Anda di halaman 1dari 12

Contoh Surat Peringatan

Dalam dunia kerja mungkin sangat sering kita jumpai karwayan yang kurang patuh terhadap
peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Jika seorang karyawan tidak bekerja dengan baik
maka bisa dipastikan perusahaan akan mengalami kerugian. Ya karena tugas utama seorang
karyawan adalah bekerja dengan baik dan benar sesuai target yang ditentukan oleh perusahaan.
Jika suatu perusahaan mendapati karyawannya yang tidak baik dalam bekerja tentunya harus ada
tindakan. Tindakan yang diatur oleh Undang-Undang adalah memberikan surat peringatan
kepada karyawan tersebut.

Mungkin bagi anda yang sudah pernah bekerja di suatu perusahaan atau instansi telinga sudah
tidak asing dengan kata SP1, SP2, SP3. Apa maksud dengan SP tersebut? SP merupakan
singkatan dari Surat Peringatan adapun angka 1, 2, 3 adalah tingkatan surat peringatan yang
diberikan kepada karyawan tersebut. tingkat paling rendah adalah SP1 dan jika sudah mencapai
SP3 maka bisa dikatakan ada terancam untuk dikeluarkan dari tempat kerja.
Table of Contents

 Tujuan Surat Peringatan


 Ketentuan Surat Peringatan (SP)
 Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )
 Contoh Surat Peringatan
 Kesimpulan
o Terkait

Tujuan Surat Peringatan

sumber: pexel
Surat Peringatan (SP) adalah surat resmi yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan
Pasal 151 Ayat 1 yang berbunyi

“Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala


upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)”

Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan dari surat peringatan adalah memberikan teguran kepada
karyawan agar memperbaiki kinerjanya yang harapannya tidak ada pemutusan hubungan kerja.

Ketentuan Surat Peringatan (SP)

sumber: pexel

Surat Peringatan (SP) tidak bisa sembarang dikeluarkan oleh perusahaan kepada karywan.
Aturan terkait Surat Peringatan ini diatur dalam Undang-Undang Ketengakerjaan Pasal 161.

Berikut bunyi UU Ketengakerjaan Pasal 161 yang kami kutip dari www.hukumonline.com :
(1) Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan
pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat
peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.

(2) Surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-masing berlaku untuk paling
lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.

Membaca Undang-Undang di atas maka kita dapat tarik kesimpulah bahwasannya masa berlaku
Surat Peringatan baik SP1, SP2, SP3 adalah selama 6 bulan atau sesuai kesepakatan awal pada
perjanjian kerja. Jika dalam kurun waktu 6 bulan setelah diberlakukannya SP1 karywan tersebut
memperbaiki diri lebih baik maka karywan tersebut bebas dari SP1. Akan tetapi jika masa SP1
belum berakhir dan karywan tersebut melakuka kesalahan serupa atau kkesalahan lain maka SP2
bisa diterbitkan.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat diberikan atau dapat dilakukan perusahaan kepada
karyawan jika SP1, SP2, SP3 telah dikeluarkan.

Ketentuan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )

sumber: pexel
Seperti yang disinggung diatas bahwa setelah SP1, SP2, SP3 diberikan maka perusahaan
mempunyai hak untuk melakukan PHK. Adapun hal yang harus ditunaikan kepada karyawan
yang di PHK adalah memberikan pesangon, hal ini diatur dalam Undang-undang tentang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 yang berbunyi:

Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), pengusaha diwajibkan membayar uang
pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggatian hak yang seharusnya
diterima.

Dan pembayaran pesangon diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003


Pasal 156 Ayat 2.

Selain hal di atas hak yang wajib diterima oleh karyawan yang terkena PHK diatur dalam
Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 156 Ayat 4 yakni:

 Cuti tahunan yang belum sempat diambil atau belum gugur


 Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat di mana
pekerja/buruh diterima kerja
 Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas
perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang
memenuhi syarat
 Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama

Contoh Surat Peringatan

sumber: pexel
PT SIMINS MART

Jalan. Margo Mulyo No 456 V, Sukoharjo Surakarta

Telp- 99898090 Fax, 090989890

No: SIMM/009/X/2018

HAL: Surat Peringatan


Surat Peringatan ini ditujukan kepada saudara:

Nama: Indra Subekti

NIP: 090892016

Jabatan: Staf Kasier

Surat peringatan ini kami terbitkan karena Saudara Indra Subekti telah melakukan kesalahan dan kesalahan terse
telah melanggar peraturan yang telah disepakati di PT SIMINS MART, adapun kesalahan yang telah saudara lak
adalah tidak masuk kerja selama 7 kali tanpa ada konfirmasi ataupun izin ke perusahaan.

Oleh karena itu perusahaan memberikan Surat Peringatan Satu (SP1) kepada saudara. Harapannya kedepan sauda
dapat memperbaiki diri dan dapat bersikap professional sehingga dapat mematuhi aturan yang telah ditetapkan ol
perusahaan.

Demikian surat peringatan ini kami buat agar dapat dijadikan perhatian bagi yang bersangkutan.

Surakarta, 09 Oktober 2018

Permbuat SP

Aji Sutrisna

HRD PT. SIMINS MART

PT SINAR ABADI MOTOR

Jalan HOS Sudarso No 334 Kota Madiun

Telp. 0351 6767009 Fax. 0351 78768799

No: PTSAM/HRD/0090/09/2018

Hal : Surat Peringatan 1

Surat Peringatan ini kami samapikan kepada:


Nama: Andika Kangen

NIP: 08992839

Jabatan: Mekanik Service

Surat Peringatan ini resmi dikeluarkan oleh PT Sinar Abadi Motor kepada yang bersangkutan di atas karena saud
Andika Kangen telah melanggar tata tertib perusahaan yaitu:

1. Berlaku kurang sopan terhadap karyawan lain

2. Sering tidur pada jam efektif kerja

3. Sering datang telat

Adapun tujuan dikeluarkannya surat peringatan 1 ini yaitu supaya yang bersangkutan segera memperbaiki atitut k
dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Apabila dalam kurun waktu 3 Bulan tidak ada perbaikan maka akan dikeluarkan Surat peringatan yang ke 2

Demikian surat peringatan ini dibuat dengan sebenarnya dan harap dijadikan perhatian.

Madiun, 21 November 2018

Winda Ayuning Tyas

Kep. Personalia PT SAM

Kesimpulan
sumber: pexel

Bekerja adalh suatu amanah, jika kita telah menyetujui untuk taat terhadap peraturan hendaknya
kita harus konsisten dalam mentaati setiap aturan perusahaan tempat kita bekerja. Pada dasarnya
pemerintah telah melindungi karyawan dari Pemutusan Hubungan Kerja dengan membuat aturan
yang tercantum dalam undang-undang di atas. Banyak diluar sana orang yang kesulitan dalam
mencari pekerjaan jadi jika anda telah bekerja, syukurilah pekerjaan anda. Ketika anda merasa
tidak lagi nyaman dalam suatu pekerjaan baiknya anda mengajukan surat pengunduran diri,
bukan dengan sengaja melakukan kesalahan agar mendapatkan surat peringatan.

Terkait
7 Contoh Surat Pengalaman Kerja

10 Contoh Surat Pernyataan Lengkap dan Menarik

9+ Contoh Surat Pengunduran Diri (Surat Resign)

 Pendidikan
 Referensi

« 100+ Daftar Kode Bank di Indonesia


Contoh Kop Surat Lengkap »
Pos-pos Terbaru

 Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi


 9+ Contoh Surat Lamaran Kerja
 Doa Masuk Pasar
 Doa Memakai Pakaian
 9+ Contoh Surat Pengunduran Diri (Surat Resign)

Kategori

 Budidaya
 Desain Rumah
 Islam
 Pendidikan
 Referensi
 Teknologi
 Wisata

Baca Artikel Menarik Lainnya

 Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi


 9+ Contoh Surat Lamaran Kerja
 Doa Masuk Pasar
 Doa Memakai Pakaian
 9+ Contoh Surat Pengunduran Diri (Surat Resign)
 Doa Pagi Hari

9+ Contoh Surat Lamaran Kerja

Fahmi Pedia
Jan 2, 2020 9 min read

Doa Masuk Pasar

Fahmi Pedia
Jan 1, 2020 3 min read

9+ Contoh Surat Pengunduran Diri (Surat Resign)


Fahmi Pedia
Jan 1, 2020 8 min read

Tinggalkan Balasan

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

© Copyright fahmipedia.com

Syarat dan Ketentuan | Tentang Kami

Anda mungkin juga menyukai