(Skripsi)
Oleh
Rachmi Lestari Pramawidya Rukmono
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN PANTANG MAKAN TERHADAP
KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI
PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG
Oleh
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 25 Mei 1997, sebagai anak pertama
dari dua bersaudara. Dari Bapak Prambudi Rukmono dan Ibu Rodiyanti Diah.
pada tahun 2002. Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Kartika II-5 Bandar
SMP Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas
pad tahun 2015-2018. Penulis juga menjabat sebagai asisten dosen fisiologi,
biokimia dan biomolekuler pada tahun 2017/2018 Selain itu penulis juga aktif
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
dorongan, saran, bimbingan, dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa
• Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung.
Universitas Lampung.
• dr. Dian Isti Angraini, S.Ked., M.P.H., selaku Pembimbing I yang telah
• dr. Tri Umiana Soleha, S.Ked., M. Kes., selaku Pembimbing II yang telah
• Terimakasih sedalam-dalamnya untuk Papa dan Mama Ku, DR. dr. Prambudi
Rukmono SpA(K) dan dr. Rosdiyanti Diah A SpM, atas segala doa, kasih
Rukmono terimakasih atas support, dan semangat yang telah diberikan selama
dan support yang selalu diberikan kepada penulis selama perkuliahan dan
selama ini.
diberikan, susah senang, teman belajar OSCE setiap semester, canda dan tawa
yang selalu menghiasi hari-hariku dan segala bantuan, semangat, ilmu, waktu
dukungan, doa, masukan, canda dan tawa yang telah kalian berikan kepadaku
• Kepada “Ijo Lumut” teman seperjuangan dari kita masih fetus Farhandika dan
Iqbal terimakasi atas canda tawa, cerita serta semua kenangan yang sudah kita
2015 yang tidak bias disebutkan satu per satu, yang secara langsung maupun
masih selalu setia menemaniku dikala sepi dan sunyi dikala penuh derita
yang telah menjadi teman tidur dari awal SMA sampai lulus dan selalu
Penulis berdoa semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dariAllah
SWT. Amin.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini berguna dan
By
Oleh
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
3.3.1 Populasi........................................................................................................ 45
3.3.2 Sampel ......................................................................................................... 45
3.4. Indentifikasi Variabel ....................................................................................... 47
3.4.1 Variabel Bebas ............................................................................................. 47
3.4.2 Variabel Terikat ........................................................................................... 48
3.5 Definisi Operasional......................................................................................... 48
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 48
3.7 Instrumen Penelitian......................................................................................... 49
3.8 Tahap Penelitian ............................................................................................... 50
3.8.1 Tahap Perencanaan Penelitian ..................................................................... 50
3.8.2 Tahap Pengambilan Data ............................................................................. 50
3.8.3 Alur Penelitian ..................................................................................................... 51
3.9 Pengolahan dan Analisis Data .......................................................................... 51
3.9.1 Pengolahan Data .......................................................................................... 51
3.9.2 Analisis Data ................................................................................................ 52
3.10 Etika Penelitian ................................................................................................ 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 55
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................ 55
4.1.1 Gambaran Karakteristik Responden ............................................................ 55
4.1.2 Analisis Univariat ........................................................................................ 57
4.1.3 Analisis Bivariat .......................................................................................... 62
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 64
4.2.1 Karakteristik Responden .............................................................................. 64
4.2.2 Analisis Univariat ........................................................................................ 66
4.2.3 Analisis Bivariat .......................................................................................... 74
4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 80
5.1 Simpulan .......................................................................................................... 80
5.2 Saran................................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kebutuhan gizi pada wanita tidak hamil, hamil dan menyusui ....................... 11
2. Klasifikasi KEK Dewasa bersadarkan IMT..................................................... 26
3. Klasifikasi Resiko KEK menurut LILA Wanita Usia Subur (WUS) dan Ibu
Hamil ............................................................................................................... 30
4. Definisi Operasional Variabel ......................................................................... 48
5. Karakteristik distribusi frekuensi responden ................................................... 56
6. Analisi Univariat status gizi pada Ibu Hamil ................................................... 57
7. Analisi Univariat Pantang Makan pada Ibu Hamil .......................................... 58
8. Rekapitulasi Pertanyaan tentang Pantang Makan ............................................ 58
9. Analisis Univariat Paritas pada Ibu Hamil ...................................................... 62
10. Hubungan antara Pantang Makan terhadap KEK Ibu Hamil ........................... 63
11. Hubungan Antara Paritas terhadap KEK Ibu Hamil ........................................ 63
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
2015 - 2019 yaitu, (1) penurunan angka kematian bayi dan ibu, (2)
Kesehatan RI, 2016). Kematian ibu menurut WHO adalah keadaan kamatian
ibu di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 350 per 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes, 2014). Angka ini meningkat dari tahun 2007 dimana
angka kematian ibu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas
Kesehatan, 2016).
Ada dua faktor yang menyebabkan kematian ibu yakni, penyebab langsung
Penyebab langsung kematian ibu hamil dipengaruhi oleh status gizi pada ibu
hamil. Di Indonesia terdapat empat masalah utama status gizi ibu hamil
wanita usia subur yatitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Kekurangan
Energi Kronik juga dapat mengenai ibu hamil yang memilki faktor resiko
Kejadian KEK pada ibu hamil di pengaruhi oleh faktor langsung dan faktor
yang mempengaruhi KEK pada ibu hamil yaitu faktor biologi, faktor sosial
ekonomi dan faktor perilaku. Faktor biologi meliputi usia kehamilan ibu,
dan kebiasaan seseorang (Kastanakis dan Voyer, 2014). Salah satu masalah
yang terjadi akibat presepsi budaya adalah pola konsumsi makan ibu hamil.
Kabupaten Bantul terhadap 201 ibu hamil, tidak didapatkan hubungan yang
signifikan antara pantang makan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil.
Faktor biologi ibu hamil yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap
KEK ibu hamil antara lain adalah paritas. Paritas didefinisikan sebagai
jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik hidup atau mati
(anterm) tetapi bukan aborsi (Mochtar, 2005). Jumlah paritas ibu yang lebih
dibandingkan ibu dengan paritas kurang dari 4 kali. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian yang menyatakan bahwa ibu hamil yang mempunyai paritas
lebih dari empat kali lebih berisiko KEK dibandingkan dengan ibu yang
hubungan bermakna antara paritas dengan ibu hamil resiko KEK (Albugis,
4
2008).
Angka prevalensi risiko KEK di Indonesia untuk wanita umur 15-49 tahun
adalah 24,5% pada wanita hamil dan 20,8% pada Wanita Usia Subur
wanita hamil dan 17,6% pada WUS, di Kota Bandar Lampung prevalensi
Timunr dengan jumlah ibu hamil usia 15-49 tahun yang menderita KEK
Lampung tahun 2016 jumlah ibu hamil yang menderita KEK sebesar 135
2016). Keenam puskesmas ini memliki letak geografis dan demografis yang
daerah tersebut berasal dari suku yang berbeda-beda. Hal tersebut yang
lebih lanjut mengenai hubungan paritas dan pantang makan terhadap kurang
masalah yaitu:
Ibu adalah panggilan kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun
yang belum bersuami. Ibu juga di definiskan sebagai wanita yang telah
hamil adalah keadaan mengandung janin dalam rahim karena sel telur
hingga ke-40). Lama hamil normal adalah 280 hari atau sekitar 40
minggu (9 bulan 7 hari) yang dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Prawirohardjo, 2012).
8
janin dalam rahim (terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba
Manuaba, 2014).
kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara
1. Asam folat
sel baru. Sumber- sumber yang paling kaya akan asam folat adalah
brokoli. Kebutuhan asam folat pada ibu hamil sebesar 600 ug per
hari. Selain itu kebutuhan folat tidak hanya pada saat hamil tapi
2. Energi
berusia 25-50 tahun dan untuk ibu hamil diberikan tambahan 300
3. Protein
adalah 500 mg. Menurut AKG, rata-rata penggunaan zat besi pada
5. Kalsium
bagi kesehatan tulang ibu dan janin, asupan kalsium yang cukup
6. Vitamin D
Tabel 1. Kebutuhan gizi pada wanita tidak hamil, hamil dan menyusui
Nutrisi Perempuan Tidak Hamil Menyusui
Hamil
(15-18 tahun)
Makronutrisi
Kalori (kal) 2200 2500 2600
Protein 55 60 65
Mikronutrien
Vitamin larut
dalam
lemak
A 800 800 1300
D 10 10 12
E 8 10 12
K 55 65 65
Vitamin larut
dalam ait
C 60 70 95
Folat 180 400 270
Niasin 15 17 2-
Ribofafin 1,3 1,6 1,8
Tiamin 1,2 2,2 1,6
Piridoksin B6 1,6 2,2 2,1
Kobalamin 2,0 2,2 2,6
Mineral
Kalsium 1200 1200 1200
Fusdorus 1200 1200 1200
Iodin 150 175 200
Magnesium 280 320 355
Zink 12 15 19
Sumber: Sarwono (2012)
Oleh karena itu perlu diperhatikan menu diet untuk ibu hamil agar
pertama pertumbuhan janin lambat, hal ini terjadi karena pada awal
2008).
12
2013).
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada
kesehatan yang optimal antara lain, melihat angka kesakitan dan status
gizi pada suatu wilayah (Najoan dan Mamamping, 2011). Status gizi
gizi lebih, baik, atau kurang (Almatsier, 2010). Gizi pada saat
kehamilan adalah zat makanan atau menu yang takaran semua zat
gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat
(Mitayani, 2010).
Energi Kronik sering terjadi pada pada wanita usia subur (WUS) dan
KEK pada ibu hamil terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi
antara lain: (1) jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, (2) mutu zat
yang di konsumsi rendah atau (3) zat yang dikonsumsi gagal untuk
Siregar, 2013).
2009);
terakhir.
obstipasi.
konsentrasi hemoglobin.
pangan dan gizi menjadi rendah. Selain itu buruknya sanitasi dan
tubuh
dengan kejadian KEK pada ibu hamil antara lain, kondisi sosial
mempengaruhi KEK antara lain; umur ibu, umur saat menikah, umur
a. Faktor Langsung
1. Asupan Makanan
2. Pola Konsumsi
sebagai salah satu faktor risiko dari masalah gizi ibu hamil
3. Penyakit
Beberapa infeksi yang bisa terjadi pada ibu hamil antara lain,
2014):
a. Pendapatan Keluarga
Lampung, 2017).
b. Pekerjaan Ibu
besar dari pada mereka yang hanya duduk diam saja. Setiap
2014)
c. Pendidikan Ibu
2012).
d. Pengetahuan Ibu
(Kliranayungie, 2012).
b. Jarak kehamilan
terlalu dekat antara lain; (1) kondisi rahim belum pulih, (2)
c. Paritas
3. Faktor perilaku
yang baik untuk menentukan status gizi balita (Gibney, Barrie, John et
adalah indeks massa tubuh (IMT). IMT tidak dapat digunakan pada
status gizi ibu hamil, antara lain (1) memantau penambahan berat
seorang ibu bisa mencapai 1-2 kg, lalu setelah mencapai trimester
dan plasenta dan air ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal
untuk seorang ibu yang gemuk yaitu 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu
yang tidak gemuk. Jika berat badan ibu tidak normal maka akan
Berat badan dilihat dari quatelet atau body massa index (Index
Tabel 2.
keadaan ibu pendek, proporsi tubuh ibu tidak sesuai dengan berat
badan ibu, maka pada keadaan ibu pendek sering kali ibu tidak
15–45 tahun dan ibu hamil yang menderita kurang energi kronis
2013).
remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui. Ambang batas LILA WUS
dan Ibu Hamil dengan resiko KEK adalah 23,5 cm. Dimana
lemak bebas (fat and fat free mass). Alasan mengapa mengukur
untuk melihat status gizi ibu hamil (Ariyani, Diny, Endang, et al.,
2012).
perubahan kecil pada otot yang terjadi, misalnya bila jatuh sakit.
30
2013):
antara tinggi badan dan berat badan mereka akan di agap normal
hamil harus lebih besar. Makin rendah IMT pra hamil maka makin
rendah berat lahir bayi yang dikandung dan makin tinggi risiko
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin
2) Kesemutan
bayi, akan
lain:
1) Keguguran
5) Kematian bayi.
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada
Menurut Zulhaida (2008) dalam jurnal penelitian status gizi ibu hamil
terhadap ibu dan proses persalinannya, yaitu gizi kurang pada ibu
33
Menurut Sari (2011) Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia
Anak, 2016).
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
oleh pola konsumsi keluarga dan distribusi makanan yang terdiri dari
2. Kepercayaan
bahwa wanita hamil dilarang memakan buah nanas dan kerak nasi
ibu hamil yaitu berpantang terhadap buah dan sayur tertentu yang bisa
ikan, belut tidak boleh minum air es, susu dsb (Maryam, 2014).
Bukan hanya masalah gizi yang terdapat dalam makanan, namun juga
bahwa ibu hamil tidak boleh makan telur. Di Jawa Tengah, ada
dikonsumsi oleh ibu hamil sekaligus juga akan dikonsumsi oleh janin
sehingga perlu menjaga pola makan agar bayi yang dilahirkan tidak
wanita hamil, seperti ikan yang akan menyebabkan ASI amis dan
Pantang makanan pada ibu hamil dapat menurunkan asupan gizi ibu
(Hartiningtiyaswati, 2010).
37
2.4. Paritas
melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa
2008). Paritas dicapai pada usia kehamilan 20 minggu atau berat janin
sebanyak dua kali, dengan satu kali paritas dan satu kali abortus, dan
(Prawirohardjo, 2012).
38
1. Nullipara
hidup.
2. Primipara
3. Multipara
kali.
4. Grandemultipara
Adalah wanita yang telah melahirkan lebih dari empat kali atau
lebih
a. Pendidikan ibu
yang dimiliki.
2.5. Hubungan Antara Pantang Makan dengan KEK pada Ibu Hamil
hubungan antara budaya pantang makan dengan status gizi pada ibu hamil
trimester III, hal ini selaras dengan hasil penelitian Rahmaniar (2011) yang
KEK pada ibu hamil (Ramaniar, 2011); (Susanti, 2013). Penelitian lain yang
pantang makanan terhadap risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu
selama kehamilan yaitu sebesar 30,6%. Dari hasil analisis bivariat diperoleh
didapatkan hubungan antara pola makan dan pantang makan terhadap KEK
pada ibu hamil di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman. Hal ini sejalan
2.6. Hubungan Antara Paritas dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil
bahwa ibu hamil yang mempunyai paritas lebih dari 4 orang lebih berisiko
KEK dibandingkan dengan ibu yang mempunyai paritas kurang dari empat
ibu hamil resiko KEK. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan
0,820 yang menunjukkan tidak ada pengaruh antara KEK ibu hamil dengan
Hal ini dapat terjadi dikarenakan menurut buku Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan KB mengatakan bahwa ibu dengan paritas yang kurang dari
serupa bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan
KEK. ibu hamil yang paritasnya lebih dari 3 kali mempunyai risiko relatif
sama untuk terkena KEK dibandingkan dengan ibu hamil yang paritasnya
Politik,budaya,ag
ama,system
sosial termasuk
status sosial
Ligkungan,teknologi wanita, termasuk
Akar Masalah dan manusia membatasi
pemanfaatan SD
2.9. Hipotesis
hasilnya dapat di peroleh dengan cepat. Studi Cross Sectional, yaitu dengan
dan Ismael, 2011). Tujuannya untuk mencari hubungan antara paritas dan
pantang makan terhadap risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
3.3.1 Populasi
adalah semua ibu-ibu hamil usia 18-45 tahun yang datang ke wilayah
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Keterangan:
57,6% : 0,57
,
,J =
(1 − K)
79
,J = = 87,7 = 88 L(2MN&
(1 − 0,1)
(Notoatmodjo, 2015).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
pertanyaan dan akan dibagikan secara langsung kepada responden, yaitu ibu
dan tidak KEK maka peneliti mengukur lengan ibu hamil dengan
dilakukan pada waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan masing-
masing puskesmas, dengan cara mengumpulkan ibu hamil pada hari tertentu
responden.
Paritas dan Pantang Makan Terhadap Kurang Energi Kronik pada Ibu
Hamil. Kuoesioner yang digunakan diambil dari penelitian dr. Dian Isti
skala Likert dengan skor 1-5. Dengan pembagian skala SST (sangat tidak
Universitas Lampung.
kuesioner yang dapat diisi oleh responden untuk variabel bebas dan
Izin penelitian
Analisi Data
Hubungan antara Paritas dan Pantang Makan Terhadap Kurang Energi Kronik pada Ibu
Hamil.
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah
a. Coding
analisis.
b. Entry data
c. Tabulasi
d. Verifikasi
e. Analisis
f. Output computer
a. Analisa Univariat:
masing table yaitu pantang makan, presepsi budaya dan KEK pada
b. Analisa Bivariat:
20% dari total jumlah sel, maka dari itu peneliti melakukan Uji
5.1 Simpulan
2. Jumlah prevalensi ibu hamil yang memiliki paritas lebih dari 4 anak di
4. Terdapat hubungan antara pantang makan terhadap KEK pada ibu hamil
5.2 Saran
terutaman calon ibu untuk memperhatikan usia yang baik pada saat
memulai kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Arisman, 2009, Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan, Jakarta: EGC.
Ariyani, Diny E, Endang LA dan Anies I. 2012. Validitas Lingkar Lengan Atas
Mendeteksi Kekurangan Energi Kronik pada Wanita Indonesia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional. 7(2):83-90.
Dahlan SM. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba
83
Medika.
Dahlan SM. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat
dan Multivariat Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.
Dinas Kesehatan. 2012. Profil gizi Kabupaten Bantul 2012. Bantul: Dinas
Kesehatan Kabupaten Bantul.
Fatimah, Hadju V, Bahar B dan Abdullah Z. 2011. Pola konsumsi dan kadar
hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Makala Kesehat.15(1):31–6.
Gibney MJ, Barrie MM, John MK dan Lenore A, Penyuting. 2008. Gizi
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Hartriyanti Y dan Triyanti. 2007. Penilaian Status Gizi, dalam Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hastuti I. 2012. Alokasi Pengeluaran Pangan dan Asupan Makan Sebagai Faktor
84
Hidayati F. 2011. Hubungan antara pola konsumsi, penyakit infeksi dan pantang
makanan terhadap risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di
puskesmas Ciputat kota Tangerang Selatan tahun 2011 [Skripsi].
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Helena. 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola
Makan dalam Pemenuhan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan
Kabupaten Toba Samosir [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
Kalanda B. 2007. Maternal antropometry and weight gain as risk factor for poor
pregnancy outcomes in a rural area of Southern Malawi. Malawi
Medical Journal. 19(4):149–153.
Kastanakis MN, Voyer BG. 2014. The effect of culture on perception and
cognition: a conceptual framework.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesaehatan Dasar 2013. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Khomsan A, Faisal A, Dadang S, Hadi R dan Eddy SM. 2006. Studi tentang
pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan makan pada rumah tangga di
daerah dataran tinggi dan pantai. Jurnal Gizi dan Pangan.1(1):23–8
Kliranayungie CB. 2012. Hubungan Status Gizi dan Faktor Lain dengan Berat dan
Panjang Lahir Bayi di Rumah Sakit Sint Carolus Jakarta bulan Juli-
September 2011[Skripsi]. Depok: Program Studi Gizi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kusmiyati Y, Heni PW dan Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu
Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba IBG, Manuaba IAC dan Manuaba IBGF. 2014. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC.
Mitayani dan Wiwik S. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: CV Trans Info
Media
Moehji, S. 2013. Ilmu Gizi II. Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti Bhratara.
Musbikin I. 2008. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Sam Ratulangi.
Notoatmojo S. 2011. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni edisi revisi. Jakarta.
PT. RIneka Cipta.
Oktriyani dan Jeffrie M, Astiti D. 2014. Pola makan dan pantangan makan tidak
berhubungan dengan kekurangan energi kronis pada ibu hamil. Jurnal
Gzi dan Dietik Indonesia. 2(3).
Paaht EF, Rumdasih Y dan Heryati. 2015. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
Jakarta. EGC.
Praditama AD. 2015. Pola Makan pada Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa
Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Jurnal Unair [Jurnal
Online] [diunduh 20 Juli 2018]. Tersedia
darihttp://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
aunea282ad76dfull.pdf
Rizkah Z dan Trias M. 2017. Hubungan Antara Umur, Gravida, Dan Status
Bekerja Terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Dan Anemia
Pada Ibu Hamil. Jurnal Amarta Nutrision [Jurnal Online] [diunduh 29
Juli 2018]. Tersedia dari https://e-
journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/6228.
Sediaoetama AD. 2014. Buku Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta:
Dian Rakyat.
Shafique S, Akhter N, Stallkamp G, Pee Sd, Panagides D, dan Bloem MW. 2007.
Trends of Under and Overweight Among Rural and Urban Poor
Women Indicate Dhe double Burden of Malnutrition in Bangladesh.
International Journal of Epidemiology.36(2):449-57
Sipahutar HF, Aritonang EY dan Siregar AS. 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi
Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola Makan dalam pemenuhan Gizi
di Wilayah Kerja Puskesmas Pasoburan Kecamatan Habinsara
Kabupaten Toba Samosir.Jurnal Kesehatan Masyarakat [Online Jurnal]
[diunduh 19 Agustus 2018]. Tersedia dari:
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/view/9812/4290.
Sulistyoningsih H. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Supariasa IDM, Bakri B dan Fajar I. 2013. Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi).
Jakarta: EGC.
Susanti A, Rustono dan Asiyah N. 2013. Budaya pantang makan, status ekonomi
88
dan pengetahuan zat gizi ibu hamil pada ibu hamil trimester III dengan
status gizi. JIKK.
Suni S. 2016. Hubungan Kebiasaan Minum Teh dan Pengetahuan Gizi dengan
Kadar Hemoglobin pada Siswi di SMK Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten
Sukoharjo. [Skripsi]. Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soetjiningsih dan Ranuh IGGDG. 2013. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Unicef. 1998. The State of The World’s Children 1998. New York: Oxford
University press.
Wulandari NAR, Ernawati dan Akbar MIA. 2017. Difference of calcium levels in
Javanese, Madurese, and Chinese preeclamptic women. Majalah
Obstetri & Ginekologi. 25(3): 86-91.
Varney H, Kriebs JM dan Gego CL. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.
Jakarta: EGC.
Zulhaida. 2008. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang
Dilahirkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.