Disusun oleh :
Yosafat Juanto 2065050074
Noni Novita Sari 2065050149
Irfan Yusuf Mijaya 2065050165
Trifonia Praisline Jawiraka 2065050169
Pembimbing :
dr. Yusias Hikmat Diani, M.Kes
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas
atau pengelolaannya dab bukan akibat sebab lain sepeerti kecelakaan.
Kematian ibu menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan dan bukan akibat kecelakaan
ataupun cedera, yang dapat diperberat oleh kehamilan ataupun
penanganannya. Kematian ibu biasanya terjadi akibat tidak adanya akses ke
fasilitas kesehatan yang berkualitas, terutama dalam keadaan gawat darurat
akibat keterlambatan mengenal tanda bahaya dan pengambilan keputusan,
terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan
pelayanan pada fasilitas kesehatan. Secara umum, terjadi penurunan
kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000
kelahiran hidup. Namun, penurunan ini tidak berhasil mencapai target
Millenium Development Goals (MDGs) yaitu sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015.
Menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 131 ayat 1
dan 2, upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan
generasi mendatang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta menurunkan
angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak
dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai usia 18 tahun.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 24 per 1000 kelahiran
hidup.
Program kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi
salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005 – 2025. Pemerintah bersama dengan masyarakat
bertanggung jawab menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, dan
perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, termasuk perawatan khusus
dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta akses terhadap Keluarga
3
Berencana (KB). Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu
mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu
dan anak merupakan kelompok rentan. Berdasarkan hal tersebut, penilaian
terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting
untuk dilakukan.
I.1.1. Tujuan
1. Mengetahui hasil laporan Puskesmas Kecamatan Koja yang telah
dicapai dalam waktu 1 tahun.
2. Mengetahui evaluasi program Kesehatan Ibu dan Anak yang ada di
Puskesmas Kecamatan Koja.
3. Sebagai sumber informasi dan sarana peninjauan dan evaluasi
pelaksaanaan program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Kecamatan Koja.
4
Pelayanan kesehatan preventif suatu tindakan pengendalian sosial
dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi hal-hal yang tidak
diinginkan di masa mendatang, seperti imunisasi terhadap bayi, anak balita
dan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anomaly penyakit berbahaya.
Puskesmas Koja merupakan salah satu dari Puskesmas di DKI Jakarta yang
melayani perawatan Methadon bagi pecandu Narkoba dan pernah menjadi
tempat seremonial pembagian Kartu Jakarta Sehat kepada 4.100 orang
pasien yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara
simbolik kepada kurang lebih 100 orang pasien di Puskesmas Kecamatan
Koja pada tanggal 28 Mei 2013. Selain itu Puskesmas ini juga merupakan
layanan kesehatan primer yang banyak melayani pasien sekitar 750 orang
per hari.
Pusat Kesehatan Masyarakat ini terletak di wilayah Jakarta Utara dan
memiliki luas 13,2033km2 . Kecamatan ini terbagi ke dalam 6 Kelurahan, 82
RW, 905 RT, 1 Puskesmas Kecamatan, 7 Puskesmas Kelurahan dengan total
jumlah penduduk 323.868 jiwa dan kepadatan peduduk 24.529 jiwa/ km2.
Batasan wilayah Kecamatan Koja sebelah utara adalah Laut Jawa/
Kecamatan Cilincing dan Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, sebelah
selatan berbatasan dengan Kali Betik/Kecamatan Kelapa Gading, sebelah
barat berbatasan dengan Jl. Sulawesi/Jl. Yosudarso, Kecamatan Tanjung
Priok dan sebelah timur berbatasan dengan Jalan Kramat Jaya/Kali Cakung
Lama, Kecamatan Cilincing.
5
Gambar II.1. Peta dan Batas Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja
6
I.2.2 Fasilitas Gedung
Puskesmas Koja memiliki fasilitas Gedung yang terdiri atas 4
lantai, yaitu;
1. Lantai 1: Loket pendaftaran, kasir, Farmasi, Poli TB/Kusta, Poli
Kasih, Poli Lansia, Laboratorium, dan layanan 24 jam.
2. Lantai 2: Poli KIA, Poli Pemeriksaan Ibu Hamil, Poli Imunisasi, Poli
Gizi, Ruang USG, Ruang Laktasi, Ruang Bersalin, Ruang Bayi,
Ruang Perawatan dan Mushola
3. Lantai 3: Poli Umum, Poli Tindakan, Poli Gigi, Poli Anak dan
Remaja, Ruang Fisioterapi, Layanan BPJS, Ruang UKP, Ruang UKM
dan Mushola
4. Lantai 4: Ruang Kepala Puskesmas, Ruang Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Ruang Tata Usaha, Aula, Ruang Server, Ruang Mutu, Gudang
Farmasi dan Mushola.
I.2.3 Jenis Fasilitas dan Pelayanan Puskesmas
Beberapa pelayanan kesehatan yang tersedia di Pukesmas Koja,
yaitu:
1. Pelayanan Perorangan
a) Poli Umum
Merupakan tempat pelayanan yang bertugas untuk melakukan
penanganan dan perawatan medis terhadap pasien berupa
pemeriksaan pasien secara umum dengan melihat indikasi atau
gejala-gejala yang diderita oleh pasien.
b) Poli Anak dan Remaja
Merupakan pelayanan yang bertugas untuk melayani kondisi fisik
maupun psikis anak dan remaja dibawah usia 19 tahun.
c) Poli Gigi
Merupakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pengobatan dan pemberian
tindakan medis dasar kesehatan gigi dan mulut seperti penambalan
gigi, pencabutan gigi dan pembersihan karang gigi. Selain itu poli
gigi juga menerima pelayanan spesifik seperti perawatan saluran
7
akar pada gigi anterior dan memberikan penyuluhan dan edukasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai
bagian dari menjaga kesehatan pribadi.
d) Poli Gizi
Poli ini ditujukan bagi balita yang mengalami gizi kurang dan gizi
buruk, khususnya dari keluarga yang kurang mampu dengan tujuan
untuk meningkatkan status gizi balita.
e) Poli Lansia
Merupakan poli yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
lansia meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif dan kemudahan
proses pelayanan.
f) Poli TB/Kusta
Merupakan poli yang melayani pasien Tuberkulosis dan Kusta,
pelayanan ini berupa pengobatan dan motivasi kepada pasien.
g) Poli Kasih
Merupakan poli yang melayani program konseling HIV,
pemeriksaan HIV, Pengobatan HIV dan konsultasi seputar HIV.
h) Poli Kesehatan Ibu dan Anak
Merupakan poli yang melakukan pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, balita dan anak prasekolah,
poli KIA sering diintegrasikan dengan pelayanan KB.
2. Pelayanan Penunjang
a) Farmasi
Merupakan suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian,
penyaluran sediaan farmasi dan pembekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat (Kemenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002).
Pekerjaan kefarmasian menurut UU Kesehatan No.36 Tahun 2009
yaitu meliputi pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan informasi obat dan pengembangan obat, bahan obat dan
8
obat tradisional harus dilakukan tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenagan sesuao dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b) Laboratorium
Merupakan salah satu bagian pelayanan utama yang menunjang
kegiatan pelayanan kesehatan di setiap Puskesmas karena
dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis. Laboratorium Puskesmas
berfungsi untuk melaksankan pengukuran, penetapan dan
pengujian bahan atau sampel dari pasien.
c) USG (Ultrasonography)
Merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa organ-organ
tubuh yang mengalami gangguan, atau untuk memeriksa kesehatan
seperti pada ibu hamil.
d) Ruang Laktasi
Puskesmas Koja menyediakan ruang laktasi guna memberikan
privasi untuk ibu yang sedang memberikan ASI untuk bayinya.
e) Fisioterapi
Merupakan upaya pelayanan kesehatan professional dalam
mengatasi gangguan fisik (nyeri otot, kelemahan otot dan
kekakuan sendi) dan kemampuan fungsional dengan menggunakan
sumber-sumber fisis seperti listrik (Electro-Therapy), sinar
(Aktino-Therapy), Air (Hidrotherapy), Manual (Manual Therapy)
dan terapi latihan (Exercise Therapy).
3. Rawat Inap
a) Ruang Bersalin
Merupakan ruang yang melayani persalinan dan bisa dirujuk dari
poli, UGD, Bidan atau pasien bisa datang sendiri. Ruang bersalin
memiliki layanan 24 jam dengan bidan-bidan profesional.
4. Layanan UKM Essensial
a) Promosi Kesehatan
9
Promosi Kesehatan (Promkes) yang diberikan Puskesmas Koja
berupa penyuluhan luar dan dalam gedung serta melalui media tv
di puskesmas.
b) Kesehatan Lingkungan
Pelayanan ini berupa pemeriksaan depo air minum dan
Pemberantasan Sarang Nyamut (PSN).
c) KIA/KB
Pelayanan KIA/KB yang diberikan berupa kelompok pendukung
ibu, kelas ibu hami dan gebyar keluarga berencana.
d) Gizi
Pelayanan yang diberikan Puskesmas Koja berupa Pos Gizi dengan
CSR Boga Sari dan Posyandu Balita.
e) Pencegahan dengan Pengendalian Penyakit (P2P)
Pelayanan P2P yang diberikan Puskesmas Koja berupa Surveilans
dan Imunisasi MR, Fogging Fokus Kasus DBD, Ketuk Pintu
Dahak, Dokter Keliling (Dokling) HIV, Pemeriksaan IVA/Skrining
PTM dan Penyuluhan di dalam dan di luar gedung mengenai Diare
5. Layanan UKM Pengembangan
a) Kesehatan Jiwa
b) Kesehatan Lansia
c) UKS/PKPR
d) UKGS/UKGM
e) Pelayanan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
f) KPLDH
I.2.4. Visi dan Misi
Visi Puskesmas Kecamatan Koja adalah “Menjadi Puskesmas Terbaik
Kebanggan DKI Jakarta”. Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas
Kecamatan Koja memiliki berbagai misi, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia secara
berkelanjutan
10
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat secara
menyeluruh
3. Meningkatkan saran dan prasarana tepat guna
4. Meningkatkan suasana kerja yang nyaman dan harmonis
5. Menjalin dan mengembangkan kemitraan dengan lintas sektor dan
instansi terkait
Puskesmas Kecamatan Koja mempunyai branding berupa: Ramah,
Nyaman, dan Berkualitas
I.2.5. Inovasi Puskesmas
Beberapa inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Koja
adalah sebagai berikut:
1. TOP
TOP merupakan singkatan dari Temukan (kasus HIV), Obati
(penderita HIV), Pertahankan (pengobatannya). Inovasi TOP
ditujukan sebagai perluasan jangkauan skrining HIV di populasi kunci
dan di masyarakat.
2. ABAT
ABAT merupakan suatu penyuluhan dengan singkatan Aku Bangga
Aku Tahu yang diselenggarakan di sekolah.
3. Skrining Lansia Keliling
Inovasi skrining lansia keliling ditujukan sebagai perluasan cakupan
posyandu lansia di Kelurahan Tugu Utara dari 4 RW yang telah
dilakukan pembinaan bertambah menjadi 19 RW.
4. Camelia
Inovasi Camelia memiliki arti Buletin dan Catatan Kesehatan Lansia.
Buku Kesehatan Lanjut Usia akan diberikan kepada lansia. Dalam
inovasi Camelia juga termasuk didalamnya senam lansia.
5. Senam Primadona
Kegiatan senam primadona dilaksanakan setiap bulan di Kantor
Camat lalu dilanjutkan dengan Skrining Kesehatan
6. Skrining Usia Produktif
11
7. Fasilitas ASI Eksklusif
Pada Puskesmas Kecamatan Koja, terdapat beberapa fasilitas
kesehatan yang mendukung ASI eksklusif seperti IMD di RB
Puskesmas Kecamatan Koja, KP Ibu, kelas ibu, ruang laktasi, kartu
konselor ASI, dan SK ASI.
8. Sanitasi Lingkungan
Inovasi program sanitasi lingkungan yang sudah dilakukan dengan
perbaikan kesehatan lingkungan di Wilayah Lagoa dan Rawa Badak
Selatan oleh Tim KPLDH pada RW 002 Kelurahan Lagoa dan RW
009 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
9. E-Kohort Imunisasi
E-Kohort imunisasi digunakan untuk melengkapi data imunisasi
secara online, sehingga imunisasi dasar setiap bayi dapat tercatat
lengkap.
10. E-Kinerja Non PNS
I.2.6. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Koja
terdiri dari 243 orang dengan tambahan 70 orang Pekerja Harian Lepas.
Berikut tabel yang memetakan sumber daya manusia di Puskesmas
Kecamatan Koja:
Tabel II.1. Jumlah dan Bidang Keahlian SDM di Puskesmas Kecamatan
Koja
PENEMPATAN
KECAMATA KELURAHA
N BIDANG JUMLA
N N
O KEAHLIAN PN NON NON H
PNS
S PNS PNS
Kepala
1 1 0 0 0 1
Puskesmas
Kepala Sub
2 1 0 0 0 1
Bag TU
3 Dokter 4 26 6 2 38
12
Umum
4 Dokter Gigi 1 5 2 3 11
5 Apoteker 1 1 0 0 2
Asisten
6 1 9 0 7 17
Apoteker
Perawat
7 1 0 1 0 2
Ahli
8 Perawat 5 31 8 5 49
Perawat
9 1 2 2 0 5
Gigi
10 Bidan 3 17 9 15 44
11 Sanitarian 1 1 0 0 2
Laboratoriu
12 1 7 1 0 9
m
13 Nutrisionis 0 3 1 0 4
Loket/Umu
14 1 19 4 9 33
m
15 Fisioterapi 0 1 0 0 1
Tukang
16 0 2 0 0 2
Cuci/Masak
17 SKM 2 0 0 0 2
Umum/Non-
18 5 8 0 0 13
Loker
19 Supir 0 5 0 0 5
JUMLAH 29 151 34 43 243
13
BAB II
EVALUASI PROGRAM
II.1. Input
II.1.1 Man
Faktor manusia penting keberadaannya pada Puskesmas dalam
menjalankan tugas Puskesmas serta berbagai program dan kegiatan yang
dilaksanakan. Berikut merupakan data sumber daya manusia pada
Puskesma Kecamatan Koja tahun 2019
II.1.2 Money
Dana yang didapatkan berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah) dan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) melalui
14
Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun untuk keterangan dana yang dikeluarkan
untuk Program Kesehatan Ibu dan Anak tidak ada keterangan lebih jelas.
No Sumber Jumlah
Jumlah Rp 45.743.076.108
II.1.3 Material
Puskesmas Koja memiliki fasilitas Gedung yang terdiri atas 4 lantai,
yaitu:
1. Lantai 1: Loket pendaftaran, kasir, Farmasi, Poli TB/Kusta, Poli
Kasih, Poli Lansia, Laboratorium, dan layanan 24 jam.
2. Lantai 2: Poli KIA, Poli Pemeriksaan Ibu Hamil, Poli Imunisasi, Poli
Gizi, Ruang USG, Ruang Laktasi, Ruang Bersalin, Ruang Bayi,
Ruang Perawatan dan Mushola
3. Lantai 3: Poli Umum, Poli Tindakan, Poli Gigi, Poli Anak dan
Remaja, Ruang Fisioterapi, Layanan BPJS, Ruang UKP, Ruang UKM
dan Mushola
4. Lantai 4: Ruang Kepala Puskesmas, Ruang Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Ruang Tata Usaha, Aula, Ruang Server, Ruang Mutu, Gudang
Farmasi dan Mushola
II.1.4 Method
Dalam pelaksanaan sebuah program dibutuhkan sebuah metode
sebagai penetapan cara pelaksanaan program dengan berbagai
pertimbangan-pertimbangan sasaran, fasilitas dan lainnya. Teknis yang
15
dilakukan oleh Puskesamas Koja dalam melaksanakan program
Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2019 melakukan kegiatan-kegiatan
penunjang berupa:
Tabel 2.4. Pelayanan KIA di Puskesmas Koja
No Nama Kegiatan
1 Cakupan K1
2 Cakupan K4
3 Penanganan Komplikasi Kebidanan
4 Persalinan Oleh Nakes
5 Kunjungan Ibu Nifas
6 Kunjungan KN1
7 Kunjungan Neonatus
8 Penanganan Komplikasi Neonatus
9 Kunjungan Bayi
10 Kunjungan Balita
Cakupan Deteksi Dini Hepatitis B Bagi
11
Ibu Hamil
Contraceptif Prevalensi Rate (KB
12
Aktif)
KB pasca salin pada masa bersalin dan
13
nifas
14 Skrining kesehatan calon pengantin
II.2. Proses
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
dilakukan merupakan suatu proses sembari meninjau dari fungsi manajemen
suatu program. Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Karangpandan melalui proses yang meliputi Planning, Organizing, Actuating
dan Controlling. Berikut adalah proses kegiatan yang dilakukan selama
program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Koja pada tahun 2019.
II.2.1 Man
Pada pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Koja 2019, terdapat 38 dokter umum, 44 bidan dan 51 perawat akan tetapi
tidak ada keterangan lebih detail mengenai kegiatan yang dilakukan
selama proses.
Tabel 2.5. Sumber Daya Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
16
No Jenis Karyawan Jumlah
1 Dokter Umum 38
2 Perawat 51
3 Bidan 44
II.2.2 Money
Dana yang didapatkan berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah) dan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang berasal dari
Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun untuk keterangan dana yang dikeluarkan
untuk Program Kesehatan Ibu dan Anak tidak ada keterangan lebih jelas.
Tabel 2.6. Alokasi Dana Puskesmas Koja Tahun 2019
17
Ruang Jaga Perawat/Nurse
8 Tersedia Baik
Station
18
38 Baby Incubator 1 Semua berfungsi
39 Sterilisator 1 Semua berfungsi
40 Tempat korentang 1 Semua berfungsi
41 Trokart 15 Semua berfungsi
42 Sungkup resusitator 1 Semua berfungsi
43 Stetoskop Laenec 1 Semua berfungsi
44 Microtoise 1 Semua berfungsi
45 Termos vaksin besar 2 Semua berfungsi
46 Termos vaksin kecil 10 Semua berfungsi
II.2.4 Method
Pengelolaan program Kesehatan Ibu dan Anak bertujuan memantapkan dan
meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien.
Pemantapan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak diutamakan pada kegiatan pokok
sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil
disemua fasilitas kesehatan.
a. Perencanaan
Dalam hal ini dilakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan
dijadikan acuan dalam pelaksanaan ANC terpadu dengan pembuatan timbaik
secara internal maupun eksternal. Standar pelayan minimal Ibu hamil
meliputi Timbang BB dan ukur TB; Ukur LILA; Ukur Tekanan darah; Ukur
Tinggi fundus uteri; Hitung denyut jantung janin (DJJ); Tentukan presentasi
janin; Pemberian imunisasi TT lengkap; Pemberian Tablet besi minimal 90
tablet selama kehamilan; Pemeriksaan lab rutin dan khusus(PMS);
Tatalaksana/ penanganan kasus; dan, KIE Efektif (Temu wicara/konseling)
termasuk Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) dan KB pasca persalinan.
b. Pelaksanaan
Pemeriksaan ibu hamil: Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan, terdiri dari pemeriksaan fisik (umum/kebidanan) dan Lab (atas
indikasi, yang berupa Golongan Darah, Hb, Protein Urin, Gula darah puasa,
19
HIV, Sifilis dan Hepatitis
3) Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg ada)
Deteksi ibu hamil berisiko oleh tenaga kesehatan.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
Pertolongan persalinan normal di Puskesmas Detusoko Ende 2019
Pelayanan Ibu Nifas meliputi Pemeriksaan TD, nadi, respirasi, suhu,
pemeriksaan tinggi FU (involusi uterus), pemeriksaan lokhia dan
pengeluaran pervaginam lainnya, pemeriksaan payudara dan anjuran
ASI eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul vit.A 200.000 IU 2 kali
(segera setelah melahirkan dan 24 jam berikutnya), dan pelayanan KB
pascasalin.
Penanganan Neonatal: BBLR, Tetanus neonatorum, Asfixia, Icterus,
Sepsis, BBLR >4000 gr, Preterm dan Postterm, cacat bawaan dan lahir
dengan tindakan.
c. Pencatatan dan Pelaporan
Setiap bulan dilaporkan hasil pencatatan dari tiap sektor yang
berkaitan dengan program kepada kepala Puskesmas dan ditandatangani
oleh kepala Puskesmas setiap bulannya
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten
diarahkan ke fasilitas Kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan.
5. Peningkatan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus oleh tenaga kesehatan maupun dimasyarakat.
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat
dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
20
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.
III.3.Output
Setelah dilakukan pelaksanaan berbagai kegiatan pada program Kesehatan
Ibu dan Anak tentunya akan menghasilkan sesuatu akibat dari pelaksanaan
kegiatan tersebut. Maka, hasil dari kegiatan dari program KIA berupa:
Hasil Kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Kecamatan
Koja 2019
12 Cakupan Dini Hepatitis B Bagi Ibu Hamil 6868 Orang 4614 Orang 80%
21
2 Balita gizi buruk mendapatkan perawatan 3 Balita 3 Balita 100%
3 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 14942 Balita 14274 Balita 95.53%
Persentase bayi usia kurang 6 bulan mendapat ASI
4
3190 Bayi 2269 Bayi 71,13%
Eksklusif
5 Persentase bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI ekslusif 12245 Bayi 9649 Bayi 78,80%
Persentase Balita Kurus yang mendapat makanan
6
731 Balita 731 Balita 100,00%
Tambahan
Persentase Rumah Tangga mengkonsumsi garam
8
3146 Orang 3081 Orang 97,93%
Beryodium
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik yang
9
300 Orang 300 Orang 100,00%
mendapatkan makanan tambahan
10 Persentase Remaja Puteri Mendapat TTD 11293 Orang 5448 Orang 48,24%
11 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 6555 Orang 6555 Orang 100,00%
12 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 6375 Orang 6375 Orang 100,00%
14 201036
Persentase balita mempunyai KIA/KMS 194719 Balita 96,86%
Balita
15 Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya 122142
93251 Balita 76,35%
N/D Balita
Persentase ibu hamil mendapatkan 90 tablet penambah
16
6742 Orang 6742 Orang 100,00%
darah
17 Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat 122142
2260 Balita 1.85%
badannya dua kali berturut-turut 2T/D Balita
18 Persentase balita underweight (BB/U) 13767 Balia 119 Balita 0,86%
22
Pelayanan Imunisasi Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun
2019
Puskesmas Eksklusif
Jumlah Bayi
No
Kelurahan Usia 0-6 bulan
L P L+P
L P L+P Jml % Jml % Jml %
1 Koja 74 40 114 61 82,4 33 82,5 94 82,5
15 20
2 Lagoa 113 265 110 97,3 97 63,8 78,1
2 7
14 21
3 Tugu Utara 147 293 77 52,3 141 96,6 74,4
6 8
Tugu 10
4 44 91 135 36 81,8 64 70,3 74,1
Selatan 0
Rawabada
5 27 46 73 21 77,8 42 91,3 63 86,3
k Utara I
Rawabada
6 61 44 105 52 85,2 33 75 85 81,0
k Utara II
7 Rawabada 43 11 157 34 79,1 98 85,9 13 84,1
23
k Selatan 4 2
63 89
Jumlah 509 1142 391 79,4 508 80,7 78,7
3 9
BAB III
PEMBAHASAN
24
III.1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dalam bidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan serta pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Poli KIA
merupakan tempat mendapatkan pelayanan kesehatan terkait ibu dan anak.
Poli KIA adalah bentuk pelayanan Puskesmas dalam gedung yang
pelayananannya sebatas pelayanan dasar Poli KIA dan sering diintegrasikan
bersama Poli KB.
Nilai kinerja cakupan kegiatan pelayanan kesehatan dibagi menjadi
tiga kelompok:
a) Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91%
b) Kelompol II (kinerja sedang) : Tingkat pencapaian hasil 81 - 90%
c) Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian ≤ 80 %
Tabel III.1. Program Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Berencana
Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2019
TARGET
CAKUPAN
TARGET SPM/RPJMD
UPAYA PENCAPAIAN
NO KEGIATAN SATUAN SASARA SUB SUB
KESEHATAN (H) VARIABEL
N (T) VARIABEL VARIABE
(V)
(SV I) L (SV II)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
KESEHATAN IBU
DAN ANAK
V TERMASUK 91,73%
KELUARGA
BENCANA
KESEHATAN
A IBU DAN X X X X X 98,02%
ANAK
4. Persalinan
persalinan 6555 6555 100.00% 100.00%
Oleh Nakes
100%
25
5. Kunjungan
ibu nifas 6555 6338 96.69% 96.69%
Ibu Nifas
100%
6. Kunjungan
neonatus 6243 6375 102.11% 100.00%
KN 1
100%
7. Kunjungan
neonatus 6243 6221 99.65% 99.65%
Neonatus
100%
8.
Penanganan
kasus 936 936 100.00% 100.00%
Komplikasi
Neonatus 100%
9. Kunjungan
bayi 6243 6243 100.00% 100.00%
Bayi
100%
10.
Kunjungan balita 23819 23820 100.00% 100.00%
Balita 100%
11. Cakupan
Deteksi Dini
Hepatitis B bumil 6868 4614 67.18% 83.98%
Bagi Ibu
Hamil 80%
KELUARGA
B
BERENCANA
x X X X X 85,44%
Contraceptif
Prevalensi
pus 55057 45084 81.89% 100.00% 80%
Rate (KB
Aktif)
KB pasca salin Ibu
pada masa bersalin
6555 1477 22.53% 56.33% 40%
bersalin dan dan Ibu
nifas nifas
Skrining
kesehatan
Catin 3933 4763 121.10% 100.00% 40%
calon
pengantin
26
Cakupan K1 ibu hamil yaitu (99,75%), Cakupan K4 (98,17%), Kunjungan
Ibu Nifas (96,69%), Kunjungan Neonatus (99,65%), Deteksi Dini Hepatitis
B bagi Ibu Hamil (67,18%). Pada Poli Keluarga Berencana (KB) juga belum
memenuhi target (40%) dengan capaian KB pasca salin pada masa bersalin
dan nifas yaitu (21,11%).
Pada Program KIA Cakupan K1 dan K4 belum mencapai target karena
Masih ada ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan ANC, merasa malu
dan takut dikarenakan kehamilan diluar nikah. Pada Kunjungan Ibu Nifas
belum mencapai target karena Ibu nifas merasa sudah sehat sehingga ibu
nifas tidak melakukan kontrol KF3 ke puskesmas. Pada Kunjungan
Neonatus penyebab belum mencapai target adalah ibu merasa bayi nya sehat
maka tidak datang kontrol ke puskesmas. Pada Deteksi Dini Hepatitis B bagi
Ibu Hamil nilai capaian hanya 67,18% dikarenakan Belum semua
mendapatkan data ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Hep B di RS.
Belum semua BPM mengirim bumil baru untuk dilakukan hepatitis B. Pada
Poli KB pasca salin penyebab belum mencapai target yaitu karena Masi ada
ibu bersalin yang tidak langsung ber KB setelah melahirkan atau setelah
masa nifas berakhir. Dukungan suami masi kurang untuk istri ber KB.
Sehingga para ibu merasa takut ber KB.
Persalinan oleh tenaga kesehatan (100%) sudah memenuhi target
RENSTRA Kemenkes yaitu mencapai 90%. Tingkat penggunaan
kontrasepsi sebagai tindakan preventif (81,89%) sudah memenuhi target
RENSTRA Kemenkes yaitu mencapai 66%. Kunjungan Neonatus 1 (KN1)
(100%) sudah memenuhi target RENSTRA Kemenkes yaitu mencapai 90%.
27
makronutrien (yaitu karbohidrat, lemak, dan protein) serta mikronutrien
(yaitu vitamin dan mineral).
Nilai kinerja cakupan kegiatan pelayanan kesehatan dibagi menjadi
tiga kelompok:
a) Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91%
b) Kelompol II (kinerja sedang) : Tingkat pencapaian hasil 81 - 90%
c) Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian ≤ 80 %
28
bayi usia
kurang 6
bulan
mendapat
ASI Eksklusif
5. Persentase
bayi 0-6
bulan Balita 12245 9649 78,80% 100,00% 98%
mendapatkan
ASI ekslusif
6. Persentase
Balita Kurus
yang
Balita 731 731 100,00% 100,00% 100,00%
mendapat
makanan
Tambahan
7. Persentase
Rumah
Tangga Rumah
3146 3081 0,00% 97,93% 90%
mengkonsum Tangga
si garam
Beryodium
8.Persentase
ibu hamil
Kurang
Energi Kronik
Bumil 300 300 100,00% 100,00% 95%
yang
mendapatkan
makanan
tambahan
9. Persentase
Remaja
Rematr
Puteri 11293 5448 48,24% 100,00% 30%
i
Mendapat
TTD
10.
Persentase
ibu nifas Ibu
6555 6555 100,00% 100,00% 90%
mendapat Nifas
kapsul
vitamin A
11.
Persentase
bayi yang
Bayi 6375 6375 100,00% 100,00% 100%
baru lahir
mendapat
IMD
29
12.
Bayi
Persentase 6375 126 1.97% 100,00% 8%
BBLR
BBLR
13.
Persentase
balita Balita 201036 194719 96,86% 96,86% 100%
mempunyai
KIA/KMS
14.
Persentase
balita
ditimbang
Balita 122142 93251 76,35% 100,00% 76%
yang naik
berat
badannya
N/D
15.Persentas
e ibu hamil
mendapatkan
Bumil 6742 6742 100,00% 100,00% 98%
90 tablet
penambah
darah
16.
Persentase
balita
ditimbang
yang tidak
Balita 122142 2260 1.85% 42,26% 45
naik berat
badannya
dua kali
berturut-
turut 2T/D
17.Persentas
e balita
Bumil 13767 119 0,86% 100,00% 17%
underweight
(BB/U)
18.
Persentase
Bumil 6830 388 5,68% 100,00% 28%
Ibu Hamil
Anemia
19.
Persentase
Balita 12218 74 0,52% 100,00% 28%
stunting
(TB/U)
20. Balita 13767 71 0.52% 100,00% 9,5%
Persentase
wasting
30
(BB/TB)
31
Immunization
)
2. Kegiatan
BIAS (Bulan
X X 96,66%
Imunisasi
Anak Sekolah)
Jumlah
a. Campak I 5424 5117 94,34% 96,27% 98%
siswa/i
Jumlah
b. DT 5424 5092 93,88% 95,79% 98%
siswa/i
Jumlah
c. TD kelas 2 5027 4767 94,83% 96,76% 98%
siswa/i
Jumlah
d. TD kelas 5 4486 4301 95,88% 97,83% 98%
siswa/i
Jumlah
e. HPV kelas 6 2146 0 0,00%
siswa/i
32
Tabel III.4. Presentase Bayi Mendapat ASI Eksklusif di Wilayah Kecamatan
Koja Jakarta Utara Tahun 2019
Jumlah Bayi yang Diberi ASI
Puskesmas Eksklusif
Jumlah Bayi
No
Kelurahan Usia 0-6 bulan
L P L+P
L P L+P Jml % Jml % Jml %
1 Koja 74 40 114 61 82,4 33 82,5 94 82,5
15 20
2 Lagoa 113 265 110 97,3 97 63,8 78,1
2 7
14 21
3 Tugu Utara 147 293 77 52,3 141 96,6 74,4
6 8
Tugu 10
4 44 91 135 36 81,8 64 70,3 74,1
Selatan 0
Rawabada
5 27 46 73 21 77,8 42 91,3 63 86,3
k Utara I
Rawabada
6 61 44 105 52 85,2 33 75 85 81,0
k Utara II
Rawabada 11 13
7 43 157 34 79,1 98 85,9 84,1
k Selatan 4 2
63 89
Jumlah 509 1142 391 79,4 508 80,7 78,7
3 9
Sumber: Laporan Petugas Gizi Puskesmas se-Jakarta Utara Tahun 2019
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
Angka Kematian Ibu (AKI) di Puskesmas Kecamatan Koja tahun
2019 yaitu sebanyak 31 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Dalam
menekan angka tersebut, maka dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan
AKI melalui Program Kesehatan Ibu dan Anak yang bersamaan dengan
Program Keluarga Berencana.
Jumlah ibu hamil yang terdapat pada Puskesmas Kecamatan Koja
tahun 2019 sebanyak 6868 orang, jumlah ibu bersalin sebanyk 831 orang,
jumlah ibu nifas sebanyak 6338 orang, jumlah bayi 6243 orang, jumlah anak
balita sebanyak 6555 orang, jumlah wanita subur sebanyak 54254 orang,
dan jumlah pasangan usia subur sebanyak 55057 pasang. Capaian cakupan
K1 sebesar 99,75%, cakupan K4 sebesar 98,17%, kunjungan ibu nifas
sebesar 96,69%, kunjungan neonatus sebesar 99,65%, deteksi dini hepatitis
B bagi ibu hamil sebesar 83,98%, KB pasca salin pada masa bersalin dan
nifas sebesar 56,33%, upaya perbaikan gizi masyarakat sebesar 97,16%,
program imunisasi sebesar 98,3%, dan program ASI eksklusif sebesar
82,5%.
Program dan kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang
belum mencapai target adalah sebagai berikut:
34
1. KIA: Cakupan K1 ibu hamil
1. KIA: Cakupan K4 ibu hamil
2. KIA: Kunjungan ibu nifas
3. KIA: Kunjungan neonatus
4. KIA: Deteksi Dini Hepatitis B bagi Ibu Hamil
5. KB: KB Pasca salin pada masa bersalin dan nifas
Cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat mencapai 97,16% artinya
belum mencapai target yang diharapkan namun banyak kegiatan yang
kinerjanya sudah baik.
Cakupan UCI (Universal Child Immunization) sebesar 100% artinya
sudah mencapai target yang diharapkan.
Cakupan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) sebesar 96,6%
artinya masih ada 3,4% anak-anak di sekolah yang belum menerima
pelayanan imunisasi di sekolah dari Puskesmas.
Cakupan ASI eksklusif pada Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2019
sudah mencakup 78,7% yang artinya masih ada 21,3% bayi yang tidak
mendapat ASI eksklusif. Hal ini menjadi perhatian dikarenakan Puskesmas
sudah melaksanakan beberapa program yang mendukung ASI eksklusif
seperti Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di ruang bersalin Puskesmas
Kecamatan Koja, kelompok pendukung Ibu, kelas ibu hamil, ruang laktasi,
dan adanya konselor ASI
IV.2. Saran
Dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat maka pelayanan serta manajemen Puskesmas harus ditingkatkan
guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Evaluasi penting dilakukan untuk
mengetahui adanya masalah tersebut sehingga dapat dijadikan target capaian
di periode yang akan datang. Program-program yang belum mencapai
cakupan 100% dapat dilakukan analisis dan evaluasi masalah lebih lanjut
agar didapatkan solusi sehingga cakupan 100% dapat tercapai.
35
36
DAFTAR PUSTAKA
37