Anda di halaman 1dari 134

Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

SAMBUTAN

SAMBUTAN
Dengan telah berubah bentuk dari satker biasa menjadi Badan Layanan Umum,

i era globalisasi ini tingkat persaingan semakin ketat, baik persaingan bisnis maupun

D
persaingan masalah pelayanan/service kepada masyarakat.

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan terdepan , maka dibutuhkan

peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas setempat.

Dengan peningkatan pelayanan tersebut harapan kami dapat meningkatkan mutu dan kwalitas

pelayanan kepada masyarakat. Managemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diharapkan

dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan perencanaan baik masalah pendanaan, ketenagaan,

pelayanan dan meningkatkan peran serta masayarakat.

Kami sangat sadar bahwa penyusunan managemen BLUD Puskesmas Mlati II ini masih

banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu guna kesempurnaan penyusunan

managemen BLUD maka bimbingan, pendampingan dan koreksi serta masukan sangat kami

harapkan.

Demikian atas bantuan dari fihak yang berkompeten dalam penyusunan managemen BLUD

ini kami ucapkan banyak terima kasih.

Kepala
Puskesmas Mlati II

dr. Ellyza Sinaga


NIP : 19660407 200212 2 002
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

I. PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN
Reformasi administrasi publik akan berjalan dengan baik jika didukung oleh adanya

reformasi birokrasi yang dapat mentransformasi lembaga birokrasi dari lembaga yang

konvensional menjadi modern. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin

meningkat, untuk itu Puskesmas Mlati II yang merupakan satu dari 25 Puskesmas yang ada di

Kabupaten Sleman Propinsi DIY telah mengimplementasikan manajemen mutu berstandar

internasional yaitu ISO 9001: 2000 dan memperoleh sertifikat pertama pada tanggal 20 Oktober

Tahun 2004. Dan demi menjaga kesinambungannya, Puskesmas Mlati II telah melaksanakan

Resertifikasi/Renewal I dengan sukses pada tahun 2007 dan tahun 2010 ini Puskesmas Mlati II

kembali melanjutkan Resertifikasi II dengan mengimplementasikan standar ISO 9001 dengan

versi yang terbaru yakni ISO 9001: 2008.

Dengan pemberian Resertifikasi ISO 9001:2008 dari SGS dan KAN yang merupakan

Lembaga Sertifikasi Independen di Indonesia yang telah diakui secara International, maka

Puskesmas Mlati II telah memenuhi standar pelayanan kesehatan secara International.

Keberhasilan Puskesmas Mlati II mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut tidak lepas

dari kerjasama yang sangat baik dari semua pihak yaitu dari Kepala Puskesmas, Ka Subag Tata

Usaha, Ketua Pelayanan Klinis dan Ketua Pelayanan Masyarakat dan Pemegang Program yang

ada serta semua karyawan / karyawati Puskesmas Mlati II tanpa kecuali.

Dengan keberhasilan yang telah dicapai tersebut maka konsekwensi yang menyertainya dan

harus tetap dijaga secara terus menerus adalah mempertahankan sekaligus meningkatkan mutu

pelayanan secara berkesinambungan.

Terlepas dari hal tersebut diatas maka Puskesmas Mlati II sebagai Instansi Pemerintah yang

menangani masalah kesehatan, sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dimasyarakat maka Puskesmas Mlati II dalam melaksanakan kegiatannya harus selalu bertolak

dari program yang telah dicanangkan oleh pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah

Propinsi maupun Pemerintah Daerah/ Kabupaten.

Visi Indonesia Sehat 2010 adalah menciptakan perilaku masyarakat Indonesia yang

mempunyai perilaku dan lingkungan yang sehat antara lain: masyarakat proaktif dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungii

diri dari ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, mampu

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan terciptanya lingkungan sehat yang meliputi:

bebas polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan

pemukiman sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan.

Telah terjadi penajaman dalam program-program kesehatan yang dilaksanakan di

Puskesmas, dari dulunya 18 program diprioritaskan menjadi 6 program pokok ( Basic Six )yang

harus dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia. Sedangkan pelaksanaan program

lainnya diserahkan kebijakannya kepada daerah dengan mempertimbangkan kondisi dan

keperluan daerah. Akan tetapi dengan 6 program pokok ini tidak membawa banyak perubahan

dalam pendekatannya, karena dengan melakukan sedikit penyesuaian program ini masih relevan

dan efektif.

Sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2010 tersebut, maka Puskesmas Mlati II selalu dan

akan terus berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan berusaha

menambah jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan tetap

berpegang pada Basic Six yang telah dicanangkan untuk Puskesmas oleh pemerintah.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sejarah Berdirinya Puskesmas

P
usat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Mlati II terletak di Kecamatan Mlati

Kabupaten Sleman. Kecamatan Mlati merupakan daerah perbatasan antara kota

dan desa, serta masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman dengan batas wilayah

sebagai berikut : sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ngaglik, sebelah

utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sleman, sebelah barat berbatasan dengan

wilayah Kecamatan Seyegan sementara sebelah selatan berbatasan dengan wilayah

Kecamatan Godean. Luas wilayah kerja Puskesmas Mlati II secara keseluruhan mencapai

1.681 Ha atau sekitar 4.96 % dari keseluruhan wilayah Kabupaten Sleman.

Puskesmas Mlati II menempati lokasi di Dusun Cabakan, Kalurahan Sumberadi,

Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman tepatnya beralamat di Jalan Kebon Agung Sumberadi,

Mlati, Sleman, Yogyakarta 55288.

Puskesmas Mlati II didirikan sejak zaman penjajahan Belanda yakni tahun 1930

dengan fungsi bangunan berubah-ubah dari klinik, sekolah, gudang, dan akhirnya menjadi

sarana kesehatan sampai sekarang. Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas

Mlati II telah mengalami beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan

prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya.

Semula Puskesmas Mlati II hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian sejak

tahun 2004 mulai melakukan diversifikasi layanan kesehatan berupa Rontgen, USG, Dokter

Praktek Sore (Umum dan Gigi), Spesialis Anak, Spesialis Kandungan dan Psikologi.

Puskesmas Mlati II adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian

wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan sebagian

tugas Dinas Kesehatan kabupaten Sleman. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat

kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai

kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan

kabupaten.

Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

pembangunan kesehatan nasional.

Fungsi penting tersebut antara lain:

1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di

wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan

dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas

berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat

memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat

untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau

pelaksanaan program kesehatan.


3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini

puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,

terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan

pelayanan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor

741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di

kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun

2010-2015 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan,

penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat.

Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value Business)

yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada besarnya

kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada masa sekarang ini
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dibutuhkan inovasi-inovasi baru dalam rangka mempertahankan kepercayaan pelanggan /

pemakai jasa pelayanaan. Hal ini tergambar dalam tuntutan masyarakat yang semakin

meningkat terhadap kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, dokter

maupun tenaga professional lainnya.

Regulasi yang diikeluarkan oleh pemerintah memang bertujuan sebagai acuan yang

mengatur tata kerja dalam melaksanakan program-program yang ada. Tetapi tidak dapat

dipungkiri, kadangkala regulasi yang diterbitkan justru menimbulkan rigiditas/kekakuan dalam

pengelolaan keuangan Puskesmas sehingga dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan

program kerja organisasi, ditambah lagi semakin menurunnya kemampuan dana pemerintah

dalam penganggaran, memacu Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari

jalan keluar. Oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas

pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satunya adalah dengan secara

aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara professional dan mandiri.

Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam

Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga pelayanan sosial milik pemerintah baik di

Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis menjadi Badan

Layanan Umum ( BLU ) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi

dalam pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan pemerintah tersebut, puskesmas dapat

diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan

produktifitas harus menjadi bagian dari sosial management, hal inilah yang nantinya dapat

dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial manajemen di Puskesmas

Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri nomor 61 tahun

2007 tersebut, maka dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi

Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas Mlati II termasuk salah satu instansi

pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persyaratan pada peraturan

tersebut. Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas Mlati II akan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan,

disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna

menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.

Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU) disamping

persyaratan sunstantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif. Dengan latar

belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan peran dan fungsi

Puskesmas Mlati II kearah fungsi social economy.

Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di

lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Mlati II dalam bentuk penyusunan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Mlati II sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

Gambaran Singkat Bisnis


Kegiatan Utama Puskesmas Mlati II adalah dalam usaha pelayanan kesehatan

perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan keperawatan,

pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core bisnis adalah pelayanan

Pengobatan Dasar , Rawat Inap dan 24 Jam Terbatas.

Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap competitor layanan

sejenis di Kabupaten Sleman, Puskesmas Mlati II berusaha memenangkan persaingan

dengan cara menjaga mutu layanan; Leader dalam SDM dan Sarana Prasarana, dan

terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Disamping lokasi dan tarif yang sudah dipatok dari Pemda Sleman, ada beberapa hal

strategi bisnis yang akan selalu ditingkatkan oleh Puskesmas Mlati II antara lain :

1. Penampilan gedung dan bangunan Puskesmas harus lebih menarik

2. Penampilan pegawai Puskesmas harus menarik dan lebih indah

3. Keamanan untuk pegawai dan tamu/pasien pengunjung harus terjaga

4. Kenyamanan pengunjung harus terpelihara


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

5. Keramahan dan kesopanan dari petugas harus selalu ditingkatkan

6. Ketepatan dalam jadwal pelayanan

7. Kecepatan dalam pelayanan

8. Keakuratan dalam mendiagnosa


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Asumsi-asumsi

D
alam perencanaan strategis, dipengaruhi oleh beberapa asumsi sebagai dasar untuk

evaluasi, penyusunan program kegiatan dan penganggaran. Rencana Strategis Bisnis

Puskesmas Mlati II tahun 2011 2015 didasarkan atas asumsi-asumsi yang bersifat makro dan

mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan ekonomi; (2)

Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.

A. Asumsi Makro

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 tahun belakangan ni menunjukkan signifikansi yang

bagus, terutama menunjukkan kebangkitan dari resesi ekonomi yang melanda seluruh

dunia. Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dipredikisikan akan terus berkembang

sehingga mampu lagi berswasembada dan menjadi pemimpin ekonomi di tingkat Asia.

Dalam %

Sumber data : Bappenas :Gambaran Ekonomi Makro


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sedangkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun

2012 sebagai berikut :

Sumber data : Bappenas :Gambaran Ekonomi Makro

Tetapi kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan inflasi,

sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, dikarenakan adanya

kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan,

sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, yang kemungkinan besar

memaksa alokasi konsumsi kesehatan menurun, dan ditambah lagi harga-harga yang

semakin naik akan menyebabkan naiknya cost untuk layanan kesehatan.

Gempa tektonik yang melanda wilayah DIY Mei 2006, berpengaruh negatif

terhadap kondisi ekonomi makro Kabupaten Sleman yang pada gilirannya berdampak

pada kurang kondusifnya perekonomian daerah, sehingga beberapa kebutuhan dasar

kurang terpenuhi dan atau sulit terakses, terutama bagi kelompok masyarakat miskin.

Walaupun dalam kondisi kurang kondusif tersebut, pendapatan asli daerah dapat

terealisasikan melebihi target yang telah ditetapkan sekitar 1314.% sehingga secara

kumulatif dengan pendapatan lainnya yang syah, memberikan pertumbuhan ekonomi

Sleman positif sebesar 7.24%,

2. Tingkat Inflasi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tingkat Inflasi Indonesia sejak tahun 1998 s/d 2002 sangat tinggi hampir kearah

hyper inflasi, hal ini dipicu oleh kondisi politik Indonesia yang tidak stabil karena euphoria

reformasi. Meskipun euphoria tersebut masih saja bergejolak sampai saat ini, namun

sudah bisa dikendalikan hingga tidak terlalu mempengaruhi kenaikan inflasi. Inflasi pada

kurun waktu 2003 s/d 2007 sangat dipengaruhi oleh harga BBM dalam negeri, sehingga

berdampak pada naiknya harga-harga bahan pokok.

Faktor inflasi yang mencapai dua digit pada tahun 2006 cukup berperan pada

kenaikan nominal PDRB perkapita. Meski secara nominal terjadi kenaikan PDRB

perkapita yang cukup tinggi, namun secara riel terjadi perlambatan pertumbuhan PDRB

perkapita. Pada tahun 2006 PDRB perkapita atas harga konstan 2000 tercatat Rp. 5,18

juta atau tumbuh 2,33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan ini

lebih kecil daripada pertumbuhan tahun 2005 yang sebesar 3,31%. Perlambatan

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 diperkirakan menjadi faktor penekan PDRB

perkaita riel karena tahun-tahun sebelumnya indikator ini mampu tumbuh cukup besar

seiring dengan meningkatnya kinerja ekonomi.

Gambaran inflasi Indonesia tahun 2002 s/d 2007 sebagai berikut

Sumber data : Bappenas :Gambaran Ekonomi Makro


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sedangkan PDRB Sleman tahun 2007 sebagaimana yang dilansir oleh BPS

Sleman per kapita atas harga yang berlaku sekitar 7.760 juta rupiah atau naik sekitar

1,08% dari tahun sebelumnya. Namun demikian kenaikan tersebut belum mencerminkan

kenaikan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 mengalami sedikit

penurunan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2005, hal ini tidak terlepas dari

dampak musibah Gempa.

3. Nilai Tukar Rupiah


Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika sangat rentan

dengan issue-issue negatif tentang Indonesia, dan terkait erat dengan harga-harga

saham. Mimpi buruk tidak berharganya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika dialami

pada tahun 1997 s/d tahun 2002 kemudian berangsur-angsur membaik hingga pada level

Rp. 8.000,00 per dollar Amerika sampai dengan tahun 2005. Kemudian nilai itu

berfluktuasi di kisaran Rp.8500,00 s/d Rp.10.000,00 per dollar AS.

Sumber data : Bappenas :Gambaran Ekonomi Makro


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4. Harga BBM
Dalam Industri Kesehatan, Harga Bahan Bakar Minyak Mentah Dunia sangat

mempengaruhi operasional dan pemeliharaan Puskesmas. Hampir semua bahan dasar

untuk operasional Puskesmas dipengaruhi oleh harga BBM.

Kejatuhan Rezim Orde Baru dipicu oleh keputusan pemerintah menaikkan harga

BBM dalam kondisi politik yang tidak stabil, meskipun kemudian dibatalkan, namun

keputusan tersebut sudah tidak mempan lagi meredam harga-harga bahan pokok.

Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM sampai dengan 60% pada tahun 2005

memicu kenaikan barang pokok dan barang modal, meskipun kemudian ada beberapa

subsidi pemerintah kepada masyarakat terdampak.

Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut bagi Puskesmas sangat membebani

dan menurunkan potensi kapasitas produksi layanan, karena kebanyakan Puskesmas

pemerintah diserbu oleh pelanggan terdampak, yang notabene adalah pembengkakan

cost layanan.

5. Laju Pertumbuhan Penduduk


Indonsia menempati ranking keempat dari jumlah penduduk Dunia, dan

menghadapi laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1 persen, jauh lebih tinggi

dari Negara RRC yang hampir 0 persen.

