Anda di halaman 1dari 14

Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Profil Puskesmas
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Tegalrejo merupakan puskesmas dengan wilayah kerja di
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga dengan alamat di Jalan Tegalrejo Raya no
69 B Kota Salatiga.
Puskesmas Tegalrejo mengampu 3 kelurahan, yaitu :
1) Kelurahan Tegalrejo
2) Kelurahan Kumpulrejo
3) Kelurahan Randuacir

Jejaring layanan kesehatan yang di miliki Puskesmas Tegalrejo yaitu :


1) Puskesmas Induk : 1 buah
2) Puskesmas Pembantu : 3 buah
3) Posyandu Balita : 41 buah
4) Posyandu Lansia : 22 buah
5) Posbindu : 3 buah
6) Pos UKK Formal : 1 Tempat
7) Pos UKK Informal : 1 Tempat

Puskesmas Tegalrejo memiliki 37 orang karyawan, yang terdiri :


1) Kepala Puskesmas : 1 orang
2) Dokter umum : 2 orang
3) Dokter gigi : 2 orang
4) Perawat : 5 orang
5) Perawat gigi : 3 orang
6) Bidan : 5 orang
7) Sanitarian : 1 orang
8) Asisten apoteker : 2 orang
9) Analis Lab : 1 orang
10) Rekam medis : 1 orang
11) Petugas gizi : 1 orang
12) Pekarya : 2 orang
13) Sopir : 1 orang

1
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

14) THL Akuntan : 1 orang


15) THL Promkes : 1 orang
16) THL Kebersihan : 3 orang
17) THL Penjaga Malam : 2 orang
18) THL Verifikator JKN : 1 orang
19) THL Administrasi : 1 orang
20) Honor Daerah Tng Kebersihan : 1 orang

b. Visi Organisasi
“Tercapainya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan di wilayah
kerja Puskesmas Tegalrejo”

c. Misi Organisasi
1) Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar
2) Memperbaiki gizi pada balita gizi buruk dan gizi kurang
3) Meningkatkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pemberdayaan masyarakat.
4) Menjalin kemitraan yang harmonis dengan pihak yang terkait
5) Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai standart.

d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas Tegalrejo mengacu pada Permenkes
nomor 75 tahun 2014 sebagai berikut :

2
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

Struktur Organisasi UPT Puskesmas Tegalrejo Tahun 2018

KEPALA PUSKESMAS
dr. Nur Wahyuni
TATA USAHA
Farida S.

Sistem Informasi Kepegawaian dan Keuangan


Umum 1. Kapitasi : Setyanto
1. Farida S 1. Raraswati 2. BOK : Rina M.
3. Pendapatan :
2. Muntamimmah
Muntamimmah
3. Kristiyanto

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT JARINGAN PELAYANAN dan JEJARING
dr. Fitria Mahanani drg. Ni Made S FASILITAS PELAYANAN PUSKESMAS
Dr. Pramono
ESENSIAL PENGEMBANGAN
Ruang Kesehatan Umum
dr.Fitria Mahanani JARINGAN JEJARING
Promosi Kesehatan Kesh.Reproduksi
Ruang Kesehatan Gigi Herwinda K. Remaja
Nur Endah N. Kel. Siaga
drg. Ni Made S Pustu Bulu
Kesehatan Lingk Herwinda
Rojikin drg. Malka Rojikin
Upaya Kes. Kerja
Ruang KIA / KB dr. Fitria Mahanani Pustu Ploso Praktek Dokter
KIA KB
Endah Wahyu drg. Ni Made Swasta
Endah Wahyu
Kesh olah raga dr. Pramono
Siti Afifah Pustu Slumut
Gizi
Rina M dr. Pramono Praktek Bidan
Pos Pembinaan Swasta
Ruang Laboratorium Terpadu Endah Wahyu
Siti Munawaroh P2M
Driyaningsih
Rusmiyati
Rumah Sakit
Ruang Farmasi UKS / UKGS Pemerintah
Triyanti Tyas W Perkesmas Retno Kusumo W dr. Pramono
Dasih Indarsi Yosep Tri H.
TOGA / HATRA Rumah Sakit
Klinik Bersama Warsiti Swasta
Klinik Gizi : Rina M Rojikin dr. Pramono
Klinik Sanitasi : Rojikin
Klinik Kesh.Jiwa : Yosep
Klinik IMS : dr. Fitria M
Klinik PKPR : Endah

Pelayanan Gawat Darurat


Dr. Pramono

3
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

e. Motto
“ Sahabat Menuju Sehat “

f. Tata Nilai:
1) Profesional
Bahwa di dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi dengan
standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi, menegakkan integritas,
nilai etika dan responsif dalam melaksanakan profesi.
2) Disiplin
Disiplin Kerja : menegakkan semangat kerja dalam memberikan pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat atau sasaran pelayanaan
Disiplin Administrasi : melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan secara tertib, teratur, terarah, terbuka dan terukur
3) Kebersamaan
Puskesmas Tegalrejo membangun tim yang utuh, kompak serta membina
kerjasama tim yang menerapkan prinsip koordinasi dan integrasi.

2. Kebijakan Mutu
Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas Tegalrejo
berkomitmen :
1) Kami siap memberikan pelayanan kesehatan dalam upaya mencapai
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
2) Kami siap melakukan pelayanan kesehatan secara profisional sesuai standar
operational procedure (SOP)
3) Kami siap meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan
Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien seperti yang
terlampir dalam pedoman ini.

4
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)


a. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat :

Pembayaran APBN APBD I APBD II


P
E
5 upaya
L
P Linsek-TOGA-Kader Esensial A
E Promotif Ketenagaan N
L TOMA-Forum Kelurahan Upaya G
A Pengembangan G
N Preventif Sarpras A
G N
G
A Rehabilitati Perencanaan RUK RPK POA MONEV
N f VV

Renstra

Dalam Permenkes RI nomor 75 tahun 2014 tentang puskesmas, dinyatakan


bahwa salah satu fungsi puskesmas adalah sebagai penyelenggara upaya
kesehatan masyarakat (UKM) primer di tingkat pertama di wilayahnya. Upaya
kesehatan masyarakat yang selanjutnya di singkat UKM adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat.

Proses bisnis upaya kesehatan masyarakat (UKM) merupakan rangkaian


proses pelayanan kesehatan di puskesmas yang berupa :
1) Promotif, adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan.
2) Preventif, adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan / penyakit
3) Rehabilitatif, adalah kegiatan dan atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan kepada kondisi sebelum sakit.

Dalam pelaksanaannya, keberhasilan dari ketiga upaya ini dipengaruhi oleh :


1) Pembiayaan
Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan masyarakat yang
menjadi tanggung jawab puskesmas, pembiayaannya didukung oleh

5
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

pemerintah. Sesuai dengan azas disentralisasi, sumber pembiayaan oleh


pemerintah dalam hal ini berasal dari APBD kota Salatiga, baik yang
berasal dari APBD murni maupun yang berasal dari dana kapitas JKN yang
masuk terlebih dahulu dalam kas daerah.
Selain itu puskesmas juga menerima pendanaan dari APBN melalui
dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Anggaran tersebut disusun
salah satunya oleh puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk
diajukan dalam daftar usulan kegiatan kepada pemerintah kota dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
selanjutnya dibahas bersama DPRD.
Dengan diberlakukannya sistem jaminan sosial nasional (SJSN) oleh
pemerintah pada tahun 2004, diharapkan akan terjadi perubahan pada sistem
pembiayaan puskesmas. Melalui SJSN pemerintah hanya akan bertanggung
jawab untuk pemenuhan pembiayaan upaya kesehatan masyarakat (UKM)

6
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

2) Ketenagaan (man)
Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan. Standar kebutuhan sumber daya manusia kesehatan
didasarkan pada :
- Standar pelayanan
- Standar pendidikan
- Standar kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka diharapkan
dapat memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga memiliki daya
ungkit terhadap derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai
upaya peningkatan kompetensi untuk memenuhi standar tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan upaya
kesehatan masyarakat di Puskesmas Tegalrejo menggunakan perhitungan
untuk kebutuhan riil berbasis analisa beban kerja (ABK) dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan penyebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah
kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerja dan pembagian waktu kerja.
3) Sarana Prasarana (material)
Seusai dengan permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas,
disebutkan bahwa pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, peralatan kesehatan ketenagaan, kefarmasian dan
laboratorium dan harus dilakukan pemeliharaan, perawatan dan
pemeriksaan secara berkala agar tetap harus laik fungsi.
Demikian pula dalam penyelenggaraan UKM, tidak dapat
dipisahkan dari ketersediaan segala sarana dan prasarana pendukung.
4) Perencanaan (Method)
Perencanaan puskesmas pada umumnya dan perencanaan upaya
kesehatan masyarakat pada khususnya, disusun berdasarkan rencana
strategis (Renstra) dinas kesehatan kota yang mengacu pada renstra
pemerintah Kota Salatiga. Proses perencanaan ini diawali dari penyusunan
rencana usulan kegiatan (RUK) dari masing-masing upaya dengan mengacu
kepada :
- Survey harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap upaya esensial
maupun upaya pengembangan.
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing-masing kelurahan.
- Capaian penilaian kinerja tahun lalu

7
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

RUK upaya akan dibahas bersama dengan RUK administrasi


manajemen dan RUK UKP pada proses perencanaan tingkat puskesmas
(PTP) untuk menghasilkan sebuah RUK puskesmas, yang selanjutnya akan
diusulkan ke badan legislatif Kota Salatiga oleh Dinas Kesehatan Kota
Salatiga. Ketika usulan tersebut sudah disetujui, maka disusunlah rencana
pelaksanaan kerja (RPK) dengan menyesuaikan kepada jumlah anggaran
yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Selanjutnya RPK tersebut
menjadi dasar dalam penyusun plan of action (POA) berisi rincian kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan uraian pembiayaannya.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan-kegiatan tersebut di monitoring
untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana dan di evaluasi guna
menilai tingkat keberhasilan perbaikan kegiatan selanjutnya.
Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan dari proses bisnis ini
tentunya tidak dapat meninggalkan peran pihak ketiga baik itu lintas sektor,
tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader kesehatan dengan
mengoptimalkan forum-forum yang ada di masyarakat. Hal ini sangat
penting terutama dalam kegiatan preventif dan promosi kesehatan.
Pelayanan dalam upaya kesehatan masyarakat diberikan melalui 5
(lima) upaya esensial dan upaya pengembangan. Upaya yang dimaksut
adalah :

1) Upaya Promosi Kesehatan ( Promkes )


- UKS/UKGS
- Kesehatan olah raga UKK
- PHBS
- Kesehatan Lansia
2) Upaya KIA/KB
- Kesehatan Ibu
- Kesehatan Anak
- Layanan KB
- PKPR
3) Upaya Gizi
4) Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyaki (P2 Penyakit)
- Kusta
- TB
- ISPA

8
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

- Diare
- Pneumonia
- Kecacingan
- DB
6) Upaya Pengembangan :
- Toga / Yankestrad
- Lansia
- Jiwa
- PKPR

b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis

Audit Internal

Ketenagaan Sarana Prasarana Kebijakan Mutu Tinjauan Manajemen

Keluhan Pelanggan
Pembiayaan Metode
Kepuasan Pelanggan

Pemeriksaan Umum
P P
E E
Pemeriksaan Gigi & Mulut Layanan Konseling
L L
A A
Penerimaan
N Pemeriksaan Umum Layanan Kefarmasian Pulang/Rujukan N
G Pasien G
G G
A Pemeriksaan Gigi & Mulut Layanan Laboratorium A
N N
Pemeriksaan Umum

Dalam Permenkes RI nomor 75 tahun 2014


Pengendalian tentang puskesmas,
Dokumen
dan Rekam Hasil
dinyatakan bahwa salah fungsi puskesmas adalah sebagai penyelenggara
Kegiatan

upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.


Upaya kesehatan perorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran pada
individu atau perseorangan.

