MAKALAH
PROGRAM PELAYANAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS)
Disusun Oleh :
Feby Alicia Futri (020319693)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena
atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prolanis” sebagai
salah satu pemenuhan tugas Keperawatan Komunitas I dalam Prodi Sarjana Keperawatan.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak dosen pembimbing makalah atas kesediaan beliau meluangkan waktu dan
pikiran untukmendukung, dan memberikan masukan kepada penulis sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, baik dari segi
materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah ini
dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kesehatan. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
spiritual, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. BPJS Kesehatan hanya membiayai jasa pelayanan pemberian vaksin dan alat
kontrasepsi dasar yang sudah termasuk dalam kapitasi, kecuali untuk jasa
pelayanan pemasangan IUD/Implan dan Suntik di daerah perifer.
d) Skrining kesehatan
1. Pelayanan skrining kesehatan diberikan secara perorangan dan selektif.
2. Pelayanan skrining kesehatan ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan
mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu, meliputi:
1) Diabetes mellitus tipe 2;
2) Hipertensi;
3) Kanker leher rahim;
4) Kanker payudara; dan
5) Penyakit lain yang ditetapkan oleh Menteri.
3. Pelayanan skrining kesehatan penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi
dimulai dengan analisis riwayat kesehatan, yang dilakukan sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun sekali.
4. Jika Peserta teridentifikasi mempunyai risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2
dan hipertensi berdasarkan riwayat kesehatan, akan dilakukan penegakan
diagnosa melalui pemeriksaan penunjang diagnostik tertentu dan kemudian akan
diberikan pengobatan sesuai dengan indikasi medis.
5. Pelayanan skrining kesehatan untuk penyakit kanker leher rahim dan kanker
payudara dilakukan sesuai dengan indikasi medis.
Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. [ CITATION Bad \l 1057 ]
Tujuan program ini dalam BPJS adalah untuk mendorong peserta penyandang penyakit
kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang
berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik
terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat
mencegah timbulnya komplikasi penyakit. [ CITATION Bad \l 1057 ]
Adapun Program Pengelolaan Penyakit Kronis memiliki karateristik sebagai berikut:
a. Penetapan target kesehatan individual bagi setiap penderita penyakit kronis.
b. Penanganan kesehatan per individual peserta penderita penyakit kronis fokus pada upaya
promotif dan preventif untuk mencegah episode akut.
c. Edukasi dan upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta Peserta penderita penyakit
kronis terhadap perawatan kesehatannya secara mandiri.
d. Penerapan protokol pengobatan yang berdasaran evidence base medicine.
e. Peningkatan fungsi gate keeper pada tingkat Rawat Jalan Tingkat Pertama dalam rangka
pengendalian biaya pelayanan rujukan. [ CITATION Rin14 \l 1057 ]
kondisi dan status kesehatan peserta Prolanis secara rutin serta bisa memberikan resep obat
kronis pada level Rawat Jalan Tingkat Pertama.[ CITATION Rin14 \l 1057 ]
Definisi dari Edukasi Klub Risti (Klub Prolanis) adalah kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali
penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta Prolanis
Sasaran terbentuknya kelompok peserta (Klub) Prolanis minimal 1 Faskes Pengelola 1
Klub. Pengelompokan diutamakan berdasarkan kondisi kesehatan Peserta dan kebutuhan
edukasi.
Langkah - langkah:
a. Mendorong Faskes Pengelola melakukan identifikasi peserta terdaftar sesuai tingkat
severitas penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi yang disandang
b. Memfasilitasi koordinasi antara Faskes Pengelola dengan Organisasi Profesi/Dokter
Spesialis diwilayahnya
c. Memfasilitasi penyusunan kepengurusan dalam Klub
d. Memfasilitasi penyusunan kriteria Duta Prolanis yang berasal dari peserta.
Duta Prolanis bertindak sebagai motivator dalam kelompok Prolanis (membantu Faskes
Pengelola melakukan proses edukasi bagi anggota Klub)
e. Memfasilitasi penyusunan jadwal dan rencana aktifitas Klub minimal 3 bulan pertama
f. Melakukan Monitoring aktifitas edukasi pada masing-masing Faskes Pengelola:
1) Menerima laporan aktifitas edukasi dari Faskes Pengelola
2) Menganalisis data
g. Menyusun umpan balik kinerja Faskes Prolanis
h. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/Kantor Pusat dengan tembusan
kepada Organisasi Profesi terkait diwilayahnya
3. Reminder melalui SMS Gateway
Definisi dari Reminder adalah kegiatan untuk memotivasi peserta untuk melakukan
kunjungan rutin kepada Faskes Pengelola melalui pengingatan jadwal konsultasi ke Faskes
Pengelola tersebut
Sasaran tersampaikannya reminder jadwal konsultasi peserta ke masing-masing Faskes
Pengelola
Langkah – langkah:
a. Melakukan rekapitulasi nomor Handphone peserta Prolanis/Keluarga peserta per
masing-masing Faskes Pengelola
b. Entri data nomor handphone kedalam aplikasi SMS Gateway
c. Melakukan rekapitulasi data kunjungan per peserta per Faskes Pengelola
d. Entri data jadwal kunjungan per peserta per Faskes Pengelola
10
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah, maka kesimpulan yang diperoleh untuk
mengurangi biaya pengobatan penyakit kronis tak menular yang menjadi epidemi skarang,
yaitu DM dan hipertensi, BPJS Kesehatan membuat Program Penanggulangan Penyakit
Kronis (Prolanis) yang berfokus pada pengobatan promotif dan preventif. Beberapa aktivitas
pada Prolanis adalah konsultasi penyakit peserta, edukasi medis, reminder SMS gateway,
Home Visit, aktivitas klub dan pemantauan status kesehatan.
Dengan dilaksanakannya Prolanis secara optimal, dapat memenuhi salah satu indikator
Pemenuhan Komitmen yang bertujuan meningkatkan mutu fasilitas kesehatan primer.
Pencapaian indikator tersebut juga dapat menentukan besaran kapitasi yang didapat FKTP
yang bersangkutan.
3.2 Saran
Sebaiknya edukasi dari Prolanis semakin diperluas mengenai pentingnya penanganan
promotif dan preventif pada penyakit DM dan hipertenis. Tenaga kesehatan memberikan
informasi yang lebih tentang Prolanis, sehingga masyarakat menjadi lebih peduli dan
berpartisipasi dalam upaya mendeteksi kemungkinan adanya bibit penyakit kronis seperti DM
dan Hipertensi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Purnamasari, D., 2014. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. In: Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: FKUI, pp. 2323-2327.
Putri, A. E., 2014. Seri Buku Saku-2 BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
s.l.:Friedrich-Ebert-Stiftung.
Rini, D. E., 2014. Analisis Partisipasi Tenaga Kesehatan Pelayanan Primer dalam
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Kota Kendari. Issue Makassar.
Sari, N. M., 2015. Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis) BPJS Kesehatan pada. Surakarta.