Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DEMAM DENGUE

(DEMAM BERDARAH)

Disusun oleh :

Nama : Elvira Dwi Ariyanti

Jurusan : D-III TLM

NIM : -

Mata Kuliah : Komputer


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah dengan judul “ Demam Dengue”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Kamis , 27 Agustus 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A.     Latar Belakang...........................................................................................................................3
B.     Tujuan.......................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
A.     Definisi.......................................................................................................................................4
B.      Pencegahan..............................................................................................................................4

............................................................................................................................................5
C.    Pengobatan.................................................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................6

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Gejala demam berdarah...................................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kasus DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968
dengan jumlah kasus sebanyak 58 penduduk. Hingga pada tahun 2009 terjadi peningkatan
jumlah provinsi dan kota yang endemis DBD, dari dua provinsi dan dua kota menjadi 32
provinsi dan 382 kota dengan jumlah kasus 158.912 penduduk  (Kemenkes RI dalam Divy
dkk, 2018). Indonesia tahun 2013 mencatat Angka Insiden (AI) sebesar 45,85 per 100.000
penduduk atau 112.511 kasus, dan tahun 2014 bulan Januari-April tercatat AI sebesar 5,17
per 100.000 penduduk atau 13.031 kasus. Hingga tahun 2010, Indonesia masih menduduki
peringkat atas untuk jumlah kasus DBD di ASEAN yaitu 150.000 kasus (WHO dalam Divy
dkk, 2018).  Pada tahun 2015, tercatat terdapat sebanyak 126.675 penderita DBD di 34
provinsi di Indonesia, dan 1.229 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 100.347 penderita DBD dan
sebanyak 907 penderita meninggal dunia pada tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh
perubahan iklim dan rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan (Kemenkes
RI, 2016). 

B.     Tujuan
1.      Mengetahui definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)
2.      Mengetahui pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
3.      Mengetahui pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD)
BAB II

PEMBAHASAN

A.     Definisi
Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue
yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,
seperti Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) yang paling banyak ditemukan. Nyamuk dapat membawa virus
dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa
inkubasi virus di dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat
mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitannya (Najmah, 2016).

B.      Pencegahan
1.      Pencegahan Primordial

Saat ini, cara untuk mengendalikan atau mencegah penularan virus demam berdarah
adalah dengan memberikan penyuluhan yang sangat penting untuk menginformasikan kepada
masyarakat mengenai bahaya nya DBD. Menurut Kemenkes RI (2018), di Indonesia dikenal
dengan istilah 3M Plus dalam pencegahan primer DBD yaitu :
a.      Menguras, tempat penampungan air dan membersihkan secara berkala, minimal seminggu
sekali karena proses pematangan telur nyamuk Aedes 3-4 hari dan menjadi larva di hari ke 5-
7. Seperti, di bak mandi dan kolam supaya mengurangi perkembangbiakan nyamuk.

b.      Menutup, Tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang


berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya supaya nyamuk tidak bisa
meletakkan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah
sangat menyukai air yang bening.

c.       Mengubur, kuburlah barang-barang yang sudah tidak layak dipakai yang dapat


memungkinkan terjadinya genangan air.

d.      Plus yang bisa dilakukan tergantung kreativitas Anda, misalnya :

1)      Memelihara ikan cupang yang merupakan pemakan jentik nyamuk.


2)      Menaburkan bubuk abate pada kolam atau bak tempat penampungan air, setidaknya 2 bulan
sekali. Takaran pemberian bubuk abate yaitu 1 gram abate/ 10 liter air. Tidak hanya abate,
kita juga bisa menambahkan zat lainnya yaitu altosoid pada tempat penampungan air dengan
takara 2,5 gram/ 100 liter air. Abate dan altosoid bisa didapatkan di puskesmas, apotik atau
toko bahan kimia.
3)      Menggunakan obat nyamuk, baik obat nyamuk bakar, semprot atau elektrik.
4)      Menggunakan krim pencegah gigitan nyamuk.
5)      Melakukan pemasangan kawat kasa di lubang jendela/ventilasi untuk mengurangi akses
masuk nyamuk ke dalam rumah.
6)      Tidak membiasakan atau menghindari menggantung pakaian baik pakaian baru atau bekas di
dalam rumah yang bias menjadi tempat istirahat nyamuk.
7)      Sangat dianjurkan untuk memasang kelambu di tempat tidur.

Gambar 2. 1 Gejala demam berdarah

C.    Pengobatan
Demam berdarah biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan
sendirinya. Tidak ada pengobatan antivirus khusus saat ini tersedia untuk demam
berdarah demam. Perawatan pendukung dengan cukup memberikan analgesik, penggantian
cairan, dan istirahat yang cukup. Saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar bermanfaat
untuk mengobati demam berdarah dan hubungannya maupun
komplikasi. Namun, Acetaminophen dapat digunakan untuk mengobati demam dan
meringankan gejala lainnya. Aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan
kortikosteroid seharusnya dihindari. Penatalaksanaan demam berdarah yang parah
membutuhkan perhatian pada pengaturan cairan dan perawatan
pendarahan. Metilprednisolon dosis tunggal menunjukkan tidak ada manfaat mortalitas
dalam pengobatan syok dengue sindrom pada calon, acak, double-blind, uji coba terkontrol
placebo (Pooja dkk, 2014).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,
dengan agent Aedes aegypti dengan lingkungan banyak genangan atau penampungan air
memungkinkan untuk berkembangbiaknya nyamuk. Pencegahan DBD dapat dilakukan
dengan imunisasi vaksin demam berdarah, penyuluhan kesehatan, rutin melakukan “Gerakan
3 M” (Menguras, Menutup, Mengubur) dan fogging. Virus dengue membutuhkan waktu
berkisar selama 4-10 hari sampai timbulnya gejala, pasien yang sudah terinfeksi dengan virus
dengue dapat menularkan infeksi (selama 4-5 hari : maksimum 12 hari) melalui nyamuk
Aedes setelah gejala pertama mereka muncul. Oleh sebab itu, jagalah kesehatan dan
lingkungan dengan melakukan “Gerakan 3 M” supaya terhindar dari penyakit DBD.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2004. Tatalaksana DBD di Indonesia. Jakarta: Dirjen P2MPL.


Divy, Ni Putu Anindya, dkk., 2018. Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUP
Sanglah Bulan Juli-Desember Tahun 2014. E-Jurnal Medika, 7(7), pp. 1-7.
Hastuti, Oktri. 2008. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta : Kanisius.
Jaweria, Anum, dkk., 2016. Dengue Fever: Causes, Prevention and Recent Advances. Journal of
Mosquito Research, 6(29), pp. 1-9.
Kemenkes RI. 2016. Situasi Demam Berdarah  Dengue di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2018. Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017. Jakarta : Pusat Data
dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Misnadiarly, Ed.1. 2009. Demam Berdarah Dengue (DBD): Ekstrak Daun Jambu Biji Bisa untuk
Mengatasi DBD. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Najmah. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : Trans Info Media.
Pooja, Chawla, Yadav Amrita, dan Chawla Viney., 2014. Clinical Implications and Treatment of
Dengue. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, pp. 169-178.
Susanto, Bambang H., dan Aras U., 2018. Hubungan Faktor Lingkungan Institusi Pendidikan dan
Perilaku Siswa dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Anak Usia 5-14 Tahun. Jurnal
Kedokteran Diponegoro, 7(4), pp. 1696-1706.
Tjokronegoro, Arjatmo dan Hendra Utama. 1999. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
WHO. 1999. Demam Berdarah Dengue Edisi 2: Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan
Pengendalian. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
WHO. 2018. Dengue and Severe Dengue.
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai