NO. KOMPONEN
1 Persyaratan pelayanan
URAIAN
1. Daftar persyaratan
a). Surveilans Cacingan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian Cacingan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan Cacingan untuk memperoleh dan memberikan informasi
- 4 - guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien.
b). Penanggulangan Cacingan adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk
menurunkan prevalensi serendah mungkin dan menurunkan risiko penularan Cacingan di suatu
wilayah.
c. Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal Cacingan yang selanjutnya disebut POPM
Cacingan adalah pemberian obat yang dilakukan untuk mematikan cacing secara serentak
kepada semua penduduk sasaran di wilayah berisiko Cacingan sebagai bagian dari upaya
pencegahan penularan Cacingan.
d).Dilakukan pemetaan RW yang terdapat penyakit menular Kecacingan dan Filariasis dalam 1
tahun.
3. Standar pelayanan yang sudah ada sebelumnya yang dapat dijadikan rujukan
a). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan Pasal 16 Pelaksanaan POPM Cacingan wajib dilakukan secara terus
menerus sampai terjadi penurunan prevalensi di bawah 10% (sepuluh persen)
b). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Program
Pengendalian Cacingan berpindah direktorat, dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung
c).Direktorat Jenderal PP dan PL, Kementerian Kesehatan, yaitu Sub Direktorat Cacing Tambang
dan Parasit Perut Lainnya.
d). Prevalensi Cacinganbervariasi antara 2,5% - 62%
1. Alur Pelayanan
a). Pendataan usia prasekolah di setiap RW dan Posyandu oleh kader
b). Kader memberikan hasil pendataan ke PKM melalui PJ Surveilens
c). Penyediaan obat program POPM kecacingan oleh Puskesmas
d). Pendropingan obat program POPM Kecacingan ke RW dan Posyandu melalui kader
e). Pelaksanaan pemberian obat kecacingan bersamaan pada saat pemberian Vi. A
2. Pada tahapan ini proses pelayanan sebagai bahan penyusunan Standar Operasional
Prosedur
a).Pengertian POPM Kecacingan dan Filariasis
Penanggulangan Cacingan dan filariasis adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan
untuk menurunkan prevalensi serendah mungkin dan menurunkan risiko penularan Cacingan di
suatu wilayah.
b). Tujuan
sebagai panduan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranan pihak-pihak terkait sebagai
norma, standar, prosedur dan ketentuan dalam program Penanggulangan Cacingan di tingkat
pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Mencapai reduksi kecacingan dan filariasis di Indonesia
tahun 2020.
c). Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Nomor : ....... / ....... / SK / PKM BJ / ..... / 2020
d). Referensi
Permenkes RI Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Kecacingan dan Filariasis
e). Prosedur Langkah
1). Kepala Puskesmas bersama tim UKM persiapkan kegiatan kecacingan dan filariasis
2) Petugas membuat surat pemberitahuan kepada Linsek dan Kader POPM Kecacingan dan
Filariasis
3). Pendataan usia prasekolah di setiap RW dan Posyandu oleh kader
4). Kader memberikan hasil pendataan ke PKM melalui PJ Surveilens
5). Penyediaan obat program POPM kecacingan oleh Puskesmas
6). Pendropingan obat program POPM Kecacingan ke RW dan Posyandu melalui kader
7). Pelaksanaan pemberian obat kecacingan bersamaan pada saat pemberian Vi. A
f). Diagram alur : sesuai diatas
g). Unit Terkait :
Kepala Puskesmas, Kepala Subag Tata Usaha, PJ UKM, Pelaksana Program Kecacingan dan
filarisis, camat, Lurah, dan Kader
1 Tahun
Tidak dikenakan biaya (proram pemerintah pusat)
Pemberian obat secara massal atau POPM Kecacingan dan Filariasis
Bentuk pengelolaan pengaduan :
1. Penyedia kotak saran / kotak pengaduan, sms, portal pengaduan website, dan penyediaan
petugas penerimaan pengaduan.
2. E-mail :
3. IG, Facebook, Tweeter, atau medsos lainnya.
4. Telepon / Wa Puskesmas :
B. Komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses pengelolaan pelayanan di internal
Sumber: Permenpan RB No. 15 Tahu n 2014
NO KOMPONEN
1 Dasar Hukum
3 Kompetensi Pelaksana
4 Pengawasan Internal
5 Jumlah Pelaksana
Jaminan Pelayanan
URAIAN
1). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu;