BAB II
PROFIL UPT PUSKESMAS SEKAPUK
KABUPATEN GRESIK
Melihat dari luas dan banyaknya kawasan desa dengan penduduk 33.805 jiwa,
dipandang perlu pada tahun 1978 didirikan Puskesmas pada Kecamatan Ujung Pangkah
Jumlah penduduk tersebut sebanyak 33.805 jiwa pada wilayah Kecamatan Ujung Pangkah
cukup layak didirikan/dibangun 2 Puskesmas dengan beberapa jejaringnya.
Upaya pengobatan sebagai bagian dari upaya kesehatan wajib dibagi lebih lanjut
berdasarkan klasifikasi dan jenis layanan, berdasarkan klasifikasi, upaya pengobatan di
UPT Puskesmas Sekapuk merupakan Pelayanan rawat jalan;
2.4.1 Organisasi
PENAGG JAWAB UKM ESENSIAL PENNGG JAWAB UKM PENGEMBG PENNGG JWB UKP KFARMSI, LAB PNNGG JWB JRGN YANPUSK JJRIG
P2 P BATRA POLI P 2 P
INDRA
POLI SANITASI
USILA
LABORATORIUM
Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas Dukun Tahun 2018-2022 8
MATRA
KAMAR OBAT
Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas Dukun Tahun 2018-2022 9
Pemerintah Kabupaten Gresik
BUAT
KESIMPULA
N TENTANG
ORGANISAS
I
Organisasi UPT Puskesmas dengan jejaringnya tersebut secara struktur telah cukup mampu menunjukkan
pencapain tujuan dan sasaran Puskesmas selaku PPK BLUD, namun demikian untuk mencapai keberhasilan
harus disesuauikan dengan pemenuhan SDM sesuai dengan kompetensinya sehingga kegiatan Puskesmas
dapat berjalan dengan baik.
SDM Satuan
1. Kepala Puskesmas Orang 1
2. Tenaga medis Orang 3
3. Tenaga paramedis (Perawat) Orang 17
4. Tenaga paramedis (Bidan) Orang 27
5. Asisten Apoteker Orang 1
6. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Orang 1
7. Nutrisionis Orang 1
8. Sanitarian Orang 2
9. Tenaga JFU Orang 12
Jumlah Orang 65
*) Tenaga medis terdiri dari : 2 Dokter Umum dan 1 Dokter Gi
No SDM Satuan Jumlah
Sesuaikan kecukupan
PNS NON PNS JUMLAH
dengan
1 Kepala
kondisi saat Orang 1 1
ini (awal Puskesmas
2 Tenaga medis
tahun 2018)
Dokter umum
Orang 2 2 kurang
dan Dokter Gigi
*)
3 Tenaga
paramedis
Orang 4 7 11 kurang
(Perawat,
perawat gigi )
4 Tenaga
paramedis Orang 4 4 8 kurang
(Bidan)
5 Asisten Apoteker Orang 0 0 0 kurang
6 Penyuluh
Kesehatan Orang 0 0 kurang
Masyarakat
7 Nutrisionis Orang 0 0 kurang
8 Sanitarian Orang 0 0 kurang
Untuk Jumlah Tenaga Medis sesuai dengan jumlah penduduk 16.000 jiwa idealnya dokter sebanyak 3 orang
yang terdiri dari 2 orang dokter umum dan satu orang dokter gigi, sehingga terjadi kekurangan dokter sebanyak 2
orang yaitu untuk dokter umum.
Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa tingkat kenutuhan SDM tidak mencukupi untuk menjalankan
kegiatan pelayanan kesehatan secara optimal.
Alat Kedokteran
......................... 2008 Rusak Berat
..........................
Alat Laboratorium
............................
..........................
Gedung/Bangunan
Gedung Puskesmas
Rumdin Dokter
Rumdin Perawat
2. MENETAPKAN PRIORITAS
Dari 14 masalah yang ditemukan, disepakati yang dilakukan USG yang kesenjangannya di atas 50 %
dan ASI Eksklusif yang merupakan amanah dari kebutuhan dan harapan masyarakat ( MMD dan SMD).
Mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya Puskesmas untuk mengatasi masalah sekaligus,
maka masalah - masalah yang sudah diidentifikasi akan disusun skala prioritasnya dengan pendekatan
tertentu.
Terdapat beberapa metode untuk menetapkan prioritas masalah, seperti kriteria matriks, MCUA,
USG, Hanlon, CARL dan lain - lain. Untuk itu, Tim Puskesmas Sekapuk bersepakat untuk menetapkan
prioritas masalah dengan menggunakan metode USG, yaitu :
- U = Urgency (Tingkat Urgensi)
- S = Seriousness (Tingkat keseriusan)
- G = Growth (Tingkat perkembangan)
Urutan
NO MASALAH Urgency Seriousness Growth TOTAL
Prioritas
1 Pencapain ASI Eklusif 5 5 5 125 I
2 Pencapaian jumlah kader
SD/MI yang dilatih tentang 5 3 3 45 IV
kesehatan
3 Jumlah penderita DB 5 4 5 100 II
4 Penemuan Suspec TB 5 4 4 80 III
3. MERUMUSKAN MASALAH
Langkah berikutnya setelah menetapkan prioritas masalah adalah merumuskan masalah, yang mencakup
Apa masalahnya, siapa yang terkena masalah, besarnya masalah, dimana terjadinya dan bilamana masalah
itu terjadi (4W dan 1 H).
Berdasarkan prioritas masalah di atas, ditetapkan masalah sebagai berikut :
I. Pencapaian ASI Eksklusif
II. Penemuan penderita DB
III. Penemuan penderita Suspec TB
IV. Pencapaian jumlah kader SD/MI yang dilatih tentang kesehatan
V. Pelaporan W2 mingguan tepat waktu
VI. Pelaporan STP tepat waktu
VII. Persyaratan tempat penyimpanan obat
Inisiatif Strategis dituangkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan manajemen untuk mewujudkan Visi
dan Misi Pemerintah Kabupaten Gresik.
1.A.1 Kebijakan Dasar
1) Penyelenggaraan manajemen Puskesmas yang akuntabel.
2) Pengembangan sistem kerja sama Puskesmas dengan pihak ketiga
3) Penyelenggaraan pelayananan kesehatan yang aman, tepat, informati, hemat mutu dan
manusiawi.
4) Penyediaan SDM yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk pencapaian mutu pelayanan.
5) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan masyarakat.
6) Penyediaan sarana dan prasarana Puskesmas dalam kondisi baik dan jumlah cukup
7) Penataan kelembagaan (struktur dan sistem)
1 Meningkatnya 1. Customer
Kepuasan Acquistion
Pelanggan mencapai
(Suvey
Kepuasan 2. Customer
Pelanggan/Ma Loyality
syarakat) mencapai
3. Tingkat
Kepuasan
Pasien
meningkat
menjadi
Tabel 4.2 : Tabel Target Kinerja Berdasarkan Perspektif Proses Bisnis Internal UPT
Puskesmas Sekapuk
Tabel 4.3 : Tabel Target Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran UPT Puskesmas Sekapuk
URAIAN TARGET
SASARAN INDIKATOR
NO.
KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022
2. Unit
pelayanan dan 90% 100% 100% 100% 100%
manajemen
menerapkan
Prosedur
Mutu (PM)
dan Instruksi
Kerja (IK)
4) Perspektif Keuangan
Tabel 4.4 : Tabel Target Kinerja Perspektif Keuangan UPT Puskesmas Sekapuk
TARGET
URAIAN INDIKATOR
NO SASARAN KINERJA 2019 2020 2021 2022 2023
Untuk mampu membiayai belanja operasional, maka Puskesmas harus mempertahankan pertumbuhan
CERMA
TI pendapatan fungsional per tahun sebesar 5,00 % sehingga Cost Recovery Ratio (CRR) pendapatan
TINGK
AT
Rencana Strategis Bisnis UPT Puskesmas Dukun Tahun 2018-2022 17
PERTU
MBUH
AN
Puskesmas terhadap belanja operasi mencapai 71,09 % pada tahun ke 5. Dari data historis 3 tahun
terakhir menghasilkan proyeksi pendapatan dan belanja operasional sebagai berikut :
Atas dasar proyeksi sumber pembiayaan di atas maka tingkat kemandirian keuangan Puskesmas
diproyeksikan pada tahun ke 5 mencapai 26,12 % seperti tampak dalam tabel sebagai berikut :