Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang lahir berdasarkan peraturan


pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun 1987 tentang penyerahan sebagian
urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan kepada daerah. Menurut keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 857/MenKes/SK/IX/2009,
puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung
jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai unit terdepan dalam
pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas pokok
melaksanakan pelayanan, pembiayaan, dan pengendalian, pengembangan
upaya kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah
kerjanya. Pelayanan kesehatan sesuai ISO 9001 meliputi : loket, rekam medik,
klinik umum, klinik ibu dan anak, klinik KB, klinik gigi, klinik spesialis mata,
klinik gizi, klinik MTBS, klinik IMS, klinik UGD 24 jam, ambulans, rawat
inap persalinan, laboratorium, apotek, rontgen, dan optik.1,2,3,4
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu
atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber
daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.5
Ada berbagai macam cara untuk mengukur kualitas dari suatu pelayanan,
salah satunya dengan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman

1
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang
ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.6
Laporan ini akan membahas tentang manajemen SDM di puskesmas
Kebon Jeruk yang telah tersertifikasi ISO 9001:2008, dengan menggunakan
analisis SWOT. Tujuan dilakukan observasi pada Puskesmas Kecamatan
Kenon Jeruk untuk mengetahui pengelolaan manajemen sumber daya manusia
di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk yang meliputi jumlah, kekurangan, dan
kelebihan, serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas
1. Definisi puskesmas
Menurutkeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
857/MenKes/SK/IX/2009, puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan
strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.Puskesmas adalah satuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat (1) menyeluruh, terpadu,
dan merata, (2) dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat, (3) dengan
peran serta aktif masyarakat, (4) menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, (5) biaya dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat, (6) upaya kesehatan diselenggarakan dengan
menitik beratkan kepada pelayanan masyarakat luas, untuk mencapai
kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan. 2,3

2. Fungsi puskesmas4,7,8,9
Puskesmas sebagai unit terdepan dalam memberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas pokok melaksanakan
pelayanan, pembiayaan, dan pengendalian, pengembangan upaya
kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya,
sehingga fungsi puskesmas meliputi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai ISO 9001 meliputi : loket,
rekam medik, klinik umum, klinik ibu dan anak, klinik KB, klinik
gigi, klinik spesialis mata, klinik gizi, klinik MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sehat), klinik IMS, klinik UGD 24 jam, ambulans,
rawat inap persalinan, laboratorium, apotek, rontgen, dan optik.
b. Melakukan penyediaan, pengelolaan, dan pelayanan puskesmas
kelurahan.

3
c. Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan puskesmas kelurahan.
d. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
e. Mengkoordinasikan temu lintas batas kelurahan dalam
penanggulangan masalah kesehatan, terutama penanggulangan
bencana.

B. Sumber Daya Manusia (SDM)


Menurut Marihot (2002), pengertian SDM dapat dibedakan menjadi
makro dan mikro. Pengertian secara makro adalah semua manusia sebagai
penduduk warga negara dalam suatu batas wilayah tertentu yang sudah
memasuki usia kerja baik yang sudah bekerja, maupun yang belum bekerja.
Pengertian SDM secara mikro adalah manusia yang bekerja atau menjadi
anggota suatu organisasi.Sumber daya manusia dapat menjadi penghambat,
pertumbuhan, dan perekonomian nasional. Semakin baik produktivitas tenaga
kerja, maka kesempatan kerja akan semakin berkurang, sedangkan angkatan
kerja tetap meningkat. Penggunaan SDM dalam pembangunan nasional
sekarang ini, menuntut adanya suatu mekanisme yang memberi dorongan
ekonomi untuk tenaga kerja supaya dapat bekerja di sektor-sektor yang
diperlukan.10
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
857/MenKes/SK/IX/2009, SDM kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi
yang terlibat dan bekerja sama mengabdikan dirinya dalam upaya dan
manajemen kesehatan. SDM kesehatan terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu
SDM kesehatan, SDM non-profesi, dan SDM pendukung atau penunjang.2
Sedangkan manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah
suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.5

4
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Profil Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk


1. Keadaan geografi
Puskesmas kecamatan Kebon Jeruk dibangun pada tahun 1967 dan
direnovasi total pada tahun 2007. Sarana ini memiliki luas bangunan 1.800
M2, dan luas tanah 2.500 M2.Puskesmas ini membawahi 7 puskesmas
kelurahan. Secara geografis, wilayah Kecamatan Kebon Jeruk terletak
1.200 meter di atas permukaan laut, dan merupakan tanah datar landai,
memiliki luas wilayah 17.6367 km.

Kecamatan Kebon Jeruk

 Puskesmas Kel. Kebon Jeruk


 Puskesmas Kel. Kedoya Utara
 Puskesmas Kel. Kedoya Selatan
 Puskesmas Kel. Duri Kepa
 Puskesmas Kel. Kelapa Dua
 Puskesmas Kel. Sukabumi Utara
 Puskesmas Kel. Sukabumi Selatan

Dengan batas-batas willayah Kecamatan Kebon Jeruk sebagai berikut :

5
1. Sebelah Selatan:Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
2. Sebelah Barat:Kecamatan Kembangan , Jakarta Barat
3. Sebelah Timur:Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Pal Merah,
Jakarta Barat
4. Sebelah Utara:Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat

2. Kependudukan Kecamatan Kebon Jeruk


Jumlah penduduk Kecamatan Kebon Jeruk dari tahun 2011
bertambah sebanyak ± 1,02%. Pada tahun 2011 berjumlah 333,303 jiwa
dan pada tahun 2012 berjumlah 341.160 jiwa.

Tabel 2.1 Luas wilayah, Jumlah RT/RW, Jumlah penduduk, Jumlah Rumah
Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan Kec. Kebon Jeruk Tahun
2012

Dengan penduduk sebanyak 341.160 jiwa dan luas wilayah sekitar


1.763 Km², kepadatan penduduk Kecamatan Kebon Jeruk pada tahun 2012
mencapai sekitar 189 jiwa per km². Bila ditinjau kepadatan penduduk
menurut kelurahan, wilayah Kelurahan Sukabumi Selatan memiliki
kepadatan penduduk terpadat mencapai sekitar 268 jiwa per km² kemudian
diikuti KelurahanSukabumi Utara sekitar 260 jiwa per km², Kelurahan

6
Kedoya Utara sekitar 190 jiwa per km², dan kepadatan penduduk
terendahterdapat di kelurahan Duri Kepa sekitar 162 jiwa per km².

3. Visi dan misi


Adapun visi dari puskesmas Kebon Jeruk adalah menjadi
Puskesmas yang selalu memberikan pelayanan prima guna terwujudnya
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.sedangkan misi dari
puskesmas ini antara lain ;

• Mengembangkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada


kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
• Mengembangkan sumber daya manusia secara kwalitas dan
kwantitas.
• Melengkapi sarana & prasarana untuk menunjang pelayanan
kesehatan secara kwalitas dan kwantitas.
• Mengembangkan sistem manajemen puskesmas secara terpadu.
• Mengembangkan sistem kemitraan dan kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.

B. Sumber Daya Manusia Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk


1. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk

Kasubag TU

MR
Kepala Puskesmas
Kaur Yankes

Kaur Penun. Medis

Tabel distribusi SDM pada Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk (Pegawai


Negri Sipil)

7
Dokter Umum 7 orang
Dokter Gigi 5 orang
Perawat 14 orang
Bidan 3 orang
Apoteker 1 orang
Asisten Apoteker 2 orang
Kesehatan Masyarakat 4 orang
Gizi 3 orang
AKL 1orang
Teknisi Rontgen 1 orang
Teknisi Laboratorium 2 orang

Tabel distribusi SDM pada Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk (Non


Pegawai Negri Sipil) :

Dokter Umum 3 orang


Dokter Gigi 1 orang
Perawat 7 orang
Bidan 10 orang
Apoteker 1 orang
Asisten Apoteker 1 orang
Ref Optisen 1 orang
Gizi 3 orang
Teknisi Rontgen 1 orang
Teknisi Laboratorium 2 orang

2. Jumlah dan Jabatan SDM


Jumlah sumber daya manusia di Puskesmas Kecamatan Kebon
Jeruk adalah sebanyak 94 pegawai yang terdiri dari 52 pegawai PNS dan

8
42 Non pegawai PNS. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki 2
tenaga spesialis yaitu satu orang spesialis penyakit dalam dan spesialis
mata (Pegawai Honorer).

