ITAGI
13 Oktober 2022
Update kajian ITAGI terkait Imunisasi Rotavirus
Vaksin
No. ITAGI/SR/10/2022 Rotavirus
09 Juni 2022 untuk
Program
Denpasar
2006: 61%
2009-2011: 50.36%
Diare RV positif
Surabaya Tahun 2001-2008 = 58%
2012-2015: 40.1%
2015-2016: 37.6%
Jakarta Tahun 2009-2011 = 52%
2006: 67% Tahun 2012-2016 = 45%
Bandung Mataram
2006: 51 % Yogyakarta
1977: 38%* 2006: 65%
2009-2011: 53.9% 2009-2011: 63.14%
2012-2016: 44.6% 2001-2004: 53%
2006: 39% 2012-2016: 52.2%
2009-2011: 33.9%
2012-2016: 40.6%
13-Oct-22 Slide ITAGI 2022 Soenarto et all (2017), Under review; Soenarto et all (2009)
WHO position paper, 2021
• Secara global, rotavirus adalah penyebab utama diare dengan dehidrasi berat pada
anak usia < 5 th, diperkirakan > 500 000 kematian dan >2 juta perawatan RS pada
tahun 2000.
• Vaksin rotavirus harus disertakan dalam program imunisasi di setiap negara dan
dianggap sebagai prioritas terutama di negara dengan RVGE dan tingkat kematian
tinggi, seperti di Asia Selatan dan Tenggara dan Afrika sub-Sahara.
• Introduksi rotavirus vaksin harus disertai dengan langkah-langkah untuk memastikan
cakupan vaksinasi yang tinggi dan pemberian tepat waktu setiap dosis
• 114 negara telah memasukkan vaksin Rotavirus dalam program imunisasi
nasionalnya
• Vaksin rotavirus merupakan vaksin live, oral, attenuated rotavirus strains human dan
hewan, yang dapat bereplikasi di usus manusia untuk menghasilkan respons imun.
• Dua vaksin rotavirus pertama yang mendapat prakualifikasi WHO adalah Rotarix™
(GlaxoSmithKline Biologicals, Rixensart, Belgia) dan RotaTeq™ (Merck & Co. Inc.,
West Point, PA, USA). Pada tahun 2018, dua vaksin tambahan telah di mendapat
prakualifikasi WHO yaitu Rotavac™ (Bharat Biotech International, India) dan
Rotasiil™ (Serum Institute of India, India).
• Vaksin rotavirus yang telah tercantum dalam cMYP 2022-2024 akan diimplementasikan secara
bertahap ke dalam program imunisasi mulai tahun 2022 berdasarkan KMK Nomor
HK.01.07/Menkes/1139/2022.
• Pemilihan vaksin rotavirus disesuaikan dengan ketersediaan logistik pada saat introduksi vaksin
baru.
• Berdasarkan skema AMC, terdapat tiga vaksin rotavirus yang terdaftar yaitu GSK, Bharat dan SII.
• Semua vaksin yang akan dipergunakan di Indonesia harus mempunyai Nomor Izin Edar (NIE) dari
BPOM.
Imunisasi dan Di negara dengan angka mortalitas anak yang tinggi, efikasinya
setelah minggu ke-2 pasca pemberian vaksin terakhir adalah 66% dan
Lama berkurang lebih cepat menjadi 44% setelah 12 bulan.
• Vaksinasi Rotavirus merupakan upaya pencegahan diare pada neonatus dan bayi
paling cost effective. Sampai dengan Januari 2022, sebanyak 114 negara telah
memasukkan vaksinasi Rotavirus ke dalam program imunisasi nasional.
• Semua vaksin Rotavirus yang sudah terdaftar di WHO dan memiliki efektifitas yang
hampir sama, baik dalam bentuk sediaan dengan 2 atau 3 dosis pemberian.
• Semua vaksin yang akan dipergunakan di Indonesia harus mempunyai Nomor Izin
Edar (NIE) dari BPOM
• Introduksi vaksin Rotavirus ke dalam program imunisasi nasional sesuai dengan
rekomendasi WHO, dengan pertimbangan antara lain aspek produksi dan situasi di
lapangan.