Untuk Kabupaten Sleman, Jumlah Penduduk di Sleman pada tahun 2009 sekitar

1.066.673 jiwa lebih, dengan KK miskin sekitar 57.979 KK, dan jumlah 195.600 jiwa

Jumlah pegawai Negeri di Sleman sekitar 1.522 orang, dan sesuai dengan paradigma

sehat yang dikeluarkan oleh Menteri kesehatan yang diberlakukan secara nasional,

prosentase penduduk sehat 90.% dan penduduk bermasalah kesehatan sebanyak 10.%.

Dari data diatas, diperoleh gambaran pelanggan potensial Puskesmas sebanyak

1.008.694 orang pasien pada tahun 2009 ini, yaitu dari 94,56 % PNS, 5,43% KK Miskin,

dan sisanya dari masyarakat umum.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Untuk wialyah kerja Puskesmas Mlati II, jumlah Penduduk sekitar 33.598 jiwa,

dengan KK miskin sekitar 2.440 KK, jumlah masyarakat miskin 8909 jiwa. Jumlah

pegawai Negeri sekitar 939 orang, dan sesuai dengan paradigma sehat.

Dari data diatas, diperoleh gambaran pelanggan potensial Puskesmas Mlati II sebanyak

33.598 orang pasien pada tahun 2010 ini, yaitu dari 2,7 % PNS, 26,5 % KK Miskin, dan

sisanya dari masyarakat umum.

Gambaran pertumbuhan penduduk Indonesia

Sumber data : Bappenas :Gambaran Ekonomi Makro

Asumsi Makro lainnya difokuskan pada kebijakan, peraturan perundang-undangan pusat

maupun daerah.

1. Peraturan Pemerintah / Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Dalam negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan pemerintah daerah,

dan Satuan Kerja Perangkat Daerah, merubah pola pengelolaan keuangannya mulai dari

perencanaan, sampai pertanggungjawabannya, sehingga dimungkinkan waktu

pelaksanaan kegiatan mundur dari yang sudah dijawdalkan. Kemudian adanya wacana

baru badan Layanan Umum Daerah, turut andil dalam dinamika kinerja Puskesmas
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Daerah. Karena bagaimanapun juga, sebagai layanan publik harus turut berubah sesuai

kondisi yang menyertai.

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

daerah.

Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan

keuangan daearh. Untuk maksud tersebut perlu sistem keuangan daerah yaitu akuntansi

keuangan daerah. Akuntansi keuangan daerah adalah sistem informasi keuangan daerah

yang menghasilkan laporan bagi berbagai pihak yang berkepentingan

2. Peraturan Daerah

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi keuangan daerah adalah merupakan prinsip, dasar, konvensi, aturan

dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan

daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran,

dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta

pelaporan keuangan daerah.

Laporan keuangan daerah (termasuk laporan keuangan SKPD) merupakan laporan

pertanggungjawaban bupati (kepala SKPD) atas kegiatan keuangan dan sumberdaya

ekonomis yang dipercayakan serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan

kebijakan akuntansi keuangan daerah

Dalam peraturan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang diterapkan. Sistim

pencatatan keuangan berdasarkan akrual (acrual based) yaitu asumsi akuntansi yang

mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lain pada saat kejadian, bukan pada saat kas

atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta

dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sedangkan entitas pelaporan adalah pemerintah daerah Sleman dan seluruh SKPD yang

menurut peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan termasuk Puskesmas Mlati II

Dalam kebijakan akuntansi keuangan Daerah Kabupaten Sleman, laporan keuangan yang

pokok terdiri dari :

1) Laporan Realisasi Anggaran

Yaitu laporan realisasi anggaran yang menyajikan iktisar sumber, alokasi, dan pemakaian

sumberdaya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang menggambarkan

perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode pelporan.

2) Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,

kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber,

penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas pada

tanggal pelaporan.

4) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan alata laporan keuangan meliputi pejelasan naratif atau rincian dari angka yang

tertera dalam realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Kabupaten Sleman adalah anggapan yang diterima

sebagai suatu kebenaran tanpa dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat diterapkan. Sejalan

dengan itu, asumsi dasar yang diterapkan di Puskesmas Mlati II meliputi :

Subsidi Pemerintah untuk belanja Operasional Puskesmas

Dalam Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan

Puskesmas ,pada pasal 26 ayat (2) dinyatakan bahwa untuk menunjang kelancaran tugas

pelayanan kesehatan di puskesmas diatur lebih lanjut oleh Bupati. Namun dalam
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

kenyataannya, semua pendapatan masuk kas daerah, sedangkan biaya operasional

dianggarkan lewat APBD. Pada kenyataannya subsidi yang diterima oleh Puskesmas hanya

gaji pegawai, yang jelas-jelas merupakan limpahan wewenang dari pemerintah Pusat,

artinya gaji pegawai bukan merupakan subsidi, tapi sudah merupakan hak pegawai

Puskesmas.

Tarif Retribusi

Tarif retribusi layanan kesehatan Puskesmas Mlati II yang berlaku saat ini, dibuat dan

ditetapkan sejak tahun 2002, sedang Peraturan yang mendasarinya adalah Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada

Puskesmas.

6. Volume Pelayanan

Asumsi volume pelayanan utama di Puskesmas adalah mencakup kurang lebih 10% dari

jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mlati II 33.598 atau 3,3 % dari jumlah

penduduk kabupaten Sleman yang mempunyai masalah kesehatan. Asumsi jumlah

penduduk Sleman yang bermasalah kesehatan diperkirakan sebanyak 3,3% dari total

jumlah penduduk.

Dari asumsi tersebut, secara kuantitative minimal ada 3360 jumlah kunjungan ke

Puskesmas, yang terbagi ke kunjungan rawat jalan sebanyak 3252 kunjungan, dan 67

kunjungan rawat darurat. Dari jumlah kunjungan diprediksikan sebanyak 1 % nya

menjalani rawat Inap.

Dari jumlah kunjungan, diprediksikan 10% menjalani pemeriksaan penunjang, 2 %

menjalani tindakan, 2% memakai fasilitas ambulance.

7. Inovasi Pelayanan

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta memenuhi kebutuhan

kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi pelayanan yang dikembangkan oleh


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

puskesmas mulai dari layanan Rontgen, EKG, USG, Spesialis Anak dan Kandungan,

Laboratorium, Psokolog, Fisioterapi, Praktek Sore Dokter Umum dan Gigi.

Inovasi juga akan menyentuh pada pemanfaatan secara intensif pengembangan

pengobatan tradisional, serta penyembuhan alternatif yang bekerja sama dengan upaya

medis yang menyatu dalam satu pelayanan, termasuk dalam pelayanan pendampingan

rohani.

Dalam pelayanan rawat inap, diupayakan dapat menyediakan berbagai jenis layanan

kesehatan yang saling melengkapi (pelayanan one stop service), dan mengarah pada

homestay, sehingga pasien dan keluarganya bukan semata-mata menjadi obyek

pelayanan, tetapi juga sekaligus sebagai pelaku penyembuhan.

8. Total Pendapatan

Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesma Mlati II berasal dari pendapatan

operasional, dan subsidi dari pemerintah daerah serta dari pemerintah pusat. Total

pendapatan operasional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas

pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja. Pendapatan dari

Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji

pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai

pendapatan untuk operasional dan Investasi.

9. Total Biaya

Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional berupa

biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya untuk

pembelian sarana prasarana, serta pengembangan.

Total pendapatan fungsional Puskesmas Mlati II dipakai untuk biaya pegawai dan biaya

belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya operasional

Puskesmas tahun selanjutnya.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

10. Total Output

Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Mlati II yaitu, 100 % pasien gakin yang

berkunjung ke Puskesmas terlayani pendapatan fungsional naik rata-rata 10% per tahun,

kunjungan meningkat 10% per tahun, pada tahun 2015 BOR tercapai 80%.LOS 3 hr, TOI 1,5

hari.

Unit Cost

Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan subsidi

silang. Prinsip analisis unit cost memakai sistim ABC (Activity Based Costing), dengan

harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan margin yang

diharapkan.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Isu Strategis
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dihadapkan pada

perkembangan permasalahan kesehatan yang berkembang di masyarakat. Dengan

memperhatikan perkembangan dan tantangan ini, maka isu-isu strategis yang dihadapi oleh

puskesmas dan yang akan ditangani melalui pelaksanaan visi dan misi puskesmas adalah

sebagai berikut:

1. Derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara lain ditunjukkan dengan makin

menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang

pada balita, serta meningkatnya umur harapan hidup. Namun demikian disparitas derajat

kesehatan antar wilayah dan antar kelompok tingkat sosial ekonomi penduduk masih

tinggi. Derajat kesehatan di Indonesia juga masih jauh teringgal dibandingkan negara-

negara lainnya di ASEAN

2. Indonesia juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan. dewasa ini

kita masih dihadapkan pada meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging

disease), sementara penyakit tidak menular atau degeneratif mulai meningkat. Disamping

itu telah timbul pula berbagai penyakit baru (new-emerging disease).

3. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan masih menempatkan masyarakat

sebagai objek, bukan sebagai subjek atau pelaku pembangunan kesehatan. kemampuan

masyarakat untuk mengemukakan pendapat dan memilih dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan masih sangat terbatas. Peran aktif masyarakat dalam

pembangunan kesehatan yang meliputi pengabdian masyarakat (to serve), pelaksanaan

advokasi kesehatan (to advocate), dan pengawasan pelaksanaan sosial (to watch) masih

kurang dan bahkan cenderung menurun.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4. Berbagai lingkungan strategis baik internal maupun eksternal termasuk globalisasi masih

kurang mendukung pembangunan kesehatan. Akselerasi pembangunan kesehatan di

masa depan memerlukan lingkungan strategis yang kondusif. Pembangunan berwawasan

kesehatan sebagai strategi pembangunan rasional belum dapat dilaksanakan sesuai

yang diharapkan.

5. Upaya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan dan bermutu belum

merata. Perhatian pada masyarakat miskin, rentan dan beresiko tinggi serta penanganan

masalah kesehatan akibat bencana masih belum memadai.

6. Sistem perencanaan dan penganggaran di bidang kesehatan belum optimal. Salah satu

sebabnya adalah kurangnya dukungan informasi kesehatan yang memadai. Disamping

itu sistem pengedalian, pengawasan dan pertanggungjawaban kinerja bidang kesehatan

belum berjalan lancar karena dukungan dan kepastian hukum yang belu jelas.

7. Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan dirasakan masih kurang

memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pengembangan dan penelitian kesehatan

belum optimal termasuk pemanfaatan hasil-hasil penelitian. Pengembangan sumber daya

kesehatan juga belum merata dan juga belum sesuai dengan kebutuhan pembangunan

kesehatan.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

II. ANALISIS TOWS

2 ANALISIS SWOT

Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang

terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT. Analisis

SWOT didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai

kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).

Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat

ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja

organisasi pada masa yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan

memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman

yang dihadapi.

Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis

SWOT dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Peluang

I
II Stable GROWTH
STABIL Aggressive Growth
Maintenance

Selective Rapid
Maintenance Growth Kekuatan
X
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat
Giurella
Diversification

Nice Concentric
diversification
III IV
DEFENSIF Y DIVERSIFIKASI
Ancaman
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Anatomi Kuadran

a) Kuadran I

Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara agresif

sangat terbuka karena organisasi memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu.

Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:

1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang

lebih agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar / pangsa

pasar).

2) Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan

pasar (membuka pasar baru / segmentasi pasar).

3) Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan

produk-produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang telah ada maupun

penciptaan produk baru.

b) Kuadran II

Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh apabila

secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada.

Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan,

pemberlakuan tarif yang kompetitif (pricing policy), dan sebagainya.

c) Kuadran III

Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sangat

kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai

kelemahan yang dimiilikinya.

d) Kuadran IV

Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan

upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk

unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan

beberapa ancaman yang menghadang, dan semakin ekstensif terutama dengan

diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang tidak terkecuali bisnis kesehatan.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

A. Analisis Internal dan Eksternal


1. Analisis Internal (SW)

a. Sumberdaya Manusia

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 100% Berstatus PNS X
2 Kerjasama dengan Dokter X
Spesialis
3 Perawat 96% Diploma III X
4 92% Bidan Diploma III X
5 IGD dilayani oleh 1dokter Umum X
6 50% Petugas IGD bersetifikat X
ATLS
7 Belum ada dokter Anestesi X
8 Belum ada Perawat Anestesi X
9 Belum ada Akuntan X
10 Sudah ada Tenaga Teknis X X
Lingkungan
11 Belum ada Dokter Patologi Klinik
12 Komitmen Pegawai kepada X
Puskesmas
13 Kebanggaan Pegawai kepada X
Puskesmas
14 Sikap terhadap perubahan X
15 Tenaga Fungsional Lainnya X
Lengkap
16 Staf Administrasi Umum & X
Keuangan
17 Kedisplinan X
18 Sebagian Dokter & Paramedis X
kerja di Institusi layanan
kesehatan Pesaing
19 Penempatan Pegawai tdk optimal X
20 Terpancang pada senioritas X
Jumlah 26 -12
Nilai 14

b. Keberadaan Puskesmas
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lokasi Strategis X
2 Lahan yang luas X
3 Mudah dijangkau X
4 Tidak bising X
5 Penataan (Lay out) kurang optimal X
Jumlah 10 -1
Nilai 9

c. Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan

Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Spesialisasi Lengkap diatas X
standar C
2 Terbuka untuk Inovasi pelayanan X
3 Bisa ditingkatkan ke klas X
diatasnya
4 Mutu pelayanan kurang optimal X
5 Promosi pelayanan kurang X
6 Kurang Senyum, Sapa dan X
keramahan
7 Petugas Galak X
8 Respon time lama X
Jumlah 13 -6
Nilai 7

d. Sarana Prasarana

Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Alat Medis dlm jenis & jumlah X
lengkap
2 Perawatan alat kurang optimal X
3 Banyak alat yang out of date X
4 Sarana Fisik Lengkap X
5 Sarana Transportasi Lengkap X
6 Inventaris Kantor Lengkap X
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

7 Inventaris SIK Puskesmas lengkap X


8 Software dan perangkat computer X
Jumlah 12 -3
Nilai 9

Rangkuman Analisis SW (faktor internal)


Penilaian
No Obyek yang dianalisa
Kekuatan Kelemahan Nilai
1 SDM 26 -12 14
2 Keberadaan Puskesmas 10 -1 9
3 Jenis Pelayanan 13 -6 7
4 Sarana Prasarana 12 -3 9
61 -22 39

2. Analisis Eksternal (OT)


3.
a. Ekonomi
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Fluktuasi harga bahan pokok X
2 Kenaikan harga BBM dan Gas X
3 Segmen pasar beragam X
Jumlah 3 -2
Nilai 1

b. Sosial budaya masyarakat

Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah Penduduk relatif besar X
2 Pasangan Usia Subur Besar X
3 Jumlah Balita Besar X
4 Kekeluargaan Tinggi X
5 Budaya Sehat kurang optimal X
6 Mudah terbawa issue X
7 Tokoh masyarakat kurang X
mendukung
8 Kemiskinan X
9 Kader kesehatan di setiap dusun X
Jumlah 11 -4
Nilai 7

c. Hukum dan Peraturan Perundang-undangan


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Permendagri No 61 tahun 2007 X
2 Peraturan Daerah tentang Tarif X
3 Keppres No 80 tahun 2003 X
4 PP 41 tahun 2007 X
5 UU tentang Praktik Kedokteran X
6 UU tentang Perlindungan X
Konsumen
7 Permendagri No 59 tahun 2007 X
8 Peraturan Bupati tentang X
Keuangan
Jumlah 12 -5
Nilai 7

d. Pesaing

Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Terdapat Institusi layanan X
kesehatan Pesaing
3 Menjamurnya Apotik Swasta X
4 Menjamurnya Pengobatan X
alternative
5 Promosi oleh pesaing X X
6 Kerjasama Operasional dg X
pesaing
7 Rumah Sakit X
8 Lokasi RS relatif dekat X
Jumlah 9 -2
Nilai 7

Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)

Penilaian
No Obyek yang dianalisa
Peluang Ancaman Nilai
1 Ekonomi 3 -2 1
2 Sosial Budaya Masyarakat 11 -4 7
3 Hukum dan peraturan perundang2 12 -5 7
an
4 Pesaing 9 -2 7
35 -13 22
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT

Kekuatan

22,39
39

Ancaman Peluang

22

Kelemahan

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Puskesmas Mlati II di Kuadran I, atau

pada kuadran Agressive tumbuh

Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda

terhadap posisi Puskesmas Mlati II sebagai berikut :

a. Faktor internal

Hasil Identifikasi Faktor Internal

No
Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
.
1. Pelayanan 1. Tersedia 8 pelayanan. 1. Pelayanan radiologi belum
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2. Pelayanan Laboratorium 24 jam


plus
3. Pelayanan IRD 24 jam 2. Pelayanan USG belum
4. Praktek Dokter sore : optimal
Dokter umum dan gigi
5. Tersedianya pelayanan ra
diologi
6. Sarana Penunjang Pelaya
nan cukup tersedia;
USG,EKG,Psikolog,Fisiot
erapi

2. Organisasi dan SDM 1. Puskesmas sebagai 1. Resistensi perubahan


lembaga teknis daerah bagi sebagian SDM
2. Kualifikasi SDM sesuai 2. Reward dan punishment
kompetensi belum optimal
3. Jumlah tenaga medis dan 3. Masih ada SDM yang
paramedis cukup tidak sesuai dengan Job
4. Adanya instalasi diklat Description, serta
penempatannya

3. Keuangan 1. Pendanaan sepenuhnya 1. Besaran tarif yang berlaku


dari Pemerintah saat ini tidak sesuai
2. Adanya kewenangan dengan unit cost
menarik retribusi 2. Billing system belum
pelayanan optimal
3. Sistem akuntansi belum
dilaksanakan secara
accrual
4. Belum terbentuk SPI
5. Belum ada tenaga
akuntan

4. Sarana / prasarana 1. Lahan pengembangan 1. Pemanfaatan lahan belum


cukup luas optimal
2. Jumlah dan macam alat 2. Tata ruang bangunan
cukup kurang representatif
3. Peruntukan ruang kurang
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

memadai
4. Biaya pemeliharaan tinggi

b. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional djugement terhadap empat

bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan

ancaman yang dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional djugement yang

dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Identifikasi Faktor Eksternal

No
Bidang identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)
.
1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan pelayanan 1. Tuntutan Pelayanan
kesehatan berkembang prima dari masyarakat
2. Adanya peluang rujukan 2. Adanya pesaing
masuk pelayanan pelayanan sejenis yang
spesialisasi lebih menjanjikan
3. Adanya peluang rujukan 3. Semakin banyaknya
masuk Pelayanan institusi pelayanan
Laboratorium kesehatan swasta
4. Adanya peluang rujukan
masuk pelayanan radiologi
5. Peluang diversifikasi
produk pelayanan

2. Organisasi dan 1. Peluang kerja sama 1. Rekruetment pegawai


SDM dengan pihak III oleh pemerintah
2. Perubahan status sebagai 2. Adanya keinginan
pelaksana PPK-BLU pegawai mencari
3. Adanya kepercayaan kesejahteraan pada
institusi lain bekerja sama institusi lain
untuk program diklat

3. Keuangan 1. Peluang perubahan pola 1. Subsidi pemerintah


pengelolaan keuangan semakin berkurang
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

lebih mandiri 2. Pola tarif kurang


2. Peluang pengembangan menguntungkan
UBS (Unit Bisnis Strategis) 3. Terdapat piutang tak
3. Masih adanya subsidi tertagih
pemerintah untuk
pembiayaan masyarakat
miskin

4. Sarana / prasarana 1. Pengembangan fasilitas 1. Lahan dapat diambil alih


2. Kerja sama pemanfaatan oleh pemerintah
sarana/prasarana dengan 2. Kerusakan Sarana /
pihak III prasarana
3. Bantuan peralatan dari 3. Sarana/prasarana
pemerintah dan pihak III tertinggal perkembangan
IPTEK

c. Pembobotan

Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik

internal maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh

bidang tersebut terhadap kinerja Puskesmas. Adapun bobot masing-masing faktor /

bidang adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan = 35% (0,35)

2. Organisasi dan SDM = 25% (0,25)

3. Keuangan = 20% (0,2)

4. Sarana/prasarana = 20% (0,2)

Adapun pembobotan subfaktor (indikator) akan ditentukan kemudian setelah dilakukan

adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel penghitungan.

Sedangkan skor rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 15

sebagai berikut:
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Skor 5 = sangat kuat

Skor 4 = kuat

Skor 3 = cukup

Skor 2 = lemah

Skor 1 = sangat lemah

Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk

weakness (kelemahan) dan threat (ancaman) bernilai negatif.

d. Penentuan Posisi

1. Nilai Kekuatan (strength)


Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Tersedia 2 pelayanan spesialis
0,35 0,25 5 0,438
purna waktu
2. Pelayanan Laboratorium dan
0,35 0,15 4 0,210
Farmasi 24 jam
3. Pelayanan kedaruratan 24 jam 0,35 0,15 4 0,210
4. Pelayanan komprehensif dengan
adanya layanan psikologi,
0,35 0,25 5 0,438
fisioterapi, konsultasi gizi dan
konsultasi

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
5. Tersedianya sarana penunjang
0,35 0,20 4 0,280
diagnostik seperti: radiologi
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,576
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Puskesmas sebagai lembaga 0,25 0,3 5 0,375
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

teknis daerah
2. Kualifikasi SDM sesuai
0,25 0,2 4 0,200
kompetensi
3. Jumlah tenaga medis dan
0,25 0,3 4 0,300
paramedis cukup
4. Adanya instalasi diklat 0,25 0,2 4 0,200
Jumlah 2.1 s/d 2.4 1,075
3. Keuangan 0,2
1. Pendanaan sepenuhnya
0,2 0,6 5 0,600
dari Pemerintah
2. Adanya kewenangan
0,2 0,4 5 0,400
menarik retribusi pelayanan
Jumlah 3.1. s/d 3.2 1,000
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Lahan pengembangan cukup
0,2 0,4 5 0,400
luas
2. Sarana/prasarana penunjang
0,2 0,3 4 0,240
memadai
3. Jumlah dan macam alat cukup 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

2. Nilai Kelemahan (weakness)

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Pelayanan radiologi belum 24 jam 0,35 0,30 2 0,210
2. Pelayanan IBS belum optimal 0,35 0,40 5 0,700
3. Pelayanan rawat jalan terbatas
0,35 0,30 2 0,210
pada jam kerja pagi
Jumlah 1.1 s/d 1.3 1,120
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Resistensi perubahan bagi
0,25 0,2 3 0,150
sebagian SDM
2. Belum tersedia spesialis
0,25 0,3 5 0,375
anaesthesi
3. Reward dan punishment belum
0,25 0,2 3 0,150
optimal
4. Komitment organisasi rendah 0,25 0,3 2 0,150
Jumlah 2.1 s/d 2.4 0,825

No. Uraian Bobot


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Rating Nilai (D)=


Faktor (A) Subfaktor (B)
(C) AXBXC
3. Keuangan 0,20
1. Besaran tariff yang berlaku saat
0,20 0,3 4 0,240
ini tidak sesuai unit
2. Billing system belum optimal 0,20 0,3 3 0,180
3. Sistem akuntansi belum
0,20 0,2 3 0,120
dilaksanakan
4. Belum terbentuk SPI 0,20 0,2 3 0,120
Jumlah 3.1 s/d 3.4 0,660
4. Sarana/prasarana 0,20
1. Pemanfaatan lahan belum
0,20 0,3 4 0,240
optimal
2. Tata ruang bangunan kurang
0,20 0,3 3 0,180
representatif
3. Peruntukan ruang kurang
0,20 0,2 2 0,080
memadai
4. Biaya pemeliharaan tinggi 0,20 0,2 4 0,160
Jumlah 4.1 s/d 4.4 0,

3. Nilai Peluang (opportunity)

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Jenis kebutuhan pelayanan
0,35 0,25 4 0,350
kesehatan berkembang
2. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,25 4 0,350
pelayanan spesialisasi
3. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,15 4 0,210
Pelayanan Laboratorium
4. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,15 4 0,210
pelayanan radiologi
5. Peluang diversifikasi produk
0,35 0,2 4 0,280
pelayanan
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,400
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Peluang kerja sama dengan pihak 0,25 0,3 4 0,300
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

III
2. Perubahan status sebagai
0,25 0,4 5 0,500
pelaksana PPK-BLU
3. Adanya kepercayaan institusi lain
0,25 0,3 4 0,300
bekerja sama untuk program diklat
Jumlah 2.1 s/d 2.3 1,100
3. Keuangan 0,2
1. Peluang perubahan pola
pengelolaan keuangan lebih 0,2 0,4 4 0,320
mandiri
2. Peluang pengembangan UBS
0,2 0,4 5 0,400
(Unit Bisnis Strategis)
3. Masih adanya subsidi pemerintah
untuk pembiayaan masyarakat 0,2 0,2 4 0,160
miskin
Jumlah 3.1. s/d 3.3 0,880

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Pengembangan fasilitas 0,2 0,4 5 0,400
2. Kerja sama pemanfaatan
0,2 0,3 4 0,240
sarana/prasarana dengan pihak III
3. Bantuan peralatan dari pemerintah
0,2 0,3 4 0,240
dan pihak III
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

4. Nilai Ancaman (threat)

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Tuntutan Pelayanan prima dari
0,35 0,30 2 0,210
masyarakat
2. Adanya pesaing pelayanan sejenis
0,35 0,40 3 0,420
yang lebih menjanjikan
3. Semakin banyaknya institusi
0,35 0,30 2 0,210
pelayanan kesehatan swasta
Jumlah 1.1 s/d 1.3 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Rekruetment pegawai oleh
0,25 0,6 2 0,300
pemerintah
2. Adanya keinginan pegawai 0,25 0,4 4 0,400
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

mencari kesejahteraan pada


institusi lain
Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,700
3. Keuangan 0,2
1. Subsidi pemerintah semakin
0,2 0,4 4 0,320
berkurang
2. Pola tarif kurang menguntungkan 0,2 0,4 3 0,240
3. Terdapat piutang tak tertagih 0,2 0,2 1 0,040
Jumlah 3.1 s/d 3.3 0,600
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Lahan dapat diambil alih oleh
0,2 0,3 1 0,060
pemerintah
2. Kerusakan Sarana / prasarana 0,2 0,4 4 0,320
3. Sarana/prasarana tertinggal
0,2 0,3 3 0,180
perkembangan IPTEK
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,560

Rekapitulasi Hasil Perhitungan SWOT


No Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Faktor
. (S) (W) (O) (T)
1. Pelayanan 1,576 1,120 1,400 0,840
2. Organisasi dan SDM 1,075 0,825 1,100 0,700
3. Keuangan 1,000 0,660 0,880 0,660
4. Sarana/prasarana 0,880 0,700 0,880 0,560
Jumlah 4,531 3,305 4,260 2,760
Selisih (S-W) dan (O-T) 1,226 1,500

Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (1,226) dan

selisih (O-T) sebesar (1,500). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan

selisih antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk

menggambarkan posisi Puskesmas. Dengan demikian diperoleh titik koordinat [X , Y ] yaitu

[(1,226), (1,500)] sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi

demikian berarti menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau

sebagai market leader. Dengan diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Peluang

I
II HROWTH
STABIL

1.226

Kelemahan Kekuatan

1.5

III IV
DEFENSIF DIVESIFICATION

Ancaman

Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat

kearah sumbu datar, sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga

pertumbuhan sehingga bisa ke arah kuadran II

Penjelasan Analisis Eksternal dan Internal

Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh

beberapa factor baik internal maupun eksternal. Strategi organisasi dalam menapai target

mengedepankan aspek Pelayanan, Pengerahan SDM, Organisatoris, Keuangan dan

Promosi. Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

mengembangkan partisipasi aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan

pembagian tugas sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya

dalam penempatan tenaga semacam paramedic, dilihat dari kompetensi dan kemampuan,

yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan yang sesuai. Selain itu kebijakan

lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan. Guna memelihara dan

meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara

pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam

identifikasi masalah pelayanan yang ada, lewat kegiatan penilaian kepuasan pelanggan yang

dilaksanakan enam bulan sekali, selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai

sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai Costumer Focus

Strategy, yaitu strategi yang mengedepankan kepuasan pelanggan dengan mengedepankan

pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang tinggi, ramah., sehingga

warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi layanan dan

cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut dapat terjangkau oleh semua lapisan

masyarakat. Sebagai core bisnis, ditetapkan pelayanan 24 jam Terbatas dan Pelayanan

Rawat Inap sebagai produk unggulan. Dengan demikian perlu mengedepankan aspek

kerjasama semua lini, lintas program dan listas sector, dengan menyediakan sarana

prasarana yang aman, apik dan asri sehingga nyaman ditempati.

Untuk terciptanya pelayanan paseien yang paripurna, ditempuh upaya rujukan ke

fasilitas yang lebih lengkap, baik rujukan pasien maupun rujukan specimen serta

menyediakan informasi tentang semua kegiatan Puskesmas lewat internet dengan

mengunjungi situs puskesmas dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pendekatan strategi Costumer Focus tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang

antara lain sebagai berikut :

1. Kondisi Internal
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

a. Organisasi

Puskesmas Mlati II merupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan

sebagai UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak

berperan dalam menentukan kebijakan kesehatan di Kabupaten Sleman, karena

kewenangan ada pada Dinas Kesehatan.

Secara organisatoris, dari sudut pandang eselonisasi yang berada di bawah

Dinas Kesehatan, dalam hal pendanaan sangat tergantung dengan alokasi dana yang

ada di Dinas Kesehatan sehingga kurang leluasa untuk mengelola anggaran dan

sumber daya lainnya.

b. Sumber Daya Manusia

Sebagai institusi yang menyedia jasa, faktor sumber daya manusia di

Puskesmas sangat dominan. Tenaga medis memegang peranan penting dalam

pelayanan, sehingga peningkatan kompetensi pegawai menjadi suatu hal yang harus

diperhatikan.

Untuk tenaga kerja medis pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh dengan

cara kerjasama dengan pihak lain sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dimana untuk tindakan medik tertentu harus dilakukan oleh

tenaga medis yang sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.

c. Sarana Prasarana

Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-

prasarana yang mencukupi untuk melaksanakan pelayanan kesehatan primer baik

pelayanan klinis dan penunjangnya, pelayanan kesehatan masyarakat maupun

pelayanan ketatausahaan.

Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung

dalam kinerja Puskesmas. Disamping kelengkapan peralatan, ketersediaan tenaga

yang terampil untuk mengoperasikan peralatan tersebut juga perlu menjadi perhatian.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Di puskesmas, penyediaan tenaga terampil ini menjadi salah satu hambatan

dikarenakan keterbatasan biaya, disamping hambatan lainnya yaitu tingginya biaya

pemeliharaan dan biaya kalibrasi.

d. Perangkat Lunak

Dalam mencapai kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan perangkat lunak berupa

Prosedur-prosedur standar, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk Teknis, Surat-surat

keputusan, dan perangkat lunak system informasi manajemen dan keuangan,

sehingga apa yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan. Pencatatan dan

pelaporan data pasien dengan menggunakan aplikasi Sisfomas (Sistem Informasi

Puskesmas) menolong puskesmas dalam penentuan kebijakan dan penetapan target

program tahun selanjutnya.

e. Dana

Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan pelayanan antara lain untuk pembelian obat, bahan medis

habis pakai, jasa pelayanan, bahan makan pasien, operasional kendaraan,

pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.

Selama ini puskesmas memiliki sumber pendapatan yang berasal dari

Pendapatan Rutin Puskesmas, Sumbangan Operasional Puskesmas (SOP) dan

Klaim Asuransi.

Dalam penggunaannya puskesmas dibatasi oleh aturan pengelolaan keuangan

berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku, sehingga seringkali Puskesmas

menghadapi kendala biaya operasional, dan terhambat pencapaian kinerjanya.

2. Kondisi Eksternal

Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang;

kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan

nasional; perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

a. Undang-undang dan peraturan

1) Permendagri

Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan

keuangan, semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan.

Dalam format aturan tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program

dan kegiatan berdasarkan kewenangan dan kemampuan daerah. Namun

dalam kenyataannya, pemerintah daerah sangat restriksi dengan program

dan kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak

program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk

dalam penganggaran.

Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh

konkrit adalah belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada

aturan, format baku atau kode rekening tentang jasa pelayanan, sehingga

manajemen Puskesmas kesulitan dalam menyusun penganggaran jasa

pelayanan, sementara pemerintah daerah ragu-ragu untuk membuat

program, kegiatan dan kode rekening baru untuk dapat mewadahi belanja

tersebut.

2) Permenkeu

Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan

pertanggungjawaban daerah diatur dalam BAB XV Pasal 324, Pasal 325,

Pasal 326, Pasal 327, Pasal 328 dan Pasal 329.

Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 ahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara telah membuka koridor baru kepada


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/kota yang bertugas memberikan

pelayanan publik seperti layanan kesehatan, pendidikan, pengelolaan

kawasan, lisensi untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang

fleksibel melalui pembentukan Badan Layanan Umum yang diatur lebih

lanjut dalam PP 23 tahun 2005.

Sebagai kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan BLU

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan keuangan disajikan dan disusun

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kementriann/

lembaga/pemerintah daerah. Untuk itu Laporan Keuangan BLU

disampaikan secara berkala kepada menteri/piminan

lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenanggannya untuk

dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementrian

negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola

Keuangan Daerah (PPKD) dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala

yang bertanggung jawab atas urusan pemerintah yang bersangkutan.

Pembinaan keuangan BLUD meliputi pemberian pedoman, bimbingan,

supervisi, pendidikan dan pelatihan di bidanga pengelolaan keuangan

BLUD.

Permasalahan yang timbul adalah perbedaan standar akuntansi

sebagai dasar penyusunan laporan keuangan BLU dengan dasar

penyusunan laporan keuangan kementrian atau lembaga. Sesuai dengan

pasal 26 ayat (2) PP 23 Tahun 2005 akuntansi dan laporan keuangan BLU

diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Hal

ini menjadi masalah ketika laporan tersebut dikonsolidasikan dengan


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Laporan Keuangan Kementerian/ Lembaga/ SKPD/ pemerintah daerah

yang menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima dana

dari APBN seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLU yang mendapat

dana dari APBN/APBD. Selain sebagai BLU juga berfungsi sebagai satker

yang wajib menyusun Laporan Keuangan tahunan atas dana APBN/APBD

yang diterima sesuai dengan Sistem Akuntansi dimana Laporan

Keuangannya disebut Laporan Keuangan BLU.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005

tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum (BLU) pasal 26 antara lain menyatakan setiap transaksi keuangan

BLU harus diakuntansikan dan dokumen pendukungnya dikelola secara

tertib dan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLU diselenggarakan sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi

akuntansi indonesia.

Sementara itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005

tanggal 20 Juli 2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Pusat Bab VIII Laporan Keuangan Kementrian

Negara/Lembaga pasal 32 antara lain Laporan Keuangan Kementrian

Negara/Lembaga Tahunan dilampiri Laporan Keuangan BLU yang berada

dilingkungan Kementrian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan BLU

sebagaimana dimaksud disusun berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3) Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat ini belum

begitu jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai

dengan Peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2007, Puskesmas masih dalam

koridor lembaga teknis daerah.

Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri

Keuangan tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara

tegas untuk instansi vertikal, sehingga untuk Puskesmas masih dalam bentuk

wacana yang perlu pengkajian secara mendalam.

Masih belum jelasnya peraturan pemerintah tentang rekruitmen pegawai,

membawa dampak yang sangat besar bagi kinerja pelayanan di Puskesmas,

karena hanya sekedar menambah tenaga honorer saja harus ijin Bupati,

sementara SDM yang ada di Puskesmas sudah banyak yang memasuki masa

pensiun.

b. Kondisi Ekonomi Daerah

Secara umum, ekonomi daerah Sleman tergolong daerah yang memiliki

kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif

mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik

masyarakat Sleman adalah semakin banyaknya bermunculan institusi pelayanan

kesehatan swasta yang menawarkan jenis pelayanan kesehatan yang beragam

dengan tarif layanan yang beragam juga.

Dari keterbatasan pendapatan daerah, banyak program dan kegiatan

Puskesmas yang terkendala, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan dan

operasional Puskesmas saja masih minim, bahkan tidak sesuai dengan pendapatan

operasional yang dicapai Puskesmas.

c. Sosial Budaya Masyarakat

Warga Masyarakat Sleman, memiliki type atau berkarakteristik tradisionil,

sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang

mendukung dalam pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran masyarakat.

d. Perkembangan Teknologi Kesehatan

Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih.

Untuk institusi pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba

mengadakan alat-alat kesehatan karena didukung pendanaan yang memudahkan

inovasi dan diversifikasi pelayanan kesehatan. Sementara Puskesmas umumnya gigit

jari dan hanya mimpi untuk dapat memperoleh alat-alat kesehatan dimaksud.

Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, banyak alat-alat

kesehatan yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus tidak ada suku

cadangnya, hal itu menyulitkan Puskesmas dalam pemeliharaan alat yang dimiliki

karena sebagian besar alat-alat kesehatan yang ada sudah out of date.

Artinya perkembangan teknologi kesehatan khususnya alat-alat medis

disamping dapat meningkatkan kinerja Puskesmas tetapi juga dapat menghambat

kinerja Puskesmas, karena ada beberapa alat kesehatan untuk kerja pelayanan yang

tidak sustainable lagi.

e. Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk

perangkat kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun

dalam pemeliharaan, software, petugas informasi dan pemeliharaannya

membutuhkan dana yang besar. Sementera kebanyakan SDM Puskesmas masih

berorientasi klerikal, dan kurang peduli dengan data dan informasi.

Dengan adanya teknologi informasi, akan memudahkan manajemen dalam

mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan dalam sistem

informasi manajemen secara terintegrasi.

f. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs

Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan

bahan habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

langsung berdampak pada kinerja puskesmas, namun ada kekawatiran adanya

pengurangan pendanaan dari berbagai sumber pendapatan puskesmas, yang

kemudian akan mengubah prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap mata usang

asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang untuk

kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya kebijakan pemerintah dalam

menaikkan harga BBM, yang membuat harga-harga domestik melambung.

Dengan melihat posisi bisnis puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa

pada posisi tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus

kekuatan sehingga puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta

mampu mengerahkan semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum

optimal menjadi maksimal. Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan mengakomodir isue-isue yang relevan

yang sesuai dengan Visi dan Misi antara lain :

1. Pembangunan kesehatan

Semua kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan atau akan

diselenggarakan harus memiliki wawasan kesehatan. Artinya secara makro

setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan dapat

memberikan kontribusi yang positif terhadap terbentuknya lingkungan dan

perilaku hidup yang sehat. Secara mikro semua kebijakan pembangunan

kesehatan yang sedang dan atau yang akan diselenggarakan harus dapat makin

mendorong meningkatnya derajad kesehatan seluruh anggota masyarakat. Di

dalam kerangka strategi ini perlu dilakukan kegiatan sosialisasi, orientasi,

kampanye dan advokasi serta pelatihan sehingga semua sektor pembangunan

berwawasan kesehatan.

2. Profesionalisme

Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan tehnologi,

serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan estetika. Untuk terselenggaranya

pelayanan yang bermutu perlu didukung oleh penerapan berbagai kemajuan


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

ilmu dan tehnologi kesehatan. Secara terus menerus ditingkatkan

profesionalisme di bidang menejemen pelayanan kesehatan.

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehari-hari

digalang peran serta masyarakat yang seluas-luasnya termasuk peran serta

dalam pembiayaan. JPKM yang pada dasarnya merupakan penataan sub sistem

pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat,

adalah wujud nyata dari peran serta masyarakat tersebut yang apabila berhasil

dilaksanakan akan mempunyai peranan yang besar pula dalam turut

mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Dalam

kontek penataan sub sistem pelayanan kesehatan, strategi JPKM akan lebih

mengutamakan pelayanan promotif dan preventif. Untuk terselenggaranya

strategi tersebut dilaksanakan sosialisasi, orientsasi, kampanye di semua

sektor.

4. Desentralilasasi

Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya

kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing

daerah.

Desentralisasi yang inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebih

besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan

rumah tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengelolaan berbagai

pembangunan nasional pada masa mendatang. Untuk keberhasilan

desentralisasi ini berbagai persiapan perlu dilakukan analisis dan penentuan

peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah di bidang kesehatan, penentuan

kegiatan upaya kesehatan yang wajib dilakukn oleh daerah, pembangunan

sumber daya manusia, pelatihan, dan lain-lain.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Metode Penyusunan

Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri Dalam Negeri

Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun 2003 tentang

pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang merupakan

perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi dan Misi yang dijabarkan kedalam

Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi dengan tolok ukur kinerja

hasil yang diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2011 2015 menggunakan

metode Balanced Scorecard. yang merupakan gabungan antara sektor publik dan sektor privat,

untuk memberikan pelayanan kesehatan pada program upaya kesehatan perorangan dan

pelayanan lainnya yang bersifat semi komersial sehingga diharapkan mampu memberikan

kontribusi terhadap pembiayaan yang dibutuhkan oleh Puskesmas dengan tidak meninggalkan

mutu layanan sesuai dengan standar pelayanan minimal.

Dengan menggunakan metode tersebut, maka logika Rencana Strategis Bisnis Puskesmas

dibangun berdasarkan 4 (empat) perspektif yaitu :

1. Perspektif Stakeholders

Perspektif ini menggambarkan bagaimana stakeholders akan memandang keberadaan

Puskesmas dalam mengemban amanah sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Perspektif Keuangan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan

sumberdaya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas sehingga dapat menopang

keberhasilan pencapaian perspektif Stakeholders

3. Perspektif Proses Internal

Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat kualitas proses pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh Puskesmas dalam menopang pencapaian perspektif keuangan dan

stakeholders.

4. Perspektif pembelajaran dan Pengembangan

Perspektif ini menggambarkan bagaimana Puskesmas mengembangkan kapasitas

sumberdaya manusia sehingga mampu menopang keberhasilan pencapaian perspektif

proses internal, keuangan dan stakeholder.

Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi, Misi

kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan memudahkan

dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah atau lima

tahun kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja

yang terdiri atas tiga komponen yaitu :

1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data

kinerja dan cara pengukuran kinerja

2. Evaluasi Kinerja

Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang

dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan

pelaksanaan program kegiatan dimasa yang akan datang

3. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program

dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam rencana strategis bisnis.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Peta Rencana Strategis Bisnis

Secara umum peta recana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis

yang menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang disusun

didasarkan pada empat perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan tujuan strategis

apa yang akan dicapai oleh Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indikator kinerja kunci untuk

memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja pencapaian tujuan strategis tersebut. Peta rencana

strategis Puskesmas dan indikator kunci tujuan strategis sebagai berikut :

PERSPEKTIF TUJUAN STRATEGIK

Meningkatkan kualitas hasil


pelayanan kesehatan dan peran serta
CUSTOMER/STAKEHOLDERS
Puskesmas dalam program riil
penanganan masalah-masalah sosial
dan kesehatan

Meningkatkan efisiensi dan


FINACIAL
efektivitas pemanfaatan sumberdaya

INTERNAL PROCESS
Peningkatan kualitas proses layanan
secara berkelanjutan yang fokus pada
pelanggan

LEARNING AND GROWTH


Meningkatkan kapasitas lembaga

Indikator kunci tujuan strategis Puskesmas


CUSTOMER/STAKEHOLDERS

Indeks kepuasan pengelola program


Persentase preferensi utama
penanggulangan masalah kesehatan
Puskesmas Mlati II sbg
masyarakat atas peranserta Puskesmas
Puskesmas pilihan masyarakat
kecamatan Mlati
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

FINANCIAL

Tingkat Kesehatan
Organisasi

INTERNAL PROCESS
Rata-rata indeks Kepuasan
pelanggan atas seluruh
layanan Puskesmas 3.5

LEARNING AND GROWTH

Indeks Kepuasan
Pegawai/medis/parame
dis/pejabat 3.5
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kerangka Penyusunan Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang disusun dalam Rencana Strategis Bisnis ini mendasarkan pada pola
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK LAN 239 tahun 2003

Jenis indikator Mengukur kinerja


Input
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
Output
Immediate outcomes/outcomes Keberhasilan pelaksanaan program
Intermediate outcomes/benefit Keberhasilan pencapaian sasaran
Ultimate outcomes/impact Keberhasilan pencapaian tujuan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

3 K
INERJA 2009 T
III. KINERJA TAHUN AHUN
2007 DAN SEBELUMNYA

DAN SEBELUMNYA

A. Gambaran Umum
Puskesmas Mlati II merupakan bagian dari sejarah lokal yang merupakan

bangunan rumah sakit pertama di kecamatan Mlati yang pada masa pembangunannya

merupakan Rumah Sakit Kolonial.

Dibangun kira-kira pada tahun 1930 yang merupakan rumah sakit pertama di Cebongan

yang berada di lingkungan perkebunan tebudan pabrik gula, sehinggga berdasarkan

kriteria usia sudah termasuk benda Cagar Budaya.

Arsitektur bergaya kolonial, kondisi saat ini masih cukup dominan meskipun sudah

mengalami beberapa perubahan.

Puskesmas Mlati II berada di wilayah dusun Cabakan, Kalurahan Sumberadi,

Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Puskesmas ini terletak di tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau masyarakat.

Jarak ke ibukota Provinsi DI Yogyakarta lk. 11 km, sedangkan ke ibu kota Kabupaten

Sleman 6 km.
Batas wilayah kerja Puskesmas Mlati II adalah :
Sebelah Utara : Desa Tridadi, kecamatan Sleman
Sebelah Timur : Desa Sendangadi, kecamatan Mlati
Sebelah Selatan : Desa Sidomoyo, kecamatan Godean
Sebelah Barat : Desa Margomulyo,kecamatan Seyegan
Dari batas-batas wilayah tersebut diatas maka Puskesmas Mlati II membawahi tiga (3)

desa wilayah kerja yaitu :


1. Desa Tirtoadi

2. Desa Sumberadi dan

3. Desa Tlogoadi

Dengan total luas wilayah ke tiga desa tersebut adalah 1.681 Ha.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

B. KEADAAN GEOGRAFIS
Keadaan geografis dari masing-masing desa diwilayah kerja Puskesmas Mlati II dapat

kita lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.
Kondisi Geografis menurut Desa wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Tinggi Tempat dari Curah Hujan rata- Rata-Rata Suhu
Desa Permukaan Air rata pertahun (Derajad)
Laut
Tirtoadi 150 2526 32
Sumberadi 135 2160 27
Tlogoadi 135 1817 30

C. GEOMORFOLOGI
Bentuk wilayah kerja Puskesmas Mlati II adalah : Dataran, datar sampai dataran

berombak, dengan ketinggian rata-rata tanah 250 mm diatas permukaan laut.

D. KARAKTERISTIK SOSIO KULTURAL


1. Populasi
Jumlah total penduduk Kecamatan Mlati tahun 2009 yang terdiri dari 5 desa yaitu : (1).

Tirtoadi (2). Sumberadi (3). Tlogoadi (4). Sendangadi (5). Sinduadi adalah 78.602.

Untuk jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mlati II yang hanya terdiri dari tiga

desa yaitu : (1). Tirtoadi (2). Sumberadi (3). Tlogoadi tahun 2009 adalah 33.598 jiwa

dengan perincian pada table dibawah berikut :

Tabel 2.
Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Desa Laki-laki Wanita Jumlah
1 Tirtoadi 14509 4679 9188
2 Sumberadi 6457 6675 13132
3 Tlogoadi 5544 5734 11278
Jumlah 26510 17088 33598
2. Jumlah RT dan RW
Distribusi jumlah Dusun, RW dan RT dari tiga desa diwilayah kerja Puskesmas Mlati II

terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3.
Distribusi jumlah Dusun, RW,RT berdasarkan Desa
di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

No Desa Dusun RW RT
1 Tirtoadi 15 32 69
2 Sumberadi 15 39 98
3 Tlogoadi 12 35 87
Jumlah 42 106 254

3. Jumlah KK (Kepala Keluarga)


Total jumlah KK wilayah kerja Puskesmas Mlati II yang tercatat selama tahun 2009

adalah sebanyak 10.088 Jumlah KK terbanyak terdapat di Desa Sumberadi yaitu

sebesar 4.009. Adapun untuk distribusinya sbb :

Tabel 4.
Distribusi penduduk berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga ( KK)
di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Keterangan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Jumlah KK 2.662 4.009 3.417 10.088

4. Populasi penduduk berdasarkan umur


Struktur populasi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mlati II berdasarkan umur

dibawah ini dapat kita lihat bahwa umur 25-55 adalah paling banyak. Dimana usia

tesebut adalah usia yang masuk dalam kriteria golong usia produktif. Data

selengkapnya dapat kita perhatikan pada tabel 5 berikut :

Tabel 5.
Populasi penduduk berdasarkan Kelompok Umur di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Kelompok Umur Jumlah Jiwa Prosentase
1 0 - 6 tahun 3059 9,10
2 7 -12 tahun 5256 15,64
3 13 - 18 tahun 6034 17,95
4 19 - 24 tahun 4042 12,03
5 25 - 55 tahun 6127 18,23
6 56 79 tahun 6039 17,97
7 80 tahun keatas 3041 9,05
33598 100

5. Pendidikan

Tabel 6.
Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
diwilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Pendidikan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1 Belum sekolah 622 954 861 2437


2 Tidak Tamat SD 293 388 408 1089
3 Tamat SD / sederajat 2557 2768 3144 8469
4 Tamat SMP/sederajat 2523 2902 2840 8265
5 Tamat SMA/sederajat 2799 5463 3486 11746
6 Tamat akademi 169 328 294 791
7 Tamat PT 227 329 245 801
Jumlah 9190 13132 11278 33598

Menurut tabel 6 diatas tingkat pendidikan di 3 desa wilayah kerja Puskesmas Mlati II

jumlah terbanyak adalah tamatan SMA / Sederajat atau pendidikan sedang sebesar

11.746 jiwa, yaitu 35 % dari jumlah penduduk, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor di

masyarakat.

6. Agama
Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mlati II beragama Islam sebanyak
31.187 jiwa, yaitu sebesar 89,85 % dari total jumlah penduduk. Data tersebut dapat
dilihat pada table 7 berikut :

Tabel 7.
Distribusi pemeluk agama diwilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Agama Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Islam 8861 11496 9830 30187
2 Katolik 193 1341 1249 2783
3 Kristen 127 266 185 578
4 Budha 3 8 4 15
5 Hindu 4 21 10 35
9188 13132 11278 33598

7. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mlati II mempunyai mata

pencaharian sebagai petani sawah. Data tersebut terlihat pada table 8 berikut :

Tabel 8.
Distribusi mata pencaharian penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

No Jenis mata pencaharian Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah


1 Petani Sawah 1119 1374 1530 4023
2 Petani Perkebunan 170 161 168 499
3 Peternakan 1001 974 1110 3085
4 Perikanan 35 112 64 211
5 Industri Bsr -Sedang 4 16 4 24
6 Industri Kecil 188 197 198 583
7 Bangunan 137 123 220 480
8 Pedagang 153 190 261 604
9 Angkutan 13 9 25 56
10 PNS 253 441 275 939
11 TNI 46 52 43 414
12 Pensiunan 156 207 99 462

E. INFRASTRUKTUR
1. Akses dan Transportasi
Hampir seluruh pedusunan dapat terjangkau dengan kendaraan roda 4, jalan menuju

kantor kelurahan dan kecamatan sudah dihubungkan dengan jalan beraspal.

2. Sarana Peribadatan

Tabel 9.
Distribusi sarana peribadatan di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis sarana Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Masjid 18 20 17 55
2 Langgar / Musholla 17 15 8 40
3 Gereja Katholik 0 1 1 2
4 Gereja Kristen 0 1 0 1

F. INSTITUSI
1. Sarana Perekonomian

Tabel 10.
Sarana perekonomian di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis sarana Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Kios / Warung 125 163 139 427
2 Pasar 0 1 0 1
3 Toko 10 25 21 56
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4 Bank Swata/BUMN 0 5 1 6
5 KUD 0 1 0 1
2. Kantor Pemerintahan / Swasta

Tabel 11.
Data Kantor Pemerintahan / Swasta di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No. Jenis Kantor Jumlah
1 Kantor Kecamatan 1
2 Kantor Kepolisian / Sektor 1
3 Kantor Rayon Militer 1
4 Kantor Urusan Agama 1
5 Kalurahan 3
6 Puskesmas Induk 1
7 Puskesmas Pembantu 3
8 Bank Pemerintah / Swasta 6
9 Lembaga Pemasyarakatan 1
10 Gedung Pemuda / Youth Center 1

3. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II cukup merata dan lokasinya

tidak terlalu jauh antara satu dengan lainnya, sehingga tingkat pendidikan

masyarakatnya lumayan tinggi bila di bandingkan dengan daerah daerah lainnya. Hal ini

terlihat dari tabel sarana pendidikan dibawah ini.

Tabel 12.
Sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Sarana Pendidikan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 TK 4 5 8 17
2 SD 4 7 5 16
3 S LTP 1 0 3 4
4 S LTA 0 1 1 2

SUMBER DAYA MANUSIA

Tabel 13.
SDM Puskesmas Mlati II Tahun 2009
NO JENIS TENAGA JUMLAH
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1 Kepala Puskesmas 1

2 Dokter umum 4
3 Dokter gigi 1
4 Sarjana Kesehatan 1
5 Bidan 10
6 Perawat 14
7 Perawat gigi 3
8 Petugas gizi 2
9 Farmasi 3
10 Analis Laboratorium 2
11 Kesling 2
12 Rekam Medis 2
13 Elektro Medis 1
14 Radiologi 2
15 Epidemiologi 2
16 Tata Usaha 7
17 Pengemudi 2
18 Satpam 2
19 Juru masak 2
20 Cleaning servise 2
20 Jaga malam 1
21 Pesuruh 1

SUMBER DAYA FISIK PUSKESMAS


1 Bangunan gedung Puskesmas Induk
. Puskesmas Mlati II berdiri tahun 1930, dengan luas tanah 8.200 m2, yang merupakan

tanah kesultanan (sultan ground). Luas bangunan 1.200 m2 khususnya untuk bangunan

Puskesmas Induk .

Sejak bulan Juni 1990 status Puskesmas ditingkatkan menjadi Puskesmas Perawatan /

Rawat Inap.

Ruang rawat inap terdiri dari 10 kamar perawatan umum dan 2 ruang rawat gabung, 1

ruang persalinan, 1 ruang UGD dan 1 ruang operasi.

Ruang rawat jalan terdiri dari ruang pendaftaran, ruang dokter, ruang pemeriksaan

umum (BPU), pemeriksaan gigi (BPG), KIA / Imunisasi, KB/Kespro , ruang obat, dan

ruang konsultasi gizi / ruang pelayanan khusus

Tahun 1999 Puskesmas Mlati II mengalami renovasi sedang 2 tahap dari dana

pengembangan JPS-BK. Renovasi pembangunan tersebut disesuaikan dengan kondisi


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

asli bangunan lama, dilakukan penambahan ruangan, penataan ruangan , mengubah

wajah depan bangunan untuk peningkatan pelayanan Puskesmas Mlati II.


2 Bangunan Perumahan Dinas
.
Bangunan rumah dinas yang terletak di Puskesmas Induk antara lain :

- Rumah Dinas Dokter : 2 buah

- Rumah Dinas Paramedis : 3 buah

3 Bangunan Puskesmas Pembantu


.
Puskesmas Mlati II memiliki Puskesmas Pembantu 3 buah yang masing-masing terletak

di 3 Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mlati II yaitu :

- Puskesmas Pembantu Sumberadi ( terletak di susun Jonggrangan )

- Puskesmas Pembantu Tlogoadi ( terletak di susun Getas Kalongan )

- Puskesmas Pembantu Tirtoadi ( terletak di susun Gombang )

SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II cukup lengkap, hal ini dapat

terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 14.
Jenis Sarana Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Sarana Kesehatan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Puskesmas 0 1 0 1
2 Puskesmas Pembantu 1 1 1 3
4 Posyandu 17 17 14 48
5 Dokter Praktek Swasta 1 3 2 6
6 Dokter gigi swasta 0 1 0 1
7 Bidan Praktek Swasta 2 7 3 12
8 Dukun Bayi 0 3 2 5
9 Kader Kesehatan 21 34 21 76

SUMBER DANA
Sumber dana Puskesmas Mlati II berasal dari tiga sumber yaitu : Pendapatan, Askes,
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dan subsidi. Untuk pendapatan / Askes masing- masing dibagi lagi menjadi dua sumber

yaitu Rawat Jalan dan Rawat Inap. Data keuangan 3 tahun terakhit dapat kita lihat

pada table 15 berikut ini :

Tabel 15.
Data Keuangan Puskesmas Mlati II
Tahun 2008 dan 2009
PENDAPATAN ASKES SUBSIDI
TAHUN (dalam juta) (dalam juta) OP
RJ RI RJ RI (dalam juta)
2008 347 172 29 20 101
2009 444 132 31 30 101

HASIL KEGIATAN & DERAJAT KESEHATAN

1. PROMKES
a. PHBS Tatanan Rumah Tangga
Pemantauan PHBS Tatanan Rumah Tangga diwilayah kerja Puskesmas Mlati II

dilaksanakan persemester, adapun hasil pemantauan tahun 2009 dalam dua semester

terdapat dalam table berikut :

Tabel 16.
Hasil Pemantauan PHBS Tatanan Rumah Tangga Puskesmas Mlati II
Semester I Tahun 2009
JUMLAH KK KLASIFIKASI
NO DESA
DIPANTAU I II III IV
1 SUMBERADI 2037 0 10 977 996
2 TLOGOADI 1013 0 14 504 495
3 TIRTO 1851 5 55 965 826
JUMLAH 4901 5 79 2446 2317
PERSENTASE 0.10 1.61 49.91 47.28

Tabel 17.
Hasil Pemantauan PHBS Tatanan Rumah Tangga Puskesmas Mlati II
Semester II Tahun 2009
NO DESA KLASIFIKASI
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

JUMLAH KK
DIPANTAU I II III IV
1 TIRTOADI 921 0 35 605 281
2 TLOGOADI 776 0 0 417 359
3 SUMBERADI 1240 0 10 768 462
JUMLAH 2937 0 45 1790 1102
PERSENTASE 0 1.53 60.95 37.52

Untuk strata PHBS Tatana Rumah Tangga diwilayah kerja Mlati II tahun 2009
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 18.
STRATA PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
PUSKESMAS MLATI II TAHUN 2009

JUMLAH STRATA PHBS


RUMAH STRATA
N0 DESA STRATA I STRATA III STRATA IV
TANGGA II
YANG
N % N % N % N %
DIPANTAU
Sumberad
1 3145 0 0 20 0,64 1745 55,48 1380 43,88
i
2 Tlogoadi 1952 5 0 14 0,71 921 47,18 1017 52

3 Tirtoadi 2794 5 0,17 90 3,2 1629 58,30 1070 38,29


Jumlah 7891 10 0,06 124 1,57 4295 54,43 3467 43,94

b. UKBM
Tabel 19.
DATA UKBM PUSKESMAS MLATI II TAHUN 2009

KARAN POSKESDES
POS G
N0 DESA BATRA SBH
UKK TARUNA Seluruh Yang di
nya manfaatkan
1 Sumberadi 14 0 1 1 0 1

2 Tlogoadi 21 0 1 1 0 0

3 Tirtoadi 21 0 1 1 0 0
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Jumlah 56 0 3 3 0 1

2. KIA / KB
Derajat kesehatah merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok serta
masyarakat yang digambarkan dengan UHH, Mortalitas, serta status gizi
masyarakat. Adapun gambaran tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 20.
Derajat Kesehatan di Kabupaten Sleman tahun 2009
No Derajat Kesehatan Sleman
1. UHH (tahun) 74,6
2. Angka kematian :
a. Angka kematian bayi per 1000 KH 7,67
b. Angka kematian Ibu per 100.000 KH 69,31
c. Jumlah kematian bayi di Puskesmas Mlati II 1
d. Jumlah kematian Ibu di Puskesmas Mlati II 1

a. KIA
Untuk jumlah Kunjugan Bufas dan Penanganan Komplikasi Obstrtri dan Komplikasi
Neonatal di Puskesmas Mlati II Tahun 2009 dapat kita lihat pada table 21 berikut ini :
Tabel 21.
JUMLAH KUNJUNGAN BUFAS
PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRI DAN NEONATAL
PUSKESMAS MLATI II TAHUN 2009
KUNJUNG PENANGAN PENANGANA
SASARAN
AN AN N
N Bumi KOMP.OBST KOMP.
DESA Bayi BUFAS
0 l Buli ETRI NEONATAL
n
Risti Risti N % N % N %
1 Sumberadi 95 163 31 145 88,95 43 123 5 16,19
2 Tlogoadi 32 157 30 133 84,71 23 72 7 23,33
3 Tirtoadi 25 116 22 108 93,10 27 112,5 7 31,81
Jumlah 152 436 83 386 89,0 93 102,19 19 22.89

Jumlah K1, K4, dan Bumil Risti serTa Neonatus dan persalInan yang dilakukan oleh
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tenaga Kesehatan pasa Puskesmas Mlati II tahun 2009 dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 22.
Jumlah K1, K4,Bumil Risti, Neonatus dan Persalinan oleh Nakes
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
PERSAL
BUMIL NEONA
SASARAN K1 K4 OL
N RISTI TUS
DESA NAKES
0
Bu Bu Ba
N % N % N % N % N %
mil lin yi
90
Sumber
1 15 16 98, 15 ,6 94, 92,
adi
171 163 5 8 24 5 4 33 28 143 25 142 87,73
87
Tlogoad
2 15 15 94, 14 ,1 80,
i
163 157 0 4 47 2 2 16 50 122 75 122 77,70
10 96
3 Tirtoadi 11 12 0,8 11 ,5
121 86 0 2 2 7 9 8 32 110 100 110 94,82
90
Jumlah 41 44 97, 41 ,5 61, 903
455 406 5 4 15 4 9 57 95 375 7 374 96,01

b. KB
Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Mlati II Tahun 2009 dapat kita lihat pada table 22
berikut.
Tabel 23.
Pelayana KB di Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Pelayanan Jumlah

A Pasien Baru

1 IUD 28

2 Suntik 28

3 Pil 4

B Pasien Lama

1 IUD 130

2 Suntik 270

3 Pil 27

4 CO 84
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

5 Implant 3

6 UF IUD 6

7 UF IMPLANT 1

3. GIZI
Status gizi merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang menggambarkan
keadaan masyarakat, dimana pada tahun 2009 keadaan derajat kesehatan masyarakat
terlihat pada tabel status gizi sebagai berikut :

Tabel 24
Keadaan Status Gizi Puskesmas Mlati II Tahun 2008 dan 2009

No Status Gizi Th. 2008 Th. 2009


1 Gizi baik 90,08 90,31
2 Gizi kurang 7,86 8,42
3 Gizi Buruk 0,56 0,96
4 Gizi lebih 1,50 1,17

a. Konsultasi Gizi
Kegiatan konsultasi gizi merupakan kegiatan klinik/dalam gedung yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan gizi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat.10 besar
penyakit yang mendapat konsultasi gizi di Puskesmas sbb:

Tabel 25.
10 Besar penyakit yang mendapat konsultasi gizi
di Puskesmas Mlati II Tahun 2009
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1
HT 118
2
GOUT 101
3
DM 68
4 ANEMIA 42
5 DISLIPIDEMIA 34
6 GIZI KURANG 34
7 GASTRITIS/TYPHOID 31
8 LAIN2 23
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

9 KEK 16
10 OBESITAS 14

b. Pemberian vitamin A Puskesmas Mlati II Tahun 2009


i. Bulan Februari tahun 2009

Grafik 1.

Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi Puskesmas Mlati II Bulan Februari 2009

ii. Bulan Agustus 2009

Grafik 2.
Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi Puskesmas Mlati II Bulan Agustus 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian vitamin A untuk bayi sebesar
100.9% dan Anak balita mencapai 101.83%. Hal ini karena adanya pendatang dari luar
wilayah yang diberi kapsul vitamin A.

c. Sosialisasi dan monitoring garam beriodium


Kegiatan sosialisasi dan monitoring garam beriodium dilakukan di 18 dusun dengan
jumlah sampel rata-rata. Tujuan diadakan monitoring ini adalah untuk mengetahui
kandungan zat iodium dalam garam yang beredar di masyarakat. Dalam kegiatan ini
juga dilakukan penyuluhan tentang pentingnya garam beriodium. Hasil pemantauan
garam beriodium terlihat pada diagram berikut.

Diagram 1.

Hasil Pemantauan Garam Beriodium di Masyarakat

Puskesmas Mlati II Tahun 2009

D I A GR A M H A SI L P E MA NT A UA N GA R A M D I SD
K U RA N G ; 7 %

C UKUP; 93%

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa garam yang digunakan oleh masyarakat
dengan kandungan iodium cukup sebanyak 93%, masyarakat yang menggunakan garam
dengan kandungan iodium kurang sebanyak 7 % dan tidak ada masyarakat yang
menggunakan garam tidak beriodium. Namun demikian, penyuluhan mengenai
pentingnya garam beriodium, cara penyimpanan garam yang benar, sumber makanan
tinggi yodium harus terus menerus dilakukan.

d. Pelayanan Rawat Inap


Puskesmas Mlati II merupakan puskesmas yang memiliki layanan rawat inap dengan 12
ruang rawat inap. Penyelenggaraan makan untuk pasien rawat inap dilaksanakan oleh
petugas gizi. Tugas petugas gizi di Unit rawat inap adalah membuat perencanaan menu,
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

menterjemahkan pesanan diet dari dokter, melakukan evaluasi asupan makan pasien dan
memberikan konsultasi gizi untuk pasien dengan diet khusus. Misal ( DM-B, HT, RG III,
JANTUNG, Emesis, RS dan TKTP )
e. BGM

Grafik 3.
Bawah Garis Merah Puskesmas Mlati II Tahun 2009

f. D/S
Grafik 4.
Data Semua Balita yang di Timbang di Pos Yandu
Puskesmas Mlati II Tahun 2009

g. Data N / D
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Grafik 5.
Data N/D Puskesmas Mlati II Tahun 2009

4. KESEHATAN LINGKUNGAN :
Hasil Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Mlati II Tahun 2009 terlihat dalam dua
kegiatan dalam tabel dibawah yaitu :
a. Pemeriksaan Jentik

Tabel 27.
Persentase rumah / bangunan yang Diperiksa Jentik dan yang Bebas Jentik
Puskesmas Mlati II Tahun 2009

JML RUMAH BEBAS


RUMAH
RUMAH JENTIK
N0 DESA
JML
YANG ADA % JML %
DIPERIKSA
1 Sumberadi 2879 1381 47,97 1209 87,56
2 Tlogoadi 2184 1129 51,69 992 88,40
3 Tirtoadi 2973 1131 38,06 968 85,59
Jumlah 8036 3641 45,90 3169 87,18

b. Pemeriksaan Air

Tabel 28
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sanitel Kwalitas Air
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Puskesmas Mlati II Tahun 2009


Jenis Pemeriksaan Jumlah Sampel MS TMS
Bakteriologi 60 21 39
Kimia 29 24 5

Tabel 29.
Hasil Presentase Pemeriksaan Laboratorium Sanitel Kwalitas Air
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
MS TMS
Jenis Pemeriksaan Jumlah Sampel Jml % Jml %
Bakteriologi 60 21 35 39 65
Kimia 29 24 82,76 5 17,34

Tabel 30.
Realisasi Pengawasan Air di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Jenis Pemeriksaan Realisasi
Jumlah %
Jumlah Target
Bakteriologi 33 60 181,82
Kimia 30 29 96,67

5. P 2 M
a. Angka Kesakitan
Angka Kesakitan di Kabupten Sleman memiliki Incedence Rate, dimana beberapa jenis
penyakit lebih tinggi dari standart nasional seperti ISPA dan diare, sedang di Puskesmas
Mlati II Tahun 2009 digambarkan pada tabel 31 berikut ini.

Tabel 31
Jenis Penyakit dan Jumlah Kasus
Puskesmas Mlati II Tahun 2009

Incidence Rate
No Jenis Penyakit Jumlah kasus (per 1000 pddk)
1 Malaria 0 0.000
2 DBD 9 0,267
3 Diare 840 25.001
4 Campak (suspek) 33 0,982
5 TB Paru 13 0.386

b. Kasus DBD
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009 cenderung menurun jika di
bandingkan dengan kasus tahun 2008 yang ditangani, jumlah yang ada pada tahun
tersebut semua dapat ditangani dengan baik. Adapun data untuk penurunan kasus dan
yang ditangani dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 32.
JUMLAH KASUS DBD DAN YANG DITANGANI PUSKESMAS MLATI II
TAHUN 2008 / 2009 DBD
N0 DESA Kasus Ditangani
2008 2009 2008 2009
1 Sumberadi 6 1 6 1

2 Tlogoadi 8 4 8 4

3 Tirtoadi 3 4 3 4

Jumlah 17 9 17 9

c. Kasus TB Paru
Kasus TB Paru yang ada di Puskesmas Mlati II yang ditangani baik kasus dalam wilayah
maupun luar wilayah pada tahun 2008 dan tahun 2009 terlihat pada tabel berikut.
Tabel 33.
Jumlah Kasus TB Paru dan yang ditangani
Puskesmas Mlati II Tahun 2008 dan 2009

TB PARU

N0 DESA Rontgent (+) Ekstra Paru SEMBUH


BTA +
2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009
1 Sumberadi 4 10 3 5 0 1 4 8
2 Tlogoadi 6 3 3 2 1 1 5 2
3 Tirtoadi 1 4 3 1 0 0 0 3
Jumlah 11 17 9 8 1 2 9 13

Tabel 34.
Jumlah Kasus TB Paru Luar Wilayah dan Lengkap yang ditangani
Puskesmas Mlati II Tahun 2008 dan 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

TB PARU
N Rontgent
0 DESA BTA + Ekstra Paru SEMBUH LENGKAP
(+)
2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009
1 Sumberadi 4 10 3 5 0 1 4 8 3 4

2 Tlogoadi 6 3 3 2 1 1 5 2 3 2

3 Tirtoadi 1 4 3 1 0 0 0 3 3 1
Luar 1 2
4 4 4 1 3 1 0 3 2
Wilayah
Jumlah 15 21 10 11 2 2 12 15 10 9

d. Perkesmas
Hasil kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat / Perkesmas diwilayah kerja Puskesmas
Mlati II selama tahun 2009 dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 40.
Kegiatan Perkesmas Puskesmas Mlati II Tahun 2009
BULAN
KEGIATAN PERKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML
1. Jml penderita TB paru yang
dibina 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 4
2. Jml penderita kusta yang
dirawat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Jml penderita jiwa yang
dibina 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 2 2 8
4. Jml keluarga dengan bayi
risti yang dibina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Jml keluarga dengan anak
balita risti yang dibina 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
6. Jml keluarga dengan usila
risti yang dibina 2 1 1 1 1 2 3 2 2 0 1 1 17
7. Jml keluarga dengan resiko
lainnya yang dibina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8. Jml keluarga yang
mempunyai kartu Askeskin
yang dibina 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4
9. Jml panti yang dibina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

10. Jml kunjungan atas


permintaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6. PENGOBATAN
a. 10 Besar Penyakit terbanyak di Puskesmas Mlati II
Data pengobatan identik dengan data kunjungan pasien yang berobat di Puskesmas Mlati
II, selain dari kunjungan pasien untuk berobat maka kegiatan penyuluhan merupakan hal
yang sangat urgen untuk mencegah timbulnya penyakit dimasyarakat. Adapun untuk data
penyakit yang diobati di Puskesmas Mlati II dapatdirangkum dalam 10 Besar Penyakit.
Grafik dibawah ini merupakan rangkuman hasil laporan bulanan penyakit tahun 2008
dan 2009.yaitu :

Grafik 4.
Grafik 10 Besar Penyakit Puskesmas Mlati II Tahun 2008

Grafik 5.
Grafik 10 Besar Penyakit Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dari grafik 10 Besar Penyakit tersebut diatas terlihat pola penyakit tertinggi dua tahun
terakhir yaitu Ispa tahun 2008 mencapai nilai 33,75 %. Sedangkan untuk tahun 2009
prosentase Ispa menurun menjadi 28,99 %.

b. Penyuluhan Kesehatan
Sedangkan untuk tabel dibawah ini adalah tabel kegiatan penyuluhan dan jumlahnya
pada tahun 2009 yang dilaksanakan di Puskesmas Mlati II

Tabel 35.
Kegiatan Penyuluhan Puskesmas Mlati II Tahun 2009
MATERI
PENYULIHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML
1. Jumlah
penyuluhan materi
KIA 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3
2. Jumlah
penyuluhan materi
KB dan Kespro 1 0 2 0 2 1 2 2 1 1 2 0 14
3. Jumlah
penyuluhan materi
immunisasi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
4. Jumlah
penyuluhan materi
kesehatan jiwa 0 0 1 1 0 2 1 0 0 0 0 1 6
5. Jumlah
penyuluhan materi
P3 napza 0 0 1 0 2 0 0 0 1 0 1 0 5
6. Jumlah
penyuluhan materi
gizi 0 0 2 0 2 1 2 0 0 1 0 0 8
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

7. Jumlah
penyuluhan materi
Asi Eksklusif 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
8. Jumlah
penyuluhan garam
beryodium 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9. Jumlah
penyuluhan materi
kesling 0 0 0 1 2 2 1 0 0 1 0 0 7
10. Jumlah
penyuluhan materi
penyakit menular
dan tidak menular 2 0 2 3 3 3 3 0 0 0 0 0 16
11. Jumlah
penyuluhan gigi &
mulut 0 10 0 1 0 5 4 9 4 2 6 1 42
12. Jumlah
penyuluhan materi
kesehatan usila 0 0 2 2 3 1 3 0 0 1 0 0 12
13. Jumlah
penyuluhan materi
kesehatan lainnya 3 0 0 0 0 1 3 0 0 2 0 0 9

Tabel 36.
Peyuluhan lain yang dilaksanakan di Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Tema Peyuluhan Frekwensi
1 Napsa 29
2 Seleksi dini depresi anak dan sosialisasi PRR 9
3 Depresi 3
4 Gangguan kejiwaan pada usila 1

c. Psikologi
Tabel 37.
3 Jenis Penyakit Psikologi Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Penyakit Kasus Baru Kasus Lama
1 Gangguan kecemasan 223 18
2 Psikosomatis 36 0
3 Stres gangguan penyesuaian 194 13

d. Radiologi
Hasil kegiatan Radiologi di Puskesmas Mlati II Tahun 2009 dibagi dalam dua kriteria
yaitu berdasarkan Jenis Pasien dan Jenis Kunjungan dimana tabel dibawah ini adalah
rekapitulasi selama Tahun 2009 :

Tabel 38.
Pasien Radiologi bersasarkan Jenis Pasien
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Puskesmas Mlati II Tahun 2009

NO KETERANGAN JUMLAH SATUAN


1 Umum 392 orang
2 Askes 2 orang
3 JPS/ Askeskin/SKTM 104 orang
4 JPKM 1 orang
5 Jamkesos 5 orang
6 Gratis/Sekolah 16 orang
JUMLAH TOTAL 520 orang

Tabel 39.
Kunjungan Pasien Radiologi Tahun 2009

NO KETERANGAN JUMLAH SAT


1 Jumlah Pasien BPU 192 orang
2 Jumlah Pasien BP Gigi 0 orang
3 Jumlah Pasien KIA / KB 18 orang
4 Jumlah Pasien Poli Spesialis 12 orang
5 Jumlah Pasien 24 Jam Tbts 229 orang
6 Jumlah Pasien R. Inap 19 orang
7 Jumlah Pasien Luar PKM 50 orang
JUMLAH TOTAL 520 orang

e. Laboratorium
Grafik 6.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

f. Rawat Inap
Untuk Rawat Inap tahun 2009 di Puskesmas Mlati II dapat di bagi dalam 2 kriteria yaitu
Persalinan dan Rawat Inap Umum penderita penyakit lainnya.
1. Bumil Risti dan Neonatus Risti
Data jumlah bumil risti dalam wilayah tahun 2009 adalah 93 sedangkan untuk luar wilayah
adalah 27 sehingga jumlah seluruhnya 120 orang, sedangkan untuk jumlah neonatus risti
dalam wilayah adalah 19 dan luar wilayah adalah 9 sehingga jumlah neonatus risti total
adalah 28 orang.

