SAMBUTAN
SAMBUTAN
Dengan telah berubah bentuk dari satker biasa menjadi Badan Layanan Umum,
i era globalisasi ini tingkat persaingan semakin ketat, baik persaingan bisnis maupun
D
persaingan masalah pelayanan/service kepada masyarakat.
Dengan peningkatan pelayanan tersebut harapan kami dapat meningkatkan mutu dan kwalitas
pelayanan kepada masyarakat. Managemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diharapkan
dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan perencanaan baik masalah pendanaan, ketenagaan,
Kami sangat sadar bahwa penyusunan managemen BLUD Puskesmas Mlati II ini masih
banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu guna kesempurnaan penyusunan
managemen BLUD maka bimbingan, pendampingan dan koreksi serta masukan sangat kami
harapkan.
Demikian atas bantuan dari fihak yang berkompeten dalam penyusunan managemen BLUD
Kepala
Puskesmas Mlati II
I. PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN
Reformasi administrasi publik akan berjalan dengan baik jika didukung oleh adanya
reformasi birokrasi yang dapat mentransformasi lembaga birokrasi dari lembaga yang
meningkat, untuk itu Puskesmas Mlati II yang merupakan satu dari 25 Puskesmas yang ada di
internasional yaitu ISO 9001: 2000 dan memperoleh sertifikat pertama pada tanggal 20 Oktober
Tahun 2004. Dan demi menjaga kesinambungannya, Puskesmas Mlati II telah melaksanakan
Resertifikasi/Renewal I dengan sukses pada tahun 2007 dan tahun 2010 ini Puskesmas Mlati II
Dengan pemberian Resertifikasi ISO 9001:2008 dari SGS dan KAN yang merupakan
Lembaga Sertifikasi Independen di Indonesia yang telah diakui secara International, maka
Keberhasilan Puskesmas Mlati II mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut tidak lepas
dari kerjasama yang sangat baik dari semua pihak yaitu dari Kepala Puskesmas, Ka Subag Tata
Usaha, Ketua Pelayanan Klinis dan Ketua Pelayanan Masyarakat dan Pemegang Program yang
Dengan keberhasilan yang telah dicapai tersebut maka konsekwensi yang menyertainya dan
harus tetap dijaga secara terus menerus adalah mempertahankan sekaligus meningkatkan mutu
Terlepas dari hal tersebut diatas maka Puskesmas Mlati II sebagai Instansi Pemerintah yang
menangani masalah kesehatan, sekaligus sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
dimasyarakat maka Puskesmas Mlati II dalam melaksanakan kegiatannya harus selalu bertolak
dari program yang telah dicanangkan oleh pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah
Visi Indonesia Sehat 2010 adalah menciptakan perilaku masyarakat Indonesia yang
mempunyai perilaku dan lingkungan yang sehat antara lain: masyarakat proaktif dalam
diri dari ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan terciptanya lingkungan sehat yang meliputi:
bebas polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan
Puskesmas, dari dulunya 18 program diprioritaskan menjadi 6 program pokok ( Basic Six )yang
keperluan daerah. Akan tetapi dengan 6 program pokok ini tidak membawa banyak perubahan
dalam pendekatannya, karena dengan melakukan sedikit penyesuaian program ini masih relevan
dan efektif.
Sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2010 tersebut, maka Puskesmas Mlati II selalu dan
akan terus berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan berusaha
menambah jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan tetap
berpegang pada Basic Six yang telah dicanangkan untuk Puskesmas oleh pemerintah.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
P
usat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Mlati II terletak di Kecamatan Mlati
dan desa, serta masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman dengan batas wilayah
sebagai berikut : sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ngaglik, sebelah
utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Sleman, sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Godean. Luas wilayah kerja Puskesmas Mlati II secara keseluruhan mencapai
Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman tepatnya beralamat di Jalan Kebon Agung Sumberadi,
Puskesmas Mlati II didirikan sejak zaman penjajahan Belanda yakni tahun 1930
dengan fungsi bangunan berubah-ubah dari klinik, sekolah, gudang, dan akhirnya menjadi
sarana kesehatan sampai sekarang. Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas
Mlati II telah mengalami beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan
tahun 2004 mulai melakukan diversifikasi layanan kesehatan berupa Rontgen, USG, Dokter
Praktek Sore (Umum dan Gigi), Spesialis Anak, Spesialis Kandungan dan Psikologi.
Puskesmas Mlati II adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
tugas Dinas Kesehatan kabupaten Sleman. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan
kabupaten.
Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di
dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan
yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada besarnya
kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada masa sekarang ini
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
pemakai jasa pelayanaan. Hal ini tergambar dalam tuntutan masyarakat yang semakin
meningkat terhadap kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, dokter
Regulasi yang diikeluarkan oleh pemerintah memang bertujuan sebagai acuan yang
mengatur tata kerja dalam melaksanakan program-program yang ada. Tetapi tidak dapat
program kerja organisasi, ditambah lagi semakin menurunnya kemampuan dana pemerintah
dalam penganggaran, memacu Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari
jalan keluar. Oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satunya adalah dengan secara
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam
Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga pelayanan sosial milik pemerintah baik di
Layanan Umum ( BLU ) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi
diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan
produktifitas harus menjadi bagian dari sosial management, hal inilah yang nantinya dapat
Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri nomor 61 tahun
2007 tersebut, maka dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi
Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas Mlati II termasuk salah satu instansi
tersebut. Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas Mlati II akan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan,
disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU) disamping
persyaratan sunstantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif. Dengan latar
belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan peran dan fungsi
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di
Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Mlati II sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core bisnis adalah pelayanan
dengan cara menjaga mutu layanan; Leader dalam SDM dan Sarana Prasarana, dan
Disamping lokasi dan tarif yang sudah dipatok dari Pemda Sleman, ada beberapa hal
strategi bisnis yang akan selalu ditingkatkan oleh Puskesmas Mlati II antara lain :
Asumsi-asumsi
D
alam perencanaan strategis, dipengaruhi oleh beberapa asumsi sebagai dasar untuk
Puskesmas Mlati II tahun 2011 2015 didasarkan atas asumsi-asumsi yang bersifat makro dan
mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan ekonomi; (2)
A. Asumsi Makro
1. Pertumbuhan Ekonomi
bagus, terutama menunjukkan kebangkitan dari resesi ekonomi yang melanda seluruh
dunia. Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dipredikisikan akan terus berkembang
sehingga mampu lagi berswasembada dan menjadi pemimpin ekonomi di tingkat Asia.
Dalam %
Sedangkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun
Tetapi kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan inflasi,
sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, yang kemungkinan besar
memaksa alokasi konsumsi kesehatan menurun, dan ditambah lagi harga-harga yang
Gempa tektonik yang melanda wilayah DIY Mei 2006, berpengaruh negatif
terhadap kondisi ekonomi makro Kabupaten Sleman yang pada gilirannya berdampak
kurang terpenuhi dan atau sulit terakses, terutama bagi kelompok masyarakat miskin.
Walaupun dalam kondisi kurang kondusif tersebut, pendapatan asli daerah dapat
terealisasikan melebihi target yang telah ditetapkan sekitar 1314.% sehingga secara
2. Tingkat Inflasi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tingkat Inflasi Indonesia sejak tahun 1998 s/d 2002 sangat tinggi hampir kearah
hyper inflasi, hal ini dipicu oleh kondisi politik Indonesia yang tidak stabil karena euphoria
reformasi. Meskipun euphoria tersebut masih saja bergejolak sampai saat ini, namun
sudah bisa dikendalikan hingga tidak terlalu mempengaruhi kenaikan inflasi. Inflasi pada
kurun waktu 2003 s/d 2007 sangat dipengaruhi oleh harga BBM dalam negeri, sehingga
Faktor inflasi yang mencapai dua digit pada tahun 2006 cukup berperan pada
kenaikan nominal PDRB perkapita. Meski secara nominal terjadi kenaikan PDRB
perkapita yang cukup tinggi, namun secara riel terjadi perlambatan pertumbuhan PDRB
perkapita. Pada tahun 2006 PDRB perkapita atas harga konstan 2000 tercatat Rp. 5,18
juta atau tumbuh 2,33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan ini
lebih kecil daripada pertumbuhan tahun 2005 yang sebesar 3,31%. Perlambatan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 diperkirakan menjadi faktor penekan PDRB
perkaita riel karena tahun-tahun sebelumnya indikator ini mampu tumbuh cukup besar
Sedangkan PDRB Sleman tahun 2007 sebagaimana yang dilansir oleh BPS
Sleman per kapita atas harga yang berlaku sekitar 7.760 juta rupiah atau naik sekitar
1,08% dari tahun sebelumnya. Namun demikian kenaikan tersebut belum mencerminkan
kenaikan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 mengalami sedikit
penurunan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2005, hal ini tidak terlepas dari
dengan issue-issue negatif tentang Indonesia, dan terkait erat dengan harga-harga
saham. Mimpi buruk tidak berharganya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika dialami
pada tahun 1997 s/d tahun 2002 kemudian berangsur-angsur membaik hingga pada level
Rp. 8.000,00 per dollar Amerika sampai dengan tahun 2005. Kemudian nilai itu
4. Harga BBM
Dalam Industri Kesehatan, Harga Bahan Bakar Minyak Mentah Dunia sangat
Kejatuhan Rezim Orde Baru dipicu oleh keputusan pemerintah menaikkan harga
BBM dalam kondisi politik yang tidak stabil, meskipun kemudian dibatalkan, namun
keputusan tersebut sudah tidak mempan lagi meredam harga-harga bahan pokok.
Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM sampai dengan 60% pada tahun 2005
memicu kenaikan barang pokok dan barang modal, meskipun kemudian ada beberapa
Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut bagi Puskesmas sangat membebani
cost layanan.
menghadapi laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1 persen, jauh lebih tinggi
Untuk Kabupaten Sleman, Jumlah Penduduk di Sleman pada tahun 2009 sekitar
1.066.673 jiwa lebih, dengan KK miskin sekitar 57.979 KK, dan jumlah 195.600 jiwa
Jumlah pegawai Negeri di Sleman sekitar 1.522 orang, dan sesuai dengan paradigma
sehat yang dikeluarkan oleh Menteri kesehatan yang diberlakukan secara nasional,
prosentase penduduk sehat 90.% dan penduduk bermasalah kesehatan sebanyak 10.%.
1.008.694 orang pasien pada tahun 2009 ini, yaitu dari 94,56 % PNS, 5,43% KK Miskin,
Untuk wialyah kerja Puskesmas Mlati II, jumlah Penduduk sekitar 33.598 jiwa,
dengan KK miskin sekitar 2.440 KK, jumlah masyarakat miskin 8909 jiwa. Jumlah
pegawai Negeri sekitar 939 orang, dan sesuai dengan paradigma sehat.
Dari data diatas, diperoleh gambaran pelanggan potensial Puskesmas Mlati II sebanyak
33.598 orang pasien pada tahun 2010 ini, yaitu dari 2,7 % PNS, 26,5 % KK Miskin, dan
maupun daerah.
Peraturan Menteri Dalam negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan pemerintah daerah,
dan Satuan Kerja Perangkat Daerah, merubah pola pengelolaan keuangannya mulai dari
pelaksanaan kegiatan mundur dari yang sudah dijawdalkan. Kemudian adanya wacana
baru badan Layanan Umum Daerah, turut andil dalam dinamika kinerja Puskesmas
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Daerah. Karena bagaimanapun juga, sebagai layanan publik harus turut berubah sesuai
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah.
keuangan daearh. Untuk maksud tersebut perlu sistem keuangan daerah yaitu akuntansi
keuangan daerah. Akuntansi keuangan daerah adalah sistem informasi keuangan daerah
2. Peraturan Daerah
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi keuangan daerah adalah merupakan prinsip, dasar, konvensi, aturan
dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan
daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran,
dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta
ekonomis yang dipercayakan serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan
Dalam peraturan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang diterapkan. Sistim
pencatatan keuangan berdasarkan akrual (acrual based) yaitu asumsi akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lain pada saat kejadian, bukan pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta
Sedangkan entitas pelaporan adalah pemerintah daerah Sleman dan seluruh SKPD yang
Dalam kebijakan akuntansi keuangan Daerah Kabupaten Sleman, laporan keuangan yang
Yaitu laporan realisasi anggaran yang menyajikan iktisar sumber, alokasi, dan pemakaian
2) Neraca
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas pada
tanggal pelaporan.
Catatan alata laporan keuangan meliputi pejelasan naratif atau rincian dari angka yang
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Kabupaten Sleman adalah anggapan yang diterima
sebagai suatu kebenaran tanpa dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat diterapkan. Sejalan
Dalam Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan
Puskesmas ,pada pasal 26 ayat (2) dinyatakan bahwa untuk menunjang kelancaran tugas
pelayanan kesehatan di puskesmas diatur lebih lanjut oleh Bupati. Namun dalam
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
dianggarkan lewat APBD. Pada kenyataannya subsidi yang diterima oleh Puskesmas hanya
gaji pegawai, yang jelas-jelas merupakan limpahan wewenang dari pemerintah Pusat,
artinya gaji pegawai bukan merupakan subsidi, tapi sudah merupakan hak pegawai
Puskesmas.
Tarif Retribusi
Tarif retribusi layanan kesehatan Puskesmas Mlati II yang berlaku saat ini, dibuat dan
ditetapkan sejak tahun 2002, sedang Peraturan yang mendasarinya adalah Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada
Puskesmas.
6. Volume Pelayanan
Asumsi volume pelayanan utama di Puskesmas adalah mencakup kurang lebih 10% dari
jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mlati II 33.598 atau 3,3 % dari jumlah
penduduk Sleman yang bermasalah kesehatan diperkirakan sebanyak 3,3% dari total
jumlah penduduk.
Dari asumsi tersebut, secara kuantitative minimal ada 3360 jumlah kunjungan ke
Puskesmas, yang terbagi ke kunjungan rawat jalan sebanyak 3252 kunjungan, dan 67
7. Inovasi Pelayanan
puskesmas mulai dari layanan Rontgen, EKG, USG, Spesialis Anak dan Kandungan,
pengobatan tradisional, serta penyembuhan alternatif yang bekerja sama dengan upaya
medis yang menyatu dalam satu pelayanan, termasuk dalam pelayanan pendampingan
rohani.
Dalam pelayanan rawat inap, diupayakan dapat menyediakan berbagai jenis layanan
kesehatan yang saling melengkapi (pelayanan one stop service), dan mengarah pada
8. Total Pendapatan
Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesma Mlati II berasal dari pendapatan
operasional, dan subsidi dari pemerintah daerah serta dari pemerintah pusat. Total
pendapatan operasional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas
pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja. Pendapatan dari
Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji
pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai
9. Total Biaya
Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional berupa
biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya untuk
Total pendapatan fungsional Puskesmas Mlati II dipakai untuk biaya pegawai dan biaya
belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya operasional
Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Mlati II yaitu, 100 % pasien gakin yang
berkunjung ke Puskesmas terlayani pendapatan fungsional naik rata-rata 10% per tahun,
kunjungan meningkat 10% per tahun, pada tahun 2015 BOR tercapai 80%.LOS 3 hr, TOI 1,5
hari.
Unit Cost
Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan subsidi
silang. Prinsip analisis unit cost memakai sistim ABC (Activity Based Costing), dengan
harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan margin yang
diharapkan.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Isu Strategis
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dihadapkan pada
memperhatikan perkembangan dan tantangan ini, maka isu-isu strategis yang dihadapi oleh
puskesmas dan yang akan ditangani melalui pelaksanaan visi dan misi puskesmas adalah
sebagai berikut:
menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita, serta meningkatnya umur harapan hidup. Namun demikian disparitas derajat
kesehatan antar wilayah dan antar kelompok tingkat sosial ekonomi penduduk masih
tinggi. Derajat kesehatan di Indonesia juga masih jauh teringgal dibandingkan negara-
2. Indonesia juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan. dewasa ini
disease), sementara penyakit tidak menular atau degeneratif mulai meningkat. Disamping
sebagai objek, bukan sebagai subjek atau pelaku pembangunan kesehatan. kemampuan
advokasi kesehatan (to advocate), dan pengawasan pelaksanaan sosial (to watch) masih
4. Berbagai lingkungan strategis baik internal maupun eksternal termasuk globalisasi masih
yang diharapkan.
merata. Perhatian pada masyarakat miskin, rentan dan beresiko tinggi serta penanganan
6. Sistem perencanaan dan penganggaran di bidang kesehatan belum optimal. Salah satu
belum berjalan lancar karena dukungan dan kepastian hukum yang belu jelas.
kesehatan juga belum merata dan juga belum sesuai dengan kebutuhan pembangunan
kesehatan.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
2 ANALISIS SWOT
Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang
terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT. Analisis
SWOT didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai
Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat
ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
organisasi pada masa yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman
yang dihadapi.
Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis
Peluang
I
II Stable GROWTH
STABIL Aggressive Growth
Maintenance
Selective Rapid
Maintenance Growth Kekuatan
X
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat
Giurella
Diversification
Nice Concentric
diversification
III IV
DEFENSIF Y DIVERSIFIKASI
Ancaman
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Anatomi Kuadran
a) Kuadran I
Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara agresif
sangat terbuka karena organisasi memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu.
Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang
lebih agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar / pangsa
pasar).
produk-produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang telah ada maupun
b) Kuadran II
Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh apabila
secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada.
Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan,
c) Kuadran III
Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sangat
kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai
d) Kuadran IV
Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan
upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk
unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan
a. Sumberdaya Manusia
b. Keberadaan Puskesmas
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lokasi Strategis X
2 Lahan yang luas X
3 Mudah dijangkau X
4 Tidak bising X
5 Penataan (Lay out) kurang optimal X
Jumlah 10 -1
Nilai 9
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Spesialisasi Lengkap diatas X
standar C
2 Terbuka untuk Inovasi pelayanan X
3 Bisa ditingkatkan ke klas X
diatasnya
4 Mutu pelayanan kurang optimal X
5 Promosi pelayanan kurang X
6 Kurang Senyum, Sapa dan X
keramahan
7 Petugas Galak X
8 Respon time lama X
Jumlah 13 -6
Nilai 7
d. Sarana Prasarana
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Alat Medis dlm jenis & jumlah X
lengkap
2 Perawatan alat kurang optimal X
3 Banyak alat yang out of date X
4 Sarana Fisik Lengkap X
5 Sarana Transportasi Lengkap X
6 Inventaris Kantor Lengkap X
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah Penduduk relatif besar X
2 Pasangan Usia Subur Besar X
3 Jumlah Balita Besar X
4 Kekeluargaan Tinggi X
5 Budaya Sehat kurang optimal X
6 Mudah terbawa issue X
7 Tokoh masyarakat kurang X
mendukung
8 Kemiskinan X
9 Kader kesehatan di setiap dusun X
Jumlah 11 -4
Nilai 7
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Permendagri No 61 tahun 2007 X
2 Peraturan Daerah tentang Tarif X
3 Keppres No 80 tahun 2003 X
4 PP 41 tahun 2007 X
5 UU tentang Praktik Kedokteran X
6 UU tentang Perlindungan X
Konsumen
7 Permendagri No 59 tahun 2007 X
8 Peraturan Bupati tentang X
Keuangan
Jumlah 12 -5
Nilai 7
d. Pesaing
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Terdapat Institusi layanan X
kesehatan Pesaing
3 Menjamurnya Apotik Swasta X
4 Menjamurnya Pengobatan X
alternative
5 Promosi oleh pesaing X X
6 Kerjasama Operasional dg X
pesaing
7 Rumah Sakit X
8 Lokasi RS relatif dekat X
Jumlah 9 -2
Nilai 7
Penilaian
No Obyek yang dianalisa
Peluang Ancaman Nilai
1 Ekonomi 3 -2 1
2 Sosial Budaya Masyarakat 11 -4 7
3 Hukum dan peraturan perundang2 12 -5 7
an
4 Pesaing 9 -2 7
35 -13 22
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Kekuatan
22,39
39
Ancaman Peluang
22
Kelemahan
Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Puskesmas Mlati II di Kuadran I, atau
Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda
a. Faktor internal
No
Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
.
1. Pelayanan 1. Tersedia 8 pelayanan. 1. Pelayanan radiologi belum
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
memadai
4. Biaya pemeliharaan tinggi
b. Faktor Eksternal
bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan
ancaman yang dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional djugement yang
No
Bidang identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)
.
1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan pelayanan 1. Tuntutan Pelayanan
kesehatan berkembang prima dari masyarakat
2. Adanya peluang rujukan 2. Adanya pesaing
masuk pelayanan pelayanan sejenis yang
spesialisasi lebih menjanjikan
3. Adanya peluang rujukan 3. Semakin banyaknya
masuk Pelayanan institusi pelayanan
Laboratorium kesehatan swasta
4. Adanya peluang rujukan
masuk pelayanan radiologi
5. Peluang diversifikasi
produk pelayanan
c. Pembobotan
Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik
internal maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh
adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel penghitungan.
sebagai berikut:
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Skor 4 = kuat
Skor 3 = cukup
Skor 2 = lemah
Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk
d. Penentuan Posisi
Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
5. Tersedianya sarana penunjang
0,35 0,20 4 0,280
diagnostik seperti: radiologi
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,576
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Puskesmas sebagai lembaga 0,25 0,3 5 0,375
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
teknis daerah
2. Kualifikasi SDM sesuai
0,25 0,2 4 0,200
kompetensi
3. Jumlah tenaga medis dan
0,25 0,3 4 0,300
paramedis cukup
4. Adanya instalasi diklat 0,25 0,2 4 0,200
Jumlah 2.1 s/d 2.4 1,075
3. Keuangan 0,2
1. Pendanaan sepenuhnya
0,2 0,6 5 0,600
dari Pemerintah
2. Adanya kewenangan
0,2 0,4 5 0,400
menarik retribusi pelayanan
Jumlah 3.1. s/d 3.2 1,000
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Lahan pengembangan cukup
0,2 0,4 5 0,400
luas
2. Sarana/prasarana penunjang
0,2 0,3 4 0,240
memadai
3. Jumlah dan macam alat cukup 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880
Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Pelayanan radiologi belum 24 jam 0,35 0,30 2 0,210
2. Pelayanan IBS belum optimal 0,35 0,40 5 0,700
3. Pelayanan rawat jalan terbatas
0,35 0,30 2 0,210
pada jam kerja pagi
Jumlah 1.1 s/d 1.3 1,120
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Resistensi perubahan bagi
0,25 0,2 3 0,150
sebagian SDM
2. Belum tersedia spesialis
0,25 0,3 5 0,375
anaesthesi
3. Reward dan punishment belum
0,25 0,2 3 0,150
optimal
4. Komitment organisasi rendah 0,25 0,3 2 0,150
Jumlah 2.1 s/d 2.4 0,825
Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Jenis kebutuhan pelayanan
0,35 0,25 4 0,350
kesehatan berkembang
2. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,25 4 0,350
pelayanan spesialisasi
3. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,15 4 0,210
Pelayanan Laboratorium
4. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,15 4 0,210
pelayanan radiologi
5. Peluang diversifikasi produk
0,35 0,2 4 0,280
pelayanan
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,400
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Peluang kerja sama dengan pihak 0,25 0,3 4 0,300
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
III
2. Perubahan status sebagai
0,25 0,4 5 0,500
pelaksana PPK-BLU
3. Adanya kepercayaan institusi lain
0,25 0,3 4 0,300
bekerja sama untuk program diklat
Jumlah 2.1 s/d 2.3 1,100
3. Keuangan 0,2
1. Peluang perubahan pola
pengelolaan keuangan lebih 0,2 0,4 4 0,320
mandiri
2. Peluang pengembangan UBS
0,2 0,4 5 0,400
(Unit Bisnis Strategis)
3. Masih adanya subsidi pemerintah
untuk pembiayaan masyarakat 0,2 0,2 4 0,160
miskin
Jumlah 3.1. s/d 3.3 0,880
Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Pengembangan fasilitas 0,2 0,4 5 0,400
2. Kerja sama pemanfaatan
0,2 0,3 4 0,240
sarana/prasarana dengan pihak III
3. Bantuan peralatan dari pemerintah
0,2 0,3 4 0,240
dan pihak III
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880
Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Tuntutan Pelayanan prima dari
0,35 0,30 2 0,210
masyarakat
2. Adanya pesaing pelayanan sejenis
0,35 0,40 3 0,420
yang lebih menjanjikan
3. Semakin banyaknya institusi
0,35 0,30 2 0,210
pelayanan kesehatan swasta
Jumlah 1.1 s/d 1.3 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Rekruetment pegawai oleh
0,25 0,6 2 0,300
pemerintah
2. Adanya keinginan pegawai 0,25 0,4 4 0,400
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (1,226) dan
selisih (O-T) sebesar (1,500). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan
selisih antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk
[(1,226), (1,500)] sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi
demikian berarti menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau
sebagai market leader. Dengan diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Peluang
I
II HROWTH
STABIL
1.226
Kelemahan Kekuatan
1.5
III IV
DEFENSIF DIVESIFICATION
Ancaman
Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat
kearah sumbu datar, sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga
Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor baik internal maupun eksternal. Strategi organisasi dalam menapai target
mengembangkan partisipasi aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan
pembagian tugas sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya
dalam penempatan tenaga semacam paramedic, dilihat dari kompetensi dan kemampuan,
yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan yang sesuai. Selain itu kebijakan
lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan. Guna memelihara dan
meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara
identifikasi masalah pelayanan yang ada, lewat kegiatan penilaian kepuasan pelanggan yang
dilaksanakan enam bulan sekali, selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai
Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai Costumer Focus
pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang tinggi, ramah., sehingga
warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi layanan dan
cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut dapat terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Sebagai core bisnis, ditetapkan pelayanan 24 jam Terbatas dan Pelayanan
Rawat Inap sebagai produk unggulan. Dengan demikian perlu mengedepankan aspek
kerjasama semua lini, lintas program dan listas sector, dengan menyediakan sarana
fasilitas yang lebih lengkap, baik rujukan pasien maupun rujukan specimen serta
mengunjungi situs puskesmas dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Pendekatan strategi Costumer Focus tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang
1. Kondisi Internal
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
a. Organisasi
sebagai UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak
Dinas Kesehatan, dalam hal pendanaan sangat tergantung dengan alokasi dana yang
ada di Dinas Kesehatan sehingga kurang leluasa untuk mengelola anggaran dan
pelayanan, sehingga peningkatan kompetensi pegawai menjadi suatu hal yang harus
diperhatikan.
Untuk tenaga kerja medis pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh dengan
cara kerjasama dengan pihak lain sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dimana untuk tindakan medik tertentu harus dilakukan oleh
c. Sarana Prasarana
pelayanan ketatausahaan.
yang terampil untuk mengoperasikan peralatan tersebut juga perlu menjadi perhatian.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
d. Perangkat Lunak
e. Dana
kebutuhan pembiayaan pelayanan antara lain untuk pembelian obat, bahan medis
Klaim Asuransi.
2. Kondisi Eksternal
1) Permendagri
program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk
dalam penganggaran.
konkrit adalah belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada
aturan, format baku atau kode rekening tentang jasa pelayanan, sehingga
program, kegiatan dan kode rekening baru untuk dapat mewadahi belanja
tersebut.
2) Permenkeu
negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.
BLUD.
pasal 26 ayat (2) PP 23 Tahun 2005 akuntansi dan laporan keuangan BLU
dari APBN seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLU yang mendapat
dana dari APBN/APBD. Selain sebagai BLU juga berfungsi sebagai satker
akuntansi indonesia.
begitu jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai
Keuangan tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara
tegas untuk instansi vertikal, sehingga untuk Puskesmas masih dalam bentuk
karena hanya sekedar menambah tenaga honorer saja harus ijin Bupati,
sementara SDM yang ada di Puskesmas sudah banyak yang memasuki masa
pensiun.
mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik
operasional Puskesmas saja masih minim, bahkan tidak sesuai dengan pendapatan
sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang
jari dan hanya mimpi untuk dapat memperoleh alat-alat kesehatan dimaksud.
kesehatan yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus tidak ada suku
cadangnya, hal itu menyulitkan Puskesmas dalam pemeliharaan alat yang dimiliki
karena sebagian besar alat-alat kesehatan yang ada sudah out of date.
kinerja Puskesmas, karena ada beberapa alat kesehatan untuk kerja pelayanan yang
Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk
perangkat kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun
bahan habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
kemudian akan mengubah prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap mata usang
asing utama juga memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang untuk
kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya kebijakan pemerintah dalam
1. Pembangunan kesehatan
kesehatan yang sedang dan atau yang akan diselenggarakan harus dapat makin
berwawasan kesehatan.
2. Profesionalisme
dalam pembiayaan. JPKM yang pada dasarnya merupakan penataan sub sistem
adalah wujud nyata dari peran serta masyarakat tersebut yang apabila berhasil
kontek penataan sub sistem pelayanan kesehatan, strategi JPKM akan lebih
sektor.
4. Desentralilasasi
daerah.
Metode Penyusunan
Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri Dalam Negeri
Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun 2003 tentang
perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi dan Misi yang dijabarkan kedalam
Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi dengan tolok ukur kinerja
metode Balanced Scorecard. yang merupakan gabungan antara sektor publik dan sektor privat,
untuk memberikan pelayanan kesehatan pada program upaya kesehatan perorangan dan
pelayanan lainnya yang bersifat semi komersial sehingga diharapkan mampu memberikan
kontribusi terhadap pembiayaan yang dibutuhkan oleh Puskesmas dengan tidak meninggalkan
Dengan menggunakan metode tersebut, maka logika Rencana Strategis Bisnis Puskesmas
1. Perspektif Stakeholders
2. Perspektif Keuangan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat kualitas proses pelayanan kesehatan yang
stakeholders.
Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi, Misi
kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan memudahkan
dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah atau lima
tahun kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja
Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data
2. Evaluasi Kinerja
Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang
dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan
Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program
dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang
Secara umum peta recana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis
yang menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang disusun
didasarkan pada empat perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan tujuan strategis
apa yang akan dicapai oleh Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indikator kinerja kunci untuk
memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja pencapaian tujuan strategis tersebut. Peta rencana
INTERNAL PROCESS
Peningkatan kualitas proses layanan
secara berkelanjutan yang fokus pada
pelanggan
FINANCIAL
Tingkat Kesehatan
Organisasi
INTERNAL PROCESS
Rata-rata indeks Kepuasan
pelanggan atas seluruh
layanan Puskesmas 3.5
Indeks Kepuasan
Pegawai/medis/parame
dis/pejabat 3.5
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Indikator kinerja yang disusun dalam Rencana Strategis Bisnis ini mendasarkan pada pola
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK LAN 239 tahun 2003
3 K
INERJA 2009 T
III. KINERJA TAHUN AHUN
2007 DAN SEBELUMNYA
DAN SEBELUMNYA
A. Gambaran Umum
Puskesmas Mlati II merupakan bagian dari sejarah lokal yang merupakan
bangunan rumah sakit pertama di kecamatan Mlati yang pada masa pembangunannya
Dibangun kira-kira pada tahun 1930 yang merupakan rumah sakit pertama di Cebongan
Arsitektur bergaya kolonial, kondisi saat ini masih cukup dominan meskipun sudah
Puskesmas ini terletak di tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau masyarakat.
Jarak ke ibukota Provinsi DI Yogyakarta lk. 11 km, sedangkan ke ibu kota Kabupaten
Sleman 6 km.
Batas wilayah kerja Puskesmas Mlati II adalah :
Sebelah Utara : Desa Tridadi, kecamatan Sleman
Sebelah Timur : Desa Sendangadi, kecamatan Mlati
Sebelah Selatan : Desa Sidomoyo, kecamatan Godean
Sebelah Barat : Desa Margomulyo,kecamatan Seyegan
Dari batas-batas wilayah tersebut diatas maka Puskesmas Mlati II membawahi tiga (3)
3. Desa Tlogoadi
Dengan total luas wilayah ke tiga desa tersebut adalah 1.681 Ha.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
B. KEADAAN GEOGRAFIS
Keadaan geografis dari masing-masing desa diwilayah kerja Puskesmas Mlati II dapat
Tabel 1.
Kondisi Geografis menurut Desa wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Tinggi Tempat dari Curah Hujan rata- Rata-Rata Suhu
Desa Permukaan Air rata pertahun (Derajad)
Laut
Tirtoadi 150 2526 32
Sumberadi 135 2160 27
Tlogoadi 135 1817 30
C. GEOMORFOLOGI
Bentuk wilayah kerja Puskesmas Mlati II adalah : Dataran, datar sampai dataran
Tirtoadi (2). Sumberadi (3). Tlogoadi (4). Sendangadi (5). Sinduadi adalah 78.602.
Untuk jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mlati II yang hanya terdiri dari tiga
desa yaitu : (1). Tirtoadi (2). Sumberadi (3). Tlogoadi tahun 2009 adalah 33.598 jiwa
Tabel 2.
Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Desa Laki-laki Wanita Jumlah
1 Tirtoadi 14509 4679 9188
2 Sumberadi 6457 6675 13132
3 Tlogoadi 5544 5734 11278
Jumlah 26510 17088 33598
2. Jumlah RT dan RW
Distribusi jumlah Dusun, RW dan RT dari tiga desa diwilayah kerja Puskesmas Mlati II
Tabel 3.
Distribusi jumlah Dusun, RW,RT berdasarkan Desa
di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
No Desa Dusun RW RT
1 Tirtoadi 15 32 69
2 Sumberadi 15 39 98
3 Tlogoadi 12 35 87
Jumlah 42 106 254
Tabel 4.
Distribusi penduduk berdasarkan Jumlah Kepala Keluarga ( KK)
di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Keterangan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Jumlah KK 2.662 4.009 3.417 10.088
dibawah ini dapat kita lihat bahwa umur 25-55 adalah paling banyak. Dimana usia
tesebut adalah usia yang masuk dalam kriteria golong usia produktif. Data
Tabel 5.
Populasi penduduk berdasarkan Kelompok Umur di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Kelompok Umur Jumlah Jiwa Prosentase
1 0 - 6 tahun 3059 9,10
2 7 -12 tahun 5256 15,64
3 13 - 18 tahun 6034 17,95
4 19 - 24 tahun 4042 12,03
5 25 - 55 tahun 6127 18,23
6 56 79 tahun 6039 17,97
7 80 tahun keatas 3041 9,05
33598 100
5. Pendidikan
Tabel 6.
Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
diwilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Pendidikan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Menurut tabel 6 diatas tingkat pendidikan di 3 desa wilayah kerja Puskesmas Mlati II
jumlah terbanyak adalah tamatan SMA / Sederajat atau pendidikan sedang sebesar
11.746 jiwa, yaitu 35 % dari jumlah penduduk, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor di
masyarakat.
6. Agama
Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mlati II beragama Islam sebanyak
31.187 jiwa, yaitu sebesar 89,85 % dari total jumlah penduduk. Data tersebut dapat
dilihat pada table 7 berikut :
Tabel 7.
Distribusi pemeluk agama diwilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Agama Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Islam 8861 11496 9830 30187
2 Katolik 193 1341 1249 2783
3 Kristen 127 266 185 578
4 Budha 3 8 4 15
5 Hindu 4 21 10 35
9188 13132 11278 33598
7. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mlati II mempunyai mata
pencaharian sebagai petani sawah. Data tersebut terlihat pada table 8 berikut :
Tabel 8.
Distribusi mata pencaharian penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
E. INFRASTRUKTUR
1. Akses dan Transportasi
Hampir seluruh pedusunan dapat terjangkau dengan kendaraan roda 4, jalan menuju
2. Sarana Peribadatan
Tabel 9.
Distribusi sarana peribadatan di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis sarana Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Masjid 18 20 17 55
2 Langgar / Musholla 17 15 8 40
3 Gereja Katholik 0 1 1 2
4 Gereja Kristen 0 1 0 1
F. INSTITUSI
1. Sarana Perekonomian
Tabel 10.
Sarana perekonomian di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis sarana Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Kios / Warung 125 163 139 427
2 Pasar 0 1 0 1
3 Toko 10 25 21 56
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4 Bank Swata/BUMN 0 5 1 6
5 KUD 0 1 0 1
2. Kantor Pemerintahan / Swasta
Tabel 11.
Data Kantor Pemerintahan / Swasta di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No. Jenis Kantor Jumlah
1 Kantor Kecamatan 1
2 Kantor Kepolisian / Sektor 1
3 Kantor Rayon Militer 1
4 Kantor Urusan Agama 1
5 Kalurahan 3
6 Puskesmas Induk 1
7 Puskesmas Pembantu 3
8 Bank Pemerintah / Swasta 6
9 Lembaga Pemasyarakatan 1
10 Gedung Pemuda / Youth Center 1
3. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II cukup merata dan lokasinya
tidak terlalu jauh antara satu dengan lainnya, sehingga tingkat pendidikan
masyarakatnya lumayan tinggi bila di bandingkan dengan daerah daerah lainnya. Hal ini
Tabel 12.
Sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Sarana Pendidikan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 TK 4 5 8 17
2 SD 4 7 5 16
3 S LTP 1 0 3 4
4 S LTA 0 1 1 2
Tabel 13.
SDM Puskesmas Mlati II Tahun 2009
NO JENIS TENAGA JUMLAH
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter umum 4
3 Dokter gigi 1
4 Sarjana Kesehatan 1
5 Bidan 10
6 Perawat 14
7 Perawat gigi 3
8 Petugas gizi 2
9 Farmasi 3
10 Analis Laboratorium 2
11 Kesling 2
12 Rekam Medis 2
13 Elektro Medis 1
14 Radiologi 2
15 Epidemiologi 2
16 Tata Usaha 7
17 Pengemudi 2
18 Satpam 2
19 Juru masak 2
20 Cleaning servise 2
20 Jaga malam 1
21 Pesuruh 1
tanah kesultanan (sultan ground). Luas bangunan 1.200 m2 khususnya untuk bangunan
Puskesmas Induk .
Sejak bulan Juni 1990 status Puskesmas ditingkatkan menjadi Puskesmas Perawatan /
Rawat Inap.
Ruang rawat inap terdiri dari 10 kamar perawatan umum dan 2 ruang rawat gabung, 1
Ruang rawat jalan terdiri dari ruang pendaftaran, ruang dokter, ruang pemeriksaan
umum (BPU), pemeriksaan gigi (BPG), KIA / Imunisasi, KB/Kespro , ruang obat, dan
Tahun 1999 Puskesmas Mlati II mengalami renovasi sedang 2 tahap dari dana
SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mlati II cukup lengkap, hal ini dapat
Tabel 14.
Jenis Sarana Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Sarana Kesehatan Tirtoadi Sumberadi Tlogoadi Jumlah
1 Puskesmas 0 1 0 1
2 Puskesmas Pembantu 1 1 1 3
4 Posyandu 17 17 14 48
5 Dokter Praktek Swasta 1 3 2 6
6 Dokter gigi swasta 0 1 0 1
7 Bidan Praktek Swasta 2 7 3 12
8 Dukun Bayi 0 3 2 5
9 Kader Kesehatan 21 34 21 76
SUMBER DANA
Sumber dana Puskesmas Mlati II berasal dari tiga sumber yaitu : Pendapatan, Askes,
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
dan subsidi. Untuk pendapatan / Askes masing- masing dibagi lagi menjadi dua sumber
yaitu Rawat Jalan dan Rawat Inap. Data keuangan 3 tahun terakhit dapat kita lihat
Tabel 15.
Data Keuangan Puskesmas Mlati II
Tahun 2008 dan 2009
PENDAPATAN ASKES SUBSIDI
TAHUN (dalam juta) (dalam juta) OP
RJ RI RJ RI (dalam juta)
2008 347 172 29 20 101
2009 444 132 31 30 101
1. PROMKES
a. PHBS Tatanan Rumah Tangga
Pemantauan PHBS Tatanan Rumah Tangga diwilayah kerja Puskesmas Mlati II
dilaksanakan persemester, adapun hasil pemantauan tahun 2009 dalam dua semester
Tabel 16.
Hasil Pemantauan PHBS Tatanan Rumah Tangga Puskesmas Mlati II
Semester I Tahun 2009
JUMLAH KK KLASIFIKASI
NO DESA
DIPANTAU I II III IV
1 SUMBERADI 2037 0 10 977 996
2 TLOGOADI 1013 0 14 504 495
3 TIRTO 1851 5 55 965 826
JUMLAH 4901 5 79 2446 2317
PERSENTASE 0.10 1.61 49.91 47.28
Tabel 17.
Hasil Pemantauan PHBS Tatanan Rumah Tangga Puskesmas Mlati II
Semester II Tahun 2009
NO DESA KLASIFIKASI
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
JUMLAH KK
DIPANTAU I II III IV
1 TIRTOADI 921 0 35 605 281
2 TLOGOADI 776 0 0 417 359
3 SUMBERADI 1240 0 10 768 462
JUMLAH 2937 0 45 1790 1102
PERSENTASE 0 1.53 60.95 37.52
Untuk strata PHBS Tatana Rumah Tangga diwilayah kerja Mlati II tahun 2009
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 18.
STRATA PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
PUSKESMAS MLATI II TAHUN 2009
b. UKBM
Tabel 19.
DATA UKBM PUSKESMAS MLATI II TAHUN 2009
KARAN POSKESDES
POS G
N0 DESA BATRA SBH
UKK TARUNA Seluruh Yang di
nya manfaatkan
1 Sumberadi 14 0 1 1 0 1
2 Tlogoadi 21 0 1 1 0 0
3 Tirtoadi 21 0 1 1 0 0
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Jumlah 56 0 3 3 0 1
2. KIA / KB
Derajat kesehatah merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok serta
masyarakat yang digambarkan dengan UHH, Mortalitas, serta status gizi
masyarakat. Adapun gambaran tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 20.
Derajat Kesehatan di Kabupaten Sleman tahun 2009
No Derajat Kesehatan Sleman
1. UHH (tahun) 74,6
2. Angka kematian :
a. Angka kematian bayi per 1000 KH 7,67
b. Angka kematian Ibu per 100.000 KH 69,31
c. Jumlah kematian bayi di Puskesmas Mlati II 1
d. Jumlah kematian Ibu di Puskesmas Mlati II 1
a. KIA
Untuk jumlah Kunjugan Bufas dan Penanganan Komplikasi Obstrtri dan Komplikasi
Neonatal di Puskesmas Mlati II Tahun 2009 dapat kita lihat pada table 21 berikut ini :
Tabel 21.
JUMLAH KUNJUNGAN BUFAS
PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRI DAN NEONATAL
PUSKESMAS MLATI II TAHUN 2009
KUNJUNG PENANGAN PENANGANA
SASARAN
AN AN N
N Bumi KOMP.OBST KOMP.
DESA Bayi BUFAS
0 l Buli ETRI NEONATAL
n
Risti Risti N % N % N %
1 Sumberadi 95 163 31 145 88,95 43 123 5 16,19
2 Tlogoadi 32 157 30 133 84,71 23 72 7 23,33
3 Tirtoadi 25 116 22 108 93,10 27 112,5 7 31,81
Jumlah 152 436 83 386 89,0 93 102,19 19 22.89
Jumlah K1, K4, dan Bumil Risti serTa Neonatus dan persalInan yang dilakukan oleh
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tenaga Kesehatan pasa Puskesmas Mlati II tahun 2009 dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 22.
Jumlah K1, K4,Bumil Risti, Neonatus dan Persalinan oleh Nakes
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
PERSAL
BUMIL NEONA
SASARAN K1 K4 OL
N RISTI TUS
DESA NAKES
0
Bu Bu Ba
N % N % N % N % N %
mil lin yi
90
Sumber
1 15 16 98, 15 ,6 94, 92,
adi
171 163 5 8 24 5 4 33 28 143 25 142 87,73
87
Tlogoad
2 15 15 94, 14 ,1 80,
i
163 157 0 4 47 2 2 16 50 122 75 122 77,70
10 96
3 Tirtoadi 11 12 0,8 11 ,5
121 86 0 2 2 7 9 8 32 110 100 110 94,82
90
Jumlah 41 44 97, 41 ,5 61, 903
455 406 5 4 15 4 9 57 95 375 7 374 96,01
b. KB
Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Mlati II Tahun 2009 dapat kita lihat pada table 22
berikut.
Tabel 23.
Pelayana KB di Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Pelayanan Jumlah
A Pasien Baru
1 IUD 28
2 Suntik 28
3 Pil 4
B Pasien Lama
1 IUD 130
2 Suntik 270
3 Pil 27
4 CO 84
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
5 Implant 3
6 UF IUD 6
7 UF IMPLANT 1
3. GIZI
Status gizi merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang menggambarkan
keadaan masyarakat, dimana pada tahun 2009 keadaan derajat kesehatan masyarakat
terlihat pada tabel status gizi sebagai berikut :
Tabel 24
Keadaan Status Gizi Puskesmas Mlati II Tahun 2008 dan 2009
a. Konsultasi Gizi
Kegiatan konsultasi gizi merupakan kegiatan klinik/dalam gedung yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan gizi dalam upaya perbaikan gizi masyarakat.10 besar
penyakit yang mendapat konsultasi gizi di Puskesmas sbb:
Tabel 25.
10 Besar penyakit yang mendapat konsultasi gizi
di Puskesmas Mlati II Tahun 2009
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1
HT 118
2
GOUT 101
3
DM 68
4 ANEMIA 42
5 DISLIPIDEMIA 34
6 GIZI KURANG 34
7 GASTRITIS/TYPHOID 31
8 LAIN2 23
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
9 KEK 16
10 OBESITAS 14
Grafik 1.
Grafik 2.
Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi Puskesmas Mlati II Bulan Agustus 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian vitamin A untuk bayi sebesar
100.9% dan Anak balita mencapai 101.83%. Hal ini karena adanya pendatang dari luar
wilayah yang diberi kapsul vitamin A.
Diagram 1.
D I A GR A M H A SI L P E MA NT A UA N GA R A M D I SD
K U RA N G ; 7 %
C UKUP; 93%
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa garam yang digunakan oleh masyarakat
dengan kandungan iodium cukup sebanyak 93%, masyarakat yang menggunakan garam
dengan kandungan iodium kurang sebanyak 7 % dan tidak ada masyarakat yang
menggunakan garam tidak beriodium. Namun demikian, penyuluhan mengenai
pentingnya garam beriodium, cara penyimpanan garam yang benar, sumber makanan
tinggi yodium harus terus menerus dilakukan.
menterjemahkan pesanan diet dari dokter, melakukan evaluasi asupan makan pasien dan
memberikan konsultasi gizi untuk pasien dengan diet khusus. Misal ( DM-B, HT, RG III,
JANTUNG, Emesis, RS dan TKTP )
e. BGM
Grafik 3.
Bawah Garis Merah Puskesmas Mlati II Tahun 2009
f. D/S
Grafik 4.
Data Semua Balita yang di Timbang di Pos Yandu
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
g. Data N / D
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Grafik 5.
Data N/D Puskesmas Mlati II Tahun 2009
4. KESEHATAN LINGKUNGAN :
Hasil Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Mlati II Tahun 2009 terlihat dalam dua
kegiatan dalam tabel dibawah yaitu :
a. Pemeriksaan Jentik
Tabel 27.
Persentase rumah / bangunan yang Diperiksa Jentik dan yang Bebas Jentik
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
b. Pemeriksaan Air
Tabel 28
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sanitel Kwalitas Air
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tabel 29.
Hasil Presentase Pemeriksaan Laboratorium Sanitel Kwalitas Air
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
MS TMS
Jenis Pemeriksaan Jumlah Sampel Jml % Jml %
Bakteriologi 60 21 35 39 65
Kimia 29 24 82,76 5 17,34
Tabel 30.
Realisasi Pengawasan Air di wilayah kerja
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Jenis Pemeriksaan Realisasi
Jumlah %
Jumlah Target
Bakteriologi 33 60 181,82
Kimia 30 29 96,67
5. P 2 M
a. Angka Kesakitan
Angka Kesakitan di Kabupten Sleman memiliki Incedence Rate, dimana beberapa jenis
penyakit lebih tinggi dari standart nasional seperti ISPA dan diare, sedang di Puskesmas
Mlati II Tahun 2009 digambarkan pada tabel 31 berikut ini.
Tabel 31
Jenis Penyakit dan Jumlah Kasus
Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Incidence Rate
No Jenis Penyakit Jumlah kasus (per 1000 pddk)
1 Malaria 0 0.000
2 DBD 9 0,267
3 Diare 840 25.001
4 Campak (suspek) 33 0,982
5 TB Paru 13 0.386
b. Kasus DBD
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Mlati II Tahun 2009 cenderung menurun jika di
bandingkan dengan kasus tahun 2008 yang ditangani, jumlah yang ada pada tahun
tersebut semua dapat ditangani dengan baik. Adapun data untuk penurunan kasus dan
yang ditangani dapat kita lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 32.
JUMLAH KASUS DBD DAN YANG DITANGANI PUSKESMAS MLATI II
TAHUN 2008 / 2009 DBD
N0 DESA Kasus Ditangani
2008 2009 2008 2009
1 Sumberadi 6 1 6 1
2 Tlogoadi 8 4 8 4
3 Tirtoadi 3 4 3 4
Jumlah 17 9 17 9
c. Kasus TB Paru
Kasus TB Paru yang ada di Puskesmas Mlati II yang ditangani baik kasus dalam wilayah
maupun luar wilayah pada tahun 2008 dan tahun 2009 terlihat pada tabel berikut.
Tabel 33.
Jumlah Kasus TB Paru dan yang ditangani
Puskesmas Mlati II Tahun 2008 dan 2009
TB PARU
Tabel 34.
Jumlah Kasus TB Paru Luar Wilayah dan Lengkap yang ditangani
Puskesmas Mlati II Tahun 2008 dan 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TB PARU
N Rontgent
0 DESA BTA + Ekstra Paru SEMBUH LENGKAP
(+)
2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009
1 Sumberadi 4 10 3 5 0 1 4 8 3 4
2 Tlogoadi 6 3 3 2 1 1 5 2 3 2
3 Tirtoadi 1 4 3 1 0 0 0 3 3 1
Luar 1 2
4 4 4 1 3 1 0 3 2
Wilayah
Jumlah 15 21 10 11 2 2 12 15 10 9
d. Perkesmas
Hasil kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat / Perkesmas diwilayah kerja Puskesmas
Mlati II selama tahun 2009 dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 40.
Kegiatan Perkesmas Puskesmas Mlati II Tahun 2009
BULAN
KEGIATAN PERKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML
1. Jml penderita TB paru yang
dibina 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 4
2. Jml penderita kusta yang
dirawat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Jml penderita jiwa yang
dibina 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 2 2 8
4. Jml keluarga dengan bayi
risti yang dibina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. Jml keluarga dengan anak
balita risti yang dibina 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
6. Jml keluarga dengan usila
risti yang dibina 2 1 1 1 1 2 3 2 2 0 1 1 17
7. Jml keluarga dengan resiko
lainnya yang dibina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8. Jml keluarga yang
mempunyai kartu Askeskin
yang dibina 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4
9. Jml panti yang dibina 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
6. PENGOBATAN
a. 10 Besar Penyakit terbanyak di Puskesmas Mlati II
Data pengobatan identik dengan data kunjungan pasien yang berobat di Puskesmas Mlati
II, selain dari kunjungan pasien untuk berobat maka kegiatan penyuluhan merupakan hal
yang sangat urgen untuk mencegah timbulnya penyakit dimasyarakat. Adapun untuk data
penyakit yang diobati di Puskesmas Mlati II dapatdirangkum dalam 10 Besar Penyakit.
Grafik dibawah ini merupakan rangkuman hasil laporan bulanan penyakit tahun 2008
dan 2009.yaitu :
Grafik 4.
Grafik 10 Besar Penyakit Puskesmas Mlati II Tahun 2008
Grafik 5.
Grafik 10 Besar Penyakit Puskesmas Mlati II Tahun 2009
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Dari grafik 10 Besar Penyakit tersebut diatas terlihat pola penyakit tertinggi dua tahun
terakhir yaitu Ispa tahun 2008 mencapai nilai 33,75 %. Sedangkan untuk tahun 2009
prosentase Ispa menurun menjadi 28,99 %.
b. Penyuluhan Kesehatan
Sedangkan untuk tabel dibawah ini adalah tabel kegiatan penyuluhan dan jumlahnya
pada tahun 2009 yang dilaksanakan di Puskesmas Mlati II
Tabel 35.
Kegiatan Penyuluhan Puskesmas Mlati II Tahun 2009
MATERI
PENYULIHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JML
1. Jumlah
penyuluhan materi
KIA 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3
2. Jumlah
penyuluhan materi
KB dan Kespro 1 0 2 0 2 1 2 2 1 1 2 0 14
3. Jumlah
penyuluhan materi
immunisasi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
4. Jumlah
penyuluhan materi
kesehatan jiwa 0 0 1 1 0 2 1 0 0 0 0 1 6
5. Jumlah
penyuluhan materi
P3 napza 0 0 1 0 2 0 0 0 1 0 1 0 5
6. Jumlah
penyuluhan materi
gizi 0 0 2 0 2 1 2 0 0 1 0 0 8
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
7. Jumlah
penyuluhan materi
Asi Eksklusif 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
8. Jumlah
penyuluhan garam
beryodium 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9. Jumlah
penyuluhan materi
kesling 0 0 0 1 2 2 1 0 0 1 0 0 7
10. Jumlah
penyuluhan materi
penyakit menular
dan tidak menular 2 0 2 3 3 3 3 0 0 0 0 0 16
11. Jumlah
penyuluhan gigi &
mulut 0 10 0 1 0 5 4 9 4 2 6 1 42
12. Jumlah
penyuluhan materi
kesehatan usila 0 0 2 2 3 1 3 0 0 1 0 0 12
13. Jumlah
penyuluhan materi
kesehatan lainnya 3 0 0 0 0 1 3 0 0 2 0 0 9
Tabel 36.
Peyuluhan lain yang dilaksanakan di Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Tema Peyuluhan Frekwensi
1 Napsa 29
2 Seleksi dini depresi anak dan sosialisasi PRR 9
3 Depresi 3
4 Gangguan kejiwaan pada usila 1
c. Psikologi
Tabel 37.
3 Jenis Penyakit Psikologi Puskesmas Mlati II Tahun 2009
No Jenis Penyakit Kasus Baru Kasus Lama
1 Gangguan kecemasan 223 18
2 Psikosomatis 36 0
3 Stres gangguan penyesuaian 194 13
d. Radiologi
Hasil kegiatan Radiologi di Puskesmas Mlati II Tahun 2009 dibagi dalam dua kriteria
yaitu berdasarkan Jenis Pasien dan Jenis Kunjungan dimana tabel dibawah ini adalah
rekapitulasi selama Tahun 2009 :
Tabel 38.
Pasien Radiologi bersasarkan Jenis Pasien
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tabel 39.
Kunjungan Pasien Radiologi Tahun 2009
e. Laboratorium
Grafik 6.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
f. Rawat Inap
Untuk Rawat Inap tahun 2009 di Puskesmas Mlati II dapat di bagi dalam 2 kriteria yaitu
Persalinan dan Rawat Inap Umum penderita penyakit lainnya.
1. Bumil Risti dan Neonatus Risti
Data jumlah bumil risti dalam wilayah tahun 2009 adalah 93 sedangkan untuk luar wilayah
adalah 27 sehingga jumlah seluruhnya 120 orang, sedangkan untuk jumlah neonatus risti
dalam wilayah adalah 19 dan luar wilayah adalah 9 sehingga jumlah neonatus risti total
adalah 28 orang.
Tabel 39.
Kunjungan Rawat Inap Puskesmas Mlati II Tahun 2009
KUNJUNGAN
RAWAT INAP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jml
Jml. penderita
yang dirawat 73 77 49 69 69 73 88 70 50 62 45 45 770
Jml. penderita
yang keluar 70 73 45 63 64 65 84 67 47 56 42 44 720
Jml. hari
perawatan 223 230 154 169 198 211 247 197 114 181 123 127 2174
Jml.
bumil,melahirkan,
nifas dengan
kelainan 10 12 7 16 15 10 9 9 14 16 11 5 134
Jml. balita 9 7 11 6 2 8 11 9 4 4 8 6 85
sakit/dg kelainan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
yang dirawat
Jml. kasus
cidera/kecelakaan
yang dirawat 1 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 6
Jml. penderita dg
kasus lain yang
dirawat 45 56 24 31 42 47 61 44 17 31 17 30 445
Pasien dirujuk 8 8 4 4 1 8 7 10 5 6 6 4 61
3.ii. LOS Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 3,02 hari
Rumus :
LOS = Jumlah hari perawatan
______________________________________ x 100 %
Jumlah Pasien keluar
3.iii. TOI Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 3,06 kali
Rumus :
TOI = Jumlah hari perawatan
______________________________________ x 100 %
Jumlah Pasien keluar
3.iv. BTO Rawat Inap untuk tahun 2009 sebesar = 60,00 %
Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar
______________________________________ x 100 %
Jumlah TT
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Di wilayah kerja Puskesmas Mlati II pencapaian derajad kesehatan cukup baik, namun
masih memiliki permasalahan kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian dalam
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4
VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN
Visi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tujuan
1. Strategis
Menyelenggarakan pelayanan medis dan
keperawatan, pelayanan penunjang medis dan
non medis serta pelayanan rujukan dengan
menempatkan pasien sebagai prioritas utama
2. Membina komunikasi dengan pelanggan yang
didasari semangat kesetaraan
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang
profesional pada bidang tugasnya
4. Menyelenggarakan administrasi umum dan
keuangan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
1
pelayanan kesehatan dan peran
serta Puskesmas dalam program
1
riil penanganan masalah sosial
dan kesehatan
Tujuan pertama ini mengarahkan segenap
sumberdaya Puskesmas mampu
meningkatkan pelayanan sehingga
masyarakat semakin berminat dan terhadap
semua jenis pelayanan Puskesmas serta
dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan
TUJUAN PERTAMA
Sasaran
1 Meningkatnya jumlah masyarakat yang
Meningkatkan kualitas hasil
menjadikan Puskesmas sebagai Puskesmas
pelayanan kesehatan dan
pilihan utama masyarakat kecamatan .............
peranserta Puskesmas dalam
program riil penanganan 2 Meningkatnya pranserta Puskesmas dari
masalah kesehatan aspek preventif, promotif dan curatif dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan
masyarakat
TUJUAN KEDUA
Sasaran
1 Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan
Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pemanfaatan 2 Meningkatnya kontribusi hasil usaha dalam
sumber daya menunjang pendanaan Puskesmas
3 Meningkatnya kontribusi pendanaan dari
pemerintah dan mitra dalam negeri
TUJUAN KETIGA
Sasaran
1 Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis, penunjang medis dan
Meningkatkan kualitas administratif
pelayanan secara berkelanjutan 2 Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada unggulan
pelanggan
3 Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat
jalan dan rawat darurat serta tingkat hunian
rawat inap
4 Menjaga pelaksanaan layanan yang taat
terhadap peraturan
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TUJUAN KEEMPAT
Sasaran
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Persentase preferensi utama Puskesmas Mlati II
sebagai Puskesmas pilihan masyarakat
Kecamatan Mlati
Seluruh pasien Puskesmas yang dirawat di Puskesmas terdiagnosa dengan benar dan dibuktikan
dengan jejak rekam medisnya dan mendapatkan pelayanan kesehatan paripurna. Dari seluruh
pasien rawat inap, minimal 80%nya dapat sembuh secara medis, 18% sembuh untuk rawat jalan,
kurang dari 2% dirujuk karena penyakitnya ke RS rujukan, dan kurang dari 1% yang meninggal.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Semua fasilitas dan sarana kesehatan yang ada di Puskesmas dapat termanfaatkan secara optimal,
sehingga mampu memberikan pemasukan dan produktivitas. Selain itu Puskesmas dapat
mengadopsi perkembangan teknologi, cara dan hasil penelitian kesehatan untuk meningkatkan
performa tindakan dan pemeriksaan penunjang.
Sebagai fasilitas pelayanan public, Puskesmas yang dalam hal ini sebagai lembaga teknis daerah,
dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah dan berperan aktif dalam masalah-
masalah social kesehatan.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran sebagai berikut:
Sasaran 1.1
Sasaran 1.2
Sasaran 1.1
Meningkatnya jumlah
masyarakat yang
menjadikan Untuk meningkatkan
Puskesmas Mlati II jumlah masyarakat
sebagai Puskesmas yang menjadikan
pilihan utama Puskesmas sebagai
masyarakat Puskesmas pilihan
Kecamatan Mlati utama masyarakat.
Puskesmas berupaya
mendekatkan diri
dengan pengguna
layanan jasa agar
dapat memantau
sampai seberapa jauh
efektivitas layanan
yang diberikan.
Rincian kegiatan utama ketiga program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 1.2
Meningkatnya
peranserta Untuk
Puskesmas dari aspek meningkatkan ............
preventif, promotif ...................................
dan curatif dalam ..... .............................
menangani masalah .......................... ........
kesehatan ...................................
masyarakat ............ ......................
................................. .
...................................
................... ...............
...................................
.... ..............................
........................ ..........
...................................
....
............................................................. ...
.......................................................... ........
.................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Meningkatnya peran serta Puskesmas dari aspek preventif, promotif dan curatif dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan masyarakat
Rincian kegiatan utama kedua program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011- 2015
Tingkat kesehatan organisasi ...........................................................................
Semua komponen Puskesmas memiliki komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan tingkat
kesehatan organisasi melalui peningkatan efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang lebih efektif..
Sasaran 2.1
Sasaran 2.2
Sasaran 2.3
Sasaran 2.1
Meningkatnya kualitas
pengelolaan
keuangan
Untuk meningkatkan
kualitas pengeloaan
keuangan,Puskesmas .............
...............................................
. .............................................
................. .............................
........................... ...................
..................
................................................................
..............................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 2.2
Meningkatnya
kontribusi hasil usaha
dalam menunjang
pendanaan
Puskesmas
Untuk meningkatkan
kontribusi hasil usaha.
Puskesmas sangat
memperhatikan pada layanan
................... ...........................
.. ........................................ ...
........................................... ...
..............................
Kebijakan umum
Puskesmas
........................................... .....................
.. ...........................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2009 tahun 2013) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 2.3
Meningkatnya
kontribusi pendanaan
dari pemerintah dan
mitra dalam negeri
Untuk meningkatkan
kontribusi pendanaan dari
pemerintah dan mitra dalam
negeri,
Puskesmas ...... ......................
.............. ................................
................ ..............................
.............. ................................
......
........................................................... .....
........................................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Kemitraan dengan stakeholders dan mitra .............. ............ ............ ............ ...........
kerja
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan ...........................................................................
atas seluruh layanan Puskesmas
Sasaran 3.1
Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis, penunjang medis dan
administratif
Sasaran 3.2
Meningkatnya jenis
pelayanan kesehatan
unggulan
Sasaran 3.3
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat darurat serta
tingkat hunian rawat inap Sasaran 3.4
Sasaran 3.1
Meningkatnya kualitas
pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis,
penunjang medis dan
administratf
Kebijakan umum
Puskesmas
Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat memenuhi target
yang telah ditetapkan.
Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas dalam bidang medis, penunjang medis dan
administratif
TARGET KINERJA
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan ........ ....... ....... ....... .......
medis
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan ........ ...... ....... ........ ......
penunjang medis
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan ....... ......... ......... ............ ...........
administratif
Rincian kegiatan utama dalam program-program tersebut beserta tolok ukur kinerja output
yang akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 3.2
Meningkatnya jenis
pelayanan kesehatan
unggulan
Puskesmas selalu
berusaha ................................
...................... ........................
................................
Kebijakan umum
Puskesmas
............................................................. ...
............................................................
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 3.3
Meningkatnya
jumlah kunjungan
pasien rawat jalan
dan rawat darurat
Puskesmas selalu berusaha
serta tingkat meningkatkan kualitas
hunian rawat inap layanan ... ............................
.................. ...........................
............. ......
Strategi
Strategi untuk
untuk mencapai
Mencapai Sasaran Sasaran
4.3 3.3
"............................................................. ...
............................................................"
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat darurat serta tingkat hunian
rawat inap
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 3.4
Menjaga pelaksanaan
layanan yang taat
terhadap peraturan
Strategi untuk mencapai Sasaran 3.4 Strategi untuk Mencapai Sasaran 4.4
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tupoksi.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
"............................................................... .
................................................................"
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4
Tujuan Strategis Keempat
Meningkatkan kapasitas lembaga
Kebehasilan pencapaian seluruh tujuan yang ada akan sangat dipengaruhi oleh kapasitas
lembaga yang dimiliki. Kualitas pelayanan Puskesmas ........... sangat dipengaruhi oleh
kompetensi dan ketrampilan kerja yang dimiliki SDM yang didukung oleh sistem informasi
manajemen yang handal dan pelayanan ketatatusahaan yang prima. Oleh karena itu peningkatan
kapasitas lembaga adalah kunci dari keberhasilan atau kegagalan Puskesmas dalam mewujudkan
seluruh tujuan yang telah ditetapkan.
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Rata-rata indeks kepuasan pegawai ...........................................................................
Sasaran 4.1
Meningkatnya kompetensi Sumber Daya Manusia
Sasaran 4.2
Meningkatnya keandalan sistem informasi
manajemen
Sasaran 4.3
Meningkatnya kapasitas organisasi
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 4.1
Meningkatnya
kompetensi sumber
daya manusia
Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kompetensi sumber daya
manusia internal karena
merupakan modal utama
organisasi.
Kebijakan umum
Puskesmas adalah
pengembangan sumber
daya manusia harus
mampu mendukung
peningkatan kinerja
personil.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan sehingga mampu menunjang pada peningkatan kualitas layanan.
TARGET KINERJA
Persentase SDM yang berkinerja baik ......% ......% ......% .......% ......%
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 4.2
Meningkatnya
keandalan sistem
informasi Manajemen
Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kemampuan organisasi
melalui peningkatan sistem
informasi manajemen.
Strategi untuk mencapai Sasaran 4.2 Strategi untuk Mencapai Sasaran 8.2
Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan melalui pengembangan sistem informasi.
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 4.3
Meningkatnya
kapasitas organisasi
Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kapasitas organisasi untuk
meningkatkan kualitas
layanan.
Dengan program tersebut diharapkan kapasitas organisasi dapat ditingkatkan sehingga mampu
mendukung peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.
TARGET KINERJA
Indeks kepuasan pegawai atas layanan ketatausahaan .......... .......... ........... .......... ..........
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
V. PROYEKSI KEUANGAN
5 PROYEKSI KEUANGAN
Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam
lima tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup
signifikan .
A. PROYEKSI PENDAPATAN
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum
terdiri dari:
Penerimaan dari jasa layanan tersebut akan kami kelola secara profesional sehingga
dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan diklat, pengembangan sesuai
dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan dengan mengedepankan
pengelolaan sumber daya yang ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan praktek
bisnis yang sehat.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TOTAL
Pinjaman LN - - - - -
Hibah/Donasi/Kerjasama - - - - -
Rupiah Murni - - - - -
.................................................................................................................. ........
..........................................................................................................
B. PROYEKSI BELANJA
Belanja sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah (PP 24 Tahun
2005) terdiri atas :
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
3. Belanja Lain-Lain/Tak
Terduga.
1. Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Pegawai dan Barang non DPA
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Jumlah Belanja Operasi
2. Belanja Modal
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
C. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT
Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan belanja di atas kami
memproyeksikan besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
...........................................................................................................................
D. PROYEKSI NERACA
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
Neraca dengan gambaran sebagai berikut:
PENUTUP PENUTUP
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas menjadi komitmen kinerja yang akan dilaksanakan
oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis
Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.
Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari Rencana
Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran
Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan
karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi
untuk mempertahankan customer loyality.
Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan
akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah juga kepada publik dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP sehingga seluruh pihak dapat mengakses akuntabilitas
Puskesmas dengan mudah.
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
LAMPIRAN
LAMPIRAN