Anda di halaman 1dari 31

RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK )

PROGRAM
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
DIARE
TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LUMAJANG

UPT PUSKESMAS KLAKAH

Jl. Gunung Ringgit No. 58 Klakah

( 0334 ) 441118

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat PetunjukNya


sehingga kami dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Program Pencegahan Peyakit Menular Diare tahun 2022. Tersusunnya
RUK ini tidak lepas dari kerja sama semua pihak baik dari unsur
masyarakat maupun pemegang program di Puskesmas. RUK ini disusun
dari evaluasi hasil kegiatan tahun 2020 dan usulan dari masyarakat.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan RUK Program Pencegahan Penyakit Menular Diare tahun
2022 ini. Dalam kerangka saling menyempurnakan untuk kebaikan
dimasa mendatang, kami mengharapkan sumbangan pikiran, kritik dan
saran dari pihak-pihak terkait untuk kesempurnaan Rencana Usulan
Kegiatan di tahun selanjutnya.
Semoga segala upaya kami dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dapat terwujud sesuai cita- cita dan harapan
masyarakat.

Klakah, 26 Februari 2020


Pengelola Program P2M
DIARE

Yesi Rimawati

6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di
masyarakat yang sulit untuk ditanggulangi. Diare merupakan salah satu
penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak.
Menurut data World Health Organization (WHO)
pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak
dibawah 5 tahun.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare
dengan angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang,
anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare
pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan
nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan
penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009)
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi
Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan setiap tahun
diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita
di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata
laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan.
Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang
cepat dan tepat (Kemenkes, 2011).
Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi,
ataupun kesembuhan pada pasien penderita diare. Pada balita,
kejadian diare lebih berbahaya dibanding pada orang dewasa
dikarenakan komposisi tubuh balita yang lebih banyak mengandung air
dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan mengalami
dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada malnutrisi
ataupun kematian.

7
Faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada
balita. Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Jika balita
terserang diare maka tindakan-tindakan yang ibu ambil akan
menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan tersebut dipengaruhi
berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan ibu
mengenai diare meliputi pengertian, penyebab, gejala klinis,
pencegahan, dan cara penanganan yang tepat dari penyakit diare pada
balita berperan penting dalam penurunan angka kematian dan
pencegahan kejadian diare serta malnutrisi pada anak. Pada penelitian
sebelumnya oleh Pujiastuti (2009)

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan Program P2TM Puskesmas
Klakah untuk meningkatkan fungsinya sebagai pusat
pelaksanaan upaya kesehatan, serta pengembangan dan
pembinaan masyarakat di wilayah kerjanya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
akibat diare
2. Tercapainya penemuan penderita yang diobati di Puskesmas
Klakah
3. Tercapainya Cakupan pelayanan penderita Diare
4. Tercapainya angka Penggunaan Oralit
5. Tercapainya Angka penggunaan RL
6. Tercapainya proporsi penderita diare balita yang diberikan
zink
7. Terciptanya koordinasi lintas sektor yang baik di Kecamatan
Klakah
1.3 Visi
Terwujudnya masyarakat Klakah yang sehat dan mandiri.

1.4 Misi

8
1.4.1 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
1.4.2 Meningkatkan peran serta aktif dalam pembangunan
berwawasan kesehatan.

1.5 Tupoksi Puskesmas


1.5.1 Tugas Puskesmas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
1.5.2 Fungsi Puskesmas
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.

1.6 Tata Nilai


1 K : Kerja nyata (Bekerja secara nyata)
2 L : Loyalitas (Loyal pada tugas dan perintah)
3 A : Amanah (Bisa dipercaya dalam menjalankan tugas)
4 K : Kreatif (Selalu ada hal baru di setiap kegiatan)
5 A : Adil (Tidak membeda-bedakan sasaran)
6 H : Harmoni (Terjalin kerjasama lintas program dan sektor

9
BAB II

ANALISIS SITUASI

2.1 DATA

2.1.1 Data Umum

2.1.1.1 Peta wilayah Puskesmas Klakah berada di Kecamatan


Klakah Kabupaten Lumajang.Wilayah Kecamatan Klakah termasuk ke
dalam wilayah dataran rendah.. Secara administratif batas-batas
Kecamatan Klakah adalah sebagai berikut:
 Utara : Kecamatan Ranuyoso
 Selatan : Kecamatan Randuagung
 Timur : Kecamatan Kedungjajang
 Selatan : Kecamatan Gucaialit
Kecamatan Klakah terdiri dari dua belas (12) Desa yaitu Desa Kebonan,
Kudus, Duren, Sumberwringin, Papringan, Ranupakis, Tegalrandu,

