Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas Sukodadi adalah UPT ( Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan )
Kabupaten Lamongan yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Sukodadi, meliputi 11 Desa yaitu:
1. Desa Bandungsari
2. Desa Kadung Rembug
3. Desa Kebonsari
4. Desa Madulegi
5. Desa Pajangan
6. Desa Plumpang
7. Desa Sidogembul
8. Desa Sukodadi
9. Desa Sukolilo
10. Desa Surabayan
11. Desa Tlogorejo
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas Sukodadi
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas Sukodadi
harus melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Manajemen tersebut terdiri dari
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian dan Pengawasan serta Pertanggung jawaban.
Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Gizi Merupakan Faktor Penting Karena Secara langsung berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia ( SDM ), Oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang
berkualitas pada indifidu dan masyarakat.pelayanan gizi merupakan salah satu Sub-sistem
dalam pelayanan kesehatan paripurna , yang berfokus kepada keamanan pasen. Dengan
demikian pelayanan gizi wajib mengacu ke pada standart yang berlaku. Mengingat masih
di jumpai kejadian malnutrisi dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya, maka
perlu upaya pendekatan yang lebih startegis.
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
Program Gizi termasuk 1(satu) dari 6(enam) program pokok (basicsix) Puskesmas
yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan Gizi secara efektif
dan efisien.Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan sebagai berikut:

1
pelayanan ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas,ibu dengan komplikasi kebidanan,neonatus,bayi
baru lahir dengan komplikasi,bayi dan balita.
Keberhasilan program Gizi menurunkan angka kematian bayi (AKB) menjadi salah
satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka kematian ibu dan bayi
khususnya di Kabupaten Lamongan masih belum mencapai target Millenium Development
Goals (MDGs) 2016 yaitu angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka
kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup.Dari data PWS KIA DAN LB3 GIZI Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan tahun 2015 jumlah kematian bayi 215 bayi,sementara
kematian ibu ditahun yang sama mencapai 19 orang Data dari Puskesmas Sukodadi pada
tahun 2014 ditemukan kematian bayi berjumlah 22 bayi termasuk neonatal,dan kematian
ibu berjumlah 2 orang.

1.2 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Tujuan RKT program Gizi adalah tersusunnya kerja tahunan program gizi untuk
meningkatkan kualitas mutu kegiatan melalui pelayanan gizi yang optimal
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Pelaksananaan kegiatan RUK dan RPK tahun 2018
2. Tersusunya pedoman untuk RUK 2018
3. Meningkatkan fungsi pelayanan gizi yang berguna bagi masyarakat

1.3 Manfaat
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif,
preventif di Puskesmas dan jaringannya.

1.4 Ruang Lingkup


1. Jenis Data/informasi
Data yang dikumpulkan untuk penyusunan PTP Puskesmas Sukodadi ini adalah

a. Data umum meliputi data geografis, kependudukan dan sosial ekonomi, sumber daya
kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan dan data sumber daya manusia.
b. Data tentang cakupan program kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, status
gizi masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat, kegiatan promosi kesehatan,
keadaan lingkungan, kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
surveilans dan kegiatan pendukung lainnya.
2. Sumber Data
a. Catatan Kegiatan Program.
b. Dokumen kantor desa, Puskesmas pembantu, Ponkesdes, Polindes dan kantor
kecamatan Sukodadi.

2
1.5 Visi, Misi, Kebijakan Mutu, Motto, Tata Nilai dan Budaya Kerja
1.5.1 Visi
“Menjadikan Puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat Kecamatan
Sukodadi yang mandiri dan sehat”

1.5.2 Misi
1. Memberikan pelayanan prima dengan meningkatkan kinerja dan manajemen
puskesmas.
2. Menjalin kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pelayanan dan
pengembangan kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan SDM dan sarana prasarana puskesmas.

1.5.3 Kebijakan Mutu


Pimpinan dan Seluruh staf Puskesmas Sukodadi berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan pelanggan.

1.5.4 Motto
“Kesehatan Anda Kebanggaan Kami”

1.5.5 Tata Nilai


SUKODADI :
S : Senyum

U : Utama

K : Kualitas

O : Optimal

D : Disiplin

A : Adil

D : Dengan Hati

I : Ikhlas

Maksud dan Tujuan


1. Berusaha selalu SENYUM dalam pelayanan
2. Dalam pelayanan mengUTAMAkan kesehatan
3. Kami selalu memberi pelayanan terbaik dengan KUALITAS manajemen mutu.
4. Untuk mencapai Visi puskesmas secara OPTIMAL maka kami berupaya dengan
kegiatan yang kreatif dan inovatif serta pengelolaan manajemen yang tepat.
5. Patuh dan DISIPLIN dengan peraturan peraturan yang berlaku.
6. Bersikap ADIL merata tanpa tebang pilih dalam pelayanan maupun kegiatan upaya
kesehatan masyarakat.

3
7. Dalam bekerja melibatkan hati, ketika kita bekerja DENGAN HATI kemauan kita akan
lebih kuat. Pikiran kita akan lebih tajam sehingga lebih produktif dibanding bekerja
tanpa hati. Dorongan hatilah yang akan menggerakan pikiran, kemauan dan tindakan
kita.
8. Dalam bekerja melibatkan hati dan berusaha IKHLAS dengan niatan ibadah.

1.5.6 Janji Layanan


Janji layanan Puskesmas Sukodadi adalah “BANGGA”
B : Bersama-sama mewujudkan Sukodadi sehat

A : Aktif dalam pelayanan

N : Nilai, etika dan empati yang utama

G : Gerakkan semangat pelayanan prima

G : Galang komunikasi lintas sektor

A : Adil dalam pelayanan

1.5.8 Tujuan Puskesmas


Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
3. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat

1.5.9 Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


Tugas Puskesmas
1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
2. pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
3. mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Fungsi Puskesmas
1. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama di wilayah kerjanya;
2. Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di wilayah
kerjanya.

4
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Data Umum


2.1.1 Kondisi Geografis
Puskesmas Sukodadi terletak 12 km sebelah barat kota Lamongan, memiliki letak yang
sangat strategis, berlokasi berhadapan langsung dengan jalan raya utama yang
menghubungkan antara ibu kota propinsi jawa timur dengan ibu kota propinsi Jawa tengah.
Puskesmas Sukodadi memiliki bangunan yang berdekatan dengan instansi pemerintah atau
kantor lain seperti Pasar Kecamatan Sukodadi, kantor Kecamatan Sukodadi, POLSEK dan
Kantor Pos Sukodadi, sehingga memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang
mendapatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas Sukodadi beralamat di Jalan Panglima
Sudirman No 39 Sukodadi Lamongan, Kode Pos 62253.
Secara geografis, batas wilayah administratif wilayah kerja Puskesmas Sukodadi adalah :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Karanggeneng
2. Sebelah Timur : Kecamatan Turi
3. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Sumberaji
4. Sebelah Barat : Kecamatan Pucuk

Sumber : Data Primer Puskesmas Sukodadi Tahun 2016

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan

5
Saat ini Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan memiliki cakupan layanan jumlah
penduduk sekitar 29.539 jiwa yang tersebar pada 11 (Sebelas) desa, secara rinci sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Luas Masing-Masing Desa Wilayah Kerja Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
No Nama Desa Luas Wilayah (Km2)
1 Bandungsari 2,8 km2
2 Kadungrembug 3,6 km2
3 Kebonsari 2,6 km2
4 Madulegi 2,7 km2
5 Pajangan 2,8 km2
6 Plumpang 3,0 km2
7 Sidogembul 3,2 km2
8 Sukodadi 3,5 km2
9 Sukolilo 3,2 km2
10 Surabayan 2,5 km2
11 Tlogorejo 2,3 km2
Jumlah 3,2 km2
Sumber : Data Sekunder Statistik Kecamatan Sukodadi Tahun 2016

Dari data diatas diketahui Desa Sukodadi memiliki wilayah terluas sedangkan Desa
Surabayan merupakan desa yang memiliki luas wilayah terkecil.

2.1.2 Kondisi Demografi


Proyeksi Penduduk Propinsi di Kabupaten Lamongan per Kecamatan 2001-2012, pada
tahun 2016 jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Sukodadi tercatat sebesar 29.539 jiwa,
dengan tingkat kepadatan 917,36 jiwa per km2 dan angka pertumbuhan penduduk sebesar 3,03
%. Desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Sukodadi, yaitu sebesar
1.332,8 jiwa per km2 dan desa dengan kepadatan penduduk terendah adalah desa Surabayan ,
yaitu 620,4 jiwa per km2.
Komposisi penduduk di wilayah Puskesmas Sukodadi menurut kelompok umur,
menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 22,28 %, yang berusia
produktif (15-64 tahun) sebesar 59,73 %, dan yang berusia tua (> 65 tahun) sebesar 17,89 %.
Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk di wilayah
Puskesmas Sukodadi pada tahun 2016 sebesar 39,45, dengan kisaran antara 0,31 di desa
Madulegi dan 0,50 di desa Bandungsari.
Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan penduduk perempuan, yaitu masing-
masing sebesar 14.279 jiwa penduduk laki-laki dan 15.239 jiwa penduduk perempuan (rasio
penduduk menurut jenis kelamin sebesar 92,70). Komposisi penduduk wilayah Puskesmas
Sukodadi dirinci menurut kelompok umur dan jenis kelamin, menunjukkan penduduk laki-laki
maupun perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 10-14 tahun dan umur 15-
19 tahun. Gambaran komposisi penduduk secara lebih rinci dapat dilihat dari gambar berikut.

6
Sumber : Data Sekunder Statistik Kecamatan Sukodadi Tahun 2016
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Wilayah Puskesmas Sukodadi Tahun 2016

Saat ini Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan memiliki cakupan layanan jumlah
penduduk sekitar 29.539 jiwa yang tersebar pada 11 (Sebelas) desa, secara rinci sebagai
berikut :
Tabel 2.2 Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
Luas Waktu Jumlah
Jarak Ke Jumlah Jumlah
No Desa Wilayah Tempuh Ke RT/
Puskesmas Rumah KK
Puskesmas RW
1 Bandungsari 2,8 km2 5km 20 mnt 9/3 430 564
2 Kadungrembug 3,6 km2 5km 20 mnt 20/6 676 806
3 Kebonsari 2,6 km2 1km 5 mnt 17/5 443 783
2
4 Madulegi 2,7 km 3km 10 mnt 26/4 736 842
5 Pajangan 2,8 km2 5km 20 mnt 16/4 459 524
6 Plumpang 3,0 km2 3km 15 mnt 17/5 706 786
7 Sidogembul 3,2 km2 1,5km 7mnt 16/6 650 784
8 Sukodadi 3,5 km2 0 km 0 29/9 1.035 1.163
9 Sukolilo 3,2 km2 1,5 km 5 mnt 19/6 992 1.092
10 Surabayan 2,5 km2 2,3 km 15 mnt 10/2 379 465
11 Tlogorejo 2,3 km2 4km 20 mnt 9/4 236 394
2
Jumlah 32 km - - 188/54 6.742 8.203
Sumber :Data Sekunder Statistik Kecamatan Sukodadi Tahun 2016

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa desa yg mempunyai jarak tempuh terdekat
dengan Puskesmas adalah desa Kebonsari dan yang paling jauh adalah desa desa Pajangan.
Wilayah kerja Puskesmas terdiri dari , 188 RT , 54 RW, 6.742 rumah dan 8.203 KK.

2.1.3 Kondisi Pendidikan


Kemampuan baca-tulis penduduk tercermin dari Angka Melek Huruf, yaitu persentase
penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf
lainnya. Persentase penduduk yang dapat membaca huruf latin pada tahun 2016 sebesar
100,00 %. Pada tahun 2015, persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang tidak/belum

7
pernah bersekolah sebesar 14,12%. Sedangkan yang masih bersekolah sebesar 18,12%,
terdiri atas 10,26% bersekolah di SD/MI, sebesar 3,89% di SLTP/MTs, sebesar 3,95% di
SMU/SMK, dan untuk di Akademi/Universitas tidak terdata. Selebihnya, sebesar 50,49% sudah
tidak bersekolah lagi.
Secara umum Angka Partisipasi Sekolah (APS) perempuan lebih besar dibanding APS
laki-laki pada kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun. Sementara pada kelompok umur 16-
18 tahun, APS laki-laki lebih tinggi dibanding APS perempuan. Sedangkan dari segi tempat
tinggal, Hal ini terjadi untuk semua kelompok umur, baik pada laki-laki maupun pada
perempuan.
Tabel 2.3 Data Pusat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
Jumlah Sekolah
No Desa SMP/ SLTA/ Pon-
TK SD/MI PT
MTS MA tren
1 Bandungsari 3 1/1 - - - -
2 Kadungrembug 2 1/1 -/1 - - -
3 Kebonsari 2 1/1 1/- -/- - 1
4 Madulegi 4 2/1 -/- -/- - 0
5 Pajangan 2 1/1 -/- -/- - 0
6 Plumpang 2 1/1 -/1 -/- 0 0
7 Sidogembul 3 1/1 -/- -/- 0 1
8 Sukodadi 3 2/2 1/1 3/1 1 -
9 Sukolilo 4 2/2 1/1 -/- 0 1
10 Surabayan 2 1/1 -/- -/- - -
11 Tlogorejo 1 1/0 - - - -
Jumlah 28 14/12 3/4 3/1 1 3
Sumber : Data Sekunder Statistik Kecamatan Sukodadi Tahun 2016

2.1.4 Sarana Pelayanan Kesehatan


Denah ruangan Puskesmas Sukodadi adalah :
1. Denah Rawat Inap

8
2. Denah Rawat Jalan

Gambar 2.3 Denah Ruang Puskesmas Sukodadi Tahun 2016


Aspek sarana dan prasarana Puskesmas Sukodadi saat ini memiliki sarana dan
prasarana yang relatif memadai untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan. Data
sarana dan prasarana Puskesmas Sukodadi selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.4 Data Sarana dan Prasarana Ketenagaan Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
Kondisi
No Jenis Sarana/ Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
1 Pusk. Pembantu 2 - - -
2 Polindes 8 - - -
3 Ponkesdes 4 - - -
4 Rumdin Dokter 1 - - -
5 Rumdin Perawat 0 - - -
6 Rumdin Bidan 0 - - -
7 Pusling R-4 1 - - -
8 Ambulan 1 - -- -
9 Sepeda Motor 4 - - -
10 Sepeda Bidan 2 - - -
Sumber : Data Primer Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan mempunyai 2 pustu, dan 4 ponkesdes
serta 8 polindes. Selain itu Puskesmas Sukodadi Lamongan mempunyai 1 rumah dinas dokter
tetapi tidak mempunyai rumah dinas perawat, bidan maupun drg. Dalam kegiatan operasional
Puskesmas Sukodadi didukung 1 ambulan, 1 pusling dan 6 sepeda montor.

2.1.5 Ketenagaan di Puskesmas Sukodadi


Aspek ketenagaan Puskesmas Sukodadi saat ini memiliki jumlah karyawanyang relatif
cukup dibandingkan dengan standar ketenagaan yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki oleh
Puskesmas Sukodadi tahun 2016 berjumlah 61 orang dan saat ini berjumlah 62 orang dengan
penambahan karyawan baru dua orang dan satu orang purna tugas. Adapun tenaga kerja
yang belum terpenuhi di Puskesmas Sukodadi adalah Apoteker atau Asisten apoteker.
Karyawan Puskesmas Sukodadi terbagi dalam berbagai kompetensi dan jenjang pendidikan.
Data karyawan Puskesmas Sukodadi selengkapnya secara rinci sebagai berikut :

9
Tabel 2.5 Data Ketenagaan Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Sarjana Keehatan Masyarakat 0
4 S1 Perawat 9
5 D3 Lingkungan 1
6 D3 Gizi 1
7 D3 Keperawatan 10
8 D3 Kebidanan 20
9 D3 Analis Kesehatan 1
10 Perawat Gigi 2
11 SPK 2
12 SMA 6
13 SMP 5
Jumlah 60
Sumber : Data Primer Puskesmas Sukodadi Tahun 2016

2.1.6 UKBM
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya
dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes,
Poskesdes.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penaggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama,
posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri.
Jumlah posyandu di Kecamatan Sukodadi tahun 2016, bahwa jumlah seluruh posyandu
yang ada sebanyak 37 buah dan semuanya merupakan posyandu Purnama 37 buah (100%) .
Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertoongan persalinan dan
palayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. Pada tahun 2016 jumlah
polindes di wilayah kerja Puskesmas sukodadi adalah 3 buah, sedangkan Poskesdes ada 5
buah.
Tabel 2.6 Data Peran Serta Masyarakat di Puskesmas Sukodadi Tahun 2016
Kelurahan / Jumlah Jumlah Kader Jumlah Dukun Bayi
No
Desa Posyandu Dilatih Aktif Dilatih Aktif
1 Bandungsari 4 20 20 - -
2 Kadungrembug 3 15 15 - -
3 Kebonsari 3 15 15 - -
4 Madulegi 4 20 20 - -
5 Pajangan 3 15 15 1 -
6 Plumpang 3 15 15 - -
7 Sidogembul 4 20 20 - -
8 Sukodadi 5 25 25 1 -
9 Sukolilo 4 20 20 1 -
10 Surabayan 2 10 10 - -
11 Tlogorejo 2 10 10 1 -
Jumlah 37 185 185 4 -
Sumber : Data Primer Puskesmas Sukodadi Tahun 2016

10
2.2 Data Khusus
2.2.1 Analisa kegiatan
Kegiatan program kesehatan gizitelah ditetapkan mengikuti target yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan yang mengacu pada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Timur. Secara lebih jelas disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.7. Kegiatan program Gizi 2017
Pencapai
Target
an cakupan
Sasaran (T)
(Riil)
No Upaya Pelayanan GIZI
Sub
Angka Variab
% Angka riil Variab
riil el
el
Pemberian Kapsul Vitamin A 80 %
1737 2069 119,11
1 dosis tinggi pada balita 2 x per 90,25
tahun
Pemberian Tablet Tambah 82 % 444 399 89,86
2
Darah ( 90 tablet) pada bumil
Bumil KEK Kurang dari 20 % ( 20 % 444 76 17,11
3
konversi 125)
Balita Gizi Buruk Mendapat 100 % 0 0
4 100
Perawatan
Mp– ASI pada anak usia 6-24 bl 100 % 20 20 100
5
Peberian PMT Pemulian balita 100 % 0 0 100
6
giziburuk
Balita bawah garis merah 2,0 %
46 15 100
7 kurang dari 2,0 % (konversinilai
125)
Cakupan Rumah tangga yang 85 % 9741 9741 100
8.
mengkonsumsi garam yodium
Desa bebas Rawan Gizi 80 % 11 0 100
9.
Balita naik berat badanya ( N / 80 % 1636 1.414 86,4
10.
D)
Persentase balita yang 78 % 2274 1.826 80,3
11.
ditimbang berat badannya
12. Kunjungan Pojok Gizi 5% 0 0 0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kegiatan program gizi yang belum mencapai
target adalah kunjungan pojok gizi 0%.

2.2.2 Kebutuhan dan Harapan Masyarakat

Kegiatan UKM Puskesmas disusun oleh Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM
tidak hanya mengacu pada pedoman dan acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten, namun demikian
perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program. Salah
satu usulan atau harapan masyarakat adalah pemberian penyuluhan yang rutin ke masyarakat
dan pembinaan yang berkesinambungan oleh petugas kesehatan.
Dari hasi identifikasi kebutuhan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Sukodadi kepada
sasaran masyarakat dan pasien rawat jalan di wilayah Puskesmas Sukodadi jawaban dari
respnden terhadap program gizi adalah sebagaian besar dari hasil identifikasi kebutuhan
masyarakat Program Gizi di UPT Puskesmas Sukodadi, yaitu perlunya penyuluhan gizi
seimbang di masyarakat.

11
BAB III
PERUMUSAN MASALAH

3.1. Identifikasi Masalah


3.1.1. Hasil Penilaian Kinerja Program Gizi tahun 2016
Evaluasi program kesehatan Gizi di Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan
dilakukan dengan penilaian kinerja Puskesmas yang dilaksanakan setiap setahun sekali pada
akhir tahun. Berdasarkan data dari PKP dapat dilakukan identifikasi masalah dengan
membandingkan antara pencapaian dan target yang dicapai oleh upaya kesehatan Gizi. Untuk
lebih jelasnya disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1. Hasil PKP Program Gizi

TARGET CAPAIAN
NO INDIKATOR Masalah
% %

1 Pemberian Kapsul Vitamin A dosis tinggi


80 119,11
pada balita 2 x per tahun
2 Pemberian Tablet Tambah Darah ( 90
82 89,86
tablet) pada bumil
Kurangnya
pengetahun ibu
Bumil KEK >20 % ( konversi 125) 20 20,95 hamil tentang gizi
3 ibu hamil

4
Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100
5
Mp– ASI pada anak usia 6-24 bl 100 100
6
Peberian PMT Pemulian balita giziburuk 100 100
7 Balita bawah garis merah kurang dari 2,0
2 100
% (konvers inilai 125)
8. Cakupan Rumah tangga yang
85 100
mengkonsumsi garam yodium
9.
Desa bebas Rawan Gizi 80 100
10.
Balita naik berat badanya ( N / D ) 80 86,4
11. Persentase balita yang ditimbang berat
78 80,3
badannya
Belum adanya
ruang untuk
Kunjungan Pojok Gizi 5 0 dilakukan pojok
12. gizi

Berdasarkan identifikasi permasalahan didapatkan didapatkan bahwa kunjungan pojok


gizi 0% dan ibu hamil KEK melebihi target yaitu 20,95%.

3.2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah dengan USG


Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas masalah yang
harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan masalah dengan menentukan skala nilai 1-5. Masalah yang memiliki total skor
tertinggi merupakan masalah prioritas. Untuk lebih jelasnya pengertian dari USG adalah : 1)
Urgency artinya seberapa mendesak masalah ini harus diselesaikan, 2) Seriousness artinya
12
seberapa serius masalah tersebut perlu dibahasdikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
dengan penundaan masalah tersebut untuk diselesaikan, dan 3) Growth artinya seberapa
kemungkinan kemungkinan masalah tersebut berkembang dikaitkan dengan kemungkinan
masalah penyebab masalah akan semakin buruk apabila dibiarkan.
Berdasarkan analisis dari hasil pencapaian PKP dibandingkan target PKP dapat
diidentifikasi urutan prioritas masalah dengan USG.
No Masalah U S G Total Ranking
1 Bumil KEK kurang dari
4 3 4 48 2
20%
2 Kunjungan pojok gizi 5 4 4 80 1

Dari tabel tersebut maka prioritas maaalahnya adalah kunjungan pojok gizi sehingga
perumusan masalahnya adalah sebagai berikut kunjungan pojok gizi di puskesmas Sukodadi
Tahun 2016 capain 0%.

3.3. Mencari Akar Penyebab Masalah dengan Diagram Fish Bone


Diagram Fish Bone merupakan alat untuk mencari akar masalah dari sebuah
permasalahan. Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah dengan USG
didapatkan dst.

13
Gambar 3.1 Identifikasi Masalah dengan Diagram Fish Bone

LINGKUNGAN DANA MANUSIA/SDM

Kurang kesiapan Koordinasi lintas


Kurangnya sektor dan lintas
petugas gizi
sosialisasi adanya program
pojok gizi

Kunjungan pojok
gizi 0% di
Puskesmas
Sukodadi tahun
2016
Pengadaan
kelengkapan pojok
gizi

ALAT METOD

14
Berdasarkan diagram fish bone didapatkan akar masalah dari Kunjungan Pojok Gizi 0% di
Puskesmas Sukodadi Tahun 2016.
Tabel 3.4 Akar Masalah Program Gizi Tahun 2016
No Komponen Akar Permasalahan
1 Manusia/sdm Kurangnya kesiapan petugas gizi
Koordinasi lintas sektor dan lintas program
2 Money (Dana)
3 Methode ( metode)
4 Lingkungan Kurangnya sosialisasi adanya pojok gizi
5. Alat Pengadaan kelengkapan pojok gizi

3.4 Menetapkan Cara Pemecahan Masalah


Berdasarkan akar masalah kunjungan pojok gizi yang ditemukan maka kami menetapkan
pemecahan masalah yang terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Pemecahan Masalah Program Gizi Tahun 2016

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Pemecahan


Ket
Masalah Masalah Masalah Masalah terpilih
1 Kunjungan Kurangnya Mengaktifkan kembali 1) Meningkatkan
pojok gizi 0% kesiapan petugas petugas gizi sosialisasi
gizi adanya pojok
gizi
Koordinasi lintas Berkoordinasi dengan lintas
2) Mengaktifkan
sektor dan lintas sektor dan lintas program kembali
program petugas gizi
Kurangnya Meningkatkan sosialisasi 3) Mengadakan
sosialisasi adanya adanya pojok gizi kelengkapan
pojok gizi pojok gizi
4) Berkoordinasi
Pengadaan Mengadakan kelengkapan
dengan lintas
kelengkapan pojok pojok gizi sektor dan
gizi lintas program

15
BAB VII
PENUTUP

Demikian POA Program Kesehatan Gizi Puskesmas Sukodadi Tahun 2018 telah kami
susun, semoga dengan adanya ini pelaksanaan kinerja program dan pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas Sukodadi khususnya Program Kesehatan Gizi dapat berjalan lebih
teratur dan terarahsesuai perencanaan dan kebutuhan masyarakat sehingga pelayanan
kesehatan menjadi lebih optimal. Hasil akhir yang kami harapkan angka kesakitan Gizi menurun
dan derajat kesehatan Gizi masyarakat wilayah kerja Puskesmas Sukodadi meningkat.

Dengan penyusunan POA Program Kesehatan Gizi Puskesmas Sukodadi Kabupaten


Lamongan Tahun 2018 ini, tentunya masih banyak kekurangan , oleh karena itu kami
mengharapkan kritik, saran dan masukan demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Gizi
di Puskesmas Sukodadi untuk tahun mendatang.

Selain itu kerja sama, komitmen dan kerja keras seluruf staf Puskesmas Sukodadi
menjadi kunci suksesterlaksananya seluruh perencanaan kegiatan sehingga tujuan , visi dan
misi Puskesmas Sukodadi dapat tercapai.

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai