengan menemukan solusi
pada setiap isu permasalahan, dan Analysis sebagai bahan pertimbangan analisis isu
masalah. Selain memahami hal tersebut, penulis juga perlu mengaitkan antara isu
tersebut dengan pelatihan yang sudah dicapai seperti Berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. Identifikasi berbagai isu yang ada di
RSUD dr Haryoto Lumajang sebagai berikut :
1. Rendahnya sosialisasi program haryoto online oleh petugas rawat inap
2. Rendahnya penggunaan masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster
3. Rendahnya kesadaran penerapan cuci tangan 6 langkah keluarga pasien
4. Kurangnya pelaksanaan budaya kerja “salam pisang” (Pesan Indah tanda SayaNG)
oleh petugas di dalam ruangan
5. Kurangnya pengetahuan tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga

Kelima isu yang sudah didapatkan oleh penulis dapat diidentifikasi dengan
menelaah sumber isu, kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan melalui tabel
sebagai berikut :

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
diharapkan
1 Rendahnya sosialisasi Pengamatan Dari data pengamatan Seluruh pasien yang
program haryoto petugas yang dilakukan, diperbolehkan pulang
online oleh petugas diperoleh hasil dari 10 sudah disosialisasikan
rawat inap pasien yang penggunaan aplikasi
diperbolehkan pulang, 5 haryoto online
diantaranya tidak
mendapatkan sosialisasi
tentang program
haryoto online
2 Rendahnya Pengamatan Dari data pengamatan Seluruh penunggu
penggunaan masker petugas yang dilakukan pada patuh dalam
bagi penunggu pasien tanggal 16 maret 2021, menggunakan masker
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
diharapkan
rawat inap Aster jumlah pasien 12 orang secara baik dan benar
didapati sebanyak 18
orang penunggu pasien
yang tidak memakai
masker selama di dalam
ruangan rawat inap.
3 Rendahnyaa kesadaran Pengamatan berdasarkan Seluruh penunggu
penerapan cuci tangan petugas pengamatan sebanyak pasien menerapkan
6 langkah keluarga 75% dari penunggu cuci tangan 6 langkah
pasien pasien tidak
menerapkan cuci tangan
sebelum melakukan
kontak dengan pasien
4 Kurangnya Pengamatan Dari 19 petugas yang Semua perawat Aster
pelaksanaan budaya petugas berada di ruang Aster, menerapkan budaya
kerja “salam pisang” yang selalu konsisten Salam Pisang baik ke
(Pesan Indah tanda menerapkan salam sesama pegawai atau
SayaNG) oleh petugas pisang ada 7 orang, ke pasien dan
di dalam ruangan untuk 12 orang lainnya keluarga pasien
mengucapkan salam
saja ketika menjumpai
sesama ataupun pasien.

5 Kurangnya Pengamatan Perawat Aster Perawat memberikan


pengetahuan tentang petugas menyampaikan sosialisasi disertai
hak dan kewajiban informasi hak dan dengan menggunakan
pasien dan keluarga kewajiba secara singkat leaflet berbarcode
akibatnya banyak yang bisa diakses
pasien tidak mengerti oleh keluarga pasien
hak dan kewajiban setiap saat. Sehingga
pasien pasien tahu dan
paham tentang hak
dan kewajibannya

Dari kelima isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu


mana yang menjadi prioritas utama yang akan dikerjakan dan diberi solusi. isu mana
yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan Tupoksi.
Selanjutnya penulis menganalisis isu tersebut menggunakan Metode AKPL yaitu A
( Aktual ), K (Kekhalayakan ), P ( Problematik ), L ( Kelayakan ) untuk mengetahui
isu mana yang dominan nilai AKPL. Nilai AKPL ini didapat dari hasil pengamatan
dan pengalaman selama ditempat kerja.
Tabel 3. 2 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

No Isu A K P L Total Peringkat


1. Rendahnya sosialisasi program
haryoto online oleh petugas 5 2 2 1 10 V
rawat inap
2. Rendahnya penggunaan masker
bagi penunggu pasien rawat inap 5 5 4 5 19 I
Aster

