Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Bekali Anak Kita dengan Imunisasi Dasar Lengkap


Sasaran : Ibu balita yang datang ke posyandu
Tempat : Posyandu
Penyuluh : Ajeng Triastiti Dinillah
Devi Lestiana
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Nopember 2018
Waktu : ± 25 menit

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu yang
mempunyai anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-anaknya

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi ibu-ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
6. Membawa anak untuk imunisasi

III. MATERI
Terlampir

IV. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Melistawati
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur
proses dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji : Alya Yulandari
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3. Fasilitator : Sarah Nabila
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4. Observer :Pretty Jayanti Ayu R
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5. Notulen : Sarah Nabila
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

V. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
Leaflet dan poster

VII. KEGIATAN PENYULUHAN


VIII. EVALUASI
1. Mengajukan pertanyaan lisan
Tes awal
a. Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
b. Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
c. Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
d. Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
e. Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?
Tes akhir
a. Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
b. Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
c. Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
d. Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
e. Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?

2. Observasi
a. Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertayaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat).
b. Ibu antusias atau tidak.
c. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
IX. REFERENSI

1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP. 2007. Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan
Petugas Imunisasi. Jakarta.
2. Departemen Kesehatan. 2008. Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader
Dalam Rangka Promosi Posyandu. Jakarta:Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buku Ajar Imunisasi.Jakarta:Pusat Pendidikan
dan Pelatihan tenaga Kesehatan.
4. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat. 2008. Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta.
BEKALI ANAK KITA DENGAN IMUNISASI DASAR LENGKAP

I. DEFINISI IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi
tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang
telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin
adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi,
yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan
menimbulkan penyakit.
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI,
2014)
II. TUJUAN IMUNISASI
Tujuan imunisasi adalah untuk :
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila
anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah.
Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
III. SASARAN IMUNISASI
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
IV. PENYAKIT YANG BISA DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Imunisasi bisa didapatkan di:
1. Puskesmas
2. Posyandu
3. Rumah sakit atau rumah bersalin
4. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis
V. JENIS IMUNISASI
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Imunisasi Polio
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
· Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang
anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
· Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan
kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti
bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat
imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang
akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3. Imunisasi Campak
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
· Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal),
dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10
hari penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.
4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
· Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun
panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada
daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika
demam tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5. Imunisasi Hepatitis B
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
· Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang berarti
G.
2.

I. JADWAL IMUNISASI
II. TEMPAT PELAKSANAAN IMUNISASI
III.

III.

D. Tempat Pelaksanaan Imunisasi

E. Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi


1. Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur. Tanda-tanda
awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi
kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan
menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup.
Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak
dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.
2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui
pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau
radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak
dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
3. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir
dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul
kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh
tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak)
dan Bronchopneumonia (radang paru).
4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang
daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
· Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
· Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
· Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh
mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas
bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan
menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat
mati mendadak.

5. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)


Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama kira-
kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian
diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali batuk
beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-
paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang,
pingsan, bahkan terjadi kematian.
6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di
tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia
dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung
kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5
– 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini
berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.
F.
H. Waktu yang tidak diperbolehkan imunisasi
1. BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi
2. DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang
3. Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi
I. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi
1) BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas;
2) DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan
kompres hangat.

3) Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

Anda mungkin juga menyukai