Anda di halaman 1dari 109

Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

SAMBUTAN

SAMBUTAN
Dengan telah berubah bentuk dari satker biasa menjadi Badan Layanan Umum,

D
i era globalisasi ini disamping tingkat persaingan semakin ketat, juga
terjadi perubahan yang sangat cepat dari segala bidang. Perubahan-
perubahan tersebut harus disikapi secara baik dan cepat pula sehingga
mampu diadaptasi oleh masyarakat, pemerintah, dalam hal ini birokrasi yang ada
di dalamnya. Puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan dasar dari
pemerintah juga harus mengikuti perkembangan tersebut.
Perkembangan yang cepat mebutuhkan pengambilan keputusan dan
pelaksanaan yang cepat, tepat dan mampu dipertanggungjawabkan. Mengingat
rantai birokrasi saat ini terlalu panjang yang berdampak pada kekakuan birokrasi
dan ketidakefektifan serta ketidakluwesan dalam penyesuaian dengan lingkungan.
Sehingga wacana penerapan BLUD di lingkungan puskesmas menjadi salah satu
alternatif penyelesaian. Termasuk disini adalah Puskesmas Minggir.
Semoga nantinya setelah di laksanakan BLUD di puskesmas Minggir dapat
menjadikan kegiatan dan pelayanan puskesmas menjadi lebih baik dan lebih
efektif dan efisien. Sehingga mampu bersaing di era yang penuh perubahan dan
ketidakpastian. Harapannya masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang baik
sesuai dengan standar dan tingkat kesejahteraan karyawan menjadi lebih baik.

Kepala
Puskesmas Minggir

Dr. Desi Arijadi


NIP : 19701209 2007011 006

Puskesmas Minggir i
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

I. PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN
Reformasi administrasi publik akan berjalan dengan baik jika didukung oleh adanya
reformasi birokrasi yang dapat mentransformasi lembaga birokrasi dari lembaga yang
konvensional menjadi modern. Lembaga yang modern mempunyai karakteristik yang efektif dan
efisien, sehingga mampu mangakomodasi kebutuhan perubahan zaman.

BLUD adalah salah satu bentuk layanan umum kepada masyarakat yang dilaksanakan
oleh pemeriuntah Daerah yang mepmpunyai ciri-ciri efektif dan efisien sejalan dengan praktek
bisnis yang sehat, yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang di delegasikan
oleh kepala daerah, dalam rangka mencapai tujuan pemerintah daerah, dengan status hukum
tidak terpisah dari pemerintah daerah.

Untuk dapat bersaing pelayanan kesehatan primer yang dilakukan oleh puskesmas
menjadi sangat diperlukan mereformasi diri dari bentuk lembaga Puskesmas seperti yang dulu
menjadi bentuk layanan umum daerah dengan core bisnis pada pelayanan kesehatan
masyarakat yang berorientasi pada pelayannan promotif,preventif dan kuratif yang bersifat
pelayanan dasar serta rehabilitatif. Perubahan bentuk ini diharapkan menjadikan puskesmas
menjadi lebih baik, efektif dan efisien.

Demikian Harapan kami, Puskesmas Minggir dapat menerapkan BLUD yang nantinya
diharapakan Puskesmasdapat berkembang dengan baik, dapat bermanfaat untuk masyarakata
dan karyawan Puskesmas.

Puskesmas Minggir 1
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sejarah Berdirinya Puskesmas

P
usat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Minggir terletak di Kecamatan Minggir
Kabupaten Sleman. Kecamatan Minggir. merupakan daerah Agraris denga topografi
sbb;
Kecamatan Minggir masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman dengan batas wilayah sebagai
berikut :
- Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Seyegan, Kecamatan
Godean, Kecamatan Moyudan
- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tempel
- Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Kulonprogo
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Moyudan
- Luas wilayah Kecamatan 27,27 km persegi.
Puskesmas Minggir menempati lokasi di Dusun Minggir III, Kelurahan
SendangAgung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman yang beralamat di Jalan
Kebonagung, Sleman, Yogyakarta 55562.
Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas Minggir telah mengalami beberapa
peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga
peningkatan jumlah sumber daya manusianya.
Semula Puskesmas Minggir hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian sejak tahun
2008 mulai melakukan diversifikasi layanan kesehatan berupa pelayanan UGD terbatas,
pelayanan Puskesmas dengan TT, Konsultasi Gizi dan konsultasi Psikologi.
Puskesmas Minggir adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah
kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan kabupaten Sleman. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan
masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan kabupaten.
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan

2 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:


1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di
wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini
puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun
2010-2015 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan,
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat.
Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value Business) yang
berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada besarnya kepercayaan
pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada masa sekarang ini sangat sulit untuk
mempertahankan kepercayaan masyarakat sebagai pelanggan / pemakai jasa pelayanaan
Puskesmas, hal ini terlihat dengan semakin maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas,
dokter maupun tenaga professional lainnya di Puskesmas.
Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadangkala justru menimbulkan
kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan semakin menurunnya

Puskesmas Minggir 3
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, memacu Puskesmas sebagai unit


pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar, oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan
dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu
langkah strategis yang harus ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pelayanan tersebut adalah dengan secara aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas
secara professional dan mandiri.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam
Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah, lembaga-lembaga pelayanan sosial milik pemerintah baik di
Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis menjadi Badan
Layanan Umum ( BLUD ) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi
dalam pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan pemerintah tersebut, puskesmas dapat
diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan
produktifitas harus menjadi bagian dari social management, hal inilah yang nantinya dapat
dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial manajemen di Puskesmas pemerintah.
Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri nomor 61 tahun
2007 tersebut, maka dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi
Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas Minggir termasuk salah satu instansi
pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persyaratan pada peraturan tersebut.
Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas Minggir akan lebih
mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan, disamping
juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna menjawab
tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU) disamping
persyaratan sunstantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif. Dengan latar
belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan peran dan fungsi
Puskesmas Minggir kearah fungsi sosial ekonomi.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di
lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Minggir dalam bentuk penyusunan Rencana
Bisnis Strategis Puskesmas Minggir sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

4 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Gambaran Singkat Bisnis


Kegiatan Utama Puskesmas Minggir adalah dalam usaha pelayanan kesehatan
perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan
penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core bisnis adalah pelayanan kesehatan dasar
dan pelayanan kesehatan berbasis pada masyarakat. Dalam upaya menghadapi persaingan
global, terutama terhadap competitor layanan sejenis di Kabupaten Sleman, Puskesmas
Minggir berusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan; Leader
dalam SDM dan Sarana Prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Asumsi-asumsi

D alam perencanaan strategis, dipengaruhi oleh beberapa asumsi sebagai dasar untuk
evaluasi, penyusunan program kegiatan dan penganggaran. Rencana Strategis Bisnis
Puskesmas Minggir tahun 2011 – 2015 didasarkan atas asumsi-asumsi yang bersifat makro dan
mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan ekonomi; (2)
Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.

A. Asumsi Makro
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 tahun belakangan ni menunjukkan signifikansi yang
nyata, terutama menunjukkan kebangkitan dari keterpurukan kondisi ekonomi Indonesia.
Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dipredikisikan akan terus berkembang sehingga
mampu lagi berswasembada dan menjadi macan asia.

Puskesmas Minggir 5
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dalam %

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

Sedangkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun
2012 sebagai berikut :

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

6 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan inflasi,
sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya kebutuhan
kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan, sandang, pangan
dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi konsumsi
kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan menyebabkan
meningginya unit cost layanan kesehatan.
Secara tidak langsung juga ini berlaku terjadi di Kecamatan Minggir, disamping
permasalahan kesehatan terus ada maka kemungkina pelayanan kesehatan dapat berjalan
denga baik. Karena pengaruh pertumbuhan ekonomi sebagai dampak perkembangan
ekonomi.

2. Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi Indonesia sejak tahun 1998 s/d 2002 sangat tinggi hampir kearah
hyper inflasi, hal ini dipicu oleh kondisi politik Indonesia yang tidak stabil serta euphoria
reformasi, meskipun euphoria tersebut masih saja bergejolak sampai saat ini, namun masih
bisa dikendalikan tidak mempengaruhi kenaikan inflasi. Inflasi pada kurun waktu 2003 s/d
2007 dipengaruhi oleh harga BBM dalam negeri, sehingga masyarakat panik untuk
memborong semua (bahkan yang tidak perlu sekalipun) sehingga harga-harga bahan
pokok naik.
Faktor inflasi yang mencapai dua digit pada tahun 2006 cukup berperan pada
kenaikan nominal PDRB perkapita. Meski secara nominal terjadi kenaikan PDRB
perkapita yang cukup tinggi, namun secara riel terjadi perlambatan pertumbuhan PDRB
perkapita. Pada tahun 2006 PDRB perkapita atas harga konstan 2000 tercatat Rp. 5,18 juta
atau tumbuh 2,33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan ini lebih
kecil daripada pertumbuhan tahun 2005 yang sebesar 3,31%. Perlambatan pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2006 diperkirakan menjadi faktor penekan PDRB perkapita riel
karena tahun-tahun sebelumnya indikator ini mampu tumbuh cukup besar seiring dengan
meningkatnya kinerja ekonomi.

Gambaran inflasi Indonesia tahun 2002 s/d 2007 sebagai berikut

Puskesmas Minggir 7
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

Sedangkan PDRB Sleman tahun 2006 sebagaimana yang dilansir oleh BPS
Sleman per kapita atas harga yang berlaku mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya. Namun demikian kenaikan tersebut belum mencerminkan kenaikan
daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 mengalami sedikit
penurunan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2005, hal ini tidak terlepas
dari dampak musibah Gempa
3. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika sangat rentan dengan
issue-issue negatif tentang Indonesia, dan terkait erat dengan harga harga saham. Mimpi
buruk tidak berharganya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika dialami pada tahun
1997 s/d tahun 2002. kemudian berangsur-angsur membaik pada level Rp. 8.000,00 per
dollar Amerika sampai dengan ahun 2005. Kemudian turun lagi nilai rupiah, dan terakhir
pada level Rp. 9.300 / US$

8 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

4. Harga BBM
Dalam Industri Kesehatan, Harga Bahan Bakar Minyak Mentah Dunia sangat
mempengaruhi operasional dan pemeliharaan Puskesmas. Hampir semua bahan dasar
untuk operasional Puskesmas dipengaruhi oleh harga BBM.
Kejatuhan Rezim Orde Baru dipicu oleh keputusan pemerintah menaikkan harga BBM
dalm kondisi politik yang tidak stabil, meskipun kemudian dibatalkan, namun keputusan
tersebut sudah tidak mempan lagi meredam harga-harga bahan pokok. Keputusan
Pemerintah menaikkan harga BBM sampai dengan 60% pada tahun 2005 memicu
kenaikan barang pokok dan barang modal, meskipun kemudian ada beberapa subsidi
pemerintah kepada masyarakat terdampak.
Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut bagi Puskesmas sangat membebani dan
menurunkan potensi kapasitas produksi layanan, karena kebanyakan Puskesmas

Puskesmas Minggir 9
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

pemerintah diserbu oleh pelanggan terdampak, yang nota bene adalah pembengkakan cost
layanan dan operasional puskesmas yang tidak lepas dengan BBM.

5. Laju Pertumbuhan Penduduk


Indonsia menempati ranking keempat dari jumlah penduduk Dunia, dan
menghadapi laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1 persen, jauh lebih
tinggi dari Negara RRC yang hampir 0 persen.
Untuk Kabupaten Sleman, Jumlah Penduduk pada tahun 2009 sebesar
938.694 jiwa, dengan KK miskin sejumlah 168.158 jiwa. Jumlah peserta Askes
di Sleman sekitar 125.332 orang, dan sesuai dengan paradigma sehat yang
dikeluarkan oleh Menteri kesehatan yang diberlakukan secara nasional,
persentase penduduk sehat 86,3 % dan penduduk bermasalah kesehatan
sebanyak 13,7 %.
Untuk Kecamatan minggir, Jumlah Penduduk di Kecamatan Minggir sekitar 35.653 jiwa
lebih, dengan KK miskin sekitar 8686 KK. Jumlah pegawai Negeri di Sleman sekitar 892
orang, dan sesuai dengan paradigma sehat sakit yang dikeluarkan oleh Menteri kesehatan
yang diberlakukan secara nasional, prosentase penduduk sehat 90 % dan penduduk
bermasalah kesehatan sebanyak 10 %.
Dari data diatas, diperoleh gambaran pelanggan potensial Puskesmas Minggir sebanyak
kurang lebih 41231 kunjungan pasien pada 2009, yaitu dari 20.% PNS, sekitar 30 % KK
Miskin, dan sisanya dari masyarakat umum,sedangkan tahun 2010 sampai bulan Juni
jumlah kunjungan total mencapai 24966 kunjungan, sedangkan kunjungan pasien askes
4512 kunjungan. Data ini menunjukan adanya peningkatan pemanfaatan Puskesmas
Minggir oleh masyarakat Minggir.

Gambaran pertumbuhan penduduk Indonesia

10 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sumber data : Bappenas :”Gambaran Ekonomi Makro”

Asumsi Makro lainnya difokuskan pada kebijakan, peraturan perundang-undangan pusat


maupun daerah.
1. Peraturan Pemerintah / Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Dalam negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan pemerintah daerah,
dan Satuan Kerja Perangkat Daerah, merubah pola pengelolaan keuangannya mulai dari
perencanaan, sampai pertanggungjawabannya, sehingga dimungkinkan waktu pelaksanaan
kegiatan mundur dari yang sudah dijawdalkan. Kemudian adanya wacana baru badan
Layanan Umum Daerah, turut andil dalam dinamika kinerja Puskesmas Daerah. Karena
bagaimanapun juga, sebagai layanan publik harus turut berubah sesuai kondisi yang
menyertai.
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah.
Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
daearh. Untuk maksud tersebut perlu sistem keuangan daerah yaitu akuntansi keuangan
daerah. Akuntansi keuangan daerah adalah sistem informasi keuangan daerah yang
menghasilkan laporan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Puskesmas Minggir 11
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2. Peraturan Daerah
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi keuangan daerah adalah merupakan prinsip, dasar, konvensi, aturan
dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan
daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran,
dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta
pelaporan keuangan daerah.
Laporan keuangan daerah (termasuk laporan keuangan SKPD) merupakan laporan
pertanggungjawaban bupati (kepala SKPD) atas kegiatan keuangan dan sumberdaya
ekonomis yang dipercayaka serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan
kebijakan akuntansi keuangan daerah.
Dalam peraturan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang diterapkan. Sistim
pencatatan keuangan berdasarkan akrual (acrual base) yaitu asumsi akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lain pada saat kejadian, bukan pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Sedangkan entitas pelaporan adalah pemerintah daerah Sleman dan seluruh SKPD yang
menurut peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan termasuk Puskesmas Minggir

Dalam kebijakan akuntansi keuangan Daerah Kabupaten Sleman, laporan keuangan yang pokok
terdiri dari :
1) Laporan Realisasi Anggaran
Yaitu laporan realisasi anggaran yang menyajikan iktisar sumber, alokasi, dan
pemakaian sumberdaya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode
pelaporan.
2) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu
3) Laporan Arus Kas

12 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo kas pada
tanggal pelaporan.
4) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan alat laporan keuangan meliputi pejelasan naratif atau rincian dari angka yang
tertera dalam realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Kabupaten Sleman adalah anggapan yang diterima
sebagai suatu kebenaran tanpa dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat diterapkan. Sejalan
dengan itu, asumsi dasar yang diterapkan di Puskesmas Minggir meliputi :
Subsidi Pemerintah untuk belanja Operasonal Puskesmas
Subsidi Pemerintah untuk belanja Operasonal Puskesmas
1. Dalam Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan pada Puskesmas, pada pasal 26 ayat (1) dinyatakan bahwa Hasil
penerimaan retribusi pelayanan kesehatan di Puskesmas disetorkan ke kas daerah
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan pada ayat (2)
Biaya operasional untuk menunjang kelancaran tugas pelayanan kesehatan di
Puskesmas diatur lebih lanjut oleh Bupati.

2. Tarif Retribusi
Tarif retribusi layanan kesehatan Puskesmas Berbah yang berlaku saat ini, dibuat
dan ditetapkan mengikuti Perda Nomor 5 tahun 2012. Sedangkan tarif poliklinik
yang berlaku mengikuti Peraturan Bupati Nomor 13 tahun 2006 tentang Perubahan
atas Keputusan Bupati Sleman Nomor 09/Kep.KDH/A/2003 tentang Harga Dasar
Hasil Perhitungan Unit Cost Jenis Pelayanan Kesehatan, Tarif Kunjungan Poliklinik,
dan Rekam Medis Pasien pada puskesmas.

3. Dalam Peraturan Daerah No 13 Tahun 2006 tentang Harga Dasar Hasil Perhitungan Unit
Cost Jenis Pelayanan Kesehatan, tarif kunjungan Poliklinik, Dan rekam Medis Pasien Pada
Puskesmas. pada pasal 13 ayat ( ) dinyatakan bahwa semua pendapatan Puskesmas
dikembalikan ke Puskesmas untuk biaya operasional Puskesmas. Namun dalam
kenyataannya, semua pendapatan masuk kas daerah, sedangkan biaya operasional

Puskesmas Minggir 13
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dianggarkan lewat APBD. Pada kenyataannya subsidi yang diterima oleh Puskesmas hanya
gaji pegawai, SOP dan obat-obatan yang jelas-jelas merupakan limpahan wewenang dari
pemerintah Pusat, artinya gaji pegawai bukan merupakan subsidi, tapi sudah merupakan hak
dari Puskesmas.
4. Tarif retribusi layanan kesehatan Puskesmas Minggir yang berlaku saat ini, dibuat dan
ditetapkan sejak tahun 2006, sedang dalam Peraturan yang mendasarinya adalah Peraturan
Bupati Nomor 20 tahun 2008 tentang Alokasi Pendapatan Daerah Yang Bersumber dari
Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas

B. Asumsi Mikro
1. Volume Pelayanan
Secara kuantitative minimal ada 25.842 jumlah kunjungan ke Puskesmas, yang terbagi ke
kunjungan rawat jalan sebanyak 24.966 kunjungan, dan 685 kunjungan gawat darurat.
Dari sekitar 25.842 kunjungan diprediksikan sebanyak 0,73 % dari kunjungan nya
menjalani rawat Inap.
Dari jumlah kunjungan, diprediksikan 7,68 % menjalani pemeriksaan penunjang, 0,83%
menjalani tindakan, 2,47 % memakai fasilitas ambulance, 0,10 % menjalani General
Chek-Up.

2. Inovasi Pelayanan
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi pelayanan mulai dari UGD terbatas,
Konsultasi psikologi, Konsultasi Gizi dan Pelayanan Puskesmas TT.
Inovasi juga akan menyentuh pada pemanfaatan secara intensif penggunaan obat
tradisional, serta penyembuhan alternatif yang bekerja sama dengan upaya medis yang
menyatu dalam satu pelayanan, termasuk dalam pelayanan pendampingan rohani oleh
psikolog yang ada di Puskesmas Minggir.
Dalam pelayanan rawat inap, diupayakan pelayanan one stop service, dan mengarah pada
homestay, sehingga pasien dan keluarganya bukan semata-mata menjadi obyek pelayanan,
tetapi juga sekaligus sebagai pelaku penyembuhan.

3. Total Pendapatan

14 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesmas Minggir berasal dari Pendapatan
fungsional, dan subsidi dari pemerintah daerah serta dari pemerintah pusat. Total
pendapatan fungsional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas
pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja. Pendapatan dari
Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji
pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai
pendapatan untuk operasional dan Investasi.

4. Total Biaya
Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional berupa biaya
pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya untuk pembelian
sarana prasarana, serta pengembangan.
Total pendapatan fungsional Puskesmas Minggir dipakai untuk biaya pegawai dan biaya
belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya operasional
Puskesmas tahun selanjutnya.

5. Total Output
Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Minggir yaitu, 62,79% pasien gakin
terlayani, pendapatan fungsional naik rata-rata 23% per tahun, kunjungan meningkat
1,29% per tahun, pada tahun 2009 jumlah tempat tidur sebanyak 10 buah.

6. Unit Cost
Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan subsidi
silang. Unit cost disusun berdasarkan Peraturan Bupati no 13/Per.Bub/200ss .dan dipakai
dasar untuk tarif pelayanan tahun berikutnya. Prinsip analisis unit cost memakai sistim
ABC (Activity Based Costing), dengan harga dasar berlaku pada tahun penyusunan
ditambah inflasi, dan margin yang diharapkan.

Puskesmas Minggir 15
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Isu Strategis
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dihadapkan pada isu-
isu strategis yang dapat berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikannya. Isu-isu strategis
yang dihadapi oleh puskesmas dan yang akan ditangani melalui pelaksanaan visi dan misi
puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Mulai September 2010 puskesmas tidak lagi sebagai pemberi pelayanan


kesehatan (PPK) dari PT Askes. Pasien Askes pelayanannya dialihkan ke dokter
keluarga. Tantangannya adalah bagaimana puskesmas menjadi tempat rujukan
dari dokter keluarga.

2. Meningkatnya jumlah penyakit degeneratif

3. Meningkatnya jumlah lansia di Wilayah kecamatan Minggir

4. Munculnya penyakit yang sudah lama tak muncul seperti chikungunya dan leptospirosis

16 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Meningkatnya penyakit degeneratifII. ANALISIS TOWS

2 ANALISIS SWOT
Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang terhadap
ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT Analisis SWOT
didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Setelah diketahui
gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka akan dapat ditentukan beberapa
alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi pada
masa yang akan datang dengan cara memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang
ada serta meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang dihadapi.

Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis
SWOT dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Peluang

I
II Stable GROWTH
STABIL Aggressive Growth
Maintenance

Selective Rapid
Maintenance Growth Kekuatan
X
Turn Arround
Kelemahan Conglomerat
Giurella
Diversification

Nice Concentric
diversification
III IV
DEFENSIF Y DIVERSIFIKASI
Ancaman

Puskesmas Minggir 17
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Anatomi Kuadran
a) Kuadran I
Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara agresif
sangat terbuka karena organisasi memiliki kekuatan dan peluang yang cukup untuk itu.
Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang lebih
agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar / pangsa pasar) pada
bidang kesehatan.
2) Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan pasar
(membuka pasar baru / segmentasi pasar) di dbidang layanan kesehatan.
3) Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan mengembangkan
produk-produk layanan kesehatan baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang
telah ada maupun penciptaan produk layanan baru.

b) Kuadran II
Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh apabila
secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan kelemahan yang ada.
Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain dengan memperbaiki mutu layanan,
pemberlakuan tarif yang kompetitif (pricing policy), dan sebagainya.

c) Kuadran III
Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang sangat
kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman dengan berbagai
kelemahan yang dimiilikinya.

d) Kuadran IV
Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus melakukan
upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau menonjolkan produk
unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki akan berhadapan dengan beberapa

18 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

ancaman yang menghadang, dan semakin ekstensif terutama dengan diberlakukannya


globalisasi ekonomi di segala bidang tidak terkecuali bisnis kesehatan.

A. Analisis Internal dan Eksternal


1. Analisis Internal (SW)
a. Sumberdaya Manusia
(DISESUAIKAN DENGAN DATA RILL)

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 90 % Berstatus PNS X
2 Paramedis 96% Diploma III X
3 95% Bidan Diploma III X
4 IGD dilayani oleh 1 dokter Umum X
5 75% Petugas IGD bersetifikat ATLS X
6 Belum ada dokter Anestesi X
7 Belum ada Perawat Anestesi X
8 Belum ada Akuntan X
9 Sudah ada Tenaga Teknis Lingkungan X
10 Belum ada Dokter Patologi Klinik X
11 Komitmen Pegawai kepada Puskesmas X
12 Kebanggaan Pegawai kepada X
Puskesmas
13 Sikap terhadap perubahan X
14 Tenaga Fungsional Lainnya Lengkap X
15 Staf Administrasi Umum & Keuangan X
16 Kedisplinan X
17 Sebagian Dokter & Paramedis kerja di X
Institusi layanan kesehatan Pesaing
18 Penempatan Pegawai tdk optimal X
19 Terpancang pada senioritas X

Jumlah 21 -17
Nilai 4

b. Keberadaan Puskesmas
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lokasi Strategis X
2 Lahan yang luas X
3 Mudah dijangkau X

Puskesmas Minggir 19
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4 Tidak bising X
5 Penataan (Lay out) kurang optimal X
Jumlah 9 -3
Nilai 6

c. Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan


Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Terbuka untuk Inovasi pelayanan X
2 Bisa ditingkatkan ke klas diatasnya X
3 Mutu pelayanan kurang optimal X
4 Promosi pelayanan kurang X
5 Kurang Senyum, Sapa dan keramahan X
6 Petugas Galak X
7 Respon time lama X
8
Jumlah 6 -11
Nilai -5

d. Sarana Prasarana
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Alat Medis dlm jenis & jumlah lengkap X
2 Perawatan alat kurang optimal X
3 Banyak alat yang out of date X
4 Sarana Fisik Lengkap X
5 Sarana Transportasi Lengkap X
6 Inventaris Kantor Lengkap X
7 Inventaris SIM Pusekesmas lengkap X
8 Software dan perangkat hukum lengkap X
Jumlah 11 -4
Nilai 7

Rangkuman Analisis SW (faktor internal)

Penilaian
No Obyek yang dianalisa
Kekuatan Kelemahan Nilai
1 SDM 21 -17 4
2 Keberadaan Puskesmas 9 -3 6
3 Jenis Pelayanan 6 -11 -5
4 Sarana Prasarana 11 -4 7
47 -35 12

20 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2. Analisis Eksternal (OT)


a. Ekonomi
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Fluktuasi harga bahan pokok X
2 Kenaikan harga BBM dan Gas X
3 Segmen pasar beragam X
Jumlah 3 -2
Nilai 1

b. Sosial budaya masyarakat


Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Jumlah Penduduk relatif besar X
2 Pasangan Usia Subur Besar X
3 Jumlah Balita Besar X
4 Kekeluargaan Tinggi X
5 Budaya Sehat kurang optimal X
6 Mudah terbawa issue X
7 Tokoh masyarakat kurang mendukung X
8 Kemiskinan X
Jumlah 11 -5
Nilai 6

c. Hukum dan Peraturan Perundang-undangan


Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Permendagri No 61 tahun 2007 X
2 Peraturan Daerah tentang Tarif X
3 Keppres No 80 tahun 2003 X
4 PP 41 tahun 2007 X
5 UU tentang Praktik Kedokteran X
6 UU tentang Perlindungan Konsumen X
7 Permendagri No 59 tahun 2007 X
8 Peraturan Bupati tentang Keuangan X
9 Perbup 13 tahun 2006 ttg perubahan x
tarif puskesmas
Jumlah 15 -5
Nilai 10

d. Pesaing
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Terdapat 1 Institusi layanan kesehatan X
Pesaing

Puskesmas Minggir 21
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2 Menjamurnya Balai Pengobatan swasta X


3 Menjamurnya Apotik Swasta X
4 Menjamurnya Pengobatan alternatif X
5 Promosi oleh pesaing X
6 Kerjasama Operasional dg pesaing X
7 Rumah Sakit X
8 Lokasi RS relatif dekat X
Jumlah 2 -8
Nilai -6

Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)


Penilaian
No Obyek yang dianalisa
Peluang Ancaman Nilai
1 Ekonomi 3 -2 1
2 Sosial Budaya Masyarakat 11 -5 6
3 Hukum dan peraturan perundang2 an 15 -5 10
4 Pesaing 2 -8 -6
31 20 11

CONTOH
Posisi Puskesmas dalam SWOT Analisis SW dan OT

22 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Minggir di Kuadran I, atau pada kuadran
Agressive tumbuh.
Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang berbeda
terhadap posisi Puskesmas Minggir sebagai berikut :
a. Faktor internal

No. Bidang identifikasi Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

1. Pelayanan 1. Tersedia 8 pelayanan Pelayanan 1. Pelayanan UGD belum 24 jam


Laboratorium dan Farmasi pada 2. Pelayanan rawat inap dokter belum
jam 24 jam
2. Pelayanan UGD 24 jam terbatas 3. Pelayanan rawat jalan terbatas pada
3. Pelayanan Konbsultasi Gizi dan jam kerja pagi
Psikologi 4. Pelayanan Rawat Jalan sering tidak
4. Pelayanan EKG optimal karena kadang jadwal
5. Sarana Penunjang Pelayanan cukup pelayanan tidak ditepati
tersedia
2. Organisasi dan SDM 1. Puskesmas sebagai lembaga teknis 1. Resistensi perubahan bagi sebagian
daerah SDM
2. Kualifikasi SDM belum sesuai 2. Reward dan punishment belum
kompetensi optimal
3. Jumlah tenaga medis dan paramedis 3. Komitment organisasi rendah
cukup 4. Banyak SDM yang tidak sesuai
dengan Job Description, serta
penempatannya
3. Keuangan 1. Pendanaan sepenuhnya dari 1. Besaran tarif yang berlaku saat ini
Pemerintah tidak sesuai dengan unit cost
2. Adanya kewenangan menarik 2. Billing system belum optimal

Puskesmas Minggir 23
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

retribusi pelayanan 3. Sistem akuntansi belum


dilaksanakan secara accrual
4. Belum terbentuk SPI
5. Belum ada tenaga akuntan
4. Sarana / prasarana 1. Sarana/prasarana penunjang 1. Pemanfaatan lahan belum optimal
memadai 2. Tata ruang bangunan kurang
2. Jumlah dan macam alat cukup representatif
3. Peruntukan ruang kurang memadai
4. Biaya pemeliharaan tinggi

b. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional djugement terhadap empat


bidang yang dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman
yang dihadapi saat ini. Dari hasil pengamatan dan profesional djugement yang dilakukan
diperoleh hasil sebagai berikut :

No. Bidang identifikasi Opportunity (Peluang) Ancaman (Threat)

1. Pelayanan 1. Jenis kebutuhan pelayanan 1. Tuntutan Pelayanan prima dari


kesehatan berkembang masyarakat
2. Adanya peluang rujukan masuk 2. Adanya pesaing pelayanan sejenis
Pelayanan Laboratorium yang lebih menjanjikan
3. Peluang diversifikasi produk 3. Semakin banyaknya institusi
pelayanan pelayanan kesehatan swasta
2. Organisasi dan SDM 1. Peluang kerja sama dengan pihak 1. Rekruetment pegawai oleh
III pemerintah
2. Perubahan status sebagai 2. Adanya keinginan pegawai mencari
pelaksana PPK-BLU kesejahteraan pada institusi lain
3. Adanya kepercayaan institusi lain
bekerja sama untuk program
diklat
3. Keuangan 1. Peluang perubahan pola 1. Subsidi pemerintah semakin
pengelolaan keuangan lebih berkurang
mandiri 2. Pola tarif kurang menguntungkan
2. Peluang pengembangan UBS 3. Terdapat piutang tak tertagih
(Unit Bisnis Strategis)
3. Masih adanya subsidi pemerintah
untuk pembiayaan masyarakat
miskin
4. Sarana / prasarana 1. Pengembangan fasilitas 1. Lahan dapat diambil alih oleh
2. Kerja sama pemanfaatan pemerintah
sarana/prasarana dengan pihak 2. Kerusakan Sarana / prasarana
III 3. Sarana/prasarana tertinggal
3. Bantuan peralatan dari perkembangan IPTEK
pemerintah dan pihak III

c. Pembobotan

24 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pembobotan dalam prosentase (%) dilakukan terhadap faktor dan subfaktor baik
internal maupun eksternal untuk setiap bidang didasarkan pada besarnya pengaruh bidang
tersebut terhadap kinerja Puskesmas. Adapun bobot masing-masing faktor / bidang adalah
sebagai berikut:

1. Pelayanan = 35% (0,35)


2. Organisasi dan SDM = 25% (0,25)
3. Keuangan = 20% (0,2)
4. Sarana/prasarana = 20% (0,2)

Adapun pembobotan subfaktor (indikator) akan ditentukan kemudian setelah dilakukan


adjugement lebih lanjut dalam tahap evaluasi dan dapat dilihat dalam tabel penghitungan.

Sedangkan skor rating terhadap masing-masing indikator (subfaktor) dengan skala 1—5
sebagai berikut:
Skor 5 = sangat kuat
Skor 4 = kuat
Skor 3 = cukup
Skor 2 = lemah
Skor 1 = sangat lemah

Untuk strength (kekuatan) dan opportunity (peluang) bernilai positif, sedangkan untuk
weakness (kelemahan) dan threat (ancaman) bernilai negatif.

d. Penentuan Posisi

1. Nilai Kekuatan (strength)

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)

Puskesmas Minggir 25
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Pelayanan 0,35
1. Pelayanan Laboratorium dan
0,35 0,15 4 0,210
Farmasi
2. Pelayanan UGD 24 jam, terbatas 0,35 0,15 4 0,210
3. Pelayanan medis dasar 0,35 0,25 5 0,438
4. Konsultasi Psikologi 0,35 0.15 3 0.157
5. Konsultasi Gizi 0,35 0.15 4 0,210
6. Promkes 0,35 0.15 5 0,438
Jumlah 1.1 s.d 1.6 1.66

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,576
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Puskesmas sebagai lembaga teknis
0,25 0,3 5 0,375
daerah
2. Kualifikasi SDM sesuai kompetensi 0,25 0,2 4 0,200
3. Jumlah tenaga medis dan paramedis
0,25 0,3 4 0,300
cukup
4. Punya Rawat Inap/TT 0,25 0,2 4 0,200
Jumlah 2.1 s/d 2.4 1,075
3. Keuangan 0,2
1.Pendanaan sepenuhnya dari
0,2 0,6 5 0,600
Pemerintah
2.Adanya kewenangan menarik retribusi
0,2 0,4 5 0,400
pelayanan
Jumlah 3.1. s/d 3.2 1,000
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Lahan pengembangan cukup luas 0,2 0,4 5 0,400
2. Sarana/prasarana penunjang
0,2 0,3 4 0,240
memadai
3. Jumlah dan macam alat cukup 0,2 0,3 4 0,240
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

2. Nilai Kelemahan (weakness)


Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian
Subfaktor (C) AXBXC
Faktor (A)
(B)
1. Pelayanan 0,35

26 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Pelayanan Rawat Inap/TT belum


0,35 0,30 2 0,210
optimal
2. Pelayanan Kosuktasi Psikologi belum
0,35 0,40 5 0,700
optimal
3. Pelayanan rawat jalan terbatas pada
0,35 0,30 2 0,210
jam kerja pagi
Jumlah 1.1 s/d 1.3 1,120
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Resistensi perubahan bagi sebagian
0,25 0,2 3 0,150
SDM
2. Belum tersedia Apoteker 0,25 0,3 5 0,375
3. Reward dan punishment belum
0,25 0,2 3 0,150
optimal
4. Komitment organisasi rendah 0,25 0,3 2 0,150
Jumlah 2.1 s/d 2.4 0,825

Bobot Rating Nilai (D)=


No. Uraian Subfaktor
Faktor (A)
(B)
(C) AXBXC
3. Keuangan 0,20
1. Besaran tariff yang berlaku saat ini
0,20 0,3 4 0,240
tidak sesuai unit Cost
2. Billing system belum optimal 0,20 0,3 3 0,180
3. Sistem akuntansi belum dilaksanakan 0,20 0,2 3 0,120
4. Belum terbentuk SPI 0,20 0,2 3 0,120
Jumlah 3.1 s/d 3.4 0,660
4. Sarana/prasarana 0,20
1. Pemanfaatan lahan belum optimal 0,20 0,3 4 0,240
2. Tata ruang bangunan kurang
0,20 0,3 3 0,180
representatif
3. Peruntukan ruang kurang memadai 0,20 0,2 2 0,080
4. Biaya pemeliharaan tinggi 0,20 0,2 4 0,160
Jumlah 4.1 s/d 4.4 0.66

3. Nilai Peluang (opportunity)


Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Jenis kebutuhan pelayanan
0,35 0,25 4 0,350
kesehatan berkembang
2. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,25 4 0,350
pelayanan spesialisasi
3. Adanya peluang rujukan masuk 0,35 0,15 4 0,210

Puskesmas Minggir 27
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pelayanan Laboratorium
4. Adanya peluang rujukan masuk
0,35 0,15 4 0,210
pelayanan radiologi
5. Peluang diversifikasi produk
0,35 0,2 4 0,280
pelayanan
Jumlah 1.1 s/d 1.5 1,400
2. Organisasi dan SDM 0,25
1. Peluang kerja sama dengan pihak III 0,25 0,3 4 0,300
2. Perubahan status sebagai pelaksana
0,25 0,4 5 0,500
PPK-BLU
3. Adanya kepercayaan institusi lain
0,25 0,3 4 0,300
bekerja sama untuk program diklat
Jumlah 2.1 s/d 2.3 1,100
3. Keuangan 0,2
1. Peluang perubahan pola pengelolaan
0,2 0,4 4 0,320
keuangan lebih mandiri
2. Peluang pengembangan UBS (Unit
0,2 0,4 5 0,400
Bisnis Strategis)
3. Masih adanya subsidi pemerintah
0,2 0,2 4 0,160
untuk pembiayaan masyarakat miskin
Jumlah 3.1. s/d 3.3 0,880

Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Pengembangan fasilitas 0,2 0,4 5 0,400
2. Kerja sama pemanfaatan
0,2 0,3 4 0,240
sarana/prasarana dengan pihak III
3. Bantuan peralatan dari pemerintah
0,2 0,3 4 0,240
dan pihak III
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,880

4. Nilai Ancaman (threat)


Bobot
Rating Nilai (D)=
No. Uraian Subfaktor
Faktor (A) (C) AXBXC
(B)
1. Pelayanan 0,35
1. Tuntutan Pelayanan prima dari
0,35 0,30 2 0,210
masyarakat
2. Adanya pesaing pelayanan sejenis
0,35 0,40 3 0,420
yang lebih menjanjikan
3. Semakin banyaknya institusi
0,35 0,30 2 0,210
pelayanan kesehatan swasta
Jumlah 1.1 s/d 1.3 0,840
2. Organisasi dan SDM 0,25

28 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Rekruetment pegawai oleh


0,25 0,6 2 0,300
pemerintah
2. Adanya keinginan pegawai mencari
0,25 0,4 4 0,400
kesejahteraan pada institusi lain
Jumlah 2.1 s/d 2.2 0,700
3. Keuangan 0,2
1. Subsidi pemerintah semakin
0,2 0,4 4 0,320
berkurang
2. Pola tarif kurang menguntungkan 0,2 0,4 3 0,240
3. Terdapat piutang tak tertagih 0,2 0,2 1 0,040
Jumlah 3.1 s/d 3.3 0,600
4. Sarana/prasarana 0,2
1. Lahan dapat diambil alih oleh
0,2 0,3 1 0,060
pemerintah
2. Kerusakan Sarana / prasarana 0,2 0,4 4 0,320
3. Sarana/prasarana tertinggal
0,2 0,3 3 0,180
perkembangan IPTEK
Jumlah 4.1 s/d 4.3 0,560

Rekapitulasi Hasil Perhitungan SWOT


Kekuatan Kelemaha Peluang Ancaman
No. Faktor
(S) n (W) (O) (T)
1. Pelayanan 1,576 1,120 1,400 0,840
2. Organisasi dan SDM 1,075 0,825 1,100 0,700
3. Keuangan 1,000 0,660 0,880 0,660
4. Sarana/prasarana 0,880 0,700 0,880 0,560
Jumlah 4,531 3,305 4,260 2,760
Selisih (S-W) dan (O-T) 1,226 1,500

Dari tabel Rekapitulasi Perhitungan SWOT diperoleh nilai selisih (S-W) sebesar (1,226) dan
selisih (O-T) sebesar (1,500). Selisih antara S dengan W sebagai nilai ordinat sumbu X dan
selisih antara O dengan T sebagai nilai ordinat sumbu Y dalam grafik kartesius untuk
menggambarkan posisi Puskesmas. Dengan demikian diperoleh titik koordinat [X , Y ] yaitu
[(1,226), (1,500)] sehingga posisi Puskesmas berada pada kuadran I (Growth). Dalam posisi
demikian berarti menghadapi kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup atau sebagai
market leader. Dengan diagram kartesius dapat digambarkan sebagai berikut:

Puskesmas Minggir 29
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

peluang

II I
STABIL GROWTH

1,226
X Kekuatan
Kelemahan 1,500

III IV
DEFENSIF DIVERSIFIKASI

Y
Ancaman

Dari hasil analisis, Puskesmas pada posisi pertumbuhan (agresif), namun lebih dekat
kearah sumbu datar, sehingga ada peringatan khusus untuk tetap menjaga
pertumbuhan sehingga bisa ke arah kuadran II

Penjelasan Analisis Eksternal dan Internal


Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal. Strategi organisasi
dalam menapai target mengedepankan aspek Pelayanan, Pengerahan SDM, Organisatoris,
Keuangan dan Promosi. Kebijakan manajemen yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah
mengembangkan partisipasi aktif dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan
pembagian tugas sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya

30 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dalam penempatan tenaga semacam paramedic, dilihat dari kompetensi dan kemampuan, yang
kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan yang sesuai. Selain itu kebijakan lain
yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi ketenagaan. Guna memelihara dan
meningkatkan kompetensi personil dalam menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara
pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan dalam


pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu pelanggan,
selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk peningkatan
pelayanan.

Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai standarisasi


pelayanan Puskesmas dengan sertifikasi ISO, yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan
yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang tinggi, ramah., sehingga warga bangga
akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi layanan dan cara pelayanan,
dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sebagai core
bisnis, ditetapkan pelayanan Medis dasar dan pelayanan promotif dan preventif pada
masyarakat sebagai produk unggulan.

Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini, lintas
program dan listas sector, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri
sehingga nyaman ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan pasien maupun specimen, sehingga
tercipta pelayanan pasien yang paripurna dan akhirnya informasi semua kegiatan
Puskesmas .Minggir dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pendekatan strategi Standarisasi ISO tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang
antara lain sebagai berikut :
1. Kondisi Internal
a. Organisasi
Puskesmas Minggir. merupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan
sebagai UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan. Secara umum tidak banyak

Puskesmas Minggir 31
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

berperan dalam menentukan kebijakan kesehatan di Kabupaten Sleman, karena


kewenangan ada pada Dinas Kesehatan.

Secara organisatoris, lebih banyak sebagai pelaksana teknis, sehingga masih


mempunyai kelemahan dalam bargaining dengan pemerintah dalam hal pencarian
dana-dana, dan sumber daya lainnya.

b. Sumber Daya Manusia


Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominan. Dokter berperan
utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan,
mengedepankan kecepatan dan ketepatan pelayanan dan kelangsungan pelayanan itu
sendiri. Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan menyediakan dokter 4
untuk setiap hari pelayanannya.
Untuk tenaga kerja medis pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh dengan
cara kerjasama dengan mengajukan kebutuhan tenaga kepada Dinas Kesehatan karena
dengan adanya peraturan perundang-undangan yang baru yang melekat pada praktik
kedokteran .

c. Sarana Prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-prasarana
yang mencukupi, terutama untuk pelayanan Klinis dan Pelayanan pada masyarakat.
Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung dalam
kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah masih minimnya tenaga trampil yang
mampu mengoperasionalkan alat, dan biaya operasional.

Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan sarana


prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional sudah tidak terkendala
sarana.
Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya untuk alat-alat medis
dengan teknologi tinggi yang berpotensi menghambat kinerja adalah biaya
pemeliharaan, yang umumnya mahal, dan kadang tidak tersedia suku cadangnya.

32 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

d. Perangkat Lunak
Dalam mencapai kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan perangkat lunak berupa
Prosedur-prosedur standar, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk Teknis, Surat-surat
keputusan, dan perangkat lunak system informasi manajemen dan keuangan, sehingga
apa yang dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan. Adanya perangkat lunak,
disamping memudahkan pelaksanaan kerja juga dapat sebagai acuan dalam bertindak
dan penentu arah strategi dan kebijakan.

e. Dana
Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis habis pakai, jasa pelayanan,
bahan makan pasien, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain
sebagainya.
Pengeluaran pembiayaan dapat dikatakan per hari bahkan per jam pelayanan.
Namun selama ini, Puskesmas Daerah terbentur pada aturan pengelolaan keuangan
berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku, sehingga seringkali Puskesmas
menghadapi kendala biaya operasional, dan terhambat pencapaian kinerjanya.

2. Kondisi Eksternal
Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang;
kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan nasional;
perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :
a. Undang-undang dan peraturan
1) Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan
keuangan, semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam
format aturan tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan kegiatan
berdasarkan kewenangan dan kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya,
pemerintah daerah sangat restriksi dengan program dan kegiatan yang sudah ada di
Permendagri. Dengan demikian banyak program dan kegiatan upaya kesehatan
perorangan yang tidak bisa masuk dalam penganggaran.

Puskesmas Minggir 33
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh konkrit


adalah belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada aturan, format baku
atau kode rekening tentang jasa pelayanan, sehingga manajemen Puskesmas
kesulitan dalam menyusun penganggaran jasa pelayanan, sementara pemerintah
daerah ragu-ragu untuk membuat program, kegiatan dan kode rekening baru untuk
dapat mewadahi belanja tersebut.

2) Permenkeu
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban daerah diatur dalam BAB XV Pasal 324, Pasal 325, Pasal
326, Pasal 327, Pasal 328 dan Pasal 329.

Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1 ahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


telah membuka koridor baru kepada departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/kota
yang bertugas memberikan pelayanan publik seperti layanan kesehatan,
pendidikan, pengelolaan kawasan, lisensi untuk menerapkan pola pengelolaan
keuangan yang fleksibel melalui pembentukan Badan Layanan Umum yang diatur
lebih lanjut dalam PP 23 tahun 2005.

Sebagai kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan BLU perencanaan,


pelaksanaan dan pelaporan keuangan disajikan dan disusun sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari kementriann/ lembaga/pemerintah daerah. Untuk itu Laporan
Keuangan BLU disampaikan secara berkala kepada menteri/piminan
lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenanggannya untuk
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementrian
negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan


Daerah (PPKD) dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala yang bertanggung
jawab atas urusan pemerintah yang bersangkutan. Pembinaan keuangan BLUD
meliputi pemberian pedoman, bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan di
bidanga pengelolaan keuangan BLUD.

34 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Permasalahan yang timbul adalah perbedaan standar akuntansi sebagai dasar


penyusunan laporan keuangan BLU dengan dasar penyusunan laporan keuangan
kementrian atau lembaga. Sesuai dengan pasal 26 ayat (2) PP 23 Tahun 2005
akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Hal ini menjadi masalah ketika laporan tersebut
dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan Kementerian/ Lembaga/ SKPD/
pemerintah daerah yang menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima dana dari
APBN seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLU yang mendapat dana dari
APBN/APBD. Selain sebagai BLU juga berfungsi sebagai satker yang wajib
menyusun Laporan Keuangan tahunan atas dana APBN/APBD yang diterima
sesuai dengan Sistem Akuntansi dimana Laporan Keuangannya disebut Laporan
Keuangan BLU.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tanggal 13


Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pasal 26
antara lain menyatakan setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan
dokumen pendukungnya dikelola secara tertib dan Akuntansi dan Laporan
Keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi indonesia.

Sementara itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tanggal


20 Juli 2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
Bab VIII Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga pasal 32 antara lain
Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga Tahunan dilampiri Laporan
Keuangan BLU yang berada dilingkungan Kementrian Negara/Lembaga. Laporan
Keuangan BLU sebagaimana dimaksud disusun berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3) Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah


Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat ini belum
begitu jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan pemerintah daerah sesuai

Puskesmas Minggir 35
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

dengan Peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2007, Puskesmas masih dalam


koridor lembaga teknis daerah.
Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Badan Layanan Umum, namun aturan tersebut baru secara tegas
untuk instansi vertikal, sehingga untuk Puskesmas …… masih dalam bentuk
wacana yang perlu pengkajian secara mendalam.
Masih belum jelasnya peraturan pemerintah tentang rekruitmen pegawai,
membawa dampak yang sangat besar bagi kinerja pelayanan di Puskesmas, karena
hanya sekedar menambah tenaga honorer saja harus ijin Bupati, sementara SDM
yang ada di Puskesmas sudah banyak yang memasuki masa pensiun.

b. Kondisi Ekonomi Daerah


Secara umum, ekonomi daerah Sleman tergolong daerah yang memiliki
kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif
mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik
masyarakat Sleman adalah semakin banyaknya bermunculan institusi pelayanan
kesehatan swasta yang menawarkan jenis pelayanan kesehatan yang beragam dengan
tarif layanan yang beragam juga.
Dari keterbatasan pendapatan daerah, banyak program dan kegiatan
Puskesmas yang terkendala, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan dan operasional
Puskesmas saja masih minim, bahkan tidak sesuai dengan pendapatan operasional
yang dicapai Puskesmas.

c. Sosial Budaya Masyarakat


Warga Masyarakat Sleman, memiliki type atau berkarakteristik tradisionil,
sehingga budaya dan tradisi masyarakat masih cukup kental bahkan sangat
dilestarikan. Namun demikian ada beberapa perilaku tradisi yang masih kurang
mendukung dalam pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran masyarakat.

d. Perkembangan Teknologi Kesehatan


Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih. Untuk
institusi pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlomba-lomba mengadakan alat-

36 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

alat kesehatan karena didukung pendanaan yang memudahkan inovasi dan


diversifikasi pelayanan kesehatan. Sementara Puskesmas umumnya gigit jari dan
hanya mimpi untuk dapat memperoleh alat-alat kesehatan dimaksud.
Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, banyak alat-alat
kesehatan yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus tidak ada suku
cadangnya, hal itu menyulitkan Puskesmas dalam pemeliharaan alat yang dimiliki
karena sebagian besar alat-alat kesehatan yang ada sudah out of date.
Artinya perkembangan teknologi kesehatan khususnya alat-alat medis
disamping dapat meningkatkan kinerja Puskesmas tetapi juga dapat menghambat
kinerja Puskesmas, karena ada beberapa alat kesehatan untuk kerja pelayanan yang
tidak sustainable lagi.

e. Perkembangan Teknologi Informasi


Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas. Untuk
perangkat kerasnya, bagi kebanyakan Puskesmas daerah tidak ada kendala, namun
dalam pemeliharaan, software, petugas informasi dan pemeliharaannya membutuhkan
dana yang besar. Sementera kebanyakan SDM Puskesmas masih berorientasi klerikal,
dan kurang peduli dengan data dan informasi.
Dengan adanya teknologi informasi, akan memudahkan manajemen dalam
mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan dalam sistem
informasi manajemen secara terintegrasi.

f. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs


Tingkat inflasi mempengaruhi operasional puskesmas dalam mengadakan
bahan habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun secara tidak secara langsung
berdampak pada kinerja puskesmas, namun ada kekawatiran adanya pengurangan
pendanaan dari berbagai sumber pendapatan puskesmas, yang kemudian akan
mengubah prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap mata usang asing utama juga
memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang untuk kesehatan dari luar
negeri apalagi dengan seringnya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM,
yang membuat harga-harga domestik melambung.

Puskesmas Minggir 37
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan melihat posisi bisnis puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa pada posisi tersebut
menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus kekuatan sehingga puskesmas
dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta mampu mengerahkan semua sumberdaya yang
masih menganggur dan belum optimal menjadi maksimal. Puskesmas dapat memilih strategi yang
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan mengakomodir isue-isue yang relevan
yang sesuai dengan Visi dan Misi antara lain :
Visi : Mewujudkan masyarakat Minggir yang sehat dengan upaya peningkatan PHBS masyarakat
Misi :
1. Menyelenggarakan pembinaan masyarakat tentang phbs
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara tepat, akurat, dan cepat
mengutamakan mutu pelayanan serta memberdayakan masyarakat
3. Menyediakan sdm, dan fasilitas kesehatan yang memadai
4. Mewujudkan tertib administrasi umum dan keuangan dengan baik

38 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Metode Penyusunan

Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri Dalam Negeri
Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun 2003 tentang pedoman
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang merupakan
perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi dan Misi yang dijabarkan kedalam
Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi dengan tolok ukur kinerja
hasil yang diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2011 – 2015 menggunakan metode
Balanced Scorecard. yang merupakan gabungan antara sektor publik dan sektor privat, untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada program upaya kesehatan perorangan dan pelayanan
lainnya yang bersifat semi komersial sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi
terhadap pembiayaan yang dibutuhkan oleh Puskesmas dengan tidak meninggalkan mutu layanan
sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Dengan menggunakan metode tersebut, maka logika Rencana Strategis Bisnis Puskesmas
dibangun berdasarkan 4 (empat) perspektif yaitu :
1. Perspektif Stakeholders
Perspektif ini menggambarkan bagaimana stakeholders akan memandang keberadaan
Puskesmas dalam mengemban amanah sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Perspektif Keuangan
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan
sumberdaya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas sehingga dapat menopang
keberhasilan pencapaian perspektif Stakeholders
3. Perspektif Proses Internal

Puskesmas Minggir 39
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat kualitas proses pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas dalam menopang pencapaian perspektif keuangan dan
stakeholders.
4. Perspektif pembelajaran dan Pengembangan
Perspektif ini menggambarkan bagaimana Puskesmas mengembangkan kapasitas sumberdaya
manusia sehingga mampu menopang keberhasilan pencapaian perspektif proses internal,
keuangan dan stakeholder.

Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi, Misi
kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan memudahkan
dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka menengah atau lima
tahun kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja
yang terdiri atas tiga komponen yaitu :
1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data
kinerja dan cara pengukuran kinerja
2. Evaluasi Kinerja
Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang
dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program kegiatan dimasa yang akan datang
3. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis bisnis.

Peta Rencana Strategis Bisnis


Secara umum peta recana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis
yang menjadi pedoman dalam menetukan strategi. Peta rencana strategis yang disusun didasarkan
pada empat perspektif yang telah diuraikan diatas untuk menjelaskan tujuan strategis apa yang
akan dicapai oleh Puskesmas dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

40 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indikator kinerja kunci untuk
memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja pencapaian tujuan strategis tersebut. Peta rencana
strategis Puskesmas dan indikator kunci tujuan strategis sebagai berikut :

Puskesmas Minggir 41
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

PERSPEKTIF TUJUAN STRATEGIK

Meningkatkan kualitas hasil


pelayanan kesehatan dan peran serta
CUSTOMER/STAKEHOLDERS
Puskesmas dalam program riil
penanganan masalah-masalah sosial
dan kesehatan

Meningkatkan efisiensi dan


FINACIAL
efektivitas pemanfaatan sumberdaya

INTERNAL PROCESS
Peningkatan kualitas proses layanan
secara berkelanjutan yang fokus pada
pelanggan

LEARNING AND GROWTH


Meningkatkan kapasitas lembaga

42 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Indikator kunci tujuan strategis Puskesmas


CUSTOMER/STAKEHOLDERS

Persentase preferensi utama Indeks kepuasan pengelola program


Puskesmas Minggir sbg penanggulangan masalah kesehatan
Puskesmas pilihan masyarakat masyarakat atas peranserta Puskesmas
kecamatan Minggir

FINANCIAL

Tingkat Kesehatan
Organisasi

INTERNAL PROCESS
Rata-rata indeks Kepuasan
pelanggan atas seluruh
layanan Puskesmas Minggir

LEARNING AND GROWTH

Indeks Kepuasan
Pegawai/medis/par
amedis/pejabat

Puskesmas Minggir 43
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kerangka Penyusunan Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang disusun dalam Rencana Strategis Bisnis ini mendasarkan pada pola
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK LAN 239 tahun 2003
Jenis indikator Mengukur kinerja
Input
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
Output
Immediate outcomes/outcomes Keberhasilan pelaksanaan program
Intermediate outcomes/benefit Keberhasilan pencapaian sasaran
Ultimate outcomes/impact Keberhasilan pencapaian tujuan

44 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

3 K
INERJA 2009 T
III. KINERJA TAHUN AHUN
2007 DAN SEBELUMNYA

DAN SEBELUMNYA

Pada tahun 2009, jumlah kunjungan puskesmas Minggir sebanyak 36.677 kunjungan.
Dari hasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2009 didapatkan bahwa hasil sebagai
berikut:

1. Derajat Kesehatan
a. Jumlah Kematian bayi
Jumlah kematian bayi selama tahun 2009 sebanyak 1 bayi. Kebanyakan di
desa Sendangrejo.
b. Jumlah Kematian Balita
Balita dibagi menjadi dua kelompok umur, yaitu bayi (0-11 bulan) dan anak
balita (1-4 tahun). Jumlah kematian bayi sebanyak 1 dan kematian balita
sebanyak 1.
c. Jumlah Kematian Ibu
Dari sejumlah sasaran ibu hamil sebanyak 387 orang.
Jumlah kematian ibu maternal sebanyak 0 orang.
d. Data 10 Besar Penyakit (Pola Penyakit Rawat Jalan)
Pola penyakit rawat jalan di puskesmas untuk semua golongan umur
yang diurutkan menurut 10 besar penyakit adalah sebagai berikut:
1. Common Cold/ ISPA : 6.516 kunjungan
2. Faringitis : 955 kunjungan
3. Hypertensi : 3.353 kunjungan
4. Mialgia/ gangguan lain pada jaringan otot : 1.775 kunjungan
5. Gastritis : 1.314 kunjungan
6. Penyakit pulpa dan jaringan peripikal : 1.961 kunjungan
7. Dyspepsia : 1.268 kunjungan

Puskesmas Minggir 45
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

8. Diare : 798 kunjungan


9. DM : 868 kunjungan
10. Nyeri Kepala : 1.002 kunjungan

e. Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)


Dari sejumlah bayi lahir hidup sebanyak 387 bayi, yang lahir
dengan berat badan di bawah 2.500 gr sebanyak 2 bayi. ( 0.52% )

f. Persentase Status Gizi


Jumlah Balita : 1.848
Gizi baik : 1.576
Gizi kurang : 211
Gizi buruk : 18
Gizi lebih : 43

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a. Rumah Tangga dengan PHBS
Untuk semester I tahun 2009 dilakukan pada Juni dengan jumlah KK yang
dipantau adalah 1266 KK. Dengan hasil pemantauan Rumah Tangga dengan
klasifikasi IV sebanyak 497 KK (39%), klasifikasi III sebanyak 740 KK (58%),
klasifikasi II sebanyak 29 KK (2%) dan tidak ada rumah tangga yang mempunyai
klasifikasi tingkat I.

Untuk semester II tahun 2009 pemantauan dilakukan pada bulan


November dengan jumlah KK yang dipantau adalah 1366 KK. Dengan hasil
pemantauan Rumah Tangga dengan klasifikasi IV sebanyak 680 KK (49,8%),
klasifikasi III sebanyak 679 KK (49,7%), klasifikasi II sebanyak 7 KK (0,5%) dan
tidak ada Rumah Tangga dengan klasifikasi I.

b. Persentase penolong persalinan oleh tenaga kesehatan (nakes)

46 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Diupayakan persalinan oleh tenaga kesehatan selalu meningkat, tanpa


mengabaikan peran dukun bayi dalam membantu menolong persalinan. Pada
tahun 2009 kelahiran sudah ditolong oleh tenaga kesehatan.

Tabel 7. Persentase Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


JML PERSALINAN
PENOLONG
PERSALINAN S. AGUNG S. ARUM S. SARI S. REJO S. MULYO
NK DK NK DK NK DK NK DK NK DK NK DK
389 105 - 47 - 76 0 68 0 91 0 389 0

NK : Tenaga Kesehatan
DK : Dukun

c. Cakupan K-4 ibu hamil


Bagi ibu hamil, idealnya pemeriksaan terhadap kondisi kehamilannya dilakukan
secara rutin. Departemen kesehatan telah menentukan target pemeriksaan ante
natal care (ANC) sebanyak 4 kali, yang dibagi menjadi: trimester 1 minimal 1 kali,
trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali. Dari sebanyak 447
sasaran ibu hamil, yang melakukan pemeriksanaan ke-4 sebanyak 427 (95,5%).
Selengkapannya dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 8. Persentase K-4 Ibu Hamil


Desa Sasaran bumil Jumlah K-4 %
Sendangagung 114 113 99,8
Sendangrejo 118 116 98,3
Sendangmulyo 91 83 91,6
Sendangarum 54 45 83,3
Sendangsari 70 70 100
Puskesmas 447 427 95,5

d. Persentase Peserta KB Aktif


Jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 4.203, sedangkan yang mengikuti
program keluarga berencana sebanyak 3.352 (79,7%, sisanya sebagian besar
merupakan pasangan baru yang menginginkan anak.

e. Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi

Puskesmas Minggir 47
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Jumlah peserta KB aktif didominasi oleh jenis Suntik dan IUD, sedangkan yang
kepesertaannya rendah dari jenis MOP. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 9. Jumlah peserta KB menurut Jenis Kontrasepsi


Desa IUD MOP/W IMP Suntik Pil Co Hormon Lain Jumlah
Sendangagung 133 8/57 31 421 42 97 494 - 789
Sendangsari 125 5/18 9 305 31 60 345 - 553
Sendangmulyo 98 0/35 11 345 40 66 396 - 595
Sendangarum 65 3/14 14 163 13 51 190 - 323
Sendangrejo 202 7/18 28 532 157 148 717 - 1092
Total 623 23/152 93 1766 283 422 2142 - 3352

f. Persentase Murid SD Melakukan Pemeriksaan Gigi


Jumlah murid SD di wilayah kerja sebanyak 2.432 orang. Selama tahun
2009 yang melakukan pemeriksaan gigi sebanyak 614 orang (25,25%).

g.Cakupan Imunisasi Dasar


Jumlah sasaran bayi sebanyak 399. Cakupan imunisasi dasar semua telah
mencapai di atas 865. Selengkapnya pada Tabel.
Tabel 10. Cakupan Imunisasi Dasar
Imunisasi Jumlah Bayi Diimunisasi Persentase
BCG 302 84
DPT 1 323 95
DPT 3 + Hb 359 95
Polio 3 355 97
Polio 4 350 93
Campak 378 84

h.Cakupan Imunisasi TT ibu hamil


Jumlah ibu hamil yang melakukan imunisasi TT1 sebanyak 439.
Gambaran Imunisasi TT ibu hamil dapat dilihat pada Tabel

Tabel 12. Cakupan Imunisasi TT ibu hamil

48 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Jumlah ibu hamil TT 1 % TT1 TT 2 % Boster %

439 204 46,5 201 45,8 77 18

i. Pemberian Vitamin A
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A adalah Bayi, Balita dan Bufas
dengan rincian target untuk bayi 100%, pemberian pada balita 99,53%
dan untuk Bufas sebesar 100%.
j. Pemberian Kapsul yodium
Kapsul Yodium diberikan untuk mencegah berbagai kelainan akibat
kekurangan Yodium dengan pencapaian WUS sebanyak 5.866, Bumil
sebanyak 214, Buteki sebanyak 401 dan siswa SD sebanyak 1.598.

k.Kekurangan Gadar Gizi


Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan sedini mungkin dari keluarga
yaitu dengan pembentukan Kadarzi sebanyak 583 yang terbina, yaitu 77,73%
dari sasaran.
Persentase Rumah Sehat
Jumlah rumah sehat di desa selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
Tabel 15. Persentase Rumah Sehat
Jumlah
Desa Jumlah rumah Jumlah sehat % sehat
diperiksa
Sendangagung 1165 903 450 49,8
Sendangrejo 1252 874 425 48,6
Sendangsari 1985 933 463 49,6
Sendangarum 2160 1242 750 60
Sendangmulyo 949 844 421 49,8
Total 7511 4.796 2.626 53

Puskesmas Minggir 49
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

l. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


1. Kunjungan Rawat Jalan
Masyarakat yang memanfaatkan pelayanan kesehatan baik melalui
puskesmas pembantu maupun puskesmas keliling sebanyak 46.627
orang, dengan rerata kunjungan harian sebesar 148 orang.

2. Jumlah penduduk miskin mendapat pelayanan kesehatan


Jumlah penduduk miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dari 5 desa
adalah sebagai berikut, yaitu sebanyak 8.629 kunjungan.

PENCAPAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2009


Berdasarkan hasil capaian kegiatan/ program yang dijalankan di puskesmas maka
didiapatkan penilaian Kinerja Puskesmas Minggir tahun 2007 sebagai berikut:
I. Pencapaian Kinerja Pelayanan Puskesmas
1. Upaya Promosi Kesehatan
Tabel 18. Pencapaian Upaya Promosi Kesehatan
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN
(dalam%)
1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 73
2 Upaya Pembentukan Pemimpin yang berwawasan 50
kesehatan
3 Upaya Kesehatan Bersumber Msyarakat 478,9
4 Mendorong Masyarakat dalam kepesertaan JPKM 125,2
5 Pelayanan Gakin 589,3
6 Upaya Penyuluhan P3narkoba 12
7 Bina Kesehatan Tadisional 53,9
Rerata Pencapaian 197,5

2. Upaya Ksehatan Lingkungan


Tabel 19. Pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN
(dalam%)
1 Penyehatan Air 34,5
2 Hygiene dan Sanitasi makanan dan Minuman 113,4

50 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

3 Penyehatan tempat pembuangan sampah 100


4 Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban 50,9
Keluarga
5 Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum dan 92,3
Industri
6 Pengamanan tempat pengelolaan Pestisida 125
7 Klinik Sanitasi 40
8 Pengendalian Vektor 94,7
Rerata Pencapaian 81,33

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana


Tabel 20. Pencapaian Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN
(dalam%)
1 Kesehatan Maternal dan Neonatal 70,4
2 Upaya Kesehatan pada Balita dan Anak prasekolah 10,4
3 Pelayanan Keluarga Berencana dan KR 81,4
Rerata Pencapaian 74,07

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Tabel 21. Pencapaian Upaya Perbaikan Gizi Mayarakat
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN
(dalam%)
1 Upaya Peningkatan Gizi Keluarga 82,6
2 Penanggulangan GAKY 55,2
3 Sistem Kewaspadaan pangan dan Gizi 89,3
4 UPGI 100
5 POZI 100
6 Gerakan Kadarzi 64,2
Rerata Pencapaian 81,89

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Tabel 22. Pencapaian Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
NO KEGIATAN PENCAPAIAN
(dalam%)
1 Immunisasi 106,9
2 TB Paru 69,1

Puskesmas Minggir 51
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

3 DBD 50,0
4 Diare 50,0
5 ISPA 0,0
6 Kusta 86,8
7 Malaria 100,0
8 PMS 0,0
9 Sistem Kewaspadaan Dini 100,0
Rerata Pencapaian 62,54
6. Upaya Pengobatan Dasar
Tabel 23. Pencapaian Upaya Pengobatan Dasar
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN
(dalam%)
1 Pengobatan dan Perawatan 227,6
2 Laboratorium 59,7
3 Penunjang Medis 66,7
Rerata Pencapaian 145,4

7. Upaya Kesehatan Pengembangan


Tabel 24. Pencapaian Upaya Kesehatan Pengembangan
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN
(dalam%)
1 Upaya Kesehatan Sekolah 117,5
2 Upaya Kesehatan Gigi dan mulut 126,7
3 Upaya kesehatan Kerja 22,5
4 Perawatan Kesehatan Masyarakat 304,3
5 Upaya Kesehatan Lanjut Usia 76,7
6 Uapaya Kesehatan Jiwa 35,7
Rerata Pencapaian 113,8

II. Penilaian Kinerja mutu Pelayanan Puskesmas


Tabel 25. Hasil Penilaian kinerja Mutu Pelayanan puskesmas
PENCAPAIAN
NO KEGIATAN MUTU PELAYANAN
(dalam%)
1 Umum 100
2 Komitmen 100
3 Perangkat 92.8
4 Kepatuhan terhadap Standar 100
5 Kepuasan Pelanggan 100
6 Kinerja Personal 81.9
Rerata Pencapaian 95.78333

52 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

III. Penilaian Kinerja Manajemen Puskesmas


Tabel 26. Hasil Penilaian Kinerja manajemen Puskesmas
PENCAPAIAN (dalam
NO KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
%)
1 Data 101,8
2 PTP 100
3 Simkes 100
4 Lokmin 88
5 Agenda Lokmin 100
6 Tim Managemen 100
7 SPM 100
8 Penilaian Kinerja 100
9 Penilaian Status Kesmas 58
Rerata Pencapaian 94.2

Rerata Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Minggir adalah sebagai berikut:


Tabel 27. Rerata Cakupan Penilaian Kinerja Puskesmas
CAPAIAN TINGKAT
NO KOMPONEN KELOMPOK
(dalam%) KINERJA
1 Cakupan Pelayanan 108.08 I Baik
2 Mutu pelayanan 95.78 I Baik
Kesehatan
3 Manajemen Puskesmas 94.2 I Baik
RERATA 99.36 Baik

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


Visi

4
VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN

Puskesmas Minggir 53
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

“ Mewujudkan masyarakat Minggir yang sehat dengan upaya


peningkatan PHBS masyarakat”

54 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

1. Menyelenggarakan pembinaan masyarakat tentang phbs


2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara tepat,
akurat, dan cepat mengutamakan mutu pelayanan serta memberdayakan
masyarakat
3. Menyediakan sdm, dan fasilitas kesehatan yang memadai
4. Mewujudkan tertib administrasi umum dan keuangan dengan baik

Puskesmas Minggir 55
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tujuan Strategis

menurunkan angka kesakitan,


menurunkan angka kesakitan
masyarakat Minggir

1
1
Tujuan pertama ini mengarahkan segenap
sumberdaya Puskesmas mampu
meningkatkan pelayanan sehingga
masyarakat semakin berminat dan terhadap
semua jenis pelayanan Puskesmas serta
dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan

2 Meningkatkan kualitas pelayanan


kesehatan

secara berkelanjutan yang


berorientasi pada kepuasan pelanggan

Dengan tujuan kedua ini diharapkan


Puskesmas mampu mendorong peningkatan
kesehatan organisasi yang membe rikan
manfaat yang lebih besar kepada stake
56 holders
Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tujuan Strategis

3 Meningkan efisiensi dan efektivitas


pemanfaatan sumber daya puskesmas
(man, money, material)

Dengan tujuan ketiga diharapkan akan


mengarahkan semua elemen Puskesmas agar
mampu memberikan kualitas pelayanan
terbaik yang ber orientasi kepada pelanggan

4
Meningkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk berprilaku hidup sehat
Dengan tujuan keempat diharapkan mampu
meningkatkan profesionalisme pegawai yang
didukung dengan kemampuan pemanfaatan
SIM dan layanan ketatausahaan yang prima

Puskesmas Minggir 57
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

TUJUAN PERTAMA

Sasaran
Menurunkan angka kesakitan,
1 Masyarakat yang berada di wilayah kerja
dan angka kematian Puskesmas Minggir
masyarakat Minggir
2 Segenap karyawan Puskesmas Minggir

TUJUAN KEDUA

Sasaran
Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pemanfaatan 1 Segenap karyawan Puskesmas Minggir
sumber daya
Puskesmas

TUJUAN KETIGA

Sasaran
Meningkatkan kualitas 1 Pelanggan Setia Puskesmas
pelayanan secara berkelanjutan
yang berorientasi pada 2 Produk yang dihasilkan puskesmas/Layanan
pelanggan kesehatan
3 Segenap karyawan Puskesmas
4

TUJUAN KEEMPAT

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan Sasaran


1
Masyarakat
kemampuan untuk berprilaku hidup

58 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2 Karyawan

3 Keluarga pasien

Puskesmas Minggir 59
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tujuan Strategis Pertama


1
“ Menurunkan angka kesakitan, dan angka kematian masyarakat Minggir ”

Puskesmas Minggir berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik


bagi masyarakat serta membuka selebar mungkin akses masyarakat dalam memperoleh
kesehatan di Puskesmas, berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah dan
mitra kerja lainnya dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian terutama
bagi ibu, anak dan keluarga miskin.
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian, kami menggunakan 3 indikator
dengan target pencapaiannya, yaitu:
1. Kematian bayi, dengan target < 2
2. Kematian balita, dengan target < 5
Kematian ibu, dengan target 0.

Pengukuran Kinerja Tujuan Pertama

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 – 2015
Persentase akses pelayanan Cakupan-cakupan pelayanan kesehatan ibu dan
kesehatan dasar khususnya bagi anak meningkat dari tahun 2011-1015.
bayi, anak balita dan ibu hamil
Persentase akses pelayanan Cakupan pelayanan kesehatan keluarga miskin
kesehatan bagi keluarga miskin semakin meningkat dari tahun 2011-2015

60 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Seluruh pasien Puskesmas Minggir yang dirawat di Puskesmas terdiagnosa dengan benar dan
dibuktikan dengan jejak rekam medisnya dan mendapatkan pelayanan kesehatan paripurna. Dari
seluruh pasien rawat inap, minimal 80%nya dapat sembuh secara medis, 18% sembuh untuk rawat
jalan, kurang dari 2% dirujuk karena penyakitnya ke RS rujukan, dan kurang dari 1% yang
meninggal.
Semua fasilitas dan sarana kesehatan yang ada di Puskesmas dapat termanfaatkan secara optimal,
sehingga mampu memberikan pemasukan dan produktivitas. Selain itu Puskesmas dapat
mengadopsi perkembangan teknologi, cara dan hasil penelitian kesehatan untuk meningkatkan
performa tindakan dan pemeriksaan penunjang.
Sebagai fasilitas pelayanan public, Puskesmas yang dalam hal ini sebagai lembaga teknis daerah,
dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah dan berperan aktif dalam masalah-
masalah sosial kesehatan.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran sebagai berikut:

Sasaran 1.1

Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar khususnya bagi


bayi, anak balita dan ibu hamil/ibu melahirkan dan rawat inap

Sasaran 1.2
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin

Puskesmas Minggir 61
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 1.1
Meningkatnya
kemudahan akses
pelayanan kesehatan Untuk meningkatkan
dasar bagi masyrakat
jumlah masyarakat
Kecamatan Minggir
yang menjadikan
Puskesmas sebagai
Puskesmas pilihan
utama masyarakat.
Puskesmas berupaya
mendekatkan diri
dengan pengguna
layanan jasa agar
dapat memantau
sampai seberapa jauh
efektivitas layanan
yang diberikan.

Strategi untuk mencapai Sasaran


1.1.

62 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kebijakan umum Puskesmas adalah


1. Malakukan standarisasi pelayanan
Puskesmas dengan standar ISO 20012.
2. Kemitraan dengan lembaga lain yang ada
diwilayah puskesmas dan sekitar

3. Tidak hanya pelayanan dalam gedung


tetapi luar gedung (Posyandu, Puskesling)

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program sosial


kemasyarakatan seperti kegiatan puskesmas keliling, kegiatan UKS dan kunjungan
rumah melalui kegiatan Public Health Nursing (PHN).

Dengan program tersebut diharapkan Puskesmas dapat mengukur efektivitas pelaksanaan


pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat memberikan feed back bagi peningkatan kualitas
pelayanan yang dapat diberikan.

”KEMITRAAN YANG BAIK DAPAT


MEMBANGUN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP KUALITAS LAYANAN
Puskesmas”

Puskesmas Minggir 63
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 1.1

Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


cakupan kunjungan ibu hamil K4 86 88 90 92 95
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 50 60 70 75 80
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan 100 100 100 100 100
cakupan pelayanan nifas 65 70 75 85 90
cakupan neonatus dan komplikasi yang ditangani 82 84 86 88 90
cakupan kunjungan bayi 91 92 93 94 95
cakupan desa UCI 100 100 100 100 100
cakupan pelayanan anak balita 91 92 93 94 95
cakupan pemberian MP-ASI anak usia 6-24
bulan dari gakin 100 100 100 100 100
cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100
cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 100 100 100 100 100
cakupan peserta KB aktif 72 74 76 78 80
cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit 100 100 100 100 100
persentase pelayanan resep obat yang terlayani 96 97 98 99 100

Anggaran Belanja Indikatif (Rp 000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Program upaya kesehatan 166.30
0.500
masyarakat 172.443.500 178.419.500 183.419.500 188.419.500

program pencegahan dan 5.78


0.000 6.200.000
penanggulangan penyakit menular 8.000.000

7.000.000
7.000.000
Program obat dan perbekalan
87.070.000
kesehatan 88.000.000
87.970.000 87.170.000
87.970.000

Rincian kegiatan utama ketiga program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

64 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 1.2
Meningkatnya peran
serta Puskesmas dari Untuk meningkatkan
aspek preventif,
promotif dan curatif
dalam menangani
masalah kesehatan
masyarakat

1. Malakukan program PHN


kepada kelompok masyarakat
yang bermasalah
2. Melakukan penyuluhan kader,
dukun dan TOGA dan TOMA
3. Pembinaan Desa siaga
4. Penyuluhan Nfza pada anak
sekolah
Pemeriksaan
keehatan bagi
anak baru
masuk
sekolab

Puskesmas Minggir 65
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kebijakan umum Puskesmas adalah


Meningkatkan pelayann puskesmas dengan
mengedepankan kerjasama lintas sektor dan
lintas serta pendekatan ke masyarakat

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pelayanan


penanggulangan masalah sosial, dan pelayanan penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat.

Dengan program tersebut diharapkan Puskesmas dapat diterima di masyarakat dan dapat
berperan dalam pembangunan keehatanan di wilayah kecamatan minggir

”Sehingga dapat diwujudkan sleman


sehat dan untuk terutama Mingir sehat.”

66 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 1.2

Meningkatnya peran serta Puskesmas dari aspek preventif, promotif dan curatif dalam
menangani masalah sosial dan kesehatan masyarakat

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Persentase penyelesaian masalah kesehatan
masyarakat yang diikuti oleh Puskesmas dengan tepat 70 % 75 % 78 % 79 % 90%
waktu
Cakupan pelayanan penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat yang diikuti oleh Puskesmas 80 % 80% 82 % 85.% . 86 %

Anggaran Belanja Indikatif (Rp 000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Pelayanan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat 6000 6000 6600 6600 6600

Rincian kegiatan utama kedua program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

Puskesmas Minggir 67
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

“Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelanjutan


yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

Tujuan Strategis Kedua


2
Puskesmas berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan secara
berkelanjutan yang memfokuskan pada peningkatan kepuasan pelanggan. Peningkatan kualitas
menyeluruh secara berkelanjutan dapat memberikan jaminan kualitas kepada para pelanggan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian dan akuntabilitas Puskesmas.
Untuk mengukur keberhasilan, Puskesmas Minggir menetapkan indikator berupa indeks
kepuasan pelanggan dengan target 95 %.

Pengukuran Kinerja Tujuan Kedua

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011- 2015
Persentase indeks kepuasan Meningkatnya rata-rata indeks kepuasan
pelanggan atas seluruh layanan pelanggan baik internal maupun eksternal
Puskesmas

68 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Semua komponen Puskesmas memiliki komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan tingkat
kesehatan organisasi melalui peningkatan efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang lebih efektif..

Untuk tetap menjaga kesinambungan ketersediaan sumberdaya diupayakan untuk meningkatkan


kontribusi pendapatan dari unit usaha dan usaha lainnya serta dari pendanaan stakeholder dan
mitra kerja

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran-sasaran sebagai


berikut :

Sasaran 2.1
Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas dalam
bidang medis, penunjang medis dan administratif
Sasaran 2.2
Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan unggulan
Sasaran 2.3
Melakukan standarisasi Pelayanan

Puskesmas Minggir 69
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 2.1
Meningkatnya kualitas pelayanan
Puskesmas dalam bidang
medis,rawat inap penunjang medis
dan administratif

Untuk meningkatkan
Strategi untuk mencapai Sasaran kualitas pengeloaan
2.1. keuangan,Puskesmas Minggir
melakukan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan
baik di bidang medis,
peunjang medis dan rawat
inap serta adminitratif.

Kebijakan umum Puskesmas a


dalah menyediakan
1. Pelayanan kesehatan bagi
masyarakat secara tepat, akurat,
dan cepat mengutamakan mutu
pelayanan serta memberdayakan
masyarakat
2. Menyediakan sdm, dan fasilitas
kesehatan yang memadai

70 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

3. Melakukan standarisasi pelayanan dengan ISO

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pelayanan


medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan administratif yang terstandarisasi.

Dengan program tersebut diharapkan Kegiatan Puskesmas dapat berjalan dengan baik dan
dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan kepuasan pelanggan internal ataupun
eksternal.

“.hanya dengan pelayanan berkualitas


kepuasan pelanggan dapat dipertahankan
dan ditingkatkan”

Puskesmas Minggir 71
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 2.1

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Meningkatnya indeks kepuasan pelanggan
80% 80% 85.% 85% 90%
Meningkanya jumlah kunjungan
40 rb 41 rb 42 rb 43 rb 45 rb

meningkatnya jenis pelayanan unggulan 2 2 3 3 4

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Reward pelayanan 166.300.500 172.443.500 .178.419.500 183.419.500 188.419.500

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

72 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 2.2
Meningkatnya jenis
pelayanan kesehatan
unggulan

Untuk meningkatkan
kontribusi hasil usaha.
Puskesmas sangat
memperhatikan pada layanan
yang dianggap istimewa atau
pelayanan unggulan

Kebijakan umum
Puskesmas adalah
menmbah pelayanan
unggulan yaitu dengan menambah pelayanan

1. Pelayanan USG
2. Pelayanan Fisoterapi

Puskesmas Minggir 73
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program peningkatan


kualitas pengelolaan unit usaha.
Dengan program tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing Puskesmas Minggir.

“Diversifikasi pelayanan akan menambah


kemandirian Puskesmas dalam menghadapi
perubahan ke depaN”

74 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 2.2

Meningkatnya kontribusi hasil usaha dalam menunjang pendanaan Puskesmas

TARGET KINERJA

INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015


Tingkat pertumbuhan pendapatan dari unit usaha
untuk pembiayaan Puskesmas 0% 3% 7% 10 % 12 %

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Peningkatan pendapatan 295,000,00 305,000,00 315,000,00 325,000,00 335,000,000


Dari Retribusi 0 0 0 0

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja barang modal


............. ............. ............ ............... .........

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2009 – tahun 2013) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

Puskesmas Minggir 75
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 2.3
Standarisasi Pelayanan

Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan,
Puskesmas melakukan
standarisasi pelayanan
dengan sertifikasi ISO 2001

Strategi untuk mencapai Sasaran 2.3

Kebijakan umum Puskesmas


adalah

1. Standarisasi ISO

2. Peningkatan Kompetensi SDM

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program kemitraan


dengan stakeholders dan mitra kerja.

Dengan program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
yang bermutu bagi masyarakat

76 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

“Pelayanan yang bermutu akan


meningkatkan kinerja PUSKESMAS”

Puskesmas Minggir 77
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 2.3

Meningkatnya kontribusi pendanaan dari pemerintah dan mitra dalam negeri

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Tingkat pertumbuhan pendanaan dari
stakeholders dan mitra kerja % .....% ......% ......% .....%

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Kemitraan dengan stakeholders dan ............... ................. .............. ............... ................


mitra kerja

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Kemitraan dengan stakeholders dan mitra .............. ............ ............ ............ ...........
kerja

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

78 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Tujuan Strategis Ketiga


3
“Meningkan efisiensi dan efektivitas
pemanfaatan sumber daya puskesmas
puskesmas secara efektif dan efisien
Puskesmas berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan secara
berkelanjutan yang memfokuskan pada peningkatan kepuasan pelanggan. Peningkatan kualitas
menyeluruh secara berkelanjutan dapat memberikan jaminan kualitas kepada para pelanggan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian dan akuntabilitas Puskesmas.

Pengukuran Kinerja Tujuan Ketiga

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 – 2015
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan 90%
atas seluruh layanan Puskesmas

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran-sasaran


sebagai berikut :

Sasaran 3.1
Meningkatnya efisiensi dan efektifitas
pelayanan

Puskesmas Minggir 79
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.1
Meningkatnya efisiensi dan
efektifitas pelayanan

Puskesmas selalu berusaha


meningkatkan kualitas
layanan Puskesmas kepada
pelanggannya baik
pelayanan medis, penunjang
medis dan administratif
dengan melakukan efektifitas
dan esfisiensi adminstratif.

Strategi untuk mencapai Sasaran


Strategi untuk 3.1
Mencapai
Sasaran 4.1

80 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Kebijakan umum Puskesmas adalah


1. Akuntabilitas laporan

2. Monitoring dan evaluasi

3. Pelatihan SDM

4. penyediaan barang dan jasa yang diperlukan

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program pelayanan


medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan administratif secar efektif dan
efisien.

Dengan program tersebut diharapkan kinerja pelayanan Puskesmas dapat memenuhi target
yang telah ditetapkan.

”Kualitas PELayanan Prima


Puskesmas”

Puskesmas Minggir 81
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.1

Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas dalam bidang medis, penunjang medis dan
administratif

TARGET KINERJA ( %)

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan 85 % 85 % 90 % 90 % 95 %


medis
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan 85 % 85 % 90 % 90 % 95 %
penunjang medis
Rata-rata indeks kepuasan pelanggan atas pelayanan 85 % 85 % 90 % 90 % 95 %
administratif

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pelayanan medis ................ ................ ............... ................ ...............


Pelayanan penunjang medis ............... ................ ............... ................ ...............
Pelayanan administratif ............... ............... .............. ............... ...............

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pelayanan medis ............... ............... ................ ............... ..............


Pelayanan penunjang medis ............... ............... ................ ............... ..............
Pelayanan administratif .............. ................ ................ .............. ..............

Rincian kegiatan utama dalam program-program tersebut beserta tolok ukur kinerja output
yang akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.

82 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Puskesmas selalu berusaha


...............................................
....... .......................................
.................

Strategi untuk mencapai Sasaran


Strategi untuk 3.2
Mencapai
Sasaran 4.2

Kebijakan umum
Puskesmas

adalah .............................................................. .................................


................................

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program


pengembangan jenis layanan.

Dengan program tersebut diharapkan kinerja


pelayanan ................................................... .... ...................................................................
.............

“............................................................. ...
............................................................”

Puskesmas Minggir 83
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

84 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.2

Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan unggulan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Persentase pelayanan dan prosedur kerja terakreditasi
80% 80 % 85.% 85 % 90 %

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Pengembangan jenis layanan 395, 405,000 435,000
000,000 ,000 415,000,00 25,000,000 ,000
0

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

Puskesmas Minggir 85
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.3
Meningkatnya
jumlah kunjungan
pasien rawat jalan
dan rawat darurat
Puskesmas selalu berusaha
serta tingkat meningkatkan kualitas
hunian rawat inap layanan ... ............................
.................. ..........................
.............. ......

Strategi
Strategi untuk
untuk mencapai
Mencapai Sasaran Sasaran
4.3 3.3

Kebijakan umum Puskesmas


adalah ...........................................................
. .............................................................

86 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program promosi


pelayanan Puskesmas.

Dengan program tersebut diharapkan ............................................................................. ......


..........................................................................................

"............................................................. ...
............................................................"

Puskesmas Minggir 87
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.3

Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat darurat serta tingkat hunian
rawat inap

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Persentase peningkatan jumlah kunjungan pasien 5% 5% 5% 5% 5%
rawat jalan
Persentase peningkatan jumlah kunjungan pasien 5% 5% 5% 5% 5%
rawat darurat
Persentase peningkatan jumlah pasien rawat inap 5% 5% 5% 5% 5%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Promosi pelayanan Puskesmas ............. .............. .............. .............. ..............

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

88 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 3.4
Menjaga pelaksanaan
layanan yang taat
terhadap peraturan

Puskesmas selalu berusaha


meningkatkan kualitas
layanan dengan tetap
mengutamakan pada
kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.

Strategi untuk mencapai Sasaran 3.4 Strategi untuk Mencapai Sasaran 4.4

Kebijakan umum Puskesmas


adalah ....... ...................................................
..... ..............

Puskesmas Minggir 89
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program monitoring


dan evaluasi pelaksanaan tupoksi.

Dengan program tersebut


diharapkan........................................................................... ...... ........................................
.............................

"............................................................... .
................................................................"

90 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 3.4

Menjaga pelaksanaan layanan yang taat terhadap peraturan

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Rata-rata capaian kinerja kegiatan dan/atau program
85 85 85 90 90
Persentase prosedur kerja yang dilaksanakan sesuai
dengan standarnya 85 85 85 90 90
Persentase rekomendasi perbaikan proses layanan
dan pengelolaan organisasi yang dapat ditindaklanjuti 85 85 85 90 90

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan ............. .............. ............... ................ ...............
tupoksi

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

Puskesmas Minggir 91
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4
Tujuan Strategis Keempat
“Meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk berprilaku hidup sehat”
Untuk dapat menjaga mancapai derajat kesehatan masyarakat yang baik sangat ditentukan oleh
prilaku masyarakatnya, oleh karena itu peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku
hidup sehat sangat penting. Sehingga Puskesmas Minggir mempunyai kebijakan:
1. meningkatkan program Promkes
2. Meningkatkan program pengawasan makanan dan
3. Upaya perbaikan gizi masyarakat

Pengukuran Kinerja Tujuan Keempat

Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 – 2015
Rata-rata indeks kepuasan pegawai 85

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, kami menjabarkannya dalam sasaran-sasaran


sebagai berikut :

Sasaran 4.1

92 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

meningkatkan program Promkes

Sasaran 4.2
Perbaikan gizi masyarakat

Sasaran 4.3
Pengawasan makanan

Puskesmas Minggir 93
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.1
Meningkatnya
kompetensi sumber
daya manusia

Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kompetensi sumber daya
manusia internal karena
merupakan modal utama
organisasi.

Strategi untuk mencapai Sasaran 4.1 Strategi untuk Mencapai


Sasaran 8.1

Kebijakan umum
Puskesmas
Meningkatan program
Promosi kesehatan.

94 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program Promosi


kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat

Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan sehingga mampu menunjang pada peningkatan kualitas layanan.

”Sumber Daya Manusia Merupakan Modal


Utama Organisasi”

Puskesmas Minggir 95
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 4.1

Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase SDM yang berkinerja baik ......% ......% ......% .......% ......%

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pengembangan kapasitas sumber daya ............. .............. .............. ............. .............


manusia

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

96 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.2
Perbauikan Gizi Masyarakat

Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kemampuan organisasi
melalui peningkatan sistem
informasi manajemen.

Strategi untuk mencapai Sasaran 4.2 Strategi untuk Mencapai Sasaran 8.2

Kebijakan umum Puskesmas adalah


pengembangan sistem informasi
diarahkan untuk mendukung kemampuan
organisasi dalam menigkatkan kualitas
layanan jasa.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program


pengembangan sistem informasi manajemen.

Puskesmas Minggir 97
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan program tersebut diharapkan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas dapat
ditingkatkan melalui pengembangan sistem informasi.

”Pengembangan Sistem Informasi


untuk Peningkatan Kualitas Layanan”

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 8.2

Meningkatnya keandalan sistem informasi

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015


Indeks kepuasan pegawai atas layanan sistem 80 80 85 85 90
informasi

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015


Pengembangan sistem informasi ............. ............. ............. .............
manajemen

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

98 Puskesmas Minggir
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Sasaran 4.3
Pengawasan makanan dan
obat di masyarakat

Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
kapasitas organisasi untuk
meningkatkan kualitas
layanan.

Strategi untuk mencapai Sasaran


Strategi untuk 4.3Sasaran 8.3
Mencapai

Kebijakan umum Puskesmas adalah


learning organization.

Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan program


pengembangan kapasitas organisasi.

Puskesmas Minggir 99
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Dengan program tersebut diharapkan kapasitas organisasi dapat ditingkatkan sehingga mampu
mendukung peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.

“Peningkatan Kapasitas Organisasi


untuk Peningkatan Kualitas Layanan”

Pengukuran Kinerja Untuk Sasaran 4.3

Meningkatnya kapasitas organisasi

TARGET KINERJA

INDIKATOR HASIL 2011 2012 2013 2014 2015

Indeks kepuasan pegawai atas layanan ketatausahaan 80 % 85 % 85 % 90 % 91 %

Anggaran Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pengembangan kapasitas organisasi

Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang akan
dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan dalam
lampiran 4 dokumen ini.

100 Puskesmas Minggir


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

V. PROYEKSI KEUANGAN

5 PROYEKSI KEUANGAN

Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam


lima tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup
signifikan .

A. PROYEKSI PENDAPATAN
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum
terdiri dari:

1. Penerimaan dari jasa layanan,

2. Pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri,

3. Hibah/Donasi/Kerjasama dengan mitra baik dari dalam maupun luar negeri,

4. Rupiah murni yang berasal dari Pemerintah Republik Indonesia.

1. Penerimaan dari jasa layanan


Penerimaan dari jasa layanan yang dikelola oleh Puskesmas terdiri atas tiga kelompok
besar yaitu:
1. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan medis.

2. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan


penunjang medis.
3. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan lainnya.

Puskesmas Minggir 101


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Penerimaan dari jasa layanan tersebut akan kami kelola secara profesional sehingga
dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan diklat, pengembangan sesuai
dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan dengan mengedepankan
pengelolaan sumber daya yang ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan praktek
bisnis yang sehat.

2. Proyeksi Penerimaan dari Kegiatan Pelayanan Medis, Penunjang Medis


dan Peerimaan Lainnya

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

JENIS PENDAPATAN 2011 2012 2013 2014 2015

Rawat jalan
Rawat Inap
Pembimbingan Mahasiswa

TOTAL

3. Proyeksi Pinjaman, Hibah/Donasi/Kerjasama dan Rupiah Murni (DPA)

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Pinjaman LN - - - - -
Hibah/Donasi/Kerjasama - - - - -
Rupiah Murni - - - - -

102 Puskesmas Minggir


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

4. Grafik Pertumbuhan Pendapatan

.................................................................................................................. .......
...........................................................................................................

B. PROYEKSI BELANJA
Belanja sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah (PP 24
Tahun 2005) terdiri atas :

1. Belanja Operasi, dengan


rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga, Subsidi,
Hibah, dan Bantuan Sosial.

2. Belanja Modal, dengan


rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Aset Tetap, dan Belanja Aset Lainnya.

3. Belanja Lain-Lain/Tak
Terduga.

Belanja yang diproyeksikan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan


Puskesmas ke depan dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya.

1. Belanja Operasi

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja Pegawai
24.966.100 11.567.500
Belanja Barang 92.043.250 31.981.408
Belanja Pegawai dan Barang non DPA
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Jumlah Belanja Operasi

Puskesmas Minggir 103


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

2. Belanja Modal

Anggara Belanja Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja Aset Tetap - - - - -


Belanja Aset Lainnya - - - - -
Jumlah Belanja Modal - - - - -

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
.

3. Belanja Lain-Lain/Tak Terduga

Anggaran Pendapatan Indikatif (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Belanja Lain-Lain/Tak Terduga - - - - -

4. Grafik Trend Belanja


................................................................................................................................. .......
.......................................................................................................................... ..............
................................................................................................................... .....................
............................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

5. Grafik Perbandingan Trend Pendapatan dan Belanja


.................................................................................................................................. ......
........................................................................................................................... .............
....................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

104 Puskesmas Minggir


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

C. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT
Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan belanja di atas kami
memproyeksikan besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:

Proyeksi Surplus / Defisit (Rp000,00)

PROGRAM 2011 2012 2013 2014 2015

Surplus/ (defisit) .............. ............ .............. ............. ..............

...........................................................................................................................

D. PROYEKSI NERACA
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
Neraca dengan gambaran sebagai berikut:

Proyeksi Neraca (Rp000,00)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015


Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Lainnya
Total Aktiva

Hutang & Ekuitas 0 0 0 0 0


Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
Ekuitas dana
lancar
Ekuitas dana
investasi
Total Hutang &
Ekuitas

E. PROYEKSI ARUS KAS


Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas memproyeksikan
Arus Kas dengan gambaran sebagai berikut:

Proyeksi Arus Kas (Rp000,00)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Puskesmas Minggir 105


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

Arus Kas Masuk


Pendapatan DIPA
Pendapatan Diklat dan
Sertifikasi
Pendapatan Human and
Organization Develop.
Pendapatan Optimalisasi
Pemanfaatan Aset
Jumlah Arus Masuk Kas

Arus Kas Keluar


Belanja Pegawai
Belanja Barang
Bantuan Sosial
Belanja Modal Fisik
lainnya
Total Hutang & Ekuitas

Arus Kas Bersih

106 Puskesmas Minggir


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

PENUTUP PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas menjadi komitmen kinerja yang akan dilaksanakan
oleh seluruh jajaran yang ada di Puskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis
Anggaran dan Penetapan Kinerja sebagai alat komitmen kepada Kepala Daerah.

Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari Rencana
Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran
Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan
karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan demi
untuk mempertahankan customer loyality.

Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan
akan dilaporkan selain kepada Kepala Daerah juga kepada publik dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP sehingga seluruh pihak dapat mengakses akuntabilitas
Puskesmas dengan mudah.

Puskesmas Minggir 107


Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015

LAMPIRAN

LAMPIRAN

108 Puskesmas Minggir

Anda mungkin juga menyukai