Anda di halaman 1dari 40

Laporan Hasil Observasi Manajemen dan Upaya Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

1. Penerapan Fungsi Manajemen di Puskesmas


a. Struktur organisasi puskesmas
KA PUSKESMAS

KA.SUB BAGIAN TATA USAHA

WAKIL MANAJEMEN
MUTU

RAWAT INAP
UNIT PELAKSANAAN
TEKNIS FUNGSIONAL

PERAWATA
N

PERSALIN
AN

UMUM

KEPEGAWAIAN

PERLENGKAPAN

KEUANGAN

JARINGAN PELAYANAN
PUSKESMAS

UNIT PUSTU
UPAYAKESEHATAN
MASYARAKAT
UPAYA
KESEHATAN
WAJIB
PROMOSI
KESEHATAN
KESEHATAN
LINGKUNGA
N

UPAYA
KESEHATAN
PERORANGAN

PUSTU
PATINGALOA
NG

UNIT
PUSKEL

PUSKESMA
S KELILING

UPAYA
PUSTU
KESEHATAN
RAWAT
CAMBAYA
PENGEMBAN
JALAN
GAN
UPAYA
POLIK
POLIK
POSanda
KES
KESEHATAN
b. Uraikan secara
singkat manajemen
puskesmas di tempat kepaniteraan
UMUM
GIGI
SEKOLAH
KELILING
KART
IMUNISA
BERUA
PERAWATAN
Perencanaan usulan kegiatanCAMBA
dan perencanaan
Planning
SI
U
KESEHATAN
UNIT
KAMAR
pelaksanaan kegiatan. Rencana puskesmas dibedakan atas
GAWAT
OBAT/
MASYARAKAT

KIA DAN KB

UPAYA
KESEHATAN
KERJA

UPAYA
PERBAIKAN
GIZI
MASYARAKA
PENCEGAHA
T
N&
PEMBERANT
ASAN
PENYAKIT
LANSIA
MENULAR

UPAYA
KESEHATAN
GIGI DAN
MULUT
UPAYA
KESEHATAN
JIWA
UPAYA
KESEHATAN
MATA

DARUR
AT

FISIOT
ERAPI

APOTIK

dua yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan

LABOR
pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanaan
ATORI
Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan. Perencanaan
UM

puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya


kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan
pencapaian terget maupun mutu puskesmas. Istilah RUK

dan

RPK

merupakan

istilah

umum,

adapun

istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan


disesuaikan dengan pedoman penganggaran di daerah.
Proses perencanaan puskesmas harus disesuaikan
dengan mekanisme perencanaan yang ada baik perencanaan
sektoral maupun lintas sektoral melalui Musrenbang di
setiap tingkat administrasi.
a) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan
Puskesmas untuk tahun mendatang, sering disebut dengan
istilah

H+1.

Perencanaan

disusun

dengan

mengacu

pencapaian indikator kecamatan sehat dalam mewujudkan


pencapaian indikator SPM.
b) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan Of Action
(POA)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah
puskesmas mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan
RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan
penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan
sumber daya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt
Chart dan dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping)

Organizing

Pembentukan strutur organisasi, pembagian tugas dan


pembagian wilayah kerja. Dan proses ini ditentukan
penaggung jawab dan pelaksana kegiatan, pembagian kerja
dan penggalangan kerja sama tim dengan lintas sektor

Actuating

Pelaksanan kepemimpinan, motivasi kerja, koordinasi


mekansme kerja terintegrasi dan lokakarya mini puskesmas
(LKPM)
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan
selanjutnya adalah menyelenggarakan rencana kegiatan
puskesmas,

dalam

arti

para

penanggungjawab

dan

pelaksana yang telah ditetapkan pada pengorganisasian.


Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu

dilakukan kegiatan sebagai berikut :


1)
Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah
disusun terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan,
terget pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas
para penanggungjawab dan pelaksana.
2)
Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap
petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang
telah disusun. Beban kegiatan puskesmas harus terbagi
habis dan mereka kepada seluruh petugas.
3)
Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan. Dalam penyelenggaraannya harus
memperhatikan :

Azas Penyelenggaraan Puskesmas


Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan
keempat

azas

penyelenggaraan

puskesmas

yaitu

pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,


keterpaduan dan rujukan.

Standar dan Pedoman Puskesmas


Dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas harus mengacu
pada standar dan pedoman puskesmas baik yang bersifat
teknis program, manajemen maupun administratif

Kendali Mutu
Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan
kendali mutu, yaitu kepatuhan terhadap standar dan
pedoman pelayanan serta etika profesi

Kendali Biaya
Penyelenggaraan kegiatan puskesmas harus menerapkan
kendali biaya yaitu kepatuhan terhadap standar dan
pedoman pelayanan serta etika profesi dan terjangkau oleh
pemakaian jasa pelayanan.

Controlling

Pemantauan wilyah setempat


Supervisi rutin oleh pimpinan puskesmas
Rapat rutn untuk memantau kebrhasilan program

c. Jelaskan peran seorang dokter di puskesmas


1. Membuat Perencanaan Puskesmas
Menganalisa kondisi, situasi, dan kinerja puskesmas, apakah sudah baik, masih
kurang, ataukah banyak yang belum beres, kemudian menentukan perencanaan
kegiatannya.
2. Mengatur Pelayanan Puskesmas
Menata apa saja jenis kegiatan program pelayanan, siapa saja yang akan
menjalankannya bersama seluruh staf puskesmas
3. Menggerakan Pegawai Puskesmas
Mendorong segenap komponen pelayanan puskesmas untuk melaksanakan tugas
pokok sesuai fungsinya dalam pelayanan kepada masyarakat.
4. Mengevaluasi Kinerja Puskesmas
Menelaah hasil pencapaian program puskesmas secara terpadu dengan instansi
terkait, ebagai pedoman untuk menentukan perencanaan pelayanan pusksmas.
5. Menggalang Kerjasama Pelayanan Puskesmas
Menjalin kerjasama internal puskesmas dan eksternal puskesmas, antara staf,
pegawai, petugas, aparat, pejabat, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan yang
lainnya, khususnya di wilayah kerja puskesmas.
d. Uraikan peranan, fungsi dan tugas dari tenaga kesehatan di puskesmas
Tenaga
Dokter

Peranan
1. Kepala

Umum

Puskes

Fungsi
1. Manajer
2. Konsultan Medik

mas
2. Dokter

Tugas
1. Pembinaan

ketenagaan

yang ada di wiayah kerja


Puskesmas pattingaloang

UGD
3. Dokter
Dokter Gigi

Poli
Dokter

1. Konsultan Medik

Poli
1. Pelayanan

Farmasi

Kesehatan Obat
2. Perlengkapan

Apoteker

pelayanan

medis di poli gigi, Puskel, dan

Sarjana

Asisten

Melaksanakan

Kesehatan
1. Pelayanan
kesehatan Obat

Pustu
Melaksanakan

pelayanan

kefarmasian sesuai resep

1. Melaksanakan
pelayanan kefarmasian

sesuai resep
Sarjana
Kesehatan
Masyarakat

1.

2.
Melaksanakan

Pelayanan

pencegahan

Administrasi
dan
pelacakan
2. Penyuluhan
kesehatan
3. Pencegahan dan

masalah

pelacakan
masalah
kesehatan
Sarjana
Keperawatan

masyarakat
1. Pendamping

1) Melaksanakan

tugas dokter
2. Pelaksana

pelayanan

keperawatan
2) Mengkoordinasikan

Asuhan
keperawatan
Bidan

kegiatan

umum
1. Pelayanan
ibu

dan anak (KIA)


2. Pelaksana
Asuhan
1. Pelayanan

m
Petugas Gizi

dan

pembinaan kepada ibu


hamil, ibu bersalin, ibu
dan

menyusui
Memberikan

Kesehatan

Laboratoriu

pemeriksaan

nifas,

Kebidanan

Tenaga

penyuluhan

kesehatan
1) Melaksanakan

kesehatan

Fisioterapi

asuhan

ibu

pelayanan

fisioterapi bagi masyarakat

umum dan bayi


1. Pemeriksaan

Meaksanakan

laboratorium

laboratorium

pemeriksaaan

1. Pelayanan

1. Upaya perbaikan gizi

penimbangan
2. Pelacakan

keluarga
2. Penanggulangan

masalah
masyarakat

gizi

anemia dan defisiensi


FE
3. Menanggulangi
GAKY dan gizi buruk

Petugas

1. Pelayanan

Menyusun perencanaan dan

Kesling

kesehatan

evaluasi

lingkungan

lingkungan

unit

kesehatan

pemukiman dan
institusi lainnya
e. Apa yang anda ketahui tentang sistem kesehatan nasional di Indonesia ?
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam
satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Dasar 1945.
SKN terdiri dari enam subsistem, yaitu :
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan
4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
5. Subsistem Manajemen & Informasi Kesehatan
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
f. Uraikan tentang upaya Pelayanan Kesehatan yang ada di puskesmas
Secara umum upaya kesehatan wajib puskesmas meliputi:
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan
Program Puskesmas
1

Upaya kesehatan ibu,anak, dan keuarga


berencana

Uraian

Pelayanan Antenatal Care


Pertolongan persalinan
Pelayanan Postnatal care
Deteksi dini ibu hamil beresiko

tinggi
Penanganan

komplikasi

kebidanan
Pelayanan kesehatan neonatal
Pelayanan keluarga berencana
Penyuuhan keluarga berencana

Upaya keseharan lingkungan

Penyehatan

linkunagn

pemukiman
Penyehatan tempat umum
Penyehatan tempat pengelola
makanan
Kliniksanitasi
Penyediaan sarana air bersih
dan sanitasi dasar
Pemeliharaan dan pengawasan
kualitas lingkungan
Pengendalian dampak resiko
pencemaran lingkungan
Pengembangan wilayah sehat
3

Upaya perbaikan gizi

Pengukuran dan pemantauan


status gizi masyarakat
Perbaikan
status
masyarakat
Pemberdayaan

gizi

masyarakat

untuk mencapai keluarga sadar


gizi
Pengawasan pelayanan gizi
4

Upaya pencegahan dan pemberantasan


penyakit menular

Peningkatan

pengamatan

penyakit

(surveilans

epidemiologi)
Peningkatan pencegahan dan
penanggulangan penyakit
Penanggulangan bencana
Penanggulangan
penyakit
tudak menular
Pelaksanaan iminisasi
Pelaksanaan kordinasi dengan
instansi/ lembaga terkait
Pelaksanaan monitoring dan

evaluasi

serta

pelaporan

kegiatan
5

Upaya promosi kesehatan

Pengembangan media promosi


dan

teknologi

Komunikasi

Informasi dan Edukasi (KIE)


Pengembangan
upaya
kesehatan

bersumber

masyarakat

dari
(seperti

pospelayanan terpadu, pondok


bersalin

desa,

dan

usaha

kesehatan sekolah)
Peningkatan
pendidikan
kesehatan kepada masyarakat
Peningkatan
jaminan
pemeliharaan
masyarakat
kapitasi

kesehatan
(JKPM)

dan

secara

pra

upaya

terutama bagi kelurga miskin


Peningkatan
pendanaan
opersional

Puskesmas

dan

revitalisasi puskesmas sebagai


pusat

promotive

dan

preventive bidang kesehatan

Upaya pengobatan

Melakukan

diagnosa

mungkin
Melaksanakan
pengobatan
Melakukan

sedini
tindakan

rujukan

bila

dipandang perlu
Peningkatan ketersediaan dan

pemerataan

obat

dan

perbekalan kesehatan diseluruh


Puskesmas dan jaringannya
Peningkatan mutu penggunaan
obat dan perbekalan kesehatan
Melaksanakan
peningkatan
mutu

pelayanan

dasar.
Melaksanakan

kesehatan
peningkatan

jangkauan pelayanan kesehatan


dasar,

termasuk

pelayan

kesehatan terhadap keluarga


miskin
7

Upaya kesehatan pengembangan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Upaya perawatan kesehatan masyarakat


Upaya kesehatan sekolah
Upaya kesehatan usia lanjut
Upaya kesehatan olahraga
Upaya kesehatan kerja
Upaya kesehatan gigi dan mulut
Upaya kesehatan jiwa
Upaya kesehatan mata
Upaya pembinaan pengobatan tradisional

Upaya

yang

ditetapkan

berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan
di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kondisi
dan

kemampuan

puskesmas

Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, dan Pelayanan Keluarga Berencana
Laporkan hasil stase anda di poliklinik KIA KB
Pelayanan KIA KB
Program kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu dari enam program pokok
puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu
pelayanan KIA secara efektif dan efisien meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir
dengan komplikasi, bayi, dan balita
Tujuan Pelayanan KIA KB

Salah satu tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah meningkatkan
kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak.
Ruang Lingkup Pelayanan KIA KB
Berdasarkan standar pelayan minimal bidang kesehatan di kabupaten / kota yang
dikelurkan oleh Kementrian Kesehatan RI, maka program di Puskesmas, khususnya KIAKB harus meliputi sebagai berikut:
1. Pelayan Antenatal
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3. Deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan
4. Penanganan komplikasi kebidanan
5. Pelayanan kesehatan ibu nifas
6. Pelayanan kesehatan neonatus
7. Pelayanan neonatus dengan komplikasi
8. Pelayanan kesehatan bayi
9. Pelayanan kesehatan anak balita
10. Pelayanan KB berkualitas
Kegiatan yang dilakukan dalam Pelayanan ANC (Antenatal Care) :
a) Timbang berat badan
b) Ukur tekanan darah
c) Nilai status gizi (LILA)
d) Ukur tinggi fundus uteri
e) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f) Pemberian imunisasi TT lengkap
g) Pemberian tablet FE minimal 90 tablet selama kehamilan
h) Test laboratorium (rutin dan khusus)
i) Tatalaksana kasus
j) Temu Wicara (konseling)
Deteksi Dini Ibu Hamil beresiko tinggi
Deteki dini kehamilan dengan fakor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan
Faktor resiko unuk ibu hamil adalah:
1. Primigravida < 20 tahun atau >35 tahun
2. Anak > 4 orang
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang <2 tahun
4. Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA <23,5 cm atau penambahan berat badan
>9kg selama masa kehamilan
5. Anemia dengan Hb <11 g/dl
6. TB <145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau kehamilan sekarang

8. Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung, ginjal, hati,
kelainan endokrin, tumor dan keganasan
9. Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD, kehamilan
ektopik, bayi dengan cacat kongenital
10. Riwayat persalinan dengan komplikasi(sectio cesaria, ekstraksi vakum/forcep)
11. Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)
12. Kelainan besar janin
13. Kelainan letak janin
Pelayanan Kesehatan Neonatal
Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan
oleh tenaga kesehatan kepada neonatal sedikitnya empat kali selama periode 29 hari- 11
bulan setelah lahir.
Pelayan kesehatan tersebut meliputi:
1. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG,polio 1-4, DPT/Hb, campak) sebelum usia
1 tahun
2. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
3. Pemberian vitamin A (6- 11 bulan)
4. Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda sakit,
dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA
5. Penanganan dan rujukan kasus jika perlu
6. Penanganan dengan metode MTBS
Penjelasan tentang penggunaan KMS ibu hamil dan KMS balita
a. Penggunaan KMS ibu hamil yaitu menjelaskan pada ibu hamil tentang isi buku KMS
yang terdiri dari :
1) Pentingnya periksa kehamilan secara rutin
2) Adanya cacatan perkembangan kondisi ibu hamil selama kehamilan
3) Persiapan melahirkan
4) Perawatan sehari hari
5) Anjuran makanan yang dikonsumsi ibu hamil
6) Tanda bahaya pada kehamilan
7) Tanda bayi akan lahir
8) Proses persalinan
9) Cara menyusui bayi
10) Perawatan ibu
11) Tanda bahaya dan penyakit nifas
12) Cara KB
b. Penggunaan KMS bayi yaitu menjelaskan tentang :
1) Kesehatan anak
2) Cara merawat bayi baru lahir
3) Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi
4) Imunisasi

5) Perawatan sehari hari pada anak


6) Perawatan pada anak yang sakit
7) Persediaan obat dirumah
8) Makanan makanan bergizi untuk anak
9) Cara pemberian MP ASI
Penjelasan tentang penggunaan indikator PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) di poli
KIA KB
1. Indikator pemantauan teknis
a. Cakupan KI
b. Cakupan pelayanan ibu hamil
c. Cakupan persalinan oleh tenaga keshatan
d. Deteksi ibu hamil oleh masyarakat
e. Deteksi ibu hamil oleh tenaga kesehatan
f. Cakupan pelayanan neonatal oleh tenaga keehatan
2. Indikator pemantauan non teknis
a. Cakupan KI yang menggambarkan keterjangkauan pelayanan KIA
b. Cakupan K4 yang menggambarkan kualitas pelayanan KIA
c. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang menggambarkan tingkat
keamanan persalinan
Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana
a. Konseling
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan pengayoman ke masyarakat melalui
pengembangan dan pemantapan jaringan pelayanan serta rujukan
c. Tersedianya pelayanan kontrasepsi
d. Mengembangakan memantapkan pola pemakaian kontrasepsi rasional yaitu yang
diarahkan kepada cara kontrasepsi yang sesuai usia PUS
e. Tim KB keliling
Sasaran Pelayanan KB, Indikator Program KB, Pencapaian Program KB
a. Sasaran
: Pasangan usia subur (PUS) wanita yang usia < 30 tahun dan
memiliki anak > 2 orang.
b. Indikator
: Pelayanan puskesmas tentang KB, sistem informasi / penyeluhan
pada masyarakat, alat alat kontrasepsi.
c. Pencapaian : Pencapaian dari progrm KB pada PWS dinilai dari 4 kelurahan
yaitu 39,30%.
Jenis alat Kontrasepsi yang tersedia (indikasi, pemasangan, efek samping)
a. AKDR
Indikasi yaitu :
Usia reproduktif
Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahin tidak kurang dari 5
cm
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jengka panjang

Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi


Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Resiko rendah dari IMS
Tidak menghendaki metode hormonal
Tidak ada kontraindikasi
Waktu yang tepat untuk pemasangan :
Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu setelah
persalinan, setalah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi
(MAL)
Setelah abortus/keguguran (segara atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi
Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
Efek samping penggunaannya yaitu :
Bercak darah dan kram abdomen sesaat setelah pemasangan AKDR
Kram, nyeri punggung bagian bawah, atau kedua keadaan tersebut terjadi
bersamaan selama beberapa hari setelah pemasangan AKDR
Nyeri berat yang berlanjut akibat kram perut
Disminorhoe, terutama yang terjadi selama 1 3 bulan pertama setelah
pemasangan AKDR
Perubahan / gangguan

menstruasi

(menorragia,

metroragia,

amenoroe,

oligomenorea)
Perdarahan berat atau berkepanjangan
Anemia
Benang AKDR hilang, terlalu panjang, terlalu pendek
AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium
AKDR terlepas spontan
Kehamilan ektopik
Aborsi sepsis spontan
b. Implant
Indikasinya yaitu :
Uia reproduksi
Telah memiliki anak
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan tidak menyusui
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tidak menolak sterilisasi
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen

Sering lupa menggunakan pil


Pemasangannya yaitu :
Pemasangan implant biasanya dilakukan dibagian atas (bawah kulit) pada lengan
kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Implant
dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan
yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu
dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar
tetap bersih kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang
dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama
pemakaian dan setalah 5 tahun implant harus diambil atau dilepas.
Efek sampingnya yaitu :
Gangguan haid
Jerawat
Perubahan libido
Keputihan
Perubahan berat badan
c. Suntik
Indikasinya yaitu :
Jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau klien telah
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga
cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepi setiap hari
atau saat melakukan senggama atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen,
dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang
menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
Pemasangan :
Waktu pemberian :
Setelah melahirkan : hari ke 3 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah
keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
Dalam masa haid : hari pertama sampai hari ke 5 masa haid
Lokasi penyuntikan :
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
Efek samping :
Gangguan haid. Siklus haid memanjang atau memendek, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.

Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu.


Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

d. Pil
Indikasi :
Menjarangkan kehamilan
Mengobati kelainan ginekologi tertentu, seperti dismenore, perdarahan yang
tidak teratur (untuk tujuan ini harus berkonsultasi dengan dokter)
Pemakaian :
Biasanya dimulai di hari ke 1 atau ke 5 haid. Minum pil KB sebaiknya diminum
pada waktu yang sama sehingga tidak kelupaan. Tidak harus jam yang sama selama tidak
lebih dari 12 jam. Jika lupa 1 hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung
pada saat ingat. Namun jika lupa lebih dari 1 hari bisa saja dilanjutkan namun efektifitas
berkurang sehingga perlu dikombinasikan dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan
intim.
Efek samping :
Pada umunya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan sementara dan
terjadi di awal pemakaian seperti :
Mual
Sakit kepala
Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting di antara masa haid
e. Kondom
Indikasi :
Semua pasangan usia subur (PUS) yang ingin berhubungan seksual dan belum
menginginkan kehamilan. Selain itu, untuk perlindungan aksimum terhadap infeksi
menular seksual.
Pemakaian
Cara pemakaian kondom tergantung dari jenis kondomnya namun pada intinya cara
pemasangannya dipasangkan pada alat genitalia pria dan wanita untuk mencegah
terjadinya pembuahan.
Efek samping
Jika tidak ada alergi sama bahan latekxnya maka tidak ada efek samping pada
penggunaannya
Kegiatan pelayanan KIA KB lainnya di Puskesmas

Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana di puskesmas pattingaloang,
yang meliputi:
a. Konseling bumil / pemasangan striker
b. Pembinaan kelas ibu hamil dan ASI Eksklusif
c. Kunjungan rumah/PNC/perawatan
d. Kunjungan rumah bumil Resti, Bayi Resti, Bumil DO
e. Penjaringan anak sekolah
f. Pelatihan dokter kecil
g. Pembentukan dan pembinaan PKPR
h. Detesi dini APRAS
i. Kunjungan rumah PUS yang tidak KB dan PUS 4T
j. Sosialisasi PPIA
Uraikan dukungan petugas kesehatan dalam pelayanan KIA KB
Peran Petugas Kesehatan di Poliklinik KIA KB
Peran petugas kesehatan di poliklinik KIA KB
Sebagai penanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan posyandu pada masing
masing kelurahan yang mencakup wilayah kerja puskesmas
Peran Petugas kesehatan di Posyandu
Melakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan penyuluhan pada pasien.
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
Laporkan hasil stase anda di unit Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Lingkungan adalah :
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.
Kesehatan lingkungan mencakup perumahan, pembungan kotoran manusia (tinja),
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air limbah, sanitasi tempattempat umum, dan sebagainya.
Tujuan dan sasaran Upaya Kesehatan Lingkungan
Tujuan
Untuk mencapai mutu lingkungan yang dapat menjamin kesehatan menuju derajat
kesehatan yang optimal. Pelaksanaan kegiatan program dilakukan dengan maksud
keikutsertaan masyarakat dan kesadaran melalui kerjasama instansi pemerintah yang
berkaitan dalam tanggung jawab upaya peningkatan dan pelestarian kesehatan
lingkungan.
Sasaran
a. Pengawasan kualitas lingkungan

1) Meningkatkan persentasi TTU dan TPM yang memenuhi syarat kesehatan


menjadi 80%
2) Meningkatkan persentasi perumahan dan lingkungan yang memenuhi syarat
kesehatannya
3) Peningkatan pemanfaatan jamban keluarga oleh masyarakat
4) Pengendalaian vektor penyakit di pemukiman penduduk dan TTU
b. Penyediaan air bersih
1) Meningkatkan cakupan persentasi penggunaan air bersih yang memenuhi syarat
kesehatan menjadi 80%
2) Meningkatnya pengawasan kualitas air dan penurunan resiko pencemaran air
bersih
3) Melaksanakan kegiatan klinik sanitasi
4) Meningkatkan peran serta masyarakat melalui peran aktif kader dan pengelola
sarana air bersih
5) Penyuuhan bidang sarana air bersih
6) Peningkatan kewaspadaan diri terhadap KLB penyakit yang ditularkan melalui
air
Ruang Lingkup Upaya Kesehatan LIngkungan
Menurut World Health Organization (WHO) terdapat 17 ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vektor
5. Pecegahan/ pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman rumah
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/ wabah
bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
Uraikan kegiatan yang dilakukan dalam Program Upaya Kesehatan Lingkunga, antara
lain :

1. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB)


2. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Jamban, SPAL, tempat sampah)
3. Penyehatan Tempat_tempat Umum (TTU)
4. Penyehatan Jentik Nyamuk
5. Klinik Sanitasi
Program lainnya di Puskesmas
a. Penjelasan Pengambilan sampel air
b. Kaporisasi sumur gali
c. Pembinaan TTU dan TPM
d. Pemicuan STBM
e. Pendataan tempat-tempat pekerja informal
f. Pembinaan tempat-tempat pekerja informal
4. Program Upaya Peningkatan Gizi
Laporkan hasil stase anda di unit Pelayanan GIZI Puskesmas
Upaya Peningkatan GIZI adalah :
Usaha perbaikan gizi masyarakat yang berintikan penyuluhan gizi melalui
peningkatan peran serta masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas
sektoral dan dilaksanakan oleh berbagai lintas sektor terkait.
Tujuan dan sasaran Upaya Peningkatan Gizi
Tujuan
Adapun tujuan dari pada Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM) yakni:
1. Terwujudnta kemandirian masyarakat dalam upaya peningkatan status gizi
masyarakat dan keluarga sadar gizi
2. Meningkatnya status gizi yang diuraikan pada peningkatan kecerdasan, produtifitas
dan prestasi kerja serta penurunan anagka gizi kurang dan gizi lebih
3. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan untuk

memantapakan

swasimbada pangan (Depkes RI,2006)


Sasaran
1. Pemantauan dan promosi pertumbuhan balita
Pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama perbaikan gizi yang
dilaksanakan di posyandu, dimana pelaksanaannya melibatkan ibu balita, kader dan
petugas kesehatan. Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan melalui penimbangan
berat badan balita, penilaaian status pertumbuhan balita, konseling pertumbuhan
balita dan rujukan.
2. Konseling gizi
Konseling gizi adalah upaya perbaikan gizi masyarakat melalui kegiatan konsultasi
mengenai gizi oleh masyarakat terhadap tenaga kesehatan terutama tenaga gizi baik
di klinik pemerintah maupun di klinik swasta.
3. Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan

Peningkatan cakupan pelayanan gizi dan kesehatan diupayakan agar setiap tahunnya
terjadi peningkatan status gizi masyaraat melalui peningkatan pelaksanaan kegiatankegiatan gizi secara optimal dan terorientasi serta terkoordinasi. Peningkatan cakupan
dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan yang optimal dapat diusahakan dengan
prosedur pelayanan gizi dan rujukan standar
4. Pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan keluarga
Ruang Lingkup Upaya Peningkatan Gizi
Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
Upaya perbaikan gizi sekolah (UPGS)
Upaya perbaikan gizi istitusi (UPGI)
Upaya perbaikan gizi pemuda (UPGP)
Klinik gizi
Uraikan masalah gizi yang anda temukan di Puskesmas
1.
Kurang Energi Protein (KEP),
2.
Anemia gizi besi,
3.
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
4.
Kurang Vitamin A,
5.
Kekurangan zat gizi lebih
6.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga sadar gizi.
Penanggulangan masalah gizi di Puskesmas
1. Peran serta petugas puskesmas dengan melakukan penyuluhan dan posyandu,
penyuluhan yang dilakukan oleh petugas puskesmas dengan cara turun ke
lapangan dan penyuluhan dilakukan saat ada program posyandu.
2. Pemantauan pertumbuhan dengan melakukan penimbangan

bulanan

menggunakan KMS
3. pemberian MP-ASI
4. peningkatan peran serta kader posyandu
Pengukuran dan pemantauan status gizi

masyarakat (penimbangan bayi balita,

penggunaan PWS di posyandu:N/S,N/D,D/S, pelacakan dan perawatan gizi buruk)


N/S :
Pattingalloang Baru = 53.09
Pattingalloang Lama = 53.88
Cambaya
= 61.99
Camba Berua
= 55.94
N/D
:
Pattingalloang Baru = 75.52
Pattingalloang Lama = 75.20
Cambaya
= 79.85
Camba Berua
= 74.59
D/S :
Pattingalloang Baru = 81.53
Pattingalloang Lama = 82.11

Cambaya
Camba Berua

= 88.95
= 81.50

Perbaikan status gizi masyarakat


Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program yang dirancang oleh departemen
Kesehatan, yang diimplementasikan dalam program peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan kekurangan zat gizi lebih, peningkatan
surveillance gizi, dan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.

Pemberdayaan masyarakat untuk mencapai keluarga sadar gizi (Upaya perbaikan gizi
keluarga)
Memantau berat badan secara teratur
Makan beraneka ragam
Hanya menkonsusmis garam beryodium
Memeberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan
Menapatkan dan memberikan suplemen gizi bagi anggota keluarga yang
membutuhkan
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi, kekurangan vit A, gondok endemik
di Puskesmas
Pemberian vitamin A bayi.
Program dilakukan 1 kali dalam sebulan per balita. Sasaran kegiatan yaitu balita
gizi kurang dan balita gizi buruk. Target program yaitu sebanyak 100% sasaran.
1. Pemberian vitamin A balita.
Program dilakukan setiap hari di puskesmas dan 1 kali dalam sebulan di posyandu.
Sasaran kegiatan yaitu ibu hamil KEK. Target program yaitu sebanyak 100% sasaran.
Lokasi kegiatan yaitu di Puskesmas
2. Pemberian vitamin A pada ibu nifas.
Program dilakukan 1 kali dalam sebulan per balita. Balita yang ditemukan menderita gizi
kurang dan gizi buruk akan mendapatkan PMT. Untuk gizi kurang akan memperoleh
PMT untuk 1 bulan dan gizi buruk untuk 3 bulan. Sasaran kegiatan yaitu balita dengan

status gizi buruk. Target program yaitu sebanyak 100% sasaran. PMT yang diberikan
berupa susu, biskuit kacang hijau, telur, bubur dll sesuai kebutuhan balita.
3. Pemberian Fe1 bumil
Program dilakukan 1 kali dalam sebulan per bumil selama 3 bulan. Sasaran kegiatan
yaitu Ibu hami dengan status gizi KEK. Target program yaitu sebanyak 100% sasaran.
4. Pemberian Fe3 bumil
Program dilakukan 2 kali setahun. Sasaran semua ibu menyusui dengan target 67%.
5. Pemantauan garam beyodium
Program dilakukan dilakukan setiap hari. Sasaran kegiatan yaitu ibu hamil, ibu nifas dan
ibu menyusui yang 21ating ke puskesmas dan posyandu. Target program yaitu sebanyak
90% sasaran. Rincian kegiatan yaitu diberikan tablet besi 1 sachet (30 tablet).
6. Pojok gizi
Dilakukan 1 tahun sekali di sekolah yang telah ditentukan. Rincian kegiatan yaitu
diberikan tablet besi 1 sachet (30 tablet).

Upaya perbaikan Gizi pada keluarga yang tidak mampu (program puskesmas yang
sementara berjalan)
Perbaikan status gizi masyarakat pada puskesmas dengan melakukan upaya upaya
program seperti posyandu, penyuluhan dan memberikan makanan bergizi pada
masyarakat yang mengalami gizi kurang seperti pemberian makanan tambahan telur,
susu, biskuit yang sesuai dengan pengadaan dari puskesmas,pemerintahan dan lembaga
yang terkait.
Pemberdayaan masyarakat untuk mencapai keluarga sadar gizi (upaya perbaikan gizi
keluarga)
Selain pemberdayaan masyarakat dilakukan penyuluhan oleh tenaga kesehatan dari
puskesmas juga dilakukan KGM (kelompok gizi masyarakat) yang berada di masing
masing kelurahan yang memfokuskan gizi yang ada pada wilayah yang dicakupi
puskesmas.
5. Program Promosi Kesehatan
Laporkan hasil stase anda pada program Promosi Kesehatan di Puskesmas

Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas adalah :


Promosi kesehatan adalah bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan
prilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan
Tujuan dan sasaran Promosi Kesehatan
Tujuan
Menurut WHO promosi kesehatan sebagai pross untuk meningkatkan kemapuan
masyarakat

dalam

memelihara

dan

meningkatkan

kesehatannya.

Selain

itu,

untukmencapai derajat kesehatan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial masyarakat
harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya serta mampu mengubah
atau mengatasi lingkungannya.
Sasaran
Sasaran promosi kesehatan adalah masyarakat yang sangat hetorogen, baik dilihat dari
kelompok umur, latar belakang etnis dan sosial budaya, latar belakang ekonomi, latar
belakang pendidikan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan, biasanya
sasaran promosi kesehatan dikelompokkan menjadi 3 yakni:
1. Sasaran primer
Sasaran primer adalah kelompok masyarakat yang akan diubah perilakunya. Sasaran
primer ini dikelompokkan menjadi kelompok kepala keluarga, ibu hamil, ibu
menyusui, ibu anak balita, anak sekolah, remaja, pekerjaan di tempat kerja,
masyarakat di tempat-tempat umum, dan sebagainya.
2. Sasaran sekunder
Tokoh masyarakat setempat (formal maupun informal) dapat digunakan sebagai
jembatan untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kesehatan terhadap masyarakat
(sasaran primer) . tokoh masyarakat dapat dijadikan sasaran sekunder dengan cara
memberikan kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan bagi masyarakat,
dismaping mereka sendiri dapat menjadi contoh perilaku sehat bagi masyarakat
disekelilingnya.
3. Sasaran tersier
Masyarakat membutuhkan faktor pemungkin (enabling) untuk perilaku sehat, yakni
sarana dan prasarana untuk terwujudnya perilaku tersebut. Perlu dukungan dari
penentu atau pembuat keputusan ditingkat lokal seperti lurah, camat, bupati, atau
pejabat pemerintah setempat. Oleh sebab itu, kegiatan promosi kesehatan dapat
menjadikan para pejabat setempat sebagai sasaran tersier.
Ruang Lingkup Upaya Promosi Kesehatan

1. Mencakup pendidikan kesehatan yang penekanannya pada perubahan perbaikan


melalui peningkatan kesadaran kemauan dan kemampuan.
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran sosial
3. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya
pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
4. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan
Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi Komunikasi Informasi dan
1.
2.
3.
4.

Edukasi (KIE) yang digunakan di Puskesmas


Mengembangkan media di sarana promosi kesehatan
Mengembangkan pendekatan dan teknologi promosi kesehatan
Mengembangkan model promosi kesehatan melalui pendekatan level spesifik
Puskel dengan ambulance

Pengembangan upaya kesehatan bersumber dari masyarakat (seperti pos pelayanan


tepadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah).
1. Polindes bergabung saat ada posyandu yang merupakan bagian pos pelayanan terpadu
poskesdes yang berpusat di camba berua dan memiliki 1 bidan.
2. UKS dilakukan 1 tahun sekali dengan turun per 3 bulan untuk penyuluhan dan per 6
bulan untuk kegiatan dokter kecil, P3K.
Upaya yang dilakukan dalam peningkatan peningkatan pendidikan kesehatan kepada
1.
2.
3.
4.

masyarakat.
Gizi
KIA/KB
Kesling
Kesehatan gigi dan mulut

Kegiatan promosi kesehatan yang anda lakukan di Puskesmas (bias dianggap skill
memberikan penyuluhan..penilaian oleh dosen Ibu/kapus
Penyuluhan kelompok
Tujuan

..
Sasaran

Metode

.
Media/Alat bantu

Waktu dan Tempat

Uraikan isi penyuluhan

6.Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


A. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Adalah suatu program yang akan di selenggarakan sesuai dengan data surveilence
KLB (Kejadian Luar Biasa) yang di dapat sesuai data pada suatu wilayah yang
diupayakan untuk mencegah dan mengendalikan perkembangan penyakit tersebut pada
suatu daerah.
B. Tujuan dan sasaran
Tujuan : Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan penyakit
tidak menular.
Sasaran :Prioritas masalah di lapangan dan data yang menonjol di
lapangan.
C. Ruang lingkup upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yaitu :
1. Diare pada thypoid
2. Campak
3. ISPA
4. Sistem surveilence terpadu (STP)
5. Acute placid paralysis
6. Malaria
7. TB Paru
8. Kusta
9. IMS dan HIV
10. Kesehatan gigi
11. PTM (Penyakit Tidak Menular)

D. Jelaskan kegiatan pengamatan penyakit (surveilens epidemologi) yang dilakukan di


puskesmas?
Kegiatan pada puskesmas ini terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Aktif yaitu petugas kesehatan langsung turun ke lapangan untuk mendata apakah ada
panambahan kasus atau yang suspek KLB (Kejadiab Luar Biasa).
2. Tidak aktif yaitu dalam laporan yang dilaporkan dalam bentuk mingguan atau bulanan.
E. Jelaskan kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan dan penangulangan penyakit
manular (penyakit TB, Kusta, ISPA, Diare, DBD, Malaria, HIV AIDS, dll)?

Kegiatan yang dilakukan antara lain, yaitu :


1. Merekap kasus dari puskesmas, pustu, posyandu, budaya kerja puskesmas
2. Turun ke lapangan dan melakukan skrining terhadap penyakit infeksi menular, jika
ditemukan maka segera merujuk ke puskesmas jika tidak dapat di tangani maka rujuk
ke RS yang telah di tunjuk atau sesuai dengan pilihan pasien untuk segera di obati.
F. Jelaskan kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
tidak menular?
Kegiatan yang dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular yaitu pencegahan yang lebih cenderung pada penyakit hipertensi, DM, obesitas,
struma, tirotosikosis, asma, osteoporosis, KLL, tumor (payudara, kulit, retina mata, bibir,
genitalia externa perempuan, genitalia interna perempuan, dan serviks), maka pada
penyakit ini dilakukan skrining cenderung pada usia muda, skrining dilakukan dengan
tensi, jika lansia dilakukan posyandu lansia serta memberi informasi tentang konsumsi
garam, rokok, makanan berlemak dan menyarankan rajin olahraga. Dan untuk
pencegahan dilakukan skrining gula darah. Jika ditemukannya ada penyakit maka segera
di rujuk ke puskesmas dan diberikan pengobatan.
G. Penangulangan bencana
Pada puskesmas bencana yang di tangani pada wilayah yang dicakupi yaitu :
1. Bencana kebakaran dengan memberikan pertolongan pada masyarakat yang terkena
luka bakar.
2. Masyarakat yang tenggelam dengan memberikan rehabilitasi apabila terjadi
kelumpuhan.
H. Pelaksanaan imunisasi
Melakukan surveilence yaitu adanya tindakan pengawasan pada balita yang tidak lengkap
imunisasinya, imunisasi jemaah haji (meningitis), calon pengantin, ibu hamil, bayi dan
balita.
I. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait
Dimana petugas kesehatan dipuskesmas mendapatkan info dari kader pada suatu wilayah,
ketua RT, ketua RW dan guru guru di sekolah.
J. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan
Monitoring : laporan mingguan, laporan bulanan untuk kasus KLB
Evakuasi
: laporan hasil monitoring (monev) untuk ditindak lanjuti
Pelaporan kegiatan :
Laporan profil
: untuk kegiatan di dalam dan
di luar puskesmas.
Laporan triwulan
: laporan yang dibuat 4 x
dalam setahun.
Laporan tahunan
: langkah dari semua laporan

yang telah dirangkap.

7. Upaya Pengobatan

Upaya Pengobatan Dasar di Puskesmas adalah :


Pengobatan merupakan suatau proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses
pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan intevensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal
dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan
pengobatan yang rasiona.l

Tujuan dan sasaran Upaya Pengobatan Dasar


Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia
2. Tujuan khusus
a. Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita oleh seseorang
b. Berkurangnya penderitaan karena sakit
c. Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan
d. Merujuk penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila
perlu
Sasaran
Sasaran dan pengobatan dasar adalah
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila invidu tersebut mempunya
masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri
oleh sesuatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya
baik secara fisik, mental, maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling
tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga

mempunyai masalah kesehat atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap

anggota- anggota keluarga yang lain dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
Ruang Lingkup Upaya Pengobatan Dasar
Diare pada thypoid
Campak
ISPA
Sistem surveilence terpadu (STP)
Acute placid paralysis
Malaria
TB Paru
Kusta
IMS dan HIV
Kesehatan gigi
PTM (Penyakit Tidak Menular)

o Jelaskan kegiatan Yang dilakukan dalam Upaya Pengobatan Dasar


- Pelayanan Medik dasar
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya pengobatan dasar yaitu :
a. Pelayanan medik dasar
1. Melakukan diagnosa sedini mungkin melalui : anamnesis, pemeriksaan fisis,
pemeriksaan laboratorium.
2. Melaksanakan tindakan pengobatan.
3. Melakukan upaya rujukan bila perlu, seperti : rujukan diagnostik, rujukan
-

pengobatan, dll.
Pelayanan Farmasi/Penggunaan Obat
Melayani pemberian obat sesuai dengan resep dokter dari hasil diagnostik dan
penggunaan obat yang tersedia dan dilayani oleh farmasi puskesmas adalah

pengobatan obat generik.


Pemeriksaan laboratorium
Sarana laboratorium yang tersedia pada puskesmas melayani pemeriksaan
laboratorium dasar yang meliputi pemeriksaan darah rutin, GDS, pemeriksaan urin,

pemeriksaan sputum, golongan darah, kolesterol, asam urat, dll.


Proses Rujukan
Proses rujukan dilakukan apabila dipuskesmas tidak terdapat saran yang memadai
untuk mengobati penyakit pasien ke layanan kesehatan yang lebih memadai, selain itu
proses rujukan juga dilakukan apabila terdapat komplikasi/kemungkinan komplikasi
pasien.
Melakukan diagnose sedini mungkin
Melaksanakan tindakan pengobatan

Melakukan rujukan bila dipandang perlu


Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan
Peningkatan mutu penggunaan pbat dan perbekalan kesehatan
Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar
Melaksanakan peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, termasuk

pelayanan terhadap keluarga miskin.


Melaksanakan peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, termasuk pelayanan
kesehatan terhadap keluarga miskin
Melaksanakan peningkatan jangkauan pelayanan dasar ini dilakukan beberapa kegiatan

pokok seperti :
1. Peningkatan ketersediaan obat dan pembekalan kesehatan
2. Peningkatan pemerataan obat dan pembekalan kesehatan
3. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan pembekalan kesehatan terutama untuk
penduduk miskin
4. Peningkatan mutu pelayanan farmasi pada puskesmas

8. Program UKS (Upaya Kesehatan Sekolah) / UKGS


Laporkan hasil stase anda di unit UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

Jelaskan pengertian, tujuan dan sasaran UKS


UKS adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas puskesmas di
sekolah sekolah di wilayah kerja puskesmas.
Tujuan : untuk meningkatkan harapan hidup sehat peserta didik belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis serta optimis menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
Sasaran

: Anak anak sekolah yang berada di wilayah kerja puskesmas.

Uraikan kegiatan yang dilakukan UKS


- Pendidikan kesehatan di sekolah
1. Pembinaan saran keteladanan gizi, seperti kantin sekolah
2. Pembinaan sarana keteladanan lingkungan
3. Pembinaan personal hiegienis
4. Pengembangan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan
kesehatan antara lain dalam bentuk kader kesehatan sekolah dan dokter kecil
- Pemeliharaan kesehatan sekolah
1. Penjaringan kesehatan peserta didik baru
2. Pemeriksaan kesehatan secara periodik
3. Imunisasi, pengawasan sanitasi air, usaha P3K di sekolah
- Pemeliharaan lingkungan sekolah sehat

1. Pemeliharaan dan pengawasan pengelolahan sampah


2. Pemeliharaan dan pengawasan WC dan kamar mandi
3. Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan kantin sekolah
4. Pemeliharaan dan pengawasan ruang UKS dan ruang kelas
5. Pemeliharaan dan pengawasan usaha mencegah pengendalian vektor penyakit
Uraikan dukungan petugas kesehatan dalam pemeriksaan UKS
Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah
Dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah
oleh tenaga kesehatan mencakup melakukan pengembangan program baik yang
dilakukan secara rutin maupun program tambahan.
Peran petugas kesehatan
Tenaga kesehatan datang ke sekolah untuk memberikan pengetahuan tambahan
dan pembinaan tentang kesehatan

9. Upaya Kesehatan Usila


Laporkan hasil stase anda di bagian Upaya Kesehatan Usila

Jelaskan pengertian, tujuan dan sasaran Upaya Kesehatan Usila


Upaya kesehatan usila adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya
kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga puskesmas dengan dukungan peran serta

aktif masyarakat.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut.
Sasarannya yaitu masyarakat dengan usia lanjut.
Uraikan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam Upaya Kesehatan Usila
- Pemeriksaan kesehatan usila
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif kardiovaskular
seperti : diabetes melitus, hipertensi dan osteoporosis pada kelompok masyarakat usia
lanjut
-

Pemeliharaan kesehatan usila


1. Penyuluhan kesehatan
2. Aktivitas senam lansia
- Pembinaan Posyandu Usila
- Upaya promotif
Dapat berupa kegiatan penyuluhan dalam hal pemeliharaan kebersihan serta
-

deteksi dini kondisi tubuh.


Upaya preventif

Kesegaran jasmani dan pembinaan mental.


Upaya kuratif
Pelayanan kesahatan dasar dan rujukan
Upaya rehabilitatif
Memberikan informasi, pengetahuan pelayanan tentang penggunaan alat bantu,

misalnya alat bantu pendengaran, dll.


Upaya dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Kesehatan Usila
Pengelolaan Upaya Kesehatan Usila
1. Upaya pencegahan penyakit
2. Upaya peningkatan kwalitas kesehatan
3. Upaya pengobatan penyakit dan komplikasi
4. Upaya pengobatan fungsi tubuh
5. Upaya penyehatan sosial

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peran petugas kesehatan


Pengkajian terhadap fungsi fisik, mental dan lingkungan dari para usia lanjut
Melakukan pemeriksaan dasar
Menegakkan diagnosis
Merencanakan tindakan
Melaksanakan tindakan
evakuasi

10. Upaya Kesehatan Jiwa


Laporkan hasil stase anda di bagian Upaya Kesehatan Jiwa

Jelaskan pengertian, tujuan dan sasaran Upaya Kesehatan Jiwa


Upaya kesehatan jiwa adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh
tenaga puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat.
Tujuan dari upaya kesehatan jiwa adalah mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat
yang optimal
Sasaran dari upaya kesehatan jiwa adalah kelompok masyarakat untuk mengendalikan/
mendeteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa.

Uraikan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam Upaya Kesehatan Jiwa


- Upaya Kesehatan Jiwa Dasar
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar di PKM
2. Terlaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar di RSUD Kab./Kota
3. Terlaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar pada konstitusi pelayanan kesehatan
swasta

4. Terlaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar pada perusahaan/industri besar di


provinsi
5. Terlaksananya pelatihan pada dokter, perawat dan bidan
6. Tersedianya obat psikotropikan di sarana kesehatan

- Upaya Kesehatan Jiwa Rujukan


1. Tercapainya keadaan dimana setiap provinsi mempunyai RS Jiwa untuk
melaksanakan sistem rujukan pelayanan kesehatan jiwa
2. Tersedianya obat psikotropika disarana kesehatan yang telah melaksanakan pelayanan
kesehatan jiwa
3. Terlaksananya program untuk membentu self help group kesehatan jiwa disetiap
unit psikiatri
4. Terjalinnya kerja sama RSJ dengan FK/Fak. Keperawatan untuk melaksanakan

bidang kesehatan jiwa


5. Terlaksananya program traning
- Upaya kesehatan jiwa yang terintegrasi dengan
- Program puskesmas lainnya
a. Upaya perbaikan
Promotif dan preventif
Kuratif
Rehabilitatif
b. Upaya pengembangan
Kerjasama lintas sektor
c. Upaya penunjang
Pendidikan pelatihan tenaga
Penyempurnaan sistem informasi kesehatan jiwa
Uraikan dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Jiwa
Pengelolaan Upaya Kesehatan Jiwa

Peran petugas kesehatan


1. Menangani gangguan jiwa baik yang akut maupun yang kronis yang dapat terjadi
pada setiap manusia maupun kelompok masyarakat hingga dapat menurunkan
nagka kesakitan akibat gangguan jiwa.
2. Menangani gangguan jiwa dari setiap kelompok umur mulai dari anak, remaja,
dewasa dan usia lanjut dengan memanfaatkan azas azas kesehatan jiwa.

3. Memberikan

penyuluhan

sehingga

masyarakat

dapat

memanfaatkan

azas dasar kesehatan jiwa dalam kehidupannya.


11. Upaya Kesehatan Kerja
Laporkan hasil stase anda di bagian Upaya Kesehatan kerja

Jelaskan pengertian, tujuan, ruang lingkup dan sasaran Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri
maupun lingkungan agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja di
wilayah yang dicakup puskesmas
Ruang lingkup
a. Wilayah kerja formal
1. Industri besar
2. Industri menega
3. Industri kecil
b. Wilayah kerja informal
1. Pedagang pedagang kecil
2. Pengusaha pengusahan kecil
3. Bengkel
4. Salon
5. Meubel
6. Pengepakan ikan
7. Pembuat kerupuk
8. Pengusaha abon
Sasarannya yaitu masyarakat yang berekeja di wilayah yang dicakup oeh puskesmas.

Uraikan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam menjalankan program Upaya

Kesehatan Kerja
1. Mengundang para pengusaha sekali setahun umtuk mendata serta penyukuhan tentang
2.
3.

1.
2.
3.

kesehatan kerja dan turun ke lapangan melihat kesehatan pekerja.


Puskesmas keliling
Smart kring ( Melacak kasus kasus penyakit)
Uraikan kegiatan dalam Pembinaan Pos UKK ( Usaha Kesehatan Kerja )
Membuat anggota pekerja menjadi mandiri/usaha mandiri.
Memantau kesehatan kerja dengan mengontrol kegiatannya per bulan.
Turun ke wilayah kerja.
Uraikan dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Kesehatan Kerja
Pengelolaan Upaya Kesehatan Kerja

1. Kunjungan luar
2. Mendata pekerja di puskesmas seperti melihat pasien usila yang menderita sakit
yang diderita sekarang yang dihubungkan dengan pekerjaan.
Peran petugas kesehatan
Bentuknya dalam tim yang terdiri dari perawat, dokter, petugas kesehatan kerja
yang turun langsung ke lapangan untuk memeriksa para pekerja.

12. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Laporkan hasil stase anda di bagian Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas adalah :


Suatu bagian dan pelayanan kesehatan di puskesmas dan merupakan suatau
subspesialisasi pelayanan media yang mengkhususkan pelayanan pada gangguan gigi dan

mulut baik berupa upaya preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif.


Tujuan dan sasaran Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Meningkatkan keadaan, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan
pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut
Tercapainya kehatan gigi masyarakat
Ruang Lingkup Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi
Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)
Usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM)
Jelaskan kegiatan Yang dilakukan dalam Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Pelayanan Medik Gigi Dasar
Tumpatan gigi tetap dan gigi sulung
Perawatan saluran akar
Pencabutan
Pengobatan
Pembersihan karang gigi
Tindakan bedah ringan seperti insisi abses dan operkeloktomi
- Proses Rujukan

Proses rujukan ini dilakukan apabila ada kasus yang tidak dapat ditangani, tempat rujukan yang
dituju PPKGM dan LADOGI serta tergantung keinginan pasien ingin di rujuk ke Rumah sakit
mana 13. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PerKesMas)
Laporkan hasil stase anda di bagian Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas adalah :


Adalah semua perawat puskesmas yang menjabat sebagai pejabat fungsional perawat dan

bekerja di puskesmas, untuk selanjutnya disebut sebagai perawat puskesmas.


Tujuan dan sasaran Upaya Perkesmas
Tujuan umumnya adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat
melalui peningkatan kinerja perawat di puskesmas.
Tujuan khusus yaitu :
1. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat puskesmas oleh perawat
puskesmas sehingga mampu meningkatkan kinerjanya untuk mencapai pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
2. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat puskesmas oleh tenaga kesehatan
lainnya sehingga dapat dilakukan pelayanan kesehatan yang komprehensif,
terpadu, efisien dan efektif.
3. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat puskesmas oleh pengambilan
keputusan di tingkat puskesmas/kabupaten/kota, sehingga dapat dikembangkan
peningkatan profesionalisme perawat puskesmas.
4. Dipahaminya peran, fungsi dan kegiatan perawat puskesmas oleh pengambilan
keputusan di tingkat provinsi dan pusat, sehingga dapat mendukung peningkatan
kinerja perawat di puskesmas.
Sasarannya yaitu :
1. Perawat di puskesmas
2. Tenaga kesehatan lain di puskesmas
3. Para pengambul keputusan di tingkat puskesmas/ kabupaten/ kota/ provinsi dan
pusat.
Ruang Lingkup Upaya Perkesmas
Yaitu melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan kepada pasien/klien baik individu,
keluarga, kelompok khusus, masyarakat secara utuh/holistik (pelayanan dengan
mempertahankan aspek biologis, psikologis, kondisi sosial dan spiritual) serta
1.
2.
3.
4.

komprehensif yang meliputi:


Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention), yaitu pencegahan penyakit
Pencegahan tingkat kedua (Secondary Promotion), yaitu peningkatan kesehatan
Pencegahan tingkat tiga (Tertiary Prevention) dan terpadu
Jelaskan kegiatan Yang dilakukan dalam Upaya Perkesmas di Puskesmas
-Pelayanan asuhan keperawatan
1. Individu

(individu, keluarga, kelompok, khusus, masyarakat)

: Balita gizi buruk, ibu hamil beresiko tinggi,


usia lanjut.

2. Keluarga

: Keluarga yang termasuk rentan terhadap


masalah kesehatan resiko tinggi.
3. Kelompok khusus
: Kelompok masyarakat khusus terkait/ tidak
terkait dengan suatu institusi
4. Masyarakat
: Masyarakat yang mempunyai resiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan.
- Upaya Perkesmas yang berintegrasi dengan upaya kesehatan wajib
Dimaksudkan upaya perkesmas dilaksanakan secara terpadu baik upaya kesehatan
perorangan maupun kesehatan masyarakat dalam enam upaya kesehatan wajib
puskesmas (Promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan, KIA&KB, P2M, Gizi dan
Pengobatan). Dengan terintegrasinya upaya perkesmas ke dalam upaya kesehatan
wajib, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu
karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan
-

terpadu, dan berkesinambungan.


Upaya Perkesmas sebagai upaya kesehatan pengembangan
Bila diwilayah puskesmas, terdapat masalah kesehatan yang spesifik dan memerlukan
asuhan keperawatan secara terprogram, maka dapat dilaksanakan upaya Perkesmas
sebagai upaya kesehatan pengembangan. Upaya perkesmas, dimulai dengan tahap
pengkajian keperawatan masyarakat di suatu daerah dengan masalah spesifik
(misalnya Tingginya KB, Penderita TB, DBD, Malaria, dll) untuk dapat dirumuskan
masalah dan penyebabnya, sehingga dapat direncanakan intervensi yang akan

dilakukan.
- Peran dan fungsi Perawat Kesehatan Masyarakat
1. Pemberi pelayanan kesehatan
2. Penemu kasus
3. Pendidik/penyukuhan kesehatan
4. Koordinator dan kolaborator
5. Pelaksana konseling keperawatan
6. Panutan atau model peran (Role Model)
7. Pemodifikasi lingkungan
8. Konsultan
9. Advokasi
10. Manajer kasus
11. Peneliti
12. Pemimpin dan pembaharu

14. Laporkan hasil kegiatan/pengamatan anda dalam kegiatan UKBM (Upaya kesehatan berbasis
masyarakat)

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) di Puskesmas adalah :


Adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Tujuan dan sasaran UKBM
Tujuannya yaitu :
1. Meningkatkan jumlah dan mutu UKBM
2. Meningkatnya kemampuan pemimpin dalam menjangkau UKBM
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penyelenggaraan UKBM.
Sasarannya yaitu :
Individu
Kelompok
Kelompok masyarakat
Organisasi masyarakat
Masyarakat umum
Ruang Lingkup UKBM
Posyandu
Polindes
Upaya kesehatan tradisional
Dana sehat
LSM
Upaya kesehatan kerja
Upaya kesehatan dasar swasta
Kemitraan LSM dan pengusaha
Kader kesehatan
Jelaskan kegiatan yang dilakukan dalam UKBM
- Posyandu
Jelaskan tentang pelaksanaan Posyandu yang anda kunjungi (kegiatan posyandu,
kegiatan kader posyandu, pelayanan kesehatan yang diberikan di posyandu, dll)
Pelaksanaan upaya posyandu dengan sistem kerja yaitu :
1. Pendaftaran
2. Penimbangan
3. Pengunaan KMS
4. Penyuluhan perorangan
5. Pelayanan kesehatan
Meja 1 sampai 4 dilaksanakan oleh kader posyandu dan pelayanan medis.
Kegiatan posyandu, yaitu ;
1. Pelayanan pada anak : penimbangan atau memantau pertumbuhan anak, pemberian
vitamin A, memantau dan melakukan layanan imunisasi dan tanda tanda lumpuh
layu, memantau kejadian ISPA dan diare.
2. Pelayanan tambahan yang diberikan, yaitu :

1. Pelayan ibu hamil dan menyusui


2. Penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
Jelaskan tentang apa yang anda lakukan di Posyandu
1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi pada ibu hamil, pengukuran
tekanan darah.
2. Penyuluhan kesehatan
3. Penimbanagan berat badan bayi serta penentuan status pertumbuhan
4. Imunisasi
5. Pemberian PMT
- Pemberian pil ulangan untuk keluarga berencanaUKBM lainnya (POLINDES, Pos
Obat Desa, Pos UKK, Dana Sehat)
1. Polindes : merupakan wujud dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan ibu dan anak. UKBM ini dilaksanakan untuk menutupi kesenjangan dalam
KIA, yaitu kesenjangan geografis, informasi, ekonimi dan sosial budaya.
2. Pos obat desa : wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana.
Kegiatan ini sebagai pengobatan kuratif sederhana, melengkapi kegiatan preventif
dan promotif yang dilaksanakan di posyandu.
3. Pos UKK : untuk operasional (UKMD di lingkungan kerja merupakan wadah dari
serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang kurang teratur dan
berkesinambungan yang diselenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok
pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas kerja.
4. Dana sehat : bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi anggota masyarakat yang
belum dijangkau oleh asuransi kesehatan.
15. Laporkan hasil stase / pengamatan anda pada program-program upaya kesehatan
pengembangan lainnya (upaya kesehatan yang ada di Puskesmas tempat stase; upaya kesehatan
remaja, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan olah raga, poliklinik HIV AIDS, upaya
pembinaan pengobatan tradisional, upaya Peran Serta Masyarakat, dll)
a. Upaya kesehatan olahraga yaitu sasaran pelayanan kesehatan olahraga dapat dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Masyarakat umum peserta olahraga
2. Atlet
Bentuk pelayanan antara lain :
1. Pemeriksaan berkala
2. Penentuan takaran latihan
3. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi
4. Pengobatan akibat cedera latihan

b. Upaya kesehatan mata :


1. Pemberian kapsul vitamin A pada balita setiap 6 bulan
2. Melakukan skrining mata di masyarakat
3. Memberikan pengobatan
4. Melakukan pengobatan
5. Melakukan pemeriksaan visus/refraksi di mata luar
6. Melakukan tes buta warna
7. Memberikan resep kacamata
8. Melakukan rujukan untuk kasus kasus yang tidak bisa ditangani
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan

16. Laporkan hasil pengamatan anda pada Upaya Pelayanan Penunjang di Puskesmas
Laporkan hasil pengamatan anda di laboratorium Dasar Puskesmas
1. Mempersiapkan dan memeriksa sedimen (spesimen) yaitu sputum untuk diagnosis
TB, Darah untuk malaria, DBD, feses untuk pemeriksaan telur cacing dan untuk
tes kehamilan.
2. Pemeriksaan darah rutin, GDS, kolesterol.
3. Mengirimkan sedimen untuk pemeriksaan laboratorium ke tingkat pelayanan yang

1.
2.
3.
4.
5.

lebih tinggi sesuai dengan kemampuan laboratorium rujukan tersebut.


Laporkan hasil pengamatan anda di bagian Farmasi Puskesmas
Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas
Mengatur pengelompokan obat dan alat kesehatan
Mengatur administrasi obat
Meracik obat obatan sesuai dengan resep dokter
Menyediakan obat untuk panyandu dan puskesmas keliling.

Laporkan hasil pengamatan anda pada Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di satukan dalam satu map besar dan
tersusun sesuai urutan bulannya dan sistimatis. Pencacatan data kegiatan di
lakukan setiap bulan.

17. Uraikan permasalahan yang ada temukan di Puskesmas (pelayanan kesehatan, pelaksanaan
program, dll)

Selama melakukan observasi di beberapa puskesmas, masalah yang dihadapi ialah


karena masih kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki puskesmas dalam
menunjang program yang dijalankan. Selain itu, masih terbatasnya sumber daya
manusia yang ada di setiap puskesmas sehingga setiap program tidak berjalan
maksimal disebabkan karena setiap petugas biasanya bertanggung jawab terhadap 2
program atau lebih. Selain itu masih rendahnya partisipasi setiap kader dalam setiap
posyandu maupun dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Partisipasi
peran serta masyarakat juga untuk hidup sehat juga masih kurang.

Saran yang anda berikan untuk perbaikan pelayanan kesehatan di Puskesmas


Sarannya untuk puskesmas, semoga kegiatan kegiatan program dapat
dilaksanakan secara maksimal sehingga pencapaian harapan sehat lebih tinggi dengan
program program yang telah di rencanakan dengan baik. Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan ditingkatkan dan juga peran setiap petugas, masyarakat dan para kader
sebaiknya ditingkatkan bersama.
Makassar, 28 Agustus 2014
Pembimbing I;

Pembimbing II;

(dr.Yulianty Pongrekun)

(dr.Hj.Sugiarti B,DPDK)

Mengetahui;
KPM Bagian IKM IKK
Fak.Kedokteran UNISMUH Makassar

(..........................................)

Anda mungkin juga menyukai