3. Rendahnya kesadaran penerapan


cuci tangan 6 langkah keluarga 5 1 4 3 13 IV
pasien
4. Kurangnya pelaksanaan budaya
kerja “salam pisang” (Pesan 5 4 3 3 15 III
Indah tanda SayaNG) oleh
petugas di dalam ruangan
5. Kurangnya pengetahuan tentang
hak dan kewajiban pasien dan 5 5 4 4 18
keluarga II

Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Dari analisis menggunakan Teknik AKPL, didapatkan tiga isu yang memiliki
rangking tertinggi untuk dianalisis lebih lanjut yaitu Kurangnya rendahnya tingkat
kepatuhan penggunaan masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster, Kurangnya
pelaksanaan budaya kerja “salam pisang” (Pesan Indah tanda SayaNG) oleh petugas
di dalam ruangan, Kurangnya pengetahuan tentang hak dan kewajiban pasien dan
keluarga. Yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode USG untuk menentukan
prioritas isu sesuai tingkat Urgency, Seriousness dan Growth

Tabel 3. 3 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

Penilaian
No Isu Kriteria TN Ranking
U S G
1. Rendahnya penggunaan masker
bagi penunggu pasien rawat inap 5 5 4 14 I
Aster
2. Kurangnya pengetahuan tentang
hak dan kewajiban pasien dan 5 4 4 13 II
keluarga
3. Kurangnya pelaksanaan budaya
salam pisang oleh petugas di 4 4 4 12 III
dalam ruangan

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian


menarik tiga isu yang mendapat peringkat I, II dan III yang dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan isu prioritas atau isu utama. Kemudian tiga isu tersebut kembali
diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G
(Growth). Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu :
Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat Berkembang

Berdasarkan hasil validasi isu metode AKPL dan dilanjutkan dengan teknik
USG diatas, maka isu prioritas yang ditetapkan adalah “Rendahnya penggunaan
masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster RSD dr Haryoto Lumajang”
C. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak Isu

LINGKUNGAN MANUSIA

Latar belakang pendidikan keluarga Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya


penggunaan masker di ruang rawat inap Rendahnya
pasien yang bervariatif
penggunaan
masker bagi
Keterbatasan waktu petugas dalam memberikan Banyaknya penunggu pasien yang belum penunggu
himbauan secara rutin disebabkan sadar untuk menggunakan masker
melaksanakan tugas yang lainnya. pasien rawat
inap Aster

Pemberian edukasi tentang pentingnya


penggunaan masker hanya melalui
Kurangya ketersediaan media himbauan petugas,
informasi

Komunikasi satu arah oleh


petugas

MATERIAL METODE
Dari diagram fishbone dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya isu/masalah
adalah :
1. Latar belakang pendidikan keluarga pasien yang bervariatif
2. Keterbatasan waktu petugas dalam memberikan himbauan secara rutin
disebabkan melaksanakan tugas yang lainnya.
3. Banyak penunggu yang kurang sadar
4. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya penggunaan masker di ruang rawat
inap
5. Pemberian edukasi tentang pentingnya penggunaan masker hanya melalui
himbauan petugas,
6. Komunikasi satu arah oleh petugas
7. Kurangya ketersediaan media informasi

Dampak Isu
Jika isu/masalah tersebut tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal
berikut ini:
a. Meningkatnya resiko terpapar mikroorganisme patogen yang menular lewat
transmisi udara misalnya penyakit CoVid-19, Tuberculosis, influenza,
Pneumonia, Morbili dan lain sebagainya
b. Meningkatnya penyebaran virus /bakteri secara massif
c. Terjadinya suasana tidak nyaman dalam ruangan Rawat Inap sehingga
mengakibatkan terganggunya proses pelayanan
d. Meningkatnya jumlah hari perawatan akibat terpapar infeksi nosokomial

D. Gagasan Penetapan Isu


Gagasan penetapan isu merupakan solusi yang digunakan untuk mengatasi atau agar
tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Berdasarkan isu prioritas yaitu
“Rendahnya penggunaan masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster” maka penulis
membuat beberapa analisa gagasan penetapan isu yang terdapat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.4 Gagasan Penetapan Isu
Akar
Penyebab
ISU Penyebab Masalah Alternatif Solusi Solusi
Utama
(Leverage)
Rendahn 1. Latar belakang Banyaknya 1. Melakukan Melakukan
ya pendidikan keluarga keluarga edukasi dengan edukasi
pengguna pasien yang bervariatif pasien yang cara pemutaran dengan cara
an 2. Keterbatasan waktu belum sadar video pemutaran
masker petugas dalam pentingnya video
bagi memberikan himbauan menggunaka 2. Menyediakan
penunggu secara rutin disebabkan n masker Papan Edukasi
pasien melaksanakan tugas berupa x-banner
rawat yang lainnya. tentang edukasi
inap 3. banyaknya keluarga penggunaan
Aster pasien yang belum sadar masker
untuk menggunakan
masker
4. Kurangnya
pengetahuan tentang
pentingnya
penggunaan masker di
ruang rawat inap
5. Pemberian edukasi
tentang pentingnya
penggunaan masker
hanya melalui himbauan
petugas,
6. Komunikasi satu arah
oleh petugas
7. Kurangya ketersediaan
media informasi

Langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas dari kedua alternatif solusi


untuk digunakan sebagai pemecahan masalah. Salah satu alat bantu yang dapat
digunakan adalah teknik tapisan MC Namara untuk menetapkan prioritas kegiatan
dengan melihat derajat kemungkinan implementasi dari setiap strategi yang
dihasilkan. Indikator yang digunakan dalam teknik tapisan Mc Namara adalah
efektifitas, kemudahan, dan tingkat biaya (efisiensi). Berikut adalah hasil dari teknik
tapisan MC Namara :.
Tabel 3.5 Alternatif Solusi Masalah
No Alternatif Solusi Efektifitas Efisiensi Kemudahan Total Ket
(Ketepatan) (Biaya)
1. Melakukan edukasi
dengan cara 5 5 4 14 I
pemutaran video

2. Menyediakan
Papan Edukasi
berupa x-banner 4 3 4 11 II
tentang edukasi
penggunaan
masker

Kriteria penetapan MC Namara:


Efektifitas:
1. Tidak efektif
2. Kurang efektif
3. Cukup efektif
4. Efektif
5. Sangat efektif

Efisiensi:
1. Tidak efisien
2. Kurang efisien
3. Cukup efisien
4. Efisien.
5. Sangat efisien
Kemudahan:
1. Sangat Sulit dilaksanakan
2. Sulit dilaksanakan
3. Cukup mudah dilaksanakan
4. Mudah dilaksanakan
5. Sangat sangat mudah dilaksanakan

Dari analisis strategi prioritas menggunakan teknik tapisan Mc. Namara, didapatkan
prioritas solusi dari pemecahan isu “Rendahnya penggunaan masker bagi penunggu pasien
rawat inap Aster ” dengan mengusulkan gagasan masalah, yakni “Peningkatan penggunaan
masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster melalui edukasi video serta reward dan
punishment”
Gagasan ini diwujudkan dengan rangkaian kegiatan yang merupakan aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS BerAKHLAK di tempat kerja. Rangkaian kegiatan aktualisasi sebagai berikut
:
1. Melakukan bimbingan tentang rancangan aktualisasi dengan mentor dan coach
2. Merancang video edukasi
3. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
4. Membuat video edukasi
5. Koordinasi dengan tim PKRS dan tim PDE
6. Melakukan uji coba
7. Implementasi video di ruangan
8. Melakukan evaluasi kegiatan
9. Merancang laporan aktualisasi
3.2 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja : RS dr Haryoto Lumajang
Isu yang diangkat : Rendahnya tingkat kepatuhan penggunaan masker bagi penunggu pasien rawat inap Aster
Gagasan pemecahanan isu : Peningkatan kepatuhan penggunaan masker bagi penunggu pasien melalui edukasi video penggunaan masker
yang baik dan benar
Tabel 3.6 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menyiapkan bahan yang 1. Lembar konsultasi Akuntabel : Kegiatan ini berkontribusi Komitmen
bimbingan akan dikonsultasikan jujur, tanggung jawab terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
tentang 2. Dokumentasi Haryoto yaitu bertanggung jawab
2. Menyampaikan ide atau
rancangan gagasan rancangan kegiatan Kompeten : “meningkatkan pelayanan dengan memaparkan
aktualisasi Kinerja terbaik kesehatan dengan dukungan rencana aktualisasi
aktuliasi
dengan SDM, sarana prasarana, dan kepada mentor dan
mentor dan
3. Mencatat masukan dan Harmonis : pengelolaan manajemen coach
coach saran Musyawarah, komunikasi, sesuai standar yang
saling menghargai, sopan berorientasi kepada Professional
kepuasan pelanggan”. 1. Menjadi pribadi
Loyal : berpikiran terbuka
dedikasi, dalam menerima
kontribusi,dukungan) saran dan masukan
dari mentor dan
Adaptif : coach
Antusias, proaktif 2. Menjadi pribadi
yang memiliki
Kolaboratif semangat tinggi
Bekerja sama, terbuka untuk memperbaiki
rancangan sesuai
saran mentor dan
coach
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Merancang 1. Mencari referensi video 1. Desain video Berorientasi pelayanan Kegiatan ini berkontribusi Tulus
video edukasi 2. Membuat script video 2. Lembar kuisioner pre mental melayani terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
3. Membuat kuisioner pretes dan post test Haryoto yaitu memaknai pekerjaan
dan postes 3. Dokumentasi kegiatan Akuntabel “meningkatkan pelayanan dan pelayanan sebagai
jujur, tanggung jawab kesehatan dengan dukungan bagian dari ibadah untuk
SDM, sarana prasarana, dan kebaikan bersama
Kompeten pengelolaan manajemen
Kinerja terbaik sesuai standar yang
berorientasi kepada Komitmen
Loyal kepuasan pelanggan”. a. Menjadi pribadi yang
dedikasi,kontribusi,dukung memiliki rasa tanggung
an jawab tinggi dalam
perubahan organisasi
Adaptif menjadi lebih baik
Inovasi, antusias b. Menjadi pribadi yang
bersungguh-sungguh
memberikan kontribusi
positif dalam tindakan
nyata
c.
Profesional
b. Menjadi pribadi yang
selalu Berpikiran
terbuka dan positif
terhadap kemampuan
untuk menyusun
kuisioner
c. Menjadi pribadi yang
memiliki semangat
tinggi untuk
memperbarui diri
menyusun kuisioner
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang relevan dengan
kondisi terkini
d.

3 Mela 1. Menyampaikan tujuan 1. Saran dan masukan Berorientasi pelayanan Kegiatan ini berkontribusi Sejahtera
kuka rancangan aktualisasi dari rekan kerja Komitmen, mental terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
n 2. Memaparkan rancangan 2. Penyempurnaan melayani Haryoto yaitu sadar akan
koor video rancangan video “meningkatkan pelayanan kebersamaaan untuk
dinas 3. Meminta saran dan 3. Dokumentasi kegiatan Akuntabel kesehatan dengan dukungan mewujudkan tata kelola
i masukan jujur, tanggung jawab SDM, sarana prasarana, dan organisasi yang efektif
deng dalam menyiapkan media pengelolaan manajemen dan efisien
an sesuai standar yang
Kepa berorientasi kepada
la Kompeten kepuasan pelanggan”. Komitmen
ruan Kinerja terbaik Menjadi pribadi yang
g dan memiliki loyalitas
rekan Harmonis : kepada organisasi dalam
kerja musyawarah, komunikasi, mewujudkan misi
sopan, santun, hormat bersama dengan teman
sejawat
Adaptif
inovasi, cepat
menyesuaikan diri
menghadapi perubahan

Loyal
Dedikasi,kontribusi
4 Membuat 1. Membuat video berdasarkan 1. Video edukasi Berorientasi pelayanan : Kegiatan ini berkontribusi Tulus
video edukasi rancangan yang sudah dibuat 2. Dokumentasi kegiatan kualitas, kinerja terbaik terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
2. Merekam menjadi materi Haryoto yaitu memaknai pekerjaan
audio visual Akuntabel : “meningkatkan pelayanan dan pelayanan sebagai
3. Mengolah menjadi video Bertanggungjawab,integritas kesehatan dengan dukungan bagian dari ibadah untuk
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menarik SDM, sarana prasarana, dan kebaikan bersama
Kompeten : pengelolaan manajemen
kinerja terbaik sesuai standar yang
berorientasi kepada Komitmen
Harmonis : peduli kepuasan pelanggan”. a. Menjadi pribadi yang
memiliki rasa
Loyal : tanggung jawab
kontribusi, dukungan tinggi dalam
perubahan organisasi
Adaptif: menjadi lebih baik
inovasi, kreatifitas
b. Menjadi pribadi yang
bersungguh-
sungguh
memberikan
kontribusi positif
dalam tindakan
nyata

5 Koor 1. Menjelaskan maksud dan 1. Saran dan masukan\ Berorientasi pelayanan: Kegiatan ini berkontribusi Komitmen
dinas tujuan rancangan aktualisasi 2. Lembar pengesahan kinerja terbaik terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
i 2. Memaparkan video edukasi 3. Dokumentasi kegiatan Haryoto yaitu bertanggung jawab
deng 3. Meminta saran dan Akuntabel : “meningkatkan pelayanan dengan memaparkan
an masukan dapat dipercaya, kesehatan dengan dukungan rencana aktualisasi
tim bertanggungjawab SDM, sarana prasarana, dan kepada mentor dan
PKR pengelolaan manajemen coach
S dan Kompeten : kinerja terbaik sesuai standar yang
tim berorientasi kepada Professional
PDE kepuasan pelanggan”. 1. Menjadi pribadi
Harmonis : berpikiran terbuka
selaras, musyawarah dalam menerima
saran dan masukan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Loyal : dari mentor dan
kontribusi coach
2. Menjadi pribadi
Adaptif : yang memiliki
inovasi, kreatifitas semangat tinggi
untuk memperbaiki
Kolaboratif : bekerjasama, rancangan sesuai
sinergi, terbuka saran mentor dan
coach

6 Mela 1. Memaparkan video edukasi 1. Penyempurnaan Akuntabel : Kegiatan ini berkontribusi Sejahtera
kuka kepada rekan kerja video bersunggung-sungguh, terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
n uji 2. Meminta kritik dan saran 2. Dokumentasi kegiatan integritas Haryoto yaitu sadar akan
coba 3. Memperbaiki video jika “meningkatkan pelayanan kebersamaaan untuk
perlu perbaikan Kompeten : kinerja terbaik kesehatan dengan dukungan mewujudkan tata kelola
SDM, sarana prasarana, dan organisasi yang efektif
Harmonis : musyawarah, pengelolaan manajemen dan efisien
komunikasi, sopan, santun, sesuai standar yang
hormat berorientasi kepada Komitmen
kepuasan pelanggan”. Menjadi pribadi yang
Adaptif : inovasi, antusias memiliki loyalitas
kepada organisasi dalam
Kolaboratif : Bekerjasama mewujudkan misi
bersama dengan teman
sejawat

7 Implementasi 1. Penunggu pasien Mengisi 1. Terlaksananya Berorientasi pelayanan : Kegiatan ini berkontribusi Tulus
kegiatan kuesioner pretest kegiatan Responsivitas, kualitas, terhadap misi RSUD dr 1. Melaksanakan
2. Memaparkan video edukasi 2. Data pre test dan post kepuasan, komitmen, mental Haryoto yaitu pekerjaan dan
3. Melakukan kontrak dengan test melayani “meningkatkan pelayanan pelayanan sebagai
penunggu untuk reward 3. Dokumentasi kegiatan kesehatan dengan dukungan bagian untuk
dan punishment Akuntabel : SDM, sarana prasarana, dan membantu sesama
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
integritas, dapat dipercaya, pengelolaan manajemen 2. Menjadi pribadi
bertanggungjawab sesuai standar yang yang penuh
berorientasi kepada keramahan dalam
Kompeten : kepuasan pelanggan”. melakukan
kinerja terbaik sosialisasi

Harmonis : Profesional
peduli, selaras 1. Berpikiran terbuka
Loyal : dan positif terhadap
Kontribusi perubahan yang
terjadi di
Adaptif : lingkungannya
inovasi, kreatifitas 2. Menjadi pribadi yang
memiliki semangat
tinggi untuk
memperbarui
kemampuan diri
dalam kondisi terkini

8 Melakukan 1. Penunggu pasien mengisi 1. Hasil analisa Akuntabel : Kegiatan ini berkontribusi Komitmen
evaluasi kuisioner postest 2. Hasil laporan evaluasi jujur, disiplin, terhadap misi RSUD dr Menjadi pribadi yang
kegiatan 2. Mengumpulkan hasil pre test 3. Dokumentasi kegiatan bertanggungjawab Haryoto yaitu memiliki rasa tanggung
dan post test “meningkatkan pelayanan jawab tinggi dalam
3. Menganalisis hasil pre test Kompeten : kesehatan dengan dukungan perubahan organisasi
dan post test melaksanakan tugas terbaik, SDM, sarana prasarana, dan menjadi lebih baik
4. Membuat hasil evaluasi keberhasilan pengelolaan manajemen
sesuai standar yang
Harmonis : berorientasi kepada
menghargai pendapat kepuasan pelanggan”.

Loyal : dedikasi
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Tujuan/Sasaran Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
9 Menyusun 1. Mengumpulkan data dan 1. Laporan kegiatan Akuntabel : Kegiatan ini berkontribusi Adil
Laporan bukti pendukung laporan aktualisasi Jujur, bertanggungjawab, terhadap misi RSUD dr
kegiatan 2. Melakukan konsultasi disiplin Haryoto yaitu Mampu merespon dan
2. Lembar konsultasi
Aktualisasi. dengan mentor mengenai “meningkatkan pelayanan bersikap secara obyektif
3. Dokumentasi terhadap situasi yang
hasil aktualisasi Kompeten : kesehatan dengan dukungan
3. Merevisi sesuai masukan kinerja terbaik, keberhasilan SDM, sarana prasarana, dan dihadapi
dari mentor pengelolaan manajemen
4. Mencetak laporan kegiatan sesuai standar yang
Harmonis : berorientasi kepada Komitmen
sopan santun, kepuasan pelanggan”. Menjadi pribadi
bermusyawarah yang memiliki
rasa tanggung
Loyal : jawab tinggi
membangun komitmen dalam
jangka panjang mempertanggun
gjawa bkan
Adaptif : pelaksanaan
perubahan kegiatan
aktualisasi
Kolaboratif : bekerjasama

Profesional
Memiliki semangat
yang tinggi dan
kedisiplinan tinggi
dalam menyelesaikan
kegiatan aktualisasi
4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi
Table 3.7 jadwal rancangan aktualisasi

MARET APRIL MEI


No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Melakukan bimbingan tentang rancangan aktualisasi
dengan mentor dan coach
2 Merancang video edukasi
3 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
4 Membuat video edukasi
5 Melakukan koordinasi dengan Tim PKRS dan PDE
6 Melakukan uji coba
7 Mengimplementasikan video di ruangan
8 Melakukan evaluasi kegiatan
9 Merancang laporan aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai