44 Demak
Telp./Fax (0291) 685934
Website : http://dinkes.demakkab.go.id
Email : dinkes@dinkes.demakkab.go.id /
dinkes.demak@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR
Buku Profil Kesehatan merupakan salah satu media publikasi data dan
informasi hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan pembangunan di bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten
Demak dalam kurun waktu satu tahun. Selanjutnya buku profil kesehatan dapat
digunakan sebagai media monitoring, evaluasi dari program-program hasil
pembangunan kesehatan dan hasil kinerja penyelenggaraan Standar Pelayanan
Minimal Kabupaten Demak. Serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
penentu strategi dan kebijakan dalam perencanaan kegiatan di tahun yang akan
datang.
Buku profil kesehatan ini memuat lampiran 83 tabel dengan sajian data
menurut jenis kelamin (data terpilah gender), yang bersumber dari programer kegiatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, BPS, RSUD Sunan Kalijaga Demak, RSI NU
Demak, RS Pelita Anugerah Mranggen Demak, serta instansi terkait lainnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan 2018 ini
masih terdapat kekurangan, kami selalu mengharapkan kritik dan saran untuk
penyempurnaan buku ini. Akhir kata ucapan banyak terima kasih dan penghargaan
yang setinggI tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan buku ini.
Pelindung :
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Penasehat :
Sekretaris
Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
Pengarah :
Kasubbag Program dan Keuangan Kasubbag Umum dan Kepegawaian
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga
Seksi Surveilens dan Imunisasi
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi Kefarmasian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Penyusun :
Tim Penyusun Profil Kesehatan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Judul :
Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018
Alamat :
Jl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak
Telp./Fax (0291) 685934
Website : http://dinkes.demakkab.go.id
e-mail : dinkes@dinkes.demakkab.go.id / dinkes.demak@yahoo.co.id
Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Jl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak Telp./ Fax
(0291) 685934
Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
C. Sistematika ..................................................................................... 3
LAMPIRAN
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DEMAK | 2018 iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Prosentase Status Gizi Balita Kab.Demak Tahun 2014-2018 .......... 16
Tabel 3.2 Sepuluh Besar Penyakit Kunjungan Rawat Jalan Puskesms ........... 19
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan tersebut dapat dilihat
dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka
kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat.
Untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan
anak, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pendayagunaan tenaga
kesehatan, penanggulangan penyakit menular, penanggulangan gizi buruk
serta ketersediaan sarana dan prasarana yang memudahkan jangkauan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Ketersediaan informasi yang valid, akurat dan konsisten sebagai salah
satu kebutuhan mendasar dalam pembangunan dan usaha mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pengembangan sistem informasi,
khususnya di bidang kesehatan perlu dimantapkan dan dikembangkan guna
mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya-
upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu
bentuk pengembangan sistem informasi dibidang kesehatan adalah
menampilkan hasil pembangunan dibidang kesehatan, yang diwujudkan dalam
dalam bentuk Buku Profil Kesehatan.
Buku “Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2018” adalah
gambaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Demak, yang memuat
berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu
tahun 2018. Data dan informasi yang termuat antara lain data kependudukan,
fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan, masalah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DEMAK | 2018 1
kesehatan dan lain sebagainya. Profil kesehatan ini disajikan secara
sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat
di Kabupaten Demak khususnya, dan semua masyarakat pada umumnya.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai sebagai
tolok ukur keberhasilan/ kemajuan pembangunan kesehatan yang telah
dilakukan selama tahun 2018 dibandingkan dengan target yang sudah
ditetapkan, untuk memberikan gambaran tentang pembangunan kesehatan,
program dan kebijakan yang dilaksanakan di Kabupaten Demak, serta dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kegiatan, program
dan kebijakan di bidang kesehatan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan
evaluasi dalam upaya “Mewujudkan Masyarakat Demak Yang Semakin Sehat
dan Mandiri”.
B. TUJUAN
Memberikan gambaran informasi derajat kesehatan yang menyeluruh
dalam rangka meningkatkan kemampuan manajeman secara berhasil guna
dan berdaya guna.
Secara khusus tujuan penyusunan Profil Kesehatan adalah :
a. Diperolehnya Data/ informasi umum dan lingkungan yang meliputi
lingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial ekonomi;
b. Diperolehnya Data/ informasi tentang status kesehatan masyarakat
yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat;
c. Diperolehnya Data/ informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi
cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.
d. Diperolehnya Data/ informasi untuk bahan penyusunan perencanaan
kegiatan program kesehatan;
e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program –
program kesehatan;
f. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas,
Rumah Sakit maupun Unit-Unit Kesehatan lainnya;
C. SISTEMATIKA
Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan
upaya kesehatan dan sumber daya yang ada serta situasi kesehatan secara
umum Kabupaten Demak Tahun 2018 ini, maka disusunlah Buku Profil
Kesehatan yang disusun secara sistematika sebagai berikut :
BAB-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
BAB-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan
lingkungan.
BAB-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab
ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota.
BAB-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
A. DEMOGRAFI
1. Jumlah penduduk
Hasil estimasi jumlah penduduk Kabupaten Demak pada Tahun 2018
sebesar 1.151.796 jiwa, yang terdiri atas 570.481 jiwa penduduk laki-laki dan
581.315 jiwa penduduk perempuan. Rasio penduduk berdasarkan jenis
570.481
kelamin : X 100 = 98 yang artinya terdapat 98 laki–laki diantara 100
581315
perempuan. Jumlah Penduduk dapat dilihat pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.1
Piramida Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2018
PEREMPUAN LAKI-LAKI
-8,07775+ 12,533
70 - 74
-8,473 10,975
-13,47865 - 69 14,672
-20,690 60 - 64 20,552
-26,170 55 - 59 26,645
-32,817 50 - 54 33,663
-36,878 45 - 49 37,893
-40,141 40 - 44 41,078
-39,031 35 - 39 42,701
-38,897 30 - 34 42,048
-45,162 25 - 29 43,359
-55,412 20 - 24 52,066
-54,796 15 - 19 54,574
-51,897 10 - 14 49,400
-50,922 5-9 47,626
-47,640 0-4 45,788
SAYUNG II
GUNTUR I
GUNTUR II
SAYUNG I
BONANG II
KARANGAWEN II
BONANG I
DEMAK II
KEBONAGUNG
KARANGAWEN I
DEMAK I
DEMPET
MIJEN I
MIJEN II
MRANGGEN II
KARANG TENGAH
DEMAK III
WEDUNG II
WEDUNG I
MRANGGEN I
WONOSALAM I
WONOSALAM II
GAJAH 1
GAJAH 2
KARANGANYAR II
KARANGANYAR I
C. PEMERINTAHAN
1. Pemerintah Kabupaten Demak
Demak merupakan salah satu daerah yang dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pusat Pemerintahan
Kabupaten Demak terletak di komplek Kantor Bupati Demak, yang berada di
Jalan Kyai Singkil No. 7 Demak.
a) Kepala Dinas.
b) Sekretariat, yang membawahkan :
1) Sub Bagian Program dan Keuangan; dan
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c) Bidang Kesehatan Masyarakat, yang membawahkan :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
3) Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga.
d) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang membawahkan :
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
e) Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, yang membawahkan :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan;
2) Seksi Kefarmasian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga; dan
3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
f) Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g) Kelompok Jabatan Fungsional.
KEPALA DINAS
UPTD
27 PUSKESMAS
DAN
1 LABKESDA
No Nama Program
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1 Penyediaan jasa surat menyurat
1.2 Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik
1.3 Penyediaan jasa administrasi keuangan
1.4 Penyediaan alat tulis kantor
1.5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
1.6 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan
1.7 Penyediaan
kantor peralatan dan perlengkapan kantor
1.8 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
1.9 Penyediaan makanan dan minuman
1.10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
1.11 Penyediaan jasa pegawai Non PNS
2 Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur
2.1 Pengadaan kendaraan dinas/ operasional
2.2 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2.3 Pengadaan peralatan gedung kantor
2.4 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
2.5 Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional
2.6 Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
2.7 Pemeliharaan rutin/ berkala mebeleur
2.8 Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1 Pendidikan dan pelatihan formal
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
4.1 Penyusunan laporan
Capaian Kinerja dancapaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
Keuangan
4.2 Penyusunan
SKPD pelaporan keuangan semesteran
4.3 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
5.1 Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
5.2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
5.3 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
5.4 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
5.5 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
6.1 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
6.2 Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana puskesmas dan
6.3 Revitalisasi
jaringannya sistem kesehatan
6.4 Peningkatan kesehatan masyarakat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DEMAK | 2018 10
6.5 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
7 Program Pengawasan Obat dan Makanan
7.1 Peningkatan pemberdayaan konsumen/ masyarakat di bidang
7.2 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan
obat dan makanan
7.3 Peningkatan
berbahaya kapasitas laboratorium pengawasan obat dan
7.4 Peningkatan
makanan penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat
8 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
dan makanan
8.1 Peningkatan promosi obat bahan alam Indonesia di dalam dan
9 Program
luar negeriPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
9.1 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
9.2 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
10 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
10.1 Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
10.2 Pemberian tambahan makanan dan vitamin
10.3 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
10.4 Pemberdayaan
Gangguan Akibat masyarakat untuk (GAKY),
Kurang Yodium pencapaian keluarga
Kurang sadar
Vitamin gizi
A, dan
10.5 Penanggulangan gizi Mikro
Kekurangan Zat Gizi lebih Lainnya
11 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
11.1 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
11.2 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
12 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
12.1 Penyemprotan/ fogging sarang nyamuk
12.2 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
12.3 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
12.4 Peningkatan imunisasi
12.5 Peningkatan surveillance Epidemiologi dan penaggulangan
13 Program
wabah Standarisasi Pelayanan Kesehatan
13.1 Penyusunan standar pelayanan kesehatan
13.2 Akreditasi Puskesmas
14 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
14.1 Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
15 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
15.1 Pengadaan sarana dan prasarana
Prasarana Pusk/Pustu puskesmas
dan Jaringannya
16 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
16.1 Pembangunan rumah sakit
Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/
17 Program Kemitraan
Rumah Sakit Mata Peningkatan Pelayanan Kesehatan
17.1 Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
18 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
18.1 Penyuluhan kesehatan anak balita
18.2 Imunisasi bagi anak balita
19 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
19.1 Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
B. Angka Kematian
1) Angka Kematian Ibu ( AKI )
Angka Kematian Ibu di kabupaten Demak pada Tahun 2018 sebanyak
23 kasus atau 112,26 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami
kenaikan apabila dibandingkan dengan Tahun 2017 yang mencapai 14 kasus
atau 67,14 per 100.000 kelahiran hidup. Hal tersebut mengindikasikan
menurunnya derajat kesehatan masyarakat Demak.
80 81.68
72.53
67.14
60
40
20
0
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
3.00
2.50
2.00
1.65 1.60
1.50
1.20
1.00
0.50
0.00
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
C. Status Gizi
Status Gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk
anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Permasalahan
gizi buruk yang terjadi dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk
berperilaku dalam pemenuhan gizi yang baik dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Di Kabupaten Demak Jumlah Balita dilaporkan (S) pada Tahun 2018
berjumlah 98.767 Balita, yang di timbang (D), sejumlah 8 6 .664 Balita, Balita
BGM sejumlah 6 2 2 Balita. Dengan hasil D/S sebesar 87,7 dan BGM/D atau
sebesar 0,72 %.
Sedangkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) untuk BB / U pada Tahun
2018 pada 98.767 anak Balita, Munjukan gizi buruk sebanyak 928 (0,94%) gizi
kurang sebanyak 6.025 balita (6,10%), gizi baik mencapai 90.856 (91,99%), dan
gizi lebih sebanyak 958 balita (0,97%). Lebih lengkap sesuai data dalam Tabel 3.1
berikut :
Kasus gizi buruk pada Tahun 2018 mengalami penurunan 0,01 % jika
dibandingkan dengan Tahun 2017. Upaya yang telah dilakukan dalam
menurunkan angka gizi buruk adalah dengan perbaikan gizi masyarakat dalam
bentuk kegiatan pemberian PMT pemulihan selama 180 hari, perawatan serta
pengobatan baik di puskesmas perawatan maupun di Rumah Sakit.
D. Angka Kesakitan
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran
pernafasan yang disebakan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Strategi
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) diterapkan dalam Program
Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis. Penerapan strategi ini
dilakukan pada pelayanan dasar dan rujukan, baik pemerintah maupun swasta
dengan pelaksanaan jejaring yang kuat. Pelaksanaan P2TB di Kabupaten
Demak masih harus ditingkatkan dengan komitmen yang tinggi dan berbagai
upaya yang konsisten. Jumlah Kasus Baru BTA(+) pada Tahun 2018 mencapai
741 kasus dengan Case Notification Rate (CNR) BTA(+) 64,33 per 100.000
penduduk dengan Jumlah Seluruh kasus TB mencapai 1058 kasus dengan
Case Notification Rate (CNR) seluruh kasus TB 91,86 per 100.000
penduduk.
Angka tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan
Tahun 2017 d i m a n a Kasus Baru TB BTA (+) yang mencapai 577 dengan
CNR BTA(+) 50,58 per 100.000 penduduk dengan Jumlah seluruh Kasus TB
753 kasus dengan CNR Seluruh kasus TB 66,01 per 100.000 penduduk. Lebih
Jelasnya dapat dilihat pada Grafik 3.4 berikut:
800 785
740 753
711
600
400
200
0
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
2. HIV / AIDS
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human lmmunodeficiency
Virus). Penularan Virus HIV yaitu melalui hubungan seksual. Selain melalui
hubungan seksual, virus HIV dapat ditularkan melalui darah/produk darah
(misalnya transfusi darah, suntikan, tindakan medis, dan lain-lain) dan dari ibu
yang terinfeksi kepada janin/ bayinya. Pada Tahun 2018 ini kasus HIV telah
mengalami kenaikan. Sedangkan kasus AIDS juga mengalamai kenaikan
dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 3.5 berikut :
Grafik 3.5
Kasus Baru HIV / AIDS
Kabupaten Demak Tahun 2014 – 2018
70
60 62
58 59
56
50
47
40
30
20
10 9
4 3 3 5
0
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
AIDS HIV
1000 1009
898
800
600
400 427
200
137
0 11 25 23 4 42
1
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira
sp yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang yang terinfeksi
bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa
Leptospirosis, yaitu anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok
hewan ternak seperti sapi, serta babi. Di Indonesia, Leptospirosis lebih dikenal
dengan penyakit kencing tikus, karena ditularkan melalui kencing tikus. Jumlah
Kasus Leptospirosis pada Tahun 2018 mengalami peningkatan yang
signifikan dari 34 kasus menjadi 92 kasus. Jumlah kasus kejadian di ikuti pula
dengan meningkatnya kematian yang semula 6 kasus kematian di tahun 2018
ini menjadi 24 kasus kematian. Kenaikan jumlah kasus kematian ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Leptospirosis dan
60
40
34
30
20 24
12 11
5 5 6
0 0
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
Tabel 3.2
Sepuluh Besar Penyakit Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2018
Jumlah Persentase
NO Penyakit
Kunjungan (%)
1 Infeksi akut lain pada saluran 45,081 17.37
2 pernafasan
Rheumatoid arthritis lain 41,812 16.11
3 Nasopharingitis akuta (common cold) 38,971 15.01
4 Gastritis 27,927 10.76
5 Demam 25,812 9.94
6 Pusing 18,465 7.11
7 Influenza, virus tak teridentifikasi 17,800 6.86
8 Diare dan gastroenteritis non spesifik 17,395 6.70
9 Konyungtifitis 13,580 5.23
10 Pharingitis 12,736 4.91
Jumlah 259,579 100,00
97.16 97.26
97.00
96.00
95.53
95.00
94.00
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
Grafik 4.2
Cakupan K4 Kabupaten Demak
Menurut Puskesmas Tahun 2018
105.00
100.00
100.00 100.00
95.00 99.90
99.68
99.35
98.71
97.66 98.30 98.78 99.13
99.02 98.33 99.49 98.42
96.79 96.63
93.70 94.10 95.05
90.00 93.36 93.52
90.65 90.82
85.00 88.27 89.32 88.72
80.00 84.42
75.00
KARANGANYAR I
SAYUNG I
DEMPET
KARANG TENGAH
KEBONAGUNG
MRANGGEN I
MRANGGEN II
BONANG I
MRANGGEN III
GAJAH 1
GAJAH 2
WONOSALAM II
WEDUNG II
WONOSALAM I
KARANGANYAR II
GUNTUR II
SAYUNG II
GUNTUR I
KARANGAWEN I
KARANGAWEN II
BONANG II
DEMAK I
DEMAK II
MIJEN II
DEMAK III
MIJEN I
WEDUNG I
Pada grafik di atas terlihat bahwa cakupan K4 tertinggi terdapat di
wilayah Puskesmas Demak III yang mencapai 100,00 %, sedangkan terendah
berada diwilayah Puskesmas Wedung I yaitu sebesar 84,42 %.
KEBONAGUNG
DEMPET
MRANGGEN II
KARANG TENGAH
MRANGGEN I
MRANGGEN III
GAJAH 1
GAJAH 2
WONOSALAM II
MIJEN I
WONOSALAM I
KARANGANYAR II
SAYUNG II
KARANGANYAR I
GUNTUR II
SAYUNG I
GUNTUR I
BONANG II
KARANGAWEN II
BONANG I
DEMAK II
KARANGAWEN I
DEMAK I
MIJEN II
DEMAK III
WEDUNG II
WEDUNG I
b. Pelayanan Nifas
Masa nifas adalah periode yang diawali sejak enam jam dan berakhir
setelah 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah
pelayanan pada ibu pasca melahirkan sesuai standar, yang sekurang-
kurangnya dilakukan tiga kali selama masa nifas yaitu pada enam jam
sampai tiga hari pasca persalinan, hari ke-4 sampai dengan hari ke-28
pasca persalinan dan hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca
persalinan. Kebijakan ini bertujuan untuk pencegahan kemungkinan-
kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya,
mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas,
menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu nifas maupun bayinya, pemberian komunikasi, Informasi dan
edukasi kesehatan ibu nifas dan bayinya serta pelayanan Keluarga
berencana.
Jumlah pelayanan kesehatan ibu nifas di Kabupaten Demak Tahun
2018 mencapai 20.423, persentase pelayanan ibu nifas per puskesmas
dapat dilihat pada Grafik 4.4 berikut :
WONOSALAM II
KARANGAWEN I
DEMPET
KEBONAGUNG
MRANGGEN II
KARANG TENGAH
MRANGGEN I
MRANGGEN III
GAJAH 1
GAJAH 2
WONOSALAM I
KARANGANYAR II
KARANGANYAR I
GUNTUR I
GUNTUR II
SAYUNG I
SAYUNG II
BONANG II
KARANGAWEN II
BONANG I
DEMAK II
MIJEN II
DEMAK I
DEMAK III
MIJEN I
WEDUNG I
WEDUNG II
3. Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari)
Cakupan kunjungan neonatus tingkat Kabupaten Demak Tahun 2018
sebanyak 20,463 bayi. Jumlah bayi mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya yaitu 20.792 menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat
akan kesehatan neonatus, peningkatan pelayanan kesehatan terutama
kesehatan anak (neonatus, bayi, balita) di Puskesmas, adanya pemeriksaan
kunjungan ke rumah oleh tenaga kesehatan bagi neonatus yang tidak dapat
berkunjung ke Puskesmas serta sistem pencatatan dan pelaporan (PWS KIA)
sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan laporan
Puskesmas seperti dalam Grafik 4.5 berikut :
Grafik 4.5
Cakupan Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari) K4 Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2018
101.00
100.50
100.63
100.00 100.39
100.00
100.00
100.00 100.00 100.00
100.00
100.00
100.00 100.00 100.00
99.50 99.77
99.71 99.68 99.76 99.77 99.81 99.90
99.84
99.53 99.55 99.64 99.71
99.68
99.00 99.40
99.19
98.50
98.00
DEMPET
KEBONAGUNG
MRANGGEN II
KARANG TENGAH
MRANGGEN I
MRANGGEN III
GAJAH 1
GAJAH 2
WONOSALAM II
MIJEN I
WONOSALAM I
SAYUNG II
KARANGANYAR I
KARANGANYAR II
GUNTUR II
SAYUNG I
GUNTUR I
BONANG II
KARANGAWEN II
BONANG I
KARANGAWEN I
DEMAK II
DEMAK I
MIJEN II
DEMAK III
WEDUNG II
WEDUNG I
GAJAH 1
GAJAH 2
MRANGGEN III
WONOSALAM II
WONOSALAM I
KARANGANYAR II
GUNTUR II
GUNTUR I
SAYUNG I
SAYUNG II
KARANGANYAR I
KARANGAWEN I
BONANG II
KARANGAWEN II
BONANG I
DEMAK II
DEMAK III
MIJEN II
DEMAK I
MIJEN I
WEDUNG I
WEDUNG II
5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah)
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita (pra sekolah) dapat di
gunakan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesadaran
masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas pelayanan KIA di Puskesmas, dan
untuk menilai tingkat kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita (usia 12 - 59 bulan) minimal
8 kali di Kabupaten Demak Tahun 2018 sebanyak 79.762 anak balita dari
keseluruhan jumlah balita sebanyak 79.762 anak balita atau 100 %. Cakupan
pelayanan kesehatan anak balita di Kabupaten Demak Tahun 2014- 2018
dapat terlihat pada Grafik 4.7 berikut ini :
60.00
45.43
40.00
20.00
0.00
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
300,000 293,645
250,000
222,073
200,000
177,254
150,000
130,938
100,000
50,000
0
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
.
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Penyakit Bersumber Binatang
a. Pemberantasan Penyakit Malaria (P2 Malaria)
Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas
sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial,
ekonomi, bahkan berpengaruh terhadap keamanan dan pertahanan
nasional.
Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang
tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan
penyakit Malaria di samping pengendalian vektor potensial.
Kabupaten Demak sebagai daerah non vektor potensial penyakit
malaria, pada Tahun 2018 terdapat kasus penyakit malaria sebanyak 22
orang, 21 orang pria dan 1 orang perempuan, semuanya merupakan kasus
impor, dengan angka kesakitan (Annual Inciden Rate) sebesar 0,02 % per
1.000 penduduk.
d. Avian Influenza
Di Kabupaten Demak pada Tahun 2018 tidak terdapat kasus suspec flu
burung (Avian Influenza) pada manusia. Upaya pencegahan dilakukan
dengan pemberian informasi tentang penyakit flu burung. Dengan harapan
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengenali dan mencegah
penularan penyakit flu burung dari unggas ke manusia.
KARANGANYAR I
GUNTUR II
WONOSALAM II
BONANG II
KARANGAWEN I
BONANG I
SAYUNG I
DEMAK II
WONOSALAM I
MIJEN I
MRANGGEN II
GAJAH 1
GAJAH 2
WEDUNG II
KARANGAWEN II
GUNTUR I
DEMAK I
MRANGGEN I
KARANG TENGAH
KEBONAGUNG
WEDUNG I
SAYUNG II
DEMAK III
KARANGANYAR II
MRANGGEN III
DEMPET
MIJEN II
Pada Grafik 4.10 di atas terlihat Puskesmas Dempet dan Puskesmas
Karanganyar Imenjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi dengan 42
kasus dan jumlah kasus terendah di Puskesmas Demak II dan Puskesmas
Mijen II dengan 14 kasus.
45
40
35 41 42 42
30 36 36 36 39 35 37 36
25 32
20 25 28 29 28 29
15 22 20
10 19 19 19
5 4 14 13 5 8 7 3161 4 11 10 6 7 141 13 3 2 9 8 2 164 6 7163 144 8155
0
KARANG…
KARANGANYA…
MRANGGEN II
KARANGAWEN II
GUNTUR I
DEMAK I
MRANGGEN I
BONANG II
KEBONAGUNG
WEDUNG I
SAYUNG II
KARANGAWEN I
DEMAK III
WONOSALAM II
MIJEN II
MRANGGEN III
BONANG I
DEMPET
GUNTUR II
KARANGANYAR I
SAYUNG I
DEMAK II
MIJEN I
WONOSALAM I
GAJAH 1
GAJAH 2
WEDUNG II
b. Pemberantasan Penyakit Kusta (P2 Kusta)
Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan
penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan
pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan.
Pengobatan yang diberikan pada penderita kusta adalah pengobatan
paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS yang diberikan
dalam kurun waktu tertentu.
Jumlah penderita Kusta baru pada Tahun 2018 sebanyak 55 orang yang
terdiri dari 32 penderita laki-laki dan 23 penderita perempuan.
DEMPET
KARANG TENGAH
KEBONAGUNG
MRANGGEN I
MRANGGEN III
GAJAH 1
GAJAH 2
WONOSALAM II
WONOSALAM I
KARANGANYAR I
KARANGANYAR II
GUNTUR II
SAYUNG I
SAYUNG II
GUNTUR I
KARANGAWEN II
BONANG I
KARANGAWEN I
BONANG II
DEMAK I
MIJEN II
DEMAK II
DEMAK III
MIJEN I
WEDUNG II
WEDUNG I
Jumlah kasus diare berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 22.435
kasus. Kasus diare tebanyak terjadi di wilayah Puskesmas Gajah 2 yaitu
sebanyak 1.462 sedangkan kasus terendah berada di wilayah kerja
Puskesmas Mranggen 3 sebanyak 213 kasus. Penyebab penyakit diare
adalah kurangnya perilaku hidup dan bersih masyarakat dan faktor
lingkungan yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya
cakupan akses masyarakat terhadap ketersedian air bersih, dan masih
rendahnya kepemilikan sarana sanitasi dasar yang terdiri dari kepemilikan
jamban keluarga, kepemilikan tempat sampah di rumah dan kepemilikan
tempat pengelolaan air limbah.
2. Perbekalan Kesehatan
Cakupan ketersediaan alat kesehatan di Puskesmas yang memenuhi
standart Tahun 2018 adalah 51,85% (14/27), 14 Puskesmas sudah memenuhi
standar alat kesehatan sesuai dengan Permenkes No.75 Tahun 2014 dan
sebanyak 13 Puskesmas belum memenuhi standar. Upaya pembinaan telah
dilakukan kepada Puskesmas untuk membuat perencanaan kebutuhan alat
kesehatan Puskesmas sesuai standar.
Cakupan sarana produksi kosmetik yang memenuhi standar pada
Tahun 2018 adalah 100% (4/4). Pembinaan dilaksanakan pada 4 sarana
produksi kosmetik yang ada di Kabupaten Demak. Hasil pembinaan adalah 4
sarana produksi kosmetik memenuhi standar.
Pembinaan sarana distribusi kosmetik pada Tahun 2018 dilaksanakan
pada 15 sarana distribusi kosmetik. Hasil pembinaan yang telah dilakukan
adalah 10 sarana distribusi kosmetik yang meliputi toko kosmetik, salon, rias
pengantin memenuhi standar dan 5 sarana distribusi kosmetik belum
memenuhi standar. Cakupan sarana distribusi kosmetik yang memenuhi
standar adalah 66,67% (10/15). Upaya-upaya yang telah dilakukan adalah
melalui penyebaran informasi produk kosmetik dan PKRT di PKK Kabupaten
Demak, penyebaran informasi produk kosmetik dan PKRT petugas Promkes
Puskesmas, pembinaan sarana distribusi kosmetik dan PKRT.
3. Keamanan Pangan
Untuk mewujudkan keamanan pangan di Kabupaten Demak, Dinas
Kesehatan melaksanakan beberapa program :
a. Program Pengawasan Makanan, meliputi kegiatan
1) Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/ Masyarakat di Bidang
Makanan
2) Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
3) Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Makanan
4) Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Makanan
3. Rumah Sakit
Rumah Sakit memberikan layanan rujukan dan rawat inap. Adapun
jumlah rumah sakit di Kabupaten Demak pada Tahun 2018 sebanyak 3 unit
yaitu RSUD Sunan Kalijaga Demak dengan jumlah tempat tidur sebanyak 287
TT, RSI NU Demak dengan jumlah tempat tidur sebanyak 127 TT, RSU Pelita
Anugerah Mranggen Demak dengan jumlah tempat tidur sebanyak 104 TT.
Rata-rata BOR ( Bed Occupancy Rate ) di Rumah Sakit di Kabupaten Demak
4. Puskesmas Perawatan
Kunjungan Puskesmas Rawat inap di Kabupaten Demak Tahun 2018
mencapai 9.421 yang terdiri 4.248 pasien laki – laki dan 5.173 pasien
perempuan dengan jumlah total tempat tidur pasien 252 TT.
5. Fasilitas Puskesmas
Pada Tahun 2018 jumlah mobil Ambulans Puskesmas sebanyak 25
buah, mobil Puskesmas Keliling sebanyak 30 buah, jumlah sepeda motor
seluruhnya 77 buah, jumlah rumah dinas dokter dan paramedis di Kabupaten
Demak sebanyak 26 buah. Dengan adanya beberapa fasilitas seperti ini
diharapkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dapat meningkat,
demikian juga dengan kinerja tenaga kesehatan yang diberikan fasilitas
kendaraan dinas.
6. Poskesdes
Jumlah Poskesdes di Kabupaten Demak Tahun 2017 sebanyak 215
buah dan semuanya memberikan pelayanan kesehatan dasar.
7. Posyandu
Posyandu merupakan kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk
masyarakat, sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana posyandu
menjadi tanggung jawab kita bersama terutama masyarakat disekitarnya.
Jumlah posyandu di Kabupaten Demak sebanyak 1.270 posyandu,
sedangkan jumlah posyandu purnama dan mandiri (posyandu aktif) sebanyak
498 posyandu.
Posyandu dalam perkembangannya ternyata mendapat tanggapan
positif dari masyarakat. Namun, tanggapan positif masyarakat ternyata belum
sesuai dengan mutu pelayanan yang masih rendah. Rendahnya mutu
pelayanan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki masih sangat rendah, banyak kader posyandu
8. Desa Siaga
Di Kabupaten Demak Tahun 2018 semua desa sudah berstatus Desa
Siaga aktif (100,00%). Dengan distribusi menurut strata yaitu pratama
sebanyak 2 desa, madya sebanyak 120 desa, purnama sebanyak 96 desa
dan mandiri sebanyak 31 desa.
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan diperlukan dalam melaksanakan upaya kesehatan
menuju paradigma sehat yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dilaksanakan melalui
pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan yaitu melalui pendidikan formal,
pelatihan tenaga kesehatan oleh pemerintah maupun swasta sebagai upaya
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
1. Tenaga Medis
Di Kabupaten Demak Tahun 2018 jumlah dokter spesialis tercatat
berdasarkan SIP di fasilitas pelayanan kesehatan sebanyak 75 orang dengan
rasio terhadap 100.000 penduduk adalah 6,51. Jumlah dokter umum di
puskesmas dan rumah sakit sebanyak 81 orang dengan rasio terhadap
100.000 penduduk adalah 7,03. Kemudian untuk jumlah dokter gigi dan dokter
spesialis gigi sebanyak 17 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk
adalah 1,48.
A. KESIMPULAN
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan
Kabupaten Demak, antara lain upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap
derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana kesehatan
dan sumber daya kesehatan.
Hasil capaian upaya pembangunan kesehatan di kabupaten Demak Tahun
2017 antara lain menurunnya Angka Kematian Ibu dari 72,53 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 67,14 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi
dari 5,85 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 1,53 per 1.000 kelahiran hidup,
demikian juga Angka Kematian Balita dari 1,60 per 1.000 kelahiran hidup menjadi
2,06 per 1000 kelahiran hidup.
Kasus gizi buruk mempunyai kecenderungan terjadi penurunan dari tahun
sebelumnya. Hal tersebut telah dilakukan intervensi khususnya upaya perbaikan
gizi masyarakat dalam bentuk kegiatan pemberian PMT pemulihan selama 180
hari, perawatan serta pengobatan baik di puskesmas perawatan maupun di
Rumah Sakit.
Penyakit Tuberkulosis dengan Case Notification Rate (CNR) BTA(+)
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dari 48,26 per 100.000 penduduk
menjadi 50,58 per 100.000 penduduk, yang berarti bahwa terjadi penurunan
Capaian program TB. Namun, untuk kasus HIV justru mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya yaitu dari 59 kasus menjadi 50,58 kasus. Kasus DBD juga
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 898 kasus menjadi 137
kasus akan tetapi CFR nya justru mengalami peningkatan 0,36 %. Dari hasil
laporan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas didapatkan 10 besar penyakit
diantaranya : Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian Atas; Rheumatoid
arthritis lain; Nasopharingitis akuta (common cold); Gastritis; Demam; Pusing;
Influenza, virus tak teridentifikasi, Diare dan gastroenteritis non spesifik; Infeksi
akut lain pada saluran pernafasan bagian atas serta Hipertensi primer.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Tahun 2017 pencapaian derajat
kesehatan masyarakat mengalami peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
B. SARAN
1. Dari hasil-hasil kegiatan tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada
pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal. Sehingga
masih perlunya perhatian dan penanganan yang lebih serius karena
pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu
ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan nasional.
2. Perlu peningkatan kemampuan/ ketrampilan pengelola data dan pemegang
program dalam mencermati data guna peningkatan validitas data dan tidak
selalu terulang adanya data-data yang tidak akurat atau “data ekstrim”.
3. Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas serta
keakuratan data Profil kesehatan.
4. Perlu dukungan dana guna mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan
akurat dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan pada tahun yang akan
datang.