10
Klakah, Mlawang, Sruni, Tegalciut, dan Sawaran Lor.

Ke
ca ma
ta nR
an u
yos
Ke o
ca
m
ata
n Ke
du
ng
jaj
an
g

b t g
agun
a nR andu
ma t
Keca

11
2.1.1.2 Data Sumber Daya
Rincian data ketenagaan di Puskesmas Klakah
a. Ketenagaan
1 Jumlah tenaga di Puskesmas : 68 orang
2 Dokter : 2 orang
3 Dokter gigi : 2 orang
4 Sarjana Kesehatan Masyarakat : 1 orang
5 Bidan : 20 orang
Bidan di Puskesmas : 10 orang
Bidan di Pustu : 3 orang
Bidan di Ponkesdes/Desa : 7 orang
6 Perawat Kesehatan : 21 orang
Perawat di Puskesmas : 11 orang
Perawat di Pustu : 3 orang
Perawat di Ponkesdes/Desa   7 orang
7 Perawat Gigi : 0 orang
Perawat Gigi PNS : 0 orang
Perawat Gigi non PNS : 0 orang
8 Sanitarian / D3 Kesling : 2 orang
9 Petugas Gizi / D3 Gizi : 2 orang
10 Farmasi : :
Apoteker : 1 orang
Tenaga Teknis Kefarmasian : 1 orang
11 Analis laboratorium / D3 Laboratorium : 2 orang
12 Juru Imunisasi / Juru Malaria : 0 orang
13 Tenaga Kesehatan Tradisional : 1 orang
13 Tenaga Administrasi : 2 orang
14 Sopir, Penjaga, Kebersihan : 4 orang
15 Perekam Medis : 1 orang
16 Pengelola Akuntansi : 1 orang
17 Lain-Lain : 5 orang

12
1 Rumah Sakit 0 buah
2 Rumah Bersalin : 0 buah
3 Puskesmas Pembantu : 3 buah
4 Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) : 7 buah
5 Polindes (Pondok Bersalin Desa) : 0 buah
6 Puskesmas Keliling : 1 buah
7 Klinik : 2 buah
7 Laboratorium : 0 buah
8 Praktek Dokter Spesialis Swasta : 0 buah
9 Dokter Praktek Mandiri : 2 orang
10 Bidan Praktek Mandiri : 9 orang
11 Praktek Perawat : 5 orang
12 Fasyankestrad : 1 buah
13 Nakestrad Praktek Mandiri : 1 orang
14 Optik : 1 buah
15 Ambulance Desa : 12 buah
16 Apotik : 2 buah
b. Sarana Kesehatan

13
2.1.1.3 Data peran serta masyarakat
1 Jumlah Dukun Bayi : 14 orang
2 Jumlah Penyehat Tradisional : 67 orang
3 Jumlah kader Posyandu : 434 orang
4 Jumlah Kader Poskesdes : 53 orang
5 Jumlah kader Tiwisada : 80 orang
6 Jumlah Kader Lansia : 36 orang
7 Jumlah Kader Kesehatan Jiwa : 0 orang
8 Jumlah Guru UKS : 37 orang
9 Jumlah Santri Husada : 30 orang
10 Jumlah Kelompok Asuhan Mandiri : 1 Kelompok
11 Jumlah Taman Posyandu : 6 Tapos
12 Jumlah Posyandu Balita : 62 Pos
13 Jumlah Posyandu Remaja : 0 Pos
14 Jumlah Posyandu Lansia : 13 Pos
15 Jumlah Polindes : 0 Pos
16 Jumlah Poskesdes : 7 Pos
17 Jumlah Poskeskel : 0 Pos
18 Jumlah Poskestren : 1 Pos
Jumlah Pos UKK (Upaya Kesehatan
19 Kerja) : 5 Pos
20 Jumlah Posbindu PTM : 12 Pos
21 Jumlah Saka Bhakti Husada : 1 SBH
Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM
22 peduli kesehatan : 2 Kelompok
23 Jumlah Panti Asuhan : 0 buah
24 Jumlah Panti Wreda : 0 buah
25 Jumlah Panti Sehat : 0 buah
26 Jumlah PAUD : 25 Buah
27 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga : 12 desa
28 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif : 12 desa

14
2.1.1.4 Data Penduduk dan Sasaran
1 Jumlah penduduk seluruhnya : 56.515 orang
Laki laki : 29.222 orang
Perempuan : 27.393 orang
2 Piramida Penduduk  

LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN


     
2.404 0-4 2.306
2.511 5-9 2.208
2.452 10-14 2.125
2.547 15-19 2.498
2.111 20-24 2.374
2.394 25-29 2.553
2.195 30-34 2.235
2.188 35-39 2.300
1,943 40'44 2.091
1.844 45-49 2.132
1.557 50-54 1.510
LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN
1.099 55-59 1.059
925 60-64 1.203
573 65-69 813
506 70-74 761
274 75 + 410

     

3 Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 15. 453 KK


4 Jumlah Rumah Tangga : 13.346 Rumah Tangga
5 Jumlah Rumah : 13.897 rumah
Jumlah Kepala Keluarga yang
6
mempunyai Kartu BPJS : KK
Jumlah Penduduk Total Miskin
7
(Jamkesmas) : 25.797 Jiwa
8 Jumlah Kepala Keluarga Miskin (KK) : 7.440 KK
Jumlah Anggota Keluarga Miskin
9
(JAMKESMAS) : 25.797 Orang
Jumlah yang mempunyai kartu
10
Jamkesmas : Orang
11 Jumlah ibu hamil : 793 orang
12 Jumlah ibu hamil Miskin : 757 orang
13 Jumlah ibu bersalin : 757 orang
14 Jumlah Ibu Nifas : 726 orang

15
15 Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 737 bayi
16 Jumlah Anak balita ( 1-4 tahun) : 2.998 anak
17 Jumlah Wanita Usia Subur : 13.543 orang
18 Jumlah Pasangan Usia Subur : 9.608 pasang

1 JUMLAH SEKOLAH : 80 buah


Taman Kanak-kanak : 21 buah
SD / MI/ sederajat : 40 buah
SMP / MTs /sederajat : 13 buah
SMU / MA : 6 buah
Akademi : 0 buah
Perguruan Tinggi : 0 buah
Jumlah Pondok Pesantren (Ponpes) : 11 buah
       
2 JUMLAH MURID : Murid
Taman Kanak-kanak : 342 murid
SD / MI kelas 1-6 : 4003 murid
SD/MI kelas 1 : 629 murid
SLTP / MTs : 821 murid
SMU / MA : 837 murid
Akademi : 0 mahasiswa
Perguruan Tinggi : 0 mahasiswa
Santri Pondok Pesantren : 1471 santri
2.1.1.5 Data Sekolah

2.1.2 Data Khusus

16
2.1.2.1 Status Kesehatan

a. Data Kematian
1 Jumlah Kematian Ibu : 1 orang
2 Jumlah Kematian Perinatal : 0 orang
3 Jumlah Kematian Neonatal : 8 orang
4 Jumlah Lahir Mati : 3 orang
5 Jumlah Lahir Hidup : 836 orang
6 Jumlah Kematian Bayi : 14 orang
7 Jumlah Kematian Anak Balita : 1 orang
8 Jumlah Kematian Covid – 19 : 10 orang

b. Data Kesakitan

    JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AUG SEPT OCT NOV DES REKAP
VISITE
1 RAJAL 6,535 6,688 6,520 4,589 6,520 4,97 5,19 5,12 5,39 4,43 4,25 2,95 46,02
VISITE
RATE
2 RANAP 0,387 0,366 0,388 0,237 0,388 0,21 0,23 0,22 0,13 0,15 0,13 0,12 2,15
CONTACT
RATE
3 RAJAL 4,016 3,437 3,607 2,123 3,607 1,93 2,20 2,26 2,25 2,29 1,88 1,27 30,97
CONTACT
RAETE
4 RINAP 0,387 0,366 0,388 0,237 0,388 0,21 0,23 0,22 0,13 0,15 0,13 0,12 1,69

c. Data 10 Penyakit terbanyak

NO KODE ICD X NAMA PENYAKIT ANGKA PROSENTASE

17
%
Inf.akut lain pd 20.37
1 J 06 2715
sal.pernafasan bag.atas
Hypertensi primer 14.44
2 I 10 1925
(esensial)
Gangguan pada otot dan 13.46
3 M 79 jaringan lunak lainnya 1794
(myalgia, neuralgia)
Tukak lambung (gastritis & 11.41
4 K 29 1521
duodenitis)
5 R 50 Observasi febris 1275 9.56
Infeksi kulit & jaringan 7.63
6 L 08 1018
dibawah kulit
Nasofaringitis akut 7.30
7 J 00 979
(common cold)
Diare dan gastroenteritis 5.40
8 A 09 721
non-spesifik
9 J 45 Asma 700 5.25
10 J 11 Influenza 680 5.01

d. Data Kesehatan Lingkungan

1 Jumlah TTU Prioritas : buah


2 Jumlah SAB : 13.516 buah
3 Jumlah TPM yang ada / terdaftar : 25/25 buah

No Jenis Penyakit Jumlah kasus Jumlah Kematian

1 Corona Virus Disease 83 10

18
     
2.1.2.2 Data Epidimiologi dan Kejadian Luar Biasa

2
2.1.3 Hasil cakupan kinerja program Diare 2020
Target Pencapaian
sasaran
No Jenis kegiatan Target Absolut ( % ) kesenjangan

1 Pelayanan Diare Balita 100 % 591 43,7% 56,3 %

2 Penggunaan oralit pada 100 % 591 43,7 % 56,3 %


balita diare

3 Penggunaan Zinc pada 100 % 591 43,7 % 56,3 %


balita diare

4 Pelaksanaan kegiatan 100 % 591 43,7 % 56,3 %


Layanan Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)

2.1.4 Hasil MMD dan hasil Survey Kebutuhan Masyarakat

2.1.4.1 Hasil MMD Tahun 2020

Identifikasi Analisa
Tgl Desa RTL
masalah Masalah

10-09-20 Kudus Cakupan balita selama masa


menjadwalkan 5 balita
secara bergantian
paripurna pandemi covid-19
untuk mendapatkan
rendah tidak melakukan pelayanan posyandu
di Pustu Kudus,
pelayanan
sedangkan balita
posyandu setiap yang jarak rumahnya
jauh dengan pustu
bulan, sehingga
dijadwalkan untuk
total mendapatkan
pelayanan posyandu
penimbangan
di rumah kader.
balita kurang dari
8 kali.

19
05-03-20 Sumber - - -
wringin

29-02-20 Klakah Ibu hamil tidak Karena malu Melakukan


mau periksa akibat hamil kunjungan ke
kehamilan diluar nikah rumah ibu hamil
oleh bidan dan
kader
29-02-20 Tegalran Terdapat Karena ibu hamil 1. Pengawalan
du Kematian Ibu tidak kontak semua kasus
dengan tenaga bumil bulin bufas
kesehatan 2. Pemetakan semua
bumil
3. Keterlibatan
semua lintas
sektor
6-10-20 Kebonan

10-10-20 Papringa Masih ada Kurangnya Memberikan edukasi


n balita yang dukungan orang pada orang tua balita
tidak tua untuk bahwa pemberian
diimunisasi mendapatkan imunisasi mempunyai
imunisasi manfaat untuk
lengkap, takut meningkatkan
anak menjadi kekebalan tubuh
rewel setelah balita.
imunisasi jadi
sakit
Banyak balita usia kehamilan Kunjungan ke rumah
stunting ibu terlalu muda, balita stunting oleh
karena suapan kader secara rutin
nutrisi yang dan memberi edukasi
kurang, pola asuh pada ibu balita.
yang salah, tidak

20
diberi ASI
Eksklusif.

26-10-20 Duren Cakupan balita Karena Menjadwalkan 5


paripurna pelayanan balita secara
rendah selama posyandu tidak bergantian untuk
masa pandemi berjalan selama mendapatkan
covid-19 pandemic covid- pelayanan posyandu
19 di Ponkesdes Duren,
sedangkan balita
yang jarak rumahnya
jauh dengan
ponkesdes
dijadwalkan untuk
mendapatkan
pelayanan posyandu
di rumah kader.

01-02-20 Sawaran Tingginya Rendahnya Pembentukan kader


Lor angka stunting pengetahuan Ibu sugik pada bulan
orang tua tentang Februari, dan
pola asuh yang penyuluhan stunting
baik
14-03-20 Tegalciut Balita stunting Pencegahan StopPencegahan
pernikahan dini, pernikahan dini
kehamilan yang dengan bekerjasama
tidak diinginkan, dengan linsek ,
pola hidup ibu, penyuluhan di
kekurangan posyandu tentang
asupan makanan konsumsi makanan
bernutrisi di masa gizi seimbang untuk
kehamilan, ibu hamil dan
kurangnya sosialisasi
kebersihan prakonsepsi
lingkungan yang

21
menyebabkan
anak
terkontaminasi
bakteri.

27-10-20 Sruni Balita Pola asuh yang Penyuluhan tentang


stunting kurang baik, gizi balita serta
tingkat
masih tinggi pemberdayaan
pengetahuan
orang tua kader untuk
rendah, dan mendampingi
penyakit
keluarga yang
penyerta
mempunyai balita
stunting serta
kunjungan rumah
bagi rutin (menjadi
keluarga binaan)
bagi balita stunting
yang mempunyai
penyalit penyerta
29-02-20 Ranupak Kunjungan Karena ada orang
Sweeping / kunjungan
is bayi paripurna tua dari bayi yang rumah pada balita,
masih kurang menolak Pendekatan kepada
TOGA dan TOMAS
imunisasi
lewat kegiatan
pengajian, arisan
RT/RW, muslimatan,
tentang pentingnya
imunisasi.

2.1.5 Hasil Lokakarya Mini Lintas Sektor Tahun 2020

22
Hasil lokakarya dengan masyarakat, tokoh masyarakat, lintas
sector, sasaran program tentang masukan dan harapan terhadap
pelayanan puskesmas:
Lokakarya dengan masyarakat, tokoh masyarakat, lintas sector yang
pada tanggal 11 Pebruari 2020 dan 3 September 2020 didapatkan
masukan-masukan dari masyarakat sebagai berikut :
a. Puskesmas membantu untuk sosialisasi pencegahan
penyebaran covid 19 di masyarakat terutama dalam pemakaian
penerapan 3 M di masyarakat
b. Puskesmas terlibat dalam pemantauan dan mengawal
pelaksaan protokol kesehatan pada waktu mulai pelaksanaan
pembelajaran tatap muka di sekolah – sekolah
c. Puskesmas diharapkan membantu mengawasi penggunaan
ambulan desa terutama untuk pelayanan rujukan kasus
kegawatdaruratan pada ibu hamil , bersalin dan kasus – kasus
penyakit lainnya
d. Puskesmas agar melakukan pendataan ulang pada semua
yang belum menerapkan ODF dan permasalahan tersediannya
dan pemakaian jamban di masyarakat
e. Puskesmas diharapkan membantu menekan adanya kasus
Pernikahan dini di masyarakat Klakah, dengan melakukan
sosialisasi tentang bahaya dari adanya pernikahan dini

23
2.2 ANALISA MASALAH

Berdasarkan dari hasil analisis Evaluasi capaian Kinerja program


Diare tahun 2020 dapat dilakukan suatu identifikasi masalah.

2.2.1 Identifikasi Masalah

1. Rendahnya cakupan Pelayanan Diare Balita


2. Rendahnya cakupan Penggunaan oralit pada balita diare
3. Rendahnya cakupan Penggunaan Zinc pada balita diare
4. Rendahnya cakupan Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi
Oral Aktif (LROA)

2.2.2 RUMUSAN MASALAH

Dari hasil evaluasi kinerja, ternyata Kinerja program Diare Tahun

2020 indikator yang belum adalah cakupan pelayanan diare balita,

penggunaan oralit pada balita diare, peggunaan zinc pada balita diare,

pelaksanaan kegiatan LROA

Dengan memperhatikan hasil analisis diatas, maka dilakukan

identifikasi masalah yaitu :

a. Rendahnya cakupan Pelayanan Diare Balita hanya 43,7% dari


target 100%
b. Rendahnya cakupan Penggunaan oralit pada balita diare hanya
43,7% dari target 100%
c. Rendahnya cakupan Penggunaan Zinc pada balita diare hanya
43,7% dari target 100%
d. Rendahnya cakupan Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi
Oral Aktif (LROA) hanya 43,7% dari target 100%

24
2.2.3 PRIORITAS MASALAH

Dari masalah diatas diperlukan suatu skoring untuk menentukan

prioritas masalah mana yang akan dilakukan atau di intervensi

terlebih dahulu, dengan menggunakan skoring USG diperoleh data

sebagai berikut :

N Kriteria Urgency Serious Growth Total Ranking


o ness
1. Rendahnya 4 4 4 64 I
cakupan Pelayanan
Diare Balita

2. Rendahnya 4 3 2 24 II
cakupan
Penggunaan oralit
pada balita diare

3 Rendahnya 3 2 1 6 III
cakupan
Penggunaan Zinc
pada balita diare

4 Rendahnya 2 2 1 4 IV
cakupan
Pelaksanaan
kegiatan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)

25
2.2.4 ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH

Akar penyebab masalah digali dengan menggunakan metode

tulang ikan, setelah ditetapkan prioritas masalah melalui metode USG

maka pengelola program memilih satu masalah yaitu yang menjadi

masalah prioritas.

Masalah Pelayanan program Diare yaitu Rendahnya penemuan

penderita diare balita sebesar 43,7 % di wilayah Puskesmas Klakah

padaTahun 2020

26
Diagram sebab akibat dari ishikhawa (fishbone)

LINGKUNGAN ALAT METODE

Kurangnya Tidak Kurangnya


kesadaran adanya penyuluhan
masyarakat media tentang diare
tentang penyuluhan kepada
Hand hygine masyarakat
PHBS
Penggunaan yang belum
jamban yang dilakukan
belum optimal dengan benar
Rendahnya
penemuan
penderita diare
balita sebesar
43,7 % di
Tidak adanya dana Belum tahunya wilayah
untuk kegiatan masyarakat Puskesmas
penyuluhan dan tentang Petugas terbatas untuk
melaksanakan Klakah
pengadaan media penanganan padaTahun
penyuluhan Diare dirumah penyuluhan
2020

MATERIAL MANUSIA

5
.2.2.5 TERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Masalah Akar Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

Rendahnya Kurangnya Penyuluhan di masyarakat dan


kesadaran
cakupan posyandu tentang PHBS
masyarakat tentang
penemuan PHBS
penderita
diare Balita
Pengetahuan Penyuluhan di posyandu tentang
masyarakat tentang penyakit diare
penyakit Diare yang
masih kurang

Penggunaan jamban Penyuluhan di masyarakat


yang belum optimal
tentang jamban sehat

Tidak adanya media Permintaan anggaran untuk


penyuluhan
pengadaan media penyuluhan

Hand hygiene yang Mengajak program yang lain untuk


belum dilakukan melaksanakan penyuluhan
dengan benar tentang PHBS

Kurang pengetahuan Penyuluhan di masyarakat


masyarakat tentang
tentang penangan Diare di rumah
penanganan Diare
dirumah

Terbatasnya petugas Kerjasama linsek ( kader ) dalam


kesehatan untuk
pelayanan pemberian rehidrasi
melaksanakan
penyuluhan oralit

Penggunaan LROA Memaksimalkan layanan LROA


yang tidak maksimal

5
2.2.6 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH TERPILIH

5
Masalah Akar Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L TOTAL KET

Rendahnya Kurangnya kesadaran Penyuluhan di masyarakat dan 8 7 6 5 1680 4


2.2.6 masyarakat tentang
cakupan posyandu tentang PHBS
PHBS
penemuan
penderita
diare Balita

Pengetahuan 8 8 8 7 3584 2
Penyuluhan di posyandu tentang
masyarakat tentang penyakit diare
penyakit Diare yang
masih kurang

Penggunaan jamban Penyuluhan di masyarakat 7 6 5 4 840 5


yang belum optimal
tentang jamban sehat

Tidak adanya media Permintaan anggaran untuk 6 5 4 3 360 6


penyuluhan
pengadaan media penyuluhan

Hand hygiene yang 8 8 7 6 2688 3


Mengajak program yang lain
belum dilakukan dengan untuk melaksanakan penyuluhan
benar tentang PHBS

Kurang pengetahuan Penyuluhan di masyarakat tentang 5 4 3 2 120 7


masyarakat tentang
penangan Diare di rumah
penanganan Diare
dirumah

Terbatasnya petugas Kerjasama linsek ( kader ) dalam 4 3 2 1 24 8


kesehatan untuk pelayanan pemberian rehidrasi
6
melaksanakan oralit
penyuluhan
2.2.7 KEGIATAN YANG DIUSULKAN

N0 Alternatif Pemecahan Masalah Kegiatan Yang Diusulkan

1 Penyuluhan di masyarakat dan posyandu tentang PHBS Penyuluhan

2 Penyuluhan
Penyuluhan di posyandu tentang penyakit diare

2.2.8
ANALISA 3 Penyuluhan di masyarakat tentang jamban sehat Penyuluhan
TWOS
4 Permintaan anggaran untuk pengadaan media penyuluhan Pengajuan anggaran

5 Penyuluhan
Analisa Mengajak program yang lain untuk melaksanakan penyuluhan tentang
PHBS

6 Penyuluhan di masyarakat tentang penangan Diare di rumah Penyuluhan

7 Kerjasama linsek ( kader ) dalam pelayanan pemberian rehidrasi oralit Kerjasama linsek ( kader )

8 Memaksimalkan LROA
Memaksimalkan layanan LROA

berdasarkan TWOS menggambarkan posisi Puskesmas dalam

pemilihan pemecahan masalah Pelayanan Diare yaitu

2.2.5.1 Threat (Tantangan)


7
 Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program diare masih rendah

 Masyarakat kurang memahami peranan lingkungan dalam terjadinya penyakit sehingga tidak ada usaha untuk meningkatkan

kebersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya diare

2.2.5.2 Weakness (Kelemahan)

 Tidak ada pojok oralit sebagai sarana konsultasi dan pelayanan diare

 Penyuluhan diare yang di lakukan di posyandu tidak terprogram dengan baik. Kegiatan dilakukan secara insidentil apabila

ditemukan masalah

2.2.5.3 Opportuity (Peluang)

 Kerjasama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan program Diare telah berjalan dengan baik yang melibatkan sekolah,

pemerintahan setempat, tokoh masyarakat, kader posyandu.

2.2.5.4 Strength (Kekuatan)

 Tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan program diare bukan hanya perawat, tetapi tenaga kesehatan lain juga ikut

terlibat seperti Kapus, dokter, kesling

 Pengumpulan data diare sudah berjalan dengan baik

8
BAB III

NO UPAYA MASALAH AKAR PEMECAHAN MASALAH


KESEHATA MASALAH PROG KEGIATAN SUB SASARAN WAKTU INDIKATO TAR KEBUTUHAN SUMBER DAYA SUMBER
N RAM KEGIATAN SUB R GET PEMBIAYAAN
DANA SARANA/ TENA
KEGIATAN KEBERHAS PRASARANA GA
ILAN
1 Upaya Rendahnya Pengguna DIARE Layanan Memaksima PPD Jan-feb Capaian 100 - Set LROA Peraw -
pencegah cakupan lkan layanan penderita % at &
an LROA LROA
n dan pelayanan LROA diare yang bidan
pengendal penderita yang tidak diberikan
ian Diare 43,7% LROA 100
maksimal
penyakit dari target %
100%

Pengetah DIARE Penyuluha penyuluhan masyarakat Jan-feb Capaian 100 - ATK PPD -
uan kunjungan %
n tentang
masyara IR diare
kat diare
100 %
tentang
penyakit
Diare
yang
masih
kurang

9
BAB IV RENCANA EVALUASI
Evaluasi kegiatan program DIARE dilakukan setiap bulan dicatat dalam capaian
PKP bulanan, hasilnya di sampaikan dalam lokakarya mini bulanan, evaluasi kinerja,
semester, dan evaluasi kinerja tahunan.

Kegiatan program DIARE dikatakan tercapai bila memenuhi indicator Target PKP
sebagai berikut:

No Nama Kegiatan Target


1 Pelayanan diare balita 100%

2 Proporsi penggunaan oralit pada balita 100%

3 Proporsi penggunaan Zinc 100%

4 Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) 100%

10
BAB V PENUTUP
Demikian rencana kegiatan yang kami buat, untuk tahun kegiatan 2022.Semoga
bisa kami laksanakan dengan sebaiknya-baiknya dan membawa manfaat bagi
masyarakat. Kritik dan saran akan kami terima dalam rangka perbaikan program
kedepannya

Semoga rencana usulan kegiatan ( RUK ) ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sector dan dapat menerima serta
membantu dalam kelancaran kegiatan program P2M Diare.

11

Anda mungkin juga menyukai