III. MATERI
Terlampir
IV. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Melistawati
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur
proses dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji : Alya Yulandari
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3. Fasilitator : Sarah Nabila
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4. Observer :Pretty Jayanti Ayu R
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5. Notulen : Sarah Nabila
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
V. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet dan poster
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertayaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat).
b. Ibu antusias atau tidak.
c. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
IX. REFERENSI
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP. 2007. Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan
Petugas Imunisasi. Jakarta.
2. Departemen Kesehatan. 2008. Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader
Dalam Rangka Promosi Posyandu. Jakarta:Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buku Ajar Imunisasi.Jakarta:Pusat Pendidikan
dan Pelatihan tenaga Kesehatan.
4. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat. 2008. Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta.
BEKALI ANAK KITA DENGAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
I. DEFINISI IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi
tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang
telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin
adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi,
yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan
menimbulkan penyakit.
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI,
2014)
II. TUJUAN IMUNISASI
Tujuan imunisasi adalah untuk :
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila
anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah.
Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
III. SASARAN IMUNISASI
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
IV. PENYAKIT YANG BISA DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Imunisasi bisa didapatkan di:
1. Puskesmas
2. Posyandu
3. Rumah sakit atau rumah bersalin
4. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis
V. JENIS IMUNISASI
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Imunisasi Polio
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
· Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang
anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
· Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan
kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti
bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat
imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang
akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3. Imunisasi Campak
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
· Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal),
dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10
hari penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.
4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
· Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun
panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada
daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika
demam tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5. Imunisasi Hepatitis B
· Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
· Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang berarti
G.
2.
I. JADWAL IMUNISASI
II. TEMPAT PELAKSANAAN IMUNISASI
III.
III.
3) Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.