PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Visi pembangunan Kesehatan Kabupaten Cirebon adalah “
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Cirebon Yang Sehat. Produktif dan
Mandiri.” Semua upaya kesehatan yang dilakukan diarahkan kepada
tujuan utama pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan derajat
kesehatan yang dapat dinilai keberhasilannya melalui indikatorAngka
Harapan Hidup. Jumlah Kematian Ibu, Jumlah kematian bayi dan jumlah
Kematian Balita.
b. DASAR HUKUM
Dasar hukum penyusunan perencanaan UPTD Puskesmas
Kalimaro, sebagaiberikut:
1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 210 tahun 2011 Tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 tahun 2016 Tentang
Penggunaan dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2018
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14 tahun 2019 Tentang
Standar Teknis pemenuhan dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
kesehatan.
6. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 58 tahun 2003 tentang
Standar Pelayanan Bidang Keseha
7. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 tahun 2002 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan.
8. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor
136/SK-620/Dinkes tentang Penataan Wilayah Kerja Puskesmas.
c. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UPTD Puskesmas
Kalimaro tahun 2019 .
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan kemampuan manajemen di UPTD Puskesmas
Kalimaro dalam menyusun kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan
azas penyelenggaraannya.
b. Mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang yang masih bermasalah
di UPTD Puskesmas Kalimaro
c. Diketahuinya gambaran kebutuhan anggaran untuk perencanaan
kegiatan tahun 2019
2 Dompyong
102 2 316 58 4 703
Wetan 1319
3. Pendidikan
Pendidikan masyarakat sebagian besar adalah tamat SD sebanyak
42,1%, SLTP sebanyak 25,28 %, SLTA sebanyak 17,6 %, dan yang
berpendidikan lulusan D1/S1 sebanyak 4,38 %. Hal ini perlu diketahui
karena mempengaruhi pola pikir, pola hidup, pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan , dan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Rendahnya tingkat pendidikan juga merupakan
kendala karena tingkat pengetahuan masyarakat rendah, sehingga
diperlukan pendekatan dan penyuluhan tersendiri agar efektif dan
bermanfaat bagi masyarakat.
4. Kepesertaan BPJS
3. TATA NILAI
a. Handal
b. Efektif dan Efisien
c. Bermutu
d. Akuntabel
e. Teladan
4. MOTTO PELAYANAN
Motto Puskesmas Kalimaro yaitu “HEBAT” (Handal, Efekktif dan
Efisien, Bermutu, Akuntabel, Teladan)
a. Handal : Mampu menjadi harapan masyarakat di bidang
kesehatan, dengan memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga
profesional
b. Efektif dan Efisien dalam pelayanan. Efektif : Tercapainya tujuan
dan target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efesien : Penghematan biaya waktu dan tenaga dalam
menyelesaikan kegiatan.
c. Bermutu : Memberikan pelayanan prima yang sesuai prosedur,
dengan tenaga kesehatan yang professional dibidangnya sehingga
terjamin pelayanan yang berkualitas
2 Praktek pengobatan 22
tradisional
3 Apotek 2
4 Posyandu 23
5 Posbindu 5
c. Tenaga kesehatan
Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Kalimaro
d. Pembiayaan Kesehatan
No Sumber Biaya Jumlah Ket
1 Bantuan Operasional 0
Kesehatan
2 Dana Kapitasi 0
Jaminan Kesehatan
Nasional
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan
Lingkungan
3 Upaya KIA
Kesehatan anak
5 Penemuan dan
Penanganan
Penderita Penyakit
6 Upaya Pengobatan
2) Cakupan 78,57
Penanganan 100,0 Cakupan Penanganan Siswa
Siswa SD yang 0 TK yang Membutuhkan
Membutuhkan Perawatan Kesehatan
Perawatan GigiTahun 2018 di Pkm
Kesehatan Gigi Kalimaro tidak mencapai target
ada kesenjangan (-21,43)
_
2 Upaya Kesehatan Jiwa
3 Upaya Kesehatan
Indra
Kesehatan Mata
4 Upaya Kesehatan
Tradisional
1) Cakupan Cakupan Pembinaan Upaya
Pembinaan Upaya 47,06 Kesehatan Tradisional
Kesehatan 100,0 (Kestrad)Tahun 2018 di Pkm
Tradisional 0 Kalimaro tidak mencapai target
(Kestrad) ada kesenjangan (-52,94%)
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3 Upaya KIA
Kesehatan ibu
PRIORITAS
DESA PENYEBAB RTL DAN KESEPAKATAN
MASALAH
KALIMEKAR Masih 1. Kesadaran masyarakat 1. Pada saat rapat tidak
banyak untuk berhenti merokok ada yang merokok
masyarakat kurang 2. Menyediakan smoking
yang 2. Tidak mengetahui bahaya area di Kantor Desa
merokok merokok 3. tidak merokok di dalam
(84,8%) 3. stigma di masyarakat kalo rumah
laki-laki tidak merokok 4. sosialisasi bahaya
tidak macho merokok melalui
4. belum adanya kebijakan spanduk yang
yang mendukung untuk ditempatkan di tempat-
berhenti merokok tempat umum
5. kurangnya sosialisasi dari
tenaga kesehatan tentang
bahaya merokok
Belum semua 1. malas memeriksakan diri 1. Desa memfasilitasi
penderita 2. takut ketahuan mengadakan alat
hipertensi 3. biaya kesehatan (Timbangan,
dan kencing 4. pola hidup alat cek Gula, kolesterol,
manis asam urat)
berobat 2. Pengadaan kelompok
teratur posyandu PTM
: 66,67% 3. mengaktifkan kembali
danmasih kelompok senam Lansia
banyaknya (prolanis)
masyarakat 4. Memperdayakan kader
yang belum untuk kunjungan rumah
terdeteksi (pemeriksaan gula,
penyakit kolesterol, asam urat)
hipertensi
dan DM
A. UKMPENGEMBANGAN
NO MASALAH U S G TOTAL
1. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Manusia Metode
Sarana media
Dana untuk melengkapi
penyuluhan tidak ada
sarana kurang Belum ada peraturan
internal tentang
sanksi yang tidak
melaksanakan
penyuluhan sesuai
jadwal
Manusia Metode
CakupanPengawasanTempatP
Pemahaman Petugas
Pembinaan oleh Pj UKM nMakanan (TPM)Tahun 2018
tentang TPM masih kurang
atau Kapus belum Kalimaro tidak mencapai targ
berjalan kesenjangan (-8,81%)
Sarana Dana
Lingkungan
Manusia Metode
Kurangnya sosialisasi
tentang kesehatan balita Pencatatan dan
Kurangnya kunjungan rumah
oleh petugas pelaporan masih kurang
oleh petugas
Manusia Metode
Kurangnya sosialisasi
tentang kadarzi oleh Pencatatan dan
Kurangnya kunjungan rumah
petugas pelaporan masih kurang
oleh petugas
Kurangnya sosialisasi
Manusia tentang pentingnya Metode
pengobatan secara tuntas
oleh petugas
Pencatatan dan
Ketidakpatuhan pasien terhadap
pelaporan masih kurang
pengobatan Kurangnya koordinasi lintas
program dan lintas sektor CakupanKesembuhanPasien TB B
terkait Pembinaan dan Monev
PositifTahun 2018 di Pkm Kalima
Kurang aktifnya pemberdayaan oleh Pj UKM atau Kapus
tidak mencapai target ada kesenja
keluarga dalam PMO belum berjalan
Petugas tidak ada pada (-55,56%)
saat buka
Manusia Metode
Belum ada kebijakan yg
Kurangnya sosialisasi mengatur pemeriksaan penyakit
Kurangnya kunjungan rumah tentang pemeriksaan kronis
oleh petugas lab untuk penunjang
Manusia Metode
Biaya perawatan
Sop penanganan siswa Pengetahuan
kesehatan gigi masih
TK yang membutuhkan Masyarakat
Ruang pel kurang membebani sebagian
perawatan kesehatan tentang perawatan
menarik bagi anak- orang tua murid
gigi belum ada masih kurang
anak
Manusia Metode
Kurangnya sosialisasi
Pencatatan dan
Kurangnya kunjungan rumah tentang kesehatan jiwa
pelaporan masih kurang
oleh petugas oleh petugas
(-26,09%)
Sarana/ media (format metoda
deketsi 2 menit) belum lengkap
Pengetahuan
Masyarakat dan
keluarga tentang
kesehatan jiwa
Alur dan SOP belum ada
masih kurang
Manusia Metode
Kurangnya sosialisasi
tentang kesehatan indra Pencatatan dan
Penyuluhan kepada pasien
oleh petugas pelaporan masih kurang
katarak kurang
(-100%)
Manusia Metode
Kurangnya sosialisasi
tentang kelompok taman Pencatatan dan
Kurangnya pemahaman petugas
obat keluarga oleh pelaporan masih kurang
untuk melaksanakan tugas
petugas
Pembinaan dan Monev CakupanPembinaaanKelompo
Petugas belum melakukan oleh Pj UKM atau Kapus ObatKeluarga (TOGA)Tahun
pendataan kelompok TOGA Kurangnya koordinasi belum berjalan Pkm Kalimaro tidak mencapa
lintas program dan lintas ada kesenjangan
sektor terkait
(-41,15%)
Pengetahuan
Masyarakat dan
Alur dan SOP belum ada keluarga tentang
pembinaan kelompok
taman obat keluarga
(TOGA) masih
Sarana Dana kurang
Lingkungan