Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SONGGON
Jln.A.YANI No.65 Telp. (0333) 631818 Songgon
e-mail : puskesmassonggon@gmail.com Kode Pos 68463

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN RANTAI DINGIN
VAKSIN
UPTD PUSKESMAS SONGGON

A. PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih tetap menjadi penyebab
kematian.untuk mendapat dampak penurunan kematian dan kesakitan, maka program
imunisasi tidak hanya berbicara tentang cakupan tetapi kualitas pelayanan harus terjamin.
Salah satu kualitas pelayanan program imunisasi adalah potensi vaksin yang cukup yaitu
melalui rantai dingin vaksin dari pabrik ke lapangan
tetap dijaga dengan baik sesuai dengan ketentuan.
Upaya imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti sangat efektif.
Dengan upaya imunisasi penyakit cacar terbukti terbasmi di Indonesia sehingga Inonesia
sudah bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 oleh WHO. Pada tahun 1977 upaya
imunisasi diperluas menjadi pengembangan program imunisasi dalam rangka pencegahan
penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dnegan imunisasi (PD3I) yaitu tuberkulosis,
difteri, pertusis, campak, rubela polio, tetanus, dan hepatitis B. Dalam penyelenggaraan
program imunisasi sibutuhkan vaksin, alat suntik, rantai dingin agar kualitas vaksinasi
sesuai dengan
standart guna menumbuhkan imunitas yang optimal bagi sasaran imunisasi.
Vaksin merupakan suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman,
racun kuman, yang telah dilemahkan atau dimatikan yang berguna merangsang kekebalan
tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang, akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Sebagai produk biologis vaksin memiliki
karakteristik tertentu dan memerlukan penanganan yang khusus sejak diproduksi di abrik
hingga dipakai di unit pelayanan. Suhu yang baik untuk semua jenis vaksin adalah + 2°C s/d
+ 8°C.

Sesuai dengan laporan KIPI oleh USA menyatakan sebagian besar kejadian KIPI akibat
kesalahan prosedur dan pelaksanaan. Oleh karena itu proses pengiriman vaksin melalui
transportasi darat atau udara vaksin harus disimpan pada Cold Box.
Ditingkat provinsi/ kabupaten Cold Box berupa freezer atau lemari es, sedangkan
ditingkat Puskesmas Cold Box sudah menggunakan termos anti panas.
Pemantauan suhu vaksin sangat penting dalam menetapkan secara cepat apakah vaksin
layak digunakan atau tidak. Petugas Cold Chain dalam memantau suhu vaksin ada berbagai
alat dan indikator yang sangat membantu seperti VVM, Freeze tag dan TTM.

B. LATAR BELAKANG
Salah satu kualitas pelayanan dalam program imunisasi adalah potensi vaksin yang baik,
yaitu melalui pengolahan rantai dingin vaksin dari pabrik sampai kelapangan tetap terjaga
dengan baik sesuai dengan ketentuan vaksin yaitu suatu produk biologis yang dibuat dari
komponen kuman/ racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan yang berguna untuk
merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang,
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Penyimpanan vaksin di Puskesmas Songgon sudah sesuai dengan standar operasional
pelaksanaan (SOP) dari panduan yang ada. Bila penyimpanan vaksin di Puskesmas belum
sesuai standart dikhawatirkan dapat mengakibatkan kerusakan vaksin sehingga menurunkan
atau menghilangkan potensi vaksin itu sendiri yang berpengaruh pada kualitas vaksin yang
dapat menimbukan kejadian ikutan paca imunisasi (KIPI) yang tidak diinginkan.

C. TUJUAN
C.1. TUJUAN UMUM
Untuk mengatur cara-cara pengelolaan rantai dingin vaksin yang benar ditingkat
Puskesmas.
C.2. TUJUAN KHUSUS
C.2.1. Mengetahui cara penyimpanan vaksin yang benar.
C.2.2. Mengetahui cara pendistribusian vaksin yang benar.
C.2.3. Mengetahui suhu yang dibutuhkan oleh Cold Box.

C.3. Visi
“Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat yang optimal melaluipeningkatan akses
dan kwalitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas songgon 2021”
C.4. Misi
C.4.1 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal
C.4.2 Mendorong kemandirian individu, keluarga, masyarkata dan lingkungan untuk
hidup sehat.
C.5 Tata Nilai
DPR = Disiplin, Profesional, dan Ramah

D. KEGIATAN
D.1. Memasukkan vaksin kedalam lemari es sesuai tingkat reaksivitas terhadap suhu
lemari es.
D.2. Menempatkan vaksin yang akan dibawa keluar gedung dengan menggunakan termos
dengan penataan sesuai reaksivitas vaksin dalam termos.
D.3. Mencatat pada grafik pemantauan suhu setiap dua kali dalam sehari yaiyu pagi dan
sore.
D.4. Merawat lemari es.

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


Secara umum pelaksanaan pengolahan rantai dingin vaksin adalah didasarkan pada prosedur
tetap rantai dingin (Cold Chain).
PIHAK TERKAIT:
LINTAS PROGRAM PERAN
Petugas Cold Chain Mendukung pelaksanaan kegiatan Program Imunisasi :
1. Di Upaya menjaga kualitas dan kwantias dari vaksin
dibutuhkan pengawasan suhu lemari es secara seksama
setiap hari (pagi dan sore) oleh petugas cold chain.

F. SASARAN
Cold Chain, cold box, cold pack, vaksin (logistik).

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


KEGIATAN Bulan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menjaga rantai dingin vaksin

H. EVALUASI DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap hari oleh petugas cold chain
dengan melihat data vaksin dan pelaporan rutin dilakukan setiap bulan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan menggunakan form grafik pemantauan suhu, buku stok vaksin,
buku perawatan lemari es, evaluasi setiap semester oleh dinas kesehatan Kabupaten bidang
P2P.

Songgon, 3 Januari 2018


Mengetahui,
Pelaksana,
Kepala UPTD Puskesmas Songgon

ENDRI WAHYUNINGSIH,
WAWAN PRAYITNO, S.Kep
Amd.Keb NIP. 19761025
NIP. 19691225 199203 1
200801 2 016
008

Anda mungkin juga menyukai