DI PUSKESMAS BALOWERTI
KOTA KEDIRI
TANGGAL 09-28 JANUARI 2023
Oleh :
Fransisca Nindy Wardany (10319025)
Disusun Oleh :
FRANSISCA NINDY WARDANY (10319025)
Telah disahkan dan diterima dengan baik oleh
: Kediri, 28 Februari 2023
Hesti Restu Kartika, SKM. M.Kes Yoanita Indra Kumala Dewi, S.KM.,
M.Kes. NIP : 19730816 200605 2 002 NIK. 2015.0773
Mengetahui,
Institut Ilmu Kesehata Bhakti Wiyata
Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan
Prodi S1-Kesehatan Masyarakat
Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya
(PKL). Penulisan laporan ini merupakan hasil identifikasi masalah selama PKL di
Puskesmas Balowerti selama 3 minggu yang dilaksanakan pada tanggal 09-28 Januari
2023. Penulisan laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari
program praktik kerja lapangan (PKL). Hasil analisa yang didapatkan disusun
menjadi laporan akhir kegiatan PKL untuk mengatasi masalah yang ada. Proposal
yang saya buat ini tidak lepas atas bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu
1. Dra. Ec. Lianawati MBA., selaku Ketua Yayasan Bhakti Wiyata Kediri.
2. Prof. Dr. apt. Muhamad Zainuddin selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
3. Tri Ana Mulyati, Msi., selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Manajemen
Kesehatan.
Kesehatan Masyarakat.
5. Yoanita Indra Kumala Dewi, S.KM., M.Kes. selaku Pembimbing yang telah
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Proposal ini. Penulis sadar
bahwa Proposal ini masih jauh dari kata sempurna, tetapi penulis berharap bahwa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balita dengan berat badan berlebih saat ini merupakan masalah yang
actual. Masalah balita dengan berat badan berlebih bukan hanya terjadi pada
negara barat saja seperti Amerika tetapi juga sudah banyak ditemukan di
di Indonesia juga diikuti oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan.
Pola makan terutama di kota besar, bergeser dari pola makan tradisional ke
pola makan barat yang dapat menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang.
Banyak faktor penyebab balita dengan berat badan berlebih pada anak,
antara lain pemberian ASI, pemberian MP-ASI terlalu dini dan asupan nutrisi
yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan, minuman soft drink,
makanan jajanan seperti makanan cepat saji/ fast food yang tersedia di gerai
makanan. Selain itu, balita dengan berat badan berlebih dapat terjadi pada
anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi ASI, tetapi
menggunakan susu formula dengan jumlah asupan yang melebihi porsi yang
dibutuhkan bayi akibatnya akan mengalami kelebihan berat badan saat berusia
masalah kesehatan, dan juga cenderung menjadi orang dewasa gemuk. Jumlah
anak- anak yang kelebihan berat badan atau obesitas hampir dua kali lipat dari
5,4 juta pada tahun 1990 menjadi 10,6 juta pada tahun 2014. Hampir setengah
dari anak- anak di bawah usia 5 tahun yang kelebihan berat badan atau
obesitas pada tahun 2014 tinggal di Asia. Pada 2015 diprediksi kasus balita
dengan berat badan berlebih akan meningkat dua kali lipat dari angka
tersebut.
bahwa kejadian balita dengan berat badan berlebih pada anak kurang dari 5
pada tahun 2013, dan 8% di tahun 2018. Data Riset Kesehatan Dasar
gemuk atau obesitas menurut BB/TB pada anak usia 0-59 bulan sebesar
13,6%.
Jumlah balita dengan status gizi balita dengan berat badan berlebih di
bawah angka Jawa Timur, akan tetapi jumlah tersebut tergolong cukup besar
(Riskesdas, 2018).
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab balita dengan berat badan
fisik, riwayat pemberian Air Susu Ibu maupun genetik. Oleh karena itu untuk
kerja puskesmas balowerti pada tahun 2020 jumlah balita dengan sebanyak
2402 balita dan jumlah balita yang datang ke posyandu sejumlah 875 balita.
Data tahun 2021 jumlah balita dengan sebanyak 2409 balita dan jumlah balita
yang datang ke posyandu sejumlah 300 balita dan balita yang naik berat
badannya sejumlah 1 balita. Data tahun 2022 jumlah balita dengan sebanyak
2395 balita, jumlah balita yang datang ke posyandu sejumlah 1128 balita dan
balita yang naik berat badannya 36 balita. Dari uraian latar belakang di atas,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
masyarakat.
lapangan.
c. Menumbuhkan sikap kepedulian serta tanggungjawab terhadap
Wiyata
TINJAUAN PUSTAKA
Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang terjadi pada Balita
dengan berat badan berlebih. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor.
Kesehatan No. 2 tahun 2020 pada umur 5-18 tahun kategori obesitas pada
lemak di bawah diafragma dan di dalam dinding dada yang dapat menekan
ringan dan terjadi pada saat tidur yang menyebabkan terhentinya pernafasan
untuk sementara waktu (tidur apneu) sehingga pada siang hari sering
mengantuk.
Menurut Irwan (2016) obesitas dapat dikenali dengan tanda dan gejala sebagai
berikut :
Dagu rangkap
mengandung lemak
a. Genetik
b. Lingkungan
Lingkungan memegang peran yang cukup penting terhadap
dan perilaku makan masyarakat sekitar yang mengarah pada pola barat
c. Aktivitas Fisik
lemak.
d. Pengetahuan
kesehatan maka semakin tepat pula pilihan dalam menentukan jenis dan
berdasarkan indeks antropometri untuk anak usia 5-18 tahun sesuai dengan
Dalam mengukur gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, beresiko gizi lebih, gizi
lebih dan obesitas digunakan indeks IMT/U. Anak dengan IMT/U >+1 SD
beresiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah gizi
Kegemukan dan Obesitas pada Anak yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan 2012
dengan status gizi gemuk atau obesitas, maka dia dirujuk ke Puskesmas untuk
berisi informasi baik berupa gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui
1. Bayi :
f. Tummy time untuk bayi yang belum bisa merangkak sebagai usaha
aktivitas fisik
2. Balita :
a. Aneka ragam pangan, makan lebih banyak yang bergizi (anak usia 2–
5 tahun)
obesitas pada anak, antara lain pemberian ASI, pemberian MP-ASI terlalu
dini dan asupan nutrisi yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan,
minuman soft drink, makanan jajanan seperti makanan cepat saji/ fast food
yang tersedia di gerai makanan. Selain itu, berat badan berlebih dapat terjadi
pada anak yang ketika masih bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi ASI, tetapi
menggunakan susu formula dengan jumlah asupan yang melebihi porsi yang
saat berusia 4-5 tahun (Sari, 2012). Prenatal fatness juga menjadi factor
Bila kedua orang tua obesitas maka anak juga akan beresiko
beresiko tinggi untuk menjadi obesitas pada masa dewasanya nanti. Menurut
orang dewasa gemuk. Jumlah anak-anak yang kelebihan berat badan atau
obesitas hampir dua kali lipat dari 5,4 juta pada tahun 1990 menjadi 10,6 juta
pada tahun 2014. Hampir setengah dari anak- anak di bawah usia 5 tahun yang
kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2014 tinggal di Asia.
Pada 2015 diprediksi kasus obesitas akan meningkat dua kali lipat dari
angka tersebut. Berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition Report
(2020), Kejadian obesitas pada anak usia kurang dari 5 tahun pada tahun 2018
sebesar 5,9% dan tahun 2019 sebesar 5,6 %. Indonesia termasuk ke dalam 17
observasi partisipatif.
Puskesmas Balowerti untuk hari Senin sampai Kamis yaitu pukul 07.15 –
14.25 WIB, hari Jum’at pukul 07.00 – 11.00 WIB, dan hari Sabtu pukul
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Interpretasi Hasil
D. Teknik Pengambilan Data
dalam identifikasi masalah. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak
E. Jadwal Kegiatan
masalah
CI Puskesmas Balowerti
Pembimbing
Al Huda
Puskesmas
Balowerti dengan 5 kelurahan sebagai wilayah kerjanya; Kelurahan
pertama adalah drg. Arief Hendrotomo dibantu 36 orang staf medis dan
representatif.
Hendrotomo kepada
kesehatan.
bersalin dan bayi baru lahir. Terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2011
terjadi pergantian Kepala Puskesmas dari dr. Rizal Amin kepada dr. Henry
2. Identifikasi Puskesmas
d) No Tlp/Fax : 03454-689746
4. Data Geografis
pocanan.
yang terletak pada titik lintang : 7° 48’ 31.0”S dan titik bujur : 112°00’
48.4”E.
5. Data Demografis
Jumlah penduduk yang ada ada wilayah kerja puskesmas balowerti ada
puskesmas balowerti.
Kesehatan.
dan ikhlas)
BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
2) Akuntabel
a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertangung jawab, cermat
3) Kompeten
4) Harmonis
5) Loyal
6) Adaptif
7) Kolaboratif
berkontribusi.
tujuan bersama.
B. Identifikasi Masalah
Man Method
Gencarnya penyuluhan
Kurangnya Edukasi dan konseling mengenai
Pengetahuan ibu gizi seimbang dan PMT
mengenai gizi
seimbang dan PMT
Puskesmas Balowerti
wilayah Kerja
Menurut N/D di
penimbangan Balita
Capaian program
Tersedianya anggaran Kader gencar memberi Penimbangan PMT
untuk mendukung peringatan kepada para ibu
kepada balita
program penimbangan. untuk datang ke posyandu
setiap pelaksanaan
menimbang balitanya posyandu
balita.
kurang jelas.
antrian agar kader dan pihak puskesmas tidak kebingungan saat melakukan
PEMBAHASAN
Hidup sehat dimulai dari keluarga. Inilah yang harus diingat setiap kali
memberikan asupan pada anak. Masa tumbuh kembang anak dimulai dari
masa yang akan datang. Di usia ini pula mereka akan lebih cepat tumbuh
Sebaiknya menerapkan pola makan 3 kali sehari dalam porsi yang cukup.
Porsi makan anak tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Kurangi
“Children's portion sizes should be smaller than those for adults. Cutting
back on portion size will help you balance energy in and energy in,”
ungkap
sebuah penelitian dari National Heart, Lung, and Blood Institute, Four
yang rendah MSG atau bahan pengawet lainnya, karena makanan ini tidak
sehat untuk perkembangan otak. Jatah makanan yang memiliki rasa manis
dan kadar lemak tinggi, seperti permen, minuman ringan bersoda, dan
cokelat. Bukan tidak boleh, namun batasi agar tak berlebihan. Sebagai
penyeimbang, ganti camilan dengan buah, sayuran yang telah diolah, roti
gandum, kentang, dan sebagainya. Buat kreasi makanan unik yang lezat
4. Beraktivitas Bersama
yang ada. Hal ini berpotensi besar membuat mereka malas, karena
5. Edukasi Anak
Berikan pengertian dan teguran kepada anak. Jelaskan dengan gaya
bahasa yang mudah mereka mengerti tentang bahaya yang bisa terjadi jika
serta penyakit yang bisa saja mereka alami tanpa terkesan menakut-nakuti.
Hal ini baik untuk meningkatkan kesadaran dari dalam dirinya dan
saat memilih makanan di saat tidak ada di sampingnya. Sikap tegas perlu
Ajarkan agar lebih disiplin menjalani hidup sehat, jangan lupa berikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berat badan berlebih merupakan salah satu masalah gizi yang sering
terjadi. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor. Apabila tidak
balita dengan berat badan berlebih di wilayah kerja puskesmas balowerti pada
tahun 2022 jumlah balita dengan berat badan berlebih di Kota Kediri
sebanyak 2395.
B. Saran
kader posyandu terkait faktor resiko balita dengan berat badan berlebih.
kesehatan mengenai status gizi pada setiap balita yang beresiko berat
badan berlebih.
DAFTAR PUSTAKA
Makanan Jajan dan Obesitas pada Anak Usia Sekolah. Journal of Health Science
LUMAJANG.
Banjarnahor, R. O., Banurea, F. F., Panjaitan, J. O., Pasaribu, R. S. P., & Hafni,
I. (2022). Faktor-faktor risiko penyebab kelebihan berat badan dan obesitas pada anak
dan remaja: Studi literatur. Tropical Public Health Journal, 2(1), 35-45.