3. Pengrekrutan SDM
Pengrekrutan pegawai PNS dilakukan oleh Badan Pegawai Daerah
Jakbar, melalui tes PNS kemudian para pegawai yang lolos akan
didistribusikan ke puskesmas di Jakarta Barat, salah satunya adalah
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Sedangkan pengrekrutan pegawai
kontrak dan pegawai harian lepas dilakukan melalui tes tertulis dan
wawancara yang dilakukan oleh pihak puskesmas. Dari hasil tes tersebut
akan dibuat rangking, untuk menentukan calon pegawai mana yang
diterima.

4. Sistem Kerja SDM


Jam kerja SDM di Puskesmas Kecamatan Kebon Jruk adalah
07.30-16.00 WIB pada hari Senin-Kamis, dan 07.30-16.30 WIB pada
hari Jumat, dengan shift klinik UGD 24 jam. Sistem absensi para SDM
dilakukan dengan hand key pada saat datang dan pulang.

5. Sistem Reward dan Punishment


Hingga saat ini, Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memliki
sistem reward dan punishment.Reward yang diberikan kepada para
pegawai PNS berasal dari Pemprov DKI Jakarta, berupa uang
tanggungan yang besarnya sesuai dengan lamanya masa kerja. Para
pegawai dengan 15 tahun masa kerja akan mendapat uang sebesar Rp
500.000,00, untuk 20 tahun masa kerja akan mendapat uang sebesar Rp
750.000,00, dan untuk 30 tahun masa kerja akan mendapat uang sebesar
Rp 1.000.000,00. Reward ini akan diberikan di bulan Juni untuk pegawai
laki-laki dan Hari Ibu untuk pegawai perempuan.

9
Sistem Punishment yang diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta
berupa pemotongan TKD dengan kriteria sebagai berikut:
a. Terlambat
b. Pulang cepat
c. Izin
d. Alfa
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki salah satu kebijakan
dalam sistem punishment pada kriteria alfa yaitu jumlah 5x alfa
sebanyak 2250 menit akan mendapatkan teguran BAP dan pemotongan
TKD. Jika lebih dari 5x alfa maka tidak akan diberikan TKD selama 3
bulan.

6. Sistem Pelayanan
Sejak masa pimpinan Gubernur DKI periode 2012-2017, semua
puskesmas di DKI Jakarta termasuk Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
memberlakukan program Jakarta Sehat bagi masyarakat miskin, dapat
membuat KJS (Kartu Jakarta Sehat). Tetapi bila masyarakat DKI belum
memiliki KJS dapat menggunakan KTP disertai Kartu Keluarga.
Dasar hukum KJS yaitu Pergub 187 tahun 2012 yang ditandatangani
tanggal 9 November 2012. Pembebasan biaya pelayanan kesehatan
kepada masyarakat pada fasilitas pelayanan kesehatan meliputi seluruh
biaya administrasi, pelayanan medis, penunjang medis dan asuhan
keperawatan. Pembebasan biaya pelayanan kesehatan berlaku pada
fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :
a. Seluruh Puskesmas Kelurahan;
b. Seluruh Puskesmas Kecamatan;
c. Seluruh RSUD/RSKD;
d. Rumah Sakit yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan;
e. Pelayanan Ambulans; dan
f. Pelayanan PMI.

10
Pembebasan biaya pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d
meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap kelas III, termasuk
pelayanan pada ruang :
a. Intensive Care Unit (ICU);
b. Intensive Coronary Care Unit (ICCU);
c. Neonate Intensive Care Unit (NICU);
d. High Care Unit (HCU); dan
e. Isolasi.
Masyarakat yang dapat menerima pembebasan biaya pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 adalah penduduk yang
memiliki Kartu Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk mrmiliki beberapa jenis
pelayanan yaitu ; Poli Umum / Askes / Jamsostek, Poli Spesialis ( Mata,
Penyakit Dalam ), Poli Semi Spesialis (Tb Paru, Poli PTM, Poli MTBS),
Poli Gigi, Poli KIA / KB, Poli Gizi, Layanan IMS LJSS, Layanan 24
Jam, Layanan Rumah Bersalin,Layanan Rawat Inap, Layanan Rawat
Gizi Buruk ( TFC ), dan Layanan Penunjang (Radiologi, Laboratorium,
Apotik).

7. Sistem Monitoring dan Evaluasi


Puskesmas Kebon Jeruk selalu menjaga mutu pelayanannya,
Selain dengan mengadakan evaluasi harian pada SDM, puskesmas
Kecamatan Kebon Jeruk juga melakukan sertifikasi ISO 9001 yang
diperbarui secara berkala. Sertifikasi pertama dilaksanakan pada
tanggal 7 November 2003 dan Setiap 6 bulan dilakukan surveilance /
audit oleh lembaga eksternal. Sertifikat berlaku selama 3 tahun, setelah
itu direnewal kembali. Hingga saat ini puskesmas kecamatan kebon
jeruk telah memperoleh sertifikat yang ke tiga. Tahun 2010 SMM ISO
9001 diterapkan di 2 Puskesmas Kelurahan (Duri Kepa & Kedoya

11
Utara) dan telah mendapat sertifikasi yang dilakukan oleh PT SGS
Indonesia. Pada tahun 2012 seluruh Puskesmas Kelurahan yang ada
sudah bersertifikasi ISO 9001:2008.

12
BAB V
PEMBAHASAN

Pandangan masyarakat akan Puskesmas Kebon Jeruk yang baik, membuat


sarana ini menjadi salah satu puskesmas yang serig didatangi. Pasien yang datang
berobat bukan hanya dari kecamatan Kebon Jeruk saja namun juga dari wilayah
kecamatan lainnya, ditambah lagi sejak diberlakukanya KJS, peningkatan jumlah
pasien meningkat secara signifikan. Pada bulan September-Oktober 2012 sebelum
JKS diberlakukan jumlah pasien di Puskesmas Kecamatan Kebon jeruk berjumlah
37.864 orang, sedangkan pada bulan November-Desember 2012 setelah KJS
diberlakukan, jumlah pasien meningkat menjadi 40.612 orang. Semakin
meningkatnya jumlah pasien tentunya harusdiimbangidenganmanajemen SDM
(struktural dan fungsional) yang merupakansalahsatusistemmanajemen yang
sangat vital daribadanpelayanankesehatan. Dengan demikian, perlu perhatian
khusus mengenai manajemen SDM baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang
efektif dan efisien, karena SDM berperan sebagai pelaksana dan subyek yang
berhubungan langsung dengan masyarakat dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki SDM PNS berjumlah 85 orang,
yang terbagi menjadi SDM kesehatan 70 orang, dan SDM non-kesehatan 15
orang. Sedangkan untuk SDM non-PNS berjumlah 63 orang, yang terbagi menjadi
SDM kesehatan 44 orang, dan SDM non-kesehatan 19 orang. Dari tahun 2012,
diperoleh jumlah pasien yang berobat ke poli Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
adalah sebanyak 238.176 orang. Sehingga terdapat kesenjangan yang signifikan
antara kuantitas SDM dengan jumlah pasien yang datang berobat.

A. Analisis SWOT
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 6-7 Maret 2013,
Puskesmas Kecamatan Kebon jerukdapat dilakukan analisis SWOT untuk
manajemen SDM. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk
menggambarkan kondisi dan evaluasi suatu masalah, proyek atau konsep

13
bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar)
yaitu Strength, Weakness, Opportunity, Threats. Metode ini paling sering
digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan
sebagai pemecah masalah. Berikut ini adalah analisis mengenai SDM yang
telah dianalisa menggunakan metode analisis SWOT :
1. Kekuatan (Strenght)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam pelaksaan
suatu manajemen atau suatu organisasi. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasiitu sendiri.
Hal-hal yang menjadi kekuatan dalam hal SDM kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk antara lain :
a. Puskesmas Kecamatan Kebon Jerukmemiliki pembagian shift
kerja yang terbagi dengan jelas, yaitu shift pagi dari jam 7.30 –
12.00, shift siang dari jam 13.00 – 16.00, shift malam dari jam
15.00 – 08.00. Pembagian shift ini sangat membantu pemberian
pelayanan kesehatan, karena SDM dapat bekerja sesuai
waktunya dan pembagian waktu yang diberikan adil.
b. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki sistem
monitoring secara berkala tiap 6 bulan sekali dan dilakukan
oleh pihak eksternal sehingga mencegah adanya manipulasi.
Terdapat juga penilaian kinerja harian. Sehingga mutu
pelayanan puskesmas tetap terjaga.
c. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki tenaga spesialis
yaitu spesialis penyakit dalam dan spesialis mata.
d. Selain memiliki tenaga kerja PNS, puskesmas Kebon Jeruk
juga merekrut tenaga kerja non-PNS. Hal ini sangat membantu
pemberian pelayanan kesehatan mengingat SDM masih kurang
dalam hal kuantitas.
e. Dengan adanya sistem Reward dan Punishment yang berjalan
di puskesmas Kebon Jeruk ini bertujuan untuk meningkatkan

14
semangat dan etos kerja para pegawai PNS sehingga para
pegawai dapat lebih memiliki rasa tanggung jawab dan
berdisiplin terhadap tugasnya dan juga merasa dihargai atas
kinerja mereka tersebut.

2. Kelemahan (Weakness)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
pelaksanaan suatu manajemen atau suatu organisasi. Kekuatan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasiitu
sendiri. Hal-hal yang menjadi kelemahan dalam hal SDM di
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, antara lain :
a. Kurangnya SDM menyebabkan banyak tenaga kerja memiliki
tugas rangkap. Beberapa petugas tata usaha harus turun ke
loket untuk melayani banyaknya pasien yang datang. Ada juga
petugas TU yang harus melakukan 2 job desk sekaligus.
Kurangnya SDM di bagian medis terutama dokter umum juga
menjadi masalah di puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
b. Kurangnya jumlah tenaga spesialis yang terdiri dari dua
bagian yaitu penyakit dalam dan spesialis mata. Dokter
spesialis mata mulai berpraktik dari jam 14.00 – 16.00 karena
padatnya jadwal dan dokter tersebut hanya berupa MoU
dengan pihak Puskesmas.
c. Permintaan tenaga kerja dari Dinkes terutama tenaga kerja
medis, membutuhkan waktu yang lama untuk dipenuhi.
d. Petugas loket dan satpam kurang bersahabat dalam
menyambut , menjelaskan dan melayani pasien yang datang
sehingga berpengaruh terhadap pandangan masyarakat
terhadap pelayanan puskesmas tersebut.

15
3. Kesempatan (Opportunity)
Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa datang
yang terjadi. Hal yang dapat menjadi peluang di Puskesmas
Kecamatan Kebon Jerukantara lain:
a. Meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan
berdasarkan standarisasi ISO 9001:2008 dengan nomor
sertifikat ID03/0325 agar kepuasan pelanggan tetap terjaga.
b. Memberlakukan sistem reward dan punishment pada seluruh
SDM baik PNS maupun non-PNS dan PHL agar tercipta
kedisiplinan pada semua SDM di Puskesmas Kecamatan
Kebon Jeruk.
c. Meningkatkan standar selektifitas perekrutan SDM oleh pihak
puskesmas dengan tujuan untuk mempertahankan mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk

4. Ancaman (Threads)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini
dapat menggangu pelaksanaan suatu organisasi.Kuantitas SDM
puskesmas Kebon Jeruk masih kurang dan tidak sebanding
dengan jumlah pasien yang datang, apalagi dengan adanya sitem
KJS yang membuat puskesmas Kebon Jeruk mengalami
penurunan kualitas. Kurang ramahnya SDM di puskesmas Kebon
jeruk dapat mengancam nama baik puskesmas itu sendiri,
masyarakat juga jadi segan untuk bertanya, hali ini membuat
banyak masyarakat tidak mengetahui tentang birokrasi pelayanan
kesehatan di puskesmas dan mengenai masalah kesehatan itu
sendiri.

16
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Observasi yang dilakukan pada Puskesmas Kecamatan Kebon
Jeruk difokuskan pada manajemen sumber daya manusia. Salah satu tolak
ukur mengenai kualitas mutu pelayanan suatu puskesmas dilihat dari SDM
kesehatan yang berperan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan
(medis) secara langsung kepada masyarakat.
Dari hasil observasi dan analisis SWOT yang dilakukan diketahui
bahwa Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk telah terstandarisasi ISO dan
memiliki pembagian kerja yang cukup baik, namun terdapat kendala pada
SDM kesehatan dalam hal kuantitas. Kendala dalam hal jumlah SDM
kesehatan ini akan semakin memburuk bila pembangunan puskesmas
kecamatan Kebon Jeruk yang tidak diimbangi dengan peningkatan SDM
kesehatan.

B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, khususnya
dalam bidang sumber daya manusia, antara lain :
a. Melakukan upaya pengrekrutan SDM kesehatan bila permintaan ke
Dinas Kesehatan tidak ditanggapi secara cepat.
b. Mengikuti pelatihan, seminar-seminar kesehatan untuk
meningkatkan kemampuan para SDM kesehatan. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas SDM kesehatan (mengingat tugas
yang merangkap) agar kurangnya jumlah SDM dapat diimbangi
dengan kualitas yang diberikan.
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi berkesinambungan.
d. Memberlakukan system reward dan punishment pada seluruh SDM
di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. bphn.go.id/data/documents/87pp007.doc

2. http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%2085
7%20ttg%20Penilaian%20Kinerja%20SDM%20Kesehatan.pdf
3. Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC.
4. Herijulianti Eliza, dkk. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia
6. http://id.wikipedia.org/wiki/SWOT

7. Effendi ferry dan Makhfuldi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas


Teori dan Praktek dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
8. http://www.jogjabelajar.org/modul/bisnis/l_mengenal-smm-iso-9001-
2000.pdf
9. http://www.bsn.go.id/files/348256357/jurnal%20Vol%2013%20No2%202
011/9001%20di%20puskesmas.pdf
10. Harriandja, Marihot T.E, dan Hardiwati, Y. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : Grasindo.

18
LAMPIRAN

Gambar 1. Foto Gedung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk

Gambar 2. Foto Bersama Bapak Marzunanta (Kepala SDM


Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk

19
Gambar 3. Foto Didepan Pintu Masuk Puskesmas Kecamatan Kebon
Jeruk

Gambar 4. Foto Antrian Kasir Jam 11.30am

20
Gambar 5. Sertifikat ISO 9001:2008

Tabel penyebaran tenaga kesehatan dan non kesehatan (PNS) tahun 2012
puskesmas kec. kebon jeruk

21
Tabel penyebaran tenaga kesehatan dan non kesehatan (non pns) tahun 2012
puskesmas kec. kebon jeruk

Tabel laporan kunjungan puskesmas kec. kebon jeruk


tahun 2012

22
Tabel data kunjungan pasien puskesmas kec.kebon jeruk
september s/d oktober 2012 sebelum kjs (kartu jakarta sehat)

Tabel data kunjungan pasien puskesmas kec.kebon jeruk


november s/d desember 2012 sesudah kjs (kartu jakarta sehat)

Tabel data kunjungan pasien rawat inap


puskesmas kec. kebon jeruk
tahun 2012

23

Anda mungkin juga menyukai