2. Kunjungan Rawar Inap Umum

Tabel 39.
Kunjungan Rawat Inap Puskesmas Mlati II Tahun 2009
KUNJUNGAN
RAWAT INAP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml
Jml. penderita
yang dirawat 73 77 49 69 69 73 88 70 50 62 45 45 770
Jml. penderita
yang keluar 70 73 45 63 64 65 84 67 47 56 42 44 720
Jml. hari
perawatan 223 230 154 169 198 211 247 197 114 181 123 127 2174
Jml.
bumil,melahirkan,
nifas dengan
kelainan 10 12 7 16 15 10 9 9 14 16 11 5 134
Jml. balita 9 7 11 6 2 8 11 9 4 4 8 6 85
sakit/dg kelainan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

yang dirawat
Jml. kasus
cidera/kecelakaan
yang dirawat 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 6
Jml. penderita dg
kasus lain yang
dirawat 45 56 24 31 42 47 61 44 17 31 17 30 445
Pasien dirujuk 8 8 4 4 1 8 7 10 5 6 6 4 61

3. Efisiensi Rawat Inap


Rawat Inap Puskesmas Mlati II tahun 2009 terdiri dari 10 kamar pasien umum dan 2
kamar pasien bersalin sehingga jumlah kamar seluruhnya 12.. Berikut Ini adalah hasil
efisiensi tahun 2009 dan rumus untuk mendapatkan hasil efisiensinya adalah sbb :

3.i. BOR Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 64.40 %


Rumus :
BOR = Jumlah TT X Jumlah hari perawatan
______________________________________ x 100 %
Jumlah Pasien

3.ii. LOS Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 3,02 hari
Rumus :
LOS = Jumlah hari perawatan
______________________________________ x 100 %
Jumlah Pasien keluar

3.iii. TOI Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 3,06 kali
Rumus :
TOI = Jumlah hari perawatan
______________________________________ x 100 %
Jumlah Pasien keluar
3.iv. BTO Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 60,00 %
Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar
______________________________________ x 100 %
Jumlah TT

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Di wilayah kerja Puskesmas Mlati II pencapaian derajad kesehatan cukup baik, namun
masih memiliki permasalahan kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian dalam
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

penanganannya. Adapun beberapa permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :


a. UHH di Kabupaten Sleman meningkat yaitu untuk pria dari 71,50 tahun menjadi 72
tahun dan untuk wanita dari 72 tahun menjadi 76,79 tahun, hal ini berdampak pada
peningkatan penyakit degeneratif. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan sumber
daya kesehatan termasuk pembiayaannya terutama pada pelayanan primer dan sekunder
b. Tingginya angka kesakitan ISPA perlu penanganan yang memadai, walaupun penemuan
kasus pneumonia masih rendah.
c. Penyakit gigi dan mulut termasuk 10 besar penyakit rawat jalan yang berdampak pada
menurunnya produktifitas.
d. Kasus DBD walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, tetap perlu selalu
waspada terhadap penyakit DBD tersebut secara terus menerus
e. Prosentase keluarga yang mengelola sampah masih cukup rendah, samapah yang tidak
dikelola dapat menjadi tempat perindukan vektor berbagai macam penyakit yang dapat
berpotensi sebagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat.
f. Masih adanya kematian bayi karena kelainan janin, aspexia, dan hipotermi sehingga
perlu mendapat pelayanan kesehatan secara optimal
g. Sistem informasi kesehatan masih perlu diperhatikan sehingga tersedia data
cepat, tepat dan akurat.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

4
VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN
Visi

Terwujudnya Puskesmas terdepan yang dikelola

dengan manajemen profesional mendukung

tercapainya Sleman Sehat.


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Memberi pelayanan kesehatan dasar yang bermutu


2. Membina peran serta masyarakat untuk mandiri di bidang kesehatan.
3. Berperan dalam Pembangunan Berwawasan Kesehatan.
4. Mengelola manajemen dan Sistem Informasi Kesehatan secar
professional.

Tujuan
1. Strategis
Menyelenggarakan pelayanan medis dan
keperawatan, pelayanan penunjang medis dan
non medis serta pelayanan rujukan dengan
menempatkan pasien sebagai prioritas utama
2. Membina komunikasi dengan pelanggan yang
didasari semangat kesetaraan
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang
profesional pada bidang tugasnya
4. Menyelenggarakan administrasi umum dan
keuangan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Meningkatkan kualitas hasil

1
pelayanan kesehatan dan peran
serta Puskesmas dalam program

1
riil penanganan masalah sosial
dan kesehatan
Tujuan pertama ini mengarahkan segenap
sumberdaya Puskesmas mampu
meningkatkan pelayanan sehingga
masyarakat semakin berminat dan terhadap
semua jenis pelayanan Puskesmas serta
dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan

2 Meningkatkan efisiensi dan


efektivitas pemanfaatan sumber
daya Dengan tujuan kedua ini diharapkan
Puskesmas mampu mendorong peningkatan
kesehatan organisasi yang membe rikan
manfaat yang lebih besar kepada stake
holders

3 Meningkatkan kualitas pelayanan


secara berkelanjutan yang
berorientasi kepada pelanggan
Dengan tujuan ketiga diharapkan akan
mengarahkan semua elemen Puskesmas
agar mampu memberikan kualitas
pelayanan terbaik yang ber orientasi
kepada pelanggan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4 Meningkatkan kapasitas lembaga


Dengan tujuan keempat diharapkan mampu
meningkatkan profesionalisme pegawai yang
didukung dengan kemampuan pemanfaatan
SIM dan layanan ketatausahaan yang prima
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

TUJUAN PERTAMA

Sasaran
1 Meningkatnya jumlah masyarakat yang
Meningkatkan kualitas hasil
menjadikan Puskesmas sebagai Puskesmas
pelayanan kesehatan dan
pilihan utama masyarakat kecamatan .............
peranserta Puskesmas dalam
program riil penanganan 2 Meningkatnya pranserta Puskesmas dari
masalah kesehatan aspek preventif, promotif dan curatif dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan
masyarakat

TUJUAN KEDUA

Sasaran
1 Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan
Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pemanfaatan 2 Meningkatnya kontribusi hasil usaha dalam
sumber daya menunjang pendanaan Puskesmas
3 Meningkatnya kontribusi pendanaan dari
pemerintah dan mitra dalam negeri

TUJUAN KETIGA

Sasaran
1 Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis, penunjang medis dan
Meningkatkan kualitas administratif
pelayanan secara berkelanjutan 2 Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada unggulan
pelanggan
3 Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat
jalan dan rawat darurat serta tingkat hunian
rawat inap
4 Menjaga pelaksanaan layanan yang taat
terhadap peraturan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

TUJUAN KEEMPAT
Sasaran

Meningkatnya kompetensi Sumber Daya


1
Manusia
Meningkatkan kapasitas
lembaga Meningkatnya keandalan Sistem Informasi
2
Manajemen

3 Meningkatnya kapasitas organisasi


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tujuan Strategis Pertama


1
Meningkatkan kualitas hasil pelayanan
kesehatan dan peran serta Puskesmas
dalam program riil penanganan
kesehatan
Puskesmas Mlati II berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat
serta membuka selebar mungkin akses masyarakat dalam memperoleh kesehatan di Puskesmas,
dan berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah dan mitra kerja lainnya dalam
penanganan masalah social kesehatan.

Pengukuran Kinerja Tujuan Pertama

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Persentase preferensi utama Puskesmas Mlati II
sebagai Puskesmas pilihan masyarakat
Kecamatan Mlati

Indeks kepuasan pengelola program .............................................................................


penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat atas peranserta Puskesmas

Seluruh pasien Puskesmas yang dirawat di Puskesmas terdiagnosa dengan benar dan dibuktikan
dengan jejak rekam medisnya dan mendapatkan pelayanan kesehatan paripurna. Dari seluruh
pasien rawat inap, minimal 80%nya dapat sembuh secara medis, 18% sembuh untuk rawat jalan,
kurang dari 2% dirujuk karena penyakitnya ke RS rujukan, dan kurang dari 1% yang meninggal.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Semua fasilitas dan sarana kesehatan yang ada di Puskesmas dapat termanfaatkan secara optimal,
sehingga mampu memberikan pemasukan dan produktivitas. Selain itu Puskesmas dapat
mengadopsi perkembangan teknologi, cara dan hasil penelitian kesehatan untuk meningkatkan
performa tindakan dan pemeriksaan penunjang.
Sebagai fasilitas pelayanan public, Puskesmas yang dalam hal ini sebagai lembaga teknis daerah,
dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah dan berperan aktif dalam masalah-
masalah social kesehatan.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran sebagai berikut:

Sasaran 1.1

Meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan


Puskesmas sebagai Puskesmas pilihan utama masyarakat

Sasaran 1.2

Meningkatnya peran serta Puskesmas dari aspek preventif,


promotif dan curatif dalam menangani masalah sosial dan
kesehatan masyarakat
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 1.1
Meningkatnya jumlah
masyarakat yang
menjadikan Untuk meningkatkan
Puskesmas Mlati II jumlah masyarakat
sebagai Puskesmas yang menjadikan
pilihan utama Puskesmas sebagai
masyarakat Puskesmas pilihan
Kecamatan Mlati utama masyarakat.
Puskesmas berupaya
mendekatkan diri
dengan pengguna
layanan jasa agar
dapat memantau
sampai seberapa jauh
efektivitas layanan
yang diberikan.

Strategi untuk mencapai Sasaran


1.1.

Kebijakan umum Puskesmas adalah


1. Pembangunan Kesehatan
2. Profesionalisme
3.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
4.Desentralisasi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program kemitraan


dengan puskesmas dan/atau perusahaan penyedia layanan kesehatan, kemitraan
dengan perusahaan asuransi kesehatan, dan pelayanan peripurna Puskesmas .

Dengan program tersebut diharapkan Puskesmas dapat mengukur efektivitas pelaksanaan


pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat memberikan feed back bagi peningkatan kualitas
pelayanan yang dapat diberikan.

KEMITRAAN YANG BAIK DAPAT


MEMBANGUN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP KUALITAS LAYANAN
Puskesmas
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 1.1

Meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan Puskesmas sebagai Puskesmas pilihan


utama masyarakat

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Market share pelayanan Puskesmas
...% ...% ...% ....% ...%
Persentase kesembuhan pasien secara paripurna
....% ....% ....% ....% ....%
Retention rate pasien RSUD
....% ...% ...% ...% ....%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp 000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Kemitraan dengan puskesmas dan/atau perusahaan
penyedia layanan kesehatan ......... ............ .......... .......... ...........
Kemitraan dengan perusahaan asuransi kesehatan
......... ............ .......... .......... ...........
Pelayanan paripurna RSUD
......... ............ .......... .......... ...........

Rincian kegiatan utama ketiga program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 1.2
Meningkatnya
peranserta Untuk
Puskesmas dari aspek meningkatkan ............
preventif, promotif ...................................
dan curatif dalam ..... .............................
menangani masalah .......................... ........
kesehatan ...................................
masyarakat ............ ......................
................................. .
...................................
................... ...............
...................................
.... ..............................
........................ ..........
...................................
....

Strategi untuk mencapai Sasaran


1.2.

Kebijakan umum Puskesmas


adalah ...........................................................
....... ..............................................................
..... ................................................................
.. ...................................................................
...................................................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pelayanan


penanggulangan masalah sosial, dan pelayanan penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat.

Dengan program tersebut diharapkan Puskesmas


dapat ................................................. ................................................................... .............
........................................ ............... .......................................... ....................................

............................................................. ...
.......................................................... ........
.................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 1.2

Meningkatnya peran serta Puskesmas dari aspek preventif, promotif dan curatif dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan masyarakat

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Persentase penyelesaian masalah kesehatan
masyarakat yang diikuti oleh Puskesmas dengan tepat ....% ...% ...% ...% ....%
waktu
Cakupan pelayanan penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat yang diikuti oleh Puskesmas .....% ....% ......% ......% ......%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp 000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Pelayanan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat ......... ............ .......... .......... ...........

Rincian kegiatan utama kedua program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Meningkatkan Efisiensi dan efektivitas


pemanfaatan sumber daya

Tujuan Strategis Kedua


2
Puskesmas berkomitmen untuk dapat melaksanakan amanah sebagai suatu institusi pelayanan
kesehatan yang mengedepankan pentingnya pemanfaatan sumberdaya yang terbatas secara
efisien dan efektif

Pengukuran Kinerja Tujuan Kedua

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011- 2015
Tingkat kesehatan organisasi ...........................................................................

Semua komponen Puskesmas memiliki komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan tingkat
kesehatan organisasi melalui peningkatan efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang lebih efektif..

Untuk tetap menjaga kesinambungan ketersediaan sumberdaya diupayakan untuk meningkatkan


kontribusi pendapatan dari unit usaha dan usaha lainnya serta dari pendanaan stakeholder dan
mitra kerja
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran-sasaran sebagai


berikut :

Sasaran 2.1

Meningkatnya kualitas pengelolaan


keuangan

Sasaran 2.2

Meningkatnya kontribusi hasil usaha dlm


menunjang pendanaan Puskesmas

Sasaran 2.3

Meningkatnya kontribusi pendanaan dari


pemerintah dan mitra dalam negeri
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 2.1
Meningkatnya kualitas
pengelolaan
keuangan

Untuk meningkatkan
kualitas pengeloaan
keuangan,Puskesmas .............
...............................................
. .............................................
................. .............................
........................... ...................
..................

Strategi untuk mencapai Sasaran


2.1.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kebijakan umum Puskesmas


adalah .................................................................. ..............................
......................

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pengelolaan


keuangan.

Dengan program tersebut


diharapkan ................................................................................. .........................................
............ ................................................................... ................. .........................................
.... ........................................................

................................................................
..............................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 2.1

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Laporan keuangan dengan opini WTP
..... ..... ...... ...... ......
Efektivitas penggunaan sumber daya keuangan
......% .....% ....% ......% ......%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pengelolaan keuangan ........ ......... ......... ........ ........

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 2.2
Meningkatnya
kontribusi hasil usaha
dalam menunjang
pendanaan
Puskesmas

Untuk meningkatkan
kontribusi hasil usaha.
Puskesmas sangat
memperhatikan pada layanan
................... ...........................
.. ........................................ ...
........................................... ...
..............................

Strategi untuk mencapai Sasaran 2.2

Kebijakan umum
Puskesmas

adalah ................................................................. ...............................


.............................. ...............
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program peningkatan


kualitas pengelolaan unit usaha.

Dengan program tersebut diharapkan ....................................................................................


......................................................... ........................................................ ....................... .
...................................

........................................... .....................
.. ...........................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 2.2

Meningkatnya kontribusi hasil usaha dalam menunjang pendanaan Puskesmas

TARGET KINERJA

INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015


Tingkat pertumbuhan pendapatan dari unit usaha
untuk pembiayaan Puskesmas .......% ......% .......% .......% ......%

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Peningkatan kualitas pengelolaan unit ............... ................. .............. ............... ................


usaha

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015

Peningkatan kualitas pengelolaan unit


............. ............. ............ ............... .........
usaha

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2009 tahun 2013) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 2.3
Meningkatnya
kontribusi pendanaan
dari pemerintah dan
mitra dalam negeri

Untuk meningkatkan
kontribusi pendanaan dari
pemerintah dan mitra dalam
negeri,
Puskesmas ...... ......................
.............. ................................
................ ..............................
.............. ................................
......

Strategi untuk mencapai Sasaran 2.3

Kebijakan umum Puskesmas

adalah .............. ....................... .............................. ............... ...........


....................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program kemitraan


dengan stakeholders dan mitra kerja.

Dengan program tersebut


diharapkan .................................................... ....................... ..............................................
............................ ..................................................... .........................................................
............... ...........................................................

........................................................... .....
........................................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 2.3

Meningkatnya kontribusi pendanaan dari pemerintah dan mitra dalam negeri

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Tingkat pertumbuhan pendanaan dari
stakeholders dan mitra kerja .....% .....% ......% ......% .....%

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Kemitraan dengan stakeholders dan ............... ................. .............. ............... ................


mitra kerja

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Kemitraan dengan stakeholders dan mitra .............. ............ ............ ............ ...........
kerja

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tujuan Strategis Ketiga


3
Meningkatkan kualitas pelayanan
secara berkelanjutan yang berorientasi
pada pelanggan
Puskesmas berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan secara
berkelanjutan yang memfokuskan pada peningkatan kepuasan pelanggan. Peningkatan kualitas
menyeluruh secara berkelanjutan dapat memberikan jaminan kualitas kepada para pelanggan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian dan akuntabilitas Puskesmas.

Pengukuran Kinerja Tujuan Ketiga

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan ...........................................................................
atas seluruh layanan Puskesmas

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran-sasaran


sebagai berikut :

Sasaran 3.1
Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis, penunjang medis dan
administratif

Sasaran 3.2
Meningkatnya jenis
pelayanan kesehatan
unggulan

Sasaran 3.3
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat darurat serta
tingkat hunian rawat inap Sasaran 3.4

Menjaga pelaksanaan layanan yang taat terhadap peraturan


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.1
Meningkatnya kualitas
pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis,
penunjang medis dan
administratf

Puskesmas selalu berusaha


meningkatkan kualitas
layanan Puskesmas kepada
pelanggannya baik
pelayanan medis, penunjang
medis dan administratif.

Strategi untuk mencapai Sasaran


Strategi untuk 3.1
Mencapai
Sasaran 4.1

Kebijakan umum
Puskesmas

adalah .......... ......................................................... ............................


.........................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pelayanan


medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan administratif.

Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat memenuhi target
yang telah ditetapkan.

Kualitas PELayanan Prima


Puskesmas
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.1

Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas dalam bidang medis, penunjang medis dan
administratif

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan ........ ....... ....... ....... .......
medis
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan ........ ...... ....... ........ ......
penunjang medis
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan ....... ......... ......... ............ ...........
administratif

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pelayanan medis ................ ................ ............... ................ ...............


Pelayanan penunjang medis ............... ................ ............... ................ ...............
Pelayanan administratif ............... ............... .............. ............... ...............

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pelayanan medis ............... ............... ................ ............... ..............


Pelayanan penunjang medis ............... ............... ................ ............... ..............
Pelayanan administratif .............. ................ ................ .............. ..............

Rincian kegiatan utama dalam program-program tersebut beserta tolok ukur kinerja output
yang akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.2
Meningkatnya jenis
pelayanan kesehatan
unggulan

Puskesmas selalu
berusaha ................................
...................... ........................
................................

Strategi untuk mencapai Sasaran


Strategi untuk 3.2
Mencapai
Sasaran 4.2

Kebijakan umum
Puskesmas

adalah .............................................................. ..................................


...............................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pengembangan


jenis layanan.

Dengan program tersebut diharapkan kinerja


pelayanan ................................................... .... ...................................................................
.............

............................................................. ...
............................................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.2

Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan unggulan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Persentase pelayanan dan prosedur kerja
terakreditasi .......% ........% .......% ........% ........%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Pengembangan jenis layanan ................. .............. .................. ................ ...............

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.3
Meningkatnya
jumlah kunjungan
pasien rawat jalan
dan rawat darurat
Puskesmas selalu berusaha
serta tingkat meningkatkan kualitas
hunian rawat inap layanan ... ............................
.................. ...........................
............. ......

Strategi
Strategi untuk
untuk mencapai
Mencapai Sasaran Sasaran
4.3 3.3

Kebijakan umum Puskesmas


adalah ...........................................................
. .............................................................

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program promosi


pelayanan Puskesmas.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan program tersebut diharapkan ............................................................................. ......


..........................................................................................

"............................................................. ...
............................................................"
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.3

Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat darurat serta tingkat hunian
rawat inap

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Persentase peningkatan jumlah kunjungan pasien .......% .......% .......% ........% .......%
rawat jalan
Persentase peningkatan jumlah kunjungan pasien .......% .......% .......% ........% .......%
rawat darurat
Persentase peningkatan jumlah pasien rawat inap .......% .......% .......% ........% .......%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Promosi pelayanan Puskesmas ............. .............. .............. .............. ..............

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.4
Menjaga pelaksanaan
layanan yang taat
terhadap peraturan

Puskesmas selalu berusaha


meningkatkan kualitas
layanan dengan tetap
mengutamakan pada
kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.

Strategi untuk mencapai Sasaran 3.4 Strategi untuk Mencapai Sasaran 4.4

Kebijakan umum Puskesmas


adalah ....... ...................................................
..... ..............

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tupoksi.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan program tersebut


diharapkan........................................................................... ...... .........................................
............................

"............................................................... .
................................................................"
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.4

Menjaga pelaksanaan layanan yang taat terhadap peraturan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Rata-rata capaian kinerja kegiatan dan/atau program
........ ....... ....... ........ .......
Persentase prosedur kerja yang dilaksanakan sesuai
dengan standarnya ........ ....... ....... ....... .......
Persentase rekomendasi perbaikan proses layanan
dan pengelolaan organisasi yang dapat ditindaklanjuti ........ ....... ....... ....... .......

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan ............. .............. ............... ................ ...............
tupoksi

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4
Tujuan Strategis Keempat
Meningkatkan kapasitas lembaga

Kebehasilan pencapaian seluruh tujuan yang ada akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas
lembaga yang dimiliki. Kualitas pelayanan Puskesmas ........... sangat dipengaruhi oleh
kompetensi dan ketrampilan kerja yang dimiliki SDM yang didukung oleh sistem informasi
manajemen yang handal dan pelayanan ketatatusahaan yang prima. Oleh karena itu peningkatan
kapasitas lembaga adalah kunci dari keberhasilan atau kegagalan Puskesmas dalam mewujudkan
seluruh tujuan yang telah ditetapkan.

Pengukuran Kinerja Tujuan Keempat

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Rata-rata indeks kepuasan pegawai ...........................................................................

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran-sasaran


sebagai berikut :
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.1
Meningkatnya kompetensi Sumber Daya Manusia

Sasaran 4.2
Meningkatnya keandalan sistem informasi
manajemen

Sasaran 4.3
Meningkatnya kapasitas organisasi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.1
Meningkatnya
kompetensi sumber
daya manusia

Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kompetensi sumber daya
manusia internal karena
merupakan modal utama
organisasi.

Strategi untuk mencapai Sasaran 4.1 Strategi untuk Mencapai


Sasaran 8.1

Kebijakan umum
Puskesmas adalah
pengembangan sumber
daya manusia harus
mampu mendukung
peningkatan kinerja
personil.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pengembangan


kapasitas sumber daya manusia.

Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan sehingga mampu menunjang pada peningkatan kualitas layanan.

Sumber Daya Manusia Merupakan Modal


Utama Organisasi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 4.1

Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase SDM yang berkinerja baik ......% ......% ......% .......% ......%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pengembangan kapasitas sumber daya ............. .............. .............. ............. .............


manusia

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.2
Meningkatnya
keandalan sistem
informasi Manajemen

Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kemampuan organisasi
melalui peningkatan sistem
informasi manajemen.

Strategi untuk mencapai Sasaran 4.2 Strategi untuk Mencapai Sasaran 8.2

Kebijakan umum Puskesmas adalah


pengembangan sistem informasi
diarahkan untuk mendukung kemampuan
organisasi dalam menigkatkan kualitas
layanan jasa.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pengembangan


sistem informasi manajemen.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan melalui pengembangan sistem informasi.

Pengembangan Sistem Informasi


untuk Peningkatan Kualitas Layanan

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 8.2

Meningkatnya keandalan sistem informasi

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Indeks kepuasan pegawai atas layanan sistem ......... ......... ........... .......... ..........
informasi

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Pengembangan sistem informasi ............... ............. ............. ............. .............
manajemen

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.3
Meningkatnya
kapasitas organisasi

Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kapasitas organisasi untuk
meningkatkan kualitas
layanan.

Strategi untuk mencapai Sasaran


Strategi untuk 4.3Sasaran 8.3
Mencapai

Kebijakan umum Puskesmas adalah


learning organization.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pengembangan


kapasitas organisasi.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan program tersebut diharapkan kapasitas organisasi dapat ditingkatkan sehingga mampu
mendukung peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.

Peningkatan Kapasitas Organisasi


untuk Peningkatan Kualitas Layanan

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 4.3

Meningkatnya kapasitas organisasi

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015

Indeks kepuasan pegawai atas layanan ketatausahaan .......... .......... ........... .......... ..........

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pengembangan kapasitas organisasi .............. .............. .............. .............. ..............

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

V. PROYEKSI KEUANGAN

5 PROYEKSI KEUANGAN
Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam
lima tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup
signifikan .

A. PROYEKSI PENDAPATAN
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum
terdiri dari:

1. Penerimaan dari jasa layanan,

2. Pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri,

3. Hibah/Donasi/Kerjasama dengan mitra baik dari dalam maupun luar negeri,

4. Rupiah murni yang berasal dari Pemerintah Republik Indonesia.

1. Penerimaan dari jasa layanan


Penerimaan dari jasa layanan yang dikelola oleh Puskesmas terdiri atas tiga kelompok
besar yaitu:
1. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis.

2. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan


penunjang medis.
3. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan lainnya.

Penerimaan dari jasa layanan tersebut akan kami kelola secara profesional sehingga
dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan diklat, pengembangan sesuai
dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan dengan mengedepankan
pengelolaan sumber daya yang ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan praktek
bisnis yang sehat.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2. Proyeksi Penerimaan dari Kegiatan Pelayanan Medis, Penunjang Medis


dan Peerimaan Lainnya

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

JENIS PENDAPATAN 2011 2012 2013 2014 2015

TOTAL

3. Proyeksi Pinjaman, Hibah/Donasi/Kerjasama dan Rupiah Murni (DPA)

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pinjaman LN - - - - -
Hibah/Donasi/Kerjasama - - - - -
Rupiah Murni - - - - -

4. Grafik Pertumbuhan Pendapatan

.................................................................................................................. ........
..........................................................................................................

B. PROYEKSI BELANJA
Belanja sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah (PP 24 Tahun
2005) terdiri atas :
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Belanja Operasi, dengan


rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga, Subsidi,
Hibah, dan Bantuan Sosial.

2. Belanja Modal, dengan


rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Aset Tetap, dan Belanja Aset Lainnya.

3. Belanja Lain-Lain/Tak
Terduga.

Belanja yang diproyeksikan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan


Puskesmas ke depan dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya.

1. Belanja Operasi

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Pegawai dan Barang non DPA
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Jumlah Belanja Operasi

2. Belanja Modal

Anggara Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja Aset Tetap - - - - -


Belanja Aset Lainnya - - - - -
Jumlah Belanja Modal - - - - -

..............................................................................................................................
...............................................................................................................................

3. Belanja Lain-Lain/Tak Terduga

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Belanja Lain-Lain/Tak Terduga - - - - -

4. Grafik Trend Belanja


................................................................................................................................. .......
.......................................................................................................................... ..............
................................................................................................................... .....................
............................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

5. Grafik Perbandingan Trend Pendapatan dan Belanja


.................................................................................................................................. ......
........................................................................................................................... .............
....................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

C. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT
Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan belanja di atas kami
memproyeksikan besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:

Proyeksi Surplus / Defisit (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Surplus/ (defisit) .............. ............ .............. ............. ..............

...........................................................................................................................

D. PROYEKSI NERACA
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
Neraca dengan gambaran sebagai berikut:

Proyeksi Neraca (Rp000,00)


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015


Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Lainnya
Total Aktiva

Hutang & Ekuitas


Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
Ekuitas dana
lancar
Ekuitas dana
investasi
Total Hutang &
Ekuitas

E. PROYEKSI ARUS KAS


Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
Arus Kas dengan gambaran sebagai berikut:

Proyeksi Arus Kas (Rp000,00)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015


Arus Kas Masuk
Pendapatan DIPA
Pendapatan Diklat dan
Sertifikasi
Pendapatan Human and
Organization Develop.
Pendapatan Optimalisasi
Pemanfaatan Aset
Jumlah Arus Masuk Kas

Arus Kas Keluar


Belanja Pegawai
Belanja Barang
Bantuan Sosial
Belanja Modal Fisik
lainnya
Total Hutang & Ekuitas

Arus Kas Bersih


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

PENUTUP PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas menjadi komitmen kinerja yang akan dilaksanakan
oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis
Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.

Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari Rencana
Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran
Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan
karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi
untuk mempertahankan customer loyality.

Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan
akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah juga kepada publik dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP sehingga seluruh pihak dapat mengakses akuntabilitas
Puskesmas dengan mudah.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai