Anda di halaman 1dari 4

PENYELIDIKAN

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
CAMPAK
KERANGKA
ACUAN
Nomor :
Dokumen
Nomor Revisi :
Tanggal Terbit :

UPT PUSKESMAS drg. Kartika Listyowati


KARANGGETAS NIP. 19770601 200907 2001

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT CAMPAK

A. PENDAHULUAN
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang
disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili atau
measles. Penyakit ini ditularkan melalui droplet ataupun kontak dengan
penderita. Penyakit ini memiliki masa inkubasi 8-13 hari. Campak
ditandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek dan konjungtivitis yang
kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit (rash). Dampak
penyakit campak di kemudian hari adalah kurang gizi sebagai akibat
diare berulang dan berkepanjangan pasca campak, sindrom radang otak
pada anak diatas 10 tahun, dan tuberculosis paru menjadi lebih parah
setelah sakit campak berat.
Untuk itu perlu adanya penanganan khusus bila ada seseorang
yang menderita penyakit campak agar tidak menimbulkan wabah.
Penyelidikan epidemiologi penyakit campak adalah salah satu cara
untuk mendeteksi seseorang terkena campak atau tidak yang bertujuan
untuk mengurangi penularan penyakit campak. Pencegahan penyakit ini
dapat dilakukan antara lain dengan imunisasi (rutin, crash, progam,
catch up dan bias), penyuluhan kesehatan dan pencegahan kontak
dengan penderita.
B. LATAR BELAKANG
Campak merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan
oleh virus dan dapat mengakibatkan kematian. Kematian pada campak
sebagian besar disebabkan oleh komplikasi diantaranya diare,
pneumonia dan ensefalitis. Indonesia termasuk ke dalam 10 negara
dengan jumlah kasus campak terbesar di dunia. Insiden terbanyak
berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu
pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara
maju seperti Amerika Serikat.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah
dengan imunisasi dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Penyakit ini umumnya menyerang anak umur dibawah lima tahun
(balita) akan tetapi campak bias menyerang semua umur. Campak telah
banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat
dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan
penanganan sendini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk melindungi masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat
kondisi rumah yang menjadi sarang berkembangnya jentik nyamuk.

2. Tujuan Khusus
a. Populasi nyamuk terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
b. Diperolehnya data yang akurat mengenai kondisi jentik di
lingkungan wilayah kerja Puskesmas Karanggetas

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pemantauan Jentik Koordinasi bersama kader
Berkala Pendataan
Observasi dan Pengisian Checklist
Pencatatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah
berikutnya adalah:
1. Menentukan jadwal pemeriksaan jentik nyamuk
2. Menyiapkan alat (senter)
3. Melaporkan ke Kepala Puskesmas tentang kegiatan pemeriksaan
jentik
4. Menuju ke lokasi kegiatan
5. Advokasi ke masyarakat
6. Melakukan pemeriksaan jentik di lokasi kegiatan
7. Mencatat hasil kegiatan
F. SASARAN
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Karanggetas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PETUGAS

Kegiatan J F M A M J J A S O N D

Pemeriksaan X X X X X X X

Jentik Berkala

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan
dilakukan secara bertahap. Evaluasi hasil kegiatan berupa populasi
nyamuk terkendali sehingga masyarakat terlindung dari potensi
pengaruh buruk akibat kondisi rumah yang menjadi sarang
berkembangbiaknya nyamuk.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksana progam membuat laporan tiap selesai kegiatan, dan
disetrokan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

J. PENDANAAN
BOK

Anda mungkin juga menyukai