PROPOSAL
PENDAHULUAN
satunya bidang kesehatan. Hal ini banyak diterapkan pada sistem administrasi
terhadap penyakit pasien. Selain itu, teknologi informasi juga dapat dimanfaatkan
pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi
kesehatan.(2)
Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan
2
3
belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh karena berbagai hal yang berkaitan
prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan
Sistem Informasi Daerah. Hal ini dikarenakan semakin banyak daerah yang
dalam hal format laporannya. SIMPUS merupakan output yang berupa informasi
yang diperoleh dari pengolahan data-data SP2TP. Selama ini petugas SP2TP
bukan orang yang merupakan ahli dalam program yang berbasis teknologi
informasi tersebut. Adapun data-data dasar yang akan diinput diperoleh dari para
program tersebut membuat format laporan dalam bentuk laporan LB1, LB2, LB3,
dan LB4, kemudian data-data tersebut akan diinput oleh petugas SP2TP. Sebelum
pelaksanaan SIMPUS adalah data yang berasal dari pelayanan luar gedung seperti
puskesmas pembantu dan puskesmas keliling masih dengan cara manual yaitu
dengan bantuan buku register. Selain itu di puskesmas induk sendiri masih ada
dalam pengkodean diagnosa yang belum ditulis oleh dokter sesuai dengan ICD
10. Selain itu dalam mendukung pelaksanaan SIMPUS yang menjadi kendala
adalah tenaga pelaksanan sebagai pelaksanaan harian SIMPUS, SOP yang belum
adalah masih menerapkan dua cara yaitu manual dengan buku register dan
komputerisasi yang sudah menggunakan basis data. Dengan cara manual inilah
yang menyebabkan kendala dalam waktu pemasukan data dalam aplikasi karena
harus menunggu rekapitulasi data, terutama pelayanan yang berasal dari luar
akurat dan tepat waktu sehingga petugas SP2TP dapat melakukan proses input
data dengan cepat dan akurat. Kecepatan dan akurasi input data sangat tergantung
adalah staf yang juga bertugas dalam pelaksana program sehingga terjadi rangkap
6
data dan terkumpulnya data secara real time. Dampaknya adalah integrasi data
Kualitas jaringan komputer yang baik sangat diperlukan agar data dapat
hanya ditujukan bagi jaringan komputer tetapi juga bagi seluruh hardware yang
dan berkurang secara bergantian. Beberapa hal tersebut menunjukkan bahwa pada
SIMPUS tidak bisa dilakukan setiap saat.(7) Penelitian lain yang dilakukan oleh
Putra menyebutkan bahwa masih ditemukan kendala dari hasil evaluasi SIMPUS
sampai kepada Dinas Kesehatan Provinsi yaitu di setiap bulan, pada tanggal 1-5
Kabupaten/Kota.(10)
yaitu laporan yang diolah dengan menggunakan SIMPUS adalah laporan LB1
(data morbiditas), LB2 (data obat), LB3 (KIA, Gizi, KB, imunisasi, penyakit
dinilai kurang mencukupi karena sudah mulai banyak pencatatan dan pelaporan
Dilihat dari segi sumber daya manusia, banyak staf Puskesmas yang belum
didapat secara belajar mandiri. Adapun petugas yang menangani masalah SP2TP
terlambat dalam pengumpulan data-data kesehatan yang akan diinput oleh petugas
SP2TP. Kondisi tersebut dapat menjadi masalah untuk menentukan siapa yang
bertanggungjawab dalam pengolahan dan data maupun dari segi koordinasi antar
program.
keterlambaan dalam hal input data ke dalam komputer yang tak jarang disebabkan
oleh keterlambatan dari para pemegang program kepada petugas SP2TP serta
meningkatnya jumlah kunjungan pasien berobat sehingga data yang harus diinput
juga banyak dan memakan waktu yang lama. Keterlambatan data-data yang
sistem proses.
b. Dapat sebagai bahan informasi dan masukan untuk Dinas Kesehatan Kota
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
2.1.1. Pengertian
Selain itu, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak
ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat
pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah. Fungsi puskesmas dalam
10
11
Puskesmas meliputi:
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian Masyarakat
d. Pemerataan
dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan
2.1.3. Tugas
2.1.4. Fungsi
2.1.5. Wewenang
penyakit.(11)
pengunjung.
14
pelayanan kesehatan.
rujukan.(11)
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Pada Sistem
Kriteria dari Sistem Informasi antara lain yaitu fleksibel, efektif dan efisien.
Komponen yang terkait dalam Sistem Informasi dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
15
Teknologi
Model Pengendalian
bila salah maka hasilnya merupakan informasi yang salah juga. Informasi yang
canggih seperti angka statistik yang rumit, tidak ada gunanya bila pemakai tidak
disebut dengan 4M yakni manusia (man), uang (money), sarana (material) dan
sehingga dapat dihasilkan produk informasi yang diperlukan bagi para pemakai
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan sesuai dengan jenis data, objek dan sumber
data serta persiapan pengumpulan data. Cara memperoleh data ialah bisa
2. Pengolahan Data
Penyajian data dan informasi dilakukan baik secara visual mapupun dalam
4. Penataan dokumentasi
Pendokumentasian dapat dilakukan dengan cara yang lama (file) dan cara
informasi.(16)
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus
akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance) dan nilai
informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, salah satunya adalah luas dan
mutakhir, akurat, dapat dipercaya dan disimpan sedemikian rupa sehingga mudah
apabila diperlukan.(17)
17
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) dan sistem informasi lain yang terkait.(18)
c. Data Source atau Sumber data dapat dibagi ke dalam dua kategori,
dasar lain.
kesehatan. Selain itu beberapa aspek penting dalam informasi kesehatan adalah
memadukan pengumpulan data melalui cara rutin dan non rutin. Aspek
melaksanakan kegiatan-kegiatan :
a. Mencatat dan mengumpulkan data, baik kegiatan dalam gedung maupun luar
gedung.
b. Mengolah data.
saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya
keputusan yang berguna dan mempunyai nilai yang yang dapat dirasakan
akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung
berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai
tujuan.(21)
melalui manajemen yang lebih baik di semua lini pelayanan kesehatan. Di dalam
tersebut. Bentuk sederhana suatu sistem adalah masukan, proses dan keluaran.(14)
informasi kesehatan ditentukan oleh 3 (tiga) hal, yaitu akurasi, ketepatan waktu
dokumentasi.(21)
Puskesmas (SP2TP), survei lapangan, laporan lintas sektor dan laporan sarana
kesehatan swasta.(19)
serta diolah agar menghasilkan informasi yang lebih akurat dan dapat diakses
1. Belum adanya kevalidan data mengenai orang sakit, penyakit, bumil dan lain-
Kesehatan Kabupaten/Kota.
3. Memasuki era otonomi daerah mutlak diperlukan informasi yang tepat, akurat
dan up to date berkenaan dengan data orang sakit, ketersedian obat, jumlah ibu
(hardware) maupun dari segi sumber daya manusia yang akan mengggunakan
Puskesmas)
14. Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM (Posyandu Lansia, Posyandu anak,
Imunisasi, Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes dan lain-
lain (19)
a. Tata tampilan gambar view tab yang menarik (berbasis GUI / Graphical User
b. Fasilitas input data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar
c. Fasilitas pencarian pasien, cetak buku pasien, paper pasien dan kartu pasien,
cetak surat keterangan (sakit, sehat dan kematian), cetak surat rujukan RS
d. Fasilitas pencarian pasien secara cepat, fasilitas untuk mencari data pasien
agar registrasi pasien bisa dilakukan dengan cepat (kurang dari 1 menit)
e. Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien, diagnosis (dx) penyakit sudah
menggunakan ICD X
g. Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas
maupun swadaya
h. Fasilitas pembuatan resep obat bisa dalam bentuk puyer, fasilitas perhitungan
grafik dan peta visual (contoh: Peta Penyebaran Penyakit dan Grafik
Pemantauan Kasus)
flashdisk)
1. Pendataan awal berbagai masalah baik dari segi perangkat keras ataupun
Kesehatan. Adapun tim untuk tingkat Puskesmas dapat terdiri dari seorang
untuk tingkat Dinas Kesehatan, mungkin diperlukan satu tim khusus untuk
data kesehatan.
Dinas Kesehatan. Data-data dasar itu antara lain : data Puskesmas, data
diagnosis, dan beberapa data-data dasar lainnya. Data-data ini nantinya akan
25
kode.
4. Sosialisasi data-data dasar, hal ini perlu dilakukan ke semua staf dan petugas
dipakai.
perlu minimal 2 (dua) orang dari tiap Puskesmas yang harus diberi pelatihan
6. Uji coba implementasi SIMPUS. Hal ini dibutuhkan untuk menguji semua
staf dalam pengisian lembar registrasi pasien dan juga untuk mengasah
Barsasella) :(19)
a. Redundasi data
b. Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan
c. Human error
e. Ketidaklengkapan data
Data tidak lengap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan
secara optimal.
f. Ketidakakuratan data
pengambilan keputusan.
2.6.1. Pengertian
karena itu mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Jenis data
2. Ketenagaan di Puskesmas.
Puskesmas.
Puskesmas ke Dati II adalah bulanan dan tahunan. Periode laporan dari Dati II ke
Dalam Barsasella, tujuan SP2TP adalah agar semua data hasil kegiatan
secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat.(19)
1. Tujuan umum
berdaya guna melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan infomasi
2. Tujuan khusus
(lokakarya mini).
Puskesmas.
dan Kabupaten/Kota.
2.6.5. Pencatatan
data yang diperoleh dari pencatatan kegiatan harian program yang dilakukan
dalam gedung Puskesmas seperti tekanan darah, laboratorium, KB, dan lain-lain)
maupun di luar gedung Puskesmas (data yang dibuat berdasarkan catatan harian
dan lain-lain), Puskesmas tempat tidur dan Puskesmas Pembantu serta Bidan di
desa, harus dicatat. Dengan demikian perlu adanya mekanisme pencatatan yang
baik, formulir yang cukup serta cara pengisian yang benar dan teliti (Modul
Merupakan alat untuk mencatat identitas pasien dan status pasien rawat jalan
4. Kartu Ibu
5. Kartu anak
pra sekolah.
Alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan dan pertumbuhan yang telah
Alat untuk mengetahui dan mencatat perkembangan kesehatan ibu hamil dan
Alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi di balik fisik maupun
9. Register
Merupakan formulir untuk mencatat atau merekap data kegiatan di dalam dan
di luar gedung puskesmas yang telah di catat di kartu dan catatan lainnya.(19)
b. Rawat jalan
c. Register kunjungan
i. Register imunisasi
j. Register gizi
ditanggulangi.
Puskesmas).(19)
2.6.7. Pelaporan
bulan Januari sampai dengan Desember dalam tahun yang sama. Sesuai dengan
berikut:
1. Laporan bulanan
- LB 1 (data kesakitan)
- LB 2 (data obat-obatan
- Laporan sentinel
2. Laporan tahunan
Laporan dari Dati II ke Dati I dan pusat, laporan ini terdiri dari
1. Laporan Triwulan
2. Laporan tahunan
Laporan dari Dati II ke Dati I dan pusat, laporan ini terdiri dari
1. Laporan Triwulan
2. Laporan tahunan
Laporan ini mengacu pada petunjuk laporan KLB dan wabah serta keputusan
penanggulangan KLB.(23)
Dati II.
Dati II (GFK).
c. Laporan bulanan sentinel LB1 dan LB2 setiap tanggal 10 bulan berikutnya di
dari triwulan yang dimaksud kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II,
b. Laporan tahunan dikirimkan paling lambat akhir bulan Februari dari tahun
2.7. Analisis
musabab, duduk perkaranya dan sebagainya). Analisis sebagai suatu sistem yaitu
pertimbangan para pakar dari berbagai bidang ilmu sehingga diperoleh hasil yang
sempurna. Selain itu dapat juga diartikan sebagai pengamatan mengenai suatu
sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan
Area, Kota Medan, Sumatera Utara dengan melihat dari unsur penyusun suatu
35
sistem, yaitu SDM (petugas), teknologi (kualitas SIMPUS), data (lengkap, akurat,
dan tepat waktu) sebagai unsur sistem input atau masukan, pengolahan data
waktu, relevan, dan lengkap) sebagai unsur sistem output sehingga dapat
2. Teknologi
3. Data
METODE PENELITIAN
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni 2019 sampai dengan bulan
November 2019.
36
37
penelitian.
a. Kepala Puskesmas
b. Petugas SP2TP
c. Petugas KIA
d. Petugas Gizi
e. Petugas Kesling
f. Petugas Promkes
adalah pemilihan sampel awal, apakah itu merupakan informan kunci atau suatu
situasi sosial. Ketepatan pemilihan sampel awal ini akan berpengaruh terhadap
3.4.1. Wawancara
proses memperoleh keterangan untuk tujuan dalam penelitian hal ini mengkaji
promosi kesehatan.(28)
yang dikehendaki informan dan tidak terbatas. Dengan metode yang terbuka ini
diharapkan akan diperoleh suatu informasi yang asli dan sesuai dengan yang
diharapkan.(27) Selain itu ada pula catatan hasil wawancara yang dilengkapi
dengan informan dan apa yang dipikirkan peneliti dari fenomena yang ada
3.4.2. Observasi
Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek
selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap
penelitian ini. Triangulasi yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi yakni:
transferability (temuan dapat ditranfer kelatar lain), atau dengan kata lain hasil
DAFTAR PUSTAKA