Oleh:
Wa Ode Dzayumrih, S.Ked
K1B1 22 023
Pembimbing :
dr.Amiruddin Eso, M.Kes
Gizi di puskesmas poasia” dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Referat
Pelayanan Kesehatan Gizi Puskesmas Poasia ini dalam rangka sebagai tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa pada proses pembuatan referat ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan berikutnya sangat penulis
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr.Amiruddin Eso, M.Kes
atas bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah dan kendala dalam
proses penyusunan referat ini dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pelayanan kesehatan gizi menjadi salah satu UKM esensial yang pokok
anak balita menurun dari 19,6% menjadi 17,0%; (2) prevalensi stunting
(pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (di bawah 2 tahun) menurun
dari 32,9% menjadi 28,0%; (3) prevalensi wasting (kurus) anak Balita
menurun dari 12% menjadi 9,5%; (4) prevalensi anemia pada ibu hamil
menurun dari 37,1% menjadi 28,0%; dan (5) persentase bayi dengan berat
tahun 2019: (1) persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang
persentase bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif mencapai 50,0%; (3) persentase ibu hamil yang mendapat Tablet
90,0%; (5) persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) sebesar 50%; dan (6) persentase remaja puteri mendapat Tablet
mencapai target.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Poasia.
2. TUJUAN KHUSUS
TINJAUAN PUSTAKA
A. PUSKESMAS
1. Definisi
pemerintahan.
masalah masalah gizi. Masalah gizi adalah indikator yang digunakan untuk
dari -2 SD.
d) persentase remaja putri anemia.
mereka adalah calon ibu yang akan hamil dan melahirkan bayi
kesehatan dan gizi. Ibu hamil anemia adalah ibu hamil dengan
segera. Ibu hamil risiko KEK adalah ibu hamil dengan Lingkar
(BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram
Indikator kinerja gizi adalah indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan
merencanakan
edukasi gizi pada saat yang tepat bagi ibu hamil dan menyusui.
b. Cakupan Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal
anemia pada ibu selama proses kehamilan. Sebaiknya ibu hamil mulai
Makanan
Tambahan
Ibu hamil di Indonesia masih mengalami defisit asupan energi dan protein.
sangat diperlukan untuk mencegah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR).
Di banyak negara, kurang dari seperempat anak balita usia 6-23 bulan
usianya. Berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) tahun 2014 diketahui
bahwa lebih dari separuh balita (55,7%) mempunyai asupan energi yang
e. Cakupan Bayi Baru Lahir yang Mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
setelah lahir. IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi
dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal 1 (satu) jam.
melindungi bayi yang baru lahir dari tertular infeksi dan mengurangi
anak. Sebaiknya seluruh balita mempunyai KMS didalam buku KIA agar
Vitamin A merupakan zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh dan
vitamin A pada bayi dan anak balita dapat mengurangi masalah kesehatan
surveilans gizi, maka semakin banyak kasus yang ditemukan dan dirujuk,
perencanaan program.