Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau prioritas adalah
nilai tertinggi sampai nilai terendah.
6. Brainstorming
Kelebihan menggunakan metode Brainstorming : Ide yang muncul lebih banyak dan
beragam karena Mahasiswa(i) dengan bebas menyalurkan ide tersebut tanpa adanya kritik,
Mahasiswa(i) berpikir untuk menyatakan pendapat karena kreatifitas tidak dibatasi, Dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif Mahasiswa(i).
Kekurangan menggunakan metode Brainstorming : Memerlukan waktu yang cukup lama
dalam pelaksanaannya, Lebih didominasi oleh Mahasiswa(i) pandai dan aktif, sementara
siswa yang kurang pandai dan kurang aktif akan tertinggal, Dosen tidak pernah merumuskan
suatu kesimpulan karena Mahasiswa(i) lah yang bertugas untuk merumuskan kesimpulan
itu.
Penggunaan metode Brainstorming : Digunakan dalam diskusi kelompok untuk
menghasilkan gagasan, pikiran, atau ide yang baru dengan melontarkan suatu masalah ke
siswa oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar
sehingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
Contoh : Salah satu contoh pelaksanaan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
Guru menyampaikan suatu materi yang berkaitan dengan suatu persoalan atau peristiwa.
Guru bertanya kepada siswa tentang persoalan atau peristiwa apa yang terjadi.
Satu demi satu siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mengemukakan gagasan
tentang peristiwa atau persoalan yang mereka bahas sedangkan guru mencatat pendapat
atau komentar siswa dipapan tulis.
Guru bersama siswa mengevaluasi setiap gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya.
Adapun Formasi kelas yang sesuai untuk pelaksanaan metode brainstorming adalah formasi
tapal kuda atau setengah lingkaran, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
7. HANLON
Kelebihan menggunakan metode HANLON :
Kekurangan menggunakan metode HANLON :
Penggunaan metode HANLON : Untuk membandingkan berbagai masalah kesehatan
dengan cara yang relatif, tidak absolut/mutlak, memiliki kerangka, sebisa mungkin
sama/sederajat, dan objektif.
Contoh : “CONTOH KASUS METODE HANLON”
Setelah ditemukan masalah kegiatan.program (dengan menentukan hasil kegiatan, yang pencapaiannya < 100%),
langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah
Masalah Pencapaian Target
Cakupan imunisasi dasar lengkap 53,8% 90%
Cakupan kunjungan bumil K4 82,39% 100%
Cakupan D/S balita di posyandu 71,4% 80%
Cakupan penduduk yang memiliki BPJS 61,25% 100%
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 88,64% 90%
Cakupan penemuan dan penanganan pneumonia 24,74% 100%