PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.Sehingga Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.Pelayanan kesehatan yang diberikan di
puskesmas adalah upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di
wilayahnya.Upaya kesehatan masyarakat terdiri dari upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Yang termasuk upaya
kesehatan masyarakat esensial adalah promosi kesehatan termasuk UKS, Kesehatan
Lingkungan, KIA dan KB yang bersifat UKM, pelayanan Gizi yang bersifat UKM,
Pencegahan dan pengendalian penyakit, dan pelayanan keperawatan masyarakat.
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah kesehatan jiwa,
kesehatan gigi masyarakat, kesehtan tradisional komplementer, kesehatan olah raga,
kesehatan indera, kesehatan lansia, kesehatan kerja.
Upaya kesehatan perorangan di puskesmas meliputi pelayanan pemeriksaan
umum, kesehatan gigi dan mulut, KIA-KB yang bersifat UKP, pelayanan gawat darurat,
pelayanan gizi yang bersifat UKP, kefarmasian dan laboratorium.Disamping itu
puskesmas karena memiliki wilayah kerja mempunyai tanggung jawab juga terhadap
jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
diwilayahnya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan praktek mandiri,
dan jejaring fsilits pelayanan kesehatan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik agar kegiatan yang dilaksanakan dapat secara
sistematik untuk menghasilkan luaran secara efektif dan efisien.Manajemen puskesmas
tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban.Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas adalah suatu proses kegiatan secara urut yang
harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna
dan berdaya guna untuk tahun yang akan datang.
Langkah pertama dalam penyusunan perencanaan tingkat puskemas tersebut
adalah dengan menyusun rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan seluruh
kegiatan, dengan mempertimbangakan kebijakan yang berlaku baik secara global,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022
1
nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang ada di
puskesmas.
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) adalah:
1. Mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai periode sebelumnya dan
memperhatikan program/upaya yang masih menjadi masalah.
2. Menyusun rencana kegiatan baru sesuai dengan kondisi kesehatan di wilayah
kerjanya dan juga memperhatikan hasil analisis kebutuhan masyarakat sesuai
dengan sumber daya yang ada.
3. Memberikan gambaran kegiatan dan anggaran yang diperlukan untuk mencapai
tujuan sesuai yang ditargetkan.
C. VISI, MISI, TUPOKSI PUSKESMAS, DAN TATA NILAI
1. Visi Puskesmas Ngemplak Simongan adalah :
“ Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup sehat.”
2. Misi Puskesmas Ngemplak Simongan
Untuk mewujudkan visi diatas maka rumusan misi Puskesmas Ngemplak Simongan
adalah:
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima.
b. Mendorong kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup sehat.
3. TUPOKSI Puskesmas Ngemplak Simongan
Dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 Tahun 2014
tentangPuskesmas, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
b. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
Sehingga, saat ini Puskesmas Ngemplak Simongan mempunyai produk layanan sebagai
berikut:
a. Upaya Kesehatan Perorangan
1) Pengobatan Umum
2) KIA – KB
3) Kesehatan Gigi dan Mulut
4) Gizi
5) Lansia
6) Konseling Sanitasi
7) Laboratorium
8) Farmasi
ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. Data umum
a. Peta wilayah
Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan salah satu Puskesmas
perawatan di Kecamatan Semarang Barat dengan luas tanah 351M2 dan luas
bangunan 351 M2dengan luas wilayah kerja 164 Ha.
Pada awal berdirinya Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan
puskesmas pembantu, seiring perkembangan Kota Semarang maka pada tahun
1992 ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas Induk.
Puskesmas Ngemplak Simongan menempati lokasi di jalan Srinindito IV
RT 08 RW 01 Kecamatan Semarang Barat dengan luas wilayahnya adalah 164
Ha. Secara Adminstratif wilayah kerja meliputi 2 (Dua) kelurahan yaitu: Kelurahan
Ngemplak Simongan dan Kelurahan Bongsari. Kelurahan yang mempunyai
wilayah terluas yaitu Kelurahan Ngemplak Simongan, dengan luas wilayah 84,3
Ha. Sedangkan kelurahan yang mempunyai wilayah terkecil adalah kelurahan
Bongsari, dengan luas wilayah 79,7 Ha.
Batas wilayah administratif Puskesmas Ngemplak Simongan adalah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Bojong Salaman Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Selatan : Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Barat : Kelurahan Gisikdrono Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Timur : Kelurahan Petompon Kecamatan Gajahmungkur
Wilayah Puskesmas Ngemplak Simongan secara topografi merupakan dataran
tinggi dengan jenis tanah Alluvial Hidromorf Grumosol Kelabu Tua, mempunyai
o
ketinggian antara 0,75–10 mdpl dan memiliki posisi astronomis antara :7 00‘ 27”
Lintang Selatan dan 110 o 23’ 35,6” Bujur Timur.
Ngemplak
1 8 96 94 97,9 0 0 0
Simongan
Adapun beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat antara lain :
1) Posyandu
Adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola
dan diselenggarakan dari, oleh dan bersama masyarakat dalam rangka memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.
Jumlah Posyandu Balita = 17
Jumlah Kader Kesehatan = 213 yang aktif 206
2) Posbindu
Bentuk peran serta masyarakat upaya promotif-preventif untuk mendeteksi dan
pengendalian dini faktor resiko PTM (Penyakit Tidak Menular) secara terpadu pada orang
dewasa 25 tahun ke atas, melalui kegiatan monitoring faktor resiko PTM secara rutin dan
periodik, konseling faktor resiko PTM, diet dan aktivitas fisik.
Jumlah Posbindu = 2, di kelurahan Bongsari RW 2 dan di puskesmas untuk pegawai
3) Pengembangan Desa Siaga
Desa/kelurahan siaga : kesiapan sumber daya (kemampuan) untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.
Jumlah Kelurahan Siaga = 2
4) PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di
bidang kesehatan dan beperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Jumlah SD/MI = 5
Jumlah SMP/MTs = 0
Jumlah SMA/MA = 0
d. Data penduduk dan sasaran
Tabel 2.5 Kependudukan di Wilayah Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2020
No. Nama Data Penduduk (jiwa) Jumlah Ukr.Kelg Luas Wil. Kepadatan
Desa
L P L+P (%) KK (jiwa/KK) (ha) (jiwa/ha)
Ngemplak
1 6.218 6.815 13.033 45,87 3075 4,2 84,3 154,6
Simongan
2 Bongsari 7.451 7.935 15.386 54,13 4694 3,2 79,7 193,0
Dokter Spesialis
9%
Bidan
18%
Klinik Apotek
45% 27%
Gambar 2.3 Grafik Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak
Simongan Tahun 2019
TK
SD
5 8 PT
4000
3500 3407
3000
2500 2378
2000
1500
1000 766
553
500
90 77
0
Total Sehat Tidak Sehat Total Sehat Tidak Sehat
Rumah Rumah
Gambar 2.5 Grafik jumlah SAB per kelurahan yang ada di Wilayah kerja
Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2019
4000
3500 3407
3000
2500 2303 2378
2000 1901
1500
1000
477 477
500
0
Total PDAM Sumur Total PDAM Sumur
Rumah Rumah
NGEMPLAK SIMONGAN BONGSARI
Gambar 2.6 Grafik jumlah Tempat Sampah, SPAL dan jamban per kelurahan yang ada di
Wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2019
2. Data khusus:
a. Status kesehatan:
1) Data kematian Puskesmas Ngemplak Simongan
2) Data kesakitan
Gambar 2.8 Grafik Prosentase Jenis Kunjungan di Wilayah
Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2019
JAMKESMASKOT BAYAR
3205 762
10% 2%
BPJS
11518
35%
GRATIS
17274
53%
11,250
10,750
10,250
9,750
9,250
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
PESERT 10084 10308 10517 10526 10756 11316 11265 11500 11564 11677 11732 11833
A
3250
2750
2250
1750
1250
750
250
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Baru 527 174 436 189 306 187 200 217 584 346 518 503
Lama 2228 2511 2614 2523 2428 2059 2429 2508 2151 2327 2080 1888
Total 2755 2685 3050 2712 2734 2246 2629 2725 2735 2673 2598 2391
7774 7560
5) Data Perbandingan Capaian Indikator Keluarga Sehat Kelurahan Bongsari Tahun 2016
dan 2018
0.5 0.477
0.4
0.3
0.189
0.2
0.1
0
2017 2019
12 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinveksi HIV 100 100 100
Berdasarkan tabel 2.8 terlihat sebagian besar responden dalam pelaksanaan survei
kebutuhan dan harapan masyarakat terkait program UKM berusia antara 20-45 tahun
atau kategori Dewasa (64,6%).
2) Tingkat Pendidikan
Tabel 2.9 Tingkat Pendidikan Responden
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Sekolah 2 2
2 Tamat SD 15 15
3 Tamat SMP 14 14
4 Tamat SMA 61 62
5 Tamat PT 7 7
Total 100 100
Berdasarkan tabel 2.9 dapat diketahui dari 100 Responden, sebagian besar responden
dengan tingkat pendidikan lulusan SMA (61,6%) dan hanya ada 2 responden (2%) yang
tidak sekolah.
3) Pekerjaan
Tabel 2.10 Kategori Pekerjaan Responden
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Bekerja 4 4
2 Pegawai Swasta 35 35
3 PNS/TNI/Polri 1 1
4 Wiraswasta/Pedagang 8 8
5 Pelajar 2 2
Berdasarkan tabel 2.12, terlihat sebagian besar responden merasa jelas dalam menerima
penyuluhan oleh petugas (95%).
c) Penyuluhan Kesehatan
Tabel 2.13 Kebutuhan Masyarakat terkait Penyuluhan Kesehatan
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Membutuhkan 44 44
2 Sangat Membutuhkan 55 56
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel 2.13, dapat telihat 56% responden menyatakan sangat perlu terhadap
penyuluhan kesehatan.
d) Pendataan PHBS Rumah Tangga
Tabel 2.14 Kebutuhan Masyarakat terkait Pendataan PHBS Rumah Tangga
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1 Kurang Membutuhkan 1 1
2 Membutuhkan 51 52
3 Sangat Membutuhkan 47 48
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel 2.14, dapat dilihat ada 52% responden menyatakan membutuhkan
dan 48 % menyatakan sangat membutuhkan kegiatan pendataan PHBS Rumah Tangga.
e) Pendataan PHBS Sekolah
Berdasarkan tabel 2.18, dapat diketahui terdapat 46% responden membutuhkan dan
54% sangat membutuhkan Gerakan Pemantauan Jentik Nyamuk.
i) Pembinaan Kelurahan Siaga
Tabel 2.19. Kebutuhan Masyarakat terkait Pembinaan Kelurahan Siaga
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1 Kurang Membutuhkan 4 4
2 Membutuhkan 57 58
3 Sangat Membutuhkan 38 38
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel 2.20, terdapat 57% responden menyatakan membutuhkan dan 41%
responden menyatakan sangat membutuhkan terkait kegiatan pendataan Keluarga
Sehat. Hanya 2% responden yang menyatakan kurang membutuhkan terhadap kegiatan
tersebut.
k) Intervensi PIS PK
Tabel 2.21. Kebutuhan Masyarakat terkait Intervensi PIS PK
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1 Kurang Membutuhkan 1 1
2 Membutuhkan 67 68
3 Sangat Membutuhkan 31 31
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel 2.21, terdapat 67% responden menyatakan membutuhkan dan 31%
responden menyatakan sangat membutuhkan terkait kegiatan Intervensi PIS PK. Hanya
1% responden yang menyatakan kurang membutuhkan terhadap kegiatan tersebut.
Berdasarkan tabel 2.22 terlihat sebagian besar responden dalam pelaksanaan survei
kebutuhan dan harapan masyarakat terkait program Kesehatan Lingkungan berusia
antara 20-45 tahun atau kategori Dewasa ( 61,6%).
2) Tingkat Pendidikan
Tabel 2.23 Tingkat Pendidikan Responden
N Kategori Frekuensi Persentase (%)
o
1 Tidak sekolah 2 2
2 Tamat SD 15 15,2
3 Tamat SMP 14 14,1
4 Tamat SMA 61 61,6
Berdasarkan tabel 2.23 dapat diketahui dari 99 Responden, sebagian besar responden
dengan tingkat pendidikan lulusan SMA (61,6%) dan hanya ada 2 responden (2%) yang
tidak sekolah.
3) Pekerjaan
Tabel 2.24 Kategori Pekerjaan Responden
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Bekerja 4 4
2 Swasta 35 35,4
3 PNS/TNI/POLRI 1 1
4 Wiraswasta/Jasa/Dagang 8 8,1
5 Pelajar 2 2
6 Ibu Rumah Tangga 49 49,5
Total 99 100
Berdasarkan tabel 2.24, terlihat sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga
yaitu sebanyak 49,5 %.
4) Jenis Kelamin Responden
Tabel 2.25 Kategori Jenis Kelamin Responden
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 11 11,1
2 Perempuan 88 88,9
Total 99 100
Berdasarkan tabel 2.27, dapat diketahui sebagian besar Responden (60,6%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Depo Air Minum.
Berdasarkan tabel 2.28, dapat diketahui sebagian besar Responden (68,7%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Sekolah.
4) Pemeriksaan Sanitasi TTU ( Temat-Tempat Umum)
Tabel 2.29 Kebutuhan Masyarakat terkait Pemeriksaan Sanitasi TTU
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Kurang Membutuhkan 2 2
2. Membutuhkan 69 69,7
3. Sangat Membutuhkan 28 28,3
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.29 dapat diketahui sebagian besar Responden (69,7%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi TTU.
5) Pemeriksaan Sanitasi TPP ( Tempat Pengolahan Pangan)
Tabel 2.30 Kebutuhan Masyarakat terkait Pemeriksaan Sanitasi TPP
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Kurang Membutuhkan 1 1
2. Membutuhkan 63 63,6
3. Sangat Membutuhkan 35 35,4
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.30 dapat diketahui sebagian besar Responden (63,6%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi TPP
6) Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah
Tabel 2.31 Kebutuhan Masyarakat terkait Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Membutuhkan 53 53,5
2. Sangat Membutuhkan 46 46,5
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.31 dapat diketahui sebagian besar Responden (53,5%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah.
7) Pemeriksaan Jentik Berkala di Sekolah
Tabel 2.32 Kebutuhan Masyarakat terkait Pemeriksaan Jentik Berkala Rumah
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Membutuhkan 57 57,6
2. Sangat Membutuhkan 42 42,4
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.32 dapat diketahui sebagian besar Responden (57,6%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala di Sekolah
8) Pemeriksaan Sampel Jajanan Anak Sekolah
Berdasarkan tabel 2.32, dapat diketahui sebagian besar Responden (53,5%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sampel Jajanan Anak Sekolah.
9) Pemeriksaan Sampel Air Minum
Tabel 2.33. Kebutuhan Masyarakat terkait Pemeriksaan Sampel Air Minum
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Tidak Dibutuhkan 55 55,6
2. Membutuhkan 44 44,4
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.33, dapat diketahui sebagian besar Responden (55,6%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sampel Air Minum.
10) Konsultasi Sanitasi
Tabel 2.34 Kebutuhan Masyarakat terkait Konsultasi Sanitasi
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Membutuhkan 71 71,7
2. Sangat Membutuhkan 28 28,3
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.34 dapat diketahui sebagian besar Responden (97%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Konsultasi Sanitasi
11) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Tabel 2.35 Kebutuhan Masyarakat terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Membutuhkan 68 68,7
2. Sangat Membutuhkan 31 31,3
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.35 dapat diketahui sebagian besar Responden (68,7%) menyatakan
membutuhkan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
c. Keramahan Petugas Berdasarkan Survey
Tabel 2.36 Kebutuhan Masyarakat terkait Pemeriksaan Sampel Air Minum
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Tidak Ramah 1 1
2. Kurang Ramah 1 1
3 Ramah 97 98
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.36 dapat diketahui sebagian besar Responden (98%) menyatakan
bahwa petugas kesehatan lingkungan ramah
3. Survey Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Program Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
a. Data Masyarakat ( Responden)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022
21
1) Berdasarkan Usia
Tabel 2.37 Kategori Usia Responden
KRITERIA USIA/ TAHUN Frekuensi Persentase
Remaja < 20 3 3,0
Dewasa 20 – 45 61 61,6
Usila 45 -- 60 32 32,3
>60 3 3,0
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.37 terlihat sebagian besar responden dalam pelaksanaan survei
kebutuhan dan harapan masyarakat terkait program P2P berusia antara 20-45 tahun
atau kategori Dewasa ( 61,6%).
2) Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.38 Kategori Jenis Kelamin
No Kriteria Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 11 11,1
2 Perempuan 88 88,9
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.38 terlihat sebagian besar responden dalam pelaksanaan survei
kebutuhan dan harapan masyarakat terkait program P2Pberjenis kelamin perempuan
(88,9%).
3) Tingkat Pendidikan
Tabel 2.39 Tingkat Pendidikan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 Tidak Sekolah 2 2,0
2 Tamat SD 15 15,2
3 Tamat SMP 14 14,1
4 Tamat SMA 61 61,6
5 Tamat D3/S1/S2 7 7,1
Total 99 100
Berdasarkan tabel 2.39 dapat diketahui dari 100 Responden, sebagian besar responden
dengan tingkat pendidikan lulusan SMA (61%) dan hanya ada 2 responden (2%) yang
tidak sekolah.
4) Pekerjaan
Tabel 2.40 Kategori Pekerjaan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 Tidak Bekerja 4 4,0
2 PNS/TNI/POLRI 1 1,0
3 Swasta 35 35,4
4 Wiraswasta/ Jasa/ Dagang 8 8,2
5 Ibu Rumah Tangga 49 49,5
6 Pelajar 2 2,0
Total 99 100
Berdasarkan tabel 2.41, terlihat sebagian besar responden memilih ramah (94,9%) dan
hanya 1 responden yang memilih kurang ramah (1%).
3. Kebutuhan dan Harapan Masyarakat (Responden) Terhadap Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit
a. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD
Tabel 2.42 Kategori Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 Kurang Membutuhkan 1 1,0
2 Membutuhkan 62 62,6
3 Sangat Membutuhkan 36 36,4
Total 99 100
2. Tingkat Pendidikan
Tabel 2.4.2. Tingkat Pendidikan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 SMP 16 18,4
2 SMA 58 66,7
3 D3/S1 13 14,9
Jumlah 87 100
3. Pekerjaan
Tabel 2.4.3. Kategori Pekerjaan Responden
Berdasarkan tabel 2.5.3 dapat diketahui dari 100 Responden, sebagian besar
responden dengan tingkat pendidikan lulusan SMA ( 66.7%) dan hanya ada 2
responden ( 6,7%) yang tamat Sekolah Dasar
4. Pekerjaan
Tabel 2.5.4. Kategori Pekerjaan Responden
Frekuensi :Persent Jumlah Persen Komulatif persen
Ibu Rumah Tangga 16 53,3 53,3 53,3
Karyawan Swasta 12 40.0 40.0 933
Wirausaha/Jasa/dagang 1 3.3 3.3 3.3
PNS/Polri/ TNI 1 3.3 3.3 3.3
Total 30 100.0 100.0 100.0
g. Pemberian Vitamin A
Tabel 2.5.11 Kebutuhan Masyarakat terkait Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
Frekuensi Persen Jumlah Total Persent
Persent
Butuh 14 46.7 46.7 46.7
Sangat butuh 16 53.3 53.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
h. Operasi Timbang
2. Jenis Kelamin
Tabel 2.6.2. Kategori Jenis Kelamin Responden
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
O (%)
1 Laki -Laki 11 37
2 Perempuan 19 63
TOTAL 30 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 22 73
4 Sangat Perlu 8 27
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 2.6.3, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah dari
jumlah Responden (73%) menyatakan perlu kegiatan Kunjungan Rumah
untuk melakukan Perawatan Kesehatan Masyarakat dan 27 % menyatakan
sangat perlu. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak perlu terhadap
kegiatan tersebut.
1 Butuh 26 87
2 Sangat Butuh 4 13
Jumlah 30 100
2. Posbindu PTM
Tabel 2.7.2 Kebutuhan Masyarakat terkait Kegiatan Posbindu PTM
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1 Butuh 27 90
2 Sangat Butuh 3 10
Jumlah 30 100
1 Butuh 13 43
2 Sangat Butuh 17 57
Jumlah 30 100
1 Butuh 12 40
2 Sangat Butuh 18 60
Jumlah 30 100
1. Berdasarkan Usia
1. Dokter Kecil
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 26 65
4. Sangat Membutuhkan 14 35
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 26 65
4. Sangat Membutuhkan 14 35
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 31 77,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 30 75
4. Sangat Membutuhkan 10 25
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 27 67,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 22 55
4. Sangat Membutuhkan 18 45
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 24 60
4. Sangat Membutuhkan 16 40
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 24 60
4. Sangat Membutuhkan 16 40
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 26 65
4. Sangat Membutuhkan 14 35
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 24 60
4. Sangat Membutuhkan 16 40
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 27 67,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 29 72,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 29 72,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 27 67,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 30 75
4. Sangat Membutuhkan 10 25
Jumlah 40 100
3. Tingkat Pendidikan
Tabel 2.9.3. Tingkat Pendidikan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 Tidak Sekolah 1 2,8
2 Tamat SD 5 13,9
3 Tamat SMP 4 11,1
4 Tamat SMA 23 63,9
4. Pekerjaan
Tabel 2.9.4. Kategori Pekerjaan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
(%)
1 Tidak bekerja 3 8,.3
2 Ibu Rumah Tangga 6 16,7
3 Karyawan Swasta 21 58,3
4 Wiraswasta / Pedagang 1 2,8
5 Buruh / Jasa 2 5,6
6 Pelajar 3 8,3
Total 36 100
3 Perlu 21 58,3
Jumlah 36 100
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 23 63,9
Jumlah 36 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 24 66,7
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 2.9.7 dapat diketahui tidak ada responden yang menyatakan
tidak perlu terhadap sosialisasi pemanfaatan toga dan akupresur, melainkan
sebagian besar menyatakan perlu dilakukan sosialisasi pemanfaatan toga dan
akupresur (66,7%) dan sangat perlu sebanyak 12%
3 Perlu 23 63,9
3 Perlu 21 58,3
Jumlah 36 100
IX. Survey Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Pelayanan Ruang Gigi dan
Mulut
1. Berdasarkan Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Dengan Jenis Pelayanan
Tabel 2.12.1 Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Dengan Jenis Pelayanan
KRITERIA Frekuensi Persentase
Tidak sesuai 0 0
Kurang sesuai 0 0
Sesuai 36 70,6
Sangat Sesuai 15 29,4
Jumlah 51 100
Berdasarkan tabel 2.14.7 dapat diketahui ada 52,7% responden yang menyatakan
petugas sangat sopan dan ramah dalam pelayanan.
8. Berdasarkan Kualitas Sarana Dan Prasarana
Tabel 2.14.8 Perilaku Kualitas Sarana Dan Prasarana
KRITERIA Frekuensi Persentase
Buruk 0 0
Cukup 7 9,5
Baik 36 48,6
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022
59
Sangat baik 31 41,9
Jumlah 74 100
Berdasarkan tabel 2.14.8 dapat diketahui ada 48,6% responden yang menyatakan
kualitas sarana dan prasarana baik.
9. Berdasarkan Penanganan Pengaduan Pengguna Layanan
Tabel 2.14.9 Penanganan Pengaduan Pengguna Layanan
KRITERIA Frekuensi Persentase
Tidak ada 2 3,0
Ada tetapi tidak
berfungsi 2 3,0
Berfungsi
kurang
maksimal 19 28,4
Dikelola
dengan baik 44 65,7
Jumlah 2 3,0
Berdasarkan tabel 2.14.9 dapat diketahui ada 65,7% responden yang menyatakan
penanganan pegaduan pengguna layanan dikelola dengan baik.
Tidak kompeten 0 0
Kurang kompeten 0 0
Kompeten 48 61,5
Sangat kompeten 30 38,5
Jumlah 78 100
NO INDIKATOR
1. Jumlah KN
2. Jumlah Kunjungan Bayi
3. Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani
4. Jumlah kematian Bayi yang ditemukan
5. Jumlah Remaja yang mendapatkan Penyuluhan
6. DT pada murid SD /SDLB/SLB/ MI Kelas I
7. Campak pada murid SD/SDLB/SLB/ MI kls 1
8. Td pada murid SD/SDLB/SLB/ MI kelas II
9. Td pada murid SD/SDLB/SLB/ MI kelas V
10. TD bumil lengkap
11. Jumlah balita yang naik berat badannya
12. Jumlah Ibu hamil KEK
13. Jumlah bufas mendapat vitamin A 2 kapsul
14. Jumlah bumil yang diperiksa Hb
15. Jumlah kunjungan ke posyandu >= 10 kali/tahun
16. Penemuan kasus AFP
17. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
18. Cakupan ibu hamil yang dites HBS Ag
19. Cakupan pengobatan semua kasus Tb yang diobati (CDR)
20. cakupan penemuan kasus Tb resisten obat (TB-RO)
21. Cakupan Ibu Hamil yang dites Sifilis ( ≥70 % )
22. Ibu Hamil yang dites HIV dan tahu hasilnya ( ≥70 % )
23. Ibu Hamil di test Hepatitis ( ≥70 % )
24. Jumlah penderita hipertensi
25. Jumlah pasien DM
26. UKGS Tahap II di SD/ MI
27. UKGS (tahap III) di SD/MI
28. Jumlah jamaah Haji yg dilacak
Luasnya
NO PERMASALAHAN Urgensi Keseriusan Total Prioritas
masalah
Penemuan dan penanganan pasien baru TB
1 5 5 4,8 14,8 1
BTA positif 51,5%
Deteksi faktor resiko dan komplikasi bumil
2 5 5 3,7 13,7 2
oleh masyarakat 2%
3 Jumlah Ibu hamil KEK 15% 4 4,3 3 11,3 3
4 Rokok 3 4 3,2 10,2 4
5 Hipertensi 3 3,7 3 9,7 5
6 Meningkatnya kasus Covid-19 3,2 3 3 9,2 6
7 Sosialisasi bahaya PTM 3 3,7 2 8,7 7
8 Pelayanan Farmasi terlalu lama 4 2,3 2 8,3 8
9 Penambahan tempat duduk di ruang tunggu 3 3,7 1 7,7 9
No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
1 Penemuan dan Kurang penghargaan untuk kader Memfasilitasi kegiatan Memfasilitasi kegiatan refreshing
kesehatan refreshing kader kader
Penanganan
Keterbatasan lahan untuk Perekrutan kader baru Dilakukan penyuluhan,
Pasien Baru TB perluasan ruangan di puskesmas Pengusulan dana agar sesuai pembuatan poster dan leaflet
Penyaluran dana siap pakai dari dengan RPK Puskesmas Meningkatkan koordinasi dengan
BTA Positif 51,5%
pemerintah yang terhambat dan Mengajukan usulan relokasi lintas program
sering kali tidak sesuai dengan puskesmas yang baru Melakukan integrasi dengan
yang di ajukan Dilakukan penyuluhan, pertemuan tingkat RT, RW,
Kurangnya perekrutan petugas pembuatan poster dan leaflet Kelurahan dan Kecamatan
kesehatan oleh pemerintah Meningkatkan koordinasi Penemuan penderita TB BTA +
Tidak tersedianya ruangan yang dengan lintas program melalui pengiriman dahak oleh
memadai di puskesmas Menjadwalkan pertemuan lintas kader kesehatan
Kurangnya pelatihan PMO program
Menyelenggarakan pelatihan
Jumlah petugas program TB paru
untuk PMO
dengan penderita TB tidak
Penataan kembali SDM di
proposional
Puskesmas
Kurangnya rapat pertemuan
Melakukan integrasi dengan
antara petugas TB kecamatan
pertemuan tingkat RT, RW,
dan kelurahan
Kelurahan dan Kecamatan
Kurang komunikasi antara
Meningkatkan komunikasi dan
petugas kesehatan yang terkait
koordinasi antar petugas
kesehatan
Penemuan penderita TB BTA +
melalui pengiriman dahak oleh
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022
kader kesehatan
2 Kurangnya pemanfaatan kader Sosialisasi dan pelatihan kader Sosialisasi dan pelatihan kader
kesehatan untuk melaporkan data terkait deteksi factor resiko dan terkait deteksi factor resiko dan
bumil yang beresiko komplikasi bumil komplikasi bumil
Belum pernah dilakukan Pengusulan dana untuk Pengusulan dana untuk program
pelatihan/refreshing kader tentang program deteksi factor resiko deteksi factor resiko dan
resiko komplikasi bumil dan komplikasi bumil komplikasi bumil
Adanya program lain yang Pengusulan penambahan Pengusulan penambahan tenaga
membutuhkan dana tenaga bidan bidan
Deteksi Faktor
Kader belum bisa mengetahui Mengajukan usulan relokasi Mengajukan usulan relokasi
Resiko Dan puskesmas yang baru puskesmas yang baru
jenis factor resiko bumil
Komplikasi Bumil
Akses bumil untuk melakukan
Oleh Masyarakat pemeriksaan lanjutan ke
2% puskesmas sulit
Petugas terkait terlalu banyak
pemegang program
Sistem pencatatan belum lengkap
Kurang mampu dalam melakukan
advokasi
Kurang motivasi dalam mencapai
keberhasilan program
3 Jumlah Ibu Hamil Konseling terhadap ibu hamil KEK di
KEK 15% posyandu yang kurang memamdai Sosisalisasi terhadap Sosisalisasi terhadap
karena terbatas waktu kader terkait kader terkait pencegahan
Nakes kurang mampu pencegahan bumil KEK bumil KEK
mengadvokasi lintas sector untuk Mengusulkan dana Mengusulkan dana untuk
mengadakan MP untuk deteksi bumil KEK deteksi bumil KEK
Adanya program lain yang Menjalin komunikasi Menjalin komunikasi
dengan baik antar lintas dengan baik antar lintas
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022
membutuhkan dana sector sector
Masih kurang dukungan dari Mengajukan usulan Mengajukan usulan
keluarga untuk makanan tambahan relokasi puskesmas relokasi puskesmas yang
pada ibu hamil yang baru baru
Tempat konseling tidak Mengajukan usulan Mengajukan usulan pembuatan
representative pembuatan ruangan ruangan konsultasi
Pendidikan/penyuluhan gizi belum konsultasi
maksimal
Petugas kurang mampu dalam
mengevaluasi program gizi
Nakes kurang komunikasi antar
bidan desa dan puskesmas
Kurang mampu dalam melakukan
advi\okasi
Kurang motivasi dalam mencapai
keberhasilan program
Rencana pelaksanaan kegiatan tahun 2022 Puskesmas Ngemplak Simongan dapat dilihat
pada lampiran 1.
Untuk mengakomodir kebutuhan dan harapan masyarakat tentang
1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih sabar, ramah dan senyum
2. Kebersihan puskesmas ditingkatkan
3. Puskesmas diperluas
4. Kerja bakti bersama
5. Penyuluhan Kesehatan
6. Pelayanan Ibu dan Anak di pisah
Rencana kami adalah sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi bulanan tentang kritik dan saran dari pengunjung puskesmas atau
masyarakat berkaitan dengan sikap petugas
2. Dilakukan monitoring kebersihan setiap hari oleh penanggung jawab kebersihan
puskesmas
3. Untuk perluasan Puskesmas mengusulkan ke Dinas Kesehatan untuk menyetujui
realokasi Puskesmas agar minimal kebutuhan ruangan sesuai dengan Permenkes 75
tahun 2014
4. Melakukan kerja bakti di puskesmas minimal 1 bulan sekali
5. Melakukan Penyuluhan Rawat Jalan Interaktif Mudah dan Tepat (Penyu Raja Imut)
EVALUASI
Rencana Pelaksanaan Kegiatan ini disusun sebagai bahan bagi Dinas Kesehatan
Kota Semarang untuk menyusun rencana kerja (renja) tahun 2022.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan ini disusun setelah ada penetapan DPA dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
Dan disamping itu juga diharapkan setelah terbentuk RPK, maka harapannya
RPK ini akan dilaksanakan secara optimal oleh seluruh karyawan Puskesmas Ngemplak
Simongan yang didukung oleh lintas sektor terkait dan Dinas Kesehatan serta seluruh
lapisan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal juga kepada masyarakat dengan memperbaiki
kekurangan – kekurangan yang ada di tahun 2020.
Demikian dengan mengharap pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan kemanfaatan
bagi umat manusia.