SUHURDIN A. LABANA SH
Nip: 19731022 199702 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
UPTD KESEHATAN MATANGA
SULAWESI TENGAH
Alamat : Desa Matanga Kec. Banggai Selatan. Kode Pos 94832
Email : puskesmasmatanga@yahoo.com
A. PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu Negara di Asiayang memiliki kerentanan HIV akibat dampak
perubahan ekonomi dan perubahan kehidupan social.Saat ini epidemi AIDs di dunia sudah memasuki
decade ketiga,namun penyebaran infeksi terus berlangsung yang menyebabkan Negara kehilangan
sumber daya dikarenakan masalah tersebut.Program HIV AIDS dikelola pemerintah dan masyarakat
merupakan kebijakan yang terpadu untuk mencegah penularan HIV dan memperbaiki kualitas hidup
orang dengan HIV .Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan bahwa setiap
kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakatyang setinggi
tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,pastisipatif dan berkelanjutan.Peraturan
Presiden No 75 Tahun 2006mengamanatkan perlunya peningkatan upaya penanggulangan HIV dan AIDS
di seluruh Indonesia.
Infeksi menular seksual ( IMS ) di Negara berkembang merupakan masalah besar dalam bidang
kesehatan masyarakat.Di Asia Tenggara terdapat hamper 50 juta IMS setiap tahun.IMS dapat
menyebabkan individu menjadi rentan terhadap infeksi HIV.IMS dalam populasi mrupakan faktor
utamapendorong terjadinya pandemik HIV .Di Negara berkembang proporsi infeksi baru HIV dalam
populasi IMS lebih tinggi pada awal dan pertengahan epidemi HIV.Penularan infeksi melalui hubungan
seksual diikuti dengan perilaku yang menempatkan individu dalam resiko tertular HIV sepertiberganti-
ganti pasangan seksual,pasangan beresiko tinggi,dan tidak konsisten menggunakan kondom.Pencegahan
terhadap IMS akan melindungi diri tertular HIV.
B. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi resiko penularan
HIV,meningkatkan kualitas hidup ODHA,serta mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV dan
AIDS pada individu,keluarga dan masyarakat agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan.Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah dan
masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,sehingga keseluruhan upaya penanggulangan
HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,menyangkut area pencegahan,pengobatan,mitigasi
dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.Untuk keberhasilan program pencegahan dan
pengobatan diperlukan peran aktif dari kelompok populasi kunci yait : (1)Orang-orang yang beresiko
tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual beresiko yang tidak terlindung,bertukar alat suntik
tidak steril,(2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan,lingkungannya rentan
terhadap penularan HIV seperti buruh migrant,pengungsi dan kalangan muda beresiko,dan ( 3 ) ODHA
adalah orang yang sudah terinfeksi HIV.Epidemi HIV merupakan masalah dan tantangan serius terhadap
kesehatan masyarakat di dunia.Pada tahun 2007 jumlah ODHA diseluruh duniadiperkirakan sudah
mencapai 33,2 Juta 9 30,6-36,1 juta ).Setiap hari lebih 6800 orang terinfeksi HIV dan lebih dari 5700
meninggal karena AIDS,yang disebabkan terutama kurangnya akses terhadap pelayanan pengobatan dan
pencegahan HIV.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di Indonesia telah memasuki epidemi
terkonsentrasi.Berdasarkan hasil survey terpadu Biologis dan Perilaku ( STBP ) pada populasi kunci
tahun 2007 dan 2011( Kemenkes 2007 dan 2011 ) menunjukkan bahwa prevalensi HIV pada pengguna
Napza Suntik ( Penasun ) turun dari 52,4 % pada tahun 2007 menjadi 42,4 % tahun 2011.Prevalensi HIV
pada waria,wanita pekerja seks ( WPS ) tampak stabil atau sedikit berkurang dari 24,3 % menjadi 23,2 %
( Waria ) dan 9,8% menjadi 9,3 % ( WPS ) dari 4 % menjadi 3 %.Namun demikian meningkatnya
prevalensi HIV pada lelaki yang seks dengan lelaki ( LSL )dari 5,3 % menjadi12,4 % dan pelanggan PS
dari 0,1 % menjadi 0,7 % meningkatkan kekhawatiran.Model matematik dari epidemic HIV di Indonesia
( Asian EpidemicModel ) menunjukkan proyeksi jumlah orang dengan HIV dan AIDS ( ODHA ) yang
meningkat pesat sampai dengan tahun 2017 jika tidak dilakukan percepatan upaya pencegahan dan
pengobatan.Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahandan
penanggulangan HIV AIDS yang lebih intensif,menyeluruh terpadu dan terkoordinasi untuk
menghasilkan program yang cakupannya tinggi efektif dan berkelanjutan.
Puskesmas Ampenan sebagai salah satu Puskesmas di Kota Mataram ikut serta aktif dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS dengan mengadakan kegiatan berupa Klinik VCT dan IMS
,penyuluhan tentang HIV AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular
yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulanagn HIV AIDS ini.
C. TUJUAN
1.TujuanUmum
Program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Matanga adalah pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS dan IMS di Masyarakat.
2.Tujuankhusus :
a. Menemukan kasus baru penderita HIV dan IMS
b. Mencegah penularan HIV dan
c. Meningkatkan pengetahuan Masyarakat,Kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV
tentang HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual ( IMS )
D. PELAKSANAAN
Dilaksanakan satu hari kunjungan
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Novenber 2017
Tempat : Desa Kalapa Lima
E.MEKANISME
Melakukan pelacakan Kasus HIV/AIDS dan IMS
F.PEMBIAYAAN
Kegiatan ini terselengara dengan biaya bersumber dari dana bantuan operasional Kesehatan
(BOK) TA.2017
G.PELAPORAN
Dilaporkan saat seluruh Kegitan telah Dilaksanakan
H.PENAGGUNG JAWAB
Pemegang Program HIV /AIDS
SUHURDIN A. LABANA SH
Nip: 19731022 199702 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB
UPTD KESEHATAN MATANGA
SULAWESI TENGAH
Alamat : Desa Matanga Kec. Banggai Selatan. Kode Pos 94832
Email : puskesmasmatanga@yahoo.com
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diprlukan peran aktif dari kelompok
populasi kunci yaitu :
1.Orang-orang beresiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual beresiko yang tdak terlindung
bertukar alat suntik yang tidak steril.
2.Orang-orang yang rentan adalah karena pekerjaan,lingkungannya rentan terhadap penularan HIV,seperti
Buruh migran pengungsi dan kalanagan muda beresiko,dan
3.ODHA adalah orang sudah terinfeksi penyakit HIV
Seperti diketahui situasi epidemic HIV dan AIDS diindonesia telah memasuki epidemi
terkosentras.berdasarkan hasil surveyLans terpadu HIV dan perilaku (STHP) populasi
kunci,2017.menunjukkan prepalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks Langsung 10,4%
BPS tdak Langsung 4,6%.Waria 24,4% pelanggan WPS 0,8% leleki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%
pengguna Naza Suntik 52,4%.di propinsi papua dan papua batrat terdapat pergerakan kearah geralized
epidemic dengan prepalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-59 thun (STHP),penduduk papua 2017.
Dalam menghadapi epidemic HIV tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan HIV dan
AIDS.yang lebih intensif menyeluruh,terpadu dan terkoordinasi,untuk menghasilkan program yang
cakupannya tinggi,efektif dan berkelanjutan.
Rumah sakit Dian Harapan sebagai salah satu rumah sakit rujukan bagi orang dengan HIV dan
AIDS.(sk menkes no.760/menkes/sk/XI/2007 tentang penetapan lanjutan rumah sakit pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS dengan mengadakan kegiatan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan IMS
kelompok resko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV/AIDS yang menjadi populasi kunci dalam
keberhasilan penanggulangan HIV/AIDS ini.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
A.MAKSUD KEGIATAN
Maksud kegiatan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi
dan kelompok rentan tertular HIV tentang HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual (IMS)
B.TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan ini adalah dengan meninglatkan pengetahuan tentang HIV /AIDS dan IMS ,
kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan tertular HIV Dadap membagikan dan menyebarkan
pengetahuan ini pada anggota kelompok yang lain. Sehingga populasi kunci ini secara langsung dapat
ikut berperan secara aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
III. RINCIAN KEGIATAN
A. Uraian Kegiatan
Pelasanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV tentang
masalah HIV/AIDS dan penyakit IMS
B. Kriteria Peserta
Peserta yang hadir adalah yang termasuk dalam kelompok resiko tiggi dan rentan tertular HIV/AIDS dan
penyakit IMS yaitu ibu yang datang ke posyandu
C. Jumlah peserta
Jumlah peserta keseluruhan yang akan hadir diperkirakan 20 Orang.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sebanayak 1x (kali) masing-masing kegiatan diadakan selama 1 (satu) hari
yaitu pada kegiatan atau bersamaan dengan jadwal posyandu.
E. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan adalah para ibu yang datang ke posyandu.
F. Metode Kegiatan dan Jadwal Acara
Metode Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode-metode sebagai berikut :
1.Paparan Materi Penyuluhan dari NaraSumber
2.Tanya Jawab.
SUHURDIN A. LABANA SH
Nip: 19731022 199702 1 001