PENYAKIT
UPT PUSKESMAS KARANGGETAS
Nomor : / / 2022
Revisi ke :
A. Latar Belakang
Di berbagai Negara masalah penyakit dan kualitas lingkungan
yang berdampak terhadap kesehatan masih menjadi isu sentral yang di
tangani oleh Pemerintah bersama masyarakat sebagai bagian dari misi
Peningkatan Kesejahteraan Rakyatnya. Faktor lingkungan dan perilaku
masih menjadi resiko utama dalam penularan dan penyebaran
penyakit, baik karena kualitas lingkungan. Sehingga insiden dan
prevalensi penyakit yang berbasis lingkungan di Indonesia relative
relative masih sangat tinggi.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dari pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan
hidup sehat bagia setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tersebut di
tetapkanlah Visi Indonesia sehat 2020 yang merupakan cerminan
masyarakat, Bangsa, dan Negara Indonesia dengan ditandai dengan
penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan dengan
perilaku yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejalan dengan tujuan
tersebut di selenggarakan upaya pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/ kota maupun oleh masyarakat termasuk
swasta.
Menurut undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan, menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi
manusia dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan
dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945, maka tuntutan untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu
dan optimal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat.
Perubahan paradigma Kesehatan, bahwa pembangunan
kesehatan lebih diprioritaskan pada upaya pencegahan dan promosi
dengan tanpa meninggalkan kegiatan kuratif dan rehabilitatif, telah
mendorong upaya dari dinas kesehatan umumnya dan dalam bidang
penyehatan lingkungan permukiman serta tempat-tempat umum dan
industri pada khusunya untuk lebih menggali kemampuan dan
kemauan masyarakat untuk dapat meningkatkan dan memecahkan
permasalahan kesehatannya sendiri.
Puskesmas adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat
kesehatan masarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja
Puskesmas.
Salah satu fungsi puskesmas adalah memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas
meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan, peningkatan
kesehatan dan pemulihan kesehatan (Depkes RI, 2004).
B. Tujuan Pedoman
Meningkatnya upaya penanggulangan pemberantasan penyakit
sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Serta
menurunkan frekuensi angka kesakitan, jumlah kasus akibat adanya
suatu penyakit, jumlah kematian dan menurunnya penyebarluasan
penyakit di suatu wilayah khusunya Puskesmas Karanggetas.
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari program ini adalah Petugas yang menangani
kegiatan-kegiatan yang ada di Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.
E. Batasan Operasional
Berkaitan dengan progam pencegahan dan pengendalian
penyakit, maka puskesmas bertugas mengembangkan segala potensi
yang ada untuk menjalin kemitraan dan kerjasama dengan semua
pihak yang terkait. Pelaksanaan managemen progam penanggulangan
penyakit meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
serta mengupayakan sumber daya (dana, tenaga, sarana, dan
prasarana).
Selain itu dalam mengatasi hambatan yang di hadapi dengan
menyesuaikan tugas pokok dan fungsi uraian kegiatan progam P2P,
maka strategi operasional yang dilakukan dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit diantaranya melalui:
1. Pemantapan kelembagaan unit pelayanan kesehatan baik
pemerintah mapun swasta dalam penanggulangan penyakit
dengan strategi DOTS.
2. Peningkatan mutu pelayanan di semua unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta.
3. Penggalangan kemitraan dengan organisasi professional profesi,
lintas sectoral, institusi pendidikan, dan lain-lain.
4. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendorong
kemandiriaanya untuk mengatasi TBC, Demam Berdarah.
Kegiatan yang dilakukan progam P2P di Puskesmas adalah:
1. Melakukan penemuan dini penderita penyakit penyakit menular
di puskesmas.
2. Melakukan penemuan penderita melalui Posyandu.
3. Melakukan penemuan penderita di Posyandu lansia.
4. Pemantauan perkembangan penyakit potensial KLB.
5. Pelayanan imunisasi.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan penanggung jawab P2P di
Puksesmas di koordinir oleh penanggung jawab masing-masing progam
sesuai dengan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan menyesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Tahunan Tahun 2021.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dilakukan oleh Petugas Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di Puskesmas.
Pintu Masuk Depan
Ruang Tunggu
Pintu Samping
‘
Ruang Epid
Ruang Kepala TU
Ruang Kepala
Pintu Belakang Puskesmas
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yag ada di Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di Puskesmas Karanggetas adalah sebagai
berikut :
1. Pedoman Program Pencengahan dan Pengendalian Penyakit
2. Kit Penyelidikan Epidemiologi (PE):
a) Surat Tugas
b) Buku
c) Bolpoin
d) Form PE
e) Pot tempat spesimen
f) Label
g) Kantong plastik
h) Senter
3. Kerangka Acuan
4. SOP
5. Media penyuluhan yang terdiri dari sarana dan prasarana yaitu
laptop, LCD, leaflet/brosur.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Berikut adalah rincian kegiatan progam P2P seksi pencegahan dan
pengendalian penyakit :
1. Menghimpun, mengolah dan menganalisa serta merencanakan
kebutuhan obat-obatan, membuat perencanaan kegiatan
progam tahunan.
2. Melaksanakan koordinasi dengan lintas progam dan lintas
sektor yang terkait dengan progam P2P
3. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas progam dan lintas
sektor untuk mendukung progam P2P
4. Pelayanan progam pencegahan dan pengendalian penyakit
menular di antaranya : TBC, HIV, DBD, Malaria, Ispa, Diare,
dan KLB
5. Pelayanan progam penyakit tidak menular meliputi penyakit
darah tinggi, DM, Jantung ringan.
6. Pelayanan progam Imunisasi
7. Pelayanan progam Posyandu lansia
8. Membuat laporan kegiatan progam P2P
C. METODE
Metode yang digunakan pada kegiatan di Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit adalah :
1. Informasi kasus lewat group Whatsap petugas survailance se
Kabupaten Purworejo
2. Kegiatan penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab
3. Pemeriksaan klinis, fisik, Laboratorium, dan penegakan Diagnosa
4. Pengamatan terhadap penduduk, pemeriksaan terhadap makhluk
hidup lain dan benda-benda yang ada di suatu wilayah yang diduga
mengandung penyebab penyakit.
D. Langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit adalah :
1. Persiapan
Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan tingkat Kecamatan.
2. Perencanaan
a. Merencanakan teknis kegiatan progam pencegahan dan
pengendalian penyakit dengan lintas sektor terkait.
b. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan progam
pemberantasan penyakit yang bersumber dari dana BOK.
3. Pelaksanaan
a. Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan
leading sektor dari Puskesmas (penanggung jawab progam
pencegahan dan pengendalian penyakit)
b. Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan untuk pelaksaan
kegiatan progam pencegahan dan pengendalian penyakit di
tingkat Kecamatan.
4. Melaksanaan kegiatan progam pencegahan dan pengendalian
penyakit sesuai dengan jadwal yang telah di susun
5. Monitoring Evaluasi
a. Monitoring pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
c. Melaporkan kegiatan upaya yang telah dilaksanakan
1) Ispa dan diare (dilaporkan setiap satu bulan sekali ke Dinas
Kesehatan Kabupaten)
2) Covid-19 (dilaporkan setiap ada kasus di apalikasi Corteng
dan NAR
3) Demam Berdarah
Dilaporkan dengan cara:
a) Laporan mingguan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
b) Silantor, dilaporkan ke Kementrian Kesehatan bila ada
kasus
4) Malaria
Dilaporkan dengan cara:
a) Laporan bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
b) Esismal, dilaporkan ke Kementrian Kesehatan bila ada
kasus
5) TB Paru
Dilaporkan tiap bulan sekali dengan cara SITT Kementrian
Kesehatan
6) Penyakit tidak menular (PTM)
Dilaporkan dengan du acara yaitu:
a) Laporan bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
b) On line Kementrian Kesehatan setiap hari setiap ada
kasus baru
7) Kegiatan Lansia
Dilaporkan setiap 1 bulan sekali ke Dinas Kesehatan
Kabupaten
8) Kegiatan Imunisasi
Dilaporkan setiap 1 bulan sekali ke Dinas Kesehatan
Kabupaten untuk kegiatan rutin. Dilaporkan setiap kali
kegiatan untuk MR dan bias DT dan TD.
BAB V
LOGISTIK