Anda di halaman 1dari 23

RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK )

PROGRAM P2PTM
TAHUN 2017

UPTD PUSKESMAS KEDUNGSOLO


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SIDOARJO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridhoNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Plan Of Action ( POA ) program Kesehatan Indera di Puskesmas
Kedungsolo ini dengan baik dan lancar sebagai langkah awal pelaksanaan kegiatan program
Kesehatan Indera Puskesmas Kedungsolo di tahun 2017.

Program Kerja Tahunan Kesehatan Indera ini kami susun berdasarkan pencapaian kegiatan tahun
2016, sarana dan prasarana, serta sumber daya yang ada di wilayah Puskesmas Kanor. Dimana
dari hasil kegiatan tersebut masih diperlukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan kinerja yang
akan dilakukan pada kegiatan tahun 2017.

Kami menyadari POA Program Kesehatan Indera tahun 2017 ini masih banyak kekurangan.
Sumbang saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan pada
tahun-tahun mendatang.

Kanor, Januari 2017


Mengetahui Penanggungjawab Program
Kepala UPTD Puskesmas Kedungsolo Kesehatan Indera Puskesmas Kedungsolo
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
C. Ruang Lingkup...............................................................................................
BAB II AnalisaSituasi.........................................................................................................
A. Data Umum....................................................................................................
B. Sarana dan Prasarana Penunjang....................................................................
BAB III Hasil Pencapaian Kegiatan....................................................................................
BAB IV Analisa Permasalahan...........................................................................................
A. Identifikasi Masalah
B.Prioritas Masalah...............................................................................................
C.Identifikasi Penyebab Masalah..........................................................................
Diagram Fish Bone ..........................................................................................
D. Identifikasi dan Penetapan Pemecahan Masalah..............................................
BAB V Rencana Usulan Kegiatan.....................................................................................
BAB VI Rencana Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................
BAB VII P e n u t u p..........................................................................................................

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Indera penglihatan sangat menentukan kualitas
sumber daya manusia,karena 83% informasi sehari-hari masuknya melalui
jalur penglihatan sedangkan melalui pendengaran 11%, penciuman 3,5%, peraba 1,5%
dan pengecap 1,0%.

Sebagai tindak lanjut untuk menurunkan angka kebutaan WHO mencanangkan


Vision 2020 : The Right to Sight kemudian Indonesia juga mencanangkan hal
yang sama (Februari 2000), guna mendukung hal tersebut Kementerian Kesehatan
membuat kebijakan – kebijakan yaitu Renstranas PGPK (Rencana Strategi Nasional
Penanggulangan Gangguan Penglihatan Kebutaan) yang memfokuskan
pada 4 (empat) penyebab utama kebutaan
Pencanangan merupakan suatu pemberian hak dan dukungan bagi setiap warga negara Indonesia
untuk mendapatkan penglihatan yang optimal.

Dalam tatakelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of Action (POA)
yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus pada perencanaan
hilirnya itu kegiatan-kegiatan. Dalam perkembangannya POA semakin sarat
dengan pola perencanan strategi. Ditambah kondisi lingkungan makro yang
mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Penilaian Kinerja Puskesmas ( PKP )
dan Indikator mutu yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan
perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas
nantinyadapat memenuhi SPM, PKP, dan capaian indikator mutu tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum : meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat hidup yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai kapasitas
yang mereka miliki.
2. Tujuan khusus :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan Indera kepada masyarakat secara komprehensif dan
berkesinambungan.
b. Meningkatkan,status kesehatan Indera masyarakat secara optimal
c. Menurunkan kasus kesehatan Indera ( Penglihatan dan Pendengaran ) di wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo
B. Ruang Lingkup
1. Sasaran program kesehatan Indera Penglihatan adalah
a. Penurunan kasus katarak, gloukoma, Xeroptlmia dan kebutaan
b. Penanganan kelainan refraksi serta kasus penyakit mata yang lain melalui promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
2. Sasaran program kesehatan Indera Pendengaran adalah
a. Deteksi penanganan dini kasus tuli kongenital dan Otitis Media Supuratif Kronis
b. Penanganan pada kasus tuli akibat kebisingan , kasus Presbikusis pada Lansia dan lain –
lain.
BAB II
ANALISA SITUASI
2.1. DATA UMUM
A. GEOGRAFIS
1. Batas wilayah
Batas-batas Wilayah Puskesmas Kedungsolo
- Sebelah Utara : Kecamatan Tanggulangin

- Sebelah Timur : Wilayah Puskesmas Porong

- Sebelah Selatan : Kecamatan Gempol Kab.Pasuruan

- Sebelah Barat : Kecamatan Krembung

- Barat : Kecamatan Prambon

Puskesmas Polindes

Pustu Ponkesdes

2. Luas Wilayah
Puskesmas Kedungsolo terdiri dari 9 desa.Keadaan Tanah di Puskesmas Kedungsolo
adalah tanah subur dan tidak ada daerah banjir atau daerah rawa.Hasil Utama Puskesmas
Kedungsolo adalah Pertanian. Luas Wilayah Puskesmas Kedungsoloterdiri dari sawah
43,61%, danPemukiman/pekarangan 56,39%.
Keadaan Tanah Puskesmas Kedungsolo
Sawah Pemukiman/Pekarangan

44%

56%

B. DATA SUMBER DAYA


Keadaan SDM Kesehatan di Puskesmas Kedungsolo tahun 2016
No Jenis SDMK Puskesmas Keterangan
PNS NON Jumlah
PNS
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Ka Subag TU 1 1
3 Dokter Umum 1 1 2
4 Dokter gigi 1 1 2
5 Perawat 6 3 9
6 Perawat gigi 1 1
7 Bidan 10 2 12
8 Asisten Apoeteker 1 1
9 Pranata Laboratorium 1 1
10 Sanitarian 1 1
11 Nutrisionis 1 1
12 Administrasi 3 1 4
C. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Puskesmas Kedungsoloberdasarkan SUPAS tahun 2016 adalah
36.925 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 18.263 jiwa dan penduduk perempuan 18.092
Jiwa.

Jumlah Penduduk Puskesmas Ke-


dungsolo

18.263

18.092

Laki-Laki Perempuan

Berdasarkan kelompok umur , persentase penduduk di Puskesmas Kedungsolo terdiri dari


1. Jumlah penduduk umur 0-4 tahun : 8.23 %
2. Jumlah penduduk umur 5-9 tahun : 8.43 %
3. Jumlah penduduk umur 10-14 tahun : 77.40 %
4. Jumlah penduduk umur 15-49 tahun : 58.84 %
5. Jumlah penduduk umur 50-64 tahun : 12.39 %
6. Jumlah penduduk umur 65 keatas : 43.63 %

jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

5
5% %
7% 0-4 Tahun
5-9 Tahun
10-14 Tahun
36% 15-49 Tahun
50-64 Tahun
> 65 Tahun
47%
D. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA.
Sarana Pendidikan :
Macam Jumlah
No.
Sekolah Sekolah
1. TK 20
2. SD/MI 20
3. SLTP 6
4. SLTA 5

Sarana Pendidikan Yang Ada

12% 10%
39%
TK
SD/MI
SLTP
SLTA

39%

E. L I N G K U N G A N
Di wilayah Puskesmas Kedungsoloterdapat banyak sungai sehingga perlu
diwaspadai penyakit yang berkaitan dengan kondisi lingkungan seperti ISPA, Diare,
Thypus Abdominales, DBD dan lain-lain perlu mendapat perhatian. Apalagi dari 19
Desa/Kelurahan, tidak ada yang bebas dari ancaman DBD. Perlu juga diwaspadai lokasi-
lokasi yang rawan bencana, mengingat di Puskesmas Kedungsolo terdapat banyak sungai
perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya banjir dimusim hujan.
Sedangkan gambaran kepemilikan sarana sanitasi penduduk di Wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No Jenis Sarana 2016


.

1. Jumlah Rumah tangga 11.360

2. Akses thdp Sarana Sanitasi layak 88.43 %

3. Rumah Sehat 82.80 %

4. RT yang ber PHBS 74.4 %


F. PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta masyarakat yang tampak dalam mendukung pelaksanaan program kesehatan
lingkungan antara lain :
1. Jumlah Dukun Bayi : 0 orang
2. Jumlah kader Posyandu : 142 orang
3. Jumlah Kader Poskesdes : 0 orang
4. Jumlah kader Tiwisada : 537 orang
5. Jumlah Guru UKS : 31 orang
6. Jumlah Karang Wredha : 9 kelompok
7. Jumlah Kader Lansia : 48 orang
8. Jumlah kelompok Usia lanjut : 12 kelompok
9. Jumlah kelompok batra : 0 kelompok
10. Jumlah Posyandu : 31 Pos
11. Jumlah Polindes : 4 Pos
12. Jumlah Poskesdes : 3 Pos
13. Jumlah Poskestren : 1 Pos
14. Jumlah Pos UKK : 0 Pos
15. Jumlah Saka Bhakti Husada : 0 SBH
16. Jumlah Organisasi Masyarakat/LSMpeduli kesehatan :0
17. Jumlah Panti Asuhan : 0 buah
18. Jumlah Panti Wreda : 0 buah
19. Jumlah Posyandu Lansia : 12 buah
20. Jumlah UKBM lainnya (Klas Bumil & Posbindu) : 19 Pos
21. Jumlah Kader Kes.jiwa : 0 orang
B. SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
Sarana dan prasarana penunjang pada program kesehatan Indera meliputi
Jumlah Kondisi
Jumlah
Minimal Jumlah
No. Jenis Peralatan yang Tidak
yang di kekurangan
ada Berfungsi berfungsi
persaratkan
I Ruangan Pemeriksaan Umum
A Set Pemeriksaan Umum
1. Anuskop 3 buah 0 0 0 3
2. Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah 0 0 0 2
3. Bingkai uji coba untuk pemeriksaan 1 buah 0 0 0 0
refraksi
4. Buku Ishihara Tes 1 buah 2 2 0 0
5. Corong telinga/ Speculum telinga 0 0 0 1
1 buah
ukuran kecil, besar, sedang
6. Emesis basin/ Nierbeken besar 1 buah 0 0 0 1
7. Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 buah 1 1 0 0
8. Handle kaca laring 1 buah 0 0 0 1
9. Handle kaca nasopharing 1 buah 0 0 0 1
10. Kaca laring ukuran 2, 4, 5, 6 1 buah 0 0 0 1
11. Kaca nasopharing ukuran 2, 4, 5, 6 1 buah 0 0 0 1

12. Kaca pembesar umtuk diagnostic 1 buah 1 0 0 cukup


13. Lampu kepala/ head lamp + adaptor AC/ 0 0 0 1
1 buah
DC
14. Lampu senter untuk periksa/ pen light 1 buah 0 0 0 1
15. Lensa uji coba untuk pemeriksaan 1 0 0 cukup
1 set
refraksi
16. Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 0 0 0 1
1 buah
dioptri
17. Metline (pengukur lingkar pinggang) 1 buah 0 0 0 1
18. Opthalmoscope 1 buah 0 0 1 1
19. Otoscope 1 buah 1 0 0 cukup
20. Palu reflex 1 buah 0 0 0 1
21. Pelilit kapas/ Cotton applicator Sesuai Ada Cukup
kebutuhan
22. Skinfold caliper 1 buah 0 0 0 1
23. Snellen chart 2 jenis (E Chart=Alphabet 1 buah ada 0 0 cukup
Chart)
B Bahan Habis Pakai
1. Alkohol Sesuai Ada
kebutuhan
2. Povidone Iodine Sesuai Ada
kebutuhan
3. Podofilfin Tinctura 25 % Sesuai Tdk
kebutuhan ada
4. Kapas Sesuai Ada
kebutuhan
5. Kasa non steril Sesuai Ada
kebutuhan
6. Kasa steril Sesuai Ada
kebutuhan
7. Masker wajah Sesuai Ada
kebutuhan
8. Sabun tangan atau antiseptic Sesuai Ada
kebutuhan
9. Sarung tangan steril Sesuai Ada
kebutuhan
10. Sarung tangan non steril Sesuai Ada
kebutuhan
B A B III

HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN

3.1 Hasil pencapaian Program Kesehatan Indera Puskesmas Keungsolo

Berdasarkan hasil pencapaian kegiatan Upaya Kesehatan Indera di Penilaian Kinerja Puskesmas
Kedungsolo pada tahun 2016 sebagai berikut ;
TARGET HASIL
PENCAPAIAN KESENJANGAN
JENIS KEGIATAN 2016
NO PROGRAM TH 2016

Angka % Angka % Angka % Ket

1 Upaya 1 Penemuan Kasus di


Kesehatan masyarakat dan
Mata/ Puskesmas, melalui 788 100 749 95,05 31 4,95 Kurang
Pencegahan pemeriksaan : visus /
Kebutaan refraksi
2 Penemuan kasus
penyakit mata di 1061 100 996 93,87 65 6,13 Kurang
Puskesmas
3 Penemuan kasus buta
katarak pd usia > 45 4434 100 176 3,96 4258 96,04 Kurang
tahun
4 Pelayanan rujukan mata 53 100 166 313,20 113 13,00 Baik

2 Upaya 1 Penemuan Kasus sulit


Kesehatan dan rujukan spesialis di
Telinga/ Puskesmas melalui 117 100 261 223,08 149 123,0 Baik
Pencegahan pemeriksaan fungsi
Gangguan pendengaran
Pendengaran 2 Penemuan kasus
penyakit telinga di 121 100 176 145,45 55 45,45 Baik
Puskesmas
3.2 Rekapitulasi Pelayanan Kesehatan Indera pada tahun 2016 sebagai berikut :

100
90
80
70
60
Axis Title

50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

Berdasarkan grafik rekapitulasi diatas maka kasus mata yang sering terjadi pada bulan mei dengan
angka kejadian 96 kasus ( 9,93% ) yang ditangani di pelayanan Puskesmas Kedungsolo dan
jaringannya.
3.3 Kasus Mata yang ditemukan di Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016

38; 4% 8; 1% 3; 0%
176; 18% GLUKOMA

KATARAK

KEL. REFRAKSI

CONJUNGTIVITIS

741; 77%
HORDIOLUM
Berdasarkan diagram pie diatas maka kasus atau penyakit mata yang sering ditemukan di masyarakat
adalah kelainan refraksi sebanyak 741 ( 77% ) dan kasus mata yang paling sedikit ditemukan adalah
glukoma yaitu 3 kasus dimana semua harus dirujuk ke RS terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
3.4 Kasus Telinga yang ditemukan di pelayanan Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016

22; 8%
16; 6%
11; 4%

OMSK

Tuli Kongenetal

Tuli akibat

212; 81% Serumen Prop

Berdasarkan diagram pie kasus telinga yang ditemukan di Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016,
maka jenis penyakit / gangguan pendengaran yang sering ditemukan di tempat pelayanan di Puskesmas
Kedungsolo dan jaringannya adalah serumen Prop sebanyak 212 kasus ( 81% ) dan yang sedikit
ditemukan adalah tuli kongenital yaitu 6% .
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN

4.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan hasil pencapaian kegiatan pada Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2016, maka
permasalahan pada program kesehatan Indera antara lain;
1. Masih rendahnya penemuan kasus penyakit mata di masyarakat dan Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 27,44% dari target 80%.
2. Masih rendahnya penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 2% dari taget 30%

4.2 PRIORITAS MASALAH


Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan suatu masalah dan akan dicari solusinya.
Karena sumber daya yang dimiliki oleh puskesmas terbatas maka pemrioritasan masalah harus
diambil keputusan. Dalam memprioritaskan masalah program kesehatan indera di Puskesmas
Kedungsolo, kami menggunakan metode USG dengan jalan mengadakan diskusi untuk
menentukan prioritas masalah , di ikuti koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat dan
penanggungjawab program UKM lannya.

N NILAI
MASALAH U S G KOMPOSIT RANKING
O
(UXSXG)
1 Masih rendahnya penemuan kasus penyakit 5 5 3 75 1
mata di masyarakat dan Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo pada
tahun 2016 sebanyak 27,44% dari target
80%
2 Masih rendahnya penemuan kasus penyakit 5 4 2 40 2
mata di masyarakat dan Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo pada
tahun 2016 sebanyak 27,44% dari target
80%
3 Masih rendahnya pelayanan operasi katarak 3 3 3 27 3
Di Puskesmas Kedungsolo Th.2016 Target
4 X/Th Pencapaian 0 X/Th

Berdasar tabel USG diatas, maka urutan prioritas masalah di program Kesehatan Indera Puskesmas
Kedungsolo tahun 2016 sebagai berikut :
1. Capaian penemuan kasus penyakit mata di masyarakat dan Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 27,44% dari target 80%.
2. Capaian penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun di wilayah kerja Puskesmas
Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 2% dari taget 30%
3. Masih rendahnya pelayanan operasi katarak Di Puskesmas Kedungsolo Th.2016 Target 4
X/Th Pencapaian 0 X/Th

4.3 IDENTIFIKASI PENYABAB MASALAH


Metode yang digunakan untuk menganalisis akar penyebab masalah pada upaya kesehatan
Indera di Puskesmas Kanor adalah dengan menggunakan metode diagram sebab akibat ( Cause and
Effect ) dari Ishikawa ( Fishbone/ Tulang ikan ), yaitu mencari penyebab masalah sampai ditemukan
akar penyebabnya kemudian dicari solusinya. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas
dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan mencari “akar”
permasalahan sebenarnya. Pada bagian kepala dituliskan Akibat / masalah yang timbul ( Effect ) dan
pada tulang - tulang besar dituliskan faktor faktor penyebab utama masalah ( Cause ).

Upaya pencarian akar penyebab masalahnya dengan mencoba menelusuri faktor penyebab
yang berpengaruh terhadap cakupan Pemberdayaan Masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai
kelompok faktor internal ( sumber daya /manusia ) maupun faktor eksternal ( lingkungan, metode,
dan material ) yang dapat dilihat sebagai berikut :
1. Capaian penemuan kasus penyakit mata di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan visus atau refraksi di wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016

DIAGRAM TULANG IKAN (FISH BONE = ISHIKAWA)


KURANGNYA
SARANA DANA MANUSIA PENGETAHUAN
MASY/ANAK SEKOLAH
Tidak ada dana untuk BEBAN TUGAS TINGGI TTG PENY.MATA
sosialisasi Kesehatan (MERANGKAP TUGAS
Indera LAIN )

Pengetahuan dan
Tidak ada pelatihan ketrampilan
Perawat Ahli Indera petugas kurang
MASIH
RENDAHNYA
PENEMUAN
KASUS
PENYAKIT
MATA

KOORDINASI Jumlah Indera RUJUK PASIEN KE


LINTAS PROGRAM, kit terbatas PUSKESMAS Sosialisasi
LINTAS SEKTOR Kesehatan Indera
di masyarakat
kurang

Kurangnya
deteksi dini
kasus mata di
masyarakat
LINGKUNGAN ALAT METODE
Dari uraian diagram Fishbone diatas, maka Penyabab masalah pada program kesehatan Indera di
tahun 2016 sebagai berikut ;
1. Masih rendahnya penemuan kasus penyakit mata di masyarakat dan Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 27,44% dari target
80%.
a. Ketidaktahuan masyarakat tentang kesehatan Indera
b. Jumlah Indera kit terbatas
c. Dukungan Lintas Sektor kurang
d. Kurangnya koordinasi linprog - Linsek
e. Pengetahuan dan ketrampilan petugas kurang
f. Tidak ada dana untuk sosialisasi Kesehatan Indera
h. Kurangnya deteksi dini kasus mata di masyarakat
2. Masih rendahnya penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 2% dari taget 30%
a. Kesadaram masyarakat kurang
b. Kurangnya dukungan lintas sektor
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan Indera
d. Pelatihan untuk petugas kurang
e. Tidak ada dana untuk sosialisasi tentang kesehatan indera
f. Kurangnya sosialisasi kesehatan Indera untuk masyarakat
g. Kurangnya deteksi dini kasus katarak
h. Kurangnya deteksi dini kasus mata di masyarakat
i. Fungsi Indera Kit belum maksimal
3. Masih rendahnya pelayanan operasi katarak Di Puskesmas Kedungsolo Th.2016 Target 4
X/Th Pencapaian 0 X/Th
a. Kesadaram masyarakat kurang
b. Kurangnya dukungan lintas sektor
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan Indera
d. Tidak ada dana untuk sosialisasi tentang kesehatan indera
e. Kurangnya sosialisasi kesehatan Indera untuk masyarakat
f. Kurangnya deteksi dini kasus katarak
g. Kurangnya deteksi dini kasus mata di masyarakat
4.4. IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH

NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH

 Ketidaktahuan masyarakat 1. Penyuluhan kesehatan Indera di


Masih rendahnya tentang kesehatan Indera sekolah
penemuan kasus  Jumlah Indera kit terbatas 2. Kerjasama lintas program dan lintas
penyakit mata di sektor
 Dukungan Lintas Sektor
masyarakat dan 3. Pengajuan pelatihan tenaga mahir
kurang
Puskesmas, melalui mata
 Kurangnya koordinasi
pemeriksaan visus atau 4. Pengusulan sarana Alkes Indera
1 linprog/Linsek
refraksi di wilayah KIT
 Pengetahuan dan ketrampilan
kerja Puskesmas 5. Pembuatan media sosialisasi poster
petugas kurang
Kedungsolo pada tahun dan leaflet
 Tidak ada dana untuk
2016 sebanyak 27,44% 6. Sosialisasi SOP dan KAK di Unit
sosialisasi Kesehatan Indera
dari target 80%. pelayanan
 Kurangnya deteksi dini kasus
mata di masyarakat
2 Masih rendahnya - Kesadaran masyarakat kurang 1.Penyuluhan Kesehatan Indera di
masyarakat
penemuan kasus buta - Kurangnya pengetahuan
katarak pada usia > 45 masyarakat tentang kesehatan 2.Penjaringan kasus mata
tahun di wilayah kerja Indera
3.Pengusulan sarana Alkes Indera
Puskesmas Kedungsolo - Kurangnya sosialisasi kesehatan KIT
pada tahun 2016 Indera untuk masyarakat
4. Pengajuan pelatihan petugas
sebanyak 2% dari taget - Kurangnya deteksi dini kasus Ahli Indera
30% katarak
5. Kerjasama dengan lintas sektor
- Fungsi Indera KIT yang belum
6. Pengajuan dana sosialisasi
maksimal
kesehatan Indera
- Pelatihan untuk petugas kurang
- Kurangnya dukungan lintas
sektor
- Tidak ada dana untuk sosialisasi
tentang kesehatan indera
3. Masih rendahnya - Masyarakat belum mengenal 1. Penyuluhan kes Indera di
pelayanan operasi masyarakat
kesehatan Indera.
katarak Di
- Kesadaran masyarakat untuk 2. Penertiban sistem pencatatan dan
Puskesmas
pelaporan
Kedungsolo Th.2016 periksa Mata kurang
Target 4 X/Th - Tidak ada pelatihan Perawat Ahli 3. Pembuatan media sosialisasi poster
Pencapaian 0 X/Th dan leaflet
Indera
- Pengetahuan dan ketrampilan 4. Pengajuan pelatihan tenaga perawat
mahir mata
petugas kurang
- Tidak ada dana - sosialisasi 5. Pengajuan sarana dan prasarana
( Indera KIT )
Kesehatan Indera
- Sistem pencatatan , pelaporan dan
rujukan yang belum maksimal
- Kurangnya deteksi dini kasus
mata di masyarakat
- Fungsi Indera Kit belum
maksimal

Dari uraian diatas, maka alternatif pemecahan masalah pada program kesehatan Indera di tahun
2016 sebagai berikut ;
1. Masih rendahnya penemuan kasus penyakit mata di masyarakat dan Puskesmas di wilayah
kerja Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 27,44% dari target 80%.
Penyuluhan kesehatan Indera di sekolah
b. Pembuatan media sosialisasi poster dan leaflet
c Pengusulan sarana Alkes Indera KIT
d. Kerjasama Lintas Program dan Lintas sektor
e. Pengajuan pelatihan perawat ahli mata
2. Masih rendahnya penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Kedungsolo pada tahun 2016 sebanyak 2% dari taget 30%
a. Penyuluhan Kesehatan Indera di masyarakat
b. Penjaringan kasus mata
c. Pengajuan pelatihan petugas Ahli Indera
d. Pengusulan sarana Alkes Indera KIT
e. Kerjasama Lintas sektor
f. Pengajuan dana sosialisasi kesehatan Indera
3. Masih rendahnya pelayanan operasi katarak Di Puskesmas Kedungsolo Th.2016 Target
4X/Th Pencapaian 0 X/Th
a. Penyuluhan Kesehatan Indera di masyarakat
b. Penjaringan kasus mata
c. Pengajuan pelatihan petugas Ahli Indera
d. Pengusulan sarana Alkes Indera KIT
e. Kerjasama Lintas sektor
f. Pengajuan dana sosialisasi kesehatan Indera

Anda mungkin juga menyukai