Dalam pelaksanaanya, keberhasilan proses kegiatan UKP


dipengaruhi oleh:
1. Pembiayaan
Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan masyarakat
yang menjadi tanggung jawab puskesmas, pembiayaannya didukung
oleh pemerintah. Sesuai dengan azas disentralisasi, sumber pembiayaan

9
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

oleh pemerintah dalam hal ini berasal dari APBD kota Salatiga, baik
yang berasal dari APBD murni maupun yang berasal dari dana kapitas
JKN yang masuk terlebih dahulu dalam kas daerah.
Selain itu puskesmas juga menerima pendanaan dari APBN melalui
dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Anggaran tersebut
disusun salah satunya oleh puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kota
(DKK) untuk diajukan dalam daftar usulan kegiatan kepada pemerintah
kota dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk selanjutnya dibahas bersama DPRD.
Sejak tahun 2014, puskesmas mendapatkan anggaran dana
kapitasi JKN yang secara garis besar diperuntukkan guna mendukung
kegiatan dalam pelayanan kesehatan perseorangan, mulai dari promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2. Ketenagaan
Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan. Standar kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan didasarkan pada :
- Standar pelayanan
- Standar pendidikan
- Standar kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka diharapkan
dapat memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga memiliki daya
ungkit terhadap derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu dilakukan
berbagai upaya peningkatan kompetensi untuk memenuhi standar
tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan upaya
kesehatan masyarakat di Puskesmas Tegalrejo menggunakan
perhitungan untuk kebutuhan riil berbasis analisa beban kerja (ABK)
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggatakan,
jumlah penduduk dan penyebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas
wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama lainnya di wilayah kerja dan pembagian waktu kerja.
3. Sarana prasarana
Seusai dengan permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas,
disebutkan bahwa pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan ketenagaan,

10
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

kefarmasian dan laboratorium dan harus dilakukan pemeliharaan,


perawatan dan pemeriksaan secara berkala agar tetap harus laik fungsi.
Demikian pula dalam penyelenggaraan pelayanan klinis, tidak
dapat dipisahkan dari ketersediaan segala sarana dan prasarana
pendukung.
4. Perencanaan
Perencanaan puskesmas pada umumnya dan perencanaan upaya
kesehatan masyarakat pada khususnya, disusun berdasarkan rencana
strategis (renstra) dinas kesehatan kota yang mengacu pada renstra
pemerintah Kota Salatiga. Proses perencanaan ini diawali dari
penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK) dari masing-masing upaya
dengan mengacu kepada :
- Survey harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap upaya esensial
maupun upaya pengembangan.
- Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing-masing
kelurahan.
- Capaian penilaian kinerja tahun lalu
RUK upaya akan dibahas bersama dengan RUK administrasi
manajemen dan RUK UKP pada proses perencanaan tingkat
puskesmas (PTP) untuk menghasilkan sebuah RUK puskesmas, yang
selanjutnya akan diusulkan ke badan legislatif Kota Salatiga oleh Dinas
Kesehatan Kota Salatiga. Ketika usulan tersebut sudah disetujui, maka
disusunlah rencana pelaksanaan kerja (RPK) dengan menyesuaikan
kepada jumlah anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Selanjutnya RPK tersebut menjadi dasar dalam penyusun plan of
action (POA) berisi rincian kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
disertai dengan uraian pembiayaannya.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan-kegiatan tersebut di monitoring
untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana dan di evaluasi
guna menilai tingkat keberhasilan perbaikan kegiatan selanjutnya.
Pelayanan klinis yang disediakan di UPT Puskesmas Tegalrejo
adalah
1. Pelayanan pemeriksaan umum
2. Pelayanan pemeriksaan gigi dan mulut
3. Pelayanan KIA / KB
4. Pelayanan MTBS dan DDTK

11
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

Prosedur alur pelayanan standar rawat jalan di UPT Puskesmas


Tegalrejo, adalah sebagai berikut :
1. Mendaftarkan identitas pelanggan di ruang pendaftaran.
Pelanggan UPT Puskesmas Tegalrejo harus mendaftarkan diri di
ruang pendaftaran. Pertama adalah mengambil nomor antrian dan
menunggu sampai nomor giliran di layar monitor muncul. Setelah
mendapatkan giliran selanjutnya menunjukan kartu berobat untuk
pelanggan yang sudah pernah berobat ke UPT Puskesmas Tegalrejo
(pelanggan lama), atau menunjukan kartu identitas (KTP, kartu
BPJS, kartu keluarga) yang masih berlaku bagi pelanggan baru.
2. Menunggu giliran panggilan pemeriksaan di ruang tunggu
Pelanggan setelah mendaftarkan diri sesuai ruang yang dituju,
diharapkan menunggu di ruang tunggu UPT Puskesmas Tegalrejo.
3. Menuju ruang periksa
Setelah pasien dipanggil sesuai dengan nomor urut, pasien masuk
ruang periksa dan akan dilakukan pemeriksaan, tindakan (bila
diperlukan) dan pemberian resep obat.
4. Mengambil obat
Resep yang sudah diterima diserahkan ke ruang obat, menunggu
giliran penyerahan obat dan penjelasan tentang cara minum obat
oleh petugas ruang obat UPT Puskesmas Tegalrejo
5. Meninggalkan puskesmas
Pengunjung/pelanggan puskesmas bias meninggalkan puskesmas
setelah mendapatkan pelayanandi puskesmas sampai selesai.

Jangkauan pelayanan puskesmas rawat jalan sangat terbatas


pada pelayanan medis sederhana/pelayanan dasar dan ada beberapa
pelayanan pengembangan. Tahap penanganan kasus yang tidak dapat
di tangani puskesmas, selanjutnya melalui mekanisme pelayanan
rujukan menuju pusat layanan lanjutan yaitu rumah sakit.
Para pengunjung/pelanggan bias menanyakan alur pelayanan kepada
petugas puskesmas dan dapat menyampaikan keluhan atau mesukan
bila pelayanan di puskesmas kurang memuaskan melalui kotak saran
yang disediakan, menyampaikan keluhan secara langsung kepada
petugas puskesmas melalui sms ataupun call center puskesmas.

B. RUANG LINGKUP

12
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008


dan standar akreditasi puskesmas, yang meliputi : persyaratan umum sistem
manajemen mutu tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat (UKM)
yang meliputi : upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA/KB, gizi,
pencegahan dan pemberantasan penyakit, serta upaya kesehatan perorangan (UKP) /
pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen resiko.

C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu, baik untuk penyelenggaraan administrasi menejerial,
kegiatan UKM maupun untuk penyelenggaraan UKP/pelayanan klinis.

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


1. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
a. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 5063);
b. Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 741 taun 2008 tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang
pusat kesehatan masyarakat
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 46 tahun 2015 tentang
akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
f. Peraturan Walikota Salatiga nomor 42 tahun 2009 tentang standar pelayanan
minimal bidang Kota Salatiga
g. Peraturan Walikota Salatiga nomor 42 tahun 2010 tentang penyelenggaraan
naskah dinas

2. Acuan
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :

13
Pedoman Mutu UPT Puskesmas Tegalrejo 2018

a. Standar akreditasi puskesmas


b. Persyaratan ISO 9001:2008

E. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Kebijakan mutu adalah pernyataan komitmen puskesmas terkait penerapan sistem
manajemen mutu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
2. Kepuasan pelanggan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan atara persepsi atau kesan terhadap kinerja puskesmas dan
harapan-harapannya.
3. Koreksi adalah tindakan perbaikan yang dilakukan setelah ditemukan suatu
masalah dan alternative pemecahan masalah.
4. Pedoman mutu adalah dokumen yang berisi pernyataan dan komitmen puskesmas
untuk menerapkan kebijakan mutu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
5. Pelanggan adalah setiap orang yang datang ke puskesmas untuk memperoleh
layanan kesehatan, baik layanan UKM maupun pelayanan klinis.
6. Prosedur kerja adalah dokumen yang berisi panduan pelaksanaan suatu pekerjaan.
7. Rekaman adalah dokumen yang dapat menunjukan bukti dilaksanakannya suatu
pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa formulir (form) foto, video atau rekaman
data computer (softcopy)
8. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilam melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
9. Tindakan pencegahan (preventif) adalah tindakan yang dilakukan sebelum
munculnya masalah. Tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan setelah
terjadi masalah, menganalisa masalah, menentukan alternative-alternatif
pemecahan dan melakukan tindakan lanjut pemecahan masalah.

10. Upaya kesehatan masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok
dan masyarakat.
11. Upaya kesehatan perorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu
kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, mencegah, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.

14

Anda mungkin juga menyukai