Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT


DI SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI
KESEHATAN MASYARAKAT DINAS
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA
SELATAN

OLEH

NAMA : EKA APRILIANTI


NIM : 10011381823140

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA 2021

i
ii
LAPORAN
PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM


PEMBERIAN TAMBAHAN MAKANAN
TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN
ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL
DI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020
OLEH SEKSI KESEHATAN KELUARGA
DAN GIZI MASYARAKAT PROVINSI
SUMATERA SELATAN

Laporan ini dibuat sebagai syarat


Dalam menyelesaikan Praktikum Kesehatan Masyarakat
Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan

OLEH

NAMA : EKA APRILIANTI


NIM 10011381823140

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA 2021

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat


Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sriwijaya di Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Kesehatan
Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
dari tanggal 8 Juli 2021 sampai dengan 5 Agustus 2021 telah
disahkan pada tanggal ...................................

Indralaya,.............................2020

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan

Dr. Misnaniarti, SKM., M.KM. Dra. Lesty Nurainy, Apt., M.Kes.


NIP. 197606092002122001 NIP. 196207031989032002

iv
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktikum Kesehatan Masyarakat


Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sriwijaya di Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
dari tanggal 8 Juli 2021 sampai dengan 5 Agustus 2021
telah dipresentasikan, diperiksa, dan disetujui pada tanggal..........................2021

Indralaya,..................................2021
Pembimbing Lapangan, Pembimbing Materi

dr. Lisa Marniyati , M.KM Iwan Setia Budi , SKM., M.KM


NIP. 198203102006042008 NIP. 19

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya

Dr. Novrikasari, S.K.M., M.Kes.


NIP. 197811212001122002
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan kekuatan yang telah
diberikan akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum kesehatan
masyarakat ini yang dilaksanakan di Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Penyelesaian laporan ini
tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Ibu Dr.


Misnaniarti, SKM., M.KM.
2. Bapak Iwan Setia Budi SKM, M.KM , selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, bantuan, kritik, saran,
dan motivasi dalam pelaksanaan Praktikum Kesehatan Masyarakat.
3. Ibu dra. Lesty Nurainy ,Apt, M.Kes , selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan yang telah memberikan izin dalam melakukan Praktikum
Kesehatan Masyarakat.
4. Bapak H. Ferry Fahrizal, SKM., M.KM, selaku Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat yang telah memberi izin dan arahan dalam melakukan Praktikum
Kesehatan Masyarakat.
5. Ibu dr. Lisa Marniyati, M.KM, selaku Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan
Gizi Masyarakat selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan izin,
bimbingan, dan arahan dalam melakukan Praktikum Kesehatan Masyarakat.
6. Seluruh Staff Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Kesehatan Masyarakat atas
pembelajaran dan keramahtamahannya.
7. Seluruh Staff dan Karyawan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan atas
keramahtamahan serta segala bentuk bantuannya.

8. Teman seperjuangan Praktikum Kesehatan Masyarakat, Shinta Nurlita, Mulia


Fadhila, Putri Dwi Santika, dan Rieke Yuni Utami, yang selalu memberikan
bantuan dan semangat dalam menjalankan kegiatan PKM.

9. Keluarga tersayang yang selalu menemani disetiap langkah, selalu


memberikan semanagat, nasihat, dan doa.
10. Seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam proses Praktikum
Kesehatan Masyarakat dan penyusunan laporan ini, yang tidak bisa saya
tuliskan satu per satu.

Dalam penulisan laporan Praktikum Keshatan Masyarakat (PKM) ini, tentunya


penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat
diperlukan untuk perbaikan laporan PKM ini. Semoga bisa bermanfaat. Terimakasih.

Indralaya, 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dan juga Rencana
Strategi (Restra) Kementerian Kesehatan tahun 2020- 2024. Adapun fokus
masalah kesehatan terbagi menjadi lima fokus masalah kesehatan, antara lain
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak (AKI/AKB), Pengendalian
Stunting, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Germas, dan Tata Kelola
Sistem Kesehatan. Sebagai negara berkembang masalah kekurangan gizi masih
menjadi masalah utama di masyarakat Indonesia. Gizi ibu hamil merupakan
menjadi fokus perhatian kegiatan perbaikan gizi masyarakat karena dampaknya
yang signifikan terhadap kondisi janin yang dikandungannya. Masalah
kekurangan gizi pada ibu hamil di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik
(KEK).
Salah satu program yang direncanakan pemerintah dalam dunia kesehatan
di bidang gizi adalah “Gizi 1000 Hari”. Program ini bertujuan untuk
menyadarkan masyarakat akan pentingnya penerapan gizi pada 1000 hari
pertama kehidupan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal. Program ini dimulai dengan memperlihatkan status gizi pada Ibu Hamil
karena kehidupan anak dimulai sejak dalam kandungan ibu. Menurut Laporan
Kinerja Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat tahun 2018 Indonesia masih
memiliki Angka Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) sebesar 19,7 %.
Angka tersebut merupakan angka yang masih tinggi. Tingginya angka
Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan akibat dari kurangnya asupan gizi
bagi Ibu Hamil (Kemenkes, 2017).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seseorang
menderita kekurangan makanan yang berlangsung dalam jangka waktu yang
lama atau menahun sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan
dengan gejala badan menjadi lemah dan muka menjadi pucat. Kekurangan
Energi Kronis banyak menyerang ibu hamil dan wanita usia subur (WUS) yang
berusia 15-45 tahun. Resiko KEK dapat diketahui dengan cara melakukan
pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan ambang batas (cut off point)
kurang dari 23,5 cm.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan
prevalensi risiko Kekurangan Energi Kronik pada inu hamil (15-49 tahun) masih
cukup tinggi yaitu sebesar 17,7%. (Kemenkes RI,2018)

Provinsi sumatera selatan merupakan provinsi ke** yang mengalami KEK


dengan prevalensi**. Adapun angka kasus dari beberapa kabupaten/kota yang
mengalami kejadian KEK pada Ibu hamil diantaranya kabupaten OKU dengan
jumlah bumil KEK 713 kasus, kabupaten OKI terdapat 1546 kasus bumil KEK,
Muara Enim terdapat 1519 kasus bumil KEK, Lahat terdapat 2686 kasus bumil
KEK, Musi Rawas terdapat 1573 kasus bumil KEK, Musi Banyuasin terdapat
1047 kasus bumil KEK, Banyuasin terdapat 901 kasus bumil KEK, OKU
Selatan terdapat 2446 kasus bumil KEK, OKU Timur terdapat 304 kasus bumil
KEK, Ogan Ilir terdapat 708 kasus bumil KEK, 4 Lawang terdapat 755 kasus
bumil KEK, Pali terdapat 1421 kasus bumil KEK, Muara Utara terdapat 502
kasus bumil KEK, Palembang terdapat 1962 kasus bumil KEK, Prabumulih
terdapat 424 kasus bumil KEK, Pagar Alam terdapat 60 kasus bumil KEK, dan
Lubuk Linggau terdapat 282 kasus bumil KEK. (Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019)
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Secara umum, adapaun tujuan dari penulisan laporan praktikum
kesehatan masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetauan,
pemahaman, kemampuan, dan keterampilan mahasiswa mengenai
pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap
kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di sumatera
selatan tahun 2020 oleh dinas kesehatan provinsi sumatera selatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari penyusunan laporan praktikum
kesehatan masyarakat ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui komponen masukan (input) dari pelaksanaan program
pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap kejadian
kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di sumatera
selatan pada tahun 2020.
2. Mengetahui komponen proses (process) dari pelaksanaan program
pemberian makanan tambahan (PMT) kejadian kekurangan energi
kronik (KEK) pada ibu hamil di sumatera selatan terlaksana atau
tidakah disetiap kabupatennya.
3. Mengetahui komponen keluaran (output) dari pelaksanaan program
pemberian makanan tambahan (PMT) kejadian kekurangan energi
kronik (KEK) pada ibu hamil di sumatera selatan terlaksana atau
tidakah disetiap kabupatennya.
1.2 Manfaat
1.2.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan pembelajaran dalam
mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan.
2. Meningkatkan pengetahuan serta wawasan dalam bidang Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat, sehingga dapat mendukung
terlaksananya penyelesaian penyusunan laporan.

1.2.2 Manfaat Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya


1. Sebagai wadah untuk menjalin kerjasama yang baik untuk kegiatan
penelitian maupun pengembangan informasi kegiatan antara Fakultas
Kesehatan Masyarakat dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan, khususnya di seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat,
bidang Kesehatan Masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Sriwijaya, sehingga mampu menghasilkan peserta didik
yang terampil di bidang kesehatan masyarakat.

1.2.3 Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan


1. Terjalinnya kemitraan dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya, baik untuk kegiatan penelitian maupun
pengembangan.
2. Mendapatkan masukan yang bermanfaat mengenai pengembangan
kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil.
3. Memperoleh informasi mengenai sikap dan kemampuan profesional
Sarjana Kesehatan Masyarakat dalam mendukung program Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) terhadap Kejadian Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan.

1.3 Waktu dan Lokasi PKM


1.3.1 Waktu Pelaksanaan PKM
Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini dilaksanakan selama
29 hari dimulai pada tanggal 8 Juli 2021 dan berakhir pada tanggal 5
Agustus 2021. Waktu kegiatan disesuaikan dengan waktu kerja karyawan di
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Mengikuti himbauan kampus
yang masuk hanya 3 hari dalam seminggu sehingga waktu Praktikum
Kesehatan Masyarakat menjadi sehari secara SFH (School From Home) dan
sehari SFO (School From Office). Diikuti lagi dengan kebijakan pemerintah
di masa pandemik saat ini yaitu PPKM sehingga Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan membuat aturan yaitu 1 kelompok dibagi menjadi 2 untuk
bergantian masuk secara SFO (School From Office).

1.3.2 Lokasi Pelaksanaan PKM


Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini dilaksanakan di
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, bidang Kesehatan
Masyarakat, seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, yang
berlokasi di jalan Dokter Muhammad Ali KM 3,5, Pahlawan,
Kec.Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dinas Kesehatan
2.1.1 definisi dinas kesehatan
Dinas kesehatan merupakan sebuah institusi yang berbasis kesehatan dengan unsur
pelaksanaan otonomi daerah pada bidang kesehatan. Dinas kesehatan terbagi menjadi dua
kelmpok besar yang memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan cakupan daerah.
Kelompok dinas kesehatan tersebut terbagi menjadi dinas kesehatan provisi dan dinas
kesehatan kabupatenkota. Kedua dinas kesehatan tersebut saling berkoordinasi berdasarkan
wilayah dan jenjang masing-masing (Permenkes No 49,2016).

2.2 Kesehatan Masyarakat


Tujuan pembangunan kesehatan pada tahun 2020- 2024, yaitu meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Menurut Winsow kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu
dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup , dan meningkatkan kesehaatn melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat (konsep Kesmas, 2012). Sedangkan menurut ...
kesehatan masyarakat ialah.... dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat hal
yang perlu dilakukan ialah menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi,
prevalensi kekurangan gizi dan prevalensi stunting.

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi pada setiap
wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang
di dalam uterus selama kurang lebih 37 sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014)

2.3 Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil


2.3.1 Definisi
Kekurangan Energi Kronik yaitu kurangnya asupan energi yang bersar dari zat gizi
makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun zat mikro termasuk vitamin A, vitamin
D, asam folfat, Fe atau zat besi, seng, kalsium, dan iodium serta zat mikro lainnya yang
dalam hal ini wanita usia subur dan ibu hamil rentan terkena kejadian KEK. Kejadian
Kekurangan Energi Kronik ditandai dengan rendahnya cadangan energi dalam jangka
waktu yang cukup lama yang diukur dngan lingkar lengan atas (LiLA). Ibu hamil dengan
masalah gizi dan kesehatan berdampak tehadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi
serta bualitas bayi yang dilahirkannya. Kondisi ibu hamil kekurangan energi kronik
berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat
mengakibatkan kejadian hal yang tidak diinginkan seperti kematian janin(keguguran),
prematur , lahir cacat, bayi berat lahir rendah bahkan kematian pada bayi. Ibu hamil yang
kekurangan energi kronik juga berakibat pada pertumbuhan kembang janin sehingga
mengakibatkan pertumbuhan fisik pada anak menjadi rendah atau buruk. Kondisi kurang
energi kronik pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan akan tubuh tidak mencukupi
(Kemenkes RI,2016).
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kejadian
kekurangan kalori dan protein (malnurisi) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Secara singkat
pengertian Kekurangan Energi Kronik merupakan kurangnya asupan energi yang
berlangsung lama atau kronik. Di Indonesia data LiLA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm
hal ini berarti ibu hamil dengan risiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR atau
Berat Badan Lahir Rendah. BBLR pada bayi lebih berisiko kematian, gizi kurang,
gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak. Menurut Riskesdas tahun
2018 menunjukan prevalensi risiko KEK pada ibu hamil dengan usia 15- 49 tahun masih
cukup tinggi yaitu sebesar 17,3 %. (laporan kinerja kemenkes tahun 2020).

2.3.2 Faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK pada Ibu hamil


a. umur
Menurut Depkes RI, umur ibu yang berisiko melahirkan bayi kecil adalah kurang
dari 20 tahun dan di atas 35 tahun. Ibu hamil yang berusia terlalu muda,tidak
hanya berisiko KEK namun juga terpengaruh pada kesehatan ibu lainnya.
b. Pengetahuan

Kurang gizi pada ibu hamil mungkin saja disebabkan oleh karna
kurangnyapengetahuan menegani zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan.
Pengetahuan adalah tingkat seberapa seorang ibu hamil memahami
tentangpengetahuan ibu mengenai gizi selama kehamilan yang dapat
menyebabkankurang energi kronis pada ibu yang dapat membuat dan janin
kekurangan giziselama kehamilan. Faktor prilaku ini lah yang membuat ibu hamil
kurang memahami manfaat asupan makanan terutama gizi selama kehamilan,
karena kurangnya pengetahuan berakibat terhadap prilaku seorang ibu hamil
mengabaikan pemenuhan asupan makanan selama kehamilan. Ibu hamil rentan
terhadap masalah gizi antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) (Lara Salsabila
Clara,2020)
c. Pola Konsumsi
Pola Konsumsi adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang di konsumsiseseorang
atau kelompok. Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atauoptimal di
mulai dari penyedian pangan yang cukup di peroleh melalui produksipangan.
d. Tingkat pendapatan
Kondisi ekonomi sebuah keluarga tentu akan sangat mempengaruhipemenuhan gizi
yang dibutuhkan. Ketika masa kehamilan berlangsung zat gizisperti mineral, zat
besi hingga vitamin sangat diperlukan oleh ibu hamil.Dengankondisi yang tidak
mencukupi, sering kali ibu hamil tidak mendapatkan zat gizi ini.Meski demikian,
dalam praktiknya sering kali bayi tetap lahir dalam keadaansehat atau tanpa cacat
lahir secara kasat mata. Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi
ibuhamil.Tingkat pendapatan keluarga yang tidak sesuai yang dibutuhkan
makakebutuhan gizi yang diperoleh tidak terpenuhi baik (Sianipar, 2013).
e. Paritas
Paritas adalah beberapa kali ibu sudah melahirkan. Dalam hal inidikatakan terlalu
banyak melahirkan adalah lebih dari 2 kali melahirkan. Manfaatriwayat obstetrik
untuk membantu besaran kebutuhan akan zat gizi karena terlalusering hamil dapat
menguras cadangan zat gizi tubuh ibu. Untuk paritas yang baikdua kali jarak
kelahiran yang KEK dapat dialami wanita usia subur (WUS) 15-35tahun sejak
remaja dan berlangsung pada usia kehamilan dan menyusui akibatcadangan energi
dan zat gizi yang rendah (18).
f. Tenaga kesehatan
Petugas kesehatan merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhiperubahan
perilaku.Dengan adanya promosi kesehatan yang dilakukan olehpetugas kesehatan
maka masyarakat lebih terdorong dan tertarik sehinggacenderung dalam merubah
tingkah lakunya.
2.3.3 Dampak KEK

2.4 program pemberian tambahan makanan pada ibu hamil


BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PKM

1.1 Gambaran Umum Lokasi Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM)


1.1.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun
2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan Provinsi Sumatera
Selatan yang menjadi kewenangan daerah di bidang kesehatan dan di bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi
Sumatera Selatan melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai fungsi
sebagai berikut, yaitu :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, sumber daya kesehatan serta pengendalian
penduduk dan keluarga berencana.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan, sumber daya kesehatan serta pengendalian penduduk dan
keluarga berencana.
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, sumber daya kesehatan serta pengendalian
penduduk dan keluarga berencana.
4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
5. Pengkoordinasian penatausahaan, pemanfaatan dan pengamanan
barang milik negara/daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas
Kesehatan.
6. Pembinaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
7. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur
Provinsi Sumatera Selatan.
(Gubernur Sumatera Selatan, 2016)

1.1.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan


1. Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mempunyai visi : “Sumatera
Selatan Maju untuk Semua”
2. Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia, baik laki-laki maupun perempuan yang
sehat, berpendidikan, profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai
keimanan, ketaqwaan, kejujuran dan integritas.
1.1.3 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Berikut merupakan struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan tahun 2021 :

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan


Struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 1
orang kepala dinas. Kepala dinas membawahi setiap bidang yang ada di Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan , bidang yang sejajar dan tepat dibawah kepala
dinas yaitu Sekertariat. Sekertariat yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan terdiri dari 3 sub bagian yaitu sub bagian perencanaan,evaluasi dan pelaporan ,
sub bagian keuangan, dan sub bagian umum dan kepegawaian. Selain itu , Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan membawahi 4 bidang. 4 bidang tersebut yaitu
bidang kesehatan masyarakat, bidang perencanaan dan pengendalian penyakit, bidang
pelayanan kesehatan, dan bidang sumber daya kesehatan.
Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi 3 seksi yaitu seksi kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat, seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat, dan seksi
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga. Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit membawahi 3 seksi yaitu seksi surveilans imunisasi, seksi pencegahan dan
pengendalian penyakit menular , dan seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa. Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi 3 seksi yaitu
seksi pelayanan kesehatan primer dan tradisional, seksi pelayanan kesehatan rujukan,
dan seksi pelayanan kesehatan dan mutu akreditasi. Kemudian bidang Sumber Daya
Kesehatan membawahi 3 seksi yaitu seksi kefarmasian, seksi alat kesehatan, dan seksi
sumber daya manusia kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 tahun 2016
tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Sumatera
Selatan bahwa struktur organisasi tertinggi dipegang oleh Kepala Dinas Kesehatan.
Berikut merupakan susunan organisasi dan uraian tugasnya secara umum :
1) Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas menyelanggarakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang kesehatan dan
di bidang pengendalian penduduk & keluarga berencana serta tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Provinsi.

2) Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, menyusun program,


melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, perlengkapan, pemeliharaan kantor dan pengelolaan
keuangan. Sekretariat membawahi :
a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
3) Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas :
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
surveilans dan imunisasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa
serta NAPZA dan bencana.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas :
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
5) Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
pnmer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya
serta pelayanan kesehatan tradisonal. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri
dari :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
6) Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang sumber daya kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat
kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya
manusia kesehatan. Bidang sumber daya kesehatan terdiri dari :
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Alat Kesehatan
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
7) Unit Pelayanan Teknis Dinas
Pada Dinas Kesehatan dapat dibentuk UPTD yang pembentukannya diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Pembentukan,
susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi kerja UPTD ditetapkan lebih
lanjut dengan Peraturan Gubernur.
8) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas membantu dan
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sesuai dengan
keahlian yang dimiliki.

1.2 Gambaran Khusus di Bagian/Unit Tempat PKM


1.2.1 Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat merupakan unsur pelaksana dinas
dibidangnya yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Bidang
Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang peningkatan
kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga,
gizi masyarakat serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
2. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang peningkatan kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga, gizi
masyarakat serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi
masyarakat, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, gizi
masyarakat serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; dan
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Pimpinan.

Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari sub bagian, yakni Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi Masyarakat, Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat, dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.

1.2.2 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat


Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Sumatera
Selatan, Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat memiliki tugas
diantaranya:
1. Menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan
maternal dan noenatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja,
UKS, usia reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga berencana,
determinan kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia serta perlindungan
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.
2. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kesehatan maternal
dan noenatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, UKS, usia
reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determinan
kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat.
3. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan maternal dan
noenatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, UKS, usia
reproduksi, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determinan
kesehatan (intelegensia) dan lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat.
4. Memantau, evaluasi, dan pelaporan di penyiapan penyusunan norma,
standar,prosedur dan kriteria di bidang kesehatan maternal dan noenatal, balita
dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, UKS, usia reproduksi,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, determinan kesehatan
(intelegensia) dan lanjut usia serta perlindungan kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
( Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016)
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat adalah salah satu seksi
yang dibawahi oleh Bidang Kesehatan Masyarakat, dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat
membawahi dua kegiatan utama yaitu kegiatan pembinaan pelayanan
kesehatan keluarga dan kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Kedua kegiatan
utama ini dikelola oleh masing-masing pengelola program yang bertanggung
jawab langsung kepada kepala seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat ,
dan selanjutnya kepala seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat
bertanggung jawab kepada kepala bidang kesehatan masyarakat dinas
kesehatan provinsi sumatera selatan. (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan,2019)
1.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat adalah salah satu seksi yang
dibawahi oleh Bidang Kesehatan Masyarakat, dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat membawahi 2 (dua)
kegiatan utama antara lain :
1. Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Keluarga
2. Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat

Kedua kegiatan utama ini dikelola oleh masing-masing pengelola program yang
bertanggung jawab langsung kepala Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Msayarakat, dan selanjutnya Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Selatan.

Program kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat teknis dan manajemen sehingga
pengelola program dalam melaksanakan kegiatan dibagi berdasarkan analisa jabatan dan
dituangkan dalam tugas dan fungsinya sesuai dengan pengelolaan keggiatan masing-
masing.
A. Tujuan Program Gizi Sumsel
Tujuan Umum :
1. Terciptanya kemandirian keluarga untuk mencapai keadaan gizi optimal.
2. terselenggaranya kegiatan survailans gizi secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan dalam rangka pengambilan tindakan segera, perencanaan jangka
pendek dan menengah serta perumusan kebijakan.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam upaya peningkatan status gizi
dan pelembagaan keluarga mandiri sadar gizi.
2. Meningkatkan keadaan gizi masyarakat untuk mencapai gizi seimbang dengan
menurunkan jumlah penduduk yang mengalami gizi kurang dan lebih.
3. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan
swasembada pangan.
4. Tersedianya gambaran masalah gizi
5. Tersedianya data capaian indikator kinerja gizi
6. Tersedianya informasi masalah gizi dan capaian indikator gizi berdasarkan
waktu.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2010 tentang uraian tugas
dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Program Pembinaan Gizi
Masyarakat mempunyai Tupoksi sebagai berikut :
1. Melaksanakan penyusunan rencana program perbaikan gizi masyarakat
2. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi
3. Melaksanakan pembinaan/pengendalian program pembinaan gizi masyarakat
4. Menyiapkan rencana kerja program pembinaan gizi masyarakat melalui
sistem kewaspadaan perbaikan gizi (SKPG), bina konsumsi pangan dan gizi,
gizi institusi, penanggulangan kelainan gizi, usaha perbaikan gizi keluarga
(UPGK), dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
5. Melaksanakan evaluasi program pembinaan gizi masyarakat
6. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi
program gizi
7. Melaksanakan bimbingan teknis program pembinaan gizi masyarakat
8. Melaksanakan evaluasi program pembinaan gizi masyarakat
9. Melaksanakan penelitian dan pengembangan program pembinaan gizi
masyarakat
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Program Pemberian Makanan Tambahan Pada Ibu Hamil
Program perbaikan gizi pada ibu hamil ini ditujukan supaya kebutuhan gizi bagi ibu hamil
tercukup. Sehingga resiko terjadinya KEK (Kekurangan Energi Kronis) pada ibu hamil dapat
tertanggani. Salah satu program yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan adalah pemberian makanan tambahan bagi Ibu hamil. Secara umum, gambaran
program pemberian makanan tambahan terhadap kejadian kekurangan energi kronis pada ibu
hamil dengan menggunakan pendekatan sistem dimana dilakukan komponen input, proses,
dan output.
1. Input
Unsur-unsur yang diperhatikan dalam komponen program Pemberian
makanan tambahan pada ibu hamil KEK yang sudah dijalankan oleh program
gizi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan adalah:
a. Data
Sumber data pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan pada ibu
hamil KEK didapat dari laporan bulanan yang dikirim oleh dinas kesehatan
disetiap kabupaten .
4.2 Masukan (input) dalam pelaksanaan program pemberian makanan tambahan
terhadap kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil oleh dinas kesehatan
provinsi sumatera selatan
4.2.1 Sumber Daya Manusia (Men)
Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen profil Seksi Kesehatan Keluarga dan
Gizi Masyarakat, sumber daya manusia kesehatan di dinas kesehatan provinsi
sumatera selatan pada seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat terdiri dari 7
(tujuh) orang tenaga yang berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda dan
mempunyai strata pendidikan yang berjenjang yaitu dari pendidikan setara akademi
(D3) sampai dengan pendidikan Strata 2, dimana diberikan wewenang dan tanggung
jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, dengan rincian dapat
dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 1.1
Ketenagaan Program Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan Prov. Sumsel
Tahun 2020
Strata
No Jumlah Keterangan
Pendidikan
1. S2 5 Magister Kesehatan Masyarakat

2. S1 1 Kesehatan masyarakat
1. D3 1 Ahli Madya Gizi
Total 7

4.1.2 sumber dana (Money)


Dalam pelaksanaan program pemberian makanan tambahan terhadap kejadian
kekurangan energi kronik pada ibu hamil oleh dinas kesehatan provinsi sumatera selatan
4.1.3 fasilitas (Material)
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan terhadap kejadian
kekurangan energi kronik pada ibu hamil oleh dinas kesehatan provinsi sumatera selatan

4.3 Keluaran (Output) dalam pelaksanaan kegiatan pemberian makanan tambahan


terhadap kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil oleh dinas kesehatan provinsi
sumatera selatan

Gambar 2.3
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Tahun 2020
50 47

45
38 % BUMIL KEK TH
40 2019
35
29
30 25
23 22
25 20 20
19 18.9
20 16 16
14 13.8
15 11 11.8 11
10 9.6 10 10 9.1
7.6 8.6 8
6.6 5.8
7.9 6.9
10 6.4 5.9
4.9 4.5 4
5 2.3 2

0
T

UT
A

NY A

PA
UR LI
US
M KI

LA OI
SIN
M

AB PLM

SU G
U

L
G

IH

SE
HA

AR
UR

BA UB

M PA
AN

LL
OK

O
NI

UL
OK

OK
UA

M
AT
LA
.E

UM
4

PR
Berdasarkan grafik diatas bahwa persentase ibu hamil kurang energi kronik di
Provinsi Sumsel pada tahun 2020 sebesar 16 %, terjadi peningkatan jika dibandingkan tahun
2019 yaitu 9 %, beberapa Kabupaten yang data persentase ibu hamil KEK mengalami
peningkatan yaitu Kabupaten OKU Selatan sebesar 47%, Kabupaten MURA 38%,
Kabupaten OKU 25%, Kabupaten Lahat 23%, Kabupaten OKU Timur 22%, Kabupaten OKI
20%, dan Kota Pagar Alam 19%. Sedangkan target Provinsi Sumsel tahun 2020 sebesar
16%, jadi masih ada delapan Kabupaten/Kota yang belum mencapai target dan masih tinggi
kasus ibu hamil yang terjadi KEK.

Terjadinya peningkatan ibu hamil KEK antara lain disebabkan belum meratanya
usulan makanan tambahan biscuit lapis untuk ibu hamil KEK dimasing-masing
Kabupaten/Kota terutama daerah lokus stunting, dan belum patuh nya ibu hamil untuk
mengkonsumsi makanan tambahan yang diberikan melalui petugas kesehatan serta masih
kurang nya informasi tentang manfaat makanan tambahan yg diberikan kepad ibu hamil
KEK tersebut. Solusi pemecahan masalah terhadap ibu hamil KEK adalah Kabupaten/Kota
bisa secara mandiri pengadaan makanan tambahan lokal untuk memenuhi kekurangan
droping dari Provinsi melalui dana APBD masing-masing daerah, memperkuat informasi
terhadap penyuluhan dan manfaat pentingnya mengkonsumsi makanan tambahan yang di
berikan di kelas ibu hamil penting nya makan sumber zat gizi makro dan mikro dalam
menyampaikan menu gizi ibu hamil dan mempraktektek kan masak pangan lokal melalui
ekdukasi PMBA di kelas ibu hamil.
Gambar 2.5
Persentase Ibu Hamil KEK Mendapat PMT per Kab/Kota
Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2020
100100100100100100100100100100100100100100100100100100
9 9.2 1 00 1 00 99 .3 100 1 00 1 00 10 0 10 0 100 1 00 1 00 1 00

100 90.7
94 .8 94 .7

90 85

80 74 .1

70
60
50
CAK BUMIL MENDAPAT M T TH 2019
40
CAK BUMIL MENDAPAT M T TH 2020
30
20
10
0

Berdasarkan gambar diatas bahwa persentase ibu hamil kurang energi kronik
mendapat makanan tambahan di Provinsi Sumsel pada tahun 2020 sebesar 95 %, menurun
jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 100 % , masih ada beberapa Kabupaten yang
data persentase ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan mengalami penurunan yaitu
Kabupaten Musi Rawas sebesar 74% dan Kabupaten OKU Selatan 85%, Sedangkan target
Provinsi Sumsel tahun 2020 sebesar 95% sudah tercapai, jadi masih ada dua Kabupaten
yang belum mencapai target dan masih rendah ibu hamil KEK yang mendapat makanan
tambahan. Kedua kabupaten tersebut masih di suplay melalui Pemerintah Pusat, terjadinya
peningkatan ibu hamil KEK dikarenakan belum meratanya usulan makanan tambahan
biscuit lapis untuk ibu hamil KEK dimasing-masing Kabupaten/Kota terutama daerah lokus
stunting, dan belum patuh nya ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan tambahan yang
diberikan melalui petugas kesehatan dan masih kurang nya informasi tentang manfaat
makanan tambahan yg diberikan kepada ibu hamil KEK tersebut.
Salah satu solusi pemecahan masalah terhadap ibu hamil KEK adalah
Kabupaten/Kota bisa secara mandiri pengadaan makanan tambahan lokal untuk memenuhi
kekurangan droping dari Provinsi melalui dana APBD masing-masing daerah, memperkuat
informasi terhadap penyuluhan dan manfaat pentingnya mengkonsumsi makanan tambahan
yang di berikan di kelas ibu hamil penting nya makan sumber zat gizi makro dan mikro
dalam menyampaikan menu gizi ibu hamil dan mempraktektek kan masak pangan lokal
melalui ekdukasi PMBA di kelas ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
1. efektifitas program pemberian makanan tambahan-pemulihan pada ibu hamil kurang
energi kronikdikota palembangrosyati pastuty,1rochmah km,teti herawati
2. gubernur sumatera selatan (2016) susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi dinas
kesehatan provinsi sumatera selatan. republik indonesia.
3. faktor–faktor yang menyebabkan kurang energikronis (kek) pada ibu hamil di puskesmas
sidomulyokota samarinda
4. hubungan faktor sosio ekonomi dan usia kehamilan dengan kejadian
kekuranganenergikronispadaibuhamildipuskesmas prambontergayang kabupatentuban
5. gulo, p. m. p. (2019). faktor yang berhubungan dengan kejadian kurang energi kronik (kek)
pada ibu hamil di puskesmas non rawat inap moro’o kabupaten nias barat tahun 2019
(doctoral dissertation, institut kesehatan helvetia).
6. chyntya, l. s. (2020). hubungan pengetahuan dan pemberian makanan tambahan terhadap
kejadian kek pada ibu hamil tahun 2020 (doctoral dissertation, universitas perintis
indonesia).
7.

Anda mungkin